Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Berbicara Retorik dengan judul “Jenis-jenis
Pidato”

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah
pengetahuan serta wawasan pembaca. Makalah ini juga diharapkan dapat mengubah pikiran
pembaca untuk dapat menulis, membaca, dan memahami pidato dengan baik.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baik lagi makalah ini.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Swt
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Gorontalo, 23 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
D. Metode Pemecahan Masalah ........................................................................ 2
E. Sistimatika Penulisan .................................................................................... 2
Bab ll ..................................................................................................................... 3
A. Pengertian Pidato .......................................................................................... 3
B. Tujuan Pidato ................................................................................................ 4
C. Jenis-Jenis Pidato .......................................................................................... 5
D. Isi Naskah Berpidato................................................................................... 11
E. Sikap Berpidato........................................................................................... 12
Bab lll.................................................................................................................. 13
Kesimpulan ...................................................................................................... 13
Saran................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam penataran,


peringatan, seminar, dan perayaan dari dahulu sampai sekarang adalah pidato.
Seorang peminpin, seorang ahli, seorang guru, dan seorang mahasiswa hendaknya
berusaha memiliki keterampilan berbicara umumnya dan memiliki kemampuan
berpidato di hadapan khalayak khususnya karena bagaimana pun pada suatu saat kita
akan dituntut untuk berpidato. Pidato merupakan suatu hal yang sangat penting baik
waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato merupakan
penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau dari gagasan pembicara kepada
khalayak ramai. Seorang yang berpidato baik akan mampu menyakinkan
pendengarnya untuk menerima dan mematuhi pikiran, informasi, gagasan, atau pesan
yang disampaikan. Agar dapat berpidato dengan baik, ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan sperti di bawah ini.
1. Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa pembicara mampu menyakinkan orang
lain.
2. Memiliki pengetahuan yang luas sehingga pembicara dapat menguasai materi
dengan baik.
3. Memiliki pembendaharaan kata yang cukup sehingga pembicara mampu
mengungkapkan pidato dengan lancar dan menyakinkan; dan
4. Melakukan latihan yang intensif.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi permasalahan, yang bertujuan agar
pengkajiannya lebih terarah dan tepat sasaran. Adapun rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:

1. Apa itu berpidato?


2. Apa sajakah tujuan dari pidato?
3. Apa saja Jenis- jenis pidato?
4. Apa saja isi naskah pidato?
5. Bagaimana sikap berpidato?

1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui apa itu berpidato.
2. Mengetahui apa tujuan pidato
3. Mengetahui jenis-jenis pidato beserta contohnya
4. Mengetahui bagaimana sikap berpidato
5. Mengetahui bagaimana menulis naskah

D. Metode Pemecahan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dalam pemecahan masalah kami menitik
beratkan kepada studi kepustakaan dengan mencari buku sumber yang relevan dengan
pembahasan masalah. Selain itu, kami juga mencari data yang menunjang dari media
komunikasi elektronik yakni internet. Kemudian kami mengolah data dengan cara
memilih data yang sesuai dan mendekati kebenaran.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, meteode
pemecahan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMAPARAN


Terdiri dari pengertian pidato serta wilayah kajian pidato yakni jenis-jenis pidato,
meliputi pidato seremonial, pidato persuasi, pidato intruksional, pidato argumentasi,
pidato eksposisi, dan pidato rekreatif.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


Terdiri kesimpulan dan saran.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMAPARAN

A. Pengertian Pidato

Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud
berbahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan
menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan
(ekspresi wajah, gesture, kontak pandang,dll.). Dengan demikian berpidato adalah
kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang
tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung
keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam
suatu acara tertentu.
Pidato ialah kegiatan berbahasa lisan. (Cermat Berbahasa Indonesia, hal 228:
2009). Pidato adalah berucap didepan umum untuk tujuan tertentu. (Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia, hal 455 : 2005). Jadi, Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau
berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu
hal yang ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang
yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang
penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran
bahasa indonesia. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang
disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh
presiden. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang
yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di
depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh
pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato
pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam
berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta
kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat
pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan. Pidato
adalah semacam cara penyampaian gagasan, ide-ide, tujuan, pikiran serta informasi
dari pihak pembicara kepada banyak orang (audience) dengan cara lisan. Pidato juga
bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni
membujuk/mempengaruhi orang lain. Berpidato sangat erat hubungannya dengan
retorika (rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif.

3
B. Tujuan Pidato
Berpidato merupakan kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pidto bertujuan
untuk menyampaikan pikiran dengan maksud tertentu. Tujuan tersebut akan
menetukan cara dan materi yang disampaikan.
Pidato mempunyai beberapa tujuan berikut:

1. Menyampikan Inforamasi

Berpidato bertujuan memberikan informasi atau keterangan kepada orang lain.


Dengan informasi tersebut diharapkan pendengar memahami dan melaksanakan
isi pidato tersebut.

2. Meyakinkan

Berpidato bertujuan meyakinkan penengar untuk mempercayai isi pidato yang


disampaikan. Berpidato harus meyakinkan pendengar bahwa isi pidato baik.

3. Menghibur

Berpidato dapat menghibur pendengar. Cara ini dapat dilakukan dengan cara
menyisipkan humor.

4. Menggerakkan

Berpidato dapat menggerakkan atau membangkitkan semangat pendengar.


Berpidato untuk menggerakkan dilakukan dengan mengajak dan menbangkitkan
pendengar.
Bung Karno merupakan tokoh yang sangat hebat dalam berpidato. Pidato
Bung Karno mampu membangkitkan semangat bangsa Indonesia. Pidatonya
mampu menggerakkan rakyat Indonesia untuk melawan penjajah.

4
C. Jenis-jenis Pidato
Jenis-jenis pidato yaitu sebagai berikut:

1. Pidato Seremonial

Pidato seremonial yaitu pidato yang merayakan acara-acara khusus. Bentuk


umum adalah pidato penghormatan, inspirasi, pujian, bersulang, pengenalan,
membuat dan menerima penghargaan, dan pidato setelah makan malam. Fungsi
mereka lebih dalam adalah untuk berbagi identitas dan memperkuat nilai-nilai
yang menyatukan orang ke dalam komunitas. Seperti dalam pidato perayaan
HUT.
Assalamualaikum wrwb
Yang terhormat dosen pengampu mata kuliah berbicara retorik
Teman teman yang saya muliakan
Merdeka , Merdeka , Merdeka
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. Karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, pada hari in kita semua masih diberi
kesempatan untuk ikut serta memeriahkan acara ulang tahun ke-67 kemerdekaan
Negara Republik Indonesia dalam keadaan sehat walafiat
Kami berharap dengan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan
negara kita ini, rasa cinta kita pada tanah air dan bangsa , daya juang kita
terhadap bangsa dan negara semakin meningkat. Selain itu akan lebih
mempersatukan jiwa ddan segenap raga kita untuk memperkukuh persatuan dan
kesatuan bangsa.
Hadirin yang berbahagia, jika kita kenang perjuangan para pahlawan
pada masa penjajahan, maka terlintas jelas dibenak kita bahwa semangat
pertempuran yang bagaikan api tak kunjung padam itu begitu hebat menyatu
pada jiwa para pahlawan pejuang kemerdekaan tersebut. Namun demikian, tidak
kalah pentingnya dengan peran kita semua sekarang ini. Perjuangan belumlah
selesai. Banyak korban berjatuhan untuk meraih kemerdekaan, maka marilah kita
tingkatkan terus jiwa dan semangat 45 dengan mewujudkan jiwa tangguh untuk
terus membangun.
Kemakmuran berdasarkan keadilan dan Ketuhanan Yang Maha beklum
kita capai. Oleh karena itu, masih banyak yang pahlawan kita ini hendaknya kita
isi dengan jiwa pembangunan tanpa mengenal kepentingan pribadi terlebih
dahulu.
Jiwa dan semangat 45 ialah jiwa dan semangat kebersamaan jiwa yang
mendahukukan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan harus kita
tanamkan dalam hati. Oleh karena itu, kita wajib meningkatka rasa solidaritas
berbangsa dan bernegara. Persatuan dan kesatuan nasional lebih diatas
kepentingan kita secara pribadi dan golongan. Tumbuhkan terus semangat
kebersamaan dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan.

5
Insya Allah harapan bangsa indonesia mencapai kehidupan yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 akan
terwujud.Selain itu, dengan rida Allah Swt. Tumbuhlah semangat persatuan dan
kesatuan nasional Indonesia Amin, amin , yaa robbal alamin. Akhirul kata,
selamat berjuang, selamat membangun bangsa dan negara kita tercinta ini.
Wassalamualaikum wr.wb

2. Pidato Persuasif

Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian
para pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para
pendengar agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan
melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus
berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat
untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif
merupakan salah satu cara efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat
yang lebih baik dan lebih kreatif. Seringkali pada event-event tertentu kita
banyak menemui pidato persuasif yang di lakukan kepada khalayak.
Biasanya orang yang berpidato menyelipkan lelucon atau kata-kata lucu
kepada audiens agar tidak merasa bosan mendengarnya. Dengan begitu informasi
menjadi cair dan dapat mudah diterima oleh audiens.

Contoh pidato persuasif Bahasa Indonesia yang ini berjudul:

“Bahasa Menunjukkan Bangsa”.

Bapak/Ibu dosen yang saya hormati.


Rekan rekan yang berbahagia.
Bismillahirahmanirrahim.

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Semoga kita selalu dalam bimbingan dan
lindungan Allah Swt. Amin.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang penggunaan
bahasa Indonesia sebagai identitas dan jati diri bangsa.
Hadirin yang saya hormati.
Apa jadinya jika kita tidak mempunyai bahasa untuk saling berkomunikasi?
Tentunya kita patut bersyukur memiliki bahasa pemersatu, yakni bahasa
Indonesia, yang lahir dari buah kesadaran akan pentingnya persatuan.
Bahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan. Kita sudah
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad abad silam. Bahasa
lahir bersamaan dengan terbentuknya masyarakat atau bangsa.

6
Oleh karena itu, bahasa sangat terkait dengan budaya dan sosial ekonomi suatu
masyarakat penggunanya. Tidak heran jika suatu daerah memiliki bahasa yang
berbeda padahal untuk maksud yang sama. Suatu bahasa dapat berkembang
dengan pesat atau sebaliknya, secara perlahan musnah karena ditinggalkan
penggunanya.
Di tengah arus globalisasi menimbulkan kecemasan terkikisnya bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Kecenderungan masyarakat atau pun para pelajar
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing dalam percakapan sehari hari
semakin tinggi. Bahkan mencampur adukkan bahasa inggris dan bahasa
Indonesia.
Dalam konteks pendidikan di sekolah, pendidikan bahasa dimaksudkan sebagai
upaya agar para siswa memiliki keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis). Dengan begitu, para siswa akan mampu berkomunikasi
secara cerdas serta mempunyai daya kritis melalui kegiatan membaca dan
menulis.

Hadirin yang saya hormati.


Demikianlah pidato dari saya. Mohon maaf jika ada kata kata yang kurang
berkenan.
Billahi taufik wal hidayah.
Wassalamu „alaikum warrohmatullahi wa barrokatuh.

3. Pidato Intruksional

Instruksional berasal dari kata instruction yang berarti pengajaran, pelajaran


atau bahkan perintah / instruksi. Menurut Webster‟s Third International
Dictonary of The English Language menyebut instruksional berarti memberi
pengetahuan / informasi khusus dengan maksud melatih berbagai bidang khusus
memberikan keahlian / pengetahuan dalam berbagai bidang seni / spesialis
tertentu. Sedangkan didunia pendidikan, Intruksional berarti pengajaran /
pelajaran.
Pidato instruksional dengan aspek turunannya adalah sebuah proses dan
kegiatan komunikasi yang dirancang secara khusus untuk tujuan meningkatkan
nilai bagi pihak sasaran, yang dalam banyak hal sebenarnya adalah untuk
meningkatkan literasi dibanyak bidang kehidupan bernuansa teknologi
komunikasi dan informasi. Pidato Intruksional merupakan bagian dari
komunikasi pendidikan yakni merupakan proses komunikasi yang dipola dan
dirancang secara khusus untuk mengubah perilaku sasaran dalam komunitas
tertentu kearah yang lebih baik.

4. Pidato Argumentatif

7
Pidato argumentatif adalah pidato yang bertujuan untuk meyakinkan
pembaca agar pembaca mau mengubah pandangan dan keyakinannya kemudian
mengikuti pandangan dan keyakinan pembicara. Keberhasilan sebuah pidato
argumentatif ditentukan oleh adanya pernyataan/pendapat pembicara,
keseluruhan data, fakta, atau alasan-alasan yang secara langsung dapat
mendukung pendapat pembicara. Keberadaan data, fakta, dan alasan sangat
mutlak dalam pidato argumentatif. Bukti-bukti ini dapat berupa benda-benda
konkret, angka statistik, dan rasionalisasi penalaran pembicara.
Dalam berargumentasi, unsur-unsur yang ada harus diatur secara logis
dengan bentuk penalaran tertentu. Bentuk penalaran yang ada adalah penalaran
induksi dan penalaran deduksi. Penalaran induksi adalah bentuk penalaran yang
bertolak dari pernyataan khusus kemudian menarik kesimpulan secara lebih
umum. Penalaran induktif tidak boleh membuat kesimpulan yang melebihi
kelayakan fakta sebagai pendukung. Penalaran deduksi adalah penalaran yang
bertolak dari pernyataan umum yang dipakai untuk mengamati pernyataan
khusus sebagai dasar mengambil kesimpulan.
Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat pidato
argumentatif. sebagai berikut;
-Berpikir sehat, kritis, dan logis.
-Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik,
serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
-Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
-Menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan
salah penafsiran.

Assalamu'alaikum wr. wb

Alhamdulilahirobil'alamin, puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt. yang


telah melimpahkan rahmatnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul disini
dalam sosialisasi hidup hemat listrik. Terimakasih saya ucapkan kepada hadirin
yang telah rela meluangkan waktunya untuk menghadiri acara ini.
Di zaman globalisasi ini, semua hal yang kita butuhkan sulit untuk didapat,
bahkan kebutuhan yang mendasar sekalipun seperti sembako. namun pernahkah
anda berfikir bahwa hal-hal yang mudah di dapat pun pasti suatu saat akan
mengalami penurunan jumlah seperti listrik. memang sekarang listrik masih
berlimpah, namun penggunaan listrik yang terus menerus dan berlebihan dapat
berakibat sumber listrik habis. Bahan bakar pembangkit listrik seperti minyak
bumi adalah sumber energi yang tidak bisa di perbarui. Oleh karena itu, kita
harus pandai-pandai menggunakan listrik dengan hemat.
Penggunaan listrik semakin bertambah seiring dengan perkembangan teknologi
yang pesat. Alat-alat elektronik semakin banyak dibuat dan beredar di pasaran.
Banyak barang elektronik yang berkesan mewah dan menyedot banyak sumber
daya listrik untuk hal yang tidak terlalu penting, hal seperti inilah yang harus
dihindari. Tentunya kita tidak ingin melihat dunia gelap karena kurangnya listrik.

8
Tentunya kita tidak ingin generasi yang akan datang tidak bisa menikmati listrik.
Karena itu, marilah kita bersama-sama menghemat listrik demi kehidupan yang
lebih baik. Ayo kita dukung gerakan hemat listrik.

Mungkin hanya itu saja yang dapat saya sampaikan, sekiranya dapat memberi
pengarahan agar kita tidak ceroboh dan tidak salah melangkah. Terimakasih atas
perhatian saudara-saudara, mohon maaf bila ada kesalahan ataupun kekeliruan.
Saya akhiri.

wassalamu'alaikum wr.wb

5. Pidato Eksposisi

Pidato eksposisi adalah suatu pidato yang menginformasikan/menjelaskan


sesuatu kepada pendengar. Tujuan dari pidato eksposisi yaitu untuk memaparkan
atau menjelaskan sesuatu agar pengetahuan pembaca bertambah. Eksposisi dan
pidato memiliki kesamaan dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain.
Pidato eksposisi digunakan untuk mengungkapkan pendapat kepada orang lain,
danorang lain diminta untuk menerima pendapat yang disampaikan. Untuk itu,
argumentasi yang diberikan harus betul-betul kuat.
Contoh pidato eksposisi:

Asalamualaikum Wr.Wb.

Saudara-saudara sekalian,
Untuk mendorong pertumbuhan produksi dalam negeri, perdagangan bebas tidak
perlu dilaksanakan. Perdagangan bebas sangat merugikan dari berbagai aspek.
Dari segi ekonomi, perdagangan bebas sangat merugikan karena dapat
mengancam petumbuhan industri dalam negeri dikarenakan banyak orang lebih
memilih mengimpor barang dari luar negeri dibandingkan membeli barang dalam
negeri. Dan ini dapat menyebabkan para pedagang lokal tidak mampu bersaing
dan gulung tikar. Serta, dapat membuat negara tidak mandiri karena terus
bergantung kepada negara maju.

Dari segi politik, antidumping di Indonesia sangat lemah sehingga kinerja impor
meningkat dan kinerja ekspor menurun. Indonesia tidak dapat diharapkan
memperoleh untung dari perdagangan bebas. Perdagangan bebas mengakibatkan
membanjirnya barang asing dalam negeri dan mematikan produksi dalam negeri.

Dari segi tenaga kerja, dengan adanya perdagangan bebas banyak tenga kerja di
Indonesia nantinya tidak terserap. Keterampilan buruh Indonesia umumnya
masih kalah dari buruh negara maju. Termasuk tenaga kerja profesional seperti

9
manajer, dokter, dosen, akan menghadapi persaingan dengan tenaga sejenis dari
luar negeri.

Jelaslah bahwa perdagangan bebas sangat merugikan dari berbagai aspek yaitu
dari aspek ekonomi, politik, buruh/pekerja. Perdagangan bebas mengancam
pertumbuhan ekonomi negara tidak biasa mandiri karena selalu bergantung
kepada negara lain.

Hadirin yang sekalian,


Akhir kata, kalau ada piring yang pecah jangan disimpan di dalam peti, kalau ada
kata-kata yang salah, jangan disimpan di dalam hati. Burung irian burung
cenderawasih, cukup sekian dan terima kasih. Wasalamualaikum Wr.Wb.

6. Pidato Rekreatif
Pidato Rekreatif adalah pidato yang dipergunakan untuk menghibur pendengar
yang ada pada saat itu.Pidato Rekreatif tidak bertujuan untuk mempengaruhi
khalayak ataupun tidak menyampaikan informasi berupa fakta, akan tetapi lebih
bersifat entertain.
Tujuan Pidato Rekreatif hanyalah menggembirakan, melepaskan ketegangan,
menggairahkan suasana, atau sekedar memberikan selingan yang ringan setelah
rangkaian acara yang melelahkan. Selama Sobat menyampaikan hal-hal yang
menarik perhatian pendengar, mengendurkas saraf mereka, dan membuat mereka
santai dan gembira, maka anda sedang menyampaikan pidato rekreatif. Ciri /
Karakteristik Pidato Rekreatif adalah :
a. Bersifat menghibur
b. Reaksi yang diinginkan adalah kegembiraan

contoh pidato tekreatif


Asalamu'alaikum Wr. Wb.
Kepada yang terhormat bapak Lasmansory selaku ketua rw Yang terhormat
bapak Iqbal Siregar selaku ketua rt Dan saudara saudaru sekalian Pertama tama,
marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga dapat
berkumpul ke lapangan rt yang kita cintai ini. Sebelumnya, saya turut berduka cita
atas bencana tanah longsor yang telah melanda didaerah kita. Tak heran banyak
kerugian yang tertelan oleh kejadian ini, namun yang pasti, kita harus tabah
mengenai apa yang kita hadapi sekarang ini. Saudara saudaraku, Disini, Gubernur
telah memberikan kita bantuan. Seperti tenda tempat pengungsian, obat-obatan,
dan makanan yang cukup, bahkan tim penyelamat sekalipun. dan juga kita telah
diberikan bantuan dari beberapa masyarakat dikawasan lain. Saudara saudaraku,
Sekali lagi, kita berduka cita atas bencana alam yang telah melanda kita. Karena,
bencana alam bukanlah sesuatu yang kita hendaki, namun itu sudah keputusan
dari yang maha kuasa. Dan dari kejadian itu, telah mengingatkan kita untuk
menjaga kelestarian alam dan tidak menebang pohon sembarangan.

10
Seperti yang telah kita ketahui bahwa akar dari pohonlah yang menyerap air yang
berlebih. Dengan demikian, untuk menghindari kejadian ini terulang lagi, nanti
kita akan mengadakan tanam pohon di daerah kita yang masih gersang. Saudara
saudaraku, Jangan kita merasa lelah dan berputus asa dari bencana ini, dan kita
bisa memulai semuanya dari awal lagi, kita akan bekerja sama mencari korban
korban lainnya, kita kumpulkan benda- benda yang masih berguna dan kita harus
saling menjaga dan membantu satu sama lainnya. Namun, takperlu kita terlalu
khawatir atas semuanya. Kita serahkan kepada yang diatas dan
berdo‟a semoga semua saudara kita dalam kondisi selamat, Amin.
Demikianlah pidato yang saya sampaikan, semoga bermanfaat dan sedikit
memberi ketenangan kepada saudara. Sekian. Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

D. Isi Naskah Pidato


Naskah pidato memuat aspek-aspek berikut.

1. Tujuan
Tujuan pidato berbeda-beda disesuaikan dengan fungsi pidato. Pidato bertujuan
membangkitkan semangat, pembawa pidato harus membawakan pidato dengan
semangat. Tujun pidato disampaikan secara jelas agar penengar paham.

2. Isi atau Materi


Isi pidato merupakan informasi-informasi yang mengurikan permasalahan
dalam pidato. Isi pidato memiliki satu gagasan pengikat seluruh uraian pidato.
Pembicara harus menyusun materi secara urut dan teratur. Tujuan agar pendengar
mampu memahami isi pidato tersebut.

3. Sifat atau Pesan


Pesan pidato mengarah pada pengungkapan isi. Pesan pidato berkaitan
dengan tujuan. Ada keterkaitan antara tujuan, isi, dan pedan pidato

Ketiga aspek pokok tersebut harus ada dalam naskah pidato. Naskah pidato dapat
diktakan utuh dan padu jika memenuhi beberapa aturan berikut.

a. Satu Kesatuan
Naskah pidato memuat ketiga unsur pokok yaitu tujuan, isi dan pesan.
Ketiga unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

b. Saling berhubungan

11
Naskah pidato harus berhubungan. Maksudnya, naskah pidato
berhubungan antara satu bagian masalah dengan masalah lain. Bagian
pendahuluan mengantarkan bagian isi. Bagian penutup menyimpulkan bagian
isi. Hubungan tersebut membuktikan bahwa ada ketrkaitan antarbagian.
Naskah pidato disusun secara urut dan teratur.

c. Menegaskan Sesuatu
Pembicara sebaiknya menunjukkan bagian-bagian penting dalam pidato
agar inti pidato dapat tersampaikan. Pembicara dapat memberi tand khusus
pada bagian-bagian yang dianggap penting pada teks pidato.

E. Sikap Berpidato

Berpidato memerlukan kesiapan diri. Persiapan berkaitan dengan sikap,


penampilan, dan cara berpidato. Beberapa aturan yang perlu diperhatikan saat
berpidato adalah sebagai berikut.

1. Sikap Badan
Saat berpidato sikap badan sebaiknya tegak. Sikap ini dilakukan baik saat
berpidato dengan duduk atau berdiri. Sikap badan tegak memunjukan pembawa
pidato bersemangat tinggi, percaya diri, dan bersungguh-sungguh.
Pandangan mata sebaiknya mengarah kepada pendengar.

2. Pengaturan Suara
Berpidato memerlukan irama dan tempo suara teratur. Pengaturan suara
berkaitan dengan tinggi rendahnya suara. Pengaturan suara juga berkaitan dengan
cepat lambatnya suara. Dengan demikian, suara suara dapat beriram dan enak
didengar. Suara berirama dapat menggugah minat pendengar. Pembawa pidato
juga harus memperhatikan kejelasan suara (pelafalan). Kejelasan suara dapat
mempermudah pendengar memahami isi pidato.

3. Kewajaran Sikap dan Gaya


Pembawa pidato sebaiknya menjaga kewajaran sikap saat berpidato. Sikap
dan gaya berlebih-lebihan mengurangi perhatian penengar.

4. Penyesuaian Gerak, Gaya, Mimik, dan Suara


Pembawa pidato sebaiknya tampil dengan gaya dan intonasi suara bervariasi.
Pembawa pidato sebaiknya juga memahami kondisi dan situasi pendengar,
misalnya, pembicara merasakan bahwa pendengar sudsh kelihatan bosan.
Pembicara harus menyisipkan humor untuk menyegarkan dan menumbuhkan
semangat pendengar.

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Pidato merupakan kegiatn berbicara di depan banyak orang. Pidato berarti
menyampaikan pikiran dengan tujuan tertentu. Tujuan tersebut akan menentukan
cara dan materi yang disampaikan dalam pidato.
Pidato harus disampaikan menggunakan bahasa yng mampu meyakinkan,
memengaruhi, dan memberikan informasi kepada pendengar. Sebenarnya pidato itu
tidak sulit. Hal terpenting yaitu kesiapan batin dan kesungguhan hati. Inilah
pendorong bagi orang yang akan berpidato.
Pidato memiliki beberapa jenis yaitu: pidato seremonial yang terdapat dalam
acara/kegiatan khusus dan formal seperti dalam pidato kegiatan perayaan HUT
Kemerdekaan Indonesia, pidato persuasi yang tujuannya menarik perhatian dan
himbauan kepada pendengar, pidato instruksional yang memberikan pembelajaran
kepada penengar, pidato argumentasi yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca
agar merubah pandangan dan keyakinannya dan pidato rekreatif yang dipergunakan
bukan hanya pembelajaran tetapi juga untuk menghibur pendengar
.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada para pembaca
khususnya kepada mahasiswa yang mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Kelas jenjang S1 untuk dapat meningkatkan pemahamannya
mengenai pidato guna terwujudnya kemampuan mahasiswa untuk dapat berbicara di
depan umum. Kami pun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh sebab itu kami menyarankan kepada para pembaca untuk tetap terus menggali
sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan makalah ini untuk perbaikan
yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Montefiore, Simon Sebag.2009. Pidato-pidato yang Mengubah Dunia.


Surabaya.Erlangga.
Setiyaningsih, Ika. 2015. Terampil Berbicara Pengetahuan dan Praktik.
Klaten. PT. Intan Perwira

14

Anda mungkin juga menyukai