Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GLOBALISASI DAN ETIKA BISNIS

disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis Semester 5

Oleh Kelompok 4 :

Vivi Suryani (B.131.19.0483)

Siska Aditya Ningrum (B.131.19.0568)

Hery Kuswantoro (B.131.19.0486)

Muhammad Sharifudin (B.131.19.0595)

S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T karena dengan taufik
dan rahmatnya makalah globalisasi dan etika bisnis ini dapat kami selesaikan
penyusunannya, sehingga dapat berguna bagi pembaca pada umumnya.

Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membatu
menyusun makalah sistem informasi, organisasi, dan strategi.

Kami yakni bahwa makalah globalisasi dan etika bisnis ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik dari siapapun dalam
rangka kesempurnaan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih yang sebesar besarnya, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Semarang, April 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1...............................................................................4
Pendahuluan...................................................................4
A. Latar Belakang............................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................5
C. Tujuan Masalah...........................................................6
BAB II.............................................................................7
PEMBAHASAN.............................................................7
A. Globalisasi Bisnis........................................................7
B. Perilaku Bisnis yang tidak etis....................................8
C. Isu-isu Etika dalam Bisnis Internasional.....................8
D. Dampak globalisasi terhadap organisasi dan
manajemen lokal............................................................10
E. Norma, Moral dan Etika dalam Bisnis Global...........10
F. Peranan Negara Dalam Program Ekonomi Dan Sosial
........................................................................................12
BAB III..........................................................................13
PENUTUP.....................................................................13
A. Kesimpulan................................................................13
B. Saran..........................................................................14
DAFTRA PUSTAKA...................................................15
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Globalisasi adalah nama dari revolusi dunia yang hampir menyentuh seluruh
sendi kehidupan manusia, bahkan menyentuh relung hati yang paling dalam. Dari sisi
ekonomi, globalisasi ditandai dengan adanya kapitalisme pasar bebas. “Makhluk “
inilah yang menjadi tulang punggung globalisasi. Prinsipnya, semakin kita
membiarkan kekuatan pasar berkuasa dan semakin kita membuka perekonomian bagi
perdagangan bebas dan kompetisi, perekonomian anda akan semakin efisien dan
berkembang pesat.

Globalisasi mempunyai peran pentingnya sendiri bagi beberapa aspek


kehidupan manusia di masa kini, salah satunya adalah bagi aspek ekonomi terutama
bisnis. Globalisasi menjadikan bisnis pada saat ini mengalami perluasan dalam
menjalani aktivitasnya.

Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar
maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu
bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi,
karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada
sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling
ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya
oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan
juga ancaman baru.

Dengan adanya globalisasi maka bisnis banyak berkembang menjadi berbasis


digital dan hal tersebut sangat menyebabkan aktivitas bisnis menjadi banyak
menjamur karena sudah lebih mudah untuk menjangkau customer dari berbagai
daerah dalam negeri hingga luar negeri. Pembangunan kegiatan bisnis ini tidak luput
dari pembangunan etika bisnis pula. Etika bisnis ini akan membantu para pebisnis
agar agar semua aspek yang berkaitan dengan bisnis mereka dapat dijalankan oleh
semua orang yang terlibat di dalam perusahaan, klien, mitra kerja, pelanggan,
pemegang saham, serta seluruh masyarakat luas sesuai dengan norma-norma, nilai-
nilai, dan perilaku yang adil, baik, sehat, dan profesional.

Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah,
atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai
dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku
tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah
yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh
manajer atau pemilik suatu organisasi. Etika mempengaruhi perilaku pribadi di
lingkungan kerja. Tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep yang berhubungan,
namun merujuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyeimbangkan komitmennya
terhadap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas , dapat ditarik sebuah rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi bisnis

2. Bagaimana yang disebut perilaku bisnis yang tidak etis

3. Apa saja isu – isu etika dalam bisnis internasional

4. Apa yang dimaksud dengan dampak globalisasi terhadap organisasi dan


manajemen lokal

5. Apa yang dimaksud dengan norma, moral dan etika dalam bisnis global

6. Apa yang dimaksud dengan peranan Negara dalam program ekonomi dan sosial
C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun maka tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi bisnis

2. Mengetahui tentang perilaku bisnis yang tidak etis

3. Mengetahui isu – isu etika dalam bisnis internasional

4. Mengetahui dampak globalisasi terhadap organisasi dan manajemen lokal

5. Mengetahui norma, moral dan etika dalam bisnis global

6. Mengetahui peranan Negara dalam program ekonomi dan sosial

7. Mengetahui dan memberikan wawasan yang utuh, komprehensif dan mendalam


tentang Globalisasi dan Etika Bisnis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Globalisasi Bisnis

Globalisasi mempunyai peran pentingnya sendiri bagi beberapa aspek


kehidupan manusia di masa kini, salah satunya adalah bagi aspek ekonomi terutama
bisnis. Globalisasi menjadikan bisnis pada saat ini mengalami perluasan dalam
menjalani aktivitasnya.

