Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PRAKTEK PERSIAPAN PIDATO

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“TEKNIK KHITOBAH”

Dosen Pengampu:

Liyana rakhmawati.M.psi

Oleh:

Rohana (2021191110033)

Venty Suciani (2021191110041)


PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SABILUL MUTTAQIN MOJOKERTO

2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah
serta karunia-Nya kepada kita semua, dan tak lupa shalawat beriring salam kita haturkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah Teknik khitobah ini tepat waktu. Makalah dengan judul “praktek presiapan pidato” kami
susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah ini.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini, dengan kerendahan hati kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian. Aamiin.

Mojokerto, 25 Oktober 2023

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDHULUAN..................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................................1

C. Tujuan ......................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................2

A.Pengertian ..............................................................................................................................2
B Kerangka Susunan Pidato ....................................................................................................6

C. Membuat Garis-garis Besar Pidato ....................................................................................9


BAB III PENUTUP ......................................................................................................................12

A. Kesimpulan...........................................................................................................................12

B. Saran .....................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan di tengah tengah
orang lain, bukanlah sekadar berbicara. tetapi berbicara yangmenarik (atraktif), bernilai
informasi (informatif). menghibur (rekreatif), danberpengaruh (persuasif). Dengan kata lain,
manusia mesti berbicara berdasarkanseni berbicara yang dikenal dengan istilahretorika. Retorika
adalah seniberkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlahorang
secara langsung bertatap muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkalidisamakan dengan
istilah pidato,
Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi hubungan antara yang
berpidato dengan orang yang diberi pidato. Olch sebab itumaka yang berpidato (berbicara )
hendaknya mempersiapkan dirinya dengan sebaik-baiknya, agar tercapai apa yang diharapkan.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengarkan
pidato tersebut. Kemampuan berpidato (berbicara ) yang baik di depan public umum dapat
membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

B.Rumusan Masalah

Dan dalam Makalah ini akan disuguhkan semua yang berkaitan dengan pidato yakni:
1. Apa pengertian pidato?
2. Apa fungsi pidator?
3. Apa saja jenis jenis pidato?
4. Apa saja kerangka susunan pidato?
5. Bagaimanakah langkah-langkah penyusunan pidato ?
6. Bagaimana persiapan sebelum melakukan pidato?
7. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pidato?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
"Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang
banyak Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan
mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya" 1
Berpidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikirandalam bentuk kata-kata
(lisan) yang ditujukan kepada orang banyak dalamsebuah forum.Seperti pidato kenegaraan,
pidato menyambut hari besar,pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event,
dan lainsebagainya.
Menurut Emha Abdurrahman dalam bukunya tehnik dan pedomanberpidato, pidato adalah
penyampaian uraian secara lisan tentang sesuatu hal(masalah) dengan mengutarakan keterangan
sejelas-jelasnya di hadapanmassa atau orang yang banyak pada suatu waktu tertentu.
Namun, dalam abad modern ini saluran-saluran berpidato tidak terbatas kepada pidato secara
langsung di depan massa melainkan bisa menggunakansaluran-saluran lain, misalnya pidato di
saluran radio, saluran televisi, ataurekaman pada kaset.
1.1.Fungsi Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini:
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang disarankan dengan suka rela.
2. Menyampaikan informasi dan atau suatu pemahaman kepada pendengamnya,
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan
puas dengan ucapan yang disampaikan.
4. Mendidik.
5. Propaganda,
6. Penyambung lidah seseorang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato diatas maka seseorang dapatdengan lebih jelas
menentukan sikap pada saat akan atau ketika sedangberpidato, bahkan dengan mengetahui

1
(Wirajaya, 2008:123).

2
manfaat tersebut seseorang yangberpidato dapat mengukur sendiri, apakah pidato yang
dibawakannya ituberhasil ataukah gagal,

