Anda di halaman 1dari 16

Pengelolaan Pemasaran Dalam Berwirausaha

Disusun oleh :
Muhammad Lutfil Khakim 3.29.21.2.08 / ME-3C
Ramadan Rahmadani 3.29.21.2.13 / ME-3C
Sandi Permana 3.29.21.2.16 / ME-3C

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Pengelolaan
Pemasaran Dalam Berwirausaha

Kami sangat berterimakasih kepada bapak , Muhammad Showi Nailul Ulum S.Pd,
M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Latar Belakang
Di dalam dunia usaha salah satu kegiatan yang harus dilakukan yaitu
pemasaran. Ketika berbicara tentang pemasaran pasti membutuhkan manajemen
agar kegiatan pemasaran bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Manajemen merupakan suatu proses mengelola atau mengatur suatu kegiatan
untuk mencapai tujuan tertentu melalui sekelompok orang yang dapat
mendatangkan hasil. Manajemen pemasaran termasuk upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan karena berhubungan langsung
dengan konsumen sebagai pemakai produk. Maka manajemen pemasaran dapat
diartikan sebagai kegiatan dari perusahaan yang sangat erat kaitannya dengan
situasi pasar.
Untuk dapat memenangkan persaingan pasar, wirausahawan sebagai
pelaku bisnis menyadari bahwa mereka terlebih dahulu mengehatui pasti
keinginan dan kebutuhan pasar kemudian memproduksi barang dan jasa untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Setiap perusahaan, baik perusahaan
besar maupun perusahaan kecil, berusaha menciptakan kepuasan konsumen atas
produk yang mereka pasarkan. Proses penciptaan nilai tersebut dilakukan melalui
kegiatan pemasaran terpadu atau yang biasa kita kenal sebagai strategi pemasaran.
Strategi ini mengombinasikan berbagai hal yang terkait dengan pemasaran atau
disebut sebagai bauran pemasaran, dengan melakukan kegiatan yang saling terkait
antara penetapan an produk, harga, distribusi, dan promosi. Semua aktivitas
pemasaran diarahkan untuk 1 memengaruhi konsumen agar membeli produk atau
jasa yang kita tawarkan dan mereka merasakan suatu kepuasan tersendiri.
Konsumen adalah "raja, mungkin itu yang dapat menggambarkan betapa
pentingnya memerhatikan seorang konsumen. Bagaimana para pemasar mencoba
memaksimalkan kegiatan dan sumber dayanya melalui penciptaan, salah satunya
dilakukan melalui pelayanan prima (service excelent).
Dalam era persaingan yang semakin ketat pelaku usaha harus pandai
dalam memilih strategi pemasaran yang digunakan. Menawarkan produk-produk
yang dibutuhkan konsumen dengan kualitas yang lebih baik dari produk lain dan
berbeda akan menjadi poin penting dalam meningkat kepuasan konsumen atas
penggunaan produk. Sehingga konsumen mau dan rela kembali menikmati apa
yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan setia bagi perusahaan.
Untuk itu sebagai manajer pemasaran harus bisa mengikuti perkembangan zaman
agar produk bisa diterima konsumen sesuai dengan masanya.
Pemasaran bukan kegiatan yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Butuh
perencanaan dalam kegiatan tersebut agar bisa sesuai dengan harapan. Banyaknya
pesaing di dalam dunia usaha dapat dijadikan salah satu penghambat dalam
menawarkan produk kepada konsumen, jika salah memilih strategi dan tidak
dijalankan dengan sesuai perencanaan maka untuk mendapatkan kepuasaan dari
konsumen akan sangat mustahil. Sehingga keinginan memperoleh keuntungan
yang maksimal akan sulit didapatkan. Keberlangsungan hidup perusahaan pun
akan terancam akibat dari salah memilih strategi pemasaran yang digunakan
Rumusan Masalah
Masalah yang ada dapat dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah,sebagai
berikut :
