Anggota :
3E MANAJEMEN
Prodi Manajemen
Jl. Pemuda No. 32 Telp. (0231) 206558 Fax. (0231) 236742 – Cirebon 45132
Email : ugj@ugj.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan
salawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan
kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Globalisasi dan Etika Bisnis” ini
dengan lancar. Dengan menyelesaikan karya tulis ini, tidak jarang penulis
menemui kesulitan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan..................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................2
A. Pengertian Era Globalisasi Menurut Para Ahli.......................................................2
B. Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli............................................................3
C. Contoh Dalam Era Globalisasi...............................................................................4
D. Contoh Dalam Etika Bisnis....................................................................................4
E. Persaingan Bisnis...................................................................................................6
F. Jenis Persaingan.....................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................8
A. Hubungan Etika Bisnis dan Globalisasi..................................................................8
B. Praktek Etika Bisnis Dalam Pasar Internasional.....................................................9
C. Manfaat Etika Bisnis di Era Globalisasi...............................................................10
D. Peran Etika Bisnis di Era Global..........................................................................11
E. Kode Etik dalam Etika Bisnis...............................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................15
A. KESIMPULAN....................................................................................................15
B. SARAN................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kondisi penegakan etika bisnis di Indonesia semakin berat karena
banyaknya pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pelaku bisnis sendiri.
Sedangkan pelanggaran etika bisnis tersebut, tidak dapat diselesaikan karena
sifatnya yang tidak terikat oleh hukum. Mekanisme pasar akan terancam tanpa
adanya kepastian hukum. Dengan adanya kepastian hukum ketertiban akan
terpelihara dan transparansi akan terjamin. Sehingga hak-hak para pengusaha
dan konsumen akan terlindungi.
Oleh karena itu, masalah etika dan kepatuhan hukum menjadi salah satu
pondasi yang harus dibangun oleh setiap pelaku bisnis. Begitu besar pengaruh
etika dalam kegiatan bisnis dan pihak yang berkepentingan. Maka dengan
mengetahui keterkaitan antara etika bisnis dengan kondisi global akan lebih
memudahkan untuk bertahan dan berkembang dengan segala kondisi yang
akan terjadi di masa mendatang. Globalisasi ini menyebabkan mudahnya arus
pertukaran informasi, terknologi, pertukaran barang dan jasa pada masyarakat.
Kemajuan teknologi juga banyak mendatangkan manfaat namun tetap harus
memiliki filter terhadap perkembangan dunia luar yang tidak pantas dijadikan
panutan.
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui relevansi etika bisnis pada era globalisasi
Untuk menyelaraskan etika dalam berbisnis
Untuk dapat mengambil manfaat globalisasi dalam etika bisnis
C. Manfaat Penulisan
Menambah wawasan mengenai etika dalam berbisnis
Sebagai media pembelajaran untuk menyikapi era globalisasi dengan
baik
1
Meningkatkan kepekaan terhadap bisnis
BAB II
LANDASAN TEORI
2
komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan
kaidah yang sama.
Menurut Bertens (2000) Etika bisnis ini lebih luas dari adanya suatu
ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan ini merupakan standar yang lebih
tinggi apabiladibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena di
dalamnya kegiatan atauaktivitas bisnis itu seringkali kita temukan wilayah abu-
abu yang mana hal tersebut tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Menurut Hill dan Jones Etika Bisnis ini ialah suatu ajaran dalam
membedakan antara salah & benar dalam memberikan pembekalan kepada
tiap-tiap pemimpin dari sebuah perusahaan pada saat mempertimbangkan
dalam mengambil keputusan strategis yang terkait dengan adanya masalah
moral yang kompleks.
3
C. Contoh Dalam Era Globalisasi
Salah satu contoh globalisasi di bidang ekonomi adalah terjadinya praktik
ekspor dan impor. Ekspor-impor dapat meningkatkan devisa suatu negara dan
memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Globalisasi yang terjadi di bidang
ekonomi ini sangat berpengaruh terhadap perdagangan antar beberapa negara
yang sifatnya bebas. Karena memang pada dasarnya globalisasi ini bertujuan
untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang menjadi permasalahan.
Dimana hambatan yang menjadi masalah ini terjadi pada perdagangan
internasional.
Bersikap jujur
4
Jujur adalah salah satu nilai paling dasar yang harus dimiliki dalam
berbisnis, jika Anda sampai ketahuan dalam menjalankan bisnis tidak
jujur maka reputasi bisnis Anda akan hancur dalam waktu yang singkat.
Dan perlu diketahui untuk mengembalikan sebuah kepercayaan dalam
bisnis itu sangat sulit serta membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab
itu selalu berperilaku jujur kepada siapa saja, karena manfaat perilaku
jujur sangat besar sekali manfaatnya, termasuk untuk bisnis.
Sabar
Tidak ada seorang pengusaha yang tidak sabar. Dibalik kesuksesan
yang dia miliki, harus ada sikap sabar yang dimiliki oleh seorang
pengusaha.
