Anda di halaman 1dari 18

ETIKA BISNIS DALAM GLOBALISASI DAN MEMPERTAHANKAN

STANDAR ETIKA & TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi

Dosen Pengampu:

Cdt.Dr. Miftah Wangsadanureja

Kelas: TI 17 D7

Anggota:

Kelompok 6

Sugik Dwi Prasetyo (311710580)

Frasetia Habibuallah (311710848)

Rona Rizki (311710865)


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menelesaikan makalah mengenai etika
bisnis dalam globalisasi dan mempertahankan standar etika dan tanggung jawab perusahaan.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi
didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa yang kami gunakan. Oleh
karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami memohon semoga makalah tentang etika bisnis dalam globalisasi dan
mempertahankan standar etika dan tanggung jawab perusahaan ini dapat memberikan
manfaat serta inspirasi kepada pembaca.

Bekasi, 15 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar ........................................................................................................... i


2. Daftar Isi.................................................................................................................... ii
3. Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................... 1
a. Latar Belakang.................................................................................................. 1
b. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
c. Tujuan ............................................................................................................... 2
4. Bab II Landasan Teori ............................................................................................... 3
a. Pengertian Etika ................................................................................................ 3
b. Pengertian Bisnis .............................................................................................. 4
c. Pengertian Etika Bisnis ..................................................................................... 4
d. Prinsip-prinsip Etika Bisnis .............................................................................. 5
5. Bab III Pembahasan .................................................................................................. 7
a. Etika Bisnis di Era Globalisasi ......................................................................... 7
b. Pengaruh Etika Bisnis Dalam Globalisasi ........................................................ 9
c. Kode Etik Etika Bisnis ................................................................................... 10
d. Etika Bisnis di Era Pemasaran dalam Menghadapi Era Globalisasi .............. 10
e. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk Mempertahankan Standar Etika dan
Tanggung Jawab Perusahaan. ......................................................................... 12
f. Tangung Jawab Perusahaan ............................................................................ 13
6. Bab IV Penutup ....................................................................................................... 14
a. Kesimpulan ..................................................................................................... 14
b. Saran ............................................................................................................... 14
7. Daftar Pustaka ......................................................................................................... 15

ii
Bab I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Etika bisnis merupakan perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal tersebut disadari oleh
para pelaku usaha, dikarenakan mereka akan dapat berhasil dalam usaha bisnis milik mereka
apabila menjalankan prinsip-prinsip etika bisnis. Jadi penegakan etika bisnis sangat penting
artinya dalam menegakkan persaingan usaha yang sehat serta kondusif.

Di Indonesia penegakan etika bisnis dalam persaingan bisnis semakin sulit dilakukan.
Hal ini terjadi dikarenakan banyaknya pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pelaku
bisinis itu sendiri, sedangkan pelanggaran etika bisnis tersebut tidak daapat diselesaikan
melalui jalur hukum karena sifatnya yang tidak terikat menurut hukum kecuali pelangggaran
etika bisnis yang merupakan tindakan kriminal yang dapat diselesaikan melalui jalur hukum.

Persaingan usaha yang sehat akan menjamin keseimbangan antara hak produsen dan
konsumen. Indikator dari persaingan yang sehat adalah tersedianya banyak produsen, harga
pasar yang terbentuk antara permintaan dan penawaran pasar, dan peluang yang sama dari
setiap usaha dalam bidang industri dan perdagangan, serta tidak adanya kartel dan monopoli
dalam dunia bisnis usaha. Oleh karena itu untuk menciptakan kondisi tersebut setiap badan
usaha atau sebuah perusahaan harus memiliki kesadaran untuk mempertahankan standar
etika dan tanggung jawab terhadap etika bisnis guna menghadapi persaingan usaha.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran etika bisnis dalam globalisasi.


2. Apa saja yang melatarbelakangi etika bisnis dalam dunia globalisasi.
3. Apa yang menjadi landasan hukum etika bisnis.
4. Bagaimana etika bisnis menjadi sangat berpengaruh dalam perkembangan globalisasi.
5. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan standar etika dan
tanggung jawab perusahaan.

1
C. Tujuan

Tujuan penulis adalah untuk mempelajari , mengenal dan memahami peranan etika
bisnis dalam dunia usaha , serta agar lebih dapat mempelajari dan menambah wawasan
dampak atau pengaruh etika bisnis dalam dunia usaha.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A.Etika Bisnis

1. Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani Kuno “ethikos”, berarti “ timbul dari kebiasaan”. Etika
adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Menurut Suhardana, dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana istilah lain dari etika
adalalah susila, su artinya baik, sila artinyaa kebiasaaan. Jadi susila berarti kebiasaan atau
tingkah laku perbuatan manusia yang baik.
Menurut Lawrence, Weber, dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana etika adalah
suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah
perilaku kita bermoral atau tidak berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang
fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada orang lain dan bagaimana kita
inginkan mereka berpikir dan bertindak terhadap kita.
Menurut David P. Baron dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana etika adalah suatu
pendekatan sistematis atas penilaian moral yang didasarkan atas penalaran, analisis, sintetis
, dan reflektif.
Menurut Muslich etika bisnis dapat diartikan sebagi pengetahuan tentang tata cara
ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang
berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini
menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian
terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran
berusaha.
Chandra R, menambahkan bahwa perubahan-perubahan besar dalam praktik
pengekokaan bisnis dewasa ini menyebabkan perhatian terhadap etika bisnis semakin
penting.
Oleh karena itu, etika bisnis merupakan pengetahuan pelaku usaha tentang tata cara
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas melalui
penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh
keuntungan melalui transaksi.

3
2. Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
berasal dari bahasa inggris “business”, dari kata dasar “busy” yang berarti “sibuk” dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti
ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan menngkatkan kesejahteraan para anggotanya
atau institusi pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model
bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki
oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
3. Pengertian Etika bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam
suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, dan masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik dalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-
kaidah etila sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari
dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahhan, industri, serta masyarakat. Semuanya ini mencakup, bagimana bsnis secara adil,
sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu atau
perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah, Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan
institusi, dan pelaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana

4
standar itu diterapkan kedalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern
untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang
orang yang ada didalam organisasi.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam
kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu atau samar-samar yang tidak diatur
oleh ketentuan hukum.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
-Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.Bisnis
adalah bagian penting dalam masyarakat.
-Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-
pihak yang melakukannya.
Dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
a. Pengendalian diri.
b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responbility).
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
d. Menciptakan persaingan yang sehat.
e. Menerapkan konsep “pengembangan yang berkelanjutan”.
f. Mampu menyatakan yang benar itu benar.
g. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah.
h. Konsekuen dan komitmen dengan aturan main yang tekah disepakati bersama.
i. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati.
j. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan.
4. Prinsip-prinsip etika bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang
harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Muslich (2004-18-20)
menyatakan bahwa prinsip-prinsip etika bisnis harus meliputi:
a. Prinsip ekonomi

5
Perusahaan secara bebas memiliki wewnang sesuai dengan bidang yang
dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dimilikinya
dalam menetapkan kebijakan perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran,
kesejahteraan para pekerja, komunitas yang dihadapinya.
b. Prinsip kejujuran
Kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkunan bisnis, kejujuran
diorientasikan kepada seluruh pihak yang terkait dengan aktivitas bisnis. Dengan
kejujuran yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka masyarakat yang berada di
sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh kepercayaan yang tinggi bagi
perusahaan tersebut.
c. Prinsip niat baik dan tidak berniat jahat
Prinsip ini terkait erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentu tidak membantu
perusahaan dalam membangun kepercayaan mayarakat justru kejahatan dalam
berbisnis akan menghancurkan perusahaan itu sendiri. Niatan dari suatu tujuan
terlihat cukup transparan misi, visi, dan tujuan yang ingin dicapai dari suatu
perusahaan.
d. Prinsip adil
Prinsip ini menganjurkan perusahaan untuk bersikap dan berperilaku adil kepada
pihak-pihak bisnis yang terkait dengan sistem bisnis tersebut.
e. Prinsip hormat kepada diri sendiri
Prinsip hormat pada diri sendiri adalah cermin penghargaan yang positif pada diri
sendiri. Hal ini dimulai dengan penghargaan terhadap orang lain.

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Etika Bisnis di Era Globalisasi

Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang telah mengglobal. Setiap sisi kehidupan
diwarnai oleh bisnis. Dalam lingkup yang besar, Negara pastinya terlibat dalam proses bisnis
yang terjadi. Tiap-tiap Negara memiliki sebuah karakteristik sumber daya sendiri sehingga
tidak mungkin semua Negara merasa tercukupi oleh semua sumberdaya yang mereka miliki
. Mulai dari ekspedisi Negara Eropa mencari rempah-rempah di Asia dsampai
perdagangan minyak internasional merupakan bukti bahwa dari dulu sampai sekarng sebuah
Negara tidak dapat bertahan hidup tanpa keberadaan bisnis dengan Negara lainnya. Dewasa
ini, pengaruh globalisasi juga menjadi faktor pendorong terciptanya perdagangan
internasional yang lebih luas. Kemajemukan ekonomi dan sistem perdagangan berkembang
menjadi sebuah kesatuan sistem yang saling membutuhkan. Ekspor-impor multinasional
menjadi sesuatu yang biasa. Komoditi nasional dapat diekspor menjadi pendapatan Negara,
serta produk-produk asing dapat diimpor untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Setiap negara terus mengeksplorasi bisnis ke luar negeri selain untuk mendapatkan
yang mereka inginkan, juga menaikkan tingkat ekonomi yang ada. Tidak dapat dipungkiri
bahwa bisnis multinasional merupakan kesempatan untuk meraih pundi-pundi uang demi
meningkatkan tingkatan ekonomi, terutama Negara berkembang yang rata-rata memiliki
nilai tukar mata uang yang rendah. Developing country mendapatkan keuntungan dengan
kemudahan untuk mendapatkan investor asing sebagai penanam dana bagi usaha-usaha
dalam negeri. Sedangkan developed country lebih mudah dalamm mendapatkan barang?jasa
yang merek inginkan.

Ada kesempatan yang terbuka lebar maka pasti ada persaingan untuk
mendapatkannya. Berikut ini ada dua macam keuntungan yang dapat digunakan sebagai
modal untuk meraih keberhasilan:

1. Keuntungan absolut, disaat sebuah Negara dapat memproduksi sesuatu produk yang lebih
murah dan atau kualitas yang lebih tinggi dari Negara lain. Contohnya Indonesia memiliki
keunggulan karena memiliki kekayaan alam yang berlimpah seperti minyak. Sehingga

7
Indonesia dapat menjual minyak lebih murah dari Neegara lain yang tidak memiliki sumber
daya alam yang satu ini.

2. Keuntungan komparatif, disaat sebuah Negara memproduksi baang dengan lebih efisien
dan lebih baik daripada Negara lain yang memproduksi barang yang sama, contohnya
produsen mobil sport ferrari dalam penggunaan teknologi terpadu pada pembuatan mobil
balap.

Era globalisasi adalah situasi dan keadaan yang seolah-olah tanpa baas antar orang,
tempat, ruang atau dengan kata lain “mendunia”. Sehingga dalam menjalankan bisnis dalam
era globalisasi ini para pelaku bisnis menghadapi tantanganutama, yakni: Pelanggan lebih
menuntut kecepatan waktu, dan budaya instant sudah menjadi trend masa kini. Hal ini
menjadikan waralaba yang laris adalah dapat menyediakan barang-barang yang serba
instant.

Etika-etika dalam bisnis kurang diperhatikan oleh pelaku bisnis yang memang hanya
mengndalkan kekuatan dan kekuasaan saja, sehingga terjadilah pembagian-pembagian
kepada pelaku bisnis menurut suku, etnis ataupun agama.

Konsumen kini lebih cerdas dan kritis, dalam arti mereka tidak hanya melihat harga
tetapi juga membandingkan dengan mutu atau kulitas produk dan pasti akan mengklaim jika
kecewa terhadap suatu produk yang dibelinya.

Ditentukan adanya standar mutu tertentu yang diputuskan secara bersama-sama oleh
suatu komite yang ditunjuk, misalnya ISO. Tingkat ekspansi dan persaingan bisnis sangat
tinggi, baik secara domestic mapun internasional, begitu suatu produk muncul di pasaran
dan “booming”, pasti dalam sekejap ada produk lain yang meniru, entah halal ataupun tidak.

Perkembangan internet dan bisnis dalam beberapa tahun ini juga semakin terasa
dampaknya dalam aktivitas masyarakat keseharian. Kemudahan komunikasi yang disajikan
memungkinkan perolehan informasi seketika. Kemajuan teknologi komputer, telpon, dan
televisi telah memberikan dampak besar terhadap cara perusahaan menghasilkan dan
memasarkan produk mereka.

Karena teknologi telah memudahkan manusia dalam berbagai hal. Jarak geografis dan
budaya telah menyempit dengan munculnya pesawat udara, dan lain-lain. Kemajuan-
kemajuan ini membuat perusahaan memahami bahwa hakikat pasar tidak lagi terbatas pada
ruang dan waktu.

8
Globalisasi dan teknologi telah mendorong kemajuan dalam berbagai sektor.
Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu menyesuaikan dengan
keadaan saat ini, yaitu mereka yang mampu memberikan apa yang siap dibeli orang. Baik
individu, bisnis, kota bahkan seluruh negara harus menemukan cara menghasilkan nilai yang
dapat dipasarkan (markaable value) yaitu barang dan jasa yang menarik minat pembeli.

Dalam era globalisasi berarti setiap orang bisa mendapatkan informasi dengan mudah
dan dari mana saja dalam waktu singkat, segala sesuatu yang terjadi dibelahan dunia
manapun bisa diakses oleh setiap orang, pergolakan ekonomi dan perubahan mata uang
dunia dapat dilacak dari tempat kerja hanya lewat alat elektronik yang canggih yaitu
komputer ataupun sebuah smartphone. Jadi permasalahan dan tantangan berbisnis di
Indonesia khususnya sangatlah multi kompleks baik dari dalam perusahaan sendiri maupun
dari luar seperti halnya persaingan mutu produk atau pemasaran dalam perdagangan pasar
dunia yang mengglobal.

Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestic
(nasional) maupundi pasar internasional atau global. Tanpa terkecuali di Negara kita, dunia
usaha di Indonesia juga berkembang dengan pesat. Perdagangan bebas, AFTA (ASEAN Free
Trade Area) di tahun 2003 dan APEC (Asia-Pacific Economic Corporation) mulai tahun
2020 memberikan kesempatan para rodusen untuk memasarkan produknya secara bebas.

B. Pengaruh Etika Bisnis dalam Era Globalisasi

Tidak semua kesempatan bisnis global dapat langsung digunakan. Terdapat beberapa
kalangan yang dapat mengghadang perdagangan internasional seperti perbedaan sosial dan
budaya, perbedaab ekonomi dan perbedaan hukum dan politik. Perusahaan harus mampu
menyikapi barrier tersebut.

Sebagai dampak globalisasi dan perusahaan teknologi, situasi pasar saat ini didorong
ke arah keadaan yang berbeda jauh sekali dibandingkan situasi pasar sebelumnya.
Perubahan-perubahan tersebut tampak pada berbagai fenomena, antara lain:

a. Kekuasaan saat ini sudah beralih ke tangan konsumen.


b. Skala produksi yang besar tidak lagi merupakan keharusan.
c. Teknologi dengan cepat dapat dikuasai dan ditiru.
d. Setiap saat akan muncul pesaing-pesaing dengan biaya yang lebih murah.
9
e. Batasan-batasan negara dan wilayah tidak menjadi kendala.
f. Meningkatnya kepekaan konsumen terhadap harga dan nilai.

C. Kode Etik dalam Etika Bisnis

Selain sosial budaya, ekonomi dan hukum-politik, yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah Etika Bisnis. Etika Bisnis adalah perilaku baik atau buruk berdasarkan
kepercayaan perseorangan dan norma sosial dengan membedakan antara yang baik dan yang
buruk. Kode Etik yang ada bersumber dari pandangan anak-anak ke perilaku orang dewasa,
pengalaman, perkembangan nilai serta moral, dan pengaruh kawan.

Tujuan diciptakannya kode etik adalah:

 Meningkatkan kepercayaan publik pada bisnis.


 Berkurangnya potensial regulasi pemerintah yang dikeluarkan sebagai akivitas kontrol.
 Menyediakan pegangan untuk dapat diterima sebagai pedoman.
 Menyediakan tanggung jawab atas perilaku yang tak ber-etika.

Tanggung jawab sosial juga merupakan hal yang penting. Tanggung jawab sosial
adalah konsep dimana sebuah perusahaan terhunung dengan sosial dan lingkungan sekitar
dalam hal proses bisnis dan interaksi persahaan dengan stakeholdernya. Tanggung jawab
sosial dunia bisnis tidak saja berorientasi pada komitmen sosiakl yang menekankan pada
pendekatan kemanusiaan, belas kasihan, dan semacamnya, tetapi menjadi kewajiban yang
sepantasnya dilaksanakan oleh para pelaku bisnis dalam ikut mengatasi permasalahan sosial
yang menimpa masyarakat.

D. Etika Bisnis di bidang Pemasaran dalam Menghadapi era Globalisasi

Dalam setiap produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau


menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan
harapan kenaikan pada tingkat prmasarannya.

Promosi sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang diproduksi menjadi
diketahui oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana
cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang berlaku, etika ini
juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak yang dirugikan oleh teknik
promosi.

10
Cara-cara melakukan promosi dengan etika bisnis dalam menciptakan etika bisnis,
Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhaikan beberapa hal sebagai berikut:

-Pengendalian Diri

Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengandalkan diri mereka masing-masing


untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.

-Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)

Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikam sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.

-Mempertahankan Jati Diri

Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.

-Menciptakan Persaingan yang Sehat

Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi
persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang
erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan
perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap
perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu adanya kekuatan-
kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersbut.

-Menumbuhkan Sikap Sling Percaya antar Golongan Pengusaha

Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling
percaya(trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga
pengusaha lemah mampu berkembang bersama pengusaha lainnya yang sudah besar dan
mapan.

-Memelihara Kesepakatan

Memelihara kesepakatan atau menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap


apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.

-Menuangkan ke dalam Hukum Positif

11
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika
bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.

E. Cara yang dapat dilakukan untuk Mempertahankan Standar Etika dan Tanggung Jawab
Perusahaan.

Adapun cara-caranya sebagai berikut:

-Ciptakan kepercayaan perusahaan.

Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari


tanggung jawab etika bagi pemangku kepentingan.

-Kembangkan kode etik.

Kode etik adalah suatu catatan tentang standar perilaku serta prinsip-prinsip etika yang
diharapkan perusahaan dari karyawan.Topik-topik yang ada pada suatu kode etik biasanya
memuat tentang hal-hal berikut:

 Ketulusan hati secara fundamental dan ketaatan terhadap hukum.


 Kualitas serta keamanan produk.
 Kesehatan serta keamanan tempat kerja.
 Konflik kepentingn.
 Praktik dan latihan karyawan.
 Keamanan
 Kegiatan berpolitik
 Laporan financial.
 Hubungan dengan pemasok.
 Penentuan harga, pengajuan rekening, dan kontrak.
 Jaminan dagang atau informasi orang dalam perusahaan.
 Perlindungan lingkungan
 Informasi kepemilikan
 Keamanan kemasan

-Jalankan kode etik secara adil dan konsisten.

-Lindungi hak perorangan.

12
-Adakan pelatihan etika.

-Lakukan audit etika secara periodik.

-Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan.

-Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika.

F. Tanggung Jawab Perusahaan

Selain etika, yang tidak kalah penting yaitu pertanggung jawaban sosial perusahaan. Menurut
Robald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000: 83) etika sangat berpengaruh terhadap tingkah laku
individu. Tanggung jawab sosial mencoba menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam
lingkungan sosial, seperti pelanggan, perusahaan lain, karyawan, dan investor. Tanggung jawab
sosial menyeimbangkan komitmen-komitmen yang berbeda. Pendapat Zimmere, ada 5 macam
pertanggung jawaban perusahaan yaitu mencakup hal-hal berikut:

1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ikut melestarikan alam.


2. Tanggung jawab terhadap karyawan. Meliputi semua kegiatan manajemen SDM, seperti
penerimaan karyawan, penggajian, pelatihan, kompensasi dan lain-lain.
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan. Perusahaan harus memastikan barang dan jasa yang
diterima pelanggan mutu dan kualitasnya terjamin.
4. Tanggung jawab terhadap investor. Perusahaan menyediakan imbal hasil atas investasi yang
menarik dan menguntungkan.
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Contohnya menyediakan lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalamkehidupan bermasyarakat, dikenal nilai-nilai dan norma-norma etika.


Begitunjuga pada dunia bisnis pada umumnya , bisnis juga perlu untuk mengenal dan
memperhatikan nilai-nilai moral. Jadi antara etika dan bisnis ada relevansinya. Adanya
persaingan yang ketat antara pelaku usaha dan adanya prinsip ekonomi untuk memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya membuat para pelaku bisnis bertindak tidak jujur.

Upaya perlindungan konsumen masih terdapat kendala-kendala antara lain karena


rendahnya kesadaran konsumen akan hak haknya. Guna melindungi konsumen dan produsen
terhadap perdagangan dalam dan luar negeri, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang
No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

B.Saran

Perlu adanya pendidikan atau penyuluhan tentang etika bisnis kepada para pelaku
bisnis. Demikin pula penyuluhan tentang kehidupan berbisnis yang berlandaskan etika yang
merupakan keadilan ekonomi, serta hasil dari penerapan keadilan, yaitu terwujudnya
keadilan sosial.

Pemerintah perlu mengembangkan dan menumbuhkan aparat yang mempunyai


kemampuan, kepekaan, serta kewibawaan untuk melaksanakan pengawasan serta
pembinaan kepada pelaku bisnis, agar praktek-praktek yang meninggalkan etika bisnis tidak
dilakukan lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.(2019).Etika.Retrieved from:// www.id.wikipedia.org/wiki/Etika


Simba-corp.(2018). Makalah Etika Bisnis. Retrieved from:// www.simba-
corp.blogspot.com/2018/12/makalah-etika-bisnis.html
Ayoksinau.(2017). Cara-cara Mempertahankan Etika Bisnis. Retrieved
from://www.ayoksinau.com/cara-cara-mempertahankan-standar-etika-bisnis-berwirausaha-
tanggung-jawab-perusahaan-terhadap-para-pemangku-kepentingan-dan-faedah-etika-
bisnis-bagi-perusahaan-lengkap/

15

Anda mungkin juga menyukai