1.2.1 Apa pengertian pengelolaan pemasaran ?
1.2.2 Bagaimana tujuan dari pengelolaan pemasaran ?
1.2.3 Bagaimana fungsi pengelolaan pemasaran ?
1.2.4 Bagaimana konsep dari pemasaran ?
1.2.5 Bagaimana kegiatan pengelolaan pemasaran ?

Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian pengelolaan pemasaran
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari pengelolaan pemasaran
1.3.3 Untuk memahami fungsi pengelolaan pemasaran
1.3.4 Untuk memahami konsep dari pemasaran
1.3.5 Untuk mengetahui kegiatan pengelolaan pemasaran
BAB II
STUDI PUSTAKA
Definisi Pemasaran
Orang pada umumnya rancu dalam membedakan antara pemasaran dan
penjualan. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) adalah
proses perencanaan dan penerapan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi
barang, jasa, dan ide untuk mewujudkan pertukaran yang memenuhi tujuan
individu atau organisasi. Definisi ini diterima paling luas oleh pengajar dan
praktisi pemasaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemasaran bukan hanya
periklanan dan personal selling. Pemasaran mencakup berbagai aktivitas yang
ditujukan pada rangkaian berbagai jenis barang, jasa, dan ide. Aktivitas ini
meliputi pengembangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi untuk
memenuhi kebutuhan barang jasa oleh konsumen maupun industri pengguna.
Penegertian pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah kegiatan kelangsungan aliran barang-
barang dan atau jasa-jasa dari produsen kepada konsumen atau pengguna
(Activities directing the flow of goods and services from producer to consumer or
user).
Philip Kotler mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk
dan nilai dengan pihak lain (A Social and managerial process whereby individuals
and group obtain what they need and want through creating and exchanging
products and value with other).
Pemasaran bisnis kecil meliputi berbagai aktivitas bisnis yang berkaitan langsung
dengan:
a) Mengenali pasar target (identifying a target market).
b) Menetapkan potensi pasar target (determining target market potential).
c) Penyiapan, pengomunikasian, dan pengiriman seberkas kepuasan kepada
pasar target (preparing, communicating, and delivering a bundle of
satisfaction to the target market).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui penciptaan produk dan
ataupun jasa yang kemudian dinikmati atau dibeli oleh mereka yang
membutuhkan melalui suatu proses tukar-menukar. Penciptaan produk dan atau
jasa tersebut didasarkan pada permintaan dan penawaran.
Pengelolaan Pemasaran
Pengelolaan pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian program yang dipolakan untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran manfaat dengan pembeli dengan maksud untuk
mencapa tujuan perusahaan. Manajer pemasaran meliputi manajer penjualan dan
wiraniaga, pelaksana periklanan, personel promosi penjualan, pelaku riset
pemasaran, manajer produksi, spesialis penetapan harga, dan lain-lain.
Upaya pertukaran dengan pasar sasaran perlu didasarkan pada falsafah sebagai
pedoman upaya pemasaran. Konsep alternatif yang digunakan ole perusahaan
dalam menjalankan aktivitas pemasaran meliputi konsep produksi, produk,
penjualan, dan pemasaran.
Tujuan Pengelolaan pemasaran
Dalam manajemen pemasaran tent harus memiliki tujuan, karena tujuan
merupakan langkah awal untuk melaksanakan suatu kegiatan. Tujuan pemasaran
adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa agar produk yang
dijual akan cook sesuai dengan keinginan pelanggan, akibatnya produk tersebut
dapat terjual dengan sendirinya. Beberapa tujuan utama dari manajemen
pemasaran, sebagai berikut:
1. Jangka pendek
Tujuan jangka pendek bagi perusahaan adalah untung secepat mungkin.
Artinya dapat menutup semua biaya-biaya produksi yang digunakan dan jika ada
kelebihan maka dikatakan laba.
2. Jangka menengah
Tujuan jangka menengah adalah mengusahakan mencapai titik impas
antara total biaya produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan
promosi, dan berusaha lebih memperbesar cakupan volume penjualan.
3. Jangka panjang
Untuk jangka panjang perusahaan mempertahankan para pelanggan setia
agar tetap loyal dengan produknya, antara lain dengan produk inovatif, kreatif dan
berdaya guna lebih serta memberikan potongan harga khusus bagi pelanggan.
Selain menetapkan tujuan pemasaran, pemilihan strategi sasaran
pemasaran juga menentukan berhasil atau tidaknya tujuan tersebut. Berbagai ciri
khusus penjual, produk atau pasar akan memberi batas pada pilihan terhadap
strategi sasaran pemasaran:
a. Sumber-sumber perusahaan
b. Keserbasamaan produk (homogenitas produk)
c. Tingkat produksi dalam hidup
d. Keserbasamaan pasaran (homogenitas)
e. Siasat pemasaran
fungsi pengelolaan pemasaran
Tidak semua perusahaan memiliki departemen khusus pemasaran. Akan tetapi,
setiap perusahaan atau pemilik bisnis yang ideal pasti melakukan strategi
manajemen pemasaran. Hal ini karena manajemen pemasaran memiliki manfaat
penting terkait kesuksesan dan reputasi perusahaan.
Apa saja fungsi manajemen pemasaran? Mengapa setiap perusahaan harus
menerapkannya?
Inilah beberapa fungsi pentingnya.
a. Menganalisis Peluang Pasar
Salah satu solusi bagi perusahaan untuk tetap hadir dalam jangka waktu lama
adalah kemampuan menganalisis peluang pasar. Demografi konsumen bervariasi
dan tren terus berubah seiring zaman sehingga berbagai perusahaan harus mampu
beradaptasi. Menemukan peluang pasar baru adalah cara agar perusahaan terus
menemukan pelanggan baru dan tidak ketinggalan zaman.
Manajemen pemasaran melibatkan kegiatan analisis dan penelitian. Tujuannya
adalah menemukan ceruk pasar baru dengan cara menganalisis faktor-faktor
seperti tren pasar, kondisi persaingan, kebiasaan masyarakat, kehadiran demografi
baru, kondisi ekonomi, dan faktor lainnya.
b. Menemukan Target Pasar yang Tepat bagi Perusahaan
Kamu mungkin memiliki produk yang bagus, tetapi jika target pasarnya tidak
tepat, kualitas dan nilai produk tersebut akan sia-sia. Fungsi manajemen
pemasaran adalah menemukan target sesuai sifat, karakteristik, rentang harga, dan
manfaat produk yang ditawarkan. Strategi ini bisa dipadukan dengan metode
analisis peluang pasar.
Sebagai contoh, ketika suatu perusahaan menciptakan desain ponsel baru, target
pasarnya harus ditentukan berdasarkan tren pasar, kebutuhan konsumen, dan
spesifikasi yang ditawarkan ponsel tersebut. Apakah penggunanya kaum muda
dan mahasiswa yang ingin tampil trendi? Apakah ponsel tersebut lebih cocok
untuk profesional muda dengan pembawaan lebih dewasa?
c. Terlibat dalam Pengujian Produk
Setiap produk harus melalui pengujian sebelum diluncurkan ke masyarakat.
Proses pengujian memastikan bahwa setiap produk memiliki nilai untuk
ditawarkan ke konsumen, tidak memiliki cacat, dan tidak akan membahayakan
konsumen. Manajer pemasaran harus terlibat di dalam proses pengujian untuk
memastikan bahwa sebuah produk siap dipasarkan.