Berperilaku baik
Bertingkah laku menjadi salah satu etika yang paling diperhatikan,
soalnya ini yang paling terlihat dalam berinteraksi dengan rekan bisnis
Anda. Bersikaplah baik kepada semua orang yang Anda temui dan
jagalah sikap baik tersebut secara konsisten.
5
E. Persaingan Bisnis
Persaingan yang tidak sehat ini, yang ditandai dengan pemusatan
kekuatan ekonomi pada seseorang atau beberapa orang adalah tidak sehat, dan
ditinjau dari berbagai sudut mempunyai sisi negative, karena itu harus dicegah
supaya tidak merusak system perekonomian dan system hukum nasional.
Persaingan hanya terjadi pada system dunia yang bebas. Hal ini merupakan
faktor yang paling penting dalam memajukan perekonomian. Dalam Bahasa
Inggris persaingan disebut “competition” , Marshaal Howard berpendapat
bahwa persaingan merupakan istilah umum yamg dapat digunakan untuk
segala sumber daya yang ada. Persaingan adalah jantungnya perekonomian
pasar bebas.
6
bisnis. Sehubungan dengan berlangsungnya era globalisasi, maka persaingan
harus transparan dan mengandalkan profesionalisme
F. Jenis Persaingan
1. Persaingan sehat
Persaingan sehat dalam arti positif, adalah sarana atau motivasi dalam
bidang industry untuk menumbuhkan gairah, untuk menciptakan kualitas
dan barang dari segi mutunya. Persaingan sehat bertujuan untuk
meningkatkan daya saing dengan menggunakan cara-cara efisien,
meningkatkan produktivitas, mutu dan pelayanan maksimal kepada
masyarakat. Para pengusaha diisyaratkan bersikap kesatria dalam
menghadapi persaingan sehat. Ini dilakukan dalam praktik bisnis dengan
tidak melanggar etika bisnis. Dalam struktur persaingan sempurna ada ciri-
ciri khusus, yaitu:
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
bisnis. Sehubungan dengan berlangsungnya era globalisasi, maka persaingan
harus transparan dan mengandalkan profesionalisme.
Indonesia yang mau tidak mau menjadi kompetitor bagi pemilik modal
dan pelaku bisnis lokal. Persaingan telah dimulai dan tidak ada yang dapat
mengetahui siapa yang bakal menjadi pemenang. Masing-masing pihakakan
berusaha mempertahankan eksistensinya, dengan berbagai macam strategi dan
politik bisnis yang menjadi andalannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan
melakukan segala cara demi untuk menjadi yang terdepan dan
pemenang.Setiap Negara terus mengeksplorasi bisnis ke luar negeri selain
untuk mendapatkan yang mereka inginkan, juga menaikkan tingkat ekonomi
yangada. Tidak dapat dipungkiri bahwa Bisnis multinasional merupakan
kesempatan untuk meraih pundi-pundi uang demi meningkatkan tingkatan
ekonomi, terutama negara berkembang yang rata-rata memiliki nilai tukar mata
uang yang rendah. Developing country mendapat keuntungan dengan
kemudahan untuk mengekspor barang domestiknya ke luar dan kemudahan
untuk mendapatkan investor asing bagi usaha-usaha dalam negeri. Sedangkan
developed country lebih mudah dalam mendapatkan barang/jasa yang mereka
inginkan. Namun tidak semua kesempatan bisnis global dapat langsung
digunakan. Terdapat beberapa halangan yang dapat menghadang perdagangan
internasional seperti perbedaan sosial dan budaya, perbedaan ekonomi dan
perebedaan hukum dan politik. Perusahaan harus mampu menyikapi hal
9
tersebut. Selain situ perusahaan harus memperhatikan EtikaBisnis. Contohnya
Indonesia memiliki keunggulan karena memiliki kekayaan alam yang
berlimpah seperti minyak. Sehingga Indonesia dapat menjual minyak lebih
murah.
Pelaku bisnis yang ingin eksis dan mampu bersaing di era globalisasi
harus mematuhi etika maupun norma serta aturan dan hukum yang berlaku.
Masalah etika dan kepatuhan terhadap hukum adalah suatu hal yang harus
ditimbulkan dan dimiliki oleh setiap pelaku bisnis, karena pada pelaksanaannya
bisnis yang beretika akan memberikan manfaat bagi perusahaan dan
masyarakat. Begitu sangat pentingnya etika dalam dunia bisnis, maka masalah
etika akan berpengaruh besar dengan kegiatan bisnisnya dengan pihak-pihak
berkepentingan. Maka dari itu, sehebat-hebatnya prestasi dan produktivitas,
bila tidak bersamaan dengan sikap dan etika yang relevan, dampak negatifnya
akan dirasakan pada kemudian hari.
Dalam hal ini, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa
dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya telah melihat
banyaknya pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia.
10
pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat
faktor lain yang juga mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan
pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar, serta
mendapatkan banyak keuntungan.
Pada faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis
melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara. Maka dari itu pentingnya
etika dalam bisnis terutama dalam era globalisasi ini. Karena etika membantu
seseorang, sekelompok orang atau masyarakat untuk mencari orientasi.
11
4. Ditentukan adanya standar mutu tertentu yang diputuskan secara
bersama-sama oleh suatu komite yang ditunjuk, misalnya ISO.
5. Tingkat ekspansi dan persaingan bisnis sangat tinggi, baik secara
domestic maupun internasional, begitu suatu produk muncul di
pasaran dan 'booming, pasti dalam sekejap ada produk lain yang
meniru, entah halal maupun tidak.
6. Perubahan yang sangat cepat kadang-kadang tak terduga atau memang
sulit diduga, misalnya setelah terjadi pemboman gedung WTC di AS
oleh teroris, pasar modal dunia menjadi lesu dan bergejolak tak
menentu, yang pasti dampaknya ke aspek bisnis yang sangat
mengejutkan bagi setiap pelaku bisnis.
7. Muncul ketidak pastian di sekitar hal-hal yang berkaitan dengan
sumberdaya manusia, misalnya bagaimana memotivasi karyawan
dengan bermacam-macam latar belakang pendidikannya, bagaimana
mendapatkan karyawan yang berkualitas, cerdas, berwawasan luas
dalam lingkup domestic dan internasional.
Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada
proses perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan
perubahan yang dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan
sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus dimiliki perusahaan. Dalam
konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis harus memiliki
komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam
perusahaannya. Dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur
pembelajaran yang semakin aktif.
12
E. Kode Etik dalam Etika Bisnis
Pengertian kode etik menurut Drs. Sidi Gajabla yaitu salah satu teori
yang berkenaan dengan tingkah laku atau perbuatan manusia yang dilihat dari
sisi baik dan sisi buruknya sejauh mana bisa ditetapkan oleh akal sehat
manusia. Begitupun menurut Soergarda Poerbakawatja, kode etik ialah
berbagai ilmu yang memberikan arahan atau petunjuk, acuan, serta pijakan
kepada tindakan manusia. Disini kita sudah ada gambaran bahwa kode etik
dalam bisnis merupakan sesuatu hal yang penting dalam regulasi perusahaan.
Bank DKI telah memiliki panduan berupa kode etik atau Code of
Conduct (COC) sebagai pedoman etika yang menjadi prinsip dan dasar yang
13
memandu hubungan di antara manajemen dan karyawan Bank DKI dan
hubungan dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam berbisnis,
diharapkan dapat mendukung implementasi Tata Kelola Perusahaan serta
menumbuhkan budaya kerja Bank DKI yang menekankan perilaku profesional,
keterbukaan, tanggung jawab, akuntabilitas dan kewajaran.
Kode Etik Bank DKI sebagai pedoman internal Bank DKI berisikan
sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen, serta penegakan terhadap
peraturan- peraturan Bank DKI bagi karyawan dalam menjalankan bisnis dan
aktivitas lainnya, serta dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan.
a) Visi Misi
b) Tata Nilai PIC
c) Prinsip GCG (TARIF)
d) Kode Etik Bankir
e) Ketentuan Mengenai
f) Informasi Rahasia
g) Perusahaan dan Benturan Kepentingan
h) Peraturan dan Ketentuan Yang Berlaku di Bank DKI
Tanggung jawab sosial juga merupakan juga hal yang penting. Tanggung
jawab sosial adalah sebuah konsep dimana sebuah perusahaan terhubung
dengan sosial dan lingkungan sekitar dalam hal proses bisnis dan interaksi
perusahaan dengan stakeholdernya. Tanggung jawab sosial dunia bisnis tidak
saja berorientasi pada komitmen sosial yang menekankan pada pendekatan
14
kemanusiaan, belas kasihan, dan semacamnya, tetapi menjadi kewajiban yang
sepantasnya dilaksanakan oleh para pelaku bisnis dalam ikut serta mengatasi
permasalahan sosial yang menimpa masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam kehidupan masyarakat, dikenal nilai – nilai dan norma – norma
etis. Begitu juga pada dunia bisnis pada umumnya. Bisnis perlu mengenal dan
memperhatikan etika. Dalam dunia persaingan yang ketat, bisnis yang berhasil
adalah bisnis yang memprhatikan nilai-nilai moral. Jadi, antara etika dan bisnis
ada relevasinya. Dengan begitu, adanya persaingan yang ketat antara pelaku
usaha dan adanya prinsip ekonomi untuk memperoleh kaentungan sebesar-
besarnya, membuat para pelaku bisnis bertindak tidak jujur.
B. SARAN
Perlu adanya pendidikan atau penyuluhan tentang etika bisnis kapada
para pelaku bisnis. Demikian pula penyuluhan tentang kehidupan
berbisnis yang berlandaskan etika yang merupakan keadilan ekonomi,
serta hasil dari penerapan keadilan, yaitu terwujudnya keadilan sosial.
Pemerintah perlu mengembangkan dan menumbuhkan apparat yang
mempunyai kemampuan, kepekaan, serta kewibawaan untuk
15
melaksanakan pengawasan serta pembinaan kepada pelaku bisnis, agar
praktek-praktek yang meninggalkan etika bisnis tidak dilakukan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, William. 2016. Etika dan Etiket Bisnis. Kanisius PT. ISBN 978-979-
21-4870-1.
16