MODUL 1
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
D3 – Manajemen Pemasaran
S1 - Manajemen
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
TENAGA PEMASAR OPERASIONAL
Unit Kompetensi :
M.702090.001.01
Mengidentifikasi Elemen Pemasaran Perusahaan
2018
Page 1
UNIVERSITAS GUNADARMA
MODUL 1
PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
S1 - MANAJEMEN
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
Tenaga Pemasar Operasional
Unit Kompetensi :
Penyusun :
Editor :
Depok, 2018
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 1 yang
terdiri dari UK (Unit Kompetensi) 1, Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema
Pemasaran Operasional dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari
seri modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema
Pemasaran Operasional yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi
mahasiswa khususnya di program studi D3 Manajemen Pemasaran dan S1
Manajemen.
Tim Penyusun
Page 3
MENGIDENTIFIKASI ELEMEN
1 PEMASARAN PERUSAHAAN
M.702090.001.01
1. 1 LATAR BELAKANG
Pemasaran sebagai disiplin ilmu, bidang kajian riset, dan salah satu praktik bisnis
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Banyak orang berpikir bahwa
pemasaran sama dengan penjualan, sedangkan yang lain berpendapat bahwa
pemasaran sama dengan penjualan dan periklanan. Sementara ada orang yang
masih beranggapan bahwa pemasaran merupakan sesuatu yang harus dikerjakan
dengan membuat agar sesuatu produk tersedia di toko, mengatur pajangan, dan
memelihara persediaan produk untuk penjualan mendatang. Padahal, pengertian
pemasaran sesungguhnya jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian di atas.
Lebih luas menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller
(2009:5) pemasaran didefinisikan sebagai :
Page 5
Konsep pemasaran bertumpu pada empat pilar utama, yaitu :
a. Pasar sasaran (target market),
Pasar sasaran adalah pelanggan yang dipilih untuk dilayani dengan
program pemasaran khusus bagi mereka.
b. Kebutuhan pelanggan,
Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi
dalam membedakan lima jenis kebutuhan :
(1) Stated needs
(2) Real needs
(3) Unstated needs
(4) Delight needs
(5) Secret needs
Kemampuan membedakan kelima jenis kebutuhan tersebut berdampak pada :
1. Responsive marketing, yaitu mengidentifikasi dan memenuhi stated
needds;
2. Anticipative needs, yaitu berusaha memperkirakan apa yang dibutuhkan
pelanggan dalam ewaktu dekat;
3. Creative marketing, yaitu menemukan dan menghasilkan solusi yang tidak
diduga (bahkan belum terbayangkan oleh) pelanggan namun berpotensi
ditanggapi secara antusias.
Page 6
d. Profitabilitas
Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organiasi mencapai
tujuan. Dalam kasus organisasi bisnis, tujuan utamanya adalah laba;
sedangkan untuk organisasi nirlaba dan organisasi publik, tujuannya
adalah mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan aktivitas-
aktivitas sosial dan pelayanan publik.
Dimensi pokok holistic marketing terdiri atas empat elemen (Kotler dan
Keller, 2012)
(1) internal marketing, yang berusaha memastikan bahwa setiap individu
dalam organisasi memahami dan menerapkan prinsip pemasaran secara
memadai.
(2) integrated marketing, yang berusaha memastikan bahwa relasi “win-win”
terbina dengan harmonis dengan para pelanggan, karyawan, investor,
anggota saluran distribusi, dan mitra pemasaran lainnya.
Page 7
(3) relationship marketing, yang memastikan bahwa berbagai teknik, cara dan
wahana untuk menciptakan, menyampaikan, dan mengomunikasikan nilai
diterapkan dan diintegrasikan secara optimal.
(4) performance marketing, yang memastikan bahwa dampak keputusan
pemasaran terhadap kinerja finansila, ekuitas merek, sosial, legal, etika,
komunitas dan lingkunganbenar-benar diperhitungkan secara matang.
1.2 OBYEKTIF
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka Pelatihan Uji Kompetensi untuk Unit
Kompetensi Mengidentifikasi Elemen Pemasaran Perusahaan memiliki obyektif
utama agar peserta pelatihan mampu melaksanakan identifikasi elemen pemasaran
perusahaan yang terdiri dari bagaimana mengidentifikasi elemen strategi
pemasaran perusahaan, mengidentifikasi elemen taktik pemasaran perusahaan,
mengidentifikasi elemen value pemasaran perusahaan yang dirinci sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi elemen strategi pemasaran perusahaan
2. Mengidentifikasi elemen taktik pemasaran perusahaan
3. Mengidentifikasi elemen value pemasaran perusahaan
Page 8
1.3 Mengidentifikasi target segmen
1.4 Menjabarkan Positioning yang ditetapkan oleh perusahaan
Suatu organisasi yang beroperasi dalam suatu pasar menyadari bahwa pada
hakekatnya tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut, karena
pelanggan terlalu banyak, sangat berpencar, kebutuhan dan preferensinya
beragam, daya belinya bervariasi, dan lain-lain. Beberapa pesaing memiliki posisi
yang lebih baik dan lebih kuat untuk melayani beberapa segmen pasar tertentu,
dibanding perusahaan sendiri. Sebagai konsekuensinya, mayoritas perusahaan
beralih dari pemasaran massal (mass marketing) menjadi target marketing.
Page 9
Perusahaan mulai mengidentifikasi segmen pasar, memilih segmen pasar yang
dilayani, serta merancang produk dan program pemasaran yang tepat untuk
segmen yang dipilih tersebut.
Page 10
5
Page 11
dengan produk sejenis yang melayani kelompok pilihan perusahaan
tersebut.
Atau
Cara produk, merek atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara
relatif dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi para pesaing
oleh pelanggan saat ini maupun calon pelanggan.
Page 12
2. Dapat diidentifikasi dan diukur (identifiability and measurability)
Segmen harus bisa diidentifikasi dan besarnya harus bisa diukur
3. Dapat diakses (accesibility)
Perusahaan harus mampu meraih anggota-anggota dari segmen sasaran
dengan bauran pemasaran yang disesuaikan
4. Daya tanggap (responsiveness)
Pasar dapat disegmentasi dengan menggunakan beberapa kriteria yang
kelihatannya logis
11
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi pasar dibagi menjadi beberapa bagian menurut wilayah negara
atau dunia, ukuran pasar, tingkat kepadatan atau iklim pasar. Contoh produk
Indomie mengeluarkan varian produk untuk negara lain seperti Indomie
Kakaruk Chicken Flavour (India), Indomie Govedina Beef Flaour (Kroasia),
dan Indomie Tarladan (Turki).
2. Segmentasi Demografis
Melakukan segmentasi pasar menurut usia, jenis kelamin, pendapatan, status
pernikahan, latar belakang etnis, dan siklus hidup keluarga, kelas sosial.
Contoh produk Pepsodent mengeluarkan produk untuk anak yaitu Pepsodent
Kids.
Page 13
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi pasar berdasarkan variabel-variabel sebagai berikut :
a. Kepribadian
Mencerminkan ciri, sikap, dan kebiasaan seseorang.
b. Motivasi
Segmentasi dengan cara memancing motivasi emosi para pembelinya.
c. Gaya hidup
Membagi orang ke dalam kelompok - kelompok menurut cara mereka
menghabiskan waktunya, dan hal-hal penting lainnya yang berada di
sekitar mereka, apa yang mereka percaya dan yakini, serta karakteristik
sosial ekonomi seperti pendapatan dan pendidikan. Contoh produk Coca
Cola Zero memproduksi dengan gula rendah, bertujuan untuk konsumen
dengan gaya hidup sehat.
d. Geodemografis
Mengelompokkan konsumen-konsumen potensial ke dalam kategori gaya
hidup lingkungan (neighborhood lifestyle). Geodemografi merupakan
kombinasi dari segmen geografi, demografi, dan gaya hidup. Contoh
produk Aqua secara geografis sasaran konsumen di perkotaan dan
Page 14
pedesaan, demografis sasaran yaitu semua kalangan dan jenis kelamin,
karena produk yang ditawarkan aman untuk dikonsumsi semua orang,
secara psikologis untuk konsumen dengan gaya hidup sehat dan praktis
karena memiliki kemasan yang mudah dibawa.
4. Segmentasi pencarian manfaat
Mengelompokkan konsumen ke dalam segmen-segmen pasar menurut
manfaat yang mereka cari dari produk tersebut. Contoh produk Pepsodent
segmentasi manfaat yaitu dengan meluncurkan varian pasta gigi dengan
manfaat yang berbeda – beda yakni Pepsodent pencegah gigi berlubang,
Pepsodent Plus Whitening, dan Pepsodent Expert Protection Enamel Shield.
5. Segmentasi tingkat pemakaian
Membagi pasar berdasarkan jumlah produk yang dibeli atau dikonsumsi.
Kategori segmen ini bervariasi menurut produknya, tetapi memasukkan
kombinasi lain sebagai berikut : mantan pemakai, calon pemakai, pemakai
pertama kali, pemakai ringan atau tidak tetap, pemakai menengah, dan
pemakai berat. Segmentasi tingkat pemakaian memungkinkan para pemasar
untuk memusatkan upaya - upaya pada pemakai berat atau mengembangkan
bauran pemasaran berganda untuk menjangkau segmen-segmen yang berbeda.
Karena para pemakai berat sering kali jumlahnya cukup besar untuk semua
produk yang dijual, sebagian pemasar memusatkan diri pada segmen pemakai
berat.
Page 15
Pemilihan segmen pasar, setiap perusahaan perlu mempertimbangkan lima
alternatif pola seleksi pasar sasaran
1. Single-segment concentration
Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan sejumlah
pertimbangan, misalnya keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan; adanya
peluang pasar dalam segmen bersangkutan yang belum banyak digarap atau
bahkan diabaikan pesaing; atau perusahaan menganggap segmen tersebut
merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke
segmen lainnya.
2. Selective spesialization
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang atraktif dan sesuai dengan
tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
3. Market spesialization
Perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu
kelompok pelanggan tertentu.
4. Product spesialization
Perusahaan memusatkan diri pada produk atau jasa yang akan dijual kepada
berbagai segmen pasar.
5. Full market coverage
Perusahaan melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang
mungkin konsumen butuhkan. Umumnya hanya perusahaan besar yang
sanggup menerapkan strategi ini karena dibutuhkan sumber daya yang sangat
besar. Upaya melayani pasar keseluruhan bisa dilakukan dengan dua alternatif
cara :
(1) Undifferentiated marketing
Perusahaan mengabaikan perbedaan-perbedaan segmen pasar dan hanya
menawarkan satu macam penawaran produk atau program pemasaran
kepada pasar keseluruhan.
(2) Differentiated marketing
Perusahaan berusaha beroperasi pada semua segmen pasar dan merancang
program pemasaran yang berbeda untuk masing-masing segmen.
Page 16
1.4 Positioning
1.4.1 Kriteria positioning
Menurut Hermawan Kertajaya, ada empat kriteria untuk menentukan positioning
yaitu customer, company, competitor dan change dengan uraian sebagai berikut:
1. Customer.
Didasarkan atas kajian pelanggan (customer) positioning harus dipersepsikan
secara positif oleh para pelanggan dan menjadi alasan dalam pembelian. Hal
ini akan terjadi bila positioning mendiskripsikan value atau nilai yang
diberikan kepada para pelanggan dan value ini benar-benar merupakan suatu
asset. Karena positioning mendiskripsikan value yang unggul, maka
positioning akan menjadi penentu penting bagi pelanggan pada saat
memutuskan untuk membeli.
Contoh produk Vegeta yang menyatakan dirinya sebagai sebagai minuman
berserat. Sebelumnya tidak ada produk yang semacam itu. Melalui kerja keras
dan keyakinan bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen maka produk tersebut pada akhirnya dapat menembus
pasar dan memiliki posisi tertentu pada benak konsumen.
2. Company
Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal perusahaan
(company), maka positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan. Dalam hal ini jangan sampai terjadi bahwa perusahaan
merumuskan positioningnya namun ternyata tidak mampu melakukan dan
memenuhi janjinya. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena bisa kelebihan
janji. Pelanggan pada akhirnya akan berpendapat bahwa perusahaan telah
ingkar janji dan berbohong. Apabila hal ini terjadi maka hancurlah kredibilitas
perusahaan dimata pelanggan. Untuk itu dalam merumuskan posisi pasarnya
perusahaan harus benar-benar dengan pertimbangan yang sangat matang.
Contoh Honda menyatakan sebagai rajanya bebek. Ungkapan ini akan selalu
dipatuhi, agar kepercayaan konsumen akan tetap terpelihara.
Page 17
3. Competition
Berdasarkan kajian atas keadaan pesaing, maka positioning harus bersifat unik
sehingga dapat dengan mudah mendiferensiasikan diri dan memiliki
perbedaan khusus dibanding dengan produk saingannya. Apabila positioning
unik maka keuntungan akan diperoleh bahwa positioning tersebut tidak akan
mudah ditiru oleh pesaing. Hal menjadi catatan disini keunikan tersebut
haruslah menyeluruh bukan hanya pada produknya saja. Bila tidak mudah
ditiru maka positioning akan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Berdasarkan pengamatan banyak produk baru yang lahir dengan cara meniru
apa yang telah dilakukan oleh pesaing. Dengan strategi seperti ini biaya
marketing bisa lebih ditekan.
Contoh sebelum Nokia memasuki industri komunikasi tanpa kabel, Motorola
merupakan market leader yang dikenal karena handset berteknologi canggih.
Namun secara perlahan dan pasti Nokia dapat merebut hati konsumen melalu
model handset yang mengikuti zaman dan sporty. Melihat kondisi seperti
Motorolla pun melakukan gebragan baru dalam tehnologi komunikasinya.
4. Change
Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis,
positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan
dalam lingkungan bisnis apakah itu perubahan persaingan, perilaku pelanggan
ataupun perubahan sosial budaya dan sebagainya. Hal ini berarti bahwa
apabila positioning dan perangkatnya sudah tidak relevan dengan kondisi
lingkungan bisnis maka dengan cepat harus mengubah, dengan melakukan
perubahan strateginya.
Contoh yang menarik adalah apa yang dilakukan oleh perusahaan Sosro. Guna
menuju posisi pasarnya, dalam slogannya Sosro pernah menyatakan; “Hari-
hari Teh Botol”. Namun setelah kurun waktu tertentu slogannya berubah
menjadi “Hari-hari Teh Sosro”. Hal ini terjadi karena yang semula hanya ada
Teh botol Sosro, saat ini menjadi banyak merek teh yang dikemas dalam botol
seperti halnya yang dilakukan oleh Sosro. sehingga untuk lebih menegaskan
posisi pasarnya perusahaan Sosro mengubah strategi iklannya
Page 18
1.4.2 Langkah Positioning
Langkah-langkah Positioning yang dilakukan Perusahaan:
1. Menentukan keunikan yang dilakukan oleh perusahaan dengan
membandingkan untuk pesaing.
Membandingkan perbedaan antara perusahaan anda dan pesaing untuk
mengidentifikasi peluang. Fokus kepada kekuatan dan bagaimana hal itu dapat
memanfaatkan kesempatan ini.
2. Mengidentifikasi posisi pasar saat ini.
Mengidentifikasi posisi pasar anda dan bagaimana orang yang yang ada baru
positioning akan bermanfaat dalam menetapkan kalian selain pesaing.
3. Analisis posisi pesaing.
Mengidentifikasi kondisi pasar dan jumlah pengaruh setiap pesaing dapat
menempatkan pada satu sama lain.
4. .Melalui langkah sebelumnya, anda harus mencapai pemahaman atas apa yang
perusahaan anda adalah, bagaimana perusahaan anda berbeda dengan pesaing,
kondisi pasar, peluang di pasar, dan bagaimana perusahaan anda dapat
memosisikan itu sendiri.
Page 20
1.4.4 Analisis Posisi Pesaing
Page 21
awal dengan rentang usia 20 sampai 30 tahun dan berencana tertarik menjadi
konten kreator atau videografer. OPPO telah menyediakan fitur NFC (Near Field
Communication) yang dapat membantu melakukan transaksi secara digital dengan
menempelkan kartu, kamera depan 32 MP karena OPPO adalah 'ahli selfie' di
pasar. Divisi pemasaran smartphone OPPO melakukan segmentasi berdasarkan
demografi (gender dan usia) dan psikografis (kepribadian dan gaya hidup).
Sebagai produk oposisi OPPO hadir untuk memenuhi berbagai kebutuhan
pelanggan dari segmen kelas bawah, menengah hingga kelas atas. strategi OPPO
yakni penetapan harga penetrasi dalam bauran pemasaran produk untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
Store OPPO di -branding dengan logo dan warna hijau. Itu sebabnya, jika kita
menyambangi pusat-pusat penjualan ponsel, logo dan warna hijau khas OPPO.
Strategi pemasaran OPPO smartphone adalah melalui pemasaran online dan iklan
dengan menggunakan brand ambassador. Di Indonesia sendiri yang mayoritas
masyarakatnya memiliki pemikiran negatif terhadap produk-produk dari negara
Tiongkok, OPPO memilih beberapa brand ambassador seperti Isyana Sarasvati,
Rio Haryanto, Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra. OPPO berusaha untuk
membangun image yang kuat agar dapat melekat di pikiran masyarakat di
Indonesia untuk tetap bertahan lama dan bersaing dengan para produsen
smartphone lain yang juga berada di pasar Indonesia.
Page 22
Dari studi kasus OPPO di atas tentukan elemen strategi pemasaran yang
terdiri dari Segmentasi, Targeting dan Positioning.
Jawaban :
Segmentasi
Demografi (gender dan usia) dan psikografis (kepribadian dan gaya hidup),
karena Divisi pemasaran smartphone OPPO melakukan segmentasi berdasarkan
demografi (gender dan usia) dan psikografis (kepribadian dan gaya hidup).
Targeting
Muda dewasa awal dengan rentang usia 20 sampai 30 tahun, karena target
utamanya adalah konsumen muda dewasa awal dengan rentang usia 20 sampai 30
tahun dan berencana tertarik menjadi konten kreator atau videografer.
Positioning
OPPO adalah ahli selfie, karena OPPO memperkenalkan Reno5 5G kamera
depan 32 MP dan pada kamera depan dan belakang dapat melakukan dual-view
video dan memimpin smartphone selfie saat ini.
Page 23
bukan harga. Manfaat dari diferensiasi produk yaitu untuk melakukan modifikasi
yang substansi terhadap produk yang dihasilkan selama ini.
Kotler dan Keller (2009:9) menyatakan diferensiasi produk adalah tindakan
merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran
perusahaan dengan tawaran pesaing. Kotler dan Keller (2009:9) menguraikan
diferensiasi produk dapat dibedakan menjadi bentuk, fitur, mutu kinerja, mutu
kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki.
Porter dalam Mudrajad (2006) mengatakan bahwa, “Dalam melaksanakan strategi
diferensiasi produk, perusahaan harus memilih atribut yang berbeda dengan
atribut pesaing yang memang dipandang penting oleh banyak konsumen”.
Page 24
8. Gaya (Style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan
oleh produk itu bagi pembeli.
9. Rancangan (Design), adalah totalitas keistimewaan yang memengaruhi
penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan.
Konsumen sebagai target pasar mempunyai preferensi yang cukup mengenai
produk-produk yang mereka beli.
Page 25
Bauran Pemasaran, menurut Assauri (2015: 198) merupakan kombinasi
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memengaruhi reaksi para pembeli atau
konsumen. Sedangkan menurut Zeithalm dan Bitner dalam Hurriyati
(2010:48) menyatakan bahwa konsep bauran pemasaran tradisional terdiri dari 4P,
yaitu: produk, harga, tempat dan promosi. Sementara itu, untuk pemasaran jasa
perlu bauran pemasaran yang diperluas dengan penambahan unsur non-tradisional
yaitu orang, bukti fisik, dan proses, maka menjadi 7P. Masing-masing dari tujuh
bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya
dan mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik
segmennya.
Page 26
2.2 Kerangka Diferensiasi secara Content, Context, dan Infrastructure,
Menurut Kartajaya, bahwa rumusan diferensiasi berdasarkan tiga dimensi
diferensiasi, diantaranya:
1. Konten (content)
Dimensi diferensiasi yang menunjuk pada “apa” value yang perusahaan
tawarkan kepada konsumen. Hal ini merupakan bagian tangible dari
diferensiasi. Content differentiation sebagai penawaran utama dari produk
dan perusahaan kepada pelanggan.
2. Konteks (context)
Merupakan dimensi yang menunjuk pada “cara” (how to offer) perusahaan
menawarkan value kepada pelanggan. Dimana perusahaan membedakan
diri dari pesaing berdasarkan pada bagaimana cara menawarkan value ke
pelanggan.
3. Infrastruktur (infrastructure)
Faktor-faktor pemungkin (enable) terealisasikannya diferensiasi konten,
konteks diatas, dimana dimensi ini menunjukan pada perbedaan terhadap
pesaing berdasarkan kemampuan teknologi (technology) kapabilitas SDM
(people) dan kepemilikkan fasilitas (facility) untuk mendukung
menciptakan diferensiasi konten dan konteks diatas.
Menurut Covey (dalam Tambunan, 2010) perusahaan dapat menciptakan sebuah
tawaran yang unik dengan berkonsentrasi pada tiga dimensi diferensiasi yaitu:
1. Content (kepuasan)
Adalah dimensi yang menunjuk pada value yang ditawarkan. Ini
merupakan bagian tangible (nyata) dari diferensiasi. Ini merupakan hal
yang benar-benar perusahaan tawarkan kepada para konsumen. Misalnya
kelebihan-kelebihan produk dibanding produk yang ditawarkan oleh
pesaing.
2. Context (keadaan/ suasana)
Merupakan dimensi yang menunjuk pada cara perusahaan menawarkan
produk. Bagaimana agar konsumen benar-benar menikmati pelayanan
dalam memaksimalkan penggunaan produk. Hal ini merupakan bagian
Page 27
dari intangible (tidak nyata) dari diferensiasi. Ini berhubungan dengan
usaha-usaha perusahaan untuk membantu pelanggan dalam menilai
tawaran perusahaan dengan cara yang berbeda dari pesaing.
3. Infrastructure (fasilitas)
Infrastruktur menunjuk pada teknologi, SDM (people), dan fasilitas yang
digunakan untuk menciptakan diferensiasi content dan context di atas.
Page 29
1. Product
Produk adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan yang
merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh pangusaha untuk
menjawab segala masalah yang sedang dihadapi oleh seseorang atau dapat
memenuhi segala kebutuhan yang ada. Produk dapat berupa barang, jasa,
tempat atau suasana, orang, dan juga ide. Produk merupakan sekumpulan
atribut nyata dan tidak nyata termasuk kemasan, warna, harga, mutu, dan
merek didukung dengan pelayanan dan reputasi dari penjual.
2. Price
Kotler dan Amstrong mengatakan harga merupakan jumlah uang yang
harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk. Harga
merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, sedangkan elemen-elemen lain menimbulkan atau merupakan
biaya. Harga harus diukur dengan nilai yang dirasakan dari tawaran itu,
atau kalau tidak, maka pembeli akan membeli produk yang menyainginya.
Menurut Zeithaml dan Bitner (2006) pengertian harga terhadap nilai dari
sisi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
a. Value is low price
Merupakan kelompok konsumen yang memiliki anggapan bahwa
harga murah merupakan yang paling penting sedangkan kualitas
merupakan nilai dengan tingkat kepentingan yang lebih rendah.
b. Value is whatever I want in a product or services
Bagi konsumen dalam kelompok ini, nilai tidak hanya diartikan
sebagai manfaat atau kualitas yang dapat diterima saja, melainkan
juga sesuatu yang dapat memuaskan keinginan.
c. Value is the quality I get for the price I pay
Konsumen dalam kelompok ini memiliki pemikiran bahwa nilai
adalah sesuatu manfaat atau kualitas yang diterima sesuai dengan
besaran harga yang dibayarkan.
Page 30
d. Value is what I get for what I give
Konsumen menentukan nilai berdasarkan besarnya manfaat yang
diterima dobandingkan dengan pengorbanan yag dikeluarkan baik
dalam bentuk besarnya uang yang dikeluarkan, waktu dan usahanya.
3. Place
Definisi distribusi menururt Kotler (2009) adalah tempat merupakan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.
Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu
perusahaan guna memastikan produknya.Hal ini dikarenakan tujuan dari
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4. Promotion
Aktivitas yang mengkomunikasikan hubungan antara produk dan
membujuk target konsumen untuk membelinya. Promosi penjualan terdiri
dari tiga alat promosi yang bertujuan untuk lebih dahulu menstimulasi atau
untuk mendapatkan respon padsar yang lebih kuat, yaitu :
a. Alat promosi bagi konsumen
• Sample
Sejumlah kecil produk yang ditawarkan kepada konsumen sebagai
alat uji coba
• Coupon
Sertifikat yang memberikan simpanan dana ketika mereka membeli
suatu produk tertentu
• Cash refund offer
Penawaran untuk pengembalian sebagian dari dana pembelian dari
suatu produk ketika konsumen mengirimkan bukti pembelian
kepada penjual produk tersebut
• Price pack
Pengurangan harga yang dilakukan oleh produsen secara langsung
melalui label dari kemasan produk
Page 31
• Premium
Penawaran baik berupa pengurangan harga maupun pemberian
produk secara cuma-cuma sebagai bentuk insentif dari penjual
• Advertising speciality
Artikel yang dicetak sebagai iklan dan diberikan secara cuma-cuma
kepada konsumen
• Patronage reward
Uang kontan maupun bentuk penghargaan lainnya terhadap
konsumen yang mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu
• Point-of-purchase promotion
Tampilan dan demonstrasi yang digunakan pasa saat penjualan
• Contest, sweepstakes, game
Event promosi yang memberikan konsumen kemungkinan untuk
memenangkan sesuatu, seperti yang kontan atau barang tertentu
b. Alat promosi perdagangan
• Discount
Pengurangan harga secara langsung pada saat melakukan
pembelian pada suatu periode waktu tertentu
• Allowance
Promosi dalam bentuk uang yang diberikan oleh perusahaan
kepada retailer sebagai bentuk dari kerjasama untuk
memperkenalkan kegunaan dari produk.
c. Alat promosi bisnis
• Convention and trade shows
Promosi yang dilakukan dalam bentuk penjualan produk di suatu
tempat yang dapat menampung banyak konsumen
• Sales contest
Kontes yang diadakan bagi para tenaga penjual dan dealer untuk
memotivasi mereka dalam meningkatkan kinerja penjualannya
pada suatu periode.
Page 32
2.4 Tipe-tipe Pendekatan Penjualan (selling)
Jenis-jenis penjualan:
1. Trade selling, penjualan yang dilakukan oleh perusahaan melalui
penyalur
2. Missionary Selling, penjualan yang dilakukan untuk mendorong
penjualan dari penyalur perusahaan. Penjual tidak menjual secara
langsung produknya
3. Technical Selling penjualan yang dilakukan dengan cara memberikan
saran atau nasehat kepada konsumen untuk mengggunakan produknya,
berdasarkan masalah yang dihadapi konsumen
4. New Business Selling, kegiatan menjual dengan berusaha membuka
transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli
5. Responsive Selling, kegiatan penjualan dengan memberika tanggapan
yang baik atas permintaan konsumen
6. Online Selling, penjualan yang dilakukan secara on-line dengan
memanfaatkan teknologi internet
Tujuan Penjualan
Basu Swasta dan Irawan (2001:32) mengemukakan bahwa suatu perusahaan
mempunyai tiga tujuan dalam penjualan, yaitu:
1. Mencapai volume penjualan tertentu.
2. Mendapatkan laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya
dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para tenaga penjualan, akan tetapi dalam
hal ini perlu adanya kerja sama dari beberapa pihak diantaranya adalah
fungsionaris dalam perusahaan seperti bagian dari keuangan yang menyediakan
dana, bagian produksi yang membuat produk, bagian personalia yang
menyediakan tenaga kerja.
Page 33
Jenis dan Bentuk Penjualan
Basu Swasta mengelompokkan jenis-jenis penjualan sebagai berikut:
a. Trade selling. Penjualan yang dapat terjadi bilamana produsen dan
pedagang besar mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki
distribusi produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan
kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan produk baru.
b. Missionary Selling. Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang – barang dari penyalur perusahaan.
c. Technical Selling. Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian
saran dan nasihat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.
d. New Businies Selling. Berusaha membuka transaksi baru dengan
membuat calon pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan
asuransi.
e. Responsive Selling. Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi
terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retailing. Jenis
penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun
terjalinnya hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada pembelian
ulang.
Selain dari jenis-jenisnya juga terdapat bentuk-bentuk pada penjualan antara lain:
1. Penjualan tunai. Penjualan yang bersifat cash and carry dimana
penjualan setelah terdapat kesepakatan harga antara penjual dengan
pembeli, maka pembeli menyerahkan pembayaran secara kontan dan bisa
langsung dimiliki oleh pembeli.
2. Penjualan Kredit. Penjualan non cash, dengan tenggang waktu tertentu,
rata-rata diatas satu bulan.
3. Penjualan secara Tender. Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur
tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.
4. Penjualan Ekspor. Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli,
luar negeri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas
letter of credit.
Page 34
5. Penjualan secara Konsinyasi. Penjualan barang secara titipan kepada
pembeli yang juga sebagai penjual. Apabila barang tersebut tidak terjual
maka akan dikembalikan kepada penjual.
6. Penjualan secara Grosir. Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli,
tetapi melalui pedagang perantara yang menjadi perantara pabrik atau
importir dengan pedagang eceran.
Page 35
c. Modal
Untuk memperkenalkan barangnya kepada pembeli atau konsumen
diperlukan adanya usaha promosi, alat transportasi, tempat peragaan baik
dalam perusahaan maupun diluar perusahaan dan sebagainya. Semua ini
hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang
diperlukan untuk itu.
d. Kondisi organisasi perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang oleh orang-orang
tertentu atau ahli di bidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan
kecil, dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga
melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga
kerjanya sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah
yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya tidak sekomplek
perusahaan-perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan ini ditangani
sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.
e. Faktor Lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, pemberian
hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Ada pengusaha yang berpegang
pada satu prinsip bahwa paling penting membuat barang yang baik.
Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan maka diharapkan pembeli akan
membeli lagi barang yang sama. Oleh karena itu perusahaan melakukan
upaya agar para pembeli tertarik pada produknya.
Page 36
yang tersebar seperti di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, dan kota-kota lain.
Kantor pusat PT. Indonesia OPPO Electronics sendiri berada di Menara
Jamsostek Gedung Menara Utara Lt.2A Jl. Gatot Subroto No.38 Jakarta. Pada
2021, OPPO memperkenalkan Reno5 5G kamera depan 32 MP dan pada kamera
depan dan belakang dapat melakukan dual-view video dan memimpin smartphone
selfie saat ini. Tag line: produk OPPO, a camera phone brand enjoyed by young
people around the world, specializes in designing innovative mobile photography
technology.
Dari studi kasus OPPO di atas tentukan elemen taktik pemasaran yang
terdiri dari Bauran Pemasaran, tipe pendekatan penjualan, dan kerangka
diferensiasi secara infrastruktur, content dan context,.
Jawaban :
Bauran Pemasaran
a) Produk, OPPO memproduksi beragam smartphone, dan berbagai asesoris
seperti headset bluetooth dan headset wlireless.
b) Harga, Strategi OPPO yakni penetapan harga penetrasi dalam bauran
pemasaran produk untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
c) Tempat, OPPO memiliki toko pengalaman (experience store) yaitu OPPO
Store di berbagai lokasi di Indonesia
d) Promosi, Strategi pemasaran OPPO smartphone adalah melalui pemasaran
online dan iklan dengan menggunakan brand ambassador.
Page 38
Kerangka diferensiasi
a) Infrastruktur, OPPO telah menyediakan fitur NFC (Near Field
Communication) yang dapat membantu melakukan transaksi secara digital
dengan menempelkan kartu, kamera depan 32 MP dan dual-view video.
b) Content, OPPO merupakan produk OPPO camera phone
c) Context, OPPO mengadopsi desain teknologi mobile fotografi yang
inovatif
2) Nama, seperti banyak dijumpai dalam contoh produk makanan atau toko-toko
ritel tradisional, seperti berikut ini.
Page 39
atau atau
Atau
4) Huruf, seperti dalam contoh produk berikut ini
atau
6) Kombinasi dari gambar, nama, kata, atau angka, seperti dalam contoh produk
otomotif berikut ini.
atau
Page 41
Ciri-ciri merek yang baik adalah (Antonius, 2006, dan sumber lainnya):
a. Merek sebaiknya mudah diucapkan
b. Merek sebaiknya mudah diingat
c. Merek sebaiknya mudah dikenali
d. Merek sebaiknya didesain dengan menarik
e. Merek sebaiknya menampilkan manfaat produk
f. Merek sebaiknya dapat menonjolkan citra perusahaan
g. Merek sebaiknya menonjolkan perbedaan dengan produk sejenis
lainnya
h. Merek sebaiknya tidak melanggar „aturan atau adat,
i. Membuat merk harus berfikir jangka panjang, merek bukan untuk
keperluan usaha sehari dua hari tapi selamanya
j. Merek terlindungi dengan baik (didaftarkan ke pemerintah)
Page 42
Gambar di atas menunjukkan sebagian besar merek yang baik memang berasal
dari negara Amerika. Namun demikian, beberapa merek asal Indonesia juga sudah
mulai dikenal dipasar dunia, yakni :
Gambar Beberapa Merk Indonesia yang dikira merek dari luar negeri
Page 43
3.3 Dimensi Kualitas Pelayanan (service quality)
Dimensi kualitas layanan suatu produk terdiri dari :
1) Tangibles, dimensi ini mengukur penampilan karyawan rapih dan menarik.
2) Reliability, dimensi ini mengukur misal pemberian bon yang sesuai
dengan jumlah pembelian.
3) Responsiveness, dimensi ini mengukur kepuasan mengenai karyawan
dalam membantu menangani kesulitan yang dihadapi pelanggan
4) Assurance, dimensi ini mengukur kepuasan pelanggan dalam melayani
dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki.
5) Empathy, dimensi ini mengukur kepuasan pelanggan dalam memberikan
perhatian khusus
Dalam prosesnya, merek akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu merek.
Berikut ini adalah tingkatan sikap konsumen terhadap merek.
1) Pelanggan akan mengganti merek, terutama untuk alasan harga tidak
ada kesetiaan
2) Pelanggan puas, dan tidak ada alasan untuk mengganti merek
3) Pelanggan puas, dan merasa rugi bila mengganti merek
4) Pelanggan menghargai merek tersebut dan menganggapnya sebagai teman
atau partner
5) Pelanggan terikat pada merek tersebut
Tugas pemasar adalah mendorong sikap konsumen menuju sikap yang kelima,
dimana pemenuhan keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut „harus‟ dipenuhi
dengan merek yang dimiliki perusahan, dan tidak ada pikiran untuk berpindah ke
merk yang lain.
3.4 Konsep Quality, Cost, Delivery dan Kaitannya dengan Proses Pemasaran
Dalam perbisnisan, proses merupakan salah satu faktor pemasaran terpenting.
Mengapa begitu?
Page 44
Dalam konsep pemasaran, proses mencerminkan kualitas (quality), biaya (cost),
dan penghantaran kualitas (delivery) dari perusahaan kepada pelanggannya.
Kualitas produk dan jasa merupakan buah dari proses yang baik; yang dimulai
dari produksi sampai delivery kepada pelanggan secara tepat waktu, efektif, dan
dengan biaya yang efisien. Dengan memahami proses, akan dapat memiliki daya
saing yang kuat dalam menghadapi pesaing - pesaing.
Page 47
penetrasi dalam bauran pemasaran produk untuk mendapatkan pangsa pasar yang
lebih besar.
Store OPPO di-branding dengan logo dan warna hijau. Itu sebabnya, jika kita
menyambangi pusat-pusat penjualan ponsel, logo dan warna hijau khas OPPO.
Strategi pemasaran OPPO smartphone adalah melalui pemasaran online dan iklan
dengan menggunakan brand ambassador. Di Indonesia sendiri yang mayoritas
masyarakatnya memiliki pemikiran negatif terhadap produk-produk dari negara
Tiongkok, OPPO memilih beberapa brand ambassador seperti Isyana Sarasvati,
Rio Haryanto, Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra. OPPO berusaha untuk
membangun image yang kuat agar dapat melekat di pikiran masyarakat di
Indonesia untuk tetap bertahan lama dan bersaing dengan para produsen
smartphone lain yang juga berada di pasar Indonesia. Untuk promosi below the
line yang dilakukan OPPO Indonesia yaitu menyelenggarakan OPPO Selfie
Festival dan cara konser musik yang juga menampilkan seluruh brand
ambassador OPPO ini digelar di stasiun TV swasta nasional.
Page 48
Dari studi kasus OPPO di atas tentukan elemen value pemasaran yang
terdiri dari Ekuitas merek dan pembentuknya, dimensi kualitas layanan,
serta konsep quality, cost, delivery dan kaitannya dengan proses.
Jawaban :
Ekuitas Merek (Brand Equity)
a) Kesadaran merek, OPPO melakukan promosi below the line dan
membentuk komunitas merek OPPO.
b) Persepsi kualitas, OPPO menyediakan pelayanan di OPPO store secara
lengkap dan nyaman untuk konsumen
c) Asosiasi merek, OPPO mengajak kerjasama artis terkenal untuk dijadikan
brand ambassador
d) Loyalitas merek, OPPO melakukan below the line dengan cara
menyelenggarakan OPPO Selfie Festival dan cara konser musik
Page 49
melayani konsumen dengan baik. Di OPPO Store, konsumen dapat
berkonsultasi tentang produk OPPO maupun software.
Page 50
1.4. SOAL LATIHAN
Elemen 1
Pertanyaan Lisan
1) Sebutkan apa saja yang termasuk dalam elemen strategi pemasaran
perusahaan?
2) Jelaskan tentang segmentasi pasar dan dasar-dasar yang dapat digunakan oleh
perusahaan dalam melakulan segmentasi pasar?
3) Apa yang saudara ketahui tentang penentuan pasar sasaran (targeting)?
4) Apa yang saudara ketahui tentang positioning?
Elemen 2
Soal Pertanyaan Lisan :
1) Jelaskan definisi deferensiasi dan deferensiasi produk?
2) Apa tujuan dari Deferensiasi?
3) Jelaskan Definisi Bauran Pemasaran dan 7P bauran pemasaran?
4) Jelaskan definisi penjualan?
5) Jelaskan diferensiasi secara content, context, dan infrastructure?
6) Apa yang dimaksud tipe-tipe pendekatan penjualan (selling)?
7) Jelaskan jenis-jenis penjualan?
8) Jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan?
Elemen 3
Soal Benar atau Salah
1) Merek diartikan sebagai tanda berupa gambar
2) Merek dipergunakan untuk menarik perhatian konsumen, produsen,
pesaing
3) Ciri-ciri merek yang baik adalah Merek sebaiknya tidak melanggar „aturan
atau adat
4) Asosiasi merek (brand associations), kemampuan konsumen dalam
mengenai atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari suatu kategori produk tertentu.
Page 51
5) Dalam konsep pemasaran, proses mencerminkan kuantitas (quantity),
biaya (cost), dan penghantaran kualitas (delivery) dari perusahaan kepada
pelanggannya.
Praktikum
Alat dan Bahan yang dibutuhkan
Dalam mempelajari, memahami merk yang dimiliki perusahaan, diperlukan
beberapa alat peraga seperti :
1) Contoh produk
2) Contoh merek dalam bentuk-bentuk periklanan cetak maupun elektronik
3) Contoh clip atau video terkait dengan merek
4) Komputer dan printer
5) Perangkat lunak untuk menganalisis kasus terkait merek perusahaan
(Pengolah data, MS Word, MS Excel, MS Power Point)
6) Alat tulis
Kegiatan Praktikum
Praktikum dilakukan dengan mencari data sekunder berupa beberapa contoh
merek produk yang atribut kualitas, harga (cost) dan penyampaian (delivery)
diduga memiliki peran atau kontribusi dalam meningkatkan kinerja pemasaran
(omset, laba atau ukuran kinerja lainnya).
1) Data diambil dari internet
2) Data dikumpulkan dan disajikan dalam tabel pengolah data
Page 52
3) Data dianalisis
4) Hasil analisis dilaporkan
Page 53
5. Strategi diferensiasi produk dapat dilakukan berdasarkan kriteria yang
ditentukan Kotler (2004;329) adalah sebagai berikut… (kecuali)
A. Bentuk
B. Keistimewaan (feature)
C. Mutu kinerja
D. Kualitas produk
6. Swastha (2009:42) Kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur
harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi, definisi …
A. Segmentasi
B. Targeting
C. Positioning
D. Bauran Pemasaran
Page 54
(people) dan kepemilikkan fasilitas (facility) untuk mendukung
menciptakan diferensiasi konten dan konteks.
D. Dimensi yang menunjuk pada proses perusahaan dalam melakukan
diferensiasi produk
12. Ciri-ciri merek yang baik adalah (Antonius, 2006, dan sumber lainnya)
kecuali …
Page 55
A. Merek sebaiknya mudah diucapkan
B. Merek sebaiknya mudah diingat
C. Merek sebaiknya mudah dikenali
D. Merek sebaiknya menampilkan cara memproduksi
Page 57