Mengetahui tingkat kepantasan dan kualitas produk berpengaruh besar pada
kegiatan pemasaran. Dalam hal manajemen pemasaran, manajer harus
berkomunikasi dengan pihak terkait seperti pakar penguji, pengendali mutu (QC),
departemen keuangan, pihak pemberi dana, dan sebagainya.
d. Menentukan Harga Ideal
Harga produk yang ideal harus berkontribusi pada kembalinya investasi (Return
of Investment). Fungsi manajemen pemasaran adalah melakukan analisis serta
berkomunikasi dengan departemen lain di perusahaan untuk menentukan harga
produk ideal. Penentuan harga dilakukan berdasarkan berbagai faktor seperti tren
harga, strategi pesaing, target pasar, dan kondisi ekonomi.
e. Memastikan Kelancaran Distribusi Produk
Distribusi produk adalah faktor penting yang menentukan keberhasilan
penyebaran suatu produk di antara target pasar idealnya. Manajemen pemasaran
memastikan agar proses ini lancar hingga semua produk sampai di tujuan yang
ditentukan. Contohnya adalah memastikan agar semua distributor mengirimkan
barang ke titik-titik penjualan sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Distribusi produk menjadi tantangan ekstra untuk manajer pemasaran ketika
wilayah pengirimannya berada di tempat terpencil atau berjarak jauh. Kegiatan
manajemen pemasaran adalah memastikan agar setiap produk sampai tepat waktu
dan dengan kondisi bagus.
f. Membantu Perusahaan Menciptakan Strategi Pemasaran Efektif
Fungsi manajemen perusahaan yang cukup vital adalah menciptakan strategi
pemasaran efektif. Strategi pemasaran yang ideal harus menyesuaikan dengan
banyak faktor seperti demografi target, kultur masyarakat, tren pasar, biaya, dan
sarana yang tersedia. Manajer pemasaran harus memastikan bahwa semua
aktivitas yang menyasar faktor-faktor tersebut berjalan dengan baik.
Manajer pemasaran harus berkomunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam strategi pemasaran, misalnya videografer, copywriter, desainer, departemen
keuangan, manajemen komunikasi, dan sebagainya. Manajer pemasaran juga
harus memastikan bahwa pelaksanaan strategi tersebut berjalan lancar, sesuai
dengan anggaran dan rencana.
g. Mengevaluasi Strategi Pemasaran demi Kemajuan Perusahaan
Fungsi manajemen pemasaran juga merambah hingga setelah strategi pemasaran
diaplikasikan. Manajer pemasaran harus melihat apakah strategi tersebut sukses
dan sesuai dengan proyeksi rencana atau tidak. Kegiatan evaluasi ini tidak hanya
menemukan faktor-faktor yang membuat strategi pemasaran sukses, tetapi juga
faktor penghambat.
Setelah menemukan faktor-faktor tersebut, manajer pemasaran mendiskusikannya
dengan pihak terkait. Hasilnya menjadi penentu strategi pemasaran perusahaan
untuk periode selanjutnya. Evaluasi strategi pemasaran juga menentukan jenis
layanan purnajual yang bisa ditawarkan sesuai kebutuhan konsumen.
Konsep Pemasaran
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan
factor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan
falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep
pemasaran (marketing concept). Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran
bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen
atau berorientasi pada konsumen (consumer oriented).
Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep
pemasaran. Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.”
Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah menjadi
lebih efektif dari para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna
menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
(Kotler,1997:17).
Ada empat konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan
kegiatan pemasarannya yaitu
7.1 Konsep Produksi
Konsep produksi berpedoman bahwa konsumen akan mendukung produk
yang tersedia dengan harga terjangkau. Karena it manajemen harus berfokus pada
perbaikan produksi dan efisiensi distribusi. Konsep produksi merupakan falsafah
yang dapat diterapkan dalam dua macam situasi. Pertama, pada waktu permintaan
atas produk melampaui persediaan. Kedua, pada waktu biaya produk terlalu tinggi
dan diperlukan peningkatan produktivitas diperlukan penurunan biaya.
7.2. Konsep Produk
Konsep produk merupakan pedoman bagi penjual bahwa konsumen akan
mendukung produk yang menawarkan kualitas, bentuk, dan ciri yang inovatif.
Karena itu perusahaan harus secara berkesinambungan meningkatkan kualitas
produk.
7.3. Konsep Penjualan
Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan, yang mengatakan bahwa
konsumen tidak akan membeli produk sebuah perusahaan dalam jumlah yang
cukup kecuali jika perusahaan melakukan upaya penjualan dan promosi dalam
skala yang luas. Konsep in diaplikasikan pada barang yang tidak dicari, yakni
barang yang pada umumnya tidak terpikir oleh orang untuk membelinya, seperti
ensiklopedia. Industri in harus mencari dengan cermat prospek dan menjualnya
berdasarkan manfaat produk.

7.4. Konsep Pemasaran


Konsep pemasaran berpedoman pada tercapainya tujuan perusahaan yang
ditentukan oleh terpenuhinya kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
terciptanya kepuasan yang dinginkan lebih efektif dan efisien daripada yang
dilakukan oleh pesaing.
Konsep pemasaran dan konsep penjualan seringkali rancu. Konsep
penjualan dimulai dari pabrik, berfokus pada produk perusahaan yang ada, dan
memerlukan penjualan dan promosi untuk mewujudkan penjualan yang
mendatangkan laba. Sebaliknya, konsep pemasaran dimulai dari pasar yang telah
ditentukan, berfokus pada kebutuhan konsumen, mengkoordinasikan semua
aktivitas pemasaran yang berpengaruh terhadap konsumen, dan menciptakan
keuntungan dengan terwujudnya kepuasan konsumen. Dengan konsep pemasaran,
perusahaan membuat produk yang dinginkan ole konsumen, dengan demikian
mewujudkan kepuasan konsumen dan tercapainya keuntungan perusahaan.
kegiatan pengelolaan pemasaran
Marketing mix, yakni Product, Price, Place, dan Promotion (4-P), satu sama
lain saling berkaitan. Setiap salah satu strategi yang akan ditetapkan harus
mempertimbangkan strategi lainnya. Tidak dapat hanya dijalankan sendiri untuk
satu P saja karena selalu terikat atau terkait.
1. Strategi produk. Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan para konsumen atau pengguna. Pengertian produk menurut
Philip Kotler adalah "Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi, schingga
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan?. Produk yang akan dijual atau
ditawarkan harus dikenal ole konsumen. Dalam strategi ini yang harus
dipertimbangkan adalah yang berkaitan dengan produk secara utuh dan
terpadu, mulai dari merek atau nama produk, bentuk, isi, karakteristik,
kualitas termasuk pembungkus. Produk dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis, yakni produk secara fisik dan jasa. Strategi produk yang harus
dilakukan oleh suatu perusahaan atau pengusaha, menurut Kasmir (2006):
a. Menentukan logo motto, yang harus dipertimbangkan antara lain
harus memiliki arti (dalam arti positif), harus menarik perhatian, dan
harus mudah dingat.
b. Menciptakan merek. Merek atau tanda produk supaya dikenal oleh
konsumen mengenai sesuatu (barang/jasa) yang ditawarkan.
Penciptaan merek harus mempertimbangkan:
1) mudah dingat
2) terkesan hebat dan modern
3) memiliki arti (dalam arti positif)
4) menarik perhatian
c. Menciptakan kemasan. Kemasan tau pembungkus produk harus
memenuhi beberapa
persyaratan:
1) kualitas kemasan (tidak mudah rusak)
2) bentuk dan atau ukuran termasuk desain yang menarik
3) warna yang menarik
4) dan sebagainya.
