Anda di halaman 1dari 10

KOMPETENSI DAN PEMBELAJARAAN BICARA

MAKALAH

Diajukan sebagai tugas kelompok


Mata Kuliah Konsentrasi Bahasa indonesia

Dosen Pengampu: Kartini, S.Pd.I., M.A.Pd.

Oleh:
1. Luthfi Fauzan (1200101022)
2. Muh. Aqshal D. P (1200101024)
3. Ridwan Firdaus (1200101032)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AZ-ZAYTUN INDONESIA
(IAI AL-AZIS)
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah S.W.T karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, serta
kesehatan yang paripurna sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul:
“Kompetensi Dan Pembelajaran Berbicara”. Sholawat dan salam selalu tertuang kepada
baginda besar kita Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, tabiin-tabiat dan kita
selaku umat baginda Nabi Muhammad semoga mendapat pertolongan pada akhir zaman
nanti.
Penulisan makalah ini, penulis susun dengan harapan bisa menambah wawasan
pengetahuan yang baru dan menjadi khasah keilmuwan untuk di bidang pendidikan serta
sebagai salah satu bentuk tugas kelompok pada mata kuliah Administrasi Pendidikan Progam
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan bimbingan dari segenap pihak
terkait. Dengan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Ustadzah
Kartini, S.Pd.I., M.A.Pd. dan teman-teman.

Indramayu, 08 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumus Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5
A. Pengertian Berbicara................................................................................5
B. Jenis-jenis berbicara.................................................................................5
C. Tujuan Berbicara......................................................................................6
D. Faktor keefektifan berbicara...................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................9
E. Kesimpulan................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bicara merupakan sesuatu yang harus dimiliki setiap manusia untuk mengungkapkan
pemikiranya dan untuk saling bertukar pikiran, siswa mampu mengungkapkan
pendapatnya apabila sudah melalui proses bicara yang lancar, banyak dari siswa yang
masih kurang dalam proses bicara sehingga menjadi kendala dalam mengungkapkan
pendapatnya di kelas maupun di forum lainya, maka dari itu kami akan mengupas ap aitu
pengertian berbicara, apa saja jenis-jenis berbicara, apa fungsi dan tujuan berbicara dan
keefektifan apa saja yang ada dalam berbicara.
berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata 
untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaan. Lebih luas lagi, berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang
memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik secara
ekstensif dan luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting
bagi kontrol sosial.

B. Rumus Masalah
1. Pengertian Berbicara ?
2. Apa saja jenis-jenis berbicara ?
3. Apa fungsi dan tujuan berbicara?
4. Kefektifan apa sajah yang ada dalam berbicara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian berbicara
2. Untuk mengetahui jenis-jenis berbicara
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan berbicara
4. Untuk mengetahui keefektifan dalam berbicara
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Berbicara
Tarigan (1985) menyebutkan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata  untuk mengekspresikan, menyatakan, serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Lebih luas lagi, berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis,
semantik, dan linguistik secara ekstensif dan luas sehingga dapat dianggap sebagai alat
manusia yang paling penting bagi kontrol sosial.
Kartini (1985:7) mengungkapkan bahwa berbicara merupakan suatu peristiwa
penyampaian maksud, gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan Bahasa latin, sehinggaa maksud tersebut dapat di pahami orang lain
(siadari, 2016)

B. Jenis-jenis berbicara
Berbicara tidak hanya sekedar mengucapkan kata-kata ataupun kalimat. Namun ada
ragam-ragam seni dalam berbicara. (Tarigan, 2008 : 24) mengemukakan bahwa secara garis
besar, berbicara (speaking) dapat dibagi 4 jenis, sebagai berikut

1. Berbicara bersifat pemberitahuan atau melaporkan


Berbicara untuk melaporkan adalah untuk memberikan informasi yang berkaitan
dengan pengetahuan, hubungan-hubungan antar benda-benda, menerangkan atau
menjelaskan suatu proses dan menginterprestasikan atau menafsirkan sesuatu
persetujuan ataupun menguraikan sesuatu tulisan.
2. Berbicara bersifat kekeluargaan
Kesempatan-kesempatan bagi pembicara yang bersifat kekeluargaan adalah: Pidato
sambutan selamat datang, pidato penampilan, penyajian, dan perkenalan, pidato
pembukaan suatu upacara, pembicaraan sesudah makan, pidato atau sambutan pada
saat memperingati hari jadi dan ulang tahun, dan pidato atau sambutan penghiburan
atau pertunjukan.
3. Berbicara bersifat bujukan atau menyakinkan
Dalam hal ini seorang berbicara harus bisa meyakinkan dan memikat atau memiliki
daya tarik terhadap pendengar
4. Berbicara bersifat perundingan
Berbicara untuk merundingkan bertujuan untuk membuat sejumlah keputusan dan
rencana.
C. Tujuan Berbicara

Berbicara memiliki tujuan, tujuan utama dalam berbicara adalah untuk


berkomunikasi. Dalam berkomunikasi agar efektif harus memahami makna dari segala
sesuatu yang di komunikasikanya. Sehingga komunikasi terjalin dengan baik, tanpa salah
paham antar pembicara dan pendengar.

Menurut Och dan Winker (dalam Tarigan, 2008 : 16) pada dasarnya berbicara memiliki tiga
tujuan umum, yaitu

1. Memberitahukan, melaporkan (to infrom)


2. Menjamu, menghibur (to entrain)
3. Membujuk, mengajak, mendesak, menyakinkan (to persuade)

Berdasarkan pernyataan diatas menurut Och dan winker berbicara mempunyai maksud untuk
menginformasikan sesuatu hal kepada orang lain. Selain itu, berbicara juga dapat memiliki
maksud untuk menghibur dan mengajak lawan bicaranya umtuk melakukan sesuatu. Serta
berbicara memiliki maksud untuk menyakinkan sesorang dalam memahami sesuatu.
Contoh berbicara dikatakan memberi informasi yang dimengeti dan dipahami oleh pendegar
yaitu seorang guru yang menyampaikan materi pelajarankepada peserta didiknya.
Contoh berbicara dikatakan menghibur yaitu ketika pembicara mengajak para pendengarnya
membahas topik tentang acara pesta ulang tahun dan pertemuan gembira lainnya.
Contoh berbicara dikatakan meyankinkan atau mengajak yaitu Ketika seorang motivator
memberikan motivasinya kepada orang lain.

D. Faktor keefektifan berbicara


Faktor yang harus diperhatikan untuk mengefektifkan dalam berbicara mencakup dua factor
yaitu.

1. Faktor kebahasaan meliputi:


a) Ketetapan ucapan
Seseorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa
secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang kurang tepat, dapat mengalihkan
perhatian pendengar atau penyimak. Pola ucapan dan artikulasi yang kita gunakan
tidak selalu sama, masing-masing kita mempunyai gaya tersendiri dan gaya bahasa
yang berubah-ubah sesuai dengan pokok pembicaraan, perasaan, dan sasaran. Akan
tetapi apabila perbedaan itu terlalu besar sehingga menyebabkan penyimpangan, maka
keefektifan komunikasi akan terganggu. Demikian juga pengucapan tiap suku kata,
sering kita mendengar pembicara mengucapkan kata-kata yang tidak jelas suku
katanya. Sehingga ketepatan ucapan sangat penting bagi seorang pembicara supaya
apa yang ingin disampaikan bisa dipahami dengan baik oleh pendengar dan proses
komunikasinya akan berjalan lancar.
b) Penempatan tekanan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai
Kesesuaian tekanan, nada, sendi dan durasi merupakan daya tarik tersendiri dalam
aktivitas berbicara dan faktor penentu keefektifan berbicara. Walaupun masalah yang
dibicarakan kurang menarik, tetapi apabila disajikan dengan penempatan tekanan,
nada, sendi, dan durasi yang sesuai, maka masalahnya akan menjadi menarik.
Sebaliknya jika penyampaiannya disampaikan dengan cara monoton atau datar saja,
maka akan menimbulkan kebosanan bagi pendengar.
c) Pilihan kata (diksi)
Pilihan kata yang digunakan dalam aktivitas berbicara hendaknya tepat, jelas, dan
bervariasi. Pendengar akan lebih tertarik mendengarkan apa yang kita sampaikan.
d) Ketetapan sasaran pembicaraan
Pembicaraan yang menggunakan kalimat yang efektif akan memudahkan pendengar
memahami isi pembicaraan. Keteraturan penuturan kalimat sangat besar pengaruhnya
terhadap keefektifan berbicara. Seorang pembicara harus mampu menyusun kalimat
efektif, kalimat yang mengenai sasaran, sehingga mampu menimbulkan pengaruh,
kesan atau akibat. Kalimat yang efektif mempunyai ciri-ciri keutuhan, keterpautan,
pemusatan, perhatian dan kehematan. Ciri keutuhan akan terlihat jika setiap kata
benar-benar merupakan bagian yang terpadu dari sebuah kalimat. Kalimat dikatakan
efektif apabila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan berlangsung
sempurna. Namun pembicara harus tahu siapa pendengarnya dan menyesuaikan gaya
kalimatnya dengan pendengar dan memperhatikan ciri-ciri kalimat efektif.
2. Faktor non kebahasaan meliputi:
a) Sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku.
Pembicara yang tidak tenang, lesu, dan kaku tentu akan memberikan kesan pertama
yang kurang menarik. Padahal kesan pertama sangat penting untuk menjamin adanya
keseimbangan perhatian pihak pendengar.
b) Pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara
Dalam aktivitas berbicara, pandangan pembicara harus mengarah kepada lawan bicara
atau pendengar agar pendengar dapat fokus atau dapat menyimak materi yang
dibicarakan dengan baik.
c) Kesediaan menghargai pendapat orang lain
Dalam menyampaikan materi, seorang pembicara hendaknya memiliki sikap
terbuka, dengan kata lain dapat menerima pendapat dari orang lain, pembicara juga
harus bisa menerima kritikan dan saran dari orang lain serta bersedia mengubah
pendapatnya apabila memang keliru.

d) Gerak gerik dan mimik yang tepat


Gerak gerik dan mimik yang tepat dapat pula menunjang keefektifan berbicara. Hal-
hal yang penting selain mendapat penekanan, biasanya juga dibantu dengan gerak
tangan dan mimik wajah. Hal ini dapat menghidupkan suasana agar tidak terlihat
kaku.
BAB III PENUTUP

E. Kesimpulan

Tarigan (1985) menyebutkan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi


artikulasi atau kata-kata  untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan. Lebih luas lagi, berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia
yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik
secara ekstensif dan luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting
bagi kontrol sosial.
Kartini (1985:7) mengungkapkan bahwa berbicara merupakan suatu peristiwa
penyampaian maksud, gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan Bahasa latin, sehinggaa maksud tersebut dapat di pahami orang lain (siadari,
2016)

Berbicara memiliki tujuan, tujuan utama dalam berbicara adalah untuk


berkomunikasi. Dalam berkomunikasi agar efektif harus memahami makna dari segala
sesuatu yang di komunikasikanya. Sehingga komunikasi terjalin dengan baik, tanpa salah
paham antar pembicara dan pendengar.

Menurut Och dan Winker (dalam Tarigan, 2008 : 16) pada dasarnya berbicara memiliki tiga
tujuan umum, yaitu

1. Memberitahukan, melaporkan (to infrom)


2. Menjamu, menghibur (to entrain)
3. Membujuk, mengajak, mendesak, menyakinkan (to persuade)
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/OneDrive/Documents/PGMI%2005/KONSENTRASI%20B.I/BAB
%20II.pdf: https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=f21e158f9c42aae4JmltdHM9MTY2NTc5MjAwMCZpZ3VpZD0xMWJlMGJi
MS01ZWQzLTYyYWQtMTgxZC0xOWJjNWY4NTYzNDMmaW5zaWQ9NTI1NA
&ptn=3&hsh=3&fclid=11be0bb1-5ed3-62ad-181d-
19bc5f856343&psq=tujuan+berbicara+menurut+och+dan+winker&u=a1aHR0cHM6
Ly
Huda, F. A. (2017, Agustus senin). https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=15fb8b89df75c1fdJmltdHM9MTY2NTQ0NjQwMCZpZ3VpZD0xMWJlMGJiMS
01ZWQzLTYyYWQtMTgxZC0xOWJjNWY4NTYzNDMmaW5zaWQ9NTM5NQ&ptn=3
&hsh=3&fclid=11be0bb1-5ed3-62ad-181d-19bc5f856343&psq=jenis-
jenis+berbicara+menurut+tarigan&u=a1aHR0cHM6Ly9m. Retrieved from
https://fatkhan.web.id/: 29%20secara%20garis,empat%20jenis%2C%20yaitu%3A
%20Berbicara%20bersifat%20pemberitahuan%20atau%20melaporkan
siadari, c. (2016, february monday). pengertian berbicara menurut para ahli. Retrieved from
https://www.kumpulanpengertian.com/2016/02/pengertian-berbicara-menurut-para-
ahli.html#:~:text=Pengertian%20Berbicara%20Para%20ahli%20memberikan
%20definisi%20yang%20berbedabeda,mengekspresikan%2C%20menyatakan%2C
%20serta%20menyampaikan%20pikiran%2C%20gaga

Anda mungkin juga menyukai