Globalisasi telah mendorong aktivitas ekonomi dan proses perdagangan di


seluruh dunia menjadi satu pasar tunggal lintas batas negara. Globalisasi juga
menyebabkan hubungan yang lebih erat antara ekonomi nasional dan internasional.
Perkembangan bisnis global erat kaitannya dengan terbentuknya integrasi ekonomi
lintas batas dan terbentuknya sistem ekonomi ketika proses-proses kegiatan bisnis
domestik diintegrasikan ke dalam sistem bisnis global.

Proses globalisasi telah dimulai sejak April 1947, ketika kita menandatangani
Perjanjian Perdagangan Internasional yang dikenal dengan General Agreement on
Tariffs and Trade (GATT). GATT adalah organisasi internasional yang mengatur
perilaku perdagangan antar pemerintah. GATT juga berfungsi sebagai forum
negosiasi perdagangan antar pemerintah dan sebagai pengadilan untuk menyelesaikan
sengketa perdagangan antar negara.

GATT diterapkan hingga 12 negara Maroko menandatangani Perjanjian


Putaran Uruguay pada 14 April 1994, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
didirikan pada 1 Januari 1995. WTO memfasilitasi pembentukan lembaga pertukaran.
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (GATT, NAFTA) antara Amerika
Serikat, Kanada dan Meksiko, Konferensi Ekonomi Asia Pasifik (APEC) antara
negara-negara Asia Pasifik.

Globalisasi memberi karyawan dan pengusaha banyak perusahaan kesempatan


untuk mengeksplorasi peluang pasar baru, memperluas lini produk mereka dan
mengejar biaya produksi yang lebih rendah di negara lain. Perusahaan Eropa dan AS
menghadapi tantangan etika ketika melakukan bisnis di negara yang berbeda. Mereka
memindahkan produksi ke negara lain yang faktor produksinya lebih murah. Di
beberapa negara berkembang, jam kerja yang panjang, mempekerjakan anak-anak
usia kerja, dan upah yang sangat rendah merupakan bentuk pelanggaran hak asasi
manusia. Pemimpin perusahaan di negara mereka sendiri tidak boleh melanggar
hukum seperti yang mereka lakukan di negara berkembang. Namun, perlakuan
terhadap karyawan dianggap tidak etis bila dinilai berdasarkan standar etika negara-
negara maju (barat). Negara-negara maju lebih mementingkan hak asasi manusia
daripada negara-negara berkembang.

Ada banyak contoh manajer yang membuat keputusan etis yang salah dalam
bisnis internasional. Istilah etika mengacu pada prinsip-prinsip yang diterima yang
mengatur perilaku individu, profesional, atau organisasi, apakah benar atau salah.
Etika bisnis adalah prinsip yang benar atau salah dipahami yang memandu perilaku
pengusaha dan individu strategis. Strategi etis adalah strategi atau tindakan yang tidak
melanggar prinsip yang diterima.

B. Perilaku Bisnis yang tidak etis

Keberadaan Bisnis adalah untuk menciptakan nilai (value) tidak hanya bagi
pemegang saham tetapi juga bagi pelanggan. Manajemen tertarik untuk mendapatkan
penghasilan dari pekerjaan pribadi dan keluarga. Pendapatan dan bonus manajemen
dan karyawan akan meningkat jika perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan
mengurangi biaya produksi dan operasional. Tujuan manajemen untuk meningkatkan
keuntungan tidak boleh mengabaikan standar etika yang berlaku agar tidak merugikan
perusahaan, konsumen, dan karyawan.

C. Isu-isu Etika dalam Bisnis Internasional

Masalah bisnis internasional adalah sistemnya Kebijakan hukum,


pembangunan ekonomi dan budaya berbeda satu sama lain Dari negara ke negara.
Bisnis internasional memiliki masalah etika Yang paling umum adalah praktik
ketenagakerjaan dan hak asasi manusia (HAM), polusi, korupsi dan etika bisnis
multinasional.
a. Praktik ketenagakerjaan

Praktik ketenagakerjaan dalam bisnis internasional adalah kinerja kerja


oleh karyawan perusahaan yang beroperasi di berbagai negara. Isu-isu yang
terkait dengan praktik ketenagakerjaan termasuk mempekerjakan pekerja di
bawah umur, jam kerja yang sangat panjang, upah yang rendah, kondisi kerja
yang buruk, lingkungan dan kebersihan yang buruk, dan keamanan kerja yang
buruk. Perusahaan multinasional perlu menetapkan standar toleransi minimum
untuk melindungi hak-hak dasar dan martabat karyawan mereka, mengaudit
anak perusahaan mereka, dan mengambil tindakan korektif jika subkontraktor
mengidentifikasi pelanggaran.

b. Keanekaragaman hak asasi manusia dan tenaga kerja

Hak Asasi Manusia adalah hak semua orang atas kebebasan


berserikat, berkumpul, memilih politik, dan sebagainya. Juga, perusahaan
yang tertarik pada hak asasi manusia secara umum Menerima tenaga kerja
yang beragam. Artinya, perusahaan dilarang melakukan diskriminasi terhadap
karyawan berdasarkan UU No. 21 Tahun 1999, yang mengacu pada
International Labour Organization (ILO) No. 111 tentang Diskriminasi Status
Jabatan. Menurut Konvensi ILO, istilah diskriminasi mengacu pada:

1. Ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, pendapat politik, kebangsaan,


asal, pembedaan, pengucilan, atau prioritas yang mengarah pada
pengucilan atau pengurangan kesetaraan Kesempatan dan perlakuan
dalam pekerjaan dan posisi.

2. Pembedaan, pengucilan, atau pengutamaan lain yang mengakibatkan terhapusnya


atau berkurangnya persamaan kesempatan atau kesempatan yang sama mengenai
pekerjaan atau status yang ditentukan oleh para anggota. Setelah berkonsultasi dengan
perwakilan organisasi pengusaha dan pekerja, dan jika ada, dan dengan organisasi lain
yang sesuai.
D. Dampak globalisasi terhadap organisasi dan manajemen
lokal

Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu


cepat di dalam bisnis, yang menuntut organisasi untuk lebih mampu beradaptasi,
mempunyai ketahanan, mampu melakukan perubahan arah dengan cepat, dan
memusatkan perhatiannya kepada pelanggan.

Pengaruh globalisasi terhadap manajemen lokal, yaitu dengan adanya


globalisasi manajemen lokal akan lebih maju dalam melakukan kegiatannya dengan
menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Dalam ekonomi global, organisasi harus kompetitif dicirikan oleh


produktivitas, fleksibilitas, kecepatan, kualitas, dan fokus pada pelanggan. Untuk
meningkatkan hal tersebut, di manajemen pengorganisasian dan pengelolaan ada
beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pelanggan antara lain:

1) Pengubahan struktur organisasi

2) Pemberdayaan karyawan

3) Organisasi yang datar makin menjadi normal umum

4) Merancang kerja dalam "team"

5) Landasan Kekuatan Perusahaan berubah

6) Manajer membangun komitmen lebih lanjut

7) Orientasi pada Human-Capital

E. Norma, Moral dan Etika dalam Bisnis Global

Moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan


etika bertindak sebagai rambu-rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari
semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu
mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang
seimbang, selaras, dan serasi. Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok
masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu
tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan.
Etika di dalam bisnis dunia internasional sudah tentu harus disepakati oleh orang-
orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.
Internasionalisasi bisnis yang semakin mencolok sekarang ini menampilkan juga
aspek etis yang baru. Tidak mengherankan jika terutama tahun-tahun terakhir ini
diberi perhatian khusus kepada aspek-aspek etis dalam bisnis internasional.
Pertanyaan terkait moral mengenai apakah suatu tindakan baik atau buruk, benar atau
salah, seringkali menjadi dilema di dalam kegiatan bisnis internasional. Penilaian
terhadap suatu tindakan terkait bisnis yang dianggap baik atau buruk dan benar atau
salah seringkali berbeda di antara satu negara dengan negara lainnya. Bahkan di
dalam suatu negarapun penilaian ini sering berbeda dikarenakan perbedaan di dalam
budaya dari masyarakatnya. Di samping faktor budaya, perbedaan pandangan ini juga
sering dipengaruhi oleh sistem perekonomian dan sistem pemerintahan suatu negara,
disamping kepercayaan dan agama yang ada di masyarakat.

Etika Bisnis mulai ramai didiskusikan kira-kira pada 80-an ketika dunia bisnis
internasional terjadi penyimpangan yang melibatkan pera pelaku bisnis di perusahaan
internasional. Dengan melaksanakan bisnis yang baik yang disertai dengan etika yang
ada, dan didukung oleh tata kelola perusahaan yang baik, maka para pelaku bisnis
yang ada di komunitas tersebut akan berjalan dengan baik. Jika para pelaku bisnis itu
mendapatkan profit dan roda perekonomian dapat berjalan, tentunya akan
memberikan dampak bagi pembangunan di negara di mana pelaku bisnis itu
melakukan kegiatannya.

Salah satu masalah besar yang sudah lama disoroti serta didiskusikan dalam
etika filosofis adalah relatif tidaknya norma-norma moral. Kami berpendapat bahwa
pandangan yang menganggap norma-norma moral relatif saja tidak bisa
dipertahankan. Namun demikian, itu tidak berarti bahwa norma-norma moral bersifat
absolut atau tidak mutlak begitu saja. Jadi, pertanyaan yang tidak mudah itu harus
bernuansa. Masalah teoritis yang serba kompleks ini kembali lagi pada taraf praktis
dalam etika bisnis internasional.
F. Peranan Negara Dalam Program Ekonomi Dan Sosial

I. Menyusun perekonomian sebagai perwujudan dari usaha bersama berdasar


atas asas kekeluargaan; serta mengembangkan koperasi

II. Menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, dan


menguasai hajat hidup orang banyak; serta mengembangkan BUMN

III. Menguasai dan memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan
yang terkandung di dalamnya bagi kemakmuran rakyat yang sebesar-
besarnya

IV. Mengelola anggaran negara sebaik mungkin demi kesejahteraan rakyat;


memberlakukan pajak progresif dan memberikan subsidi.

V. Menjaga stabilitas moneter.

VI. Memastikan setiap warga negaranya dapat memperoleh haknya untuk


mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

VII. Memelihara fakir miskin dan anak terlanta


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu para
pelaku bisnis mempunyai tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Sekarang masyarakat menuntut kepada para pelaku bisnis tanggung jawab seperti itu
lebih besar dari sebelumnya. Pelaku bisnis tidak bisa berprinsip “semau gue” dalam
melaksanakan kegiatan bisnisnya. Faktor utama atas kecenderungan berhembusnya
akan kepedulian melaksanakan etika bisnis adalah perilaku perusahaan, dan para
pengusaha yang terus menerus melakukan 10 pelanggaran dalam kegiatan bisnis.
Pelaku-pelaku bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitas artinya
usaha yang ia lakukan harus mampu memupuk atau membangun tingkat kepercayaan
dari para relasinya. Kepercayaan, kejujuran, keadilan, saling menguntungkan, dan
integritas moral adalah elemen pokok dalam mencapai suksesnya suatu bisnis
dikemudian hari. Sebuah perusahaan bisnis harus ada etika dalam menggunakan
sumber daya yang terbatas, dan apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut, apa
akibat dari proses produksi yang menimbulkan polusi. Diharapkan orang bisnis
memiliki standar etika yang lebih tinggi, karena mereka langsung berhadapan dengan
masyarakat, yang selalu mengawasi kegiatan mereka. Hal yang terpenting bagi pelaku
bisnis adalah bagaimana menempatkan etika pada kedudukan yang pantas dalam
kegiatan bisnis yang berorientasi pada norma-norma moral. Dalam melaksanakan
kegiatan bisnisnya selalu berusaha berada dalam kerangka etis, yaitu tidak merugikan
siapapun secara moral. Dengan demikian, atas kesadaran para pelaku bisnis, maka
bisnis yang beretika di era globalisasi ini akan terealisasi demi kemajuan dan
kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini.
B. Saran

Perlu adanya pendidikan atau penyuluhan tentang etika bisnis kapada para
pelaku bisnis yang berlandaskan etika keadilan ekonomi, serta hasil dari penerapan
keadilan, yaitu terwujudnya keadilan sosial.

Pemerintah perlu mengembangkan dan menumbuhkan aparat yang


mempunyai kemampuan, kepekaan, serta kewibawaan untuk melaksanakan
pengawasan serta pembinaan kepada pelaku bisnis, agar praktek-praktek yang
meninggalkan etika bisnis tidak dilakukan lagi.
DAFTRA PUSTAKA
http://mfarhan650.blogspot.com/2018/04/norma-moral-dan-etika-dalam-bisnis.html
http://ikhfacahyas.blogspot.com/2018/05/norma-moral-dan-etika-dalam-bisnis.html

https://id.scribd.com/document/532617604/Makalah-Etika-Bisnis-Globalisasi-Dalam-
Etika-Bisnis
https://www.academia.edu/8822730/Bisnis_di_Era_Globalisasi 

Anda mungkin juga menyukai