d. Keputusan label. Label adalah sesuatu yang dilekatkan pada produk
yang ditawarkan smstu neggnislo dan merupakan bagian dari
kemasan. Di dalam label harus dipertimbangkan:
1) siapa yang membuat
2) di mana dibuat
3) kapan dibuat
4) cara menggunakannya
5) waktu produksi dan kedaluwarsa
6) . informasi lainnya
2. Strategi Harga. Harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus
dibayar oleh konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang
ditawarkan. Penentuan strategi harga sangat penting untuk diperhatikan
mengingat harga produk merupakan salah satu penyebab laku atau tidaknya
produk atau jasa yang ditawarkan. Strategi harga yang salah akan berakibat fatal
terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di
pasar. Penentuan harga yang akan ditetapkan harus disesuaikan dengan è as lge
tujuan perusahaan atau pengusaha. Adapun tujuan penentuan strategi harga secara
umum estil: menurut Kasmir (2006) yang dipertimbangkan adalah:
a. Untukbertahan hidup. Penetapan harga produk dibuat semurah mungkin,
tujuannya supaya produk dan atau jasa laku di pasaran. Dengan harga murah,
tetapi masih ada margin laba, dibandingkan dengan para pesaing dekat, biasanya
produk dapat bertahan hidup.
b. Untuk memaksimalkan laba. Keputusan strategi harga bertujuan agar penjualan
meningkat, sehingga laba menjadi maksimal. Penetapan harga produk dapat tinggi
atau dengan harga relatif murah.
c. Untuk memperbesar market share. Tujuan strategi penetapan harga adalah
untuk memperluas atau memperbesar jumlah pelanggan. Penetapan harga yang
relatif murah diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan pelanggan
para perusahaan pesaing terdekat beralih ke produk yang kita tawarkan.
d. Mutu produk. Untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas para
pesaing dekat. Umumnya, harga ditetapkan setinggi mungkin karena ada
anggapan bahwa produk yang ditawarkan berkualitas, sehingga harga produk
yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk pesaing mash dinilai wajar.
e. Karena pesaing. Strategi keputusan harga produk didasarkan melihat harga dari
para pesaing yang bertujuan agar harga yang ditawarkan lebih kompetitif
dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh para pesaing terdekat. Artinya,
dapat melebihi atau lebih rendah dibandingkan dengan produk yang sama dari
para pesaing terdekat. Beberapa metode dalam penetapan suatu harga produk,
meliputi:
1) Modifikasi harga/ diskriminasi harga. Dapat dilakukan melalui:
(a) Menurut pelanggan. Harga dibedakan berdasarkan pelanggan utama
(primer) dan atau pelanggan kedua (sekunder). Pelanggan utama adalah
pelanggan vang loyal dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Biasanya, harga diputuskan lebih murah dibandingkan dengan harga
pelanggan utama,
(b) Menurut bentuk produk. Harga ditetapkan berdasarkan bentuk/ukaran,
kelebihan-kelebihan yang dimiliki ole suatu produk.
(c) Menurut tempat. Harga ditetapkan berdasarkan negara, lokasi atau
wilayah produk ataujasa tersebut ditawarkan. Hal ini dilakukan karena
setiap wilayah atau daerah memiliki daya beli dan kondisi persaingan
tersendiri.
(d) Menurut waktu. Harga produk ditetapkan berdasarkan periode atau
masa tertentu. Harga dapat diubah pada jam-jam tertentu (contoh pulsa
telepon-jam padat/sibuk jadi harganya lebih mahal dibandingkan dengan
jam sepi, hari-hari tertentu (fix season), contoh harga penginapan hotel,
tiket pesawat udara lebih mahal pada waktu liburan atau hari Sabtu dan
Minggu atau bulan-bulan tertentu secara musiman).
2) Penetapan harga untuk produk baru, dapat dilakukan dengan:
(a) Market skimming pricing, yaitu harga awal produk yang ditetapkan
setinggi-tingginya dengan tujuan produk dan atau jasa memiliki kualitas
tinggi.
(b) Market penetration pricing, yaitu menetapkan harga produk serendah
mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.