1.2.Jenis-Jenis Pidato
Berdasarkan sifat dan Isi Pidato, jenis-jenis Pidato dibedakan atas:
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau me
(master of ceremony).
2. Pidato Pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan adalah pidato yang disampaikan pada suatu acarakegiatan atau peristiwa
tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapaorang dengan waktu yang terbatas secara
bergantian.
4. Pidato Peresmian adalah pidato yang dilakukan oleh seseorang yang berpengaruh ketika
akan meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan adalah pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban
terhadap suatu kegitan tertentu
Berdasarkan ada tidaknya persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pidato, jenis-jenis
pidato dibedakan atas:
a.Pidato Impromptu (serta merta) yaitu pidato yang dilakukan secara tiba-tiba. spontan,
tanpa persiapan sebelumnya. Misalkan apabila seseorang menghadiri pesta dan tiba-tiba
dipanggil untukmenyampaikan pidato maka pidato yang disampaikan itu adalah pidato jenis
impromptu. Keuntungan:
• Lebih mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenamya,karena pembicara tidak
sempat lebih dalam memikirkan apa yang akan ia sampaikan.
• Gagasan datang secara spontan, sehingga tampak segar dan hidup.
• Memungkinkan Pembicara terus berpikir. Kerugian:
• Dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan yang tidak
memadai.
• Mengakibatkan penyampaian yang tidak lancar dan tersendat- sendat.
• Biasanya gagasan yang disampaikan bisa acak-acakan dan ngawur.
• Pembicara kemungkinan besar biasanya demam panggung.

3
b.Pidato Manuskrip
Pidato Manuskrip yaitu pidato dengan naskah. Di sini tidak berlaku istilah menyampaikan
pidato tapi membacakan pidato Karena pembicara akan membacakan pidato dari awal sampai
akhir. Jenis pidato ini sangat perlu dilakukan, jika isi pidato yang akan disampaikan tidak boleh
terdapat kesalahan. Misalnya, ketika seseorang diminta untuk melaporkan keadaan keuangan,
berapa pemasukan, dari mana saja sumbernya, dan berapa pengeluaran sertauntuk apa uang
dikeluarkan, orang tersebut perlu menuliskannya dalam bentuk naskah dan baru kemudian
membacakannya. Manuskrip juga sangat dibutuhkan oleh tokoh nasional, sebab kesalahan
sedikit saja dapat menimbulkan kekacauan nasional. Keuntungan: 2.
• Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan
pernyataan yang gamblang,
• Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali.
• Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan,
• Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari,
• Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.
Kerugian :
• Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung
kepada mereka,
• Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik karenaia lebih berkonsentrasi pada
teks pidato, sehingga akan kehilangan gerak dan bersifat kaku,
• Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah memperpendek atau memperpanjang
pesan,
• Pembuatannya lebih lama,

c.Pidato Memoriter
yaitu pesan pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihapalkan kata demi kata.
Keuntungan:
• Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya karena memiliki persiapan yang baik.
• Jika mampu menghapalnya pidato akan lancar,
• Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.
Kerugian:

4
• Pidato tampak datar dan monoton, sehingga pembicara tidakakan mampu menarik
perhatian hadirin.
• Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih pada usaha untuk
mengingat kata-kata,
• Memerlukan banyak waktu persiapan
d.Pidato Ekstemporan
yaitu pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya berupa garis-garis besar (outline) dan
pokok. penunjang pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha
mengingatnya kata demi kata.
Pidato jenis ini adalah pidato yangpaling baik dan paling sering digunakan oleh pembicara
yang telah mahir dan berpengalaman.Out-line hanya merupakan pedoman untuk mengatur
gagasan yang ada dalam pikiran pembicara.
Keuntungan:
• Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung
kepada pendengar atau khalayaknya,
• Pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhandan penyajiannya lebih
spontan.
Kerugian:
• Pembicaranya Memerlukan latihan yang intensif bagi pembicaranya.
• Kemungkinan menyimpang dari garis besar
• Kefasihan bias terhambat karena kesukaran besar sangatbesar,memilih kata-kata
Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan, jenis-jenis pidato dibedakan atas:
1. Pidato Informatif(memberitahu /meng abarkan)
adalah pidato yang tujuan utamanya untuk menyampaikan informasi agar orang menjadi tahu
tentang sesuatu. Reaksi yang diinginkan adalah adanya pengertian dan pemahaman pendengar
atas informasi yang disampaikan.
2. Pidato Persuasif (mendorong/mengajak)
adalah pidato yang tujuan utamanya membujuk atau mempengaruhi orang lain. agar mau
menerima ajakan yang disarankan secara sukarela bukan dengansukar rela Reaksi yang

5
diinginkan adalah membangkitkan emosi agarpendengar dapat menyutujui atau meyakini dan
mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengar.
3. Pidato Rekreatif (menghibur) adalah pidato yangtujuan utamanya adalah menyenangkan
atau menghibur orang lain. Reaksi yang diinginkan adalah terhiburnya pendengar sehingga
muncul suatu kegembiraan. Namun demikian, perlu disadari bahwa dalam kenyataannya ketiga
jenis pidato ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi satu sama lain.
Perbedaan di antara ketiganya semata-mata hanya terletak pada titik berat (emphasis) tujuan
pokok pidato.
B.Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan suatu pidato yang baik:
1. "Pembukaan dengan salam pembuka,Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
2. Isi atau materi pidato secara sistematis: maksud, tujuan, sasaran, rencana,langkah, dll.
3. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)"
2.1. Langkah-Langkah Penyusunan Pidato
Sebelum berpidato, berdakwah, atau berceramah, seseorang harus mengetahui lebih dulu apa
yang akan disampaikan dan tingkah laku apa yang diharapkan dari khalayak, bagaimana akan
mengembangkan topik. bahasan Dengan demikian, dalam tahap persiapan pidato, ada dua hal
yang harus dilakukan, yaitu:
(a) Memilih Topik dan Tujuan Pidato dan
(b) Mengembangkan Topik Bahasan.
Hal hal yang harus di perhatikan untuk Memilih Topik dan Tujuan Pidato
Seringkali seseorang menjadi bingung ketika harus mencari topikyang baik, seakan-akan dunia
ini kekeringan bahan pembicaraan, seakan-akan dirinya tidak memiliki keahlian apa-apa. Jangan
bingung, karena sebenarnya setiap orang memiliki keahlian masing-masing hanya diri seringkali
tidak menyadarinya.
Hal yang akan menjadi masalah bagi seseorang ketika harus berpidato adalah jika orang itu
memaksakan diri berbicara tentang persoalan yang tidak dikuasainya, hal yang tidak
dipahaminya.

Kriteria Topik yang Baik Untuk menentukan topik yang baik, seseorang dapat menggunakan

6
ukuran-ukuran sebagai berikut:
• Topik Harus Sesuai dengan Latar Belakang Pengetahuan Pembicara.
• Topik Harus Menarik Minat Pembicara
• Topik Harus Menarik Minat Pendengar
• Topik Harus Sesuai dengan Pengetahuan Pendengar
• Topik Harus Jelas Ruang Lingkup dan Pembatasannya
• Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
• Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain
Merumuskan Judul Pidato
Hal yang erat kaitannya dengan topik adalah judul Bila topik adalah pokok bahasan yang
akan diulas, maka judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan itu.
Seringkali judul telah dikemukakan lebih dahulu kepada khalayak, karena itu judul perlu
dirumuskan terlebih dahulu.
Judul yang baik harus memenuhi tiga syarat, yaitu: relevan, propokatif, dan singkat Relevan
artinya ada hubungannya dengan pokok- pokok bahasan; Propokatif artinya dapat menimbulkan
hasrat ingin tahu dan antusiasme pendengar:Singkat berarti mudah ditangkap maksudnya,
pendek kalimatnya, dan mudah diingat
Menentukan Tujuan Pidato
Ada dua macam tujuan pidato, yakni: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pidato
biasanya dirumuskan dalam tiga hal: memberitahukan (informatif), mempengaruhi (persuasif),
dan menghibur (rekreatif). Tujuan khusus ialah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum.
Tujuan khusus bersifat kongkret dan sebaiknya dapat diukur tingkat pencapaiannya atau dapat
dibuktikan segera,

2.2. Teknik Mengembangkan Pokok Bahasan


Bila topik yang baik sudah ditemukan, maka yang diperlukan adalah keterangan untuk
menunjang topik tersebut. Keterangan penunjang (supporting points) dipergunakan untuk
memperjelas uraian, memperkuat kesan, menambah daya tarik, dan mempermudah pengertian.
Ada enam macam teknik pengembangan bahasan dalam berpidato antara lain:
Penjelasan. Penjelasan adalah memberikan keterangan terhadap istilah atau kata-kata yang
disampaikan. Memberikan penjelasan dapat dilakukan dengan cara memberikan pengertian atau

7
definisi. Contoh. Contoh adalah upaya untuk mengkongkretkan gagasan, sehingga lebih mudah
untuk dipahami.
Analogi. Analogi adalah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukkan
persamaan atau perbedaannya. Ada dua macam analogi: analogi harfiyahdan analogi kiasan.
Analogi harfiyah (literal analogy)adalah perbandingan di antara objek-objek dari kelompok yang
sama, karena adanya persamaan dalam beberapa aspek tertentu.

Testimoni. Testimoni ialah pernyataan ahli yang dikutip untuk menunjang pembicaraan
pembicara. Pendapat ahli itu dapat diambil dari pidato seorangahli, tulisan di surat kabur, acara
televisi, dan lain-lain, termasuk kutipan dari kitab suci, hadits, dan sejenisnya.

Statistik. Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan untuk menunjukkan perbandingan


kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil untuk menimbulkan kesan yang kuat, memperjelas,
dan meyakinkan.Statistik. Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan untuk menunjukkan
perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil untuk menimbulkan kesan yang kuat,
memperjelas, dan meyakinkan.

Perulangan. Perulangan adalah menyebutkan kembali gagasan yang sama dengan kata-kata yang
berbeda. Perulangan berfungsi untuk menegaskan dan mengingatkan kembali.

2.3. Teknik Menyusun Pesan Pidato


HA Overstreet, seorang ahli ilmu jiwa untuk mempengaruhi manusia, berkata, "let your
speech march". Suruh pidato Anda berbaris tertib seperti barisan tentara dalam suatu pawai.
Pidato yang tersusun tertib (well organized) akan menciptakan suasana yang favorable,
membangkitkan minat,memperlihatkan pembagian pesan yang jelas, sehingga memudahkan
pengertian, mempertegas gagasan pokok, dan menunjukkan perkembangan pokok-pokok pikiran
secara logis. Pengorganisasian pesan dapat dilihatmenurut isi pesan itu sendiri atau dengan
mengikuti proses berpikir manusia Yang pertama disebut organisasi pesan (messages
organization) dan yangkedua disebut pengaturan pesan (message arrangement)

a.Organisasi Pesan

8
Organisasi pesan dapat mengikuti enam macam (sequence), yaitu: deduktif induktif,
kronologis, logis, spasial. dan topikal. Urutan deduktif dimulai dengan menyatakan dulu gagasan
utama, kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan, dan bukti.
Urutan induktif dikemukakan perincian- perincian dan kemudian menarik kesimpulan. Jika
seseorang menyatakan dulu mengapa perlu menghentikan kebiasaan merokok. lalu menguraikan
alasan-alasannya, berati orang tersebut, menggunakan urutan deduktif.
Tetapi bila seseorang menceritakan sekian banyak contoh dan pernyataan dokter tentang
akibat buruk merokok dan kemudian menyimpulkan bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan,
maka orang tersebut menggunakan urutan induktif.

Urutan kronologis, pesan disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa.Urutan logis,
pesan disusun berdasarkan sebab ke akibat atau dari akibat ke sehab. Bila Anda menjelaskan
proses kekufuran dari
sebab-sebabnya lalu ke gejala-gekalnya, maka Anda mengikuti urutan logis dari sebab ke akibat.
Urutan spasial, pesan disusun berdasarkan tempat. Cara ini dipergunakan jika pesan
berhubungan dengan subjek geografis atau keadaan fisik lokasi.Urutan topikal, pesan disusun
berdasarkan topik pembicaraan: klasifikasinya, dari yang penting ke yang kurang penting, dari
yang mudah ke yang sukar, dari yang dikenal ke yang asing.

C. Membuat Garis-garis Besar Pidato


Teknik Persiapan Fisik
Menurut pendapat para ahli komunikasi (retorika), yang dimaksud Persiapan Fisik ialah usaha-
usaha yang dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh agar selalu berada dalam kondisi prima
(sehat). Persiapan ini memberikan pengaruh dan dampak yang sangat besar pada penampilan
pribadi sewaktu berbicara di hadapan forum. Hal ini menekankan betapa pentingnya seorang
pembicara menjaga dan memelihara kesehatan jasmani di samping kesehatan rohaninya,sebab
berbicara hakikatnya menyatakan dan mengeluarkan isi pikiran kita kepada orang lain.Didalam
praktek cukup banyak pembicara yang menganggap sepele masalah ini, akibatnya sering terjadi
gagalnya sebuah pembicaraan pidato (ceramah), hanya disebabkan karena adanya ganguan-
ganguan yang bersifat fisik. Pada hakikatnya,

9
berbicara ialah menyatakan pikiran di hadapan orang lain atau kelompok. Isi pikiran, akan
keluar dengan sistematis dan teratur apabila kondisi pikiran itu sendiri berada dalam
keadaan normal karena Sehatnya pikiran, pasti ditentukan oleh sehatnya kondisi jasmani kita.
selain itu, persiapan fisik perlu juga untuk mendukung penggunaan teknik retorika
lainnya, seperti: daya tahan tubuh dalam berbicara, penggunaan pandangan mata, ekspresi wajah,
suara dan gerakan tangan.Garis-garia besar (out-line) pidato merupakan pelengkap yang amal
berharga bagi pembicara yang berpengalaman dan merupakan keharusan bagipembicara yang
belum berpengalaman Garis besar pidato ibarat peta bumi bagi komunikator yang akan
memasuki daerah kegiatan retorika, Peta inimemberikan petunjuk dan arah yang akan dituju.
Garis besar yang salah akan mengacaukan "perjalanan" pembicaraan, dan garis besar yang
teratur akan menertibkan "jalannya" pidato.

Garis-garis besar pidato yang baik terdiri dari tiga bagian: pengantar, isi, dan penutup.
Dengan menggunakan urutan bermotif dari Alan H.Monroe, dapat dibagi menjadi lima bagian:
perhatian, kebutuhan, pemuasan, visualisasi, dan tindakan. Perhatian ditempatkan pada pengantar,
kebutuhan, pemuasan, dan visualisasi ditempatkan pada isi, dan tindakan ditempatkan pada
penutup pidato.

a. Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut
ini ;
1.Mengetahui wawasan pendengar pidato secara umum
2.Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3.Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4.Mengetahui jenis pidato dan tema acara.

5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb (Wirajaya, 2008:124).

b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Berpidato


Berpidato yang baik harus memperhatikan beberapa syarat, diantaranya:

10
1. Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang pendengarnya, acara
yang akan disuguhkan panitia.
2. Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan tingkatbahasa pendengarnya.
Pergunakan bahasa baku jika berpidato dalamforum resmi, misalnya seminar, rapat, sidang
dsb.
3. Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pendengar.
Janganmenggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat,norma, agama
atau tatanan yang dianut oleh masyarakat pendengar.
4. Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder rendah diri,takut, bingung atau
grogi. Jangan memfonis pendengar denganmemaksakan pendapat atau kehendak

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1.Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikankepada orang
hanyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagaialatnya.Fungsi Pidato antara lain:
mempengaruhi orang lain, menyampaikaninformasi dan atau suatu pemahaman, menghibur.
mendidik, propaganda,penyambung lidah seseorang.

Jenis-Jenis Pidatoakhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan


kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit
Berdasarkan sifat dan isi Pidato, jenis-jenis Pidato dibedakan atas: Pidato Pembukaan, Pidato
Pengarahan, Pidato Sambutan, Pidato Peresmian, Pidato Laporan, dan Pidato
Pertanggungjawaban.

Berdasarkanada tidaknya persiapan yang dilakukan sebelum melakukanpidato, jenis-jenis pidato


dibedakan atas: Pidato Impromptu (serta merta). Pidato Manuskrip, Pidato Memoriter, dan
Pidato Ekstemporan.

Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan, jenis-jenis pidatodibedakan atas: Pidato
Informatif, Pidato Persuasif, dan Pidato Rekreatif.
B. Saran
Untuk menunjang kesuksesan, hendaknya kita juga menguasai kemampuan berpidato yang
baik dan tepat sasaran akan mempermudah penyampaian tujuan pidato yang kita inginkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Pengertian Pidato, Tujuan, Sifat, Metode, Susunan dan Persiapan Pilato
Sambutan http://organisasi.org/pengertian-pidato-tujuan-sifat- metode susunan-dan-
persiapan-pidato-sambutan (diakses tanggal 25 November 2012)

Anonim. 2010. Jenis Pidato.http:// archevn.hos 122.com/page4.htm 1(diakses tanggal 25


November 2012)

Anonim. 2010. Langkah-langkah Menyusun Pidato


Anonim.2010.http://palakacomputer.blogspot.com/2010/01/angkah-menyusu-pidato.html
(diakses tanggal 25 November 2012)

Dwiatmana, Edy dkk. 2006. Bahasa dan Sastra Indonesia. Semarang: Semarang Pemerintah
Kota.

Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawati.2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia Surakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

13

Anda mungkin juga menyukai