PIDATO
DOSEN PENGAMPU:
Bambang Irawan, M.Pd
Muhammad Umar
Nim. 2385201041
atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah yang berjudul “Pidato” ini dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia. Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-
kekurangan.
penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih lanjut. Tulisan
ini dapat penuhs selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan- rekan
Akhimya, semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.
i
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tidak dapat diserap isi pidato tersebut dengan baik. mereka seolah bingung, lalu
apa gunanya sebuah pidato jika makna-mana pidato tidak dapat dipahami oleh
penerima pesan yang mendengarkannya. Banyak masalah yang mungkin
menjadi sebab tidak bermaknanya sebuah pidato, seperti penyampaian pidato
kurang menarik, orang yang berpidato adalah orang yang tidak disukai, dan
pidato tidak tersusun dengan baik. jika sebuah pidato mampu mengub ah dunia,
maka mungkin pidato yang baik mampu mengubah masyarakat menjadi lebih
baik.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui definisi pidato.
2. Mengetahui tujuan pidato.
3. Mengetahui langkah-langkah dalam menyusun pidato.
4. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari selama berpidato.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu
acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa
orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang
berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas
atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban.
4
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang
lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
5
2. Metode Memoriter
Yaitu metode berpidato yang dilakukan dengan cara pembicara
menyampaikan isi naskah pidato yang telah dihafalkan terlebih dahulu.
Metode ini lebih dikenal dengan metode menghafal.
Keuntungan :
a. Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya
b. Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian
Kerugian :
a. Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih pada
usaha untuk mengingat kata-kata
b. Memerlukan banyak waktu
3. Metode Naskah
Yakni metode berpidato dengan cara pembicara membaca teks/naskah
pidato yang telah dipersiapkan.
Keuntungan :
a. Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya
b. Pernyataan dapat dihemat
c. Kefasihan bicara dapat dicapai
d. Tidak ngawur
e. Manuskrip dapat diperbanyak
Kerugian :
a. Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak
berbicara langsung pada mereka
b. Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik
c. Pembuatannya lebih lama
4. Metode Ekstemporan
Adalah metode berpidato dengan terlebih dahulu membuat catatan kecil
atau menyiapkan garis-garis bersar konsep pidato yang akan disampaikan.
6
Keuntungan :
a. Komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik
b. Pesan dapat fleksibel
Kerugian :
a. Kemungkinan menyimpang dari garis besar
b. Kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata
7
Adapun langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menyusun naskah
pidato adalah:
1. Menentukan topik pembicaraan
Ingat! Pemilihan topik jauh sebelum kegiatan pembicaraan akan sangat
membantu pembicara menguasai materi, mencari materi pendukung,
menambah ilustrasi, dan menyertakan bukti sebagai penguat alasan.
Topik hendaknya dipersempit sehingga tema pembiacaan tidak meluas. Hal
tersebut akan memberikan efek lebih detil dan pembahasan yang mendalam.
2. Menetapkan tujuan
Seperti yang telah dibahas di atas, tujuan dari pidato dibedakan menjadi tiga
macam. Tetapkan tujuan dari pidato kita, memberi informasi,
mempengaruhi, atau sekadar sebagai hiburan.
NB: Di dalam memilih topik dan tujuan, hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan diri, mempunyai arti/kegunaan bagi pendengar dan lain-lain.
3. Menyusun kerangka pidato
Kerangka di dalam pidato terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.
Pembukaan
Pembukaan terdiri dari ucapan salam, ucapan terima kasih, serta tujuan dari
berpidato.
Contoh:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Ketua STIKES Mitra Adiguna Palembang
Yang saya hormati Bapak/Ibu Dosen STIKES Mitra Adiguna Palembang
Serta Mahasiswa Akademi Kebidanan STIKES Mitra Adiguna Palembang
yang saya sayangi
Pertama-tama, marilah kita bersama-sama panjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul
dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang cerah ini. Pada kesempatan
8
kali ini, perkenankanlah saya untuk menyampaikan sedikit pidato mengenai
kebersihan lingkungan.
Isi
Pada bagian ini, pembicara menerangkan secara sistematis hal-hal
yang ingin disampaikan sesuai poin-poin yang telah ditetapkan, seperti:
Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
Akibat dari lingkungan yang kotor
- Banjir
- Penyaki
- Bau busuk
Cara-cara menjaga kerbesihan
Ajakan menjaga kebersihan mulai sekarang
Penutup
Penutup pada intinya terdiri dari kesimpulan, ucapan perminataan
maaf, serta salam penutup. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa
menambahkan harapan atau pesan sebagai penutup.
Contoh:
Saudara-saudara sekalian, demikianlah sekelumit pidato dari saya. Kiranya
tidak pantas saya panjang-lebarkan. Sebagai penutup, saya mengutip kata
pepatah yang mengatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,
maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kebersihan maka ia
sesungguhnya bukan merupakan orang yang beriman penuh. Kedepanya
saya juga berharap kita sebagai umat manusia dapat lebih giat lagi dalam
menjaga kebersihan lingkungan.
Apabila di dalam perkataan saya ada yang kurang berkenan, kurang
lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
9
NB: Sebelum menyusun kerangka pidato, terlebih dahulu kumpulkan
bahan-bahan untuk menyusun pidato. Bahan pidato bisa didapatkan
berdasarkan pengalaman, hasil penelitian, imajinasi, buku bacaan, media
massa, maupun media elektronik.
4. Menyusun teks pidato
Dalam tapah ini, buatlah naskah pidato sedalam mungkin berdasarkan
bahan-bahan referensi yang telah dikumpulklan sebelumnya. Buatlah
pembahasan secara runtut dan sistematis.
5. Menyunting teks pidato
Di dalam tahap akhir ini, naskah drama yang telah selesai sebaiknya anda
sunting lagi. Hal tersebut dimaksudkan agar penggunaan bahasa yang kasar,
yang tidak sesuai, atau kurang komunikatif dapat diedit atau diperbaiki.
Anda juga bisa meminta salah satu teman anda untuk membacanya dan
memberikan tanggapan atau kritikan atas naskah pidato yang anda buat.
10
Beberapa hal yang harus kita hindari saat membawakan pidato di depan
umum,agar pidato yang kita tampilkan dapat semaksimal mungkin dimengerti
oleh pendengar (audiens) sehingga dapat menarik perhatian mereka, yaitu :
1. Jangan menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti oleh pendengar
(audiens).
Agar pendengar (audiens) mengerti betul apa yang kita sampaikan dalam
pidatoyang kita bawakan, hindari menggunakan kata-kata sulit yang artinya
kurang dimengerti
oleh pendengar (audiens) agar tidak menimbulkan salah paham di antara
pendengar pidato. Dalam pemilihan kata-kata kita harus menganalisis para
pendengarnya. Kata-katayang kita pakai harus disesuaikan juga dengan
tingkat pendidikan para
pendengarnya(audiens).Kita tentu tidak akan membacakan pidato di depan
para petani denganmenggunakan kata-kata yang digunakan untuk berpidato
di depan Bapak Presiden. Jadi pemilihan kata-kata sangat perlu agar isi
pidato dapat tersampaikan dengan baik danhindari menggunakan kata-
kata yang artinya sulit dimengerti oleh pendengar. Jikamemang penggunaan
kata tersebut perlu dilakukan, maka berilah keterangan arti kata-kata
tersebut setelah mengucapkan kata tersebut.
2. Jangan menggunakan kata-kata yang kurang sopan.
Dalam menyampaikan pidato jangan menggunakan kata-kata yang
kurang sopan di dengar, karena itu akan mempengaruhi minat pendengar
(audiens)
3. Jangan membuat isi pidato menjadi tidak jelas
Dalam hal ini maksudnya, jangan membuat isi pidato tidak jelas deng
a
membawakan pidato panjang lebar tetapi isinya tidak jelas, sehingga m
embuat para pendengar (audiens) merasa bosan ketika mendengarkan
pidato. Usahakan pidato yangkita bawakan temanya menarik bagi
11
pendengar (audiens). Jangan membawakan pidato terlalu panjang, tetapi isi
maksud dari pidato tersebut tidak jelas. Maka pendengar (audiens) tidak
akan mengerti maksud dari pidato yang kita bawakan. Selain itu juga dapat
menimbulkan rasa bosan.
4. Pergunakan waktu sebaik mungkin, jangan terlalu lama menyampaikan
pidato Rasa bosan yang timbul saat mendengarkan pidato, sebagian besar
disebabkankarena lamanya seorang pembawa pidato menyampaikan
pidatonya. Di samping waktu yang terlalu lama, topiknya juga
kurang menarik, sehingga pendengar (audiens)
merasa bosan dengan pidato yang dibawakan dan akhirnya tidak mere
spon apa yang kita sampaikan. Sesuaikan waktu pidato dengan situasi dan
kondisinya. Jika dirasa pidato
tersebut sudah mengungkapkan semua maksud dan tujuan dari pidato kit
a, makacukupkanlah jangan terlalu panjang lebar, tetapi membuat isinya
menjadi tidak jelas,lebih baik menggunakan kalimat yang efektif.
5. Jangan memakai pakaian yang kurang rapi
Pidato bersifat formal dan resmi, jadi masalah penampilan juga sangat
pentingdan harus benar-benar diperhatikan karakteristik seseorang dapat
dilihat dari cara dia berpakaian. Dalam berpidato pakaian yang kita pakai
harus sesuai dengan situasi dankondisi. Berpakainlah yang rapi sehingga
ada nilai tambah bagi pendengar (audiens)untuk mendengarkan pidato yang
kita bawakan.
6. Jangan menunjukkan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan
Dalam berpidato, ekspresi wajah juga menjadi penilaian oleh pendengar
(audiens). Oleh karena itu dalam membawakan pidato tunjukkan ekspresi
wajah yang ramah dan jangan lupa sesekali memberikan senyuman pada
pendengar (audiens) agar pendengar (audiens) merasa tertarik untuk
mendengarkan pidato yang kita sampaikan.
12
7. Jangan terlalu banyak bergerak saat membawakan pidato
Ketika membawakan pidato atau berpidato jangan terlalu banyak berge
rak. Usahakan tetap tenang, kita dapat melakukan gerakan tangan (gestur)
untuk memberikan penekanan pada sesuatu yang kita maksudkan.
13
dari membersihkan sekolah kita tercinta, SMA Al Islam 1 Surakarta. Apabila
sekolah kita bersih maka orang lainpun tak segan untuk mencontoh kebiasaan
baik kita dalam membersihkan sekolah kita ini. Dan kita sebagai penghuni
sekolah ini juga terkena dampak positifnya yaitu kegiatan belajar mengajar
menjadi nyaman karena lingkungan sekolah kita bersih.
Menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan cara
membuang sampah yang ada di lingkungan sekolah kita ke tempat sampah,
melaksanakan kegiatan piket kelas setiap hari secara teratur dan PSN 30 menit
setiap hari jum’at dalam rangka membersihkan lingkungan sekolah dari sarang
nyamuk Ades Aegypti yang menimbulkan penyakit demam berdarah.
Saudara-saudara sekalian, demikianlah sekelumit pidato dari saya.
Kiranya tidak pantas saya panjang-lebarkan. Sebagai penutup, saya mengutip
kata pepatah yang mengatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,
maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kebersihan maka ia sesungguhnya
bukan merupakan orang yang beriman penuh. Kedepanya saya juga berharap
kita sebagai umat manusia dapat lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan
lingkungan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaijan
kepadaorang banyak. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif
bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Metode berpidato
dapat dilakukan dengan empat cara : membaca naskah, menghafal, spontanitas,
menguraikan kerangka. Sebagai pembicara, harus memiliki salah satu metode
yang dikehendaki, sesuaiselera,
kemampuan, tujuan dan situasi yang akan dihadapi. Dalam berpidato dalam
menggabungkan metode-metode tersebut.
Sebelum memilih harus mempertimbangkan
secara matang teknik yang akan dipilih sebab masing-
masing metode itu memiliki kekurangan dan keunggulan. Salah satu metode
pidato yang sering digunakan dalam acara resmi adalah metodenaskah. Metode
naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah yang telah
dibuatsebelumnya. Pembicara menuliskan terlebih dahulu apa yang akan
dipidatokannya itusecara lengkap didalam bentuk naskah. Penampilan dengan
metode ini menimbulkankesan kaku dan kurangnya perhatian pembicara pada
pendengar. Pandangan pembicaralebih banyak tertuju pada naskah pidato
daripada para pendengar. Untuk mengurangikelemahan ini pembicara harus
mengadakan latihan-latihan secara intensif.
3.2 Saran
Kami mengetahui makalah kami ini jauh dari sempurna, karena di dunia
ini tidak ada yang sempurna, maka dari itu, kritik dan saran dari para dosen dan
15
teman-teman sangat kami harapkan, agar terciptanya makalah yang lebih baik
di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://aurigamaulana.blogspot.com/2016/05/definisi-pidato-jenis-tujuan-metode.html
http://nenghepi.blogspot.com/2016/08/makalah-tentang-pidato.html
16