3) Metode penetapan harga, meliputi beberapa metode, yakni:
(a) Cost plus pricing dengan rumus:
FC
Harga pokok produk = VC +
TS
Dimana:
VC = Variable Cost (biaya variable/ tidak tetap)
FC = Fixed cost (biaya tetap)
TS = Total Sales (total penjualan)
detailif
Contoh, diketahui: VC = Rp100; FC = R5.000.000; TS = 100.000 unit
5.000.000
Harga Pokok = Rp100 + = Rp150/unit
100.00
(b) Cost plus pricing dengan mark up
Dari contoh di atas, dapat dihitung sebagai berikut: jika pengusaha mensharapkan
margin laba 20%, maka cost plus pricing dengan mark-up sebagai berikut:
Harga Pokok (unit )
Harga dengan mark up =
(1−Laba yang diinginkan)
Rp 150
Harga dengan mark up = = Rp187,50
(1−0 ,2)
(c) Break Even Point (BEP) pricing atau Target Pricing, yaitu harga ditentukan
berdasarkan titik impas (pulang pokok/kembali modal), dengan rumus :
FC
FC
BEP =
P−VC
atau 1−
VC
P
Contoh, diketahui FC = Rp5.000.000; P (Price) = Rp175; VC = Rp100. Maka
dapat dihitung:
5.000.000
BEP - Produk = = 66.667 Unit
175−100
175 - 100
5.000.000
BEP - Harga = 100 = Rp 11.627.906,97
1−
175
(d) Percieved Value Pricing. Yaitu penetapan harga poduk didasarkan oleh kesan
(persepsi) pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Kadang-kadang mutu
atau kualitas produk tidak sesuai dengan harga produknya. Artinya, mutu
48 produk biasa-biasa saja, tetapi harga produk tersebut ditatapkan dengan
harga tinggi.
3. Strategi Tempat/Distribusi. Dalam sub-bab di atas sudah dibahas bahwa
masalah distribusi produk sangat menentukan. Bagaimana strategi perusahaan
dalam mendistribusikan produknya, mulai dari pabrik atau produsen sampai di
tangan konsumen atau pembeli. Distribusi adalah cara pengusaha manyalurkan
produknya mulai dari produsen sampai ke tangan konsumen akhir. Distribusi
dapat juga diartikan sebagai cara memilih dan menentukan metode dan jalur
distribusi yang akan dipakai dalam penyaluran produk W ke pasar tujuan. Dalam
strategi ini yang perlu dipertimbangkan adalah berapa jalur atau rantai distribusi
atau tingkat yang diperlukan dalam penyaluran produk. Semakin pendek jalur atau
rantai distribusi yang dilalui suatu produk akan semakin efisien dan efektif (tepat
sasaran dan tepat waktu). Kelambatan dalam waktu penyaluran produk, maka
kesempatan Sakan diambil oleh para pesaing. Untuk itu harus mampu memilih
strategi yang tepat dalam distribusi produk. Strategi yang tepat dalam menetapkan
saluran distribusi produk memiliki beberapa fungsi, menurut Kasmir (2006),
yakni:
a. Fungsi transaksi. Fungsi penyaluran produk yang mencakup bagaimana
pengusaha menghubungi dan mengomunikasikan produknya kepada calon
pelanggan. Fungsi ini membuat mereka sadar terhadap produk yang telah ada dan
menjelaskan kelebihan serta manfaat atas produk tersebut.
b. Fungsi logistik. Fungsi yang meliputi pengangkutan dan penyortiran produk,
termasuk 9 sebagai tempat menyimpan, memelihara, dan melindungi produk.
Fungsi ini penting agar produk yang diangkut dapat tiba tepat waktu dan tidak
rusak atau tidak cepat kedaluwarsa atau busuk.
c. Fungsi fasilitas. Mencakup fungsi penelitian dan pembiayaan. Penelitian produk
yakni mengumpulkan informasi tentang jumlah para penyalur/agen dan jumlah
pelangsan lainnya, sedangkan pembiayaan adalah memastikan bahwa para
penyalur/agen memiliki uang jaminan yang cukup untuk memudahkan aliran
produk melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir dengan selamat, tepat
waktu dan teat jumlah Dalam strategi saluran distribusi terhadap beberapa tujuan
yang hendak dicapai pengusaha. Strategi distribusi yang tepat akan member
manfaat sebagai berikut:
1. melayani konsumen secara cepat
2. menjaga mutu produk agar tetap stabil
3. menghemat biaya
4. menghindari para pesaing terdekat. Beberapa faktor yang memengaruhi
strategi distribusi, yakni:
(a) Pertimbangan pembeli atau faktor pasar. Karakteristik
pelanggan akan mempengaruhi keputusan apakah perlu pendekatan
distribusi langsung.
Pengusaha harus mempertimbangkan jumlah dan frekuensi
pembelian, sasaran pelanggan, apakah sasaran pasar konsumen tau
pasar industri, serta ukuran pasar dan leak geografis.
(b) Karakteristik produk. Produk yang kompleks, dibuat khusus,
dan mahal, lebih baik menggunakan saluran distribusi yang pendek
dan langsung. Daur hidup produk juga menentukan pilihan saluran
distribusi. Pada tahap awal peluncuran atau pembuatan, produk
dapat dijual secara langsung, tetapi dalam perkembangannya dapat
dipakai jasa perantara/agen/ distributor dan sejenisnya. Produk-
produk yang tidak than lama, sebaiknya memerlukan saluran
distribusi yang pendek.
(c) Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan.
Pengusaha yang memiliki sumber daya kuangan, manajerial, dan
pemasaran yang besar lebih baik memanfaatkan saluran distribusi
langsung. Sebaliknya, perusahaan mikro, kecil, dan menengah
lebih baik menggunakan jasa perantara.
4. Strategi Promosi. Kegiatan ini sama pentingnya dengan ketiga kegiatan
sebelumnya. Dalam kegiatan ini setiap pengusaha berusaha mempromosikan
seluruh produk dan atau jasa . yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak
langsung. Tapa promosi pelanggan tidak dapat mengenal produk tau jasa yang
ditawarkan. Untuk itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
menarik dan mempertahankan konsumennya. Setidaknya, ada empat macam
sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap pengusaha dalam
mempromosikan produknya maupun jasa. Empat macam sarana promosi yang
dapat dipakai adalah:
a. periklanan (advertising). Iklan dapat dipasang di berbagai media,
seperti:
1. pemasangan billboard di jalan, tempat atau lokasi yang strategis.
2. pencetakan brosur yang ditempel/disebarkan di setiap pusat
pembelanjaan atal tempat-tempat strategis.
3. pemasangan spanduk/umbul-umbul di jalan, tempat atau lokasi
yang dianggap strategis
4. Pemasangan iklan melalui media cetak, seperti koran, majalah,
tabloid, buku, dan lain sebagainya
5. pemasangan iklan melalui media elektronik, seperti internet,
radio, televisi, film, dan sebagainya.
b. Promosi penjualan (sales promotion). Tujuannya untuk meningkatkan
penjualan atau peningkatan jumlah pelanggan. Promosi ini dilakukan
untuk menarik pelanggan agar segera membeli setiap produk atau jasa
yang ditawarkan agar pelanggan tertarik untuk membeli, maka harus
dibuat semenarik mungkin.
c. Publisitas (publicity) merupakan kegiatan untuk memancing pelanggan
melalui kegiatan, seperti pameran, bakti sosial, serta kegiatan lainnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pamor perusahaan di
mata para konsumennya.
d. Penjualan pribadi (personal selling). Penjualan produk yang dilakukan
secara langsung oleh salesman dan atau salesgirl dengan cara door to door
dari pintu ke pintu.

Anda mungkin juga menyukai