MODUL 1
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
D3 – Manajemen Pemasaran
S1 - Manajemen
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
TENAGA PEMASAR OPERASIONAL
Unit Kompetensi :
M.702090.001.01
Mengidentifikasi Elemen Pemasaran Perusahaan
2018
Page 1
UNIVERSITAS GUNADARMA
MODUL 1
PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
S1 - MANAJEMEN
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
Tenaga Pemasar Operasional
Unit Kompetensi :
Penyusun :
Di Revisi Oleh :
Depok, 2018
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 1 yang
terdiri dari UK (Unit Kompetensi) 1, Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema
Pemasaran Operasional dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari
seri modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema
Pemasaran Operasional yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi
mahasiswa khususnya di program studi D3 Manajemen Pemasaran dan S1
Manajemen.
Tim Penyusun
Page 3
MENGIDENTIFIKASI ELEMEN
1 PEMASARAN PERUSAHAAN
M.702090.001.01
1. 1 LATAR BELAKANG
Pemasaran sebagai disiplin ilmu, bidang kajian riset, dan salah satu praktik bisnis
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Banyak orang berpikir bahwa
pemasaran sama dengan penjualan, sedangkan yang lain berpendapat bahwa
pemasaran sama dengan penjualan dan periklanan. Sementara ada orang yang
masih beranggapan bahwa pemasaran merupakan sesuatu yang harus dikerjakan
dengan membuat agar sesuatu produk tersedia di toko, mengatur pajangan, dan
memelihara persediaan produk untuk penjualan mendatang. Padahal, pengertian
pemasaran sesungguhnya jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian di atas.
Lebih luas menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller
(2009:5) pemasaran didefinisikan sebagai :
Page 5
Konsep pemasaran bertumpu pada empat pilar utama, yaitu :
a. Pasar sasaran (target market),
Pasar sasaran adalah pelanggan yang dipilih untuk dilayani dengan
program pemasaran khusus bagi mereka.
b. Kebutuhan pelanggan,
Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi
dalam membedakan lima jenis kebutuhan :
(1) Stated needs
(2) Real needs
(3) Unstated needs
(4) Delight needs
(5) Secret needs
Kemampuan membedakan kelima jenis kebutuhan tersebut berdampak pada :
1. Responsive marketing, yaitu mengidentifikasi dan memenuhi stated
needds;
2. Anticipative needs, yaitu berusaha memperkirakan apa yang dibutuhkan
pelanggan dalam ewaktu dekat;
3. Creative marketing, yaitu menemukan dan menghasilkan solusi yang tidak
diduga (bahkan belum terbayangkan oleh) pelanggan namun berpotensi
ditanggapi secara antusias.
Page 6
d. Profitabilitas
Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organiasi mencapai
tujuan. Dalam kasus organisasi bisnis, tujuan utamanya adalah laba;
sedangkan untuk organisasi nirlaba dan organisasi publik, tujuannya
adalah mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan aktivitas-
aktivitas sosial dan pelayanan publik.
Dimensi pokok holistic marketing terdiri atas empat elemen (Kotler dan Keller,
2012)
(1) internal marketing, yang berusaha memastikan bahwa setiap individu
dalam organisasi memahami dan menerapkan prinsip pemasaran secara
memadai.
(2) integrated marketing, yang berusaha memastikan bahwa relasi “win-win”
terbina dengan harmonis dengan para pelanggan, karyawan, investor,
anggota saluran distribusi, dan mitra pemasaran lainnya.
Page 7
(3) relationship marketing, yang memastikan bahwa berbagai teknik, cara dan
wahana untuk menciptakan, menyampaikan, dan mengomunikasikan nilai
diterapkan dan diintegrasikan secara optimal.
(4) performance marketing, yang memastikan bahwa dampak keputusan
pemasaran terhadap kinerja finansila, ekuitas merek, sosial, legal, etika,
komunitas dan lingkunganbenar-benar diperhitungkan secara matang.
1.2 OBYEKTIF
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka Pelatihan Uji Kompetensi untuk Unit
Kompetensi Mengidentifikasi Elemen Pemasaran Perusahaan memiliki obyektif
utama agar peserta pelatihan mampu melaksanakan identifikasi elemen pemasaran
perusahaan yang terdiri dari bagaimana mengidentifikasi elemen strategi
pemasaran perusahaan, mengidentifikasi elemen taktik pemasaran perusahaan,
mengidentifikasi elemen value pemasaran perusahaan yang dirinci sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi elemen strategi pemasaran perusahaan
2. Mengidentifikasi elemen taktik pemasaran perusahaan
3. Mengidentifikasi elemen value pemasaran perusahaan
Page 8
1.4 Menjabarkan Positioning yang ditetapkan oleh perusahaan
Suatu organisasi yang beroperasi dalam suatu pasar menyadari bahwa pada
hakekatnya tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut, karena
pelanggan terlalu banyak, sangat berpencar, kebutuhan dan preferensinya beragam,
daya belinya bervariasi, dan lain-lain. Beberapa pesaing memiliki posisi yang
lebih baik dan lebih kuat untuk melayani beberapa segmen pasar tertentu,
dibanding perusahaan sendiri. Sebagai konsekuensinya, mayoritas perusahaan
beralih dari pemasaran massal (mass marketing) menjadi target marketing.
Perusahaan mulai mengidentifikasi segmen pasar, memilih segmen pasar yang
Page 9
dilayani, serta merancang produk dan program pemasaran yang tepat untuk
segmen yang dipilih tersebut.
Page 10
1.1.2 Definisi Pasar Sasaran (targeting)
Segmentasi pasar menunjukkan peluang-peluang dalam segmen pasar yang
dihadapi oleh perusahaan. Perusahaan harus menilai berbagai segmen untuk
menentukan berapa dan segmen mana yang akan dimasukinya.
Pasar sasaran (targeting) merupakan :
Sekelompok orang atau organisasi yang menjadi sasaran dari bauran
pemasaran, yang dirancang, diimplementasikan dan dipertahankan untuk
memenuhi kebutuhan kelompok tersebut, sehingga menghasilkan
pertukaran yang saling memuaskan.
atau
Aktivitas pemasaran yang dilakukan setelah perusahaan melakukan
segmentasi. Dari pembagian kelompok - kelompok kecil yang sudah
dilakukan, kelompok manakah yang akan dilayani oleh perusahaan.
Page 11
dengan produk sejenis yang melayani kelompok pilihan perusahaan
tersebut.
Atau
Cara produk, merek atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara
relatif dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi para pesaing
oleh pelanggan saat ini maupun calon pelanggan.
Page 12
2. Dapat diidentifikasi dan diukur (identifiability and measurability)
Segmen harus bisa diidentifikasi dan besarnya harus bisa diukur
3. Dapat diakses (accesibility)
Perusahaan harus mampu meraih anggota-anggota dari segmen sasaran
dengan bauran pemasaran yang disesuaikan
4. Daya tanggap (responsiveness)
Pasar dapat disegmentasi dengan menggunakan beberapa kriteria yang
kelihatannya logis
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi pasar dibagi menjadi beberapa bagian menurut wilayah negara
atau dunia, ukuran pasar, tingkat kepadatan atau iklim pasar. Contoh produk
Indomie mengeluarkan varian produk untuk negara lain seperti Indomie
Kakaruk Chicken Flavour (India), Indomie Govedina Beef Flaour (Kroasia),
dan Indomie Tarladan (Turki).
2. Segmentasi Demografis
Melakukan segmentasi pasar menurut usia, jenis kelamin, pendapatan, status
pernikahan, latar belakang etnis, dan siklus hidup keluarga, kelas sosial.
Contoh produk Pepsodent mengeluarkan produk untuk anak yaitu Pepsodent
Kids.
Page 13
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi pasar berdasarkan variabel-variabel sebagai berikut :
a. Kepribadian
Mencerminkan ciri, sikap, dan kebiasaan seseorang.
b. Motivasi
Segmentasi dengan cara memancing motivasi emosi para pembelinya.
c. Gaya hidup
Membagi orang ke dalam kelompok - kelompok menurut cara mereka
menghabiskan waktunya, dan hal-hal penting lainnya yang berada di
sekitar mereka, apa yang mereka percaya dan yakini, serta karakteristik
sosial ekonomi seperti pendapatan dan pendidikan. Contoh produk Coca
Cola Zero memproduksi dengan gula rendah, bertujuan untuk konsumen
dengan gaya hidup sehat.
d. Geodemografis
Mengelompokkan konsumen-konsumen potensial ke dalam kategori gaya
hidup lingkungan (neighborhood lifestyle). Geodemografi merupakan
kombinasi dari segmen geografi, demografi, dan gaya hidup. Contoh
produk Aqua secara geografis sasaran konsumen di perkotaan dan
Page 14
pedesaan, demografis sasaran yaitu semua kalangan dan jenis kelamin,
karena produk yang ditawarkan aman untuk dikonsumsi semua orang,
secara psikologis untuk konsumen dengan gaya hidup sehat dan praktis
karena memiliki kemasan yang mudah dibawa.
4. Segmentasi pencarian manfaat
Mengelompokkan konsumen ke dalam segmen-segmen pasar menurut
manfaat yang mereka cari dari produk tersebut. Contoh produk Pepsodent
segmentasi manfaat yaitu dengan meluncurkan varian pasta gigi dengan
manfaat yang berbeda – beda yakni Pepsodent pencegah gigi berlubang,
Pepsodent Plus Whitening, dan Pepsodent Expert Protection Enamel Shield.
5. Segmentasi tingkat pemakaian
Membagi pasar berdasarkan jumlah produk yang dibeli atau dikonsumsi.
Kategori segmen ini bervariasi menurut produknya, tetapi memasukkan
kombinasi lain sebagai berikut : mantan pemakai, calon pemakai, pemakai
pertama kali, pemakai ringan atau tidak tetap, pemakai menengah, dan
pemakai berat. Segmentasi tingkat pemakaian memungkinkan para pemasar
untuk memusatkan upaya - upaya pada pemakai berat atau mengembangkan
bauran pemasaran berganda untuk menjangkau segmen-segmen yang berbeda.
Karena para pemakai berat sering kali jumlahnya cukup besar untuk semua
produk yang dijual, sebagian pemasar memusatkan diri pada segmen pemakai
berat.
Page 15
Pemilihan segmen pasar, setiap perusahaan perlu mempertimbangkan lima
alternatif pola seleksi pasar sasaran
1. Single-segment concentration
Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan sejumlah
pertimbangan, misalnya keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan; adanya
peluang pasar dalam segmen bersangkutan yang belum banyak digarap atau
bahkan diabaikan pesaing; atau perusahaan menganggap segmen tersebut
merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke
segmen lainnya.
2. Selective spesialization
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang atraktif dan sesuai dengan
tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
3. Market spesialization
Perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu
kelompok pelanggan tertentu.
4. Product spesialization
Perusahaan memusatkan diri pada produk atau jasa yang akan dijual kepada
berbagai segmen pasar.
5. Full market coverage
Perusahaan melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang
mungkin konsumen butuhkan. Umumnya hanya perusahaan besar yang
sanggup menerapkan strategi ini karena dibutuhkan sumber daya yang sangat
besar. Upaya melayani pasar keseluruhan bisa dilakukan dengan dua alternatif
cara :
(1) Undifferentiated marketing
Perusahaan mengabaikan perbedaan-perbedaan segmen pasar dan hanya
menawarkan satu macam penawaran produk atau program pemasaran
kepada pasar keseluruhan.
(2) Differentiated marketing
Perusahaan berusaha beroperasi pada semua segmen pasar dan merancang
program pemasaran yang berbeda untuk masing-masing segmen.
Page 16
1.4 Positioning
1.4.1 Kriteria positioning
Menurut Hermawan Kertajaya, ada empat kriteria untuk menentukan positioning
yaitu customer, company, competitor dan change dengan uraian sebagai berikut:
1. Customer.
Didasarkan atas kajian pelanggan (customer) positioning harus dipersepsikan
secara positif oleh para pelanggan dan menjadi alasan dalam pembelian. Hal
ini akan terjadi bila positioning mendiskripsikan value atau nilai yang
diberikan kepada para pelanggan dan value ini benar-benar merupakan suatu
asset. Karena positioning mendiskripsikan value yang unggul, maka
positioning akan menjadi penentu penting bagi pelanggan pada saat
memutuskan untuk membeli.
Contoh produk Vegeta yang menyatakan dirinya sebagai sebagai minuman
berserat. Sebelumnya tidak ada produk yang semacam itu. Melalui kerja keras
dan keyakinan bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen maka produk tersebut pada akhirnya dapat menembus
pasar dan memiliki posisi tertentu pada benak konsumen.
2. Company
Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal perusahaan
(company), maka positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan. Dalam hal ini jangan sampai terjadi bahwa perusahaan
merumuskan positioningnya namun ternyata tidak mampu melakukan dan
memenuhi janjinya. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena bisa kelebihan
janji. Pelanggan pada akhirnya akan berpendapat bahwa perusahaan telah
ingkar janji dan berbohong. Apabila hal ini terjadi maka hancurlah kredibilitas
perusahaan dimata pelanggan. Untuk itu dalam merumuskan posisi pasarnya
perusahaan harus benar-benar dengan pertimbangan yang sangat matang.
Contoh Honda menyatakan sebagai rajanya bebek. Ungkapan ini akan selalu
dipatuhi, agar kepercayaan konsumen akan tetap terpelihara.
Page 17
3. Competition
Berdasarkan kajian atas keadaan pesaing, maka positioning harus bersifat unik
sehingga dapat dengan mudah mendiferensiasikan diri dan memiliki
perbedaan khusus dibanding dengan produk saingannya. Apabila positioning
unik maka keuntungan akan diperoleh bahwa positioning tersebut tidak akan
mudah ditiru oleh pesaing. Hal menjadi catatan disini keunikan tersebut
haruslah menyeluruh bukan hanya pada produknya saja. Bila tidak mudah
ditiru maka positioning akan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Berdasarkan pengamatan banyak produk baru yang lahir dengan cara meniru
apa yang telah dilakukan oleh pesaing. Dengan strategi seperti ini biaya
marketing bisa lebih ditekan.
Contoh sebelum Nokia memasuki industri komunikasi tanpa kabel, Motorola
merupakan market leader yang dikenal karena handset berteknologi canggih.
Namun secara perlahan dan pasti Nokia dapat merebut hati konsumen melalu
model handset yang mengikuti zaman dan sporty. Melihat kondisi seperti
Motorolla pun melakukan gebragan baru dalam tehnologi komunikasinya.
4. Change
Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis,
positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan
dalam lingkungan bisnis apakah itu perubahan persaingan, perilaku pelanggan
ataupun perubahan sosial budaya dan sebagainya. Hal ini berarti bahwa
apabila positioning dan perangkatnya sudah tidak relevan dengan kondisi
lingkungan bisnis maka dengan cepat harus mengubah, dengan melakukan
perubahan strateginya.
Contoh yang menarik adalah apa yang dilakukan oleh perusahaan Sosro. Guna
menuju posisi pasarnya, dalam slogannya Sosro pernah menyatakan; “Hari-
hari Teh Botol”. Namun setelah kurun waktu tertentu slogannya berubah
menjadi “Hari-hari Teh Sosro”. Hal ini terjadi karena yang semula hanya ada
Teh botol Sosro, saat ini menjadi banyak merek teh yang dikemas dalam botol
seperti halnya yang dilakukan oleh Sosro. sehingga untuk lebih menegaskan
posisi pasarnya perusahaan Sosro mengubah strategi iklannya
Page 18
1.4.2 Langkah Positioning
Langkah-langkah Positioning yang dilakukan Perusahaan:
1. Menentukan keunikan yang dilakukan oleh perusahaan dengan
membandingkan untuk pesaing.
Membandingkan perbedaan antara perusahaan anda dan pesaing untuk
mengidentifikasi peluang. Fokus kepada kekuatan dan bagaimana hal itu dapat
memanfaatkan kesempatan ini.
2. Mengidentifikasi posisi pasar saat ini.
Mengidentifikasi posisi pasar anda dan bagaimana orang yang yang ada baru
positioning akan bermanfaat dalam menetapkan kalian selain pesaing.
3. Analisis posisi pesaing.
Mengidentifikasi kondisi pasar dan jumlah pengaruh setiap pesaing dapat
menempatkan pada satu sama lain.
4. .Melalui langkah sebelumnya, anda harus mencapai pemahaman atas apa yang
perusahaan anda adalah, bagaimana perusahaan anda berbeda dengan pesaing,
kondisi pasar, peluang di pasar, dan bagaimana perusahaan anda dapat
memosisikan itu sendiri.
Page 20
1.4.4 Analisis Posisi Pesaing
Page 21
awal dengan rentang usia 20 sampai 30 tahun dan berencana tertarik menjadi
konten kreator atau videografer. OPPO telah menyediakan fitur NFC (Near Field
Communication) yang dapat membantu melakukan transaksi secara digital dengan
menempelkan kartu, kamera depan 32 MP karena OPPO adalah 'ahli selfie' di
pasar. Divisi pemasaran smartphone OPPO melakukan segmentasi berdasarkan
demografi (gender dan usia) dan psikografis (kepribadian dan gaya hidup).
Sebagai produk oposisi OPPO hadir untuk memenuhi berbagai kebutuhan
pelanggan dari segmen kelas bawah, menengah hingga kelas atas. strategi OPPO
yakni penetapan harga penetrasi dalam bauran pemasaran produk untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
Store OPPO di -branding dengan logo dan warna hijau. Itu sebabnya, jika kita
menyambangi pusat-pusat penjualan ponsel, logo dan warna hijau khas OPPO.
Strategi pemasaran OPPO smartphone adalah melalui pemasaran online dan iklan
dengan menggunakan brand ambassador. Di Indonesia sendiri yang mayoritas
masyarakatnya memiliki pemikiran negatif terhadap produk-produk dari negara
Tiongkok, OPPO memilih beberapa brand ambassador seperti Isyana Sarasvati,
Rio Haryanto, Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra. OPPO berusaha untuk
membangun image yang kuat agar dapat melekat di pikiran masyarakat di
Indonesia untuk tetap bertahan lama dan bersaing dengan para produsen
smartphone lain yang juga berada di pasar Indonesia.
Page 22
Dari studi kasus OPPO di atas tentukan elemen strategi pemasaran yang
terdiri dari Segmentasi, Targeting dan Positioning.
Jawaban :
Segmentasi
Demografi (gender dan usia) dan psikografis (kepribadian dan gaya hidup),
karena Divisi pemasaran smartphone OPPO melakukan segmentasi berdasarkan
demografi (gender dan usia) dan psikografis (kepribadian dan gaya hidup).
Targeting
Muda dewasa awal dengan rentang usia 20 sampai 30 tahun, karena target
utamanya adalah konsumen muda dewasa awal dengan rentang usia 20 sampai 30
tahun dan berencana tertarik menjadi konten kreator atau videografer.
Positioning
OPPO adalah ahli selfie, karena OPPO memperkenalkan Reno5 5G kamera
depan 32 MP dan pada kamera depan dan belakang dapat melakukan dual-view
video dan memimpin smartphone selfie saat ini.
Page 23
bukan harga. Manfaat dari diferensiasi produk yaitu untuk melakukan modifikasi
yang substansi terhadap produk yang dihasilkan selama ini.
Kotler dan Keller (2009:9) menyatakan diferensiasi produk adalah tindakan
merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran
perusahaan dengan tawaran pesaing. Kotler dan Keller (2009:9) menguraikan
diferensiasi produk dapat dibedakan menjadi bentuk, fitur, mutu kinerja, mutu
kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki.
Porter dalam Mudrajad (2006) mengatakan bahwa, “Dalam melaksanakan strategi
diferensiasi produk, perusahaan harus memilih atribut yang berbeda dengan
atribut pesaing yang memang dipandang penting oleh banyak konsumen”.
Page 24
8. Gaya (Style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan
oleh produk itu bagi pembeli.
9. Rancangan (Design), adalah totalitas keistimewaan yang memengaruhi
penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan.
Konsumen sebagai target pasar mempunyai preferensi yang cukup mengenai
produk-produk yang mereka beli.
Page 25
Bauran Pemasaran, menurut Assauri (2015: 198) merupakan kombinasi
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memengaruhi reaksi para pembeli atau
konsumen. Sedangkan menurut Zeithalm dan Bitner dalam Hurriyati (2010:48)
menyatakan bahwa konsep bauran pemasaran tradisional terdiri dari 4P, yaitu:
produk, harga, tempat dan promosi. Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu
bauran pemasaran yang diperluas dengan penambahan unsur non-tradisional yaitu
orang, bukti fisik, dan proses, maka menjadi 7P. Masing-masing dari tujuh bauran
pemasaran tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya dan
mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya.
Page 26
Menurut Kartajaya, bahwa rumusan diferensiasi berdasarkan tiga dimensi
diferensiasi, diantaranya:
1. Konten (content)
Dimensi diferensiasi yang menunjuk pada “apa” value yang perusahaan
tawarkan kepada konsumen. Hal ini merupakan bagian tangible dari
diferensiasi. Content differentiation sebagai penawaran utama dari produk
dan perusahaan kepada pelanggan.
2. Konteks (context)
Merupakan dimensi yang menunjuk pada “cara” (how to offer) perusahaan
menawarkan value kepada pelanggan. Dimana perusahaan membedakan
diri dari pesaing berdasarkan pada bagaimana cara menawarkan value ke
pelanggan.
3. Infrastruktur (infrastructure)
Faktor-faktor pemungkin (enable) terealisasikannya diferensiasi konten,
konteks diatas, dimana dimensi ini menunjukan pada perbedaan terhadap
pesaing berdasarkan kemampuan teknologi (technology) kapabilitas SDM
(people) dan kepemilikkan fasilitas (facility) untuk mendukung
menciptakan diferensiasi konten dan konteks diatas.
Menurut Covey (dalam Tambunan, 2010) perusahaan dapat menciptakan sebuah
tawaran yang unik dengan berkonsentrasi pada tiga dimensi diferensiasi yaitu:
1. Content (kepuasan)
Adalah dimensi yang menunjuk pada value yang ditawarkan. Ini
merupakan bagian tangible (nyata) dari diferensiasi. Ini merupakan hal
yang benar-benar perusahaan tawarkan kepada para konsumen. Misalnya
kelebihan-kelebihan produk dibanding produk yang ditawarkan oleh
pesaing.
2. Context (keadaan/ suasana)
Merupakan dimensi yang menunjuk pada cara perusahaan menawarkan
produk. Bagaimana agar konsumen benar-benar menikmati pelayanan
dalam memaksimalkan penggunaan produk. Hal ini merupakan bagian
dari intangible (tidak nyata) dari diferensiasi. Ini berhubungan dengan
Page 27
usaha-usaha perusahaan untuk membantu pelanggan dalam menilai
tawaran perusahaan dengan cara yang berbeda dari pesaing.
3. Infrastructure (fasilitas)
Infrastruktur menunjuk pada teknologi, SDM (people), dan fasilitas yang
digunakan untuk menciptakan diferensiasi content dan context di atas.
1. Product
Page 29
Produk adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan yang
merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh pangusaha untuk
menjawab segala masalah yang sedang dihadapi oleh seseorang atau dapat
memenuhi segala kebutuhan yang ada. Produk dapat berupa barang, jasa,
tempat atau suasana, orang, dan juga ide. Produk merupakan sekumpulan
atribut nyata dan tidak nyata termasuk kemasan, warna, harga, mutu, dan
merek didukung dengan pelayanan dan reputasi dari penjual.
2. Price
Kotler dan Amstrong mengatakan harga merupakan jumlah uang yang
harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk. Harga
merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, sedangkan elemen-elemen lain menimbulkan atau merupakan
biaya. Harga harus diukur dengan nilai yang dirasakan dari tawaran itu,
atau kalau tidak, maka pembeli akan membeli produk yang menyainginya.
Menurut Zeithaml dan Bitner (2006) pengertian harga terhadap nilai dari
sisi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
a. Value is low price
Merupakan kelompok konsumen yang memiliki anggapan bahwa
harga murah merupakan yang paling penting sedangkan kualitas
merupakan nilai dengan tingkat kepentingan yang lebih rendah.
b. Value is whatever I want in a product or services
Bagi konsumen dalam kelompok ini, nilai tidak hanya diartikan
sebagai manfaat atau kualitas yang dapat diterima saja, melainkan
juga sesuatu yang dapat memuaskan keinginan.
c. Value is the quality I get for the price I pay
Konsumen dalam kelompok ini memiliki pemikiran bahwa nilai
adalah sesuatu manfaat atau kualitas yang diterima sesuai dengan
besaran harga yang dibayarkan.
Page 30
Konsumen menentukan nilai berdasarkan besarnya manfaat yang
diterima dobandingkan dengan pengorbanan yag dikeluarkan baik
dalam bentuk besarnya uang yang dikeluarkan, waktu dan usahanya.
3. Place
Definisi distribusi menururt Kotler (2009) adalah tempat merupakan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.
Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu
perusahaan guna memastikan produknya.Hal ini dikarenakan tujuan dari
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4. Promotion
Aktivitas yang mengkomunikasikan hubungan antara produk dan
membujuk target konsumen untuk membelinya. Promosi penjualan terdiri
dari tiga alat promosi yang bertujuan untuk lebih dahulu menstimulasi atau
untuk mendapatkan respon padsar yang lebih kuat, yaitu :
a. Alat promosi bagi konsumen
• Sample
Sejumlah kecil produk yang ditawarkan kepada konsumen sebagai
alat uji coba
• Coupon
Sertifikat yang memberikan simpanan dana ketika mereka membeli
suatu produk tertentu
• Cash refund offer
Penawaran untuk pengembalian sebagian dari dana pembelian dari
suatu produk ketika konsumen mengirimkan bukti pembelian
kepada penjual produk tersebut
• Price pack
Pengurangan harga yang dilakukan oleh produsen secara langsung
melalui label dari kemasan produk
• Premium
Page 31
Penawaran baik berupa pengurangan harga maupun pemberian
produk secara cuma-cuma sebagai bentuk insentif dari penjual
• Advertising speciality
Artikel yang dicetak sebagai iklan dan diberikan secara cuma-cuma
kepada konsumen
• Patronage reward
Uang kontan maupun bentuk penghargaan lainnya terhadap
konsumen yang mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu
• Point-of-purchase promotion
Tampilan dan demonstrasi yang digunakan pasa saat penjualan
• Contest, sweepstakes, game
Event promosi yang memberikan konsumen kemungkinan untuk
memenangkan sesuatu, seperti yang kontan atau barang tertentu
b. Alat promosi perdagangan
• Discount
Pengurangan harga secara langsung pada saat melakukan
pembelian pada suatu periode waktu tertentu
• Allowance
Promosi dalam bentuk uang yang diberikan oleh perusahaan
kepada retailer sebagai bentuk dari kerjasama untuk
memperkenalkan kegunaan dari produk.
c. Alat promosi bisnis
• Convention and trade shows
Promosi yang dilakukan dalam bentuk penjualan produk di suatu
tempat yang dapat menampung banyak konsumen
• Sales contest
Kontes yang diadakan bagi para tenaga penjual dan dealer untuk
memotivasi mereka dalam meningkatkan kinerja penjualannya
pada suatu periode.
Tujuan Penjualan
Basu Swasta dan Irawan (2001:32) mengemukakan bahwa suatu perusahaan
mempunyai tiga tujuan dalam penjualan, yaitu:
1. Mencapai volume penjualan tertentu.
2. Mendapatkan laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya
dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para tenaga penjualan, akan tetapi dalam
hal ini perlu adanya kerja sama dari beberapa pihak diantaranya adalah
fungsionaris dalam perusahaan seperti bagian dari keuangan yang menyediakan
dana, bagian produksi yang membuat produk, bagian personalia yang
menyediakan tenaga kerja.
Page 33
Basu Swasta mengelompokkan jenis-jenis penjualan sebagai berikut:
a. Trade selling. Penjualan yang dapat terjadi bilamana produsen dan
pedagang besar mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki
distribusi produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan
kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan produk baru.
b. Missionary Selling. Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang – barang dari penyalur perusahaan.
c. Technical Selling. Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian
saran dan nasihat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.
d. New Businies Selling. Berusaha membuka transaksi baru dengan
membuat calon pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan
asuransi.
e. Responsive Selling. Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi
terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retailing. Jenis
penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun
terjalinnya hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada pembelian
ulang.
Selain dari jenis-jenisnya juga terdapat bentuk-bentuk pada penjualan antara lain:
1. Penjualan tunai. Penjualan yang bersifat cash and carry dimana
penjualan setelah terdapat kesepakatan harga antara penjual dengan
pembeli, maka pembeli menyerahkan pembayaran secara kontan dan bisa
langsung dimiliki oleh pembeli.
2. Penjualan Kredit. Penjualan non cash, dengan tenggang waktu tertentu,
rata-rata diatas satu bulan.
3. Penjualan secara Tender. Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur
tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.
4. Penjualan Ekspor. Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli,
luar negeri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas
letter of credit.
Page 34
5. Penjualan secara Konsinyasi. Penjualan barang secara titipan kepada
pembeli yang juga sebagai penjual. Apabila barang tersebut tidak terjual
maka akan dikembalikan kepada penjual.
6. Penjualan secara Grosir. Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli,
tetapi melalui pedagang perantara yang menjadi perantara pabrik atau
importir dengan pedagang eceran.
Page 35
c. Modal
Untuk memperkenalkan barangnya kepada pembeli atau konsumen
diperlukan adanya usaha promosi, alat transportasi, tempat peragaan baik
dalam perusahaan maupun diluar perusahaan dan sebagainya. Semua ini
hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang
diperlukan untuk itu.
d. Kondisi organisasi perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang oleh orang-orang
tertentu atau ahli di bidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan
kecil, dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga
melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga
kerjanya sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah
yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya tidak sekomplek
perusahaan-perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan ini ditangani
sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.
e. Faktor Lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, pemberian
hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Ada pengusaha yang berpegang
pada satu prinsip bahwa paling penting membuat barang yang baik.
Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan maka diharapkan pembeli akan
membeli lagi barang yang sama. Oleh karena itu perusahaan melakukan
upaya agar para pembeli tertarik pada produknya.
Page 36
yang tersebar seperti di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, dan kota-kota lain.
Kantor pusat PT. Indonesia OPPO Electronics sendiri berada di Menara
Jamsostek Gedung Menara Utara Lt.2A Jl. Gatot Subroto No.38 Jakarta. Pada
2021, OPPO memperkenalkan Reno5 5G kamera depan 32 MP dan pada kamera
depan dan belakang dapat melakukan dual-view video dan memimpin smartphone
selfie saat ini. Tag line: produk OPPO, a camera phone brand enjoyed by young
people around the world, specializes in designing innovative mobile photography
technology.
Dari studi kasus OPPO di atas tentukan elemen taktik pemasaran yang
terdiri dari Bauran Pemasaran, tipe pendekatan penjualan, dan kerangka
diferensiasi secara infrastruktur, content dan context,.
Jawaban :
Bauran Pemasaran
a) Produk, OPPO memproduksi beragam smartphone, dan berbagai asesoris
seperti headset bluetooth dan headset wlireless.
b) Harga, Strategi OPPO yakni penetapan harga penetrasi dalam bauran
pemasaran produk untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
c) Tempat, OPPO memiliki toko pengalaman (experience store) yaitu OPPO
Store di berbagai lokasi di Indonesia
d) Promosi, Strategi pemasaran OPPO smartphone adalah melalui pemasaran
online dan iklan dengan menggunakan brand ambassador.
Page 38
Kerangka diferensiasi
a) Infrastruktur, OPPO telah menyediakan fitur NFC (Near Field
Communication) yang dapat membantu melakukan transaksi secara digital
dengan menempelkan kartu, kamera depan 32 MP dan dual-view video.
b) Content, OPPO merupakan produk OPPO camera phone
c) Context, OPPO mengadopsi desain teknologi mobile fotografi yang
inovatif
2) Nama, seperti banyak dijumpai dalam contoh produk makanan atau toko-toko
ritel tradisional, seperti berikut ini.
Page 39
atau atau
Atau
4) Huruf, seperti dalam contoh produk berikut ini
atau
6) Kombinasi dari gambar, nama, kata, atau angka, seperti dalam contoh produk
otomotif berikut ini.
atau
Page 41
Ciri-ciri merek yang baik adalah (Antonius, 2006, dan sumber lainnya):
a. Merek sebaiknya mudah diucapkan
b. Merek sebaiknya mudah diingat
c. Merek sebaiknya mudah dikenali
d. Merek sebaiknya didesain dengan menarik
e. Merek sebaiknya menampilkan manfaat produk
f. Merek sebaiknya dapat menonjolkan citra perusahaan
g. Merek sebaiknya menonjolkan perbedaan dengan produk sejenis
lainnya
h. Merek sebaiknya tidak melanggar ‘aturan atau adat,
i. Membuat merk harus berfikir jangka panjang, merek bukan untuk
keperluan usaha sehari dua hari tapi selamanya
j. Merek terlindungi dengan baik (didaftarkan ke pemerintah)
Gambar Beberapa Merk Indonesia yang dikira merek dari luar negeri
Page 43
3.3 Dimensi Kualitas Pelayanan (service quality)
Dimensi kualitas layanan suatu produk terdiri dari :
1) Tangibles, dimensi ini mengukur penampilan karyawan rapih dan menarik.
2) Reliability, dimensi ini mengukur misal pemberian bon yang sesuai
dengan jumlah pembelian.
3) Responsiveness, dimensi ini mengukur kepuasan mengenai karyawan
dalam membantu menangani kesulitan yang dihadapi pelanggan
4) Assurance, dimensi ini mengukur kepuasan pelanggan dalam melayani
dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki.
5) Empathy, dimensi ini mengukur kepuasan pelanggan dalam memberikan
perhatian khusus
Dalam prosesnya, merek akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu merek.
Berikut ini adalah tingkatan sikap konsumen terhadap merek.
1) Pelanggan akan mengganti merek, terutama untuk alasan harga tidak
ada kesetiaan
2) Pelanggan puas, dan tidak ada alasan untuk mengganti merek
3) Pelanggan puas, dan merasa rugi bila mengganti merek
4) Pelanggan menghargai merek tersebut dan menganggapnya sebagai teman
atau partner
5) Pelanggan terikat pada merek tersebut
Tugas pemasar adalah mendorong sikap konsumen menuju sikap yang kelima,
dimana pemenuhan keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut ‘harus’ dipenuhi
dengan merek yang dimiliki perusahan, dan tidak ada pikiran untuk berpindah ke
merk yang lain.
3.4 Konsep Quality, Cost, Delivery dan Kaitannya dengan Proses Pemasaran
Dalam perbisnisan, proses merupakan salah satu faktor pemasaran terpenting.
Mengapa begitu?
Page 44
Dalam konsep pemasaran, proses mencerminkan kualitas (quality), biaya (cost),
dan penghantaran kualitas (delivery) dari perusahaan kepada pelanggannya.
Kualitas produk dan jasa merupakan buah dari proses yang baik; yang dimulai
dari produksi sampai delivery kepada pelanggan secara tepat waktu, efektif, dan
dengan biaya yang efisien. Dengan memahami proses, akan dapat memiliki daya
saing yang kuat dalam menghadapi pesaing - pesaing.
Page 47
penetrasi dalam bauran pemasaran produk untuk mendapatkan pangsa pasar yang
lebih besar.
Store OPPO di-branding dengan logo dan warna hijau. Itu sebabnya, jika kita
menyambangi pusat-pusat penjualan ponsel, logo dan warna hijau khas OPPO.
Strategi pemasaran OPPO smartphone adalah melalui pemasaran online dan iklan
dengan menggunakan brand ambassador. Di Indonesia sendiri yang mayoritas
masyarakatnya memiliki pemikiran negatif terhadap produk-produk dari negara
Tiongkok, OPPO memilih beberapa brand ambassador seperti Isyana Sarasvati,
Rio Haryanto, Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra. OPPO berusaha untuk
membangun image yang kuat agar dapat melekat di pikiran masyarakat di
Indonesia untuk tetap bertahan lama dan bersaing dengan para produsen
smartphone lain yang juga berada di pasar Indonesia. Untuk promosi below the
line yang dilakukan OPPO Indonesia yaitu menyelenggarakan OPPO Selfie
Festival dan cara konser musik yang juga menampilkan seluruh brand
ambassador OPPO ini digelar di stasiun TV swasta nasional.
Page 48
Dari studi kasus OPPO di atas tentukan elemen value pemasaran yang
terdiri dari Ekuitas merek dan pembentuknya, dimensi kualitas layanan,
serta konsep quality, cost, delivery dan kaitannya dengan proses.
Jawaban :
Ekuitas Merek (Brand Equity)
a) Kesadaran merek, OPPO melakukan promosi below the line dan
membentuk komunitas merek OPPO.
b) Persepsi kualitas, OPPO menyediakan pelayanan di OPPO store secara
lengkap dan nyaman untuk konsumen
c) Asosiasi merek, OPPO mengajak kerjasama artis terkenal untuk dijadikan
brand ambassador
d) Loyalitas merek, OPPO melakukan below the line dengan cara
menyelenggarakan OPPO Selfie Festival dan cara konser musik
Page 49
melayani konsumen dengan baik. Di OPPO Store, konsumen dapat
berkonsultasi tentang produk OPPO maupun software.
Page 50
1.4. SOAL LATIHAN
Elemen 1
Pertanyaan Lisan
1) Sebutkan apa saja yang termasuk dalam elemen strategi pemasaran perusahaan?
2) Jelaskan tentang segmentasi pasar dan dasar-dasar yang dapat digunakan oleh
perusahaan dalam melakulan segmentasi pasar?
3) Apa yang saudara ketahui tentang penentuan pasar sasaran (targeting)?
4) Apa yang saudara ketahui tentang positioning?
Elemen 2
Soal Pertanyaan Lisan :
1) Jelaskan definisi deferensiasi dan deferensiasi produk?
2) Apa tujuan dari Deferensiasi?
3) Jelaskan Definisi Bauran Pemasaran dan 7P bauran pemasaran?
4) Jelaskan definisi penjualan?
5) Jelaskan diferensiasi secara content, context, dan infrastructure?
6) Apa yang dimaksud tipe-tipe pendekatan penjualan (selling)?
7) Jelaskan jenis-jenis penjualan?
8) Jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan?
Elemen 3
Soal Benar atau Salah
1) Merek diartikan sebagai tanda berupa gambar
2) Merek dipergunakan untuk menarik perhatian konsumen, produsen,
pesaing
3) Ciri-ciri merek yang baik adalah Merek sebaiknya tidak melanggar ‘aturan
atau adat
4) Asosiasi merek (brand associations), kemampuan konsumen dalam
mengenai atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari suatu kategori produk tertentu.
Page 51
5) Dalam konsep pemasaran, proses mencerminkan kuantitas (quantity),
biaya (cost), dan penghantaran kualitas (delivery) dari perusahaan kepada
pelanggannya.
Praktikum
Alat dan Bahan yang dibutuhkan
Dalam mempelajari, memahami merk yang dimiliki perusahaan, diperlukan
beberapa alat peraga seperti :
1) Contoh produk
2) Contoh merek dalam bentuk-bentuk periklanan cetak maupun elektronik
3) Contoh clip atau video terkait dengan merek
4) Komputer dan printer
5) Perangkat lunak untuk menganalisis kasus terkait merek perusahaan
(Pengolah data, MS Word, MS Excel, MS Power Point)
6) Alat tulis
Kegiatan Praktikum
Praktikum dilakukan dengan mencari data sekunder berupa beberapa contoh
merek produk yang atribut kualitas, harga (cost) dan penyampaian (delivery)
diduga memiliki peran atau kontribusi dalam meningkatkan kinerja pemasaran
(omset, laba atau ukuran kinerja lainnya).
1) Data diambil dari internet
Page 52
2) Data dikumpulkan dan disajikan dalam tabel pengolah data
3) Data dianalisis
4) Hasil analisis dilaporkan
Page 53
D. Infrastructure
5. Strategi diferensiasi produk dapat dilakukan berdasarkan kriteria yang
ditentukan Kotler (2004;329) adalah sebagai berikut… (kecuali)
A. Bentuk
B. Keistimewaan (feature)
C. Mutu kinerja
D. Kualitas produk
DAFTAR PUSTAKA:
Page 54
Universitas Gunadarma
MODUL 2
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
D3 – Manajemen Pemasaran
S1 - Manajemen
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
TENAGA PEMASAR OPERASIONAL
Unit Kompetensi :
M.702090.002.01
Melaksanakan Komunikasi Efektif
2020
Page 1
UNIVERSITAS GUNADARMA
MODUL 2
PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
Tenaga Pemasar Operasional
Unit Kompetensi :
Penyusun :
Bagus Nurcahyo, Dr
Riskayanto, Dr
Di Revisi Oleh :
Depok, 2021
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah swt, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 1 yang
terdiri dari UK 1, 2, 3 , Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema Pemasaran
Operasional dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari seri modul
pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema Pemasaran
Operasional yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi mahasiswa
khususnya di program studi D3 Manajemen Pemasaran.
Modul ini terbagi menjadi 6 (enam) bab. Bab 1 (pertama) berisi tentang
bagaimana membangun dan meningkatkan keterampilan Mengidentifikasi Elemen
Pemasaran Perusahaan, Bab 2 (kedua) berisi tentang bagaimana membangun dan
meningkatkan keterampilan Melaksanakan Komunikasi Efektif, Bab 3 (ketiga)
berisi tentang bagaimana membangun dan meningkatkan keterampilan penulisan
bisnis (Business writing), Bab 4 (keempat) berisi tentang bagaimana
merencanakan riset terhadap sebuah merek, sementara itu Bab 5 (kelima) berisi
tentang bagaimana mengolah data riset dan Bab 6 (keenam) berisi tentang
bagaimana melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek).
Tim Penyusun
Page 3
2 MELAKSANAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF
M.702090.002.01
Sebagai dampak globalisasi dan sistem pasar bebas, persaingan usaha tidak hanya
terjadi pada lingkungan lokal atau regional saja. Persaingan telah berkembang ke
tingkat global. Diperkirakan pada tahun 2030, Indonesia akan menjadi negara
ekonomi terbesar ketujuh di dunia. Bila berjalan mulus, akan terdapat peluang
sebesar 1,8 triliun dolar Amerika di bidang agrikultura, perikanan, sumber daya
energi, pendidikan, dan sektor jasa. Secara keseluruhan ekonomi Indonesia akan
membutuhkan 113 juta tenaga terampil yang mampu menunjang pertumbuhan di
sebagian besar industri. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi
Indonesia yang telah mencapai investment grade menurut beberapa lembaga
pemeringkat internasional beberapa waktu yang lalu. Karena potensi pasarnya
yang besar dan tingkat pertumbuhan perekonomian yang baik, banyak pihak asing
berupaya menggarap pasar Indonesia.
Sebagai gambaran pada investasi asing yang bersifat langsung tercatat sekitar 18,2
milliar dollar AS pada tahun 2011 (Sumber: BPS). Untuk sektor yang
berhubungan dengan jasa, investasi langsung tercatat sebesar lebih dari 2,5 milliar
dollar di sektor perdagangan, lebih dari 2.7 milliar dollar di sektor jasa dan
properti, dan sekitar 500 juta dollar di sektor jasa keuangan. Hal ini menjadi
indikasi bahwa pihak asing akan semakin banyak masuk dan berperan terhadap
industri jasa. Tentu hal ini menjadi peluang dan ancaman pada dunia bisnis dalam
negeri. Di satu sisi pihak asing akan memperkuat permodalan bisnis, di sisi lain
tenaga kerja Indonesia akan terancam bila tidak memiliki kualitas yang baik yang
dapat mendukung operasionalisasi perusahaan (salah satunya tenaga pemasar).
Kekurangan tenaga pemasar yang berkualitas akan membuat perusahaan mencari
tenaga kerja pemasar. Hal ini tentu akan mempengaruhi ketersediaan lapangan
kerja bagi masyarakat Indonesia.
Page 5
Selain meminimalisir penggunaan tenaga pemasar asing, peningkatan kualitas
tenaga pemasar lokal akan meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan tenaga
pemasar yang terampil, perusahaan dapat bersaing baik dengan perusahaan lokal
maupun perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Bila berkembang dengan
baik, tingkat ekspor dari bidang jasa dan perdagangan diharapkan akan dapat
mengalami peningkatan karena telah memiliki kemampuan yang cukup untuk
bersaing di wilayah regional ataupun global.
Selain mengenai larangan terhadap praktek monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat, terdapat pula undang-undang yang menyebutkan mengenai perlindungan
konsumen. Dalam UU No 8 tahun 1999 dinyatakan bahwa pembangunan nasional
pada era globalisasi harus dapat mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga
mampu menghasilkan beraneka barang dan/jasa yang memiliki kandungan
teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak dan
sekaligus mendapatkan kepastian atas barang dan/jasa yang diperoleh dari
perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian konsumen.
RSKKNI Tenaga Pemasar disusun dengan tujuan utama untuk dapat dijadikan
acuan terhadap kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap tenaga pemasar di
Indonesia. RSKKNI tenaga pemasar apabila disepakati, akan menjadi SKKNI
yang berlaku secara nasional, dan diterbitkan SK nya oleh Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi.
Ruang lingkup dari pemasaran yang dimaksud mengacu pada apa yang telah
didefinisikan oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing
Association), bahwa pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemegang sahamnya. RSKKNI ini bertujuan
untuk menstandarisasi kompetensi dari tenaga pemasar yang tugas dan fungsinya
terbatas berkaitan dengan melakukan aktivitas pejualan (sales), pengelolaan
layanan (service), dan pengelolaan merek (brand).
Page 7
komunikan (to whom), dan dampak dari pesan (with what effect). Jadi menurut
Lasswell, komunikasi merupakan sebuah aktivitas atau proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang dapat menimbulkan
efek tertentu.
Definisi lain dari Dan Nimmo (2005) menjelaskan bahwa komunikasi adalah
proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang
merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasar itu mereka bertindak) dan
untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol. Secara lebih rinci, definisi Dan
Nimmo mengandung pengertian; Pertama, proses komunikasi baru terjadi ketika
manusia melakukan interaksi sosial; Kedua, dalam komunikasi itu terdapat bukan
hanya penyampaian dan pertukaran pesan, namun juga adanya konstruksi makna.
Makna, dalam pandangan Nimmo, bukan sesuatu yang “given”, melainkan
sesuatu yang diciptakan, diberikan, ditentukan, dan terjadi atas suatu proses
transaksi, bukan dalam proses interaksi atau sebagai sebuah reaksi; Ketiga, dalam
komunikasi terdapat intepretasi dan persepsi terhadap dunia, lalu manusia saling
bertukar intepretasi dan persepsinya itu.
Menurut Pien Supinah (2009), komunikasi adalah suatu proses yang terjadi antara
dua orang atau lebih yang membentuk pertukaran informasi satu dengan yang
lainnya yang akhirnya timbul saling pengertian yang mendalam atau terciptanya
suatu kebersamaan makna. Yang menarik dari definisi ini terletak pada istilah
“terciptanya kebersamaan makna.” Bagi Pien, dalam komunikasi orang berusaha
untuk menjadi saling mengerti akan makna yang sama dari pertukaran informasi
yang dilakukan. Kebersamaan makna memiliki pengertian bahwa pesan yang
disampaikan komunikator “bisa diterima” langsung oleh komunikan. Terminologi
“bisa diterima” mengandung 2 makna, yaitu (1) sampai, atau (2) dimengerti.
Kebersamaan makna yang terjalin menjadi tolak ukur bahwa komunikasi yang
dilakukan efektif.
Page 10
Komunikasi Pemasaran merupakan bagian dari Bauran Pemasaran yang terdiri
dari bauran produk, harga, distribusi, dan promosi. Komunikasi Pemasaran
merupakan kegiatan dari bauran promosi secara keseluruhan.
2.3 OBYEKTIF
Sesuai dengan latar belakang dan teori serta elemen kompetensi tersebut, maka
Pelatihan Keterampilan Berbasis Kompetensi ini memiliki obyektif utama agar
peserta pelatihan mampu melaksanakan komunikasi yang efektif dengan
pelanggan yang terdiri dari bagaimana meengidentifikasi model gaya komunikasi
seorang pelanggan dan melaksanakan komunikasi langsung dengan menggunakan
bahasa verbal dan non verbal, sebagaimana yang diminta dalam SKKNI, yaitu
peserta memiliki keterampilan dan mampu:
Mengidentifikasi model gaya komunikasi seorang pelanggan
Melaksanakan komunikasi langsung dengan menggunakan bahasa
verbal dan non verbal
Page 11
2. Melaksanakan komunikasi langsung dengan menggunakan bahasa verbal
dan nonverbal
2.1 Pemilihan kata-kata saat berkomunikasi dipertimbangkan
Menurut Ponijan Liaw (2005), hal yang paling menarik dari komunikasi itu
sendiri adalah keunikan dari karakter gaya komunikasi yang dimiliki setiap
individu. Pentingnya kita untuk mengetahui dan mempelajari gaya komunikasi
dari setiap karakter manusia adalah agar saat kita melakukan proses komunikasi,
komunikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar, serta mencegah agar tidak
terjadi miskomunikasi. Berikut merupakan gaya komunikasi yang dibedakan
menurut karakter manusia, sehingga perlu pendekatan yang berbeda-beda pula.
Gaya komunikasi tersebut adalah:
Page 12
2. Karakter manusia juga sangat berbeda jika ditinjau dari sisi psikologis.
Menurut karakter ini terdapat tipe-tipe orang seperti extravert (terbuka),
introvert (tertutup), intuitive (intuitif), feeling (perasa), dan judging (penilai).
Setiap orang dengan tipe-tipe di atas memiliki karakter yang unik. Orang
dengan karakter terbuka hanya akan dapat “ditaklukkan” dalam komunikasi
bila kita berbicara secara terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi, semuanya
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Akan berbeda halnya bila
berhadapan dengan mereka yang berkarakter tertutup, yang sangat menjaga
asas kerahasiaan dan privasi. Bagi mereka yang berkarakter intuitif, yang lebih
mengandalkan hal-hal yang tidak nyata dan hanya berdasarkan pada
pandangan (intuisi), pembicaraan terbuka dan tertutup tidak akan dapat
memenuhi standar mereka. Selain tipe intuitif, ada pula tipe perasa dan penilai.
Kedua tipe terakhir ini tidak akan dapat menerima sebuah ungkapan, baik
terbuka maupun tertutup, secara langsung pada saat mereka mendengarkan.
Mereka akan melakukan penilaian yang melibatkan perasaan. Mereka akan
menyerap informasi dan ujaran dengan cara yang juga berbeda.
3. Karakter manusia juga dapat dibedakan berdasarkan fungsi otak. Orang
dengan fungsi otak kiri dominan akan berbeda gaya komunikasinya
dibandingkan dengan mereka yang memiliki fungsi otak kanan dominan.
Orang dengan otak kiri dominan relatif lebih serius, sistematis, dan
metodologis. Sebaliknya, orang-orang dengan fungsi otak kanan dominan
relatif lebih terbuka, berorientasi pada garis besar dan santai. Dengan kedua
tipe orang menurut fungsi otaknya ini, gaya komunikasi kita harus disesuaikan.
4. Karakter manusia berikutnya dibedakan berdasarkan gender (jenis kelamin).
Kaum laki-laki dan perempuan memiliki gaya komunikasi yang berbeda.
Kaum lelaki lebih cenderung berbicara secara monolitik dalam hal topik,
sementara perempuan dapat melakukan pembicaraan seecara multi topik. Hal
ini terjadi karena wanita memiliki multi tracking brain, sementara pria hanya
mampu melakukan dengan mono tracking brain. Oleh karena perbedaan
tersebut, pendekatan komunikasi antara kedua jenis gender tersebut juga harus
Page 13
disesuaikan. Pada wanita, penjelasan berlapis dengan multi tema dapat
dilakukan, namun tidak demikian bila pria yang menjadi lawan bicara kita.
5. Karakter manusia juga bahkan dapat dibedakan menurut golongan darah.
Golongan darah ternyata menentukan karakter manusia. Paling tidak, hal itu
diyakini oleh sebagian besar orang Jepang. Golongan darah A, B, AB, dan O
sangat unik dengan perbedaan yang ada. Orang dengan golongan darah A
cenderung sangat hangat, tenang, hati-hati, dan bertanggung jawab. Berbeda
halnya dengan orang yang bergolongan darah B yang cenderung dingin dan
sistematis dalam menghadapi sesuatu. Lain lagi dengan orang bergolongan
darah AB yang mudah berubah-ubah, sehingga golongan darah ini kurang
diminati di Jepang untuk diajak bekerja sama. Orang dengan golongan darah
O mendominasi di Jepang. Mereka umumnya tidak banyak ambil pusing,
penuh semangat, namun terkadang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang
dibebankan kepada mereka. Kepada orang-orang dengan golongan darah
yang berbeda-beda dan memiliki karakter beragam tersebut, pendekatan
komunikasi yang dilakukan pun berbeda.
6. Karakter berdasarkan sifat dasar manusia dibedakan menjadi agresif, pasif,
dan asertif. Orang-orang agresif sangat berapi-api ketika mengemukakan
pandangan. Sebaliknya, orang pasif relatif lebih kalem ketika mengutarakan
pendapat. Orang asertif adalah tipe di antara keduanya. Tipe ini lebih
akomodatif, namun tegas. Terhadap sifat dasar manusia ini, gaya
komunikasinya juga harus dapat mengikuti alur sifat yang ada. Kepada
mereka yang agresif, imbangi pembicaraan dengan semangat “membara”.
Kepada yang pasif, kita harus mengganti gaya kita ke suasana kalem dan
tenang. Kepada orang asertif, pilih topik pembicaraan yang inklusif, bukan
eksklusif.
7. Karakter manusia berdasarkan pola laku membedakan antara karakter doer
(pelaku), influencer (pemberi pengaruh), dan connector (penghubung). Sesuai
dengan namanya, para pelaku akan lebih suka pada tindakan daripada kata-
kata. Sementara itu, orang bertipe pemberi pengaruh akan mencoba
mewarnai orang lain dengan keyakinan yang dia miliki. Orang tipe
Page 14
penghubung cenderung menjadi juru damai yang intens. Terhadap ketiga pola
laku tadi jelas membuat kita harus membedakan gaya berkomunikasi. Untuk
orang tipe pelaku, jika berbicara langsunglah pada permasalahan. Berbeda
dengan orang bertipe pemberi pengaruh yang harus lebih didekati dengan cara
menurutinya. Sementara untuk orang dengan tipe penghubung, hal-hal sosial
kemasyarakatan harus lebih dikedepankan.
8. Karakter manusia berdasarkan ekspresi dibedakan menjadi expresser
(pengungkap), driver (pendorong), dan analytical (analitis). Manusia memang
dinilai unik dalam mengekspresikan diri mereka. Ada yang dengan gembira
seperti para pengungkap, ada yang tegas, dan ada pula yang kritis menyikapi
sesuatu. Kesemuanya itu mendapatkan porsi berbeda dalam kaitannya dengan
komunikasi. Untuk orang bertipe pengungkap, sebaiknya bergembiralah
dengan mereka. Untuk orang bertipe pendorong, ikutilah arahan mereka, dan
utnuk orang bertipe analitis, berbicaralah secara teratur dan terukur.
9. Karakter manusia berdasarkan gerak membedakan antara tipe socializer
(penggembira), thinker (pemikir), dan director (pengarah). Sesuai dengan
atribut mereka, pembedaan gaya komunikasi yang diterapkan jauh lebih
mudah. Orang dengan tipe penggembira akan mudah dihadapi dengan sifat
persahabatan yang hangat dan tanpa prasangka. Untuk tipe pemikir, gaya yang
lebih tepat tentu lebih mengutamakan kerangka berpikir ilmiah dan rasional,
dan untuk tipe pengarah lebih mudah jika didekati dengan gaya menuruti apa
yang tengah disampaikan.
10. Pembedaan terakhir adalah karakter manusia menurut system representasional,
yaitu visual (penglihatan), auditory (pendengaran), dan kinesthetic (gerakan).
Ada orang-orang tertentu yang lebih terangsang pada saat mereka menerima
informasi melalui matanya. Pada kasus lain, ada juga yang lebih
mengandalkan telinga, dan tidak jarang pula yang mengutamakan gerakan dan
perasaan. Semua indra akan memberikan indikator kepada kita bagaimana
seharusnya kita menghadapi seseorang saat berkomunikasi. Orang dengan tipe
penglihatan akan lebih efektif bila diberi objek gambar, grafik, dan sejenisnya
ketika kita berkomunikasi dengan mereka. Sementara untuk mereka yang
Page 15
mengutamakan pendengaran, yang perlu ditingkatkan adalah teknik suara.
Untuk tipe gerak/perasaan, kata-kata bersifat psikologis yang menggugah
seharusnya dikedepankan, dengan ditambah gerakan emosional.
Tipe-Tipe Konsumen
Setelah Anda belajar menentukan tipe konsumen, selanjutnya Anda sudah harus
bisa mengambil sikap dan tindakan untuk melayani konsumen sesuai dengan tipe-
tipe konsumen Anda. Hal-hal berikut ini dapat dijadikan pedoman untuk
membedakan tipe-tipe konsumen dan cara-cara melayaninya:
Page 16
Langkah-langkah komunikasi ketika berhadapan dengan konsumen tipe ini adalah
Anda harus menyiapkan mental untuk lebih banyak bicara daripada mendengar.
Memulai pembicaraan dengan hal-hal yang ringan dan tidak perlu membicarakan
sesuatu yang berat dengannya, apalagi langsung ke urusan penjualan.Anda bisa
memulainya dengan membicarakan hobi, keluarga dan sebagainya. Pelanggan
yang pendiam bisa terlihat jarang berbicara karena malu dan cenderung nampak
kaku. Pelanggan tipe ini ada yang sulit menyatakan kebutuhan secara langsung
kepada Anda.
Dalam menghadapi pelanggan yang cenderung pasif ini, Anda dituntut untuk bisa
aktif memulai komunikasi dengan menunjukkan gestur yang terkesan ramah dan
approachable. Pelanggan akan merasa lebih nyaman bila dilayani oleh penjual
yang ramah dan pengertian. Hal ini dapat dilakukan sejak pelanggan masuk ke
dalam toko dengan mempersilakan pelanggan masuk dan menawarkan bantuan.
Anda juga dapat memberikan beberapa pertanyaan terkait kebutuhan pelanggan,
terutama bila pelanggan terlihat bingung dan gugup dalam memilih, sehingga
dapat memberikan rekomendasi produk atau jasa yang sesuai. Anda juga perlu
memperhatikan setiap bahasa non-verbal seperti ekspresi dan gestur dari
pelanggan yang merupakan salah satu sumber informasi penting dalam
menghadapi pelanggan jenis ini.
Komunikasi efektif kasus pada saat menghadapi konsumen tipe pendiam Pada
saat masuk ketoko Hijab.
Pelanggan : Permisi
Penjual : Halo Kak ! Selamat datang di Toko Hijab Trendy, ada yang bisa
saya bantu Kak?
Pelanggan : Hijab yang berwarna ungu itu, bagus ya, bahannya apa?
Penjual : Oh yang hijab yang ungu ya, itu bahan koas spandek kak, Lembut
dan nyaman banget loh! Itu produk terbaik kami, banyak banget yang
suka soalnya emang yang paling enak dipakai bahannya.
Pelanggan : Ok, coba saya lihat-lihat dulu
Page 17
Penjual : Oke! Maaf kalo boleh tahu, cari jilbab dengan kebutuhan seperti
apa nih Kak? nanti bisa kita bantu carikan bahan yang sesuai dengan
kegiatan sehari-hari Kakak.
Penjual : Untuk model ini kami banyak warna kakak dan bentuknya juga
ada 2 model, ada yang bentuk pashima dengan ukuran 120 x 60 cm dan
persegi empat ukuran 110 x110 cm. silahkan kak lebih menyukai model
yang mana dan untuk harga pashmina Rp. 125.000,- sedangkan persegi
empat harganya 115.000,-, Kalau kakak ambil 2 akan kami berikan
potongan sebesar 20% sambil senyum.
Pelanggan : ehhh… baiklah saya pilih satu model pashmina warna ungu dan
persegi empat saya pilih warna nude..
Penjual :baiklah Kakak saya pilihkan yang baru ya untuk
barangnya…sambal saya packing barangnya silakan kakak ke kasir untuk
melakukan pembayaran dahulu…terima kasih
Dalam menghadapi pelanggan yang cenderung pasif ini, Anda dituntut untuk bisa
aktif memulai komunikasi dengan menunjukkan gestur yang terkesan ramah dan
approachable. Pelanggan akan merasa lebih nyaman bila dilayani oleh penjual
yang ramah dan pengertian. Hal ini dapat dilakukan sejak pelanggan masuk ke
dalam toko dengan mempersilakan pelanggan masuk dan menawarkan bantuan.
Anda juga dapat memberikan beberapa pertanyaan terkait kebutuhan pelanggan,
terutama bila pelanggan terlihat bingung dan gugup dalam memilih, sehingga
dapat memberikan rekomendasi produk atau jasa yang sesuai. Anda juga perlu
memperhatikan setiap bahasa non-verbal seperti ekspresi dan gestur dari
pelanggan yang merupakan salah satu sumber informasi penting dalam
menghadapi pelanggan jenis ini.
Page 18
diajak berbicara dengan gaya yang santai dan akrab. Terkadang pembicaraan
mereka juga berlebihan, tapi itulah bentuk tipe konsumen cerewet.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk berkomunikasi dengan
konsumen tipe ini, yaitu mencoba untuk menjadi pendengar dan biarkan
konsumen Anda berbicara. Ikuti alur mereka sampai pada tahap
tertentu.Kemudian belokkan alur pembicaraan sesuai keinginan Anda. Bisa juga
dilakukan agar ragu mengatakan, “Bolehkah saya berbicara sekarang?”
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk berkomunikasi dengan tipe ini
yaitu :
1. Coba untuk jadi pendengar dan biarkan konsumen anda berbicara.
2. Ikuti alur mereka sampai pada tahap tertentu, kemudian belokkan alur
pembicaraan sesuai keinginan anda.
3. Jangan ragu mengatakan, “ Bolehkan saya berbicara sekarang?”
Komunikasi efektif kasus pada saat menghadapi konsumen tipe cerewet Pada saat
masuk toko Mebel
Pelanggan : Selamat Siang Bapak, ada yang bisa dibantu…
Penjual : Saya butuh kursi Sofa yang 2 seater, produk impor, harga murah
dan awet barangnya….dan tidak menunggu lama hari juga siap kirim
barangnya.
Penjual : Ada bapak…produk kami ready semuanya….tergantung sesuai
kebutuhan bapak …silahkan kita keatas karena sofa ada dilantai 2 semua
barangnya.
Pelanggan : okay…. Bahan sopan yang dijual dari kain atau kulit, lagi ada
discount tidak pada saat ini…kan lumayan kalau ada diskonnya terus
saya dapat bonus apa saja ya mbak dan sistem pembayarannya bisa cash
atau cicilan dan pengantaran kena biaya kirim tidak
Penjual : ini sofa 2 seater merek Ashley dengan harga Rp.10 juta dengan
warna abu dan coklat, ini merek doria dengan harga Rp.17 juta dengan
warna merah dan coklat, sedangkan ini merek Alden berbahan kulit
dengan harga Rp. 25 juta. ada 2 jenis warna putih dan hitam
Page 19
Pelanggan ; kenapa mahal ya….tidak ada yang harganya dibawah Rp.5
juta …dengan harga yang mbak sebutkan apakah barangnya lebih awet
dan kualitas baik ya…dan harga segitu saya dapat bantal kursi atau harus
beli lagi trus potongannya saya dapat atau tidak….dan garansi tokonya
bagaimana dan barang bisa kan dikirim pada hari ini juga….dengan nada
tegas
Penjual : Tetap tersenyum sambil mencari barang yang diinginkan
customer…semua bisa disepakati bapak…asal bapak sudah cocok
dengan produk dan harga yang sudah kami berikan…
Pelanggan tipe ini biasanya memiliki banyak pertanyaan yang teliti dan mendetail.
Hal ini dapat terjadi terutama ketika sang pelanggan sudah memiliki perhitungan
dan rencana tertentu dalam memilih produk atau jasa yang akan dibeli. Mereka
ingin mendapatkan produk atau jasa berkualitas yang tepat dan dapat memenuhi
kebutuhannya.
Dalam menghadapi pelanggan jenis ini, Anda harus menguasai setiap detail
produk atau jasa seperti keunggulannya, perbedaannya dengan produk atau jasa
jenis serupa, dan sebagainya. Dengan begitu, Anda dapat menjawab setiap
pertanyaan pelanggan dengan jelas, cepat, akurat, serta mudah dipahami oleh
pelanggan. Selain itu, Anda juga dapat balik bertanya kepada pelanggan kira-kira
produk atau jasa seperti apa yang dibutuhkan sehingga dapat merekomendasikan
produk atau jasa yang tepat.
Page 20
Komunikasi efektif kasus pada saat menghadapi konsumen tipe arogan pada saat
masuk toko Kue Clairs.
Penjual : Selamat siang ….selamat datang ditoko kami …ada yang bisa
dibantu ibu.
Pelanggan : Saya butuh kue ulang tahun yang bergambar mickey mouse
untuk anak saya ultah 3 hari lagi. Saya butuh catalog kuenya untuk
melihat model yang saya inginkann
Penjual : Bisa ibu ….mau ukuran berapa, dan model yang mana ibu suka
dan dekorasi mau model apa dan kuenya mau rasa apa kami ada
blackforest, lapis Surabaya, creamchesse atau bolu coklat biasa.
Pelanggan : Saya sudah paham karena saya sudah biasa pesan kue ulang
tahun jadi saya mau yang terbaik untuk anak saya walaupun mahal gak
masalah, saya pilih cakenya yang paling enak blackforest dan ukuran 50
x 50 cm. saya mau yang rapi, cantik dan tepat waktu yang pada saat
pengantaran
Penjual : Baik ibu… kami akan siapkan sesuai pesanan ibu dan
pengantaran kami akan tetap waktu. Dan untuk tanda jadi harus 50% sudah
lunas, kami buatkan fakturnya…silahkan ditunggu ibu terima kasih.
Trik yang dapat digunakan untuk menghadapi konsumen tipe ini adalah dengan
membiarkan mereka bicara sesuka hatinya. Trik tersebut memberi kesan seolah-
olah Anda menyetujui semua pendapat mereka. Misalnya dengan mengatakan
“Anda benar”, “Saya setuju dengan Anda”, dan pernyataan lain sejenisnya.
Pujilah sesuatu yang mereka banggakan. Misalnya, jika konsumen Anda memiliki
Page 22
banyak perhiasan, berikan pujian tentang hal itu. Rayu konsumen Anda untuk
menggunakan produk Anda berdasarkan pembicaraan mereka sendiri. Contoh
pernyataan, “Jika mampu membeli barang mewah seperti yang telah Anda
ceritakan, Anda pasti bersedia membeli produk kami”.
Trik yang bisa digunakan untuk menghadapi konsumen seperti ini adalah dengan
menyiapkan data dan hitung-hitungan setiap produk secara lengkap. Sampaikan
manfaat dan fungsi setiap produk kepada konsumen. Jangan pernah mengabaikan
perhitungan produk, bahkan untuk perhitungan paling sepele sekali pun. Jangan
pernah mengabaikan manfaat dan fungsi produk, bahkan manfaat yang paling
minor sekali pun.
Komunikasi efektif kasus pada saat menghadapi konsumen tipe hemat Pada saat
masuk Counter Handphone
Pelanggan ; Silakan masuk mbak
Pelanggan: : Ada IPad 12 gak?
Penjual : Ada mbak stok barang ready, bisa langsung di order aja mbak
hehe
Pelanggan : Tapi kok disini harganya ini lebih mahal daripada toko
sebelahnya ? apa bedanya?
Penjual : Harga IPad 12 di toko kami sudah include pen dan casenya Kak!
Jadi nanti mbak gak usah beli pennya secara terpisah, yang tentunya
Page 23
akan lebih mahal daripada beli secara terpisah. Kami juga memberikan
garansi toko dan service yang memuaskan.
Penjual : atau mbak mau dengan merek yang berbeda dengan harga yang
lebih murah kami juga ada produk merek OPPO mungkin mbak mau
melihat dulu barangnya…
Pelanggan tipe ini bisa disebut juga sebagai pelanggan yang hemat. Mereka selalu
memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari produk atau jasa yang akan
dibeli, terutama harga dan manfaatnya. Pelanggan akan memperhitungkan
seberapa besar manfaat yang akan ia peroleh jika telah membeli suatu produk atau
jasa serta apakah biaya yang dikeluarkan cocok dengan manfaat yang diperoleh.
Kadang kala, mereka pun akan membandingkan brand-brand yang menyediakan
produk atau jasa serupa dan memperhitungkan brand mana yang akan
memberikan keuntungan lebih banyak untuknya. Mereka sangat detail dalam
perhitungannya.Untuk pelanggan jenis ini, penjual perlu menyiapkan data setiap
dengan lengkap. Lebih baik lagi jika detail seperti harga sudah tertera sehingga
pelanggan tidak perlu bolak-balik bertanya. Selain itu, sampaikan fungsi,
keuntungan, serta manfaat yang dapat pelanggan peroleh hingga sedetail mungkin.
Page 24
Komunikasi efektif kasus pada saat menghadapi konsumen tipe pembanding
Pada saat masuk ke restoran
Penjual : Selamat datang kakak …untuk makan disini atau take away?
Pembeli : makan disini
Penjual : untuk berapa orang ya
Pembeli : 3 orang saja dan saya maunya yang diruang AC ya dan pastikan
semua mejanya bersih
Penjual : Baik Kakak… kami sudah siapkan ruangan yang sesuai dengan
keinginan kakak…silahkan duduk dan ini dafar menunya…
Pembeli : Saya pilih menu nasi goreng yang best seller yang mana di resto
ini …karena saya lihat semua tampilannya sama dan harganya juga
lumayan mahal dibandingkan toko sebelah…apakah rasanya menjamin ini
mbak
Penjual : Dengan tetap senyum…. Kakak boleh coba dulu menu dari kami
nanti pasti akan merasakan sensasi rasa produk dan harga yang berbeda
dari resto kami, karena kami mengunakan bahan yang premium, koki yang
sangat handal dan sajian yang cantik dan sangat menarik dengan harga
yang pas dihati tetap senyum dibandingkan dengan resto-resto yang sejenis
kami
Pembeli :Dengan muka merah….saya pesan nasi goreng special 1 porsi dan
jus alpukatnya mbak….tapi gak pake lama ya mbak
Penjual : Baik kakak …kami proses silahkan dinikmati snack dan
musiknya sambil menunggu pesanannya …mohon ditunggu
Trik untuk menghadapi konsumen bertipe ini adalah dengan menguasai produk
semaksimal mungkin serta ilmu presentasi agar mampu meyakinkan tipe
pembanding. Pelajarilah produk-produk sejenis kompetitor. Jangan pernah
bersedia masuk ke dalam jebakan membanding-bandingkan produk tanpa
memikirkan dampak yang ditimbulkan. Untuk menghadapi tipe ini, jika Anda
belum paham betul, sebaiknya mengajak serta rekan kerja senior Anda.
Page 25
2.6 ELEMEN KOMPETENSI : MELAKSANAKAN KOMUNIKASI
LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN
BAHASA VERBAL DAN NON-VERBAL
Kriteria Unjuk Kerja 2.1. Pemilihan Kata-Kata Saat berkomunikasi
Dipertimbangkan
Pilihan kata (diksi) adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai
dalam suatu kalimat atau wacana dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek
tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang mengarang. Diksi
bukan hanya berarti pilih-memilih kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk
menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan
gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Diksi atau pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata
yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana
yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan kata yang tepat dan sesuai
hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau
perbendaharaan kata bahasa itu. Kata yang tepat akan membantu seseorang
mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun
tulisan. Di samping itu, pemilihan kata itu harus pula sesuai dengan situasi dan
tempat penggunaan kata-kata itu. Kelompok kata (frase) sendiri adalah satuan
gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi,
(Keraf, Gorys, 1985).
Page 26
b) Kelompok kata ajektival adalah kelompok kata yang intinya berupa kata
sifat.
c) Kelompok kata nominal adalah kelompok kata yang intinya berupa kata
benda.
d) Kelompok kata pronominal adalah kelompok kata yang intinya berupa
kata ganti.
e) Kelompok kata adverbial adalah kelompok kata yang intinya berupa kata
keterangan.
f) Kelompok kata numeralia adalah kelompok kata yang intinya berupa kata
bilangan.
g) Kelompok kata introgativa adalah kelompok kata yang intinya berupa kata
tanya.
h) Kelompok kata preposisional adalah kelompok kata yang intinya berupa
kata depan.
Page 27
Syarat ketepatan pilihan kata yaitu kita memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik
dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam
memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak
dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu pedoman kepada kita tentang
pemakaian kata-kata yang tepat. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang
diperlukan. Hal-hal berikut ini merupakan syarat-syarat ketepatan dalam pilihan
kata:
a) Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat.
b) Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim,
misalnya: adalah, ialah, yaitu, merupakan, dalam pemakaiannya berbeda-
beda.
c) Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanya, misalnya:
infrensi (kesimpulan) dan iterefrensi (saling mempengaruhi).
d) Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat
sendiri.
e) Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan).
f) Menggunakan kata-kata idiomatic berdasarkan susunan (pasangan) yang
benar.
g) Menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat.
h) Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat.
i) Menggunkan dengan cermat kata bersinonim.
j) Menggunakan kata abstrak dan konkrit secara cermat, (Sugono, Dendy.
2009).
Pada hakikatnya, memilih kata secara baik merupakan upaya agar pesan yang
hendak disampaikan dapat diterima secara tepat, (Adi, 2007)
Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis
gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan
kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca, serta ide yang
ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik. Pilihan kata adalah
kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan
pengertiannya bisa tepat. Pengelompokkan kata adalah satuan gramatikal yang
terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi.
Kriteria Unjuk Kerja 2.2 Bahasa tubuh dan ekspresi wajah dikendalikan
Manusia pada umumnya tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata, namun
ekspresi wajah, postur tubuh, dan pergerakan tangan juga dapat memberikan
makna tertentu kepada lawan bicara. Kesuksesan saat melakukan presentasi
misalnya, juga turut ditentukan oleh bagaimana seorang presenter dapat
menggunakan atau mengendalikan ekspresi tubuhnya. Pemahaman dan
pengendalian bahasa tubuh pada saat seseorang melakukan presentasi, sangat
terkait erat dengan kesuksesan pada komunikasi pemasaran. Beberapa tips berikut
dapat dijadikan pedoman dalam keberhasilan suatu presentasi:
1. Jaga posisi tangan di depan
Memposisikan tangan di belakang tubuh mengindikasikan kurangnya
percaya diri terhadap apa yang sedang disampaikan. Demikian juga
memasukkan tangan ke dalam saku justru akan menandakan suatu
kerendahan hati atau gugup. Posisi tangan yang baik adalah tetap di bagian
depan.
6. Tersenyumlah
Audiens akan cenderung tersenyum ketika pembicaranya tersenyum. Aksi
kecil ini akan lebih memudahkan mereka untuk menerima pesan-pesan Anda.
Studi yang dilakukan di Penn State University menunjukan bahwa ketika
seseorang tersenyum, dia terlihat lebih menyenangkan dan ramah. Selain itu,
dia juga akan terlihat lebih kompeten.
Page 32
Salah satu cara mudah untuk belajar adalah dengan menyaksikan presentasi
dari orang-orang yang sudah ahli melakukannya. Perhatikan bahasa
tubuhnya, ekspresi wajah dan posisi tangannya. Selain itu, sangat perlu juga
diperhatikan bagaimana mereka menguasai panggung.
Page 33
Tepat waktu
Tepat waktu diperlukan dalam bekerja dan memberikan pelayanan profesi
kepada orang lain. Orang yang tidak tepat waktu seringkali merugikan bagi
orang lain, terutama relasinya. Dapat dibayangkan betapa kecewanya orang
lain yang kita biarkan menunggu, karena kita datang terlambat dari waktu
yang telah dijanjikan. Padahal, bisa saja orang yang harus menunggu kita juga
memiliki keperluan lain yang tidak kalah pentingnya.
Penampilan
Penampilan adalah gambaran fisik yang bisa dilihat secara fisik/kasat mata
oleh orang lain. Penampilan yang benar adalah bila ada keserasian dengan
kepribadian, serta keserasian warna dan bentuk tubuh dari orang yang
mengenakannya. Penampilan yang menunjukkan profesionalisme seseorang
bisa terlihat antara lain dari:
a) Keadaan tubuh, yaitu:
Page 34
Cara berpakaian (tata busana).
Tata rias (rambut, wajah, kumis, dan sebagainya).
Kebersihan rambut, tangan, dan kaku.
Kesehatan: gigi, kulit, tubuh.
b) Kebiasaan, meliputi:
Kebiasaan merokok.
Cara bersin.
Cara membuang sampah.
Cara duduk, berdiri, berbicara, dan berjalan.
Selain hal diatas seorang professional juga harus memperhatikan dress for
success. Kalimat tersebut kerap diterapkan oleh para ahli komunikasi negeri
ini untuk membantu klien mereka tampil lebih profesional pada momentum
tertentu. Sebagai seorang profesional, penampilan yang dimaksud di sini
adalah bahwa penampilan Anda harus mencerminkan profesi. Menjaga
penampilan bukan berarti tampil mewah dan berpakaian mahal, tetapi menjaga
agar Anda selalu terlihat profesional pada setiap kesempatan penting dalam
keseharian Anda. Berikut beberapa tips untuk dress for success:
Page 35
a) Selalu merapikan rambut Anda. Bagi pria dianjurkan untuk merapikan
rambut ke pemangkas rambut minimal satu kali dalam sebulan. Kesan
yang dipancarkan akan lebih baik jika rambut rapi dan bersih. Kecuali jika
Anda bekerja pada sebuah firma kreatif, Anda akan bisa lebih ekspresif.
Tetapi secara umum, penampilan rapi sudah menjadi tuntutan bagi para
pekerja profesional.
c) Kenakan pakaian dalam keadaan bersih dan rapi. Pakaian yang tidak
mudah kusut akan memberikan nilai lebih bagi Anda yang aktif.
d) Pilihlah alas kaki sesuai dengan aktivitas dan profesi Anda. Pada
aspek ini, penggunaan sandal sangat mengurangi tampilan profesional.
Bagi wanita, pilihlah sepatu yang terasa nyaman tanpa harus “menyiksa”
diri. Sepatu yang bersih dan terawat dapat menunjang keseluruhan
penampilan.
Page 36
Kriteria Unjuk Kerja 2.4. Komunikasi Antara Pelanggan dan Staff
Dilaksanakan
Bagaimana seharusnya Anda melayani pelanggan? Apakah dengan mendengarkan
mereka? Apakah dengan memberikan janji kepada mereka? Ataukah dengan
selalu memanjakan mereka? Tidak ada yang salah dari cara itu, karena pelanggan
memang menjadi suatu kebutuhan dan keharusan yang dimiliki sebuah bisnis.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus tahu bagaimana mereka melayani dan
membuat pelanggan mereka senang berbisnis dengannya. Apa dan bagaimana saja
caranya? Beberapa tips berikut ini dapat dijadikan pedoman, di antaranya adalah:
1. Benar – benar mendengarkan mereka
Seorang pelanggan yang datang pada bisnis Anda tentu menginginkan sebuah
solusi dari masalah yang mereka miliki. Ketika mereka bercerita dan
mengeluhkan sebuah masalah maka tugas Anda adalah mendengarkan mereka
dengan baik dan memperhatikan setiap detail kebutuhan mereka. Jangan
pernah sekalipun menyela ucapan mereka. Dengarkan dan perhatikan apa saja
yang mereka ingin sampaikan. Setelah Anda mendengarkan dengan baik,
Anda bisa dengan mudah menawarkan solusi kepada mereka.
4. Membangun kepercayaan
Banyak cara yang dapat Anda lakukan dalam upaya membangun kepercayaan
bagi pelanggan Anda. Anda memang harus terus memberikan pelayanan
terbaik mulai dari mendengar hingga memenuhi janji kepada pelanggan Anda.
Ketika Anda mampu memberikan apa yang pelanggan inginkan dan terus
memberikan pelayanan terbaik, secara otomatis pelanggan akan mempercayai
apa yang Anda tawarkan.
KUK 1.1 02.“Selamat pagi Bapak/Ibu, selamat datang di toko kami. Adakah yang
bisa saya bantu ?” adalah contoh gaya komunikasi yang :
a. Standar
b. Formal
Page 39
c. Non Formal
d. Tidak standar
KUK 1.2 03.Berikut ini beberapa hal terkait dengan cara berkomunikasi dengan
konsumen secara verbal, kecuali :
a.Mengatur nada suara
b.Memilih kata
c.Ekspresi wajah
d.Mengatur volume suara
KUK 1.2 04.Diantara bentuk cara komunikasi secara non-verbal adalah unsur-
unsur di bawah ini, kecuali :
a.Ekspresi wajah
b.Penggunaan logat
c.Kontak mata
d.Anggukan dan gelengan kepala
Page 40
ketemu klien baru atau pimpinan perusahaan
2.4 Melakukan komunikasi antara pelanggan dan staff penjualan dalam rangka
membentuk loyalitas pelanggan
Page 42
Universitas Gunadarma
MODUL 3
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
D3 – Manajemen Pemasaran dan
S1- Manajemen
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
TENAGA PEMASAR OPERASIONAL
Unit Kompetensi :
M.702090.003.01
Melaksanakan Penulisan Bisnis (Business Writing)
2020
Page 1
UNIVERSITAS GUNADARMA
MODUL 3
PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
S1 - MANAJEMEN
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
Tenaga Pemasar Operasional
Unit Kompetensi :
Penyusun :
Rina Sugiarti, Dr
Di Revisi Oleh :
DR. Sri Kurniasih Agustin
Ika Puji Saputri, MM
Septi Mariani,TR. ,MM
Depok, 2020
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah swt, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 1 yang
terdiri dari UK 1, 2, 3 , Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema Pemasaran
Operasional dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari seri modul
pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema Pemasaran
Operasional yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi mahasiswa
khususnya di program studi D3 Manajemen Pemasaran.
Modul ini terbagi menjadi 6 (enam) bab. Bab 1 (pertama) berisi tentang
bagaimana membangun dan meningkatkan keterampilan Mengidentifikasi Elemen
Pemasaran Perusahaan, Bab 2 (kedua) berisi tentang bagaimana membangun dan
meningkatkan keterampilan Melaksanakan Komunikasi Efektif, Bab 3 (ketiga)
berisi tentang bagaimana membangun dan meningkatkan keterampilan penulisan
bisnis (Business writing), Bab 4 (keempat) berisi tentang bagaimana
merencanakan riset terhadap sebuah merek, sementara itu Bab 5 (kelima) berisi
tentang bagaimana mengolah data riset dan Bab 6 (keenam) berisi tentang
bagaimana melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek).
Tim Penyusun
Page 3
3 MELAKSANAKAN PENULISAN BISNIS
(BUSINESS WRITING)
M.702090.003.01
Page 4
kendali yang dapat dilakukan, demikian juga sebaliknya semakin sedikit
partisipasi penerima pesan, semakin banyak kendali yang bisa dilakukan.
Dalam ruang lingkup tujuan umum, setiap pesan juga mempunyai tujuan
spesifik atau khusus yang mengidentifikasi apa yang diharapkan untuk dapat
dicapai dari pesan, dan apa yang seharusnya dilakukan atau apa yang seharusnya
dipikirkan oleh penerima pesan setelah menerima pesan. Tujuan spesifik harus
dinyatakan dinyatakan dengan tepat, dan anggota penerima pesan yang
seharusnya merespon perlu diidentifikasikan.
3.2 OBYEKTIF
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka Pelatihan Uji Kompetensi
untuk Unit Kompetensi Melaksanakan Penulisan Bisnis (Business Writing)
memiliki obyektif utama agar peserta pelatihan mampu melaksanakan penulisan
bisnis, yang terdiri dari bagaimana mempersiapkan topik pesan yang akan
disampaikan dan menuliskan pesan sesuai topik, yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penulisan bisnis (business writing) yang dirinci sebagai berikut:
1. Mempersiapkan topik pesan yang akan disampaikan
2. Menuliskan pesan sesuai topik
1) Brainstorming
Pada saat bekerja sendiri atau bekerjasama dengan orang lain, hasilkan ide
dan pertanyaan sebanyak mungkin, tanpa berhenti dari mengkritik dan
mengorganisir. Setelah semua ide dapat ditangkap, cari pola dan hubungan untuk
membantu mengidentifikasi ide pokok dan sekelompok ide pendukung.
Page 6
2) Pendekatan jurnalistik
Dengan menanyakan tentang siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana untuk menyaring ide pokok dari tumpukan informasi yang tidak teratur.
Page 7
Tujuan Umum Tujuan Spesifik Topik Ide Pokok
Untuk memberi Mengajar perwakilan Klaim asuransi Penyimpanan berkas
informasi pelayanan pelanggan yang tepat, menghemat
cara membuat berkas waktu dan uang
klaim asuransi perusahaan
Untuk membujuk Meminta manajemen Anggaran Para pesaing memiliki
(persuasi) puncak menyetujui penelitian dan anggaran yang lebih
kenaikan anggaran pengembangan besar untuk penelitian
untuk penelitian dan dan pengembangan
pengembangan
Untuk bekerja Mengumpulkan ide Pembayaran Mengaitkan gaji dan
sama (kolaborasi) untuk sistem insentif insentif laba untuk memotivasi
seluruh perusahaan para karyawan dan
yang mengaitkan gaji mengurangi konpensasi
dan laba di tahun-tahun yang
sulit
Sumber : Bovee and Thill (2008)
Proses penulisan menurut Bovee and Thill (2008) secara garis besar terdiri
dari tiga langkah yaitu:
1) Merencanakan pesan bisnis
Untuk merencanakan setiap pesan, pertama lakukan analisis situasi dengan
mendefinisikan tujuan dan menyusun profil penerima pesan (audiens).
Setelah yakin dengan apa yang ingin dicapai melalui pesan, kumpulkan
informasi yang akan memenuhi kebutuhan audiens kemudian seleksi
media yang tepat untuk mengirimkan pesan. Selanjutnya, sesuaikan
penyampaian ide pokok dan saluran komunikasi yang akan digunakan.
1. Surat
Surat biasanya digunakan untuk menyampaikan dokumen-dokumen
singkat yang terdiri dari dua atau tiga halaman.
2. Memo
Memo biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang
bersifat rutin.
3. Laporan dan Proposal
Laporan dan proposal digunakan untuk menyampaikan pesan yang bersifat
kompleks dan objektif.
Page 9
mempengaruhi, dan melakukan promosi. Ada 3 hal yang harus ada dalam menulis
surat bisnis :
1. Surat bisnis memiliki tujuan menyampaikan informasi
2. Surat bisnis bernilai mahal. Perlu waktu dan biaya untuk membuat dan
mengirimkan surat bisnis
3. Surat bisnis adalah dokumentasi yang bisa di simpan, bukti informasi
komunikasi dengan pihak lain.
Dengan kasus ini kita dapat mempraktikan untuk menuliskan surat complain
dengan memberikan informasi yang jelas tentang kerusakan barang yang kita
terima dan mencocokan dengan faktur pembelian. Dengan membuat surat
complain yang mencakup : ketepatan surat,Peruntukan surat, nama, jabatan,
alamat. Dan ketepatan surat dari kalimat pembuka, pesan inti dan kalimat
penutupnya meliputi jelas, lengkap dan tepat.
PT. APPOLLO
JL. Solo KM. 12 Bandung
Telp (0237)88855321, fax.
Email :manajappollo@gmail.com
Kepada Yth.
Direktur PT. Jenaka Groups
JL. Margonda no 55
Depok_Jawa Barat
Dengan Hormat,
Barang pesanan kami dari PT. Jenaka Groups yang terdiri dari :
NO. JENIS MERK JUMLAH
1. Laptop 12 inchi Lenovo 2 buah
2. TV Led 42 inchi LG 5 buah
3. LCD Proyektor Samsung 5 buah
Barang tersebut diatas telah kami terima. Kami juga mengucapkan terima kasih atas
pelayanan saudara yang telah diberikan kepada kami.
Page 11
Akan tetapi sangat disayangkan setelah barang kami buka dan cek, kami merasa
kecewa karena terdapat 2 unit laptop 12 inchi yang pecah dan 1 unit LCD proyektor
yang retak sehingga barang tersebut tidak dapat kami gunakan lagi.
Oleh karena itu kami sangat menyesal, kami akan mengirimkan kembali barang-
barang tersebut. Kami juga sangat mengharapkan saudara data mengirimkan
barang penggantinya segera. Kami juga melampirkan faktur pembelian barang
tersebut agar mempermudah penyelesaian masalahnya.
Atas perhatian dan kerjasamanya dari PT.Jenaka Groups, kami ucapkan terima
kasih.
Hormat kami,
Hendra
Direktur PT. APPOLLO
Dengan kasus ini kita dapat mempraktikan untuk menuliskan surat penawaran
kerjasama dengan mempersiapkan dan menuliskan pesan yang akan disampaikan
dengan rekan bisnis. Dengan menuliskan nama, Jabatan serta nama perusahaan
sesuai dengan topik surat.Surat mencakup pada ketepatan surat dari kalimat
pembuka, pesan inti dan kalimat penutupnya meliputi jelas, lengkap dan tepat.
Page 12
Kepada Yth.
Pimpinan PT. Angkasa
Bapak Venus
Jl. Bintang II No. 60
Bandung
Dengan hormat,
Bersama dengan surat ini, kami dari PT. Mitra Koee selaku perusahaan yang
bergerak dalam bidang sparepart kendaraan bermotor ingin menyampaikan
permohonan kerjasama pada perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Kami
menawarkan beberapa produk sparepart kendaraan bermotor seperti jok, rem,
knalpot dan lainnya. Kami juga memberikan penawaran yang menarik melalui
berbagai paket yang tesedia dan kami juga dapat memberikan bonus menarik bagi
anda jika dapat mencapai target yang kami tawarkan. Untuk melihat detail produk
dan ta harga tiap produknya dapat di simak pada lampiran booklet yang melengkapi
surat permohonanan kerjasama ini.
Demikian surat permohonan kerjasama ini dibuat untuk menjadi maklum. Atas
Perhatian Bapak/Ibu kami sampaikan terima kasih.
Hormat saya,
Ahmad Ali
Supervisor Tim Sales
Dengan kasus ini kita dapat mempraktikan untuk menuliskan surat pesanan barang.
mempersiapkan dan menuliskan pesanan barang yang akan dibeli, kesepakatan
pembayaran dan menentukan tanggal dan tempat barang dikirim dengan rekan
Page 13
bisnis. Dengan menuliskan nama, Jabatan serta nama perusahaan sesuai dengan
topik surat.Surat mencakup pada ketepatan surat dari kalimat pembuka, pesan inti
dan kalimat penutupnya meliputi jelas, lengkap dan tepat.
Bekasi, 5 DESEMBER
2019
NOMOR : 78/KL-34/X11/2019
PERIHAL : PESANAN BARANG
Dengan hormat,
Berdasarkan dari surat penawaran yang telah perusahaan anda kirimkan dengan
nomor . 30/SA/V/2019 pada tanggal 25 November 2010, kami tertarik untuk
memesan barang sebagai berikut :
1. 2 buah handphone merek Samsung tipe z
2. 4 buah case handphone seri Samsung tipe z
3. 2 buah tripod merk Samsung
Pembayaran akan kami lakukan secara cash atau tunai dikantor kami, seperti yang
tertera dalam surat. Kami harapkan sebelum tanggal 10 Desember 2010 diharapkan
barang-barang tersebut telah kami terima. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
Hormat Kami,
Agnest Monit
Page 14
kejadian ini sebagai perbaikan kedepannya. Dengan memberikan solusi dengan
meminta maaf, memperbaiki barang tersebut dan memberikan gambaran tentang
produk lain sebagai tambahan informasi bagi pelanggan tersebut sebagai salah
satu solusi yang terbaik i bagi pelanggan dalam menanggapi keluhan pelanggan.
Dengan kasus ini kita dapat mempraktikan untuk menuliskan surat balasan
terhadap pesanan barang yang rusak kepada pelanggan tersebut, dengan meminta
maaf dan memberkan solusi yang terbaik.
Dengan menuliskan nama, Jabatan serta nama perusahaan sesuai dengan topik
surat.Surat mencakup pada ketepatan surat dari kalimat pembuka, pesan inti dan
kalimat penutupnya meliputi jelas, lengkap dan tepat.
NOMOR : 12/BPB/II/2021
LAMP : 1 (SATU) LEMBAR
HAL : BALASAN PENGADUAN BARANG
Kepada Yth.
Saudara Galih
Jl. Diamond no.6
Jakarta Selatan
Dengan Hormat,
Berkenaan dengan surat saudara Galih kirimkan sudah kami terima tertanggal
25 Januari 2021, perihal pengaduan barang dengan penuh perhatian.
Sehubungan dengan surat tersebut, Kami segera mengirimkan teknisi untuk
memperbaiki Mesin cuci yang mengalami kerusakan tersebut dan membawa
barang sejenis apabila perlu ditukar kembali. Kami mohon maaf atas kerusakan
barang tersebut dan akan lebih memperhatikan pesanan saudara selanjutnya
agar tidak terjadi kejadian serupa. Kami juga berinisiatif menawarkan kepada
saudara, apabila berkenan mau menukarkan mesin cuci merk “ Uchida” dengan
merk “Panasonic” yang mutunya lebih baik, namum harganya sedikit lebih tinggi.
Untuk lebih jelasnya, kami melampirkan brosur produk sebagai informasi.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Page 15
Hormat kami
PT. Tirta Jasa
Jojo Raharjo
Dengan hormat,
Harap dikirim segera barang-barang berikut ini sesuai pesanan kami melalui
pembicaraan melalui telepon pada tanggal 5 Januari 2020 sebagai berikut :
Page 16
Terlampir adalah bukti transper kami ke rekening bapak Pada Bank Bni Cabang
Jakarsa Raya sebesar Rp. 6.580.000 untuk pembayaran pesanan tersebut.
Salam Hormat
Ahmad Dani
Kepala Bagian pengadaan
Page 17
Format full block merupakan format yang paling popular digunakan
sekarang ini, sangat mudah diaplikasikan karena semua dimulai dengan
bentuk ini setiap awal pengetikan dimulai pada tepi sebelah kiri atau
margin kiri. Surat yang disusun dengan gaya ini berspasi tunggal.
3. Traditional Style
Pada bentuk surat ini setiap awal paragraf diketik menjorok ke dalam.
Selebihnya sama dengan pengetikan surat dalam bentuk block.
Surat bisnis terdiri dari bagian-bagian surat, yaitu bagian surat yang baku
(Standard Letter Parts) dan bagian surat yang bersifat tambahan (Additional Parts
of Business Letter).
Surat bisnis sebagai surat resmi ditulis sesuia dengan standar yang berlaku. Setiap
surat bisnis harus memiliki bagian yang baku , yaitu :
2. Tanggal (Date)
Page 18
Tanggal surat merupakan bagian yang mutlak dari suatu surat. Fungsi
tanggal adalah untuk mengetahui kapan surat tersebut ditulis. Semua surat
harus diberi tanggal, karena tanggal akan menunjukkan kapan surat itu
dibuat. Hal ini penting untuk pencatatan dan penyimpanan surat dalam
file. Pada date line, nama bulan ditulis lengkap,bukan singkatan misalnya
Februari, bukan Feb. Tanggal ditulis dengan angka, koma, kemudian tahun,
misalnya Jakarta, 10 Februari 2020.
Contoh kerangka surat bisnis dalam bahasa Inggris dapat dilihat pada
Gambar 1.
Page 20
Gambar 1. Kerangka surat bisnis
Bagian-bagian surat bisnis yang merupakan bagian tambahan (Additional letter
parts) dibubuhkan pada surat sesuai dengan kebutuhan, yang terdiri dari :
1. Catatan untuk penerima (Addresse notation)
2. Untuk Perhatian (Attention Line)
3. Perihal (Subject Line)
4. Halaman Lembar Kedua (Secondpage heading)
5. Nama perusahaan (Company name)
6. Inisial Penulis Surat (Reference Initials)
7. Catatan Lampiran (Enclosure Notation)
8. Catatan Tembusan (Copy Notation)
9. Catatan tentang Sifat Pengiriman (Mailing Notation)
10. Catatan Tambahan (Post Script)
Ada empat hal yang perlu diingatkan dalam menulis surat bisnis
1. Subjek surat, Jika subjek dinyatakan lebih spesifik, surat anda akan lebih
mudah dimengerti.
2. Penerima Surat, Jika anda tidak yakin dengan penerima surat, anggap
mereka berpendidikan dan memahami hal logis. Namun, jangan
Page 21
menganggap mereka tahu banyak mengenai subjek yang anda tulis seperti
atau mengenalisasikan dan melupakan detil pentingnya.
3. Tujuan Menulis Surat, ketahui apa tujuan anda menulis surat, apakah
untuk mencari informasi atau mengucapkan salam.
4. Organisasi Surat, mengenai : A. what (apa) yang anda tulis : subjek/perihal,
B. Who (siapa) yang anda kirimi surat : penerima surat. C. Why (kenapa)
anda menulis surat :tujuan.
1. Clarity (kejelasan)
Ungkapkan pernyataan dengan jelas, sehingga mudah dimengerti. Tiap
kalimat terdiri antara 17-20 kata, paragraf maksimum 15 baris. Masukkan
definisi dengan menggunakan istilah teknis pada bagian pendahuluan, batang
tubuh atau apendiks.
Dalam membandingkan figur, gunakan persentase, ranking atau rasio. Jika
terdapat angka pecahan, lebih baik dibulatkan agar mudah dimengerti.
Gunakan bantuan grafik, chart, atau gambar , jika hal itu dapat membantu
penyajian data kuantitatif. Gunakan kalimat peralihan apabila suatu bagian
beralih atau berpindah ke bagian lain, sehingga antara bagian- bagian tidak
terlepas sama sekali.
2. Completeness (kelengkapan)
Penulisan yang efektif harus mencakup keseluruhan ( pendahuluan, batang
tubuh, dan bagian akhir),dibutuhkan fakta yang lengkap dan sesuai dengan
tujuan penulisan, untuk menjawab seluruh pertanyaan. Gunakan apendiks
untuk menjelaskan fakta yang ada dengan lebih rinci. Dalam penulisan juga
harus mencakup apa, mengapa, kapan, dimana, siapa, dan bagaimana, yang
tepat dengan tujuan penulisan.
Sajikan uraian dengan dengan figur-figur yang lengkap,sesuai dengan yang
diminta. Jika tidak ditentukan apa yang diinginkan, maka harus diberikan
Page 22
penilaian yang kreatif bagaimana penulisan tersebut akan dibuat agar lengkap
dan efektif.
3. Conciseness (ketepatan/ringkas)
Susunlah penulisan yang mencakup hal penting saja yang sesuai dengan
tujuan dan keperluan pembaca. Hapuslah hal yang tidak relevan, walaupun
memerlukan waktu yang lama untuk mengumpulkan dan mempersiapkannya.
Hindari tulisan yang terlalu panjang, ungkapan usang, perulangan yang tidak
perlu, dan penggunaan artikel yang berlebihan.
Nyatakan faktor yang menguntungkan dan merugikan yang berpengaruh
terhadap situasi yang ada. Masukkan kata pembuka dan bagian tambahan
lainnya, yang akan tergantung pada kompleksitas, panjang dan formalitas
suatu penulisan.
5. Concreteness (konkret)
Gunakan kata dan angka yang spesifik, misalnya sebaiknya menyataka “52
persen” atau “8100 pegawai” dari pada “banyak” pegawai, karena hal ini akan
Page 23
lebih memperjelas dan meyakinkan. Nyatakan sumber informasi dalam
pendahuluan, batang tubuh atau apendiks dan dapat menjamin bahwa sumber
tersebut dapat sipertanggung jawabkan.
Nyatakan fakta yang jujur, bila perlu perlihatkan dari setiap segi. Jangan
menyatakan fakta berdasarkan perasaan dan praduga. Gunakan kata benda
konkrit sebagai subjek kalimat. Jika memungkinkan hindari permulaan
kalimat dengan kata benda abstrak, tidak nyata atau dengan kata yang tidak
ada artinya, misalnya : ini, itu dan lain-lain.
Susun topik yang ada, jika memungkinkan tempatkan hal yang menyenangkan
dan sederhana sebelum hal-hal yang bersifat kompleks. Sesuaikan gaya
penulisan dengan keinginan pembaca , misalnya untuk penulisan yang tidak
formal gunakan gaya informal, yang sama seperti surat dan memo (saya, kami,
anda). Untuk yang formal yang ditujukan pada perusahaan ternama, dapat
digunakan gaya impersonal, dalam hal ini tidak menyebutkan diri sendiri.
Untuk yang lebih formal, dapat menyebutkan diri sebagai” penulis”.
Page 24
7. Courtesy (keramahan dan santun)
Tuliskan hal-hal yang tidak menyenangkan dengan bijaksana dan sopan. Jika
mengetahui bahwa penemuan penulis berlawanan dengan dengan gagasan
pembaca, dapat ditulis seperti berikut :
“ Setelah dilakukan penelitian kembali tentang data yang Anda berikan,
ternyata data tersebut telah memberikan kesimpulan yang kurang tepat
yaitu…”
Buatlah rekomendasi (jika ada) berdasarkan hasil kesimpulan yang logis,
yang diperoleh dari fakta yang telah disajikan. Hilangkan pendapat pribadi,
kecuali jika ditanyakan, dan nyatakan dengan jelas bahwa hal itu adalah
pendapat pribadi.
Nomor : 23/A.I/II/2019
L ampiran : Brosur & Daftar Harga
Hal : Perkenalan usaha
Page 25
Kepada Yth.
Kepala SMK Negeri 1 Sukabumi
Jl. Terigu No. 2
Sukabumi
Dengan hormat,
Dalam rangka menunjang kelancaran penyediaan kebutuhan buku pelajaran dan
alat tulis kantor dilingkungan lembaga pendidikan formal maupun non formal.
Dengan ini kami memperkenalkan diri bahwa kami adalah perusahaan yang
bergerak dibidang penyaluran buku –buku pelajaran dari berbagai penerbit
serta alat tulis kebutuhan sekolah. Hingga saat ini telah melayani 100 sekolah di
berbagai kota di Pulau Jawa disekolah negeri maupun sekolah swasta. Dalam
kesempatan ini kami mencoba kemungkinan di masa yang akan datang dapat
membantu menyediakan pasukan buku-buku pelajaran, buku tulis, dan alat –
alat tulis kebutuhan sekolah yang Bapak pimpin. Adapun untuk harga dan
layanan penjualan dan purna jual akan tetap kami jamin dengan memuaskan.
Demi perkenalan kami dan untuk di masa yang akan datang kami berharap
dapat membantu penyediaan kebutuhan buku pelajaran dan alat tulis. Atas
perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Direktur Bintang
Singgih Santosa.,SE.,
Page 26
Kunci Sukses Menulis Surat Bisnis
Dasar- dasar menulis surat bisnis yang baik mudah untuk dipelajari.
Kalimat ini akan digunakan sebagai semacam bingkai dan pengenalan isi dari
surat-surat bisnis. Ungkapan-ungkapan standar dapat memberikan nada
professional untuk penulisan surat bisnis dalam bentuk berbahasa inggris.
1. Kalimat Pembuka atau Awalan Surat
Kepada Yth. Kepala Divisi
Kepada Bapak atau Ibu (Digunakan jika kita tdk mengenal yang
bersangkutan dan hubungan kita formal)
Kepada Aldi Barak ( Bisa digunakan sebagai temann atau rekan
bisnis yang dikenal )
Dear Personnel Director
Dear Sir atau Madam
Dear DR. Anton
2. Referensi
Sehubungan dengan iklan Anda di Kompas, Tertanggal 23
Februari 2021
Telepon anda hari ini
Terima kasih atas surat anda tertanggal 7 April 2020
With reference to your sdvertisemebt in the Times, you letter of
23rdMarch
3. Alasan menulis surat
Saya menulis untuk menanyakan mengenai…
Saya menulis untuk memohon maaf atas…
Saya menulis untuk mengkonfirmasikan…
I am writing to inquire about
4. Permohonan
Apakah memungkinkan bagi anda?
Saya akan berterima kasih jika anda bisa
I would be grateful if you could
5. Menyetujui Permintaan
Page 27
Saya akan senang
I Would be delighted to
6. Menyampaikan Berita Buruk
Saya takut
Sayangnya
Unfortunately
7. Melampirkan Dokumen
Saya lampirkan
Terlampir
Please find enclosed
8. Kalimat Penutup
Terima kasih atas bantuan Anda. Silahkan menghubungi kami
kembali jika perlu/ada masalah/ada pertanyaan
Thank you for your help. Please contact us again if we can help in
anyway
9. Referensi untuk Kontak Selanjutnya
Saya berharap untuk ..
Saya akan menemui Anda pada hari kamis depan
I look forward to…
10. Salam Penutup
Salam Sejahtera
Hormat…
Best regards
No.
Daftar tugas/ instruksi
KUK
Membuat kalimat pembuka , pesan inti dan kalimat penutup dalam surat bisnis
1.2
Menuliskan Nama, Jabatan dan Nama Perusahaan dalam pesan tertulis dalam
2.1
surat bisnis
Page 29
KODE UNIT : M.702090.001.01
JUDUL UNIT : Mengidentifikasi Elemen Pemasaran
Perusahaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mengidentifikasi elemen pemasaran
perusahaan
BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk Mengidentifikasi elemen strategi pemasaran
perusahaan, Mengidentifikasi elemen taktik pemasaran perusahaan,
Mengidentifikasi elemen value pemasaran perusahaan yang
digunakan untuk Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan.
1.2 Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi segmen-segmen
yang lebih kecil berdasarkan karakteristik serupa dari perilaku
pelanggan, dan kemudian menentukan segmen-segmen mana yang
mau kita layani
1.3 Targeting adalah proses melakukan evaluasi dari daya tarik setiap
segmen pasar dan kemudian memilih satu atau dua segmen untuk
dimasuki
1.4 Positioning adalah perancangan penawaran dan citra perusahaan ke
dalam benak konsumen
1.5 Diferensiasi adalah kebijakan perusahaan yang mengintegrasikan
konten (content), konteks (context), dan infrastruktur (infrastructure)
dari apa yang ditawarkan kepada pelanggan
1.6 Merek (brand) adalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan
dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas.
1.7 Ekuitas merek (Brand Equity) adalah frase yang mendeskripsikan
nilai dari suatu merek. Dengan demikian perusahaan dapat
menghasilkan lebih banyak lagi uang dari produk yang memakai
suatu merek dibandingkan produk tanpa merek.
1.8 Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kiat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya.
3. Peraturan-peraturan:
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar:
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN :
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi:
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis:
5.1 Ketepatan mengidentifikasi elemen strategi pemasaran perusahaan
KODE UNIT : M.702090.002.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Komunikasi Efektif
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan komunikasi efektif
BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk Mengidentifikasi model gaya komunikasi
seorang pelanggan, Melaksanakan komunikasi langsung
menggunakan bahasa verbal dan non verbal, yang digunakan untuk
melaksanakan komunikasi efektif.
1.2 Elemen-elemen yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan
penampilan fisik:
1.2.1 Rambut
1.2.2 Wajah
1.2.3 Tangan
1.2.4 Mulut dan gigi
1.2.5 Tubuh
1.2.6 Busana
1.2.7 Aksesori
1.3 Jenis-jenis bahasa tubuh yang harus diperhatikan meliputi:
1.3.1 Ekspresi muka (facial expression)
1.3.2 Kontak mata (eye contact)
1.3.3 Postur tubuh (posture)
1.3.4 Sentuhan (touch)
1.3.5 Gestur tubuh (gesture)
3. Peraturan-peraturan:
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN :
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
Melaksanakan Komunikasi Penjualan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2. Persyaratan kompetensi:
2.1 M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengidentifikasi gaya komunikasi pelanggan
KODE UNIT : M.702090.003.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan penulisan bisnis (business
writing)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan penulisan bisnis
BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mempersiapkan topik pesan yang akan
disampaikan, menuliskan pesan sesuai topik, yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
1.2 Pengembangan penulisan pesan meliputi: bentuk komunikasi yang
akan disampaikan, pengelompokan ide penulisan, garis besar topik
yang ingin disampaikan, penulisan yang benar
1.3 Kriteria penulisan efektif meliputi 7 C, yaitu: clarity (kejelasan),
completeness (kelengkapan), conciseness (ketepatan), correctness
(penulisan yang benar), concreteness (kongkrit), consideration (dengan
pertimbangan), courtesy (keramahan)
PANDUAN PENILAIAN :
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
Melaksanakan Komunikasi Penjualan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2. Persyaratan kompetensi:
2.1 M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
2.2 M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif