“PIDATO”
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Tak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh
ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat
menginspirasi para pembaca.
23 September 2021
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pengertian, tujuan dan fungsi pidato.............................................................3
2.2 Jenis-jenis dan macam-macam pidato..........................................................4
2.3 Sifat Dan Metode Pidato...............................................................................8
2.4 Kriteria Dan Sistematika Berpidato Yang Baik............................................9
2.5 Tata Krama Berpidato.................................................................................12
2.6 Struktur Teks Pidato...................................................................................14
1.Salam Pembuka..............................................................................................14
2.7 Teknik Berpidato Yang Efektif...................................................................16
2.8 Menyusun Teks Pidato................................................................................18
2.9 Contoh Teks Pidato.....................................................................................21
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................24
3.1 Kesimpulan:................................................................................................24
3.2 Saran............................................................................................................24
ii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1
4. Bagaimana kriteria dan sistematika berpidati yang baik?
5. Bagaimanakah tata krama berpidato?
6. Apa saja struktur teks dalam pidato?
7. Bagaimana teknik berpidato yang efektif?
8. Bagaimana cara menyusun teks pidato?
9. Bagaimana contoh pidato dan analisisnya?
2
BAB 2 PEMBAHASAN
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan
kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato
menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau
event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang
yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di
depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
Pidato yang dilakukan seseorang di hadapan banyak orang biasanya ada tujuan yang
ingin dicapai. Adapun beberapa tujuan pidato adalah sebagai berikut:
3
Kegiatan berbicara di depan umum tentunya memiliki fungsi tertentu di
dalam masyarakat. Mengacu pada pengertian pidato, adapun beberapa fungsi pidato
adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan Komunikasi yaitu proses komunikasi kepada khalayak ramai
bisa menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Pidato adalah salah satu cara
untuk memudahkan berkomunikasi dengan khalayak ramai untuk
menyampaikan suatu gagasan atau hal lainnya.
2. Media Komunikasi yaitu setiap organisasi membutuhkan metode
komunikasi yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada
anggotanya. Dengan cara berpidato, ketua organisasi dapat memberikan
informasi penting kepada seluruh anggota organisasi tersebut.
3. Membangun Suasana Kondusif yaitu komunikasi dengan cara berpidato
dianggapsebagai salah satu cara untuk membangun suasana kondusif
karena hanya satu orang yang berorasi. Dalam hal ini, pendengar dapat
memberikan feedback dalam bentuk pertanyaan dan sanggahan terhadap
pidato dari pembicara pada waktu yang ditentukan.
4. Membangun Hubungan Harmonis yaitu dalam suatu organisasi, pidato
menjadi salah satu cara berkomunikasi langsung antara atasan dan
bawahan. Selain itu, proses komunikasi ini juga bisa dimanfaatkan untuk
menyampaikan saran dan kritik kepada anggota organisasi.
4
pidato, maka pidato yang Anda lakukan disebut impromtu. Keuntungan
Menggunakan Pidato Impromptu
5
2.Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali.
6
2. Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara
beralih pada usaha untuk mengingat kata-kata.
3. Memerlukan banyak waktu persiapan.
Pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh juru pidato
yang berpengalaman dan mahir. Dalam menyampaikan pidato jenis ini,
juru pidato hanya menyiapkan garis-garis besar (out-line) dan pokok-
pokok bahasan penunjang (supporting points) saja. Tetapi, pembicara
tidak berusaha mengingat atau menghapalkannya kata demi kata. Out-
line hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam
pikiran kita.
7
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang
yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan
suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu
laporan pertanggungjawaban.
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum sebagai
berikut:
1. Impromptu adalah cara berpidato yang serta merta tanpa adanya persiapan
2. Memoriter adalah cara berpidato dengan menghapalkan naskah pidato
terlebih dahulu.
3. Naskah adalah cara berpidato dengan membacakan teks/naskah pidato.
4. Ekstemporan adalah cara berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan garis-
garis besar konsep pidato yang akan disampaikan.
5. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu
menghapalkannya kata per kata.
8
6. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat
tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
7. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah
dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
9
5. Memiliki klimaksPidato yang membeberkan suatu kejadian akan sangat
membosankan. Oleh karenaitu sebaiknya kenyataan atau kejadian-kejadian
dikemukakan dalam gaya bahasaklimaks. Selama persiapan, titik puncak
harus dirumuskan dengan baik dan jelas.Hal yang perlu diperhatikan
adallah klimaks harus muncul secara organis dalampidato itu sendiri
sehingga pidato akakn semakin berbobot.
9. Mengandung humor, dalam pidato itu perlu hanya saja tidak boleh
terlalu banyak sehingga memberi kesan bahwa pembicara tidak
bersungguh-sungguh. Humor itu dapat menghidupkan pidato dan
memberi kesan yang tak terlupakan pada para pendengar
10
(sapaan dan salam kepada objek pidato), isi (isi pidato secara terperinci), dan
penutup (tempat, tanggal, dan subjek pidato).
Sementara itu, Siregar (1990:55) membagi sistematika teks pidato menjadi enam,
meliputi salam pembukaan, pendahuluan, materi (isi) pidato, kesimpulan, himbauan,
dan penutup. Sistematika pidato tersebut diuraikan sebagai berikut:
11
6. Keenam, salam penutup berisi ucapan terima kasih dan permohonan
maaf. Hal itu sesuai dengan pendapat Siregar (1990:61) bahwa dalam
menyampaikan bagian terakhir pidato, pembicara perlu meminta maaf
kepada hadirin, terakhir mengucapkan terima kasih.
Ketika berpidato di depan wanita atau sebagian besar wanita dan yang berpidato pria,
perhatikanlah kata-kata yang digunakan jangan sampai menyinggung perasaannya;
1. Berpakaianlah dengan rapi dan bersih, tetapi tidak bergaya pamer dengan
memakai perhiasan atau pakaian yang berlebihan.
2. Gunakanlah kata-kata yang sopan, dan jangan memperlihatkan keangkuhan,
kesombongan, atau kepongahan tetapi mesti rendah hati.
3. Jika pidato itu panjang, agar tidak membosankan pendengar, sesekali
hendaknya diselingi humor yang segar dan sopan.
12
Komunikasi apapun akan lebih efektif, jika si pembicara dapat dilihat oleh
pendengarnya. Daya tarik tentu akan kurang jika yang berpidato tidak dapat dilihat
oleh pendengarnya. Itu sebabnya, usahakanlah berpidato dengan posisi yang baik.
Usahakanlah berdiri pada tempat tertentu, sehingga dapat dilihat oleh seluruh
pendengar. Usahakanlah berdiri jangan duduk. Berpidato sambil duduk hanya bisa
dibenarkan jika ada alasan tertentu
13
5. Membuat garis besar.
6. Menguraikan secara mendetail.
7. Melatih vokalisasi
1.Salam Pembuka
Struktur pertama yang terdapat pada teks pidato adalah
pembukaan. Pada bagian pembukaan, terdapat salam pembuka. Salam
pembuka pasti terletak pada bagian awal teks pidato yang menjadi
awalan atau pembukaan pidato.
Contoh salam pembuka:
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua mahasiswa dan dosen
Politeknik Kesehatan Surabaya.
2. Ucapan Penghormatan
Bagian selanjutnya dalam pembukaan adalah ucapan
penghormatan. Biasanya ucapan penghormatan dimulai dari
penyebutan orang dengan jabatan tertinggi yang hadir dalam kegiatan
pidato. Misalnya, jika pidato dilakukan di sekolah ucapan
penghormatan dapat dimulai dari penyebutan kepala sekolah yang
memiliki jabatan tertinggi di sekolah, kemudian bapak dan ibu guru
pengajar, dan terakhir teman-teman yang hadir.
14
3. Ucapan syukur
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hadir dan
berkumpul di sini. Tak lupa, salawat serta salam kita sampaikan
kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa juga para
sahabatnya serta kita umatnya di akhir zaman.
b. isi
Struktur yang kedua setelah pembukaan adalah isi pidato. Pada bagian isi
pidato, pembicara akan menyampaikan inti dari topik pidato yang disampaikan.
Hadirin sekalian, sebenarnya banyak manfaat yang telah dan akan kita
dapatkan dengan penggunaan teknologi – teknologi. Sebagai contoh, kita dapat
berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga kita di tempat yang jauh dengan
menggunakan telefon genggam. Kita juga dapat mempermudah hal dalam urusan
rumah tangga, seperti mencuci baju dengan mesin cuci ataupun memasak nasi
dengan penanak nasi listrik atau biasa disebut rice cooker. Bahkan internet pun
sudah sangat akrab dengan kehidupan sehari – hari kita. Biasanya dimanfaatkan
15
untuk dimanfaatkan untuk mencari informasi atau menghilangkan penat, seperti
bermain permainan yang disediakan internet.
Pada kutipan teks di atas, dapat dilihat bahwa kedua paragraf tadi sudah masuk
ke dalam hal penting yang ingin disampaikan, yaitu mengenai manfaat teknologi.
c. Penutup
Contoh penutup:
Demikian pidato ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Mohon maaf bila ada salah kata. Wabillahitaufik walhidayah.
wassalammualaikum Wr. Wb.
Pidatodengan membacakan teks disebut juga pidato naskah. Dalam hal ini
juru pidatomembacakan pidato yang telah dipersiapkannya terlebih dahulu. Pidato
16
denganmembacakan teks, akan terkesan kaku apabila kita tidak pandai - pandai
dalammenyampaikannya. Apalagi bila kegiatan tersebut tanpa disertai dengan
ekspresi,intonasi suara,dan kesiapan mental yang memadai, pidato yang kita
sampaikan akan menjadi tidak menarik.
1. Lafal
2. Nada
Nada adalah tinggi atau rendahnya suara ketika berpidato. Kualitasnada
biasanya ditentukan oleh cepat atau lambatnya pita suara bergetar, jika pita suara
bergetar cepat maka nada yang dihasilkanakan tinggi, tetapi jika pita suara bergetar
lambat, nada yangdihasilkan adalah rendah.
17
Pidato yang efektif biasanya menggunakan nada yang bervariasi. Variasi
nada ini sejalan dengan beragam kalimat yangdigunakan dalam pidato itu, ketika isi
pidato mengajak seseoranguntuk bangkit dari keterpurukan, maka nada tinggi lebih
tepatuntuk digunakan. Namun manakala beralih kepada duka cita, makanada tinggi
bukanlah pilihan yang tepat. Dengan kata lain penggunaan nada yang tinggi atau
rendah sangat ditentukan olehisi kalimat yang dituturkan serta harus sesuai dengan
keadaan.
3. Sikap
a) Sopan
b) Menghargai pendengar dan menciptakan rasa bersahabat.
c) Pandangan harus tertuju kepada seluruh pendengar.
d) Menghindari gerakan yang dapat mengganggu konsentrasi pendengar.
e) Menciptakan rasa humor yang sehat.
f) Menggunakan mimik dan gerakan tubuh secara wajar.
18
Menulis teks pidato tidaklah terlalu berbeda dengan menulis teks karangan
lainya, sebelum menulis teks pidato terlebih dahulu harus dibuat kerangka tulisan,
selain itu juga penulis harus mengetahui bagian dan fungsi bagian-bagian tersebut
dalam kesatuan teks yang terdapat pada sebuah pidato.
Dalam menulis teks pidato tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan
seperti berikut.
Pidato yang efektif selalu memerlukan persiapan yang baik. Untuk itu,
seorang penyusun teks pidato haruslah memahami cara-cara atau teknik-teknik dalam
menyusun teks pidato. Menyusun teks pidato memerlukan teknik-teknik tertentu
karena selain menuliskan ide-ide penulis juga harus memerhatikan dan
mempertimbangkan calon pendengarnya. Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui
penulis.
19
Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa pengetahuan
yang luas sangat dibutuhkan agar calon pembawa pidato lebih memiliki keyakinan
untuk meyakinkan pendengarnya tentang apa yang dikemukakan dalam pidatonya,
sekaligus memberikan pengetahuan atau menanamkan nilai-nilai yang diharapkan
dapat bermanfaat.
Di sisi lain, ungkapan terima kasih serta permohonan maaf kepada para guru
yang telah membimbing para siswa selama ini, harus disampaikan. Permohonan doa
serta restu para orangtua dan guru-guru yang telah banyak mengarahkan dan
mendidik para siswa, yang terkadang menyita pengorbanan yang besar dari guru-
guru.
Ini yang perlu dipersiapkan oleh calon membawa pidato sebagai sambutan
dalam acara perpisahan sekolah. Hal ini harus dipaparkan dalam teks yang secara
umum terdiri dari pendahuluan, isi dan, penutup. Menurut Dawud dkk (2004: 68)
teks pidato harus jelas gagasannya, organisasi isinya, tata bahasa, kosakata serta
penggunaan ejaannya harus sesuai dengan pedoman EYD. Berikut dijelaskan secara
singkat unsur-unsur tersebut.
1. Isi Gagasan
Isi gagasan yang dimaksud dalam tulisan ini, adalah gagasan atau
ide siswa yang berkenaan dengan tema pidato, yakni perpisahan
sekolah. Gagasan ini harus relevan dengan suasana atau tema
pidato yang ditentukan guru.
2. Organisasi Isi
20
Pengorganisasian ide atau gagasan adalah penempatan dalam teks
pidato akan bagian-bagian teks pidato yang dimulai dari
pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan selayaknya diletakkan
diawal teks pidato yang disusun, kemudian isi, dan terakhir adalah
penutup.
3. Tata Bahasa
Tata bahasa dalam teks pidato dimaksudkan sebagai susunan kata-
kata menjadi kalimat, paragraf, dan teks secara utuh. Susunan
bahasa harus jelas dan logis, sehingga makna dalam teks pidato
dapat ditangkap dengan mudah.
4. Kosa Kata
Kata-kata yang menyambung kalimat harus selaras dengan
maksud penulis. Kosa kata yang digunakan juga harus tepat,
sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dari pendengar.
Kosa kata harus baku dan tidak menggunakan kosa kata dari
daerah masing-masing siswa, tetapi harus menggunakan bahasa
Indonesia.
21
Saat ini 209 negara di dunia termasuk negara kita Indonesia sedang
menghadapi tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Masa yang berat
bagi kehidupan kita, bahkan pandemi korona ini telah membawa kesedihan bagi
sebagian orang dan kesulitan bagi banyak orang. Dan kita semua mengalami
perubahan besar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dan mereka yang telah menjalankan peran penting tanpa pamrih: TNI, Polri,
para relawan yang telah melaksanakan tugas di luar rumah untuk kita semua, atas
nama masyarakat dan negara, saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya
karena apa yang Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara lakukan merupakan pengorbanan
yang luar biasa.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak, Ibu, dan Saudara
saudara yang telah tinggal di rumah karena dengan berada di rumah kita semua telah
berupaya memutus mata rantai penyebaran Virus COVID-19 dan artinya telah
menyelamatkan banyak keluarga dari virus ini.
Dan tetaplah bersabar, optimis, tetap disiplin berada di rumah, jaga jarak
dalam berhubungan/berinteraksi dengan orang lain, hindari kerumunan, rajin cuci
tangan, pakailah masker saat keluar rumah.
Ketika kedisiplinan kuat itu kita lakukan, insya Allah kita akan kembali pada
situasi dan kondisi normal dan dapat bertemu dengan saudara, bertemu dengan
teman, bertemu dengan kerabat dan tetangga dalam situasi yang normal. Tapi untuk
saat ini marilah kita tetap berada di rumah saja.
22
Terima kasih.
Analisis pidato
a. Pembukaan
1. salam pembuka
2. Pendahuluan
Saat ini 209 negara di dunia termasuk negara kita Indonesia sedang menghadapi
tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Masa yang berat bagi
kehidupan kita, bahkan pandemi korona ini telah membawa kesedihan bagi sebagian
orang dan kesulitan bagi banyak orang. Dan kita semua mengalami perubahan besar
dalam kehidupan kita sehari-hari.
b. isi
Dan mereka yang telah menjalankan peran penting tanpa pamrih: TNI, Polri,
para relawan yang telah melaksanakan tugas di luar rumah untuk kita semua, atas
nama masyarakat dan negara, saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya
karena apa yang Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara lakukan merupakan pengorbanan
yang luar biasa.
c. Penutup
23
Mari kita terus bersama-sama menangani pandemi ini, bergotong royong,
bersatu padu karena hanya dengan cara kebersamaan ini kita akan dapat
mengatasinya. Kita tidak sendiri, kita bersama dengan negara-negara lain yang juga
mengalami hal yang sama untuk bersama mengatasi pandemi ini.
Dan tetaplah bersabar, optimis, tetap disiplin berada di rumah, jaga jarak
dalam berhubungan/berinteraksi dengan orang lain, hindari kerumunan, rajin cuci
tangan, pakailah masker saat keluar rumah.
Ketika kedisiplinan kuat itu kita lakukan, insya Allah kita akan kembali pada
situasi dan kondisi normal dan dapat bertemu dengan saudara, bertemu dengan
teman, bertemu dengan kerabat dan tetangga dalam situasi yang normal. Tapi untuk
saat ini marilah kita tetap berada di rumah saja.
1. Salam penutup
Terima kasih.
24
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan:
Pidato merupakan kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapat
di depan umum. Adapun tujuan dalam berpidato ialah untuk memberi pemahaman
dan informasi kepada orang lain, serta fungsinya untuk mempermudah komunikasi.
Dalam praktiknya pidato disampaikan oleh seseorang pimpinan pada khalayak ramai.
Dalam berpidato ada tata caranya mulai diawali dengan pembukaan,
penyampaian isi dan penutup serta bagaimana kita bersikap dan berbicara yang baik
di muka umum.
3.2 Saran
Dengan memahami konsep serta aturan berpidato maka kita akan menjadi
terampil berpidato. Metode yang dapat kita gunakan untuk berpidato diantaranya
Impromptu (serta meta) Manuskrip, Memoriter dan Ekstemporan.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/pidato/
https://www.pustakapengetahuan.com/2019/03/pengertian-pidato-macam-macam-
pidato.html
iv
MAKALAH B. INDONESIA
TEORI PIDATO
Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
Tingkat 1 Reguler B
5
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah mengenai “Teori Pidato”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan juga
kita semua para umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini saya buat sebagai tugas individu mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan dengan judul “ Teori Pidato ”, yang saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu di makalah ini.
Terlepas dari semua itu. saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
saya menerima segala saran, kritik, petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai
pihak Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua dan dapat memberikan informasi bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
6
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1. 3 Tujuan Penulisan 5
1.4 Manfaat 5
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Pengertian Pidato 6
2.2 Menulis dan Menyusun Naskah Pidato 6
2.3 Menyunting dan Memperbaiki Pidato 10
2.4 Tata Cara dan Etika Berpidato serta Metode Penyampaian Pidato11
2.5 Pelaksanaan Presentasi 14
BAB 3 KESIMPULAN............................................................................................................19
3.1. Kesimpulan19
3.2. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
7
1. 1 Latar Belakang
Berbicara yang dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah
– tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara yang menarik
(atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh
(persuasive). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan seni berbicara
yang dikenal dengan istilah retorika. Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan
yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka.
Oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato.
Pidato merupakan salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam
penataran, peringatan, seminar dari dulu sampai sekarang. Pidato merupakan suatu hal
yang sangat penting baik waktu sekarang maupun pada waktu yang akan dating, karena
pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan
pembicara kepada khalayak ramai. Pada saat pidato sudah dapat dipastikan bahwa akan
terjadi hubungan antara yang berpidato dengan orang yang diberi pidato. Oleh sebab itu,
maka yang berpidato (berbicara) hendaknya mempersiapkan dirinya sebaik – baiknya
agar tercapai apa yang diharapkan. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan
positif bagi orang – orang yang mendengarkan pidato tersebut. Kemampuan berpidato
yang baik di depan public/umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang
baik.
Peranan pidato dalam menyampaikan ide atau informasi secara lisan pada
kelompok massa merupakan aktivitas yang sangat penting, baik masa lalu maupun masa
yang akan datang. Seorang yang sudah mahir berbicara di depan umum akan dengan
mudah menguasai massa dan menawarkan ide – idenya agar dapat diterima orang lain.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pidato itu?
2. Bagaimana Langkah – Langkah dalam penyusunan teks pidato?
3. Apa yang dimaksud dengan teori public speaking dan Kesantunan Bahasa?
Bagaimana caranya memahami teori public speaking dan Kesantunan
Bahasa?
4. Bagaimana cara menyunting dan memperbaiki naskah pidato yang benar?
5. Bagaimana kriteria teks dan cara berpidato yang baik?
8
1. 3 Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini, untuk mengetahui dan mempelajari lebih
dalam lagi mengenai pidato, sistematika penyusunannya, serta bagaiman cara
menyampaikan pidato.
1. 4 Manfaat
a. Membantu melengkapi tugas pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai bab
pidato.
b. Menambah wawasan tentang pidato.
BAB 2
PEMBAHASAN
9
depan umum yang dilakukan untuk menyatakan pendapat, atau memberikan gambaran
mengenai suatu hal.
Tujuan Teks Pidato:
a) Informatif: memberikan pemahaman atau informasi terhadap orang lain.
b) Argumentatif: meyakinkan pendengar.
c) Rekreatif: membuat orang lain senang dengan teks pidato yang disampaikan
karena bersifat menghibur.
d) Persuasif: memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia untuk mengikuti
kemauan yang diinginkan oleh orator atau orang yang berpidato.
Macam-macam Pidato
Ada 4 macam pidato yang biasa kamu temui sehari- hari, dilansir dari KBBI, yaitu:
a) Pidato kenegaraan: pidato kepala negara di depan DPR/MPR atau pidato resmi
kepala negara.
b) Pidato pengukuhan: pidato yang diucapkan secara tradisional oleh seorang
guru besar universitas pada saat diangkat secara resmi.
c) Pidato radio: pidato yang diucapkan atau disiarkan melalui radio.
d) Pidato televisi: pidato yang diucapkan atau ditayangkan melalui televisi.
10
merupakan sumber informasi yang kaya yang dapat Anda gunakan sebagai bahan dalam
rangka menguraikan isi pidato anda.
b. Membuat Kerangka Pidato
Kerangka dasar dapat Anda buat sebelum mencari bahan-bahan, yaitu dengan
menentukan pokok-pokok yang akan dibicarakan, sedangkan kerangka yang terperinci
baru dapat Anda buat setelah bahan-bahan selesai Anda kumpulkan. Dengan bahan-
bahan itu Anda dapat menyusun pokok-pokok yang paling penting dalam tata urut yang
baik, di bawah pokok-pokok utama tadi. Di dalam kerangka ini harus terlihat adanya
kesatuan dan koherensi antarbagian Sebagai gambaran perhatikanlah contoh kerangka
pidato di bawah ini.
Contoh Kerangka Pidato
Inti dari kerangka pidato adalah: (1) pendahuluan, (2) isi, dan (3) penutup
(1) Pendahuluan: bagian pendahuluan memuat salam pembuka, ucapan terima kasih
(bila ada yang diberi ucapan), dan kata pengantar untuk menuju kepada isi pidato;
(2) Isi: bagian ini memuat uraian pokok yang terdiri atas topik atau pokok utama dan
sub-subtopik yang memperjelas atau menghubungkan dengan topik utama;
(3) Penutup: bagian penutup memuat kesimpulan, harapan (bila ada), dan salam
penutup.
c. Menguraikan isi pidato
Dengan menggunakan kerangka yang telah Anda buat, ada dua hal yang Anda
lakukan:
(1) Anda dapat mempergunakan kerangka tersebut untuk berpidato, yaitu berpidato
dengan menggunakan metode ekstemporan, dan (2) menulis atau meyusun naskah
pidato secara lengkap yang Anda bacakan atau Anda hafalkan.
Bagian-bagian yang terdapat dalam dalam kerangka pidato di atas akan dijelaskan lebih
lanjut pada uraian berikut ini.
Butir (1) dan butir(3), yaitu bagian pendahuluan dan bagian penutup tidak memuat
inti pembicaraan atau isi pidato, sehingga tidak diuraikan secara terperinci di sini tetapi
dapat dilihat langsung pada contoh naskah pidato setelah bahasan ini selesai
dibicarakan. Jadi, yang akan diperjelas secara rinci adalah bagian isi pidato
d. Struktur Isi Pidato
11
Struktur isi pidato adalah rangkaian isi pidato dari awal hingga akhir. Rangkaian ini
disusun agar pidato berlangsung menarik dan tujuan pidato tercapai dengan baik. Ada
beberapa cara merangkai isi pidato, antara lain:
(1) Alur dasar pidato, yaitu rangkaian isi pidato yang mengikuti alur dasar pidato
yang bergerak melalui tiga tahap: (a) tahap perhatian, yaitu tahap pertama yang
dilakukan pembicara dengan baik; (b) tahap kebutuhan, yaitu tahap yang dilakukan
pembicara dalam menjelaskan pentingnya masalah yang akan dibicarakan sehingga
pendengar akan berusaha memahami masalah atau hal-hal penting yang disampaikan
pembicara. (c) tahap penyajian, yaitu merupakan tahap pembicara menyajikan materi
pidato yang telah dipersiapkan melalui naskah kerangka pidato.
Itulah tahap-tahap yang dilalui seorang pembicara dalam menyelesaikan
pidatonya, tetapi penjelasan tahap-tahap di atas adalah tahap yang dilalui pada jenis
pidato informasi. Sekarang mari kita lihat beberapa pola organisasi pidato yang dapat
Anda pilih!
(2) Pola Organisasi Pidato, pola organisasi pidato dapat digolongkan ke dalam tiga tipe
besar, yaitu (a) pola uraian; (b) pola sebab, dan (c) pola topik.
(a) pola uraian; ada dua macam urutan yang digunakan untuk
menyusun/menulis isi pidato, yaitu: urutan kronologis dan urutan ruang. Urutan
kronologis, adalah susunan isi yang dimulai dari periode atau data tertentu,
bergerak maju atau mundur secara sistematis. Sementara itu, urutan ruang adalah
susunan isi yang berurutan berdasarkan kedekatan fisik satu dengan yang lainnya.
Umpamanya, membicarakan mulai dari SD A kemudian menunjuk ke SD B yang
letaknya paling dekat dengan SD A tadi, dan seterusnya.
(b) pola sebab; sebagaimana terlihat dari namanya, organisasi pidato yang
menggunakan pola sebab yang bergerak dari satu analisis sebab di saat ini bergerak
ke arah analisis akibat di masa yang akan datang, atau dari deskripsi kondisi di saat
ini bergerak ke arah analisis sebab-sebab yang memunculkannya.
(c) pola topik; pola organisasi pidato yang menggunakan pola topik dilakukan apabila
materi yang dibicarakan lebih dari satu periode atau kelompok. Oleh karena itu, di
dalam isi pidato akan terdapat beberapa subtopik.
12
b) Menyusun Naskah Pidato
Langkah- langkah menyusun naskah pidato adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Topik
Langkah pertama membuat naskah pidato adalah menentukan topik, dalam
menentukanlah topik ini sangat membantu sang orator untuk menguasai materi, mencari
materi pendukung, menambah ilustrasi, dan menyertakan bukti-bukti sebagai penguat
alasan. Topik yang dibuat sebaiknya dipersempit sehingga tema pembicaraan tidak
meluas. Hal itu nantinya akan memberikan efek lebih rinci dan bahasan yang sangat
mendalam.
2. Menetapkan Tujuan
Seperti sudah diketahui tentang tujuan pidato di atas, tentukanlah tujuan pidato.
Apakah bertujuan informatif, persuasif, atau rekreatif. Dalam menetapkan topik dan
tujuan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan orator dan mempunyai manfaat bagi
audiens.
3. Mengumpulkan Bahan-Bahan
Bahan-bahan untuk membuat naskah pidato bisa didapatkan berdasarkan
pengalaman pribadi, hasil observasi, penelitian, referensi dari buku, artikel di surat
kabar, majalah, tabloid, internet, dan sebagainya. Menyusun kerangka pidato pada
dasarnya terdiri terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup. Ketiga hal tersebut tak boleh
ditinggalkan dalam menuyusun dan menuliskan tentang naskah pidato yang baik, dan
mudah dipahami oleh pembaca.
4. Menyusun Naskah Pidato
Dalam tahapan ini buatlah naskah pidato sedalam mungkin berdasarkan referensi
yang telah dikumpulkan sebelumnya. Tulislah pembahasannya secara sistematis atau
runtun penjelasannya sehingga pendengar agar mudah untuk memahaminya.
13
b. Pendahuluan dengan sedikit menggambarkan isi
c. Isi atau materi pidato
d. Penutup yang berisi simpulan atau pesan dan salam penutup.
2) Hal kedua yang harus dikuasai adalah pengetahuan tentang bahasa yang baik
dan benar dan pengetahuan tentang EYD.
3) Hal ketiga yang harus dikuasai adalah pengetahuan umum tentang sara dan hal-
hal sensitif lainnya yang tidak layak menjadi bagian dari teks pidato.
Setelah kalian memiliki 3 hal di atas, kalian bisa menyunting teks pidato.
Tahap menyunting
Tahap menyunting terbagi ke dalam 2 suntingan, yatu suntingan kebahasaan dan
suntingan isi.
Suntingan isi meliputi:
1. Kelengkapan isi
a) Urutan penyajian Baca seluruh teks dan bagi ke dalam pembukaan, isi, dan
penutup lalu amati adakah kalimat yang berada tidak di tempatnya.
Misalnya dalam bagian pembukaan terdapat kalimat simpulan yang
seharusnya ada di bagian penutup.
b) Cermati dengan saksama adakah hal yang mengandung sara atau hal sensitif
lainnya.
2. Kebahasaan
a) Penggunaan tanda baca (EYD)
b) Penggunaan tata bahasa
3. Pilihan kata
4. Struktur kalimat
5. Kepaduan paragraph
2.4. Tata Cara dan Etika Berpidato Serta Metode Penyampaian Pidato
a. Tata Cara Berpidato
Dalam penyampaian pidato pada umumnya, urutan berpidato
meliputipembukaan, isi, dan penutupan. Pembukaan berisi sapaan kepada pihak-
pihakyang telah diundang dan hadir dalam kegiatan acara tersebut.
14
Dalam berpidato bagusnya diawali dengan pembukaan atau mukaddimah.
Pembukaan berisi sapaan kepada para tamu undangan yang telah hadir dalamkegiatan
acara tersebut. Dilanjutkan dengan penyampaian isi pidato atau materiinti. Isi pidato
berisi tentang inti materi yang akan disampaikan kepada paraaudiens yang berupa
penjabaran gagasan pokok materi inti. Tahap yang terakhir adalah penutupan.
Penutupan berisi tentang mereviewulang materi yang telah disampaikan, harapan dan
ucapan terimakasih ataspartisipasinya kepada para tamu undangan yang telah hadir
Susunan yang umum dipakai ketika sedang berpidato:
1. Pendahuluan atau pembukaan
2. Salam pembuka
3. Sapaan kepada para pendengar yang disampaikan secara runtut
4. Ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Pengantar ke topik
6. Isi
7. Penutup
8. Ucapan terimakasih
9. Salam
b. Etika Berpidato
Etika dalam berpidato antara lain:
1. Etika berpidato di depan umum, meliputi:
a. Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih dan
sopan.
b. Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati.
c. Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato.
d. Gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana.
e. Sebagai kata penutup jangan sampai lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur
kata yang kurang berkenan dan lain-lain.
2. Etika berpidato di depan pejabat, meliputi:
a. Menghilangkan rasa rendah diri.
b. Jangan tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lainnya.
c. Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada audience.
3. Etika berpidato didepan pemuka agama, meliputi:
15
a. Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung umat beragama.
b. Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu.
c. Perbanyak istilah-istilah keagamaan.
4. Etika berpidato di depan para wanita, meliputi:
a. Bila yang menjadi pembicara seorang laki-laki, maka hati-hati jangan sampai
menyinggung harkat martabat wanita.
b. Harus menggunakan istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari
sekalian.
c. Hindari pemakaian kata-kata kasar, kurang senonoh atau kurang sopan.
5. Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa, meliputi:
a. Pidato harus mengutamakan penalaran yang berikaitan dengan dunia anak-anak
muda.
b. Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menentang.
c. Jangan sampai mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda.
6. Etika berpidato di depan masyarakat, meliputi:
a. Jangan berbohong.
b. Gunakan kata-kata yang sopan dan sederhana.
c. Kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa setempat.
Selain itu ada beberapa hal yang penting berkaitan dengan berpidato, antara lain
adalah sebaga berikut:
a. Posisi berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh
semua audience. Kalau boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri, agar
semua audience dapat menatap wajah dan penampilan pembicara.
b. Mengatur suara dalam berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan
jelas, tegas, dan nyaring dan sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah
ruang kecil atau ruang aula yang luas dan besar.
c. Volume, intonasi dan pelafalan. Pada saat berpidato, usahakan
untuk mengatur volume suara, intonasi, dan pelafalan.
d. Sisipkan humor yang sopan, segar dan relevan.
e. Gerak tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan
lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu
berlebihan, dan harus sesuai dengan apa yang sedang dibacarakan.
16
f. Penggunaan mikropon, bila ada mikropon maka gunakanlah dengan sebaik-
baiknya dan jangan menempel di mulut namun agak jauh dari mulut pada
saat berbicara agar suaranya bagus.
g. Bila ada slide (berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan tulis, sangat
efektif untuk menunjang kegiatan saat berpidato.
17
Selain itu, pembicara membuat catatan khusus. Misalnya ayat-ayat, undang-undang,
data atau angka-angka yang sulit diingat. Pada saat berpidato, kerangka pidato yang
telah dipersiapkan sebelumnya dikembangkan secara langsung. Catatan khusus
yang telah dibuat bisa dilihat sesuai dengan keperluan. Berpidato dengan
menggunakan metode ini sangat dianjurkan, karena sifatnya fleksibel. Isi pidato
disampaikan secara runtut dan tak ada yang tertinggal.
Tujuan Presentasi
Secara garis besar presentasi dirancang untuk:
1. Menjual (to sell)
2. Menjelaskan (to explain)
3. Memotivasi (to motivate).
Jenis-Jenis Presentasi
Secara umum ada tiga jenis presentasi, antara lain:
1. Presentasi Informatif (informative presentations) adalah presentasi yang
bertujuan untuk menginformasikan atau memberitahukan.
2. Presentasi Persuasif (persuasive presentations) adalah presentasi yang
bertujuan untuk memotivasi audiens untuk melakukan atau percaya terhadap
sesuatu.
3. Goodwill presentations adalah presentasi untuk menghibur dan mengesahkan
(validate) komitmen audiens kepada tujuan organisasi.
18
Pendukung Jalannnya Presentasi:
A. Presenter
Presenter merupakan sebutan kepada orang yang melakukan presentasi.
Agar proses presentasi berjalan dengan terencana, terarah, dan teratur, maka
pembicara/presenter perlu memperhatikan tahapan berikut ini:
1. Planning (Perencanaan)
a) Understanding Audience (Memahami Pendengar)
b) Informasi profil audience yang berguna antara lain: Knowledge
(Tingkat Pengetahuan), Expertise (Keahlian), Experience
(Pengalaman), Prejudice and Attitude (Praduga dan Sikap), Needs
(Kebutuhan), Wants (Keinginan).
c) Menentukan Tujuan Presentasi
d) Message to be Delivered (Pesan yang akan disampaikan)
e) Presentation Tools (Perlengkapan presentasi)
f) Presentation Room (Ruang/ tempat presentasi).
2. Delivering (Penyampaian)
a) Opening (Pembukaan) yaitu menarik perhatian posotif dari audience.
b) Message (Pesan) yaitu menyatakan pesan pembicara secara jelas.
c) Evidence (Bukti) yaitu menggiring audiens menghargai pembicara,
mempercayai pembicara dan meyakini kredibilitas pembicara.
d) Closing (Penutup/Kesimpulan) yaitu memberikan kesan positif yang
akan terus diingat oleh audience, mengajak audience mengikuti apa
yang pembicara inginkan, serta menyimpulkan hal-hal penting selama
presentasi.
3. Handling (Penanganan)
Handling adalah menangani atau mengatasi sesi tanya-jawab. Sesi
tanya jawab dilakukan setelah presentasi selesai.
4. Closing (Penutupan)
Penutupan suatu presentasi diharapkan dapat memberi tambahan pada
kesan pertama yang sudah positif, yang akan diingat terus oleh audiens.
Cara dan apa yang pembicara ungkapkan pada saat menutup suatu
presentasi adalah bagian yang tidak kalah penting dari semua bagian
19
presentasi. Menutup presentasi juga harus mengandung kesimpulan dari
tujuan presentasi.
B. Moderator
Moderator adalah pengatur dan pengarah jalannya diskusi. Tugas
seorang moderator adalah mengatur dan memberi arahan saat diskusi berjalan.
Moderator juga bisa disebut sebagai pemimpin diskusi.
Moderator adalah seseorang yang bertugas untuk memoderasi dan
mengawasi jalannya lalu lintas posting di forum yang menjadi tanggung
jawabnya. Tujuan utamanya adalah agar forum diskusi dapat berjalan dengan
baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara kondusif.
Tugas moderator:
2. Moderator harus dapat menciptakan ide atau topik lebih menarik agar forum
diskusi yang menjadi tanggung jawabnya menjadi lebih hidup dan dinamis.
20
Tahapan tugas moderator
1. Pembukaan.
2. Ucapan Selamat datang kepada peserta.
3. Uraian singkat latar belakang dan tujuan diskusi, seminar, atau presentasi.
4. Perkenalan penyaji/presenter dan tema presentasi.
5. Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab.
6. Mengundang pembicara/penyaji/presenter menyajikan materi/presentasi.
7. Rangkuman umum inti presentasi penyaji.
8. Mengundang pendengar/peserta untuk bertanya.
9. Ucapan terima kasih kepada penyaji/presenter dan pendengar/peserta.
10. Moderator menutup diskusi, seminar atau presentasi.
C. Pendengar/ Peserta
Presentasi berarti berkomunikasi dengan orang lain. Kumpulan orang
lain yang kita ajak biocara inilah yang disebut audiens. Berbicara secara efektif
berarti para pendengar dapat menyambut dan menangkap isi pembicaraan kita.
Yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
1. Harus diketahui tingkat pendidikan, tingkat usia, tingkat social ekonomi
pendengar kita. Untuk menyesuaikan bahan, bahasa dan cara
penyampaian.
2. Harus diketahui jenis kelompok pendengar kita (selompok studi, kelompok
olahraga dan sebagainya).
3. Harus diketahui apakah pendengar merupakan kelompok homogeny dan
heterogen.
4. Jumlah pendengar dan tempat berpidatopun harus diperhatikan.
5. Perlu dijajaki beberapa banyak pengetahuan pendengan mengenai hal yang
akan dibicarakan.
6. Tempat berbicara juga perlu masuk pertimbangan.
7. Sebaiknya perlu diketahui juga alas an pemilihan pembicara.
8. Perlu diketahui apakah ada pembicaralain sebelum atau setelahnya.
Apakah yang akan dikatakan oleh pembicara lain. Berapa lama waktu
yang disediakan.
21
9. Pembicara tidak boleh mengabaikan situasi sesaat, berkabung, bergembira,
resmi, dan sebagainya.
10. Perlu diketahui apakah ada diantara pendengar yang disebut, emotional,
deafness atau ketulian emotional, yaitu ketidak senangan pendengar
dengan kata-kata tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
22
Pidato adalah salah bentuk kemampuan brbicara yang disusun secara sistematis
guna menyampaikan informassi kepada khalayak, baik dengan naskah maupun tanpa
naskah. Tergantung pada teknik yang digunakan. Adapun fungsi dari pidato adalah
sebagai sebagai penyampai pesan dan informasi keapada pendengar, selain itu pidato
juga berfungsi sebagai didikan dan hiburan atau rekreasi. Dalam cara penyampaian
pidato ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode impromtu, metode naskah,
metode menghapal, dan metode ekstemporan. Masing-masing metode digunakan sesuai
dengan konteks dan situasi serta kondisi tertentu.
Sebelum menyampaikan pidato, terlebih dahulu kita juga harus mempersiapkan
topik yang akan kita berikan nanti ketika berpidato. Setelah menentukan topik,
selanjutnya adalah penentuan judul. Judul harus sesuai dengan topik. Dan yang terakhir
adalah mengembangkan pokok bahasan. Setelah itu barulah kita bisa berpidato dengan
sitematika berupa salam pembuka, pendahuluan, isi pidato, kesimpulan, dan salam
penutup.
3.2 Saran
Pidato menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari
pidato di sekolah, pidato di perguruan tinggi, bahkan pidato di pemerintahan pusat. Ilmu
pidato menjadi sangat berguna untuk kemampuan berkominukasi kita. Untuk itu setelah
membaca makalah ini, kami harapkan agar pembaca dan mahasiswa khususnya dapat
berpidato dengan baik sesuai dengan sistematika yang ada dalam pidato tersebut.
23
DAFTAR PUSTAKA
Tata cara etika berpidato. Id.scribd.com (daring). Diakses pada tanggal 19 September
2021 pada https://id.scribd.com/document/403297382/Tata-Cara-dan-Etika-Berpidato-
yang-Baik-dan-Benar-Copy-docx
24