PEMASARAN
Pengertian & Konsep
Pemasaran
Fakultas : FBIS
Program studi : Ilmu Manajemen
Tatap Maya
01
Kode Matakuliah : W111901
Disusun oleh : Ari Apriani, S.E., M.M
BAB 1
PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan
konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik
pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan
pelanggan.
1.2. Arti Fungsi Manajemen Pemasaran
Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung, antara
lain:
a. Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi:
tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan. Tujuan:
Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan-perubahan karena
situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu.
Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan
menghindari adanya penyimpangan tujuan.
Rencana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah
terfokuskan dengan segala biaya-biayanya. Rencana pemasaran terinci
diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk.
b. Implementasi pemasaran
Adalah proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan
pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari
bulan ke bulan yang secara efektif melaksanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini
dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta
struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam
mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi yang sukses tergantung dari
beberapa kegiatan kunci yaitu:
PERMINTAAN. Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut,
akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang
paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan
produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya. Kritik
yang mengatakan bahwa “pemasar menciptakan kebutuhan” atau pemasar membuat orang
membeli hal-hal yang tidak diinginkan. Pemasar tidak menciptakan kebutuhan: kebutuhan
mendahului pemasar. Pemasar bersama dengan faktor kemasyarakatan lainnya,
memengaruhi keinginan.
Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu mudah. Sebagian pelanggan
memiliki kebutuhan yang tidak mereka sadari, atau meraka tidak dapat mengartikulasikan
kebutuhan ini. Ada 5 tipe kebutuhan:
1. Kebutuhan yang dinyatakan (Pelanggan menginginkan mobil yang murah).
2. Kebutuhan yang sebenarnya (Pelanggan menginginkan sebuah mobil yang biaya
operasinya rendah, bukan harga awalnya rendah).
3. Kebutuhan yang tidak dinyatakan (Pelanggan mengharapkan pelayanan yang baik
dari dealer mobil).
4. Kebutuhan Kesenangan (Pelanggan ingin agar dealer mobil juga memasukkan system
navigasi GPS ke dalam paket).
5. Kebutuhan rahasia (Pelanggan ingin agar temannya memandang dirinya sebagai
pelanggan yang cerdas).
Hanya melayani kebutuhan yang dinyatakan saja berarti tidak memberi pelanggan apa
yang benar-benar dibutuhkannya. Banyak konsumen tidak tahu apa yang mereka inginkan
dalam suatu produk. Konsumen tidak tahu banyak tentang telepon seluler ketika teknologi
tersebut pertama kali diperkenalkan. Nokia dan Ericson bersaing dalam membentuk persepsi
tentang telepon seluler, Memberi pelanggan apa yang mereka inginkan kini tidak lagi cukup .
Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan harus membantu pelanggan dalam mempelajari
apa yang mereka inginkan.
NILAI PELANGGAN. Hampir semua perusahaan berusaha menawarkan produk dan jasa
yang superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam. Konsumen
membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang melekat
pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai total yang
dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya total yang
menyertai produk tersebut. Nilai total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar,
biaya waktu, biaya energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nilai, konsumen
akan mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk
membeli ulang produk tersebut (Widjaya, 2013).
TRANSAKSI. Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit
melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.
JARINGAN. Jaringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung, pelanggan,
supplier, distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-sama
dengan firm telah membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan.
PASAR. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
PEMASAR DAN CALON PEMBELI. Seseorang yang mencari satu atau lebih calon
pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang
diidentifikasikan oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat
dalam pertukaran tersebut. Jadi konsep inti pemasaran adalah : - proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran - penetapan harga, promosi - penyaluran gagasan, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
1. KONSEP PRODUKSI
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia
dalam jumlah banyak dan tidak mahal. Konsep ini masih berlaku dan bermanfaat
pada dua situasi, yaitu (1) bila permintaan akan produk lebih besar dari
penawarannya; (2) terjadi kalau biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan
produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Bila harga turun, berarti kualitaspun
turun, padahal konsumen ingin harga rendah dengan barang yang baik.
2. KONSEP PRODUK
Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan
kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini berfokus
untuk membuat produk yang unggul serta memutakhirkannya. Namun para manajer
kadang-kadang terlibat permainan dengan produk mereka. Mereka membuat
kesalahan untuk mengarahkan pelanggan ke pintu mereka. Padahal suatu produk baru
tidak akan sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan dan penjualan yang
tepat
3. KONSEP PENJUALAN
Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan
membeli cukup banyak produk organisasi. Karena organisasi harus melakukan upaya
penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang
yang tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh
konsumen, contoh: ensiklopedia, asuransi, peti mati dll. Kebanyakan perusahaan
mempraktekkan konsep penjualan ketika mengalami kelebihan kapasitas. Industri ini
harus mahir dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada
konsumen. Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan produk apa yang
dibutuhkan masyarakat konsumen.
4. KONSEP PEMASARAN
Muncul pada pertengahan tahun 1950. Bukan filosofi “membuat dan menjual” justru
beralih ke filosofi “merasakan dan merespon” yang berpusat pada pelanggan. Bukan
mencari pelanggan yang tepat untuk produk, melainkan menemukan produk yang
tepat untuk pelanggan. Jika konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual,
sedang konsep pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan didasari oleh
kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang. Sedang pemasaran
didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk.
Produk Keuntungan
Penjualan melalui volume
Pabrik yg sdh
dan promosi
Konsep penjualan ada penjualan
Keuntungan
Kebutuhan Pemasaran
Konsep pemasaran Pasar melalui kepuasan
pelanggan terintegrasi pelanggan
Perusahaan mendapati pengeluaran mereka untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas
kendali sehingga manajemen memutuskan untuk melakukan audit pemasaran untuk
menyempurnakan konsep mana yang akan dipakai.
Masyarakat
(Kesejahteraan manusia)
Konsep
pemasaran
berwawasan
sosial
Konsumen Perusahaan
(Pemuas keinginan) (Keuntungan)
Tugas pemasar menurut Astuti & Amanda (2020) adalah merencanakan aktivitas-
aktivitas pemasaran dan membentuk program pemasaran yang terintegrasi penuh untuk
menciptakan, mengomunikasikan dan menghantarkan nilai kepada pelanggan. Strategi
pemasaran menggarisbawahi pelanggan mana yang akan dilayani perusahaan dan bagaimana
cara perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan ini. Program pemasaran membangun
hubungan pelanggan dengan mentransformasikan strategi pemasaran ke dalam tindakan.
Program pemasaran terdiri dari Bauran Pemasaran perusahaan, yaitu kumpulan sarana
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pemasarannya.
Sarana Bauran Pemasaran utama dikelompokkan menjadi empat kelompok besar disebut
4 P pemasaran: Product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi). Untuk
menghantarkan proposisi nilai ini, mula-mula perusahaan harus menciptakan penawaran
pasar (produk) yang memuaskan kebutuhan. Perusahaan kemudian memutuskan berapa biaya
penawaran (harga) dan bagaimana membuat penawaran itu tersedia bagi konsumen sasaran
(tempat). Akhirnya perusahaan harus berkomunikasi dengan pelanggan sasaran tentang
penawaran dan membujuk mereka dengan jasa yang ditawarkannya (promosi). Perusahaan
harus memadukan semua sarana bauran pemasaran ini ke dalam program pemasaran
terintegrasi, yang mengomunikasikan dan menghantarkan nilai yang diharapkan oleh
pelanggan terpilih.
Referensi :
1. Astuti, Miguna., Amanda, Agni R. (2020). Pengantar Manajemen Pemasaran.
Yogyakarta: Deepublish.