Diajukan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Etika Bisnis yang di
ampu oleh:
Drs. H. Mumuh Muksin, M. M. Pd.
Oleh :
Putri Saniyyah
1188020161
JURUSAN MANAJEMEN
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Putri Saniyyah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 6
3.1 Simpulan............................................................................ 18
3.2 Saran................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Etika menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam dunia bisnis. Bukan
hanya akat untuk menilai pantas dan tidak pantas; benar atau salah; buruk
atau baik; etika bisnis menjadi perekat dalam setiap interaksi bisnis,
menjadi aturan yang menjamin keterlaksanaan transaksi yang adil dan
saling menguntungkan pihak yang terlibat.
4
itu mengisyaratkan sebuah konsep bahwa mereka yang berhasil adalah
yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya. Banyak yang mengatakan
kompetisi lambang ketamakan. Padahal perdagangan dunia yang lebih
bebas dimasa mendatang justru mempromosikan kompetisi yang juga lebih
bebas.
Jika kita ingin mencapai targer pasar bebas pada tahun 2020, sudah
saatnya dunia bisnis kita mampu kegiatan bisnis yang bermoral dan
beretika, yang terlihat perjalanan yang seiring dan saling membutuhkan
antara golongan menengah kebawah dan golongan atas.
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi etika berasal dari bahasa Yunani yang dalam bentuk
tunggal yaitu ethos dan dalam bentuk jamak yaitu ta etha. “Ethos” yang
berati sikap, cara berpikir, watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik
dengan perkataan moral yang berasal dari kata lain “mos” dalam bentuk
jamak nya Mores yang berati juga adat atau cara hidup. Dalam bahasa
Indonesia kata moral berati akhlak atau kesusilaan yang mengandung
makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi
pembimbingan tingkah laku batin dalam hidup. Jadi secara etimologis etika
adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan
kebiasaan baik atau buruk, yang diterima umum mengenai sikap,
perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Dapat disimpulkan etika adalah
merupakan suatu cabang ilmu filsafat, tujuan nya adalah mempelajari
perilaku, baik moral maupun immoral, dengan tujuan membuat
pertimbangan yang cukup beralasan yang pada akhirnya sampai pada
rekomendasi yang memadai yang tentunya dapat diterima oleh suatu
golongan tertentu atau individu.
6
Dalam sistem kapitalis bisnis dijalankan untuk mendapatkan laba bagi
pemilik yang juga bebas menjalankannya. Namun konsumen juga
mempunyai kebebasan untuk memilih. dalam memilih cara mngejar laba,
bisnis harus memperhitungkan apa yang diinginkan dan apa yang
dibutuhkan konsumen. Terlepas dari seberapa efisien bisnis itu dijalankan.
Etika bisnis adalah aturan main prinsip dalam organisasi yang menjadi
pedoman membuat keputusan dan tingkah laku. Etika bisnis adalah etika
pelaku bisnis. Pelaku bisnis tersebut bisa saja manajer, karyawan,
konsumen, dan masyarakat. Etika bisnis dalam arti sebenarnya dianggap
sebagai acuan yang menyatakan apakah tindakan, aktivitas, dan perilaku
individu bisa dianggap baik atau tidak. Dalam etika bisnis akan diuji peran-
peran dan prinsip etika dalam konteks komersial atau bisnis.
Agar etika bisnis dapat berjalan dengan lancar dan baik, dalimunthe
(2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
7
3. Mempertahankan Jati Diri. Artinya, sebagai seorang pelaku bisnis kita
harus dapat mempertahankan jadi diri tidak mudah terpengaruh oleh
pesatnya perkembangan IPTEK tapi tidak juga menutup diri dari
perkembangan IPTEK. Disini kita harus bias memilah mana yang harus
diterima dan mana yang tidak harus diterima dan tidak menghilangkan
budaya yang kita miliki sebelumnya.
4. Menciptakan Persaingan Yang Sehat. Artinya, dalam dunia bisnis tidak
akan terlepas dari yang namanya persaingan, tapi disini kita harus bisa
membuat persaingan tersebut menjadi persaingan yang sehat, tidak
mematikan pelaku bisnis yang lain, serta menjalin hubungan yang erat.
5. Menerapkan Konsep "Pembangunan Berkelanjutan". Artinya, seorang
pelaku bisnis seharusnya memikirkan bisnis yang mereka jalani tidak
hanya pada saat sekarang tetapi juga memikirkan bagaimana bisnis
mereka dimasa mendatang.
6. Menghindari sifat 5K (Katabelence, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan
Komisi). Ketika pelaku bisnis telah menghindari sikap diatas maka tidak
akan terjadi kasus yang akan mencemarkan nama bangsa.
7. Mampu Menyatakan Yang Benar Itu Benar. Pelaku bisnis harus dengan
tegas dapat memutuskan mana yang dianggap benar dan mana yang
salah. Jika itu benar maka itu benar dan sebaliknya.
8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha.
Dalam sebuah bisnis kita tak luput dari golongan antar pengusaha dari
yang lemah sampai yang kuat sehingga pengusaha yang lemah juga
mampu berkembang sejalan dengan pengusaha yang telah besar dan
mapan.
9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama. Konsekuensi
dan konsistensi dengan aturan main menentukan konsep etika yang
telah dibuat. Percuma, jika tidak dijalankan dengan konsekuen dan
konsisten.
8
10. Memelihara kesepakatan. Usaha dalam menciptakan etika bisnis pada
poin ini adalah dengan memelihara kesepakatan dan mengembangkan
rasa memiliki.
11. Menuangkan ke Dalam Hukum Positif. Maksudnya adalah dengan
memberikan peraturan-peraturan untuk menjamin kepastan hukum dari
etika bisnis.
2.1.2 Prinsip dalam Berbisnis
1. Prinsip Otonomi
2. Prinsip Kejujuran
3. Prinsip Keadilan
Dalam prinsip ini berarti setiap orang yang melakukan bisnis meiliki hak
untuk mendapatkan perlakuan yang sama. Sehingga semua pihak yang
terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi baik secara langsung
atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Menerapkan prinsip
9
keadilan berarti semua pihak harus memiliki akses positif sesuai dengan
kemampuan dan peran yang telah diberikan untuk mendukung
keberhasilan bisnis.
4. Prinsip Loyalitas
Pasar bebas merupakan salah satu bentuk pasar yang dimana segala
bentuk kebijakan baik harga atau yang lainnya tidak ada patokan atau
paksaan dari pihak lain atau pemerintah. sesuai dengan namanya bebas,
jadi semua pihak memiliki kebebasan dalam beraktifitas maupun
menetapkan sebuah kebijkan dan yang lainnya. Harga dalam pasar bebas
ditentukan dari permintaan dan penawaran yang terjadi antara pembeli dan
penjual. Secara umum pasar bebas merupakan sebuah konsep
perekonomian yang beracuan pada suatu penjualan produk yang
dilaksanakan antar negara tanpa adanya pemungutan pajak atas ekspor
dan impor atau hambatan perdagangan yang lainnya.
10
Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama
dan fair bagi semua pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan,
konsekuen dan objektif, memberi peluang yang optimal bagi persaingan
bebas yang sehat dalam pemerataan ekonomi. Pasar bebas
diadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme. Salah satu ukuran
kemajuan suatu bangsa dan keberhasilan suatu pemerintahan di era pasar
bebas adalah tingkat kemampuannya untuk menguasai teknologi ekonomi
(J.Gremillion).
Maka siapa saja yang melanggar aturan main akan ditindak secara
konsekuen, siapa saja yang dirugikan hak dan kepentingannya akan dibela
dan dilindungi oleh pemerintah terlepas dari status social dan ekonominya.
11
4. Dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar
jauh lebih mampu menjamin pertumbuhan ekonomi.
5. Pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan
manusia.
2.2.4 Ciri-ciri Pasar Bebas
12
ada sebuah keadilan, selain itu juga ditakutkan pihak yang di bawah
akan berontak sehingga kestabilan perekonomian akan bermasalah
3. Persaingan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya selalu
terjadi. Tujuan utama semua pihak bergabung dan beraktivitas dalam
pasar bebas adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya,
tidak peduli dengan cara atau strategi apa yang digunakan. Hal inilah
yang menyebabkan persaingan dalam pasar bebas selalu terjadi dan
akan terus terjadi. Maka dengan hal ini tidak ada sebuah simpati atau
empati bahkan kerjsama namun mereka lebih memikirkan dirinya
sendiri yang penting bisa mendapatkan keuntungan yang banyak. Hal
ini disebabkan oleh kebebasan yang secara luas yang diberikan oleh
pasar bebas.
4. Campur tangan pemerintah sangat terbatas. Keberadaan pemerintah
sangat dibatasi dalam pasar bebas, tidak ada sebuah kebebasan atau
ruang pemerintah dalam mengatur perekonomian. Pemerintah tidak
bisa campur tangan dalam segala aktivitas perekonomian yang ada di
pasar bebas karena memang hak perorangan sangat diakui.
Pemerintah hanya diberikan sedikit saja ruang, mereka boleh ikut
campur ketika memang pihak swasta tidak bisa melakukannya, antara
lain menjaga keamanan pasar dan lainnya. Pada dasarnya ruang gerak
yang diberikan pasar bebas kepada pemerintah hanya sebatas
keamanan pasar.
13
Manusia pada dasarnya bertanggung jawab atas pengelolaan hidup
supaya sesama dan lingkungannya bisa harmoni. Selain itu, manusia juga
harus memiliki filsafat hidup dalam berbisnis yang menuju kebajikan.
Manusia bijak, umumnya mencintai kebenaran dan kejujuran yang juga
diperlukan dalam bidang bisnis. Sejumlah negara telah menyadari
pentingnya peran etika dalam dunia bisnis atau perusahaan. Setiap
pertemuan antar manusia tetap mengikuti norma-norma sosial dan etis.
Sementara itu, etika bisnis menurut J Fieser, biasanya mengandung unsur
utama:
Dewasa ini banyak pengusaha tidak mengerti unsur etika bisnis. Atau
tahu, namun tidak menerapkan. Ada yang berbisnis dengan merusak citra
perusahaan lain. Ini tidak dapat dibenarkan. Misalnya dalam iklan,
seharusnya pelaku bisnis tidak boleh berbohong. Dia harus jujur. Bila ada
iklan kebohongan, dapat dipastikan bisnis tersebut tidak dibenarkan.
Barang yang dijual juga harus asli. Di sinilah pentingnya nilai-nilai kejujuran
dalam bisnis.
Penerapan nilai etika dalam dunia bisnis tak terlepas dari konteks hidup
sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan hukum. Jika konteks hidup sosial
ini berupa suatu keadaan yang kondusif, terbuka peluang luas untuk
menerapkan nilai-nilai etika dalam dunia bisnis dengan sebaik mungkin.
14
Selain etika bisnis, tentu tidak kalah penting yang namanya etiket dalam
usaha. Etiket biasanya terkait dengan tata krama atau sopan santun dalam
hidup manusia sehari-hari. Biasanya etiket diwariskan turun-temurun,
sehingga menjadi bagian hakiki hidup seseorang atau sekelompok
manusia. Di dalam etiket terkandung nilai yang acap kali kurang atau tidak
disadari.
15
kosmetik, dan pada Jumat (08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan
untuk menarik semua jenis produk Indomie dari peredaran. Di Hongkong,
dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu tidak memasarkan
produk dari Indomie.
16
Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex
Alimentarius Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada
persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan keamanan produk
pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec. Produk
Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di
Indonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka
timbulah kasus Indomie ini.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Etika bisnis adalah aturan main prinsip dalam organisasi yang menjadi
pedoman membuat keputusan dan tingkah laku. Etika bisnis adalah etika
pelaku bisnis. Prinsip dalam berbisnis ada lima, yaitu: prinsip otonomi,
prinsip kejujuran, prinsip keadilan, prinsip saling menguntungkan, dan
prinsip integrasi moral.
Pasar bebas merupakan salah satu bentuk pasar yang dimana segala
bentuk kebijakan baik harga atau yang lainnya tidak ada patokan atau
paksaan dari pihak lain atau pemerintah. sesuai dengan namanya bebas,
jadi semua pihak memiliki kebebasan dalam beraktifitas maupun
menetapkan sebuah kebijkan dan yang lainnya. Harga dalam pasar bebas
ditentukan dari permintaan dan penawaran yang terjadi antara pembeli dan
penjual. Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang
sama dan fair bagi semua pelaku bisnis dengan aturan yang fair,
transparan, konsekuen & objektif, memberi peluang yang optimal bagi
persaingan bebas yang sehat dalam pemerataan ekonomi.
Pada era pasar bebas ini banyak pengusaha tidak mengerti unsur etika
bisnis. Atau tahu, namun tidak menerapkan. Ada yang berbisnis dengan
merusak citra perusahaan lain. Ini tidak dapat dibenarkan. Dan masih
banyak pula perusahaan-perusahaan yang tidak menjalankan prinsip
dalam berbisnis. Perusahaan hanya memikirkan keuntungan yang
diperoleh dan mengesampingkan dampak yang akan terjadi karena hal
tersebut.
18
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20