Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM STUDY KELAYAKAN BISNIS

disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Study Kelayakan Bisnis Semester 5

Oleh Kelompok 4 :

Iqbal Yudha S (B.131.19.0412)

Hery Kuswantoro (B.131.19.0486)

Muhammad Sharifudin (B.131.19.0494)

S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T karena dengan taufik
dan rahmatnya makalah aspek ekonomi dan sosial dalam study kelayakan bisnis ini
dapat kami selesaikan penyusunannya, sehingga dapat berguna bagi pembaca pada
umumnya.

Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membatu
menyusun makalah aspek ekonomi dan sosial dalam study kelayakan bisnis.

Kami yakni bahwa makalah aspek ekonomi dan sosial dalam study kelayakan
bisnis ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, kami mengharap saran dan
kritik dari siapapun dalam rangka kesempurnaan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar besarnya, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Semarang, June 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................4
PENDAHULUAN.................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................5
C. TUJUAN MASALAH........................................5
BAB II....................................................................6
PEMBAHASAN....................................................6
A. Aspek Ekonomi dan Sosial................................6
B. Dampak Yang Timbul........................................6
C. PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL
...............................................................................11
BAB III.................................................................14
PENUTUP............................................................14
A. Kesimpulan......................................................14
B. Saran.................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

            Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau
bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas
adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari
berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom,
hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

            Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan
orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan
yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah
studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan
tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
            Dalam perencanaan sebuah bisnis, baik bagi bisnis yang baru dirintis, atau pun
jenis bisnis perluasan dari usaha yang sudah ada, selain mempertimbangkan aspek-
aspek yang terkait dengan masalah pasar dan pemasaran, teknis, manajemen termasuk
amdal, juga perlu ditelaah manfaat bisnis tersebut bagi masyarakat luas termasuk
pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar maupun perekonomian
negara. Analisis pada aspek sosial ekonomi menekankan pada penilaian sejauh mana
proyek bisnis yang akan dijalankan mendapat dukungan ataupun berkontribusi pada
perilaku dan pola kehidupan masyarakat termasuk manfaatnya terhadap
perekonomian masyarakat sekitar lokasi bisnis maupun perekonomian negara secara
makro yaitu apakah bisnis itu akan membantu pertumbuhan perekonomian ataukah
justru sebaliknya, membebani perekonomian, seberapa banyak bisnis dapat menyerap
tenaga kerja, bagimana dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, penyediaan
produk/jasa secara lokal, regional maupun nasional, bahkan bagaiman pengaruh bisnis
terhadap perubahan devisa negara.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan aspek sosial ekonomi dalam Studi Kelayakan Bisnis?

2. Apa saja dampak aspek sosial ekonomi dalam Studi Kelayakan Bisnis ?

3. Bagaimana pendapatan peningkatan Nasional ?

C. TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari aspek sosial ekonomi dalam Studi Kelayakan
Bisnis.

2. Untuk mengetahui dampak aspek sosial ekonomi dalam Studi Kelayakan Bisnis.

3. Untuk mengetahui bagaimana pendapatan peningkatan Nasional.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek Ekonomi dan Sosial

Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan
negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik
bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas. Dalam aspek
ekonomi dan sosial dampak yang di berikan dengan adanya investasi lebih ditekankan
kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.

Bagi masyarakat yang berinvestasi akan memberian peluang untuk


meningkatkan pendapatannya, sedangkan bagi pemerintah yang diperoleh dari aspek
ekonomi dan sosial adalah adanya kontribusi dari sumber-sumber pendapatan baik
pusat maupun daerah.

Secara umum dampak positif dari aspek sosial adalah adanya sarana
prasaranayang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik dan sarana
lainnya. Kemudian bagi pemerintah dampak negatif dari aspek sosial adanya
perubahan demografi di suatu wiyalah, perubahan budaya dan kesehatan masyarakat.
Dampak negatif dalam aspek sosial termasuk terjadinya perubahan gaya hidup,
budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.

Jadi dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha
atau proyek yang dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial
kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini
perlu dipertimbangkan karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas
apabila salah dalam melakukan penilaian.
B. Dampak Yang Timbul

Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha
atau investasi, misalnya pendirian suatu pabrik, antara lain :

1) Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :

 Peningkatan tingkat pendapatan keluarga, dengan adanya suatu investasi


akan memberikan peningkatan pendapatan kepada masyarakat.

 Perubahan pola nafkah, semula masyarakat hidup dengan pertanian,


dengan kehadiran pabrik.

 Adannya pola nafkah ganda.

 Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masyarakat,


sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk produk  yang
diinginkan.

 Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi


pengangguran.

 Tersedianya saran dan prasarana dengan dibukanya suatu proyek atau


usaha dapat pula memberikan fasilitas bagi masyarakat luas maupun
pemerintah seperti bangunan:

a) Jalan raya.

b) Listrik.

c) Telepon. Dll

2) Mengali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui :

 Penggunaan lahan yang efesien dan efektif, penggunaan lahan yang


benar-benar memberikan manfaat kepada berbagai pihak.

 Peningkatan nilai tambah sumber daya alam  

 Peningkatan sumber daya alam lainnya yang belum terjemah, terutama


untuk wilayah-wilayah yang masih terisolasi.
3) Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal  maupun regional  melalui:

 Menambah peluang dan kesempatan kerja dan berusaha bagi


masyarakat. 

 Menambah jenis dan jumlah aktivitaas ekonomi nonformal di


masyarakat.

 Pemerataan pendistribusian pendapatan.Menimbulkan efek  ganda


ekonomi.

 Pingkatan produk domestik regional bruto (PDRB)  

 Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).Menambah pusat-pusat


pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.

 Menyediakan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat.

 Menghemat devisa apabilaproduk dan jasa yang dihasilkan dapat


mengurangi pemakainan impor barang dan jasa dari luar negeri.

 Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang


dikelolah oleh perusahaan, bak dari pendapatan penjualan mupun dari
pajak lainnya.

4) Pengembangan wilayah

 Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas


pembangunan didaerah tertentu).

 Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

 Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu


wilayah.

 Membuka isolasi wilayah dan cakrawalan bagi penduduk.

Sedangkan dampak  sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain :

1. Adanya perubahan demografi.


a. Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin,
matapencaharian, pendidikan dan agama.

b. Perubahan tingkat kepadatan penduduk.

c. Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran dan tingkat kematian.

d. Perubahan komposisi tenaga kerja.

2. Perubahan budaya yang meliputi terjadinya :

a. Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat, nilai dan


norma budaya setempat.

b. Terjadi prosses sosial baik proses asosiatif, akulturasi dan integrasi maupun sosial
lainnya.

c. Perubahan pranata sosial, pendidikan, agama dan keluarga.

d. Perubahan warisan budaya.

e. Perubahan pelapisan sosail berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan


kekuasaan.

f. Perubahan kekuasaaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal dan


informal.

g. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat.

h. Kemungkinan terjadinya kriminalitas.

i. Perubahan adaptasi ekologis.

3. Perubahan kesehatan masyarakat meliputi terjadinya :

a. Perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak


rencana pembangunan dan pengaruh terhadap kesehatan.

b. Perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran

c. Timbulnya penyakit, peningkatan angka kesakitan dan angka kematian.

d. Perubahan karakteistik spesifik pendduduk yang beresiko terjadinya penyakit.


e. Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat.

f. Perubahan status gizi masyarakat.

g. Mempermudah proses penyebaran penyakit.

Dapat disimpulkan bahwa dalam aspek  ekonomi komponen yang penting untuk


ditelaah diantaranya :

 Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah dan pola nafkah


ganda).

 Ekonomi sumber daya alam (pola  penggunaan lahan, nilai tanah sumber


daya alam dan sumber daya lainnya).

 Perekonomian lokal dan regional (memberikan nilai tambah, jenis dan


jumlah aktivitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek ganda
ekonomi, Produk Domestik Regional  Bruto (PDRB), Pendapatan Asli
Daerah (PAD), pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas  umum dan
fasilitas sosial, aksesibilitas wilayah).

 Pengembangan wilayah.

Sedangkan komponen sosial yang  penting untuk ditelaah diantaranya meliputi


sebagai berikut :

I. Komponen Demografi.

a. Struktur penduduk.

b. Tingkat kepadatan penduduk.

c. Pertumbuhan penduduk.

d. Tenaga kerja.

II. Komponen Budaya.

a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya).

b. Proses sosial.
c. Warisan budaya (situs purbakala, cagar budaya).

d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.

III. Kesehatan masyarakat.

a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana


pembangunan pengaruh terhadap kesehatan.

b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran.

c. Potensi besar dampa timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian).

d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

C. PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL

Apabila suatu investasi bisa meningkatkang pendapatan masyarakat, maka


secara otomatis akan meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya
investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan  pendapatan secara nasional dan
pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan.

Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melallui tiga pendekatan :

1. Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang


dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara
menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan
menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.

Sektor lapangan usaha untuk menghitung pendapatan nasional :

a) Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

b) Pertambangan dan penggalian

c) Industri pengolahan

d) Listrik, jasa dan air minum

e) Bangunan
f) Perdagangan, hotel dan restoran

g) Pengangkutan dan komunikasi

h) Bank dan lembaga keuangan lainnya

i) Sewa rumah

j) Pemerintah dan pertahanan

k) Jasa-jasa lainnya

2. Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional yang


dihitung dengan cara menjumlahkan  seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud
disini yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi dan investasi
pemerintah,ekspor impor

3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)  yaitu pendapatan nasional yang


dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor produksi. Yang
termasuk dalam jenis pendapatan yaitu gaji dan upah, sewa,bunga,pajak tidak
langsung,penyusutan,laba (keuntungan).

Sisi Rencana Pembangunan Nasional dalam Aspek Ekonomi yaitu :

a) Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

b) Menggunakan sumber daya local

c) Menghasilkan dan menghemat devisa

d) Menumbuhkan industry lain

e) Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan


kemampuan

f) Menambah pendapatan nasional

Sisi Distribusi Nilai Tambah dalam Aspek Ekonomi.

Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah.
Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan
tersebut, agar lebih mudah dapat diasumsikan bahwa proyek berproduksi dengan
kapsitas normal.

Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja dalam Aspek Ekonomi.

Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan


kerja. Salah satu cara mengukur proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja.
Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karya adalah dengan
membagi jumlah investasi (modal tetap+modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja
yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja.

Dukungan Pemerintah.

Salah satu bentuk dukungan adalah melalui proteksi perdagangan. Proteksi


perdagangan merupakan seluruh insentif perdagangan. Proteksi perdagangan
merupakan seluruh insentif perdagangan baik berupa proteksi maupun subsidi. Oleh
karena itu, proteksi perdagangan lebih tepat disebut sebagai insentif perdagangan.

Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan :

 Kebijakan Perdagangan Luar Negeri.

 Kebijakan Perdagangan dalam Negeri.

 Kebijakan Produksi

 Kebijakan tidak Langsung


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam aspek ekonomi dan sosial, seperti mendirikan sebuah perusahaan atau
bisnis jika memberikan kontribusi kepada pemerintah dan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan membuka lowongan dan mempererat hubungan,
hubungan sosial antara pengusaha dari berbagai negara.

Dari segi ekonomi, masyarakat juga perlu memperhatikan lingkungan agar


tidak terjadi pencemaran lingkungan, sehingga mudah menularkan patogen ke
masyarakat sekitar. Dan bisnis atau bisnis itu sendiri harus dapat berinteraksi dengan
masyarakat sekitar agar masyarakat sekitar tidak melakukan kejahatan terhadap
bisnis itu sendiri. Jadi, jika sebuah perusahaan atau bisnis memperhatikan hal-hal itu
dari segi ekonomi dan masyarakat, maka bisnis itu layak.

B. Saran

sadasdasdasdasda
DAFTAR PUSTAKA

Fahlevi, M., Zuhri, S., Parashakti, R., & Ekhsan, M. (2019). LEADERSHIP STYLES
OF FOOD TRUCK BUSINESSES. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(2), 2437-2442.

Fahlevi, M. (2019). ISLAMIC ECONOMY AND POLITICS IN THE VIEW OF


MUHAMMAD BAQIR SADR. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(2), 2431-2436.

Fahlevi, M., Theodora, R., Ernawaty, N., & Marciella, J. (2019). THE IMPACT OF
MOTIVATION MILLENIAL GENERATION TO JOB PERFORMANCE IN E-
COMMERCE INDUSTRY. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(1), 2357-2365.

Fahlevi, M., Rita, R., & Rabiah, A. (2019). WOMEN ENTREPRENEURS IN


INDONESIA. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2),
2416-2425.

Fahlevi, M., Juhandi, N., Rahardjo, B., & Tantriningsih, H. (2019). The GROWTH
OF SHARIA BANKING IN ASIA. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 12(2), 2341-2347.

Fahlevi, M., Saparudin, M., Maemunah, S., Irma, D., & Ekhsan, M. (2019).
Cybercrime Business Digital in Indonesia. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p.
21001). EDP Sciences.

Ekhsan, M., Aeni, N., Parashakti, R., & Fahlevi, M. (2019, November). The Impact
Of Motivation, Work Satisfaction And Compensation On Employee's ProductivityIn
Coal Companies. In 2019 1st International Conference on Engineering and
Management in Industrial System (ICOEMIS 2019). Atlantis Press.

Fahlevi, M., & Surtinah, W. (2019). THE EFFECT OF EXTERNAL AND


INTERNAL FACTORS ON FINANCIAL PERFORMANCE OF ISLAMIC
BANKING. Journal of Research in Business, Economics, and Education, 1(1), 71-84.

Juhandi, N., Fahlevi, M., Abdi, M. N., & Noviantoro, R. (2019, October). Liquidity,
Firm Size and Dividend Policy to the Value of the Firm (Study in Manufacturing
Sector Companies Listed on Indonesia Stock Exchange). In 2019 International
Conference on Organizational Innovation (ICOI 19). Atlantis Press.
Juhandi, N., & Fahlevi, M. (2019). TAX POLICY AND FISCAL
CONSOLIDATION ON CORPORATE INCOME TAX. Journal of Business,
Management, and Accounting, 1(1), 21-33.

Fahlevi, M. (2019, August). The Influence of Exchange Rate, Interest Rate and
Inflation on Stock Price of LQ45 Index in Indonesia. In First International Conference
on Administration Science (ICAS 2019). Atlantis Press.

Fahlevi, M., & Sutia, S. (2019). The Influence of Organizational Culture and
Motivation on Employee Performance. Journal of Research in Business, Economics,
and Education, 1(1), 1-10.

Simpen, I. N., Abdi, M. N., Fahlevi, M., & Noviantoro, R. (2019). The Effect of
Socialization, Sanction, and E-Filing on Annual SPT Reporting. In E3S Web of
Conferences (Vol. 125, p. 22001). EDP Sciences.

Sutia, S., Adha, S., & Fahlevi, M. (2019). Why do Customers Intend to Repurchase
Transportation Online in Indonesia?. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p.
23010). EDP Sciences.

Turmidzi, I., Mahfud, I., Zuhri, S., Imron, M. A., & Fahlevi, M. The Concept of
Quality Control and The Role of HRM in The World of Business and Education.

Kasmir, Studi kelayakan Bisnis, Jakarta : Kencana , 2003.hal.287

http://www.contohlengkap.com/2012/02/tinjauan-sosial-ekonomi-dalam-studi.html

http://mariaexpost.blog.com/2013/09/22/studi-kelayakan-bisnis/

http://niia1993.blogspot.co.id/2013/03/aspek-ekonomi-dan-sosial-dalam-studi.html

Anda mungkin juga menyukai