Anda di halaman 1dari 67

MAKALAH PUBLIK SPEAKING

PRINSIP PRINSIP PIDATO DALAM PUBLIK SPEAKING

Dosen Pengampu: Muh. Anwar HM, S.Ag, M.Pd.

OLEH :

ELFI NOVIANTI (20900121062)

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil „alamin, segala puji bagi kita panjatkan kehadirot Allah SWT. Hanya

Dia-Lah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat Rahmat dan karunia-Nya,

sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada kita Muhammad SAW. Keluarga,Sahabat, dan seluruh umatnya yang setia

dan istiqomah berada di jalan ajarannya hingga hari kiamat kelak.

Maka dari itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca jika

menemukan kekurangan dalam makalah ini. Akhirul kalam penulis mengucapkan terima

kasih kepada pihak yang sudah membantu penyusunan makalah ini, termasuk dosen

pengampu yang memberikan tugas dan arahannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi

pembaca dan menjadi motivasi bagi penulis.

Gowa, 21 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

A.Latar belakang ............................................................................................................... 4


B.Rumusan masalah .......................................................................................................... 4
C.Tujuan makalah ............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 5

A.Prinsip-prinsip penyampaian dalam public speaking......................................................


B. Pemilihan topic Dan tujuan pidato .................................................................................
C. Penggunaan bahasa yang efektif dalam public speaking ..............................................
D. Pidato informative, persuasive dan menghibur dalam public speaking .........................
E. Pemandu acara dan entertainer .......................................................................................
F. Presentasi dan Pelaksanaannya .......................................................................................
G. Rapat dan Moederator ....................................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................

A.Kesimpulan .....................................................................................................................
B.Saran ................................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Public speaking merupakan keterampilan komunikasi yang penting dalam kehidupan


sehari-hari. Baik dalam konteks profesional maupun personal, kemampuan berbicara di depan
umum dengan percaya diri dapat mempengaruhi orang lain, membangun hubungan yang
baik, dan mengomunikasikan ide-ide dengan jelas. Oleh karena itu, banyak orang yang
tertarik untuk meningkatkan keterampilan public speaking mereka.

Makalah public speaking bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam


mengenai keterampilan ini. Makalah tersebut meliputi berbagai aspek, termasuk strategi
persiapan sebelum berbicara di depan umum, teknik komunikasi verbal dan nonverbal,
penggunaan alat bantu visual, cara mengatasi kecemasan, dan pentingnya menerima umpan
balik untuk pengembangan diri

Latar belakang makalah ini juga mencerminkan kebutuhan akan keterampilan public
speaking dalam berbagai bidang kehidupan. Di dunia profesional, kemampuan berbicara di
depan umum menjadi kunci sukses dalam presentasi bisnis, pidato publik, atau dalam
memimpin rapat. Di sisi personal, public speaking membantu individu untuk berkomunikasi
dengan lebih efektif di dalam keluarga, dalam pertemuan sosial, atau dalam situasi lain yang
melibatkan interaksi dengan orang lain.

Selain itu, latar belakang makalah ini juga mempertimbangkan tantangan yang sering
dihadapi oleh banyak orang dalam berbicara di depan umum, seperti kecemasan panggung,
ketidakpastian dalam menyampaikan pesan, atau kesulitan dalam mempertahankan perhatian
audiens. Oleh karena itu, makalah ini akan memberikan panduan dan strategi yang dapat
membantu individu mengatasi tantangan tersebut dan menjadi pembicara publik yang lebih
percaya diri dan efektif.

Dalam rangka mengembangkan makalah public speaking, juga penting untuk


melibatkan penelitian dan referensi yang relevan. Penelitian dapat mencakup teori-teori
komunikasi, studi kasus tentang pembicara publik yang sukses, atau penelitian tentang teknik
dan strategi public speaking yang terbukti efektif.
Dengan demikian, latar belakang makalah public speaking mencakup pentingnya
keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari, tantangan yang dihadapi, serta upaya untuk
memberikan panduan dan strategi yang berguna bagi individu yang ingin meningkatkan
keterampilan public speaking mereka.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari hasil latar belakang diatas adalah :

1. Apa pemilihan topic Dan tujuan pidato?


2. Apa penggunaan bahasa yang efektif dalam public speaking?
3. Apa pidato informative, persuasive dan menghibur dalam public speaking ?
4. Apa pemandu acara dan entertainer ?
5. Apa presentasi dan Pelaksanaannya ?
6. Apa Rapat dan Moederator ?

C. TUJUAN

1. Bagaimana pemilihan topic Dan tujuan pidato?


2. Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif dalam public speaking?
3. Bagaimana pidato informative, persuasive dan menghibur dalam public speaking ?
4. Bagaimana pemandu acara dan entertainer ?
5. Bagaimana presentasi dan Pelaksanaannya ?
6. Bagaimana Rapat dan Moederator ?

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip-prinsip penyampaian dalam public speaking


A. Pengertian Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pidato
dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan dapat diterima oleh pendengar.
Umumnya, orang yang melakukan pidato akan menyampaikan gagasannya kepada
orang lain atau pendengar. Isi pembicaraan di dalam pidato akan menjelaskan
mengenai ide dan petunjuk. Tak jarang juga orang yang melakukan pidato akan
memberikan nasihat-nasihat kepada para pendengarnya. Hal itu tergantung pada
konteks atau kondisi pidato tersebut.
Umumnya, pidato akan dilakukan oleh orang yang dianggap penting. Dalam
artian, orang tersebut dibutuhkan untuk menyampaikan sebuah pernyataan atau
pandangan. Hal-hal yang disampaikan tersebut berisi informasi dengan cara berorasi.

Pengertian Pidato Menurut Para Ahli


Berikut ini adalah pengertian pidato menurut beberapa ahli, yaitu:
1. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Menurut KBBI, pidato adalah sebuah pengungkapan pikiran ke dalam bentuk
kata-kata. Pidato ditujukan kepada orang banyak. Selain itu, pidato adalah wacana
yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
2. Emha Abdurrahman
Pengertian pidato menurut Emha Abdurrahman adalah sebuah kegiatan
berbicara di depan umum. Pidato dilakukan untuk menyampaikan sebuah
pendapat atau uraian. Pidato dilakukan oleh seseorang secara lisan. Informasi di
dalam pidato menjelaskan mengenai suatu hal atau sebuah masalah. Pidato akan
dilakukan dengan menggunakan kalimat-kalimat yang jelas pada waktu tertentu di
hadapan banyak orang.
3. Syam
Syam menjelaskan bahwa pengertian pidato adalah teknik berbicara. Pidato
akan dilakukan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa yang efektif. Orang
yang berpidato akan menampilkan sebuah keterampilan orang tersebut.

vi
Umumnya, tersebut akan menunjukan sebuah kemahiran dalam melakukan
pemilihan kata. Hal itu akan mempengaruhi para pendengar.

4. Arsjad
Pidato menurut Arsjad adalah sebuah kegiatan komunikasi. Kegiatan ini
dilakukan oleh seseorang dengan sebuah tujuan. Tujuan tersebut antara lain untuk
menyampaikan dan menanamkan beragam ide, gagasan dan konsep. Semua hal itu
akan diungkapkan di muka umum. Tujuannya adalah supaya pendengar yakin
terhadap ide, gagasan atau konsep yang dijelaskan. Dengan kata lain, hal itu
dilakukan supaya pendengar yakin terhadap orang yang sedang berpidato.
5. M. Djen Amar
Menurut M. Djen Amar, pidato adalah sebuah hal yang mengaitkan kepada
tiga hal. Pertama, pembicara atau komunikator yang menyampaikan sesuatu
dengan lisan. Kedua berkaitan dengan isi pembicaraan, isi pidato atau pesan yang
termasuk ke dalam pesan atau message lisan. Ketiga pendengar atau hadirin yang
hadir dan mendengarkan, mereka disebut komunikan di dalam komunikasi.

Berdasarkan pengertian secara umum dan menurut para ahli, dapat diambil
kesimpulan mengenai pengertian pidato. Pidato adalah sebuah penyampaian pesan
dari seorang pembicara kepada para pendengar. Pidato dilakukan di dalam situasi
komunikasi yang khusus. Tujuannya bermacam-macam, bisa untuk menghibur,
menginformasikan sesuatu atau membujuk. Tak jarang pula pidato bertujuan
untuk menyentuh emosi dari para pendengar. Kegiatan dari pidato tersebut
membutuhkan bahasa yang formal dan dibutuhkan pula struktur yang benar. Hal-
hal tersebut dilakukan tergantung pada pendengarnya.
Di dalam pidato juga terdapat rentetan kalimat. Kalimat-kalimat tersebut
memiliki makna di dalamnya. Makna tersebut akan membahas mengenai sebuah
pandangan dari pemikiran si pembicara. Contohnya dalam mengungkapkan
sebuah peristiwa atau kejadian.

B. Prinsip Prinsip Pidato


Terdapat banyak teknis dalam menyusun konsep suatu pidato, meskipun
demikian ada acuan yang harus dipegang, di mana akan ini dapat mempengaruhi
seluruh organisasi pesan. Sebagaimana yang diungkap oleh mempengaruhi

vii
seluruh organisasi pesan. Sebagaimana yang diungkap oleh Raymond S. Ross
bahwa "These three great rhetorical principles have a profound bearing upon how
we should organize massages" Prinsip-prinsip in adalah kesatuan (unity),
pertautan (coheren) dan titik berat (emphasis).
a. Kesatuan (unity)
Aristoteles menganalogikan komposisi suatu pidato dengan tubut
manusia. Angaota tubuh yang satu melenakapi anggota tubuh yang lainnya.
Hilangnya satu anggota tubuh menyebabkan seseorang menjadi tidak
sempurna, begitu pula halnya dengan komposisi suatu pidato. Komposisi vang
baik harus merupakan kesaluan yang utuh, yang meliputi Kesatuan Isi, tujuan
dan sifat (mood).
Dalam isi suatu pidato harus jelas memperlihatkan kesatuan gagasan.
tunggal, mengandung satu ide pokok yang mendominasi seluruh uraian yang
menentukan dalam pemilihan bahan-bahan penuniang. Komposisi suatu pidato
harus mempunyai satu macam tujuan, salah satu diantara yang tiga untuk
menghibur atau memberi tahu atau informasi atau mempengaruhi harus dipilih
salah satunya saja. Meskipun demikian kita masih bisa ditolerir untuk
menggunakan cerita cerita lucu dalam pidato Persuasif sepanjang cerita lucu
tersebut menambah daya persuasif pembaca.
Bila cerita lucu itu tidak ada korelasinya dengan persuasi, betapapun
menariknya, cerita lucu tersebut harus tidak digunakan. Kesatuan (unity) juga
harus tampak dalam sifat pembicaraan (mood). Sifat pembicaraannya dapat
serius, informal, formal, anggun atau bermain- main. Sifat pembicaraan ini
menentukan pemilihan bahan, gaya bahasa, pemilihan kata-kata. Misal dalam
suasana informal, maka gaya pidato yang digunakan adalah seperti bercakap-
cakap (conversation) dan akrab (intimate). Kurangnya kesatuan akan
menyebabkan pendengar menggerutu, tidak merespon, tidak jelas apa yang
dibicarakan.
b. Keterkaitan (coherence)
Yang dimaksud dengan koherensi atau keterkaitan, pertautan,
kepaduan adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur kata atau
kelompok kata yang membentuk kalimat. Bagaimana hubungan antara subjek
dan predikat, hubungan antara predikat dengan objek, serta keterangan-
keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi.

viii
Setiap bahasa mempunyai kaidah-kaidah tersendiri bagaimana
mengurutkan gagasan-gagasan tersebut. Ada bagian-bagian kalimat yang
memiliki hubungan yang lebih erat sehinggga tidak boleh dipisahkan, ada
yang lebih renggang kedudukannya sehingga boleh ditempatkan di mana saja,
asal jangan disisipkan antara kata-kata atau kelompok kata yang rapat
hubungannya. Kesalahan yang seringkali juga merusakkan koherensi adalah
menempatkan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada
tempatnya. Koherensi dalam suatu pidato menunjukkan urutan bagian uraian
yang berkaitan satu sama lain. Koherensi menyebabkan perpindahan atau
peralihan dari pokok yang satu ke pokok yang lainnya berjalan dengan lancar.
Sebaliknya, hilangnya koherensi menimbulkan gagasan yang disampaikan
menjadi tersendat-sendat sehingga audien tidak mampu menarik gagasan
pokok dari seluruh isi pidato. Ini muncul karena perencanaan yang tak
memadai, pemikiran yang ceroboh dan sebagainya.
Menurut Jalal, untuk memelihara pertautan dapat dipergunakan tiga
cara: ungkapan penyambung (connective pharases), paralelisme dan gema
(echo). Ungkapan penyambung adalah sebuah kata atau lebih yang digunakan
untuk merangkaikan bagian-bagian seperti: karena itu, walaupun, jadi, selain
itu, sebaliknya, misalnya, sebagai contoh, dengan perkataan lain. sebagai
ilustrasi, bukan saja..., tetapi juga..., tidak berbeda dengan ini.... akibat
semuanya ini..., dan yang terpenting dari semuanya ini..., hal-hal tersebut perlu
diperhatikan...,demikian..., contoh berikutnya ialah...dan seterusnya.
(Jalaluddin, h. 33: 1998) Sedangkan paralisme adalah mensejajarkan struktur
kalimat yang sejenis dengan ungkapan yang sama untuk setiap pokok
pembicaraan. Contoh: "Pemuka masyarakat memiliki empat ciri: ia
mengetahui lebih banyak, ia berpendidikan lebih tinggi, ia mempunyai status
yang lebih terhormat, dibandingkan dengan anggota masyarakat yang lain.

c. Penekanan (emphasis)
Inti pikiran yang terkandung dalam kalimat (gagasan utama) haruslah
dibedakan dari sebuah kata yang dipentingkan. Gagasan utama kalimat tetap
didukung oleh subyek, dan predikat, sedangkan unsur yang dipentingkan dapat
bergeser dari satu kata ke kata yang lain. Kata yang dipentingkan harus
mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain.

ix
Dalam bahasa lisan kita dapat mempergunakan tekanan, gerak-gerik
dan sebagainya untuk memberi tekanan pada sebuah kata. Dalam bahasa
tulisan hal ini tidak mungkin dilakukan (Gorys Keraf, h. 41: 1997). Di
samping itu penekanan dalam uraian lisan dapat dinyatakan dengan hentian,
tekanan suara yang dinaikkan, perubahan nada, isyarat dan sebagainya. Dapat
pula didahului dengan keterangan penjelasan seperti "Akhirnya sampailah
kepada inti pembicaraan saya" atau dengan kata-kata seperti ini "Saudara-
saudara, yang terpenting bagi kita ialah...", dan sebagainya. Penekanan/ titik
berat dalam tulisan dapat dinyatakan dengan tanda garis bawah, huruf miring
atau huruf besar.
Penekanan/titik berat dari suatu pidato menunjukkan audien pada
bagian-bagian penting yang patut diperhatikan. Adapun hal-hal yang harus
menjadi penekanan/titik berat bergantung pada isi komposisi pidato. Tetapi
pokok-pokoknya hampir sama. Gagasan utama (central ideas), ikhtisar uraian,
pemikiran baru, perbedaan pokok, hal yang harus dipikirkan audien adalah
bagian yang harus diberikan tekanan/titik berat.

Terdapat beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk memberi


penekanan. Cara-cara tersebut adalah:
1. Merubah-merubah posisi dalam kalimat
Semua kata yang ditempatkan pada awal kalimat adalah kata yang
dipentingkan. Berdasarkan prinsip tersebut, untuk mencapai efek yang
diinginkan sebuah kalimat dapat dirubah-rubah strukturnya dengan
menempatkan sebuah kata yang dipentingkan pada awal kalimat. Contoh:
Kami berharap pada kesempatan lain kita dapat membicarakan lagi soal ini.
Kalimat di atas menunjukkan bahwa kata yang dipentingkan adalah "kami
(berharap), bukan yang lain-lain. Tetapi jika kita ingin memberikan penekanan
pada kata yang lain seperti kata "pada kesempatan lain, soal ini dan
sebagainya, maka kata-kata tersebut dapat diletakkan pada awal kalimat
dengan merubah strukturnya.
2. Mempergunakan repetisi
Repetisi adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting dalam
sebuah kalimat. Contoh: Saya selaku pimpinan menginginkan tiada dusta

x
antara kita, tiada dusta antara pimpinan dan bawahan dan sebaliknya. Kata-
kata tiada dusta yang menjadi penekanan.
3. Pertentangan
Pertentangan dapat pula dipergunakan untuk menekankan suatu
gagasan. Contoh: Selama ini ide dan gagasan muncul dari atasan (top down),
tetapi sekarang diharapkan ide dan gagasan muncul dari bawahan (buttom up)
4. Partikel penekan
Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa partikel yang berfungs
untuk menonjolkan sebuah kata atau ide dalam sebuah kalimat. Partikel yang
dimaksud yaitu: lah, pun, kah. Contoh: "Engkaulah yang harus
bertanggungjawab dalam persoalan itu. "Bapaklah yang harus lebih dahulu
memberi contoh". "Rakyatlah yang harus menanggung beban hutang luar
negeri".
5. Variasi
Pemakaian bentuk yang sama secara berlebihan akan menghambarkan
selera audien. Oleh karena itu perlu adanya variasi. Variasi tidak lain daripada
menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan
perhatian orang. Contoh: Dari renungan itulah penyair menemukan suatu
makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral
yang menjiwai seluruh puisi.

xi
B. Pemilihan topic Dan tujuan pidato
PEMILIHAN TOPIK
Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Menurut Teri Gamble dan Michael
Gamble (1994: 28-29), pemilihan topik yang tepat adalah didasarkan kepada (1)
analisis diri Anda untuk mengidentifikasi bahwa topik itu menarik minat dan
perhatian Anda, dan secara khusus berada dalanm penguasaan pengetahuan Anda, (2)
analisis pendengar (audience) untuk mengidentitikasi hal-hal mengenai keinginan,
kebutuhan dan pengetahuan mereka yang berdampak pada pemilihan topik, (3)
identifikasi kejadian terhadap pembicaraan, termasuk setiap permintaan khusus dari
penyelenggara atau adanya peristiwa alam yang menyebabkan timbulnya
pembicaraan, (4) pilih area subjek pembicaraan yang umum dan kemudian
dipersempit pada subjek yang khusus sampai akhirnya pada subjek yang tersempit di
mana Anda dapat melaksanakaanya dalam alokasi waktu yang disediakan.

Dengan demikian, topik yang tepat dan menarik adalah sejauh yang Anda minati
dan ketahui banyak mengenai topik tersebut. Topik Anda haruslah juga menarik bagi
pendengar dimana mereka akan merasa senang meluangkan waktu untuk hadir dan
merasa ada manfaatrnya. Hal yang penting lainnya, sesuaikan pemaparan Anda
dengan alokasi waktu yang disediakan.1

Memilih topik dibatasi oleh beberapa hal dijadikan tolak ukur untuk. Ketika anda
menyampakaikan public speaking di tempat tertentu, biasanya ada instruksi yang
harus diikuti, atau ada batasan tertentu yang tidak bisa dilanggar.Misalnya, dalam
dunia profesional berbicara di depan umum, pembicara sering kali disewa untuk
berbicara tentang topik tertentu (mis., Manajemen waktu, kepuasan pelanggan,
kewirausahaan). Dalam situasi seperti ini, ketika seorang pembicara disewa atau
ditugaskan untuk berbicara tentang topik tertentu, dia tidak dapat memutuskan untuk
berbicara tentang sesuatu yang lain. ada beberapa poin yang menjadi batasan ketika
akan memilih topik yang harus diketahui oleh seorang public speaker. yang bisa

1. Tujuan

1
Hidayat,M.S. UEU-Book , 2006 ,Public Speaking dan teknik presentasi, Grahan ilmu ,Yogyakarta ,
Batasan pertama adalah tujuan dari pidato yang akan disampaikan.
Apakah tujuannya untuk informative, persuasive atau untuk menghibur. Jika
Anda diberi tahu bahwa Anda akan menyampaikan pidato yang informatif,
Anda secara otomatis akan terhambat untuk menyampaikan pidato dengan
tujuan membujuk atau menghibur, begitupun sebaliknya.

2. Audiens
Batasan kedua yang perlu Anda pertimbangkan sebagai pembicara adalah
jenis audiens yang akan mendengarkan pidato anda. Sebagaimana dibahas
dalam bab tentang analisis audiens, audiens yang berbeda memiliki
kecenderungan politik, agama, dan ideologis yang berbeda. Dengan demikian,
memilih topik pembicaraan untuk audiens yang memiliki pola pikir tertentu
bisa sangat rumit. Sayangnya, memilih topik apa yang mungkin atau mungkin
tidak sesuai untuk audiens tertentu didasarkan pada generalisasi tentang
audiens tertentu. Misalnya, anda diminta berbicara di kampus Islam, anda
mungkin berpikir bahwa semua audiens anda memiliki pemahaman Islam
yang setara karena berada di wilayah kampus, padahal bisa saja pemahaman
awal mereka berbeda-beda.

3. Konteks
Batasan ketiga terkait dengan konteks. Untuk tujuan berbicara, konteks
pidato adalah seperangkat keadaan di sekitar pidato tersebut. Ada banyak
konteks berbeda yang bisa kita temui pada saat akan menyampaikan public
speaking, ruang kelas di perguruan tinggi, jemaat agama, ruang rapat
perusahaan, pensiun desa, atau konvensi politik. Dalam setiap konteks yang
berbeda ini, harapan untuk pembicara akan menjadi unik dan berbedaTopik-
topik yang mungkin sesuai di depan kelompok agama mungkin tidak sesuai di
ruang rapat perusahaan. Topik yang sesuai untuk ruang rapat perusahaan
mungkin tidak sesuai di konvensi politik.

4. Jangka waktu

xiii
Kendala terakhir adalah jangka waktu pidato Anda. Dalam pidato yang
panjangnya kurang dari sepuluh menit, Anda harus memfokuskan topik secara
sempit ke satu gagasan utama.

Batasan batasan yang digambarkan diatas bisa - mempermudah anda dalam


mempemilihan topik yang akan anda sampaikan. Secara keseluruhan, ketika
mempersempit topik Anda harus mulai dengan bertanya pada diri sendiri empat dasar
pertanyaan berdasarkan batasan yang dibahas sebelumnya di bagian ini:

a. Apakah topik tersebut sesuai dengan tujuan umum yang saya


maksudkan.
b. Apakah topiknya sesuai untuk audiens saya?
c. Apakah topik tersebut sesuai dengan konteks yang diberikan?
d. Bisakah saya berharap untuk memberi tahu atau meyakinkan audiens
saya dengan jangka waktu yang saya miliki.

Dalam beberapa kondisi pada saat menentukan topik dan membuat naskah
pidato,anda hanya mengumpulkan pikiran dan meletakkan semua ide Anda di atas
kertasDi lain waktu, mungkin anda ditawari topik yang baru anda dengar sehingga
Anda harus melakukan penelitian dan mendiskusikannya dengan orang yang lebih
profesioanal. Internet bisa menjadi sumber yang bagus untuk mencari tahu lebih
banyak tentang topik tertentu, berdiskusi dengan teman atau membaca beberapa buku
referensi agar lebih memperkuat konsep dasar dari topik yang Anda pilih.2

Ada beberapa sumber yang dapat dijadikan topic pidato, misalnya pengalaman
pribadi, hobby dan keterampilan, pengalaman pekerjaan, pendapat pribadi, peristiwa
yang sedang hangat dibicarakan, dan lain-lain. Kriteria topik yang baik meliputi
beberapa hal, antara lain :
 Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan kita. Topik yang baik
adalah topik yang member kemungkinan juru pidato lebih tahu daripada
orang-orang yang diberi pidato/pendengar/khalayak.

2
Nirwana, M.Pd. Waode Surya Darmadali Mangidan, S. Hum. 2020,Teori dan Praktek Public Speaking ,
Alauddin University Press.

xiv
 Topik harus menarik minat kita. Topik yang paling baik adalah topik yang kita
minati, sehingga pidato akan lebih lancar.
 Topik harus menarik minat pendengar/khalayak. Topik yang dibicarakan
adