Anda di halaman 1dari 66

Universitas Gunadarma

MODUL 03
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI

D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
S1 - MANAJEMEN

Skema Sertifikasi:
SB-035/1/LSP-UG/III/2023
Perencanaan Strategi Pemasaran

Unit Kompetensi :
M.70MKT00.003.2
Melaksanakan Analisis
Lingkungan Bisnis

2023
UNIVERSITAS GUNADARMA

MODUL 003
PELATIHAN SERTIFIKASIKOMPETENSI
D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
S1 - MANAJEMEN

Skema Sertifikasi :
SB-035/1/LSP-UG/III/2023
Perencanaan Strategi Pemasaran

Unit Kompetensi :
M.70MKT00.003.2 - Melaksanakan Analisis Lingkungan Bisnis

Penyusun :
Dr. Irwandaru Danandjaya
Dr. Nenik Diah Hartanti

Editor:

Dr. Lies Handrijaningsih


Dr. Anisah

Depok, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 03 yang terdiri
dari UK (Unit Kompetensi) 03, Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema Kluster
Perencanaan Strategi Pemasaran dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari
seri modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema Kluster
Perencanaan Strategi Pemasaran yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi
mahasiswa khususnya di program studi D3 Manajemen Pemasaran dan S1 Manajemen.

Modul ini terbagi menjadi 5 (lima) Elemen Kompetensi yakni Elemen Kompetensi
1(pertama) berisi tentang mengidentifikasi perubahan lingkungan. Elemen Kompetensi 2
(kedua) berisi tentang menjabarkan situasi persaingan pasar. Elemen Kompeten 3 (ketiga)
berisi tentang mengidentifikasi situasi pelanggan. Elemen Kompeten 4 (keempat) berisi
tentang melakukan analisis komprehensif terhadap organisasi. Elemen Kompeten 5
(kelima) berisi tentang melaksanakan analisis ancaman (threat), kesempatan
(opportunity), kelemahan (weakness), dan kekuatan (strength).

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Kaprodi D3 Manajemen Pemasaran, Bapak


Dr. Bagus Nurcahyo atas arahannya terkait agar modul ini sejalan dengan kurikulum yang
diberikan di perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Ir, Budi Hermana, MM, Kepala Biro
Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) atas koordinasinya terkait
sarana prasarana dan teknis pelaksanaan kursus sertifikasi kompetensi agar sesuai dengan
kebutuhan yang ada pada modul pelatihan ini. Kepala LSP Universitas Gunadarma,
Bapak Dr. Raden Supriyanto dan staff atas arahan dan koordinasinya agar modul ini
sesuai dengan kebutuhan ujian sertifikasi kompetensi, serta staff atau asisten laboratorium
yang membantu penyusunan modul ini. Saran dan kritik dari pembaca, penyusun
harapkan untuk perbaikan modul ini di masa mendatang.

Depok, Juni 2023

Tim Penyusun
TENAGA PEMASAR MANAJERIAL AREA PEKERJAAN :
PENJUALAN, LAYANAN, MEREK
003
M. 70MKT00.003.2 Melaksanakan Analisis Lingkungan
Bisnis

Obyektif :

Pelatihan Uji Kompetensi untuk Unit Kompetensi Mengembangkan dan


Menerapkan Strategi Bisnis Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan analisis ancaman
(threat), kesempatan (opportunity), kelemahan (weakness), dan kekuatan (strength)
terhadap lingkungan bisnis.:

1. Mengidentifikasi Perubahan Lingkungan


2. Menjabarkan situasi persaingan pasar
3. Mengidentifikasi situasi pelanggan
4. Melakukan analisis komprehensif terhadap organisasi
5. Melaksanakan analisis ancaman (threat), kesempatan (opportunity),
kelemahan (weakness), dan kekuatan (strength)

1. MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN

Business environment atau lingkungan bisnis adalah kondisi yang terjadi di


sekitar bisnis atau perusahaan yang dapat berdampak pada laju usaha tersebut. Pada
dasarnya, lingkungan bisnis adalah nilai keseluruhan dari individu, institusi, maupun
kekuatan lain yang berasal di luar kontrol perusahaan, tapi perusahaan tetap
bergantung pada mereka karena dapat memengaruhi performa dan keberlanjutan
perusahaan.
Memahami sifat lingkungan bisnis dan perubahannya merupakan bagian dari
analisis lingkungan bisnis dan dalam merancang strategi kompetitif. Hal tersebut
untuk memastikan perusahaan memiliki strategi sukses yang tepat, tidak hanya di
masa sekarang, tetapi juga di masa depan.
Hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam analisis lingkungan bisnis
adalah kompetitor, pemasok, media, kelompok pelanggan, pelanggan, pemerintah,

4|Page
kondisi pasar, kondisi ekonomi, teknologi, pemodal, tren, dan beragam pihak lain
yang berasal dari luar perusahaan.
Contohnya, kebijakan kenaikan nilai Pajak Pertambahan Nilai atau PPN yang
dikeluarkan oleh pihak pemerintah berpotensi membuat pelanggan akan membeli
produk dalam jumlah yang lebih sedikit daripada yang dijual. Dalam hal ini, bisnis
harus menetapkan kembali harga jualnya agar bisa keluar dari masalah tersebut.
Walaupun perusahaan tidak terlibat langsung dalam perubahan atau kebijakan
tersebut, tapi perusahaan harus melakukan analisis lingkungan bisnis agar bisa tetap
bertahan atau memanfaatkan kesempatan yang ada agar bisa meraih keuntungan
maksimal.
Sebelum menjalani bisnis, calon pengusaha sebaiknya meluangkan waktu
untuk mempelajari dan memahami lingkungan bisnis. Tujuannya adalah untuk
menciptakan keselarasan antara lingkungan dan bisnis itu sendiri. Lingkungan bisnis
yang baik akan memperlancar jalannya bisnis. Tidak hanya bisnis, lingkungan yang
baik juga bisa menghasilkan dampak yang baik pula bagi seluruh lapisan bisnis dan
masyarakat. Lingkungan bisnis yang dipelajari juga bisa menjadi acuan akan
lifestyle atau tren terkini yang sedang diminati masyarakat. Hal tersebut bisa
menjadi bahan untuk menentukan target pasar dan membuat strategi pemasaran.
Karena itu, lingkungan bisnis berperan penting dalam peluang bisnis yang akan
dibangun dan dijalankan ke depannya. Dengan mempelajari dan memahami
lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat dikembangkan. Selain itu,
lingkungan bisnis memengaruhi keberhasilan dan profitabilitas perusahaan.
Perubahan pada lingkungan bisnis pastinya akan ikut memengaruhi keputusan
strategis perusahaan.
Analisis lingkungan bisnis adalah proses pemetaan dan pemantauan
lingkungan bisnis dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
Analisis lingkungan bisnis adalah salah satu strategi yang digunakan
perusahaan untuk meramalkan atau memprediksi dampak perubahan lingkungan
bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Analisis lingkungan bisnis harus
dilakukan agar dapat memetakan posisi bisnis yang sedang dijalani.
Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah untuk mengidentifikasi kekuatan

5|Page
(strength) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki perusahaan serta peluang
(opportunities) dan ancaman (threat) yang dihadapi oleh perusahaan.

1.1 Mengidentifikasi Perubahan Teknologi, Sosial Budaya, Ekonomi, Politik Legal


Dan Perubahan Pasar Sesuai Dengan Kebutuhan Organisasi

Ada beberapa teknik analisis lingkungan bisnis yang berguna untuk membantu
pemilik usaha memahami lingkungan eksternal bisnis.
1. Analisis PESTLE (PESTLE ANALYSIS)
Analisis PESTLE adalah salah satu teknik metode manajemen risiko yang
digunakan untuk mengevaluasi lingkungan eksternal bisnis. Analisis ini dilakukan
dengan memecah peluang dan risiko menjadi faktor-faktor berikut.
Mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah dapat
Politik Factor berdampak pada perusahaan dan brand. Hal ini mencakup
(Faktor Politik) analisis mengenai kebijakan politik dan stabilitas serta
kebijakan perdagangan, fiskal dan perpajakan.
Mengevaluasi dampak jangka panjang langsung atau
tidak langsung hal-hal seperti pertumbuhan ekonomi,
Economic Factor
nilai tukar, tingkat inflasi, suku bunga, pendapatan
(Faktor Ekonomi)
konsumen dan tingkat pengangguran terhadap brand.
Sebab faktor ini akan memengaruhi daya beli konsumen.
Mengevaluasi dimensi sosial dalam masyarakat, seperti
demografis, norma, adat istiadat, termasuk tingkat
Social Factor
pertumbuhan penduduk, distribusi usia, distribusi
(Faktor Sosial)
pendapatan, kesadaran kesehatan, gaya hidup dan
hambatan budaya.
Mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan inovasi
Technological Factor dalam teknologi yang dapat memengaruhi operasi industri
(Faktor Teknologi) dan pasar secara menguntungkan atau tidak
menguntungkan.
Legal Factor Mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan hukum, seperti
(Faktor Hukum) undang-undang ketenagakerjaan, undang - undang

6|Page
perlindungan konsumen, undang-undang hak cipta dan
paten, serta undang-undang kesehatan dan keselamatan.
Mengevaluasi faktor lingkungan, seperti aspek ekologi,
Environmental Factor
cuaca, dan perubahan iklim yang terutama dapat
(Faktor Lingkungan)
memengaruhi industri.

2. Analisis Pemangku Kepentingan (Stakeholder Analysis)


Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi para pemangku kepentingan
di dalam perusahaan, baik perorangan atau kelompok. Hasil identifikasi akan menjadi
evaluasi agar ada tindakan preventif dengan mempertimbangkan semua pihak yang
terlibat.
Analisis pemangku kepentingan sangat penting untuk menjawab kepentingan
siapa yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan atau menerapkan strategi.
Pemilik usaha harus secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis informasi
tentang para pemangku kepentingan serta peran mereka di dalam perusahaan.
Analisis ini bertujuan agar adanya kerjasama antara pemangku kepentingan dan tim
pelaksana untuk memastikan kesuksesan proyek yang sedang berjalan.

1.2. Mengkaji ulang Kebijakan Organisasi Secara Makro Kesesuaian


Dan Relevansinya Dengan Kondisi Makro Terkini

Ketrampilan mengenali berbagai perubahan teknologi, sosial budaya, ekonomi,


politik legal dan perubahan pasar merupakan salah satu keunggulan manajer dalam
mempersiapkan langkah-langkah strategi untuk menghadapi perubahan tersebut.
Mahasiswa calon pemegang sertifikasi profesi tenaga pemasar juga perlu memiliki
ketrampilan analisa akan analisis perubahan lingkungan bisnis.
Penelitian menunjukkan bahwa orang banyak melakukan pengamatan terhadap
lingkungan secara informal dan individual. Mereka memperoleh informasi dari berbagai
sumber, seperti pelanggan, pemasok, pegawai bank, konsultan, publikasi, pengamatan
pribadi, bawahan, atasan atau rekan kerja.
Ketidakpastian lingkungan karena perubahan-perubahan yang tidak diantisipasi
dapat menjadi penyebab penurunan penjualan suatu produk walaupun sudah memiliki
merek terkenal seperti Tupperware, sebagai perusahaan pelopor dengan cepat tertinggal

7|Page
karena gagal mengadaptasi perubahan lingkungan. Dari tahun 1984 sampai 1992,
penjualan Tupperware di Amerika Utara turun dari 59% sampai kurang dari 40% pasar,
sekalipun penjualan luar negeri cukup baik. Jumlah dealer turun dari 32.000 menjadi
24.000, sementara dalam periode yang sama pangsa pasar Rubbermaid pesaing dalam
pasar meningkat dari kurang 5% sampai mendekati 40% untuk setiap unit yang terjual.
Harus ada kesesuaian strategis antara keinginan lingkungan dengan apa yang ditawarkan
oleh perusahaan. Demikian juga antara kebutuhan perusahaan dengan apa yang dapat
disediakan lingkungan.
Ketidakpastian lingkungan mengacu pada gabungan antara tingkat kompleksitas
dengan tingkat perubahan dalam lingkungan eksternal organisasi. Mahasiswa ataupun
manajer strategis dapat mengambil satu dari empat dasar orientasi untuk menghadapi
ketidakpastian, seperti terlihat pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel.1 Orientasi Lingkungan


P Jangan Mengubah Mengubah Lingkungan
E Lingkungan
R Jangan Hindari : Pengaruh :
U Merubah ◆ Misi ◆ Iklan
S Perusahaan ◆ Tujuan ◆ Lobi
A ◆ Kooptasi
H Mengubah Reaksi : Antisipasi :
A Perusahaan ◆ Mengikuti ◆ Manajemen Strategi
A Pemimpin

N ◆ Reorganisasi

sumber : hunger dan wheelen (1996)

Tabel.1 di atas membantu manajer atau mahasiswa mengenali upaya pencapaian


sukses dalam organisasi, harus ada kesesuaian strategis antara keinginan lingkungan
dengan apa yang ditawarkan perusahaan, demikian juga antara kebutuhan perusahaan
dengan apa yang dapat disediakan lingkungan. Jika manajer/mahasiswa tidak ingin
mengubah cara kerja perusahaan atau mengubah pengaruh lingkungan terhadap
perusahaan, mereka mungkin sama sekali menghindari perubahan dengan mengabaikan

8|Page
situasi sampai datang masa yang baik atau dengan menjadi kecil dalam ceruk pasar.
Matriks berikut diperkenalkan Duncan untuk membantu manajer/mahasiswa
mengantisipasi ketidakpastian lingkungan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi
lingkungannya. Ada dua dimensi ketidakpastian lingkungan yaitu :
1. Kompleksitas (keragaman lingkungan): heterogenitas/banyaknya elemen-
elemen eksternal yang berpengaruh terhadap organisasi.
2. Stabilitas lingkungan : kecepatan perubahan elemen-elemen lingkungan.

Gambar 1. Identifikasi Elemen Lingkungan Dalam Industri Manufaktur

Gambar 2 di bawah ini menjelaskan kekuatan-kekuatan ekonomi,


sosiokultural, teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya dengan lingkungan
perusahaan secara keseluruhan.

Gambar 2. Variabel-variabel lingkungan

9|Page
Lingkungan kerja termasuk elemen-elemen atau kelompok yang
berpengaruh langsung pada perusahaan dan pada gilirannya akan dipengaruhi oleh
perusahaan. Kelompok ini terdiri dari pemerintah, komunitas lokal, pemasok,
pesaing, pelanggan, kreditur, tenaga kerja/serikat buruh, kelompok kepentingan
khusus dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umumnya adalah
industri di mana perusahaan dioperasikan.
Masalah utama dalam organisasi yang kompleks adalah menanggulangi
ketidakpastian, dengan demikian calon tenaga pemasar juga harus memiliki
pengetahuan yang memadai, ketrampilan yang baik dan sikap kerja yang benar
dalam menganalisa lingkungan bisnis guna menanggulangi ketidakpastian
dampak dari lingkungan terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Penguasaan
pengetahuan akan manajemen strategis dan keterampilan akan pengamatan dan
analisa lingkungan bisnis hingga sikap kerja sebagai implementasi strategi yang
diterapkan menjadi keunggulan tenaga pemasar manajerial untuk setiap
skema/komponen/elemen sebagai persyaratan mendapatkan sertifikasi.

Gambar 3. Dimensi Ketidakpastian lingkungan

Dengan mengetahui tingkatan stabilitas lingkungan melalui identifikasi


jumlah elemen lingkungannya maka manajer/mahasiswa dapat memilih ataupun
mengantisipasi berbagai ketidak pastian lingkungan dengan pengetahuan,
ketrampilan dan manajemen strategis yang akan ditelaah di subbab berikut, guna
mampu menganalisis lingkungan bisnis.

10 | P a g e
2. MENJABARKAN SITUASI PERSAINGAN PASAR

Setiap pemilik usaha tentunya ingin usahanya lebih maju dibandingkan para
kompetitornya. Maka, sebagai pebisnis perlu memahami bagaimana pesaing, dan
tindakan apa yang harus dilakukan agar bisnis bisa selangkah lebih maju. Melakukan
analisis pesaing perlu mengetahui seperti apa pesaing dan bagaimana cara untuk
melakukan analisis pesaing tersebut.

2.1 Mencari Informasi Pesaing Berdasarkan Kebutuhan Pasar

Pesaing, atau competitor (competitor) adalah rival yang berusaha untuk


memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang sama. Mereka memperoleh
keuntungan dari kegagalan perusahaan lain. Mereka senang jika perusahaan lain
bersaing secara adil atau gagal. Mereka berkepentingan mengalihkan pelanggan dari
perusahaan. Mereka menetapkan target dan strategi berdasarkan tindakan perusahaan
lain di industri.

Dalam suatu industri, pesaing terdiri dari tiga jenis, yaitu:


a. Pesaing Langsung
Pesaing langsung adalah para kompetitor dengan produk serta layanan yang
mirip. Target pasar pesaing seperti ini juga memiliki kesamaan.
Agar laba dan penjualan meningkat, biasanya mereka bisa merebut pelanggan
serta target pasar perusahaan lain yang sejenis. Contoh realnya seperti produsen
Smartphone.
b. Pesaing Tidak Langsung
Pesaing seperti ini akan menawarkan produknya dengan segmentasi pasar yang
berbeda.
Meskipun begitu, solusi yang ditawarkan yaitu untuk pemenuhan kebutuhan
pelanggan, mirip dengan rata-rata pengusaha lainnya.
Contoh pesaing tidak langsung seperti pada industri transportasi maskapai
penerbangan dengan kereta Api.

11 | P a g e
c. Pesaing Masa Depan
Jenis pesaing masa depan biasanya merupakan perwakilan dari suatu perusahaan
yang memiliki potensi pasar yang bagus.
Mereka ini cenderung akan melihat peluang yang tepat terlebih dulu di pasar.
Setelah itu, barulah mereka memasukan produknya ke pasar. Contoh pesaing
masa depan seperti para produsen masker kesehatan saat pandemi covid.

2.2 Menganalisis Informasi Pesaing Berdasarkan Kebutuhan Pasar


Suatu analisis pesaing merupakan suatu riset strategis. Artinya kegiatannya harus
menganalisis serta mengumpulkan data-data mengenai pesaing suatu bisnis. Analisis
seperti ini juga merupakan suatu taktik agar mudah mengetahui apa yang dilakukan para
pesaing.

Cara Melakukan Analisis Pesaing


Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis pesaing:
a. Identifikasi Kompetitor Besar
Untuk mengidentifikasi pesaing, tentunya kita harus mengetahui terlebih
dulu siapa pesaing utama dari bisnis kita. Bagi industri bisnis online, pesaing
utama bisa jadi berjumlah sangat banyak hingga ratusan dengan target market
yang sama.
Untuk mulai menganalisis hal tersebut, bisa menggunakan Google dan
mulai mencari produk sejenis yang sama dengan bisnis anda. Bisnis-bisnis serupa
akan muncul beserta dengan segala keunggulannya. Beberapa tools marketing
yang bisa menjadi alternatif selain Google yaitu webceo, SEMrush dan social
peta.
b. Kenali dan Pahami Konten yang Dipublikasikan oleh Pesaing
Analisis pesaing selanjutnya adalah dengan mengenali konten yang dibuat
oleh pesaing. Dalam hal ini, konten-konten melalui platform Youtube, blog,
hingga podcast dan social media.
Ketahui frekuensi mereka melakukan iklan melalui konten tersebut dan
perhatikan topik apa yang diangkat menjadi konten. Setelah Anda mengetahui
kualitas kontennya, bandingkan dengan konten dari bisnis anda.

12 | P a g e
c. Identifikasi Market Positioning Pesaing
Market positioning merupakan gambaran permintaan pasar dengan ekspektasi
konsumen terhadap suatu produk. Analisis pesaing dengan langkah ini bisa Anda
lakukan dengan mulai mengamati website mereka. Perhatikan juga bagaimana
kampanye iklan yang sering dilakukan pesaing dan pesan apa yang disampaikan
untuk konsumennya. Tanyakan beberapa pertanyaan seperti:
• Apa keunikan produk atau jasa dari pesaing?
• Manfaat dan fitur apa yang dimiliki produk pesaing?
• Apa yang konsumen beli dari pesaing, sehingga produknya laris di
pasaran?
d. Analisis Pengalaman dan Kepuasaan Konsumen
Analisis pesaing berikutnya adalah mengetahui bagaimana pengalaman
yang dirasakan para konsumen setelah menggunakan produk atau jasa milik
pesaing. Pengalaman apa yang mereka tidak pernah lupakan, misalnya seperti
foto dan desain produk, serta apa yang mereka suka dari tampilan website milik
kompetitor tersebut.
e. Melakukan Identifikasi yang Perlu diperbaiki
Setelah melakukan semua langkah analisis persaingan di atas, selanjutnya
perlu melakukan perbaikan pada bagian yang memang harus diperbaiki. Dengan
melakukan analisis pesaing, maka sudah memiliki gambaran dan memahami apa
saja yang dilakukan pesaing dalam memajukan bisnisnya.
Sebagai contoh, jika pesaing menggunakan iklan kampanye dengan
animasi video, maka Anda juga bisa membuat iklan yang lebih kreatif dengan
video animasi tersebut.

Analisis SWOT untuk Analisis Pesaing


Selain beberapa cara analisis pesaing di atas, kita juga bisa melakukan analisis
tersebut dengan menerapkan analisis SWOT. SWOT merupakan singkatan
dari strengths, weakness, opportunities and threats. Analisis ini akan membantu kita
melakukan langkah riset kompetitor dengan lebih cepat, karena menggunakan konsep
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

13 | P a g e
Dalam sebagian besar industri, perusahaan saling tergantung. Persaingan yang
digerakkan oleh satu perusahaan dapat dipastikan mempengaruhi parapesaingnya, dan
mungkin menyebabkan pembalasan atau usaha perlawanan. Sebagai contoh masuknya
perusahaan mail-order seperti Dell dan Gateway ke dalam industri PC yang sebelumnya
didominasi oleh IBM, Apple dan Compaq, meningkatkan aktivitas persaingan, sehingga
semua penurunan harga diikuti dengan cepat gerak yang sama dari pembuat PC lainnya.
Menurut Porter (1996), intensitas persaingan berhubungan dengan beberapa faktor
yaitu antara lain :
1. Jumlah pesaing. Jika pesaing sangat bervariasi ragam, ukuran dan kekuatan maka
ada banyak ruang bagi perusahaan untuk mencoba strategi baru yang kemudian
ditiru oleh perusahaan lain.
2. Tingkat pertumbuhan industri. Bila cepat pertumbuhannya biasanya akan
memberikan sejumlah kesempatan bagi banyak perusahaan untuk tumbuh di
dalamnya. Contoh : turunnya arus penumpang cenderung menimbulkan perang
harga dalam industri penerbangan.
3. Karakteristik produk atau jasa. Jika switching cost rendah pelanggan akan
berpindah dari satu pemasok ke pemasok lain untuk mengurangi biaya, terutama
bila produk/jasa bersifat homogen atau sama dengan komoditas.
4. Jumlah Biaya Tetap. Jika biaya tetap perusahaan tinggi, perusahaan sebaiknya
memotong harga di bawah biaya total paling tidak untuk menutup biayatetapnya.
5. Kapasitas. Jika hanya satu cara perusahaan dapat meningkatkan volume adalah
dengan meningkatan kapasitas dengan membangun pabrik baru mahal hal itu
dapat terpenuhi jika kapasitas penuh pabrik baru mampu menjaga supaya harga
unit tetap serendah mungkin.
6. Tingginya penghalang untuk keluar. Penghalang keluar menjaga supaya
perusahaan tidak keluar dari industsri. Dapat berupa aset khusus atau loyalitas
manajemen pada bisnis yang ada.
7. Diversitas pesaing. Pesaing sering memiliki banyak wilayah, strategi danbudaya
perusahaan.

14 | P a g e
M.E. Porter, penggagas strategi kompetitif, berpendapat bahwa perusahaan lebih
memberikan perhatian pada persaingan yang ada dalam industrinya. Model kekuatan
persaingan Porter dapat menunjukkan tingkat intensitas. “kekuatan kolektif dari kekuatan
tersebut menentukan potensial laba pokok dalam industri, dimana potensial laba diukur
dengan tingkat pengembalian investasi modal”. Semakin kuat setiap kekuatan dalam
model semakian terbatas kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga dan
mendapatkan laba yang lebih besar. R.E Freeman menambahkan stake holder sebagai
kekuatan ke enam dari lima yang ada: ancaman pendatang baru, persaingan di antara
perusahaan yang telah ada, ancaman produk pengganti, bargaining power (kekuatan
penawaran) pemasok, kekuatan penawaran pembeli, dan kekuatan relatif dari stake
holder yang lain.
Manajer/mahasiswa perlu memahami kekuatan persaingan yang berasal dari
kekuatan penawaran pembeli, atau dengan kata lain perlu memahami perilakukonsumen
sebagai salah satu kunci Manajemen Pemasaran. Beberapa perilaku konsumen yang
selalu dikaitkan dengan label atau penamaan suatu produk yang dikenal dengan merek
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Brand Awareness : yaitu kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat
bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu.
2. Brand Association : yaitu segala sesuatu yang muncul di benak konsumen yang
terkait ingatannya mengenai suatu merek.
3. Brand Image : yaitu keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang dibentuk
dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu.
4. Brand Equity : yaitu seperangkat asset dan liability merek yang berhubungan dengan
sebuah merek, nama, simbol yang menambah atau mengurangi nilai yang disediakan
produk atau jasa yang disediakan kepada perusahaan atau kepada konsumen.

Metode yang berfungsi untuk menganalisis pengembangan strategi bisnis atau


lingkungan persaingan yaitu metode Porter’s 5 Forces (Competitive Rivalry, Customer
Supplier, New Entrants, Consumer and Substitution). Dalam metode 5 Forces ini, sebuah
industri disebut tidak menarik jika kombinasi five forces berpotensi menurunkan
profitabilitas suatu organisasi. Sebaliknya, industri disebut menarik jika kombinasinya
menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan.

15 | P a g e
Deskripsi metode analisis 5 Forces:
1. Competitive Rivalry, menganalisis faktor-faktor persaingan antara sebuah organisasi
dan organisasi lainnya, sehingga strategi organisasi akan berhasil jika mampu
memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi lainnya.
2. Supplier Power, menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan pemasok, yang
memiliki posisi tawar-menawar yang berbeda-beda terhadap organisasi, seperti:
kecukupan pasokan dari supplier, posisi dan kekuatan supplier untuk mengontrol
harga barang yang dipasok, dsb.
3. New Entrants, merupakan berbagai faktor yang memengaruhi masuknya pendatang
baru dalam suatu industri. Ketika hambatan industri semakin rendah, hal tersebut
dapat memicu masuknya pendatang baru, yang berdampak pada penurunan
profitabilitas. Sebaliknya, jika hambatan industri semakin tinggi, maka akan sulit
bagi pendatang baru untuk memasuki industri. Berbagai hambatan tersebut
mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi, penguasaan teknologi,
loyalitas konsumen yang tinggi, dan preferensi merek yang kuat.
4. Substitution, merupakan suatu kondisi dimana persaingan produk yang dihasilkan
perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang
sama. Namun, persaingan produk tersebut juga berasal dari perusahaan lain yang
memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang
dihasilkan perusahaan.
5. Consumer Power, menjelaskan tingkat kekuatan konsumen dalam membeli barang
atau jasa yang ditawarkan. Semakin tinggi pilihan barang dan jasa yang tersedia di
pasar, maka semakin tinggi pula kekuatan konsumen untuk menentukan pilihan
dalam membeli barang atau jasa, sehingga berpotensi menjadi ancaman bagi
perusahaan.

16 | P a g e
2.3. Mengevaluasi Hasil Analisis Informasi Pesaing Berdasarkan
Kebutuhan Pasar

Evaluasi Pesaing
Evaluasi untuk menentukan kekuatan dan kelemahan setiap pesaing pada
empat bidang. Evaluasi meliputi tingkat peliputan pasar, kepuasan konsumen,
performa masa lalu, dan kemampuan yang ada. Manajemen menyediakan dasar untuk
memperkirakan tindakan pesaing di masa mendatang.

Tingkat Peliputan Pasar


Evaluasi terhadap pesaing digunakan untuk menentukan posisi kekuatan dan
kelemahan yang ada pada setiap pesaing. Evaluasi pesaing akan membantu perusahaan
dalam memetakan sejauh mana kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing – masing
pesaing bila dibandingkan dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki perusahaan.
Evaluasi tersebut dapat membantu perusahaan dalam menyusun strategi bersaing dan
menentukan pasar sasaran yang dilayani:
a. Tingkat peliputan pasar : evaluasi ini di pusatkan pada segmen pasar yang dituju
oleh pesaing sebenarnya, penentuan atas posisi pangsa pasar relatif, yang diukur
dengan membendingkan bagian pasar perusahaan terhadap pesaingnya dalam
segment pasar yang sama.
b. Kepuasan konsumen : titik awal untuk menilai seberapa baik pesaing dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen adalah dengan menelusuri kreteria
apa yang digunakan konsumen untuk menilai setiap pemasok barang atau jasa.
c. Performa masa lalu : analisis performa masa lalu dari setiap pesaing utama,
menunjukkan bagaimana para pesaing dapat meraih keberhasilan. Informasi
performa terdiri dari penjualan, pangsa pasar, profit bersih, profit margin bersih,
arus kas serta posisi hutang, tehnologi dan cara – cara inovasi yang dilakukan oleh
pesaing.
d. Kemampuan yang ada : penentuan peliputan pasar, kepuasan konsumen dan
performa masa lalu memberikan informasi yang berguna tentang pesaing dan
mengembangkan evaluasi kekuatan dan kelemahan pesaing secara lengkap.

17 | P a g e
3. MENGIDENTIFIKASI SITUASI PELANGGAN

3.1 Mengidentifikasi Situasi Pelanggan Dari Segi Kognitif (Cognitive),


Konatif (Conative), Dan Afektif (Affective) Berdasarkan Kebutuhan
Pasar

Identifikasi perilaku pelanggan adalah suatu usaha untuk mengidentitikasi


pelanggan dilihat dari sudut perilaku dengan memperhatikan faktor-faktor yang
melingkupi diri pelanggan baik sebagai individu, maupun sosial.
Beberapa karakteristik psikologi dapat membedakan perilaku pelanggan
berdasarkan tiga hal yaitu :
1. Kognitif yaitu: perilaku yang menunjukkan mind share pelanggan terhadap
merek/produk dengan berfokus pada apa yang ada di benak pelanggan.
2. Conative yaitu: kebiasaan perilaku konsumen dalam membeli barang atau jasa
dengan tujuan mengetahui market share produk /jasa tersebut.
3. Afektif yaitu: perilaku yang menunjukkan mengapa pelanggan (heart share)
memilih satu produk yang disukai daripada produk lainnya, dengan berfokus
pada apa alasan dari pelanggan memilih atau membeli suatu produk

3.2 Mengevaluasi Pangsa Pasar (Market Share), Ukuran Pasar (Market


Size), Pertumbuhan Pasar (Market Growth) Terhadap Pelanggan
Berdasarkan Kebutuhan Organisasi.

Market Share
Kotler dan Armstrong (2013) mendefinisikan market share sebagai total
penjualan suatu perusahaan dibandingkan dengan total penjualan yang ada di pasar.
Angka penjualan ini bisa dihitung secara rasional dan dimanfaatkan untuk beberapa
keperluan seperti:
• Menentukan posisi perusahaan di pasar
• Merumuskan dan memilih strategi yang akan digunakan untuk
mempertahankan atau memperluas market share

18 | P a g e
Faktor-faktor yang bisa menghambat perusahaan untuk menjangkau market share
adalah:
a. Target pasar tidak sesuai dengan produk
Terkadang ada pebisnis yang keliru dalam menentukan target pasar sehingga
tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan. Misalnya menjual makaroni
premium dengan harga Rp50 ribu per kilo nya namun menawarkannya ke siswa
atau mahasiswa yang uang jajannya 30 ribu per hari. Strategi ini jelas tidak akan
berhasil sebab harga produk yang ditawarkan terlalu mahal.
Ada juga sebagian pebisnis yang langsung menyasar pasar menengah ke atas saat
baru beroperasi atau masih dalam fase merintis dan brand-nya belum terlalu
dikenal. Memang tak ada yang salah dengan strategi ini, hanya saja peluang
ruginya lumayan besar.
b. Semakin banyak kompetitor
Faktor selanjutnya adalah jumlah kompetitor di industri yang sama semakin
bertambah banyak. Dengan banyaknya penyedia produk, konsumen bisa memilih
barang yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. Maka harus pintar
mencari Unique Selling Point (USP) dari produk agar punya nilai lebih di mata
konsumen.
c. Daya saing perusahaan menurun
Menurunnya daya saing perusahaan juga bisa menjadi faktor yang membuat
sebuah bisnis sulit menjangkau market share yang ditargetkan. Contohnya,
produk yang tidak mempunyai daya tarik atau keunggulan yang membedakan
dengan produk dari kompetitor lain.
d. Pemasaran yang salah sasaran
Saat ini, semua bisnis bisa menggunakan teknologi untuk membuat iklan di
semua kanal, mulai dari media sosial, website, hingga media digital. Cara ini
efektif untuk menyasar pelanggan yang mempunyai ketertarikan spesifik atau
relevan dengan bisnis.

19 | P a g e
Cara Untuk Meningkatkan Market Share
1. Lakukan metode Amati, Tiru, Modifikasi (ATM)
Sering kali, pebisnis pemula menganggap metode ini sama dengan menjiplak
100% alias plagiat. Padahal nyatanya ATM dan plagiat justru berbeda. Karena ATM
hanya mengambil inspirasi saja, bukan menggunakan ide atau strategi yang sama 100%.
Karena itu, untuk menerapkan metode ATM ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dari kompetitor, diantaranya:
a. Apa saja kelebihan serta kekurangan produk kompetitor?
b. Bagaimana cara mereka melayani konsumennya?
c. Apa saja strategi marketing yang dipakai oleh kompetitor?
Setelah mendapatkan semua jawabannya, bisa memikirkan strategi yang sesuai
dengan kondisi bisnis.
2. Tetapkan Unique Selling Point produk
USP sendiri merupakan hal yang membedakan produk dengan produk kompetitor
sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk daripada milik kompetitor.
3. Buat website khusus bisnis
Di zaman serba digital seperti sekarang, pebisnis bisa membuat website khusus
untuk berbagai tujuan. Misalnya meningkatkan kepercayaan pelanggan atau menjual
produk secara langsung. Selain itu, website juga bisa dimanfaatkan untuk
mengembangkan bisnis dengan cara:
a. Mengaplikasikan strategi digital marketing
b. Menerapkan SEO agar website ada di halaman pertama mesin pencari
c. Search Engine Marketing (SEM)
d. Dan yang lainnya
4. Manfaatkan strategi marketing yang efektif
Memanfaatkan strategi yang efektif bisa memudahkan bisnis untuk menjangkau
konsumen, karena itu seorang pebisnis harus pandai menyusun strategi marketing.
Misalnya menggunakan artis untuk menjadi brand ambassador, atau memakai jasa
selebgram untuk mempromosikan produk di instagram, dan yang lainnya.

20 | P a g e
5. Jaga hubungan dengan konsumen
Menjangkau konsumen yang baru memang penting, namun memastikan
konsumen menjadi pelanggan juga harus tetap diperhatikan. Untuk mewujudkannya
harus menjaga hubungan dengan konsumen.
Ingat, pelanggan yang setia bisa menjadi peluang untuk memperbesar market
share karena mereka akan mempromosikan produk kepada teman, keluarga, tetangga,
rekan kerja, bahkan hingga ke media sosial.

Market Size
Market size merupakan total jumlah pelanggan potensial atau penjualan dalam
waktu tertentu. Umumnya, pengusaha akan mengukurnya dalam satu tahun. Ini adalah
cara pengusaha menentukan potensi pasar dan bisnis kedepannya.
Mengukur market size juga berguna bagi pengusaha sebelum mereka meluncurkan
produk atau bisnis baru, sehingga mereka dapat menimbang apakah menginvestasikan
uang atau waktu untuk membuat produk maupun bisnis baru itu perlu atau tidak. Selain
itu, market size juga bisa membuat pengusaha melihat keberhasilan investasi pada
beberapa tahun sebelumnya.

Manfaat Mengetahui Market Size


Sangat penting bagi perusahaan mengetahui market size. Sebab, pelaku usaha akan
mendapatkan manfaat:
1. Potensi pasar baru
Perusahaan yang tahu cara menentukan dan mengukur market size tentu akan
mendapat potensi pasar baru. Jika penjualan melemah atau tampaknya sudah mencapai
puncak, salah satu cara untuk keluar dari masalah itu adalah menentukan potensi pasar
baru. Tidak ada alasan untuk terus berinvestasi di pasar yang audiens targetnya tidak
tumbuh atau justru menurun. Memahami market size dapat membuat pelaku usaha
memperhitungkannya lagi supaya tidak terjadi hal yang sama.
2. Mengetahui sasaran pasar
Jika ingin memasuki pasar baru dan menyasar suatu pasar, baik lokal maupun
internasional, pelaku usaha perlu memahami apa itu market size. Terutama dalam hal
berapa banyak calon pembeli yang ada. Memasuki pasar dengan target yang kecil dapat

21 | P a g e
membuat produk yang diluncurkan gagal, sehingga hanya akan membuang-buang waktu
dan biaya.
3. Dapat menyusun strategi pemasaran yang solid
Mengetahui target pasar, seberapa besar pasar tersebut, dan berapa banyak
keuntungan yang akan didapatkan merupakan dasar yang kuat untuk membangun strategi
dan menetapkan tujuan yang jelas di masa depan.
4. Mudah memperoleh investasi
Market size merupakan indikator potensi bisnis, produk, atau layanan baru. Bila
pelaku usaha dapat menunjukkan bahwa dirinya memiliki peluang bagus untuk
menghasilkan uang dan berapa banyak keuntungannya maka akan jauh lebih mudah
untuk mendapat investor.

Market Growth
Market growth atau pertumbuhan pasar adalah pertumbuhan yang terjadi pada
pasar atau industri dalam kurun waktu tertentu. Pertumbuhan pasar diukur dengan
membandingkan ukuran pasar pada dua periode waktu yang berbeda, misalnya dari tahun
ke tahun atau dari kuartal ke kuartal. Pertumbuhan pasar biasanya diukur dalam
persentase. Sedangkan market growth rate adalah persentase peningkatan atau
penurunan nilai pasar (market value) suatu produk atau industri dalam periode tertentu.
Pertumbuhan pasar bisa dihitung berdasarkan perubahan nilai penjualan, pendapatan,
atau volume produksi dalam periode waktu tertentu.
Secara umum, market growth rate digunakan sebagai indikator keberhasilan suatu
bisnis dalam menarik perhatian pasar dan memperluas pangsa pasarnya. Market growth
rate juga sering digunakan dalam analisis pasar dan perencanaan strategi bisnis untuk
menentukan arah bisnis yang tepat dan memperkirakan potensi pertumbuhan masa
depan.
Apa Saja Peran Market Growth?
Market growth memiliki beberapa peran penting dalam dunia bisnis, di antaranya
adalah: Menarik investor, Mendorong inovasi, Meningkatkan daya saing, Menyediakan
peluang kerja, dan Meningkatkan kesejahteraan konsumen

22 | P a g e
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Market Growth
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pasar (market growth),
antara lain:
Permintaan pasar
Pertumbuhan pasar bergantung pada tingkat permintaan konsumen. Permintaan
yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan pasar yang cepat, sementara permintaan yang
rendah dapat menghambat pertumbuhan pasar.
Inovasi produk
Produk yang inovatif dapat mendorong pertumbuhan pasar yang tinggi karena
konsumen cenderung tertarik pada produk baru dan unik.
Persaingan pasar
Persaingan yang ketat antara perusahaan dalam satu industri dapat mempengaruhi
pertumbuhan pasar karena perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kualitas
produk dan menawarkan harga yang lebih terjangkau untuk memenangkan persaingan.
Perubahan ekonomi
Faktor ekonomi seperti kenaikan atau penurunan pendapatan konsumen, tingkat
inflasi, dan suku bunga dapat mempengaruhi permintaan pasar dan kinerja bisnis.
Perubahan regulasi
Regulasi pemerintah seperti peraturan kesehatan, lingkungan, atau pajak dapat
mempengaruhi kinerja bisnis dan pertumbuhan pasar.
Teknologi
Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi pertumbuhan pasar dengan
memberikan peluang untuk menciptakan produk baru dan meningkatkan efisiensi
produksi.
Perubahan tren
Tren konsumen yang berubah-ubah dapat mempengaruhi permintaan pasar dan
mendorong pertumbuhan pasar untuk produk atau layanan tertentu.

23 | P a g e
4. MELAKUKAN ANALISIS KOMPREHENSIF TERHADAP ORGANISASI
Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau
menguraikan suatu materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih
kecil sehingga lebih mudah dipahami.
Menurut KBBI, komprehensif adalah:
1. bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik
2. luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi)
3. mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas
Tiga aspek yang meliputi ANALISIS secara komprehensif:
1. Pengumpulan data
2. Proses pengolahan data (beserta interpretasi)
3. Pengambilan keputusan atau kesimpulan (judgement)

4.1 Mengidentifikasi Sumber Daya, Capability, Dan Kompetensi


Secara Komprehensif.

Sumber daya
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Lima jenis sumber daya organisasi, yang dalam bahasa Inggris
terkenal dengan istilah “5 m+1 i” adalah:
1. Man (Manusia)
2. Money (Uang)
3. Material (Bahan baku kerja)
4. Machine (Peralatan mesin)
5. Methode (Metode atau prosedur kerja organisasi)
6. Information (Informasi)

24 | P a g e
Kapabilitas Organisasi/ Organizational Capabilities (OC)
Kapabilitas/ kemampuan organisasi adalah aset strategis dan tidak berwujud
yang digunakan organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan, menjalankan strategi
bisnisnya, dan memuaskan pelanggannya. Perpaduan yang tepat dari kapabilitas
organisasi membantu bisnis beroperasi secara efektif dan memberikan layanan dan
kepuasan terbaik kepada pelanggan.
Kapabilitas organisasi ditentukan bedasarkan dua pendekatan, yaitu pendekatan
fungsional dan pendekatan rantai nilai.
1. Pendekatan fungsional menentukan kapabilitas organisasi secara relatif terhadap
fungsi utama perusahaan, seperti pemasaran, dsitribusi, keuangan dan akuntasi,
sumber daya manusia, produksi dan organisasi secara umum.
2. Pendekatan rantai nilai menentukan kapabilitas organisasi berdasarkan
serangkaian kegiatan berurutan yang merupakan sekumpulan aktivitas nilaiyang
dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirim dan
mendukung produk dan jasa.

Kompetensi
Kompetensi adalah kecakapan untuk melakukan sesuatu dan yang dapat
mempengaruhi semua aspek dalam kemajuan organisasi.

Terdapat empat jenis kompetensi, yaitu:


1. Kompetensi inti
Kompetensi inti ini berarti keinginan dari sebuah perusahaan untuk mendapatkan
kompetensi dan nilai yang dapat berlaku secara keseluruhan dalam perusahaan
tersebut.
Hal tesebut dapat ditemukan melalui rapat, diskusi, maupun pembahasan agar
menghasilkan dokumen kompetensi dan nilai-nilai perusahaan.
2. Kompetensi fungsional
Kompetensi fungsional menjelaskan aktivitas kerja dan juga hasil seperti
pengetahuan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.

25 | P a g e
3. Kompetensi perilaku
Kompetensi perilaku dapat diidentifikasi melalui proses wawancara. Kompetensi
ini adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
pekerjaan.
4. Kompetensi peran
Kompetensi peran ini mendefinisikan peran sesorang dalam kerja sama.

Kompetensi karyawan yang paling dicari:


1. Kreativitas
Jenis kompetensi yang satu ini dapat membuat seseorang untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan dengan lebih mudah.
2. Kemampuan penyelesaian masalah
Dalam lingkungan profesional, seringkali individu akan dihadapkan pada
masalah datang dari hal-hal yang tidak terduga. Terlepas dari posisi apa yang
dimiliki seseorang, penting bagi seluruh karyawan untuk bisa memiliki
kemampuan penyelesaian masalah. Apabila dirasa belum memiliki kompetensi
tersebut maka orang itu harus mulai mengembangkan kompetensi ini.
3. Kepemimpinan
Seorang profesional haruslah memiliki kemampuan kepemimpinan agar bisa
lebih berkembang dalam dunia kerja. Kemampuan ini dapat memberi manfaat
yang bahkan tidak diduga-duga.
4. Negosiasi
Jenis kemampuan yang satu ini tidak boleh diremehkan. Kemampuan ini penting
dimiliki oleh setiap individu karena dapat meringankan pekerjaan. Khususnya
dalam pekerjaan yang sering melibatkan komunikasi dengan pihak luar
perusahaan. Kunci dari negosiasi adalah bagaimana cara meyakinkan orang lain
bahwa mereka telah meraih tujuan dan mau percaya terhadap apa yang dikatakan.
5. Manajemen waktu
Dalam lingkungan profesional, seorang individu diharapkan untuk selalu dapat
mengatur waktunya. Hal ini terlepas dari individu tersebut memiliki posisi
manajemen atau hanya staf. Dengan kemampuan manajemen waktu yang baik,
pekerjaan dapat selesai secara lebih efektif.

26 | P a g e
4.2 Mengkaji Situasi Internal (Kekuatan Dan Kelemahan) Organisasi
Ulang Secara Komprehensif

Strategi Perusahaan dalam Perusahaan Bisnis Tunggal.


Para manajer strategis perusahaan/mahasiswa yang beroperasi dalam satuindustri
dapat mempertimbangkan ketepatan beberapa strategi alternatif perusahaan dengan
mengkombinasikan daya tarik industri (peluang dan ancaman-OT) dengan
mengkonsolidasikan faktor-faktor internal (kekuatandan kelemahan-ST) ke dalam 9 sel
strategi perusahaan yang cocok dengan kategori pertumbuhan, stabilitas dan
pengurangan, sebagaimana terlihat pada gambar 5. Model Strategi Perusahaan.
Strategi pertumbuhan meliputi baik konsentrasi yaitu ekspansi dalam industri
perusahaan yang sekarang (sel 1,2 dan 5) atau diversifikasi yaitu pertumbuhan yang
diperoleh dari luar industri yang sekarang (sel 7 dan 8). Strategi stabilitas (sel 4 dan 5)
menunjukkan pilihan perusahaan untuk mempertahankan misi dan tujuan yang sekarang
tanpa perubahan yang signifikan dalam arah strategi. Strategi pengurangan (sel 3, 6 dan
9) mensyaratkan adanya pengurangan dalam lingkup dan ukuran upaya upaya
perusahaan.
Tabel 2. Kekuatan Bisnis/Posisi Kompetitif

Kuat Rata-rata Lemah


D
a 1. Pertumbuhan 2. Pertumbuhan 3. Pertumbuhan
y Konsentrasi via Konsentrasi via
a Tinggi Berputar
Integrasi Vertikal Integrasi Horizontal

t
a 4. Stabilitas 5. Pertumbuhan 6. Pengurangan
r Konsentrasi via
Berhenti sejenak Perusahaan
i integrasi horizontal
atau berlanjut
k terikat atau jual
dengan
Sedang habis kewaspadaan
Stabilitas
i Strategi tidak berubah
n atau Strategi Laba
d
u
s 7. Pertumbuhan 8. Pertumbuhan 9. Pengurangan
t Diversifikasi Diversifikasi Kebangkrutan
r Rendah konsentris Konglomerasi atau Likuidasi
i

27 | P a g e
4.3 Menetapkan Fokus Strategis Organisasi Sesuai Dengan Kebutuhan
Pasar

◆ Strategi Perusahaan Pada Perusahaan Multibisnis.


Strategi untuk multibisnis pada dasarnya juga dapat menggunakan strategi yang
diterapkan pada perusahaan tunggal seperti pertumbuhan- stabilitas dan pengurangan
namun dengan sedikit perubahaan terutama bagian kunci yang berhubungan dengan
manajemen berbagai macam produknya dan berbagai unit dalam beberapa industri,
Beberapa strategi yang dapatditerapkan antara lain :

a. Analisis Portofolio. Seperti 4 sel, Matriks Pertumbuhan Pangsa BCG Matriks.


Seorang analisis misal mahasiswa meletakkan unit bisnis atau lini produk
perusahaan pada matriks sesuai dengan tingkat pertumbuhan industrinya dan
pangsa pasar relatifnya. Posisi kompetitif relatih sebuah unit adalah pangsa pasar
unit tersebut dalam industri dibagi dengan pesaing terbesar lainnya. Matrik
pertumbuhan pangsa pasar memiliki banyak kesamaan dengan daur hidup
produk. Matriks ini terdiri dari 4 kuadran (sel) yaitu Question marks yang
dapat berlanjut ke sel Stars menjadi pemimpin pasar atau akan melambat
menjadi posisi(sel) Cash Cows, bila produk gagal maka dapat pindah ke sel Dog,
yang sebaiknya dijual atau dikelola dengan hati-hati.
b. Layar Bisnis General Electric dan Matriks Evolusi Produk
Setelah menempatkan posisi lini produk atau unit bisnis perusahaan saat ini maka
analisis dapat memproyeksikan posisi di masa depan, dengan menggunakan
Layar Bisnis GE dengan sembilan sel.
c. Matriks SWOT (TOWS)
SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities (peluang), dan threats (ancaman)

28 | P a g e
5. MELAKSANAKAN ANALISA ANCAMAN (Threat), KESEMPATAN
(Oppurtunity), KELEMAHAN (Weakness), Kekuatan (Strenght).

Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan


untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal
dan internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu.

5.1 Mengidentidikasi Ancaman (Threat), Kesempatan (Opportunity),


Kelemahan (Weakness), Dan Kekuatan (Strength) Organisasi
Berdasarkan Kesesuaian Dan Relevansinya Dengan Kondisi Makro
Terkini

Sejauh ini kita telah membahas bagaimana perusahaan menilai situasinya dan juga
telah meninjau strategi yang tersedia. Tugas selanjutnya adalah mengidentifikasi cara
alternatif sehingga organisasi dapat menggunakan kekuatan khususnya untuk
menggunakan kesempatan atas peluang- peluang atau untuk menghindari ancaman dan
mengatasi kelemahan. Matriks SWOT dikenal juga dengan TOWS menggambarkan
bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan internalnya, untuk menghasilkan
empat rangkaian alternatif strategis seperti Gambar 6. di bawah ini.

Gambar 4. SWOT Analysis

29 | P a g e
Langkah selanjutnya bila telah memilih matriks strategi maka manajer perlu
memahami situasi lingkungan terlebih dahulu misal dengan membuat matriks IFE dan
EFE dengan pemahaman dan tahapan sepertidi bawah ini :

Tabel 3. Pemahaman EFE-IFE-CP Matriks dan Tahapan AnalisisLingkungan

Pada tabel di atas ada satu baris menilai pesaing yang dikenal dengan CP
(Competitive Profile) guna mengetahui posisi perusahaan sendiri dengan para
pesaingnya. Perbandingan dengan para pesaing pada dasarnya membandingkan
perusahaan dengan para pesaingnya akan market share, persaingan harga, posisi
keuangan, kualitas produk dan kesetiaan konsumen. Ada cara/penerapan lainnya akan
TOWS dan SPACE matriks seperti terlihat pada Tabel 4 di bawah ini :

Tabel 4. Pemahaman TOWS dan SPACE Matriks serta tahapan kerjanya

30 | P a g e
Lingkungan eksternal perlu dianalisis agar dapat diantisipasi pengaruhnya
terhadap perusahaan. Selain pengaruh yang buruk, peluang juga banyak bermunculan di
lingkungan eksternal. Analisis lingkungan eksternal sangat diperlukan bagi perusahaan
dalam proses perumusan strategi. Faktor lingkungan eksternal dapat subjektif karena
setiap manajerial dapat memandang pada faktor-faktor luar yang berbeda. Faktor yang
dianalisis merupakan faktor luar yang memang berpengaruh dalam perkembangan
perusahaan
• Lingkungan Makro
Lingkungan pemasaran makro adalah kekuatan masyarakat yang lebih luas dan mampu
mempengaruhi lingkungan pemasaran mikro atas suatu perusahaan yang memiliki
pengaruh terhadap pemasar secara tidak langsung. Terdapat beberapa faktor yang
lingkungan yang termasuk di dalam lingkungan makro, yaitu:
➢ Lingkungan Ekonomi
Lingkungan pemasaran ekonomi akan mempengaruhi faktor daya beli dan pola
pembelanjaan dari konsumen. Daya beli konsumen berpatokan pada pendapatan, harga,
tabungan, dan kredit pada waktu yang saat itu sedang terjadi. Pihak pemasar harus
memahami kecenderungan utama dalam hal pendapatan masyarakat, dan harus sadar
adanya pola pembelanjaan yang berubah-ubah tersebut.
➢ Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan pemasaran budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan lain yang mampu
mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat setempat.
Perkembangan masyarakat sudah pasti akan diikuti oleh adanya perkembangan nilai
dasar dari masyarakat tersebut, dan biasanya nilai sosial dalam sebuah budaya akan sulit
untuk diubah. Meskipun begitu, bukan berarti tidak bisa sama sekali untuk diubah, pihak
pemasar hanya perlu mengukur perubahan yang ada hingga mampu membuat dan
menyediakan produk yang sesuai dan sedang populer dalam masyarakat tersebut.
Masyarakat membentuk kepercayaan, nilai, dan norma yang me4nggambarkan sebagian
besar selera dan preferensi konsumen. Masyarakat menyerap, secara hampir tidak sadar,
pandangan dunia yang mendefinisikan hubungan mereka bagi diri mereka sendiri, orang
lain, organisasi, masyarakat, alam, dan alam semesta.
Faktor-faktor sosial antara lain :
a. Sikap, nilai dan kepercayaan. Faktor sosial biasanya langsung berhubungan dengan

31 | P a g e
konsumen atau pelanggan perusahaan. Produk atau jasa perusahaan dapat diterima
dengan baik jika tidak melanggar nilai dan kepercayaan yang dimiliki oleh
masyarakat.
b. Kebudayaan. Kebudayaan yang dimaksud seperti sikap dalam bekerja, menabung,
menginvestasi, dan lain-lain.
➢ Lingkungan Teknologi
Lingkungan pemasaran teknologi terdiri dari berbagai kekuatan yang mempengaruhi
teknologi terkini dan menciptakan produk dan berbagai peluang pasar baru. Dalam hal
ini, pihak pemasar harus memperhatikan berbagai kecenderungan teknologi, yaitu
perkembangan teknologi, berbagai peluang yang tidak terbatas, tingginya anggaran
litbang, meningkatnya peraturan, dll.
➢ Lingkungan Politik
Lingkungan pemasaran politik ini terdiri atas Undang-Undang, instansi
pemerintah, kelompok penekan yang berpengaruh, dan batasan pribadi atau organisasi
dalam suatu masyarakat. Beberapa kecenderungan utama politik yang mampu
mempengaruhi manajemen pemasaran adalah undang-undang yang mengatur
pemerintah, adanya perubahan dalam pelaksanaan undang-undang, serta perkembangan
kelompok pembela publik. Politik merupakan hal yang perlu diketahui juga oleh
perusahaan. Politik merupakan cara dalam membagi dan medapatkan kekuasaan.
Tingkatan faktor politik ada tiga yaitu internasional, nasional dan daerah atau lokal. Peran
pemerintah dalam ranah politik biasanya karena kebijakan dan peraturan yang mereka
tetapkan.

Beberapa peran pemerintah dalam faktor politik atara lain :


a. Kebijakan kesehatan, ketenagakerjaan, bea masuk, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.
b. Pekerjaan pemerintah dan sektor publik.
c. Kebijakan fiskal atau pajak.
d. Kebijakan mengenai pelestarian lingkungan seperti polusi dan limbah.

32 | P a g e
5.2 Mengidentifikasi Isu Utama Berdasarkan Strategi Organisasi
• Manajemen Isu

Harrison, (2008) memberikan definisi bahwa isu adalah berbagai perkembangan,


biasanya di dalam arena publik, jika berlanjut, dapat secara signifikan memengaruhi
operasional atau kepentingan jangka panjang dari organisasi. Dapat disebut bahwa isu
merupakan titik awal munculnya konflik jika tidak dikelola dengan baik. Definisi lainnya
di sampaikan Prayudi, (2008) menyatakan bahwa isu muncul ketika ada ketidaksesuaian
antara pengharapan publik dengan praktek organisasi yang jika diabaikan bisa
berdampak merugikan bagi organisasi. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa,
situasi, kebijakan atau nilai.
Pada intinya isu bisa berupa masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau
nilai. Menurut Crabble dan Vibert mengkategorikan empat jenis isu. Tiap - tiap jenis isu:
1) Isu fakta, merupakan isu yang tidak perlu dipertentangkan.
2) Isu definisi atau kategori, isu ini bisa memiliki lebih dari satu definisi dan
lebih baik untuk didiskusikan dalam ruang dewan, dalam diskusi media dan
terkadang dalam pengadilan.
3) Isu nilai, meliputi apakah suatu isu itu baik atau buruk, etis atau tidak etis, benar
atau salah.
4) Isu kebijakan, meliputi pertikaian atas tindakan yang harus diambil pada situasi
tertentu.

Gambar 5. Jenis-jenis Isu


Sumber: Regester dan Lankin, 2003

33 | P a g e
Berdasarkan gambar diatas bahwa tingkat dinamika yang tinggi bisa
menyebabkan pihak manajemen menghadapi beberapa isu sekaligus atau hanya satu isu
dan kemudian bisa menimbulkan dampak pada berbagai publik organisasi yang
membutuhkan penanganan pihak manajemen organisasi.

5.3 Mengidentifikasi Implikasi Dari Isu Utama Berdasarkan Strategi


Organisasi

Identifikasi isu (issue identificatication), Isu dapat muncul karena adanya tren
(trend), perubahan atau peristiwa. Oleh karena itu identifikasi isu menjadi langkah utama
dalam proses manajemen isu yang dikembangkan oleh Chase, Jones dan Crane.
Dengan secara khusus pihak manajemen bisa memikirkan strategi antisipasi isu agar isu
tidak berkembang. Maka dari itu proses identifikasi memiliki tujuan untuk membantu
menjaring dan memilih beberapa isu potensial untuk ditangani.
Langkah-langkah dalam analisis lingkungan makro melibatkan tahapan
berikut:
• Identifikasi dan pilah faktor-faktor kunci yang paling tidak pasti dan paling
signifikan yang memengaruhi perusahaan
• Tentukan tren masing-masing faktor, apakah bergerak ke arah yang menguntungkan
atau tidak
• Klasifikasi faktor-faktor ini sebagai “peluang” atau “ancaman.”
• Mengevaluasi signifikansi setiap peluang atau ancaman terhadap kinerja perusahaan
dan kemungkinan terjadinya.

Dalam tulisan Harrison ( 2008 ), dapat dideskripsikan dua aspek jenis isu yang
berkaitan dengan dampak atau implikasi akibat adanya isu. Terdapat dua jenis isu, yaitu:
1) Defensive issues adalah isu-isu yang membuat cenderung memunculkan ancaman
terhadap organisasi, karenanya organisasi harus mempertahankan diri agar tidak
mengalami kerugian reputasi.
2) Offensive issues adalah isu-isu yang dapat digunakan untuk meningkatkan reputasi
perusahaan.

34 | P a g e
5.4 Merumuskan Tujuan Strategis Pemasaran Organisasi Sesuai Dengan
Kebutuhan Dan Situasi Makro Terkini

Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan dan


mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perludi
perhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil
SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan
untuk menetapkan strategi yang terbaik.
Sehingga seorang manajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam
SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :
A. Strategi Integrasi Vertikal - Strategi integrasi vertical merupakan strategi yang
menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor,pemasok
dan atau para pesaing baik melalui merjer,aukuisisi, atau membuat perusahaan
sendiri. Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer
2. Integrasi kebelakang merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok
3. Integrasi horizontal merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing.

Perusahaan tertarik melakukan integrasi vertical didasarkan atas alasan :


a.Dapat menciptakan kenyamanan bagi pendatang baru
b.Memberikan fasilitas investasi
c.Menjaga kualitas produk
d.Memperbaiki penjadualan
Meskipun mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga memiliki kelemahan,
yaitu:
a. Kelemahan dalam hal biaya
b. Teknologi
c. Adanya permintaan berfuluktuasi Strategi

35 | P a g e
B. Strategi Diversifikasi - Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama
strategi pada level koroporasi. Tingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi
tiga kategori,yaitu :1.Tingkat diversifikasi rendah 2.Tingkat diversifikasi menengah 3.
Tingkat diversifikasi tinggiSelain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related
(diversfikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan
diversifikasi horizontal).
Perusahaan mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan
motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya,
sertamotif manajerial. Di samping itu juga didorong oleh lingkungan internal
(kinerja yang rendah, ketidak pastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan
resiko) danlingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-
aturan yang baru).

C. Strategi Level Bisnis - Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus
melakukan evaluasi lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang,
ancaman,dan kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan
strategi yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level
bisnis.
Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang
terdiri dari:
1. Cost Leadership (keunggulan biaya)
2. Differentiation (diferensiasi/perbedaan)
3. Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)
4. Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) strategi level fungsional.
Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat
menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan, oleh
karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetail mungkin atas strategi
bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selaian memudahkan kontrol dari
manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk mengimplementasikan.

36 | P a g e
Pada tingkat strategi fungsional yang cukup strategis di antaranya:
1. Fungsi Produksi dan Operasi yang meliputi :
a. Fasiltas dan peralatan
b. Sumber bahan baku
c. Perencanaan dan pengendalian produksi
2. Fungsi pemasaran yang meliputi :
a. Produk
b. Harga
c. Distribusi
d. Promosi
3. Fungsi keuangan yang meliputi :
a. Kebutuhan modal
b. Alokasi modal
c. Manajemen dividen dan modal
4. Fungsi sumber daya manusia yang meliputi :
a. Proses rekrutrmen dan orientasi
b. Pengembangan karir dan pelatihan
c. Kompensasi evaluasi, disiplin, dan pengendalian

37 | P a g e
Contoh Analisis Lingkungan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Riwayat
Singkat Perseroan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk., yang didirikan dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma di tahun 1990, memiliki berbagai kegiatan usaha yang telah beroperasi sejak
awal tahun 1980an.
2018 - Grup CBP meningkatkan kepemilikan pada anak perusahaan di bidang minuman
dan produk kuliner, serta melaksanakan pendistribusian produk secara nasional
untuk kegiatan usaha paper diaper.
2014 - Grup CBP mengembangkan kegiatan usaha minumannya dengan memasuki
bidang usaha air minum dalam kemasan (“AMDK”) melalui akuisisi aset AMDK
termasuk merek Club.
2013 - Grup CBP memasuki kegiatan usaha minuman.
Grup Agribisnis memperluas kegiatan usaha gula ke Brasil dan Filipina melalui
penyertaan saham di Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações
(“CMAA”) dan Roxas Holdings Inc. (“Roxas”)
2011 - Mencatatkan saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk, anak perusahaan pada Grup
Agribisnis, di BEI.
2010 - Mencatatkan saham Grup CBP, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,di BEI.
2008 - Grup Agribisnis memasuki kegiatan usaha gula dengan mengakuisisi PT
Lajuperdana Indah.
Grup Consumer Branded Products (“CBP”) memasuki kegiatan usaha dairy melalui
akuisisi PT Indolakto, salah satu produsen produk dairyterkemuka di Indonesia.
2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis, Indofood Agri Resources Ltd., di Bursa Efek
Singapura (“SGX”).
Grup Agribisnis memperluas perkebunannya dengan mengakuisisi PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk, sebuah perusahaan perkebunan, yang sahamnya tercatat
di BEI.

2005 - Memulai kegiatan usaha di bidang perkapalan dengan mengakuisisi PT


Pelayaran Tahta Bahtera.

1997 - Memperluas integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi grup perusahaan yang


bergerak di bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi.

38 | P a g e
1995 - Memulai integrasi bisnis melalui akuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.

1994 - Mengganti nama menjadi PT Indofood Sukses MakmurMencatatkan saham di BEI.


1990 - Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.

Memulai kegiatan usaha di bidang makanan ringan melalui perusahaan patungan dengan
Fritolay Netherlands Holding B.V., perusahaan afiliasi PepsiCo Inc.

Profil Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma pada tanggal
14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. Pada tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah
namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses
Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan
yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun
1971. Namun pada saat ini, perusahaan ini memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan
150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
Tujuan didirikannya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah :
1. Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal
maupun pengembangan usaha strategis;
2. Mengurangi biaya transportasi;
3. Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
4. Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang;
5. Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat

Stuktur Bisnis
Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions
dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksimakanan.
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan
proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan
yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan

39 | P a g e
operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan
model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling
melengkapi sebagai berikut:
1. Produk Konsumen Bermerek
Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) memproduksi dan memasarkan
beragam produk konsumen bermerek yang menawarkan solusi praktis bagi
konsumen di segala usia. Sebagian besar merek-merek produk Grup CBP
merupakan pemimpin pasar dan memiliki status top-of-mind di masing-masing
kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen
selama beberapa dekade.
2. Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta,
didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
3. Agribisnis
Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan,
pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga
produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di
samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan
pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
4. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini
mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

Kegiatan Usaha Utama


Industri penggilingan gandum menjadi tepung terigu yang terintegrasi dengan
kegiatan usaha entitas anak di bidang industri produk konsumen bermerek; agribisnis
yang terdiri dari perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan tanaman lainnya; serta
distribusi.

40 | P a g e
Visi, Misi dan Nilai
Visi : Perusahaan Total Food Solutions
Dilihat dari Visi PT Indofood yang ingin menjadi perusahaan total food solution,
PT Indofood telah menjadi salah satu solusi pangan yang ada di dunia khususnya
Indonesia dengan harga relatif terjangkau dan kualitas produknya sehingga peminat nya
pun besar. Dari visi PT Indofood tersebut sesuai dengan Fenomena- fenomena yang
beredar secara global
Matriks Evaluasi Visi

Misi :
1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan
4. Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan

Matriks Evaluasi Misi

41 | P a g e
Nilai
“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan
menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan
secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan
dan inovasi yang berkelanjutan.”

Analisis Misi
1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan PT Indofood
berkomitmen untuk selalu menyediakan kebutuhan pangan
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi
kami Untuk tercapainya visi PT Indofood meningkatkan sumber daya agar hasil
kinerjanya maksimal
3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan Kontribusi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan menjadi
prioritas PTIndofood dalam menjalani bisnisnya.

Lingkungan Internal
1. Konsumen
Konsumen Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di
Australia. Indomie merupakan makanan kegemaran di Australia, hal ini bisa dilihat
dari toko-toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di
Australia cukup banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat Australia
yang membutuhkan makanan cepat saji karena kapadatan jam kerja dan banyaknya
netizen.
2. Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar
dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkanindomie.
Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih memilih mie sedap. Pesaing
indomie di Australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie dapat lebih
unggul karena indomie memiliki kekhasan rasa dan hargayang lebih murah harga 1
dolar per 3 bungkus, dan penyajiannya juga mudah sertacepat. Metode promosi yang
digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori

42 | P a g e
berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal
dengan taglinenya, "Indomie Seleraku".
3. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”, dengan kegiatan
usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersediadi pasar.
Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan
operasional. Grup Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga
produk-produknya sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Grup
Indofood antara lain mi instan, dairy, bumbu penyedap makanan, makanan ringan,
makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak goreng, margarin dan
shortening. Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek terkemuka di
pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga
terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
4. Channel distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran
barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen
berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan
jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jikaperusahaan
berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta
selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan
langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual
dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu : (1) manufaktur →
konsumen, (2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen, (3) manufaktur →
pedagang besar → pedagang eceran → konsumen (4) manufaktur → agen →
pedagang besar → pedagang eceran →konsumen Karena pendistribusian indonmie
sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh kosumen dimanapun.
5. Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah
salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam
keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas

43 | P a g e
untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya
perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun
untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen
untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi
dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin
kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara
Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari
perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak dan Lemak dan
Makanan Bumbu Divisi.

Lingkungan Eksternal
1. Ekonomi
Berdasarkan data hasil riset MARS Indonesia pada tahun 2015, PT. Indofood
berhasil menguasai 74,4% pasar mie instant di Indonesia. Menurut SindoNews.com, saat
ini Indomie telah menjadi Global Brand sehingga tersedia di lebih dari 100 negara.
Setidaknya di 80 negara yang merupakan tujuan ekspor dari Indonesia. Rasa Indomie
membuat warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di luar negeri merindukan
makan Indomie. Prestasi Indomie di berbagai negara memang terang benderang
dibanding merek-merek lokal lain. Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga
dekat, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, tapi sudah menjangkau
lebih dari 80 negara diEropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika. Indomie menjadi
penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mie instan Indofood. Pada tahun 2015
PT. Indofood menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10- 12%. Adapun
perolehan pendapatan PT. Indofood di 2016 sebesar Rp 66,75 triliun.
2. Sosial dan Budaya
Mie instan merupakan salah satu makanan yang paling disuka oleh masyarakat
Indonesia. Bahkan menurut survey yang dilakukan oleh Qraved, sebuah jejaring sosial
khusus bagi para foodies, pada tahun 2016 lalu Mie Instan menempati peringkat pertama
sebagai makanan paling disukai pecinta kuliner. Kini, lndomie tak hanya terkenal di
Indonesia namun juga di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong
hingga Taiwan. Bahkan telah menjangkau negara-negara baik di kawasan Eropa, Timur

44 | P a g e
Tengah, Afrika maupun Amerika. Direktur Direktur PT. Indofood, Franciscus Welirang
mengatakan, terkenalnya produk mi instan di berbagai negara karena hasil kerja keras
pihaknya secara konsisten sejak Indomie pertama kali dipasarkan ke negara lain pada
1992. Franciscus Welirang menambahkan, kepopuleran Indomie juga mengikuti tumbuh
kembangnya sebuah generasi ke generasi dalam satu negara yang menjadikan Indomie
salah satu makanan favorit. (Sumber: Kompas.com)

3. Teknologi

PT. Indofood kembali melakukan terobosan dengan meluncurkan dua varian baru
dari jajaran produk Indomie Real Meat, yakni Empal Goreng dan Telur Balado.
Menurutnya kualitas bahan makanan yang disajikan dalam varian premium ini tetap
terjaga dan awet karena menggunakan teknologi retort, yakni teknologi pengemasan
secara kedap dan pemanasan dengan suhu tinggi. Teknologi ini memungkinan bahan
makanan menjadi aman, kualitasnya tetap terjaga, awet dan tidak rusak, selama kemasan
dalam kondisi baik. Menurut pakar teknologi pangan dari IPB, Prof. Dr. Purwiyatno
Hariyadi, yang memaparkan kelebihan teknologi retort dalam industri produk makan
konsumen mudah saji. Teknologi retort adalah teknologi yang digunakan dalam
pengolahan pangan dengan prinsip pengemasan secara kedap dan dilanjutkan dengan
pemanasan pada suhu tinggi. Prinsip utama dalam proses pengawetan pangan dengan
teknologi retort adalah untuk membunuh mikrooraganisme, baik mikroorganisme
pembusuk maupun mikroorganisme penyebab penyakit. (Sumber: TribunNews.com)
4. Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood ini menargetkan kepada konsumen
dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh
batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik,
makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Makanan instan merupakan
salah satu jenis makanan yang mengandung berbagai macam zat aditif mulai dari
pengawet hingga pewarna. Suatu penelitian di Inggris menemukan bahwa
menghilangkan zat aditif (pengawet dan pewarna) dari makanan sekelompok anak usia
3 tahun dapat mengurangi tingkat hiperaktivitas anak. Orangtua melaporkan anaknya
menjadi tidak terlalu hiperaktif,berbeda ketika makanan berpengawet disertakan kembali
dalam makanan anak. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa
jika tadinya terdapat 15% anak yang memiliki masalah terkait tingkah laku hiperaktif,

45 | P a g e
menghilangkan zat aditif pada makanan akan mengurangi prevalensinya hingga sebesar
6%. (Sumber: Hellosehat.com)
5. Geografi
Ada beberapa hal yang menyebabkan Indomie bisa populer di negara lain. lndomie
tak hanya terkenal di Indonesia namun juga di negara tetangga seperti Singapura,
Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan. Bahkan telah menjangkau negara-negara baik di
kawasan Eropa, Timur Tengah, Afrika maupun Amerika. Indofood juga memiliki pabrik
di sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir.
Untuk di Nigeria sendiri Indomie menjadi makanan yang sangat populer. Di Nigeria,
Indomie diproduksi oleh De-United Foods Industries Ltd, anak perusahaan Dufil Group,
hasil joint venture Tolaram Group dari Singapura dengan Group Salim dari Indonesia.
Di pasarkannya Indomie di berbagai negara bukan tanpa alasan, pada awalnya sasaran
utama target pasarnya adalah negara-negara yang memiliki jumlah tenaga kerja asal
Indonesia yang besar, seperti Arab Saudi, Taiwan, hingga Hong Kong. (Sumber:
Kompas.com)
6. Politik dan Hukum
Dua jaringan supermarket terbesar di Taiwan berhenti menjual produk mi instan
merek Indomie setelah pemerintah Taiwan menemukan bahan pengawet yang dilarang
di produk asal Indonesia. Pusat Keamanan Makanan Taiwan telah menguji mi tersebut
dan bakal menanyakannya terhadap insiden tersebut ke para importir dan distributor.
Importir dari Hong Kong mengatakan mi-mi tersebut diperkirakan dibawa ke Thailand
secara ilegal. Pemerintah Taiwan mengumumkan menarik mi instan Indomie, Jumat.
Penarikan itu dilakukan setelah dua bahan pengawet terlarang, methyl p-
hydroxybenzoate dan benzoic acid, ditemukan di dalam Indomie. Bahan pengawet
tersebut hanya dibolehkan untuk kosmetik. Bahan pengawet tersebut dilarang digunakan
di makanan-makanan di Taiwan, Kanada, dan Eropa. Jika bahan pengawet tersebut
dikonsumsi, bisa menyebabkan orang muntah. Bahkan, kalau bahan pengawet tersebut
dimakan untuk jangka waktu yang cukup lama atau dalam jumlah yang banyak, itu bisa
menyebabkan metabolic acidosis, sebuah kondisi akibat terlalu banyak mengkonsumsi
asam.
Importir Indomie di Taiwan, Fok Hing (HK) Trading, mengatakan mi produk
Indomie sudah memenuhi standar keamanan makanan di Hong Kong maupun Badan

46 | P a g e
Kesehatan Dunia (WHO). Fok Hing (HK) Trading mengutip penilaian kualitas
Indomie pada Juni yang menyatakan tidak menemukan kandungan pengawet terlarang
di Indomie. Sementara itu, produsen Indomie di Indonesia, PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk (ICBP), mengatakan produk-produk mereka sudah memenuhi standar
internasional. "ICBP menegaskan bahwa produk- produknya telah sesuai dengan
petunjuk global yang dibuat CODEX Alimentarius Commission, badan standar makanan
internasional. Kami sedang mengkaji situasi di Taiwan terkait beberapa laporan tersebut
dan akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi konsumen kami di
negara itu dan negara lainnya," ujar Direktur ICBP Taufik Wiraatmadja dalam siaran
pers di situs Indofood.(Sumber: Tempo.com)

Analisis Audit Internal


Analisis SWOT
1. Strength (kekuatan) yaitu situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan
dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Kekuatan:
a. Keahlian dalam cita rasa Indonesia.
b. Jangkauan distribusi luas (telah merambah pasar internasional).
c. Brand yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia terutama untuk produk mie
instan
d. Penjualan neto yang selalu meningkat dari tahun 2012-2016
e. Selalu melakukan inovasi khususnya untuk produk mie instan untukmenghasilkan
cita rasa yang sesuai.
2. Weakness (kelemahan) yaitu analisis kelemahan di dalam suatu perusahaan
atau organisasi yang menjadi kendala dalam kemajuan suatu perusahaan atau
organisasi.
Kelemahan:
a. Harga relative lebih tinggi dibanding pesaing.
b. Variasi produk khususnya mie instan terlalu banyak yang ternyata kurang
diminati di pasar.

47 | P a g e
3. Opportunity (peluang) yaitu situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi
perusahaan dimasa depan.
Peluang:
a. Melakukan ekspansi ke luar negeri.
b. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis.
c. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.
d. Pola hidup masyarakat akan mie instan yang cukup tinggi.
e. Memanfaatkan e-bussiness dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan produk melalui internet karena pengguna internet sama seperti
konsumen.
f. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat.
4. Threat (ancaman) yaitu tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu
perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan yang menyebabkan
kemunduran.
Ancaman:
a. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi.
b. Terus muncul pesaing-pesaing baru dengan produk yang sama.
c. Kemungkinan adanya anti MSG dan zat berbahaya lainnya.

Internal Factor Evaluation (IFE Matrix)


Internal Factor Evaluation (IFE Matrix) merupakan salah satu langkah dalam
melaksanakan audit manajemen strategis internal. IFE Matrix menyediakan informasi
penting bagi perumusan strategi. Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi
landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut.

48 | P a g e
Gambar IFE Matriks

Berdasarkan matriks tersebut, nilai total Internal Factor Evaluation PT. Indofood
adalah sebesar 3,6. Hal ini menunjukan bahwa Indofood telah berhasil mengatasi
kelemahannya dengan baik. Dengan begitu, berarti Indofood memiliki posisi Internal
yang kuat (Strong Internal Posistion).
Analisis Audit Ekternal

49 | P a g e
Gambar Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Keterangan Penilaian:
1. Tidak berpengaruh
2. Sedikit berpengaruh
3. Berpengaruh
4. Sangat berpengaruh

Pada hasil quesioner yang kelompok kami lakukan dari total 10 orang adalahsebagai
berikut:
Keuntungan
• Pasar Global yang terbuka lebar
8 dari 10 responden menjawab 4 (sangat berpengaruh)
• Naiknya permintaan akibat penurunan daya beli masyarakat
7 dari 10 responden menjawab 3 (sangat berpengaruh)
• Pola konsumen masyarakat
7 dari 10 responden menjawab 4 (berpengaruh)
• Perubahan teknologi pada industri mie
dari 10 responden menjawab 4 (berpengaruh)
• Upah kerja yang rendah
dari 10 menjawab 2 (sedikit berpengaruh)

Ancaman
• Adanya produk subtitusi
dari 10 responden menjawab 2 (sedikit berpengaruh)
• Kompetitor dengan produk berkualitas
8 dari 10 responden menjawab 4 (sangat berpengaruh)

50 | P a g e
• Adanya peraturan anti MSG
8 dari 10 responden menjawab 2 (sedikit berpengaruh)

CPM
• Iklan
dr 10 memberikan penilaian 4 untuk mie sedap dan 3 untuk indomie
• Kualitas produk
10 responden memberikan nilai 4 untuk indomie dan 3 untuk mie sedap
• Inovasi produk
Masing masing sama rata memilih nilai 4 untuk kedua produk
• Harga
dari 10 responden memberikan nilai 2 untuk indomie dan 3 untuk mie sedap
• Kesetiaan pelanggan
dr 10 memilih indomie dengan nilai 3 dan mie sedap dengan nilai 2
• Ekspansi global
responden memilih indomie dengan nilai 3 dan mie sedap 2
• Bahan baku
memberi nilai 3 pada indomie dan 2 untuk mie sedap
• Distribusi penjualan
dr 10 memilih memberi nilai 3 untuk indomie dan 2 untuk mie sedap

*inovasi produk merupakan pertimbangan yang sangat penting bagi pelanggan


dalam menentukan minat belinya, pekanggan akan melihat dengan mencari informasi
lebih detail mengenai produk pilihan mereka. Inovasi produk memiliki respon yang
sangat baik bagi masyarakat dalam mempengaruhi minat beli.

51 | P a g e
Matriks Profil Kompetitif

Pada tabel tersebut terbukti bahwa PT Indofood memiliki keunggulan kompetitif


terbesar berasal dari Iklan dan Inovasi produk, sehingga para konsumen lebih memilih
produk Indofood daripada produk lainnya.

Tujuan Jangka Panjang


Tujuan jangka panjang dari Indomie adalah menguasai pasar mie instant di
Indonesia. Tujuan jangka panjang indomie di topang oleh tujuan-tujuan strategisnya
yaitu : Menghadirkan mie instan yang berkualitas namun denganharga yang terjangkau
Memelihara kesetiaan pelanggan dan distributor Memberikan harga yang kompetitif
dengan menekan biaya produksi melaluipenghematan biaya dari hulu sampai hilir
(dari supplier sampai distributor)
•Selain itu, indomie pun menggunakan tujuan keuangan sebagai gambaran
tercapainya tujuan strategis dan tujuan jangka panjang. Misalnya saat profitmenurun
akibat pangsa pasar yang menurun, maka hal tersebut secara kuat mengindikasikan
bahwa tujuan strategisnya (berupa penjualan dan kesetiaanpelanggan) terganggu. Oleh
karena itu diperlukan sinergi antara pencapaian tujuan keuangan dan tujuan strategis
untuk meraih tujuan jangka panjang.

Strategi
Strategi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
1. Meningkatkan budaya inovasi rasa dan produk dengan target pasar yang berbeda
untuk mendorong pertumbuhan dan mempertahankan posisi kepemimpinan

52 | P a g e
pasarnya.

2. Membangun pabrik-pabrik baru untuk pendistribusian produk secara efektif dan


efisien kepada konsumen.
3. Membangun gudang-gudang baru guna meningkatkan efisiensi dalam
pengelolaan rantai pasokan dan meningkatkan kegiatan operasional bagian
pergudangan (persediaan) sehingga meningkatkan posisinya di pasar (tradisional
dan modern).
4. Memperluas jaringan distribusi (ke daerah terpencil). Dan memasarkan produk
ke pasar dalam negeri maupun internasional.
5. Promosi melalui media elektronik guna mengupayakan brand product kepada
konsumen (agar posisinya semakin kuat pada brand image konsumen).

Ekspansi
Alasan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan ekspansi pasar
1. Indofood gencar melakukan penetrasi pasar
2. Mempertahankan eksistensi perusahaan,
3. Menaikkan saham atau pendapatan perusahaan
Secara garis besar, perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memperluas
pasar dengan cara membangun pabrik-pabrik baru di berbagai negara,
bekerjasama dengan perusahaan lain, mengakuisisi perusahaan, membangun
brand dengan jingle, serta melakukan join venture.

Gambar Ekspansi Pasar Indomie

53 | P a g e
1.6 SOAL LATIHAN
Berikut ini beberapa soal latihan dimulai dari Essay hingga Pilihan Ganda

1.6.1 Soal Essay


1. Sebutkan elemen-elemen lingkungan eksternal yang perlu diketahui ketika
melakukan analisa lingkungan bisnis. (TS)
2. Apakah yang dimaksud dengan Brand Awareness dan bagaimana
meningkatkannya di benak pelanggan atas produk yang diinginkan? (TS)
3. Bagaimanakah cara kita menganalisa ketidakpastian lingkungan? (TS)
Sebutkanlah dua dimensi yang dapat membantu kita menganalisa ketidakpastian
lingkungan tersebut.
4. Bagaimana cara mengenali perilaku konsumen, cukup satu dengan contoh.(TMS)

1.6.2 Soal Pilihan Ganda


1. Lima atribut struktur industri yang dikemukakan oleh Porter yang dapat
mengancam kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dan
keunggulan bersaing, adalah ancaman dari ....
a. Pendatang baru, pemodal, pemasok, dan sumberdaya manusia
b. Serikat pekerja, pemasok, pendatang baru, perusahaan sejenis, dan
manajemen perusahaan
c. Sesama perusahaan dalam satu industri, pemasok, pembeli, produk pengganti,
dan pendatang baru
d. Pendatang baru, pemasok, produk pengganti, pembeli, dan pemodal

2.Adanya fenomena baru di Jepang tentang lima dari setiap enam usaha baru,
didirikan dan dimiliki oleh wanita, merupakan keadaan dalam lingkungan makro
yang dipengaruhi oleh faktor ....
a. Teknologi
b. Politik dan hukum
c. Ekonomi
d. Sosial budaya

54 | P a g e
3. Kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek
merupakan anggota dari kategori produk tertentu, dikenal sebagai definisi dari :
a. Brand Association
b. Brand Equity
c. Brand Image
d. Brand Awareness

4.Proses indentifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani oleh


perusahaan adalah ...
a. Targeting
b. Segmenting
c. Positioning
d. Planning

5. Aspek yang diperlukan dalam analisis eksternal adalah berikut ini, kecuali :
a. Kekuatan ekonomi
b. Karakteristik kepribadian
c. Sosial, demografi dan lingkungan
d. Teknologi dan kompetitif

6. Analisis PESTLE, Mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah dapat


berdampak pada perusahaan dan brand, penjelasan dari:
a. Legal Factor
b. Politik Factor
c. Economic Factor
d. Social Factor

7. Para kompetitor dengan produk serta layanan yang mirip, target pasar pesaing
seperti ini juga memiliki kesamaan, disebut:
a. Pesaing tidak langsung
b. Pesaing langsung
c. Pesaing masa depan

55 | P a g e
d. Pesaing masa lampau

8. Seperangkat asset dan liability merek yang berhubungan dengan sebuah merek,
nama, simbol yang menambah atau mengurangi nilai yang disediakan produk
atau jasa yang disediakan kepada perusahaan atau kepada konsumen.
a. Brand Awareness
b. Brand Association
c. Brand Image
d. Brand Equity

9. Isu-isu yang dapat digunakan untuk meningkatkan reputasi perusahaan.


a. Defensive issues
b. Offensive issues
c. Hard issues
d. Soft issues

10. Strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan
pemasok
a. Integrasi ke depan
b. Integrasi kebelakang
c. Integrasi horizontal
d. Integrasi diagonal

1.7 PRAKTIKUM
Peralatan/Bahan yang dibutuhkan :
a) Software komputer minimal Microsoft office
b) Internet
c) Kasus-kasus Masalah Pemasaran Perusahaan di Internet Tahapan :
1. Membuat ringkasan analisis faktor strategis eksternal (EFAS) dengan memberi
bobot dan rating yang kemudian dikalikan bobot dengan rating. Identifikasi faktor-
faktor strategis eksternal terlebih dahulu setelah mahasiswa memahami dan
mengenali elemen-elemen lingkungan.

56 | P a g e
2. Carilah contoh perusahaan-perusahaan dengan searching di google atau mesin
pencari lainnya.

3. Buatlah tabel EFAS seperti contoh di bawah ini, untuk setiap kasus perusahaan
yang sudah diperoleh.

Contoh table EFAS

:
1. Buatlah penilaian untuk lingkungan internal guna melihat kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki perusahaan terpilih dengan menggunakan tabel IFAS (cara pembobotan
dan rating untuk skor sama dengan tabel EFAS). Berikut contoh tabel IFAS.

57 | P a g e
58 | P a g e
2.Point pada langkah 3 dan 4 di atas kemudian dimasukkan pada matriks yang ingin
dicoba, bisa BCG atau matriks SWOT guna mendapatkan strategi yang sesuai.

1.8. STUDI KASUS PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR INDONESIA

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada
tahun 1973, Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia.
Pada tahun 1976, PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan
distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation
bersama-sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada
tahun 1978. Kemudian pada tahun 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine
Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional Astra Motor
didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi
PT Astra International. Kemudian pada tahun 1992, PT AstraDaihatsu Motor didirikan
melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine
Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.
Tahun 1973
Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia.
Tahun 1976
PT. Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan distributor tunggal
kendaraan Daihatsu di Indonesia.
Tahun 1978
Pabrik pengepresan plat baja, PT. Daihatsu Indonesia didirikan sebagai perusahaan
patungan PT. Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd dan Nichimen Corporation.
Tahun 1983
Pabrik mesin, PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan.
Tahun 1987

PT. Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan
Daihatsu menggantikan posisi PT. Astra International.
Tahun 1992
PT. Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan, yaitu PT.

59 | P a g e
Daihatsu Indonesia, PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia, dan PT. Nasional
Astra Motor.
Tahun 1996
Pabrik pengecoran aluminium dibangun di KIIC, Karawang, Jawa Barat.
Tahun 1998
Pembelian pabrik perakitan dari PT. Gaya Motor, sejak saat itu ADM memiliki 4 pabrik,
yaitu pabrik pengepresan plat baja, mesin, pengecoran aluminium, dan perakitan.
Tahun 2004
Kolaborasi strategis Toyota – Daihatsu dicanangkan melalui peluncuran Daihatsu Xenia
dan Toyota Avanza di Indonesia.
Tahun 2005
Produksi Daihatsu mencapai 1 juta unit kendaraan.
Tahun 2007
Peningkatan kapasitas produksi menjadi 211.000 unit per tahun.
Tahun 2008
Ekspor perdana Gran Max ke pasar Jepang.
Tahun 2009
Daihatsu mencapai peringkat “Good Performance” dalam Indonesian Quality Award
2009 yang berbasis Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence.
Tahun 2010
Produksi Daihatsu mencapai 2 juta unit kendaraan.
Tahun 2011
ADM mencapai peringkat “Emerging Industry Leader” dalam Indonesia Quality Award
2011 yang berbasis Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence.

60 | P a g e
ADM memperoleh “Gold Achievement Award”, merupakan “The Biggest Score
Improvement” dalam Indonesian Quality Award 2011 yang berbasis MalcolmBaldridge
Criteria for Performance Excellence. ADM memperoleh “Astra Award 2011”

Tahun 2012
Daihatsu memperoleh “Service Quality Award (SQA) 2012” dari Majalah Service
Excellence dan Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre- CCSL).
Daihatsu memperoleh “World Class Quality Achievement (WQA) Award 2012 dari
Majalah SWA dan PT. MARS Indonesia.
Tahun 2013
Peresmian pabrik perakitan kendaraan bermotor “Karawang Assembly Plant” dan
R & D Center Sebagai sahabat bangsa Indonesia, Daihatsu berkomitmen untuk terus
berinovasi menghasilkan produk dan memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, untuk menjadikan hidup orang lebih baik melalui mobilitas dan
konektivitas.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah perusahaan otomotif dengan kapasitas
produksi terbesar dan memiliki fasilitas Research and Development Center pertama dan
terlengkap di Indonesia. Semua untuk sahabat. Daihatsu terus mendukung dan
menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai dengan peraturan
pemerintah demi menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan dan stakeholder.
Visi menjadi perusahaan global terbaik yang membuat hidup orang lebih baik
melalui mobilitas dan konektivitas. Misi perusahaan mengutamakan kebahagiaan,
keselamatan, dan kualitas melalui budaya perusahaan yang kuat serta menginspirasi
orang untuk meningkatkan kehidupan dan melampaui kemampuannya. Budaya Pembeli
Adalah Raja Daihatsu Cares For You BetterTag Line Innovation For Tomorrow
Marketing Mix pada perusahaan untuk strategi penetapan harga ada 2 strategi
yaitu price skimming dan market penetration. Kendaraan bermerk Daihatsu yangdi jual
di Indonesia dan dipasarkan oleh Astra adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade, Taft,
Feroza, Delta Truk, Taruna, Xenia, Terios, Sirion dan Yang Terbaru adalah Gran Max
dan Luxio. Kendaraan Daihatsu sepenuhnya didistribusikan oleh Astra melalui Divisi
Daihatsu Sales Operation yang memiliki 137 jaringan penjualan di seluruh Indonesia, di
mana 71 outlet penjualan merupakan cabang langsung dari Astra. PT. Astra Daihtsu

61 | P a g e
Motor diterapkan ke kantor cabang ataupun dealer-dealer yang berada di seluruh
kawasan di Indonesia, perwakilan produsen dan agen penjualan akan menggunakan
spesialisasi, kontak, pengalaman, dan skala operasi dalam menjalankan fungsi mereka.
Ada lima alat bantu promosi, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales
promotion), hubungan masyarakat (public relations), dan penjualan personal (personal
selling) and direct marketing
Analisis Kekuatan dilihat dari mutu kualitas baik, variasi warna yang menarik,
harga relatif terjangkau dan banyaknya varian atau tipe kendaraan. Kelemahan
perusahaan tidak memproduksi semua jenis mobil, hanya memproduksi kendaraan
keluarga, pangsa pasar kelas menengah ke bawah dan belum terpenuhinya semua
keinginan konsumen.
Salah satu brand otomotif yang strategi pemasarannya terbilang suksesdan
menjadi brand terbaik di tahun 2019 adalah Daihatsu Ayla. Lalu, mengapa brand
ini dapat meraih kesuksesannya?
a) Pertama, Daihatsu Ayla menggunakan strategi penentuan harga yang tepat.
Target pasarnya adalah anak muda dan keluarga muda. Harga jual per unit yang
ditentukan oleh brand ini sangat tepat dan terjangkau oleh target pasar mereka.
b) Kedua, brand mobil ini berusaha mendekatkan diri ke target pasarnya dengan
cara membuka banyak sales point yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
c) Ketiga, Daihatsu Ayla berusaha memberikan pengalaman terbaik kepada target
pasarnya. Sales point dari brand ini sengaja didesain dengan memberikan kesan
bersahabat dan terasa seperti di rumah sendiri bagi para calon pelanggan
yang berkunjung. Selain itu, setiap sales point juga dijaga oleh tim penjualan yang
ramah, bersahabat, dapat diandalkan, dan dapat dipercaya.
d) Keempat, mereka juga memposisikan brand sebagai sahabat bagi bangsa
Indonesia.
e) Kelima, standar pelayanan yang diberikan juga berkelas dunia, dimana setiap
cabang Daihatsu di seluruh dunia memperlakukan standar pelayanan yang sama.
f) Keenam, melakukan riset pasar sebelum mengembangkan produknya.
Berdasarkan hasil riset pasar yang dilakukan oleh Daihatsu, target pasar mereka
menginginkan produk mobil dengan performa yang baik, gaya, nyaman, dan
harga yang terjangkau. Oleh karena itu, brand ini meluncurkan produknya

62 | P a g e
dengan konsep powerful, stylish, comfortable, dan harga yang terjangkau target
pasarnya.

Daihatsu mengawali penjualan dua bulanan di awal tahun 2021 dengan capaian
cukup baik di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Pada periode
Januari-Februari 2021, penjualan ritel Daihatsu mencapai sebanyak 17.942 unit, dan
menjadi sinyal positif di tahun 2021. Secara nasional, penjualan ritel otomotif di
Indonesia hingga Februari 2021 mencapai sekitar 100 ribu unit dan Daihatsu dengan
capaian yang tembus lebih dari 17 ribu unit ini memiliki kontribusi market share sebesar
17,8% untuk pasar otomotif nasional.
Pada penjualan ritel hingga Februari 2021, penjualan Daihatsu didominasi oleh 3
model utama, yaitu Gran Max Pick-Up 5.788 unit, atau berkontribusi sebesar 32,3%;
disusul Sigra 4.305 (24%); dan Ayla sebanyak 2.298 unit (12,8%). Persaingan di industri
otomotif belakangan ini sangat kompetitif. Selain itu, sama seperti produk fashion atau
aksesori, pasar produk otomotif terbilang juga cukup tersegmentasi. Produk otomotif
memiliki tingkat repetisi pembelian yang rendah, karena kecil kemungkinannya
seseorang selalu membeli mobil baru setiap tahun. Hal ini juga menjadi tantangan bagi
brand otomotif untuk memasarkan produk yang mereka tawarkan.
Analisis Peluang perusahaan pada meningkatnya pendapatan masyarakat,
meningkatnya minat konsumen terhadap produk otomotif., adanya fasilitas kredit pada
pembelian mobil dan banyaknya perumahan – perumahan baru. Ancaman bagi
perusahaan dari banyaknya pesaing, banyaknya konsumen yang tidak mengetahui
tentang produk otomotif, sudah cukup banyak masyarakat yang memiliki kendaraan
pribadi dan terjadinya kesenjangan sosial.
Untuk terus menjaga target market share, ADM akan memaksimalkan virtual
event guna menggenjot penjualan. Sejak diterjang pandemi Covid-19, ADM secara rutin
menggelar program penjualan virtual. Strategi lainnya untuk terus mempertahankan
penjualan ialah bekerjasama dengan pihak leasing dan asuransi. Daihatsu memberikan
berbagai paket promo penjualan, seperti gratis biaya admin untuk setiap pembelian secara
kredit, melalui perusahaan pembiayaan ACC (Astra Credit Companies), Daihatsu Astra
Finance dan Asuransi Astra.

63 | P a g e
Daihatsu sudah melakukan beberapa upaya salah satunya menerapkan gerakan
3P, yakni People (SDM), Production Facility, dan Part Control. Untuk People, Daihatsu
berusaha meningkatkan jumlah pekerja dan shift, meningkatkan fasilitas sesuai protokol
kesehatan, dan membentuk Kaizen Task Force Team terkait efisiensi plus produktivitas
kerja. Dari segi Production Facility, Daihatsu menambah jig dari model-model yang
sudah run out sebelumnya untuk meningkatkan kapasitas produksi namun tetap dengan
menjaga protokol kesehatan. Selain itu, ada juga penambahan robot pengecatan yang
bertujuan untuk mempercepat proses dan menjaga kualitas produk, serta dapat
mengurangi beban kerja karyawan. Part Control, Daihatsu menambah stok bahan baku
produksi dari yang biasanya 5 hari menjadi 14 hari. Hal tersebut berguna agar produksi
bisa lebih stabil meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Langkah-langkah Kerja
1.1 identifikasi perubahan lingkungan bisnis, menjabarkan situasi persaingan
pasar domestik, mengidentifikasi situasi pelanggan (membuat kuesioner 5
item), dan lakukan analisa komprehensif terhadap Daihatsu. (SWOT
analisis);
1.2 identifikasi perubahan lingkungan bisnis Daihatsu yang terkait dengan
lingkungan ekonomi makro;
1.3 ketahui mind share Daihatsu dengan berfokus pada apa yang ada di benak
pelanggan;
1.4 ketahui market share Daihatsu;

64 | P a g e
Tabel Tugas Analisis Data
Tabel Penjualan Mobil 2020

sumber : https://otomotif.antaranews.com/

Petunjuk Uji Kompetensi Analisis Data Data dianalisis dengan tools SPSS
1. Kerjakan analisis deskriptif
2. Interpretasikan hasil output dengan bahasa ekonomi

65 | P a g e
1.9 DAFTAR PUSTAKA

Henzi., dkk. (2017). Analisis PT Indofood Sukses Makmur

Kotler, P. (1998). Marketing management: Analysis, planning, implementation, and


control, 9th edition. Englewood Cliffs: Prentice-Hall

Kusumadmo, E. (2013). Manajemen Strategik-Pengetahuan. Yogyakarta, Indonesia:


Cahaya Atma Pustaka.

Porter, Michael E., (2012). Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan
Pesaing. Harvard Business School, terjemahan Agus Maulana, Jakarta: Erlangga.

Thomas Wheelrn, dan David, Hunger J. (2010). Manajemen Strategis. Yogyakarta:


Andi.

indofood.com https://daihatsu.co.id
https://www.astra-daihatsu.id/newsandarticles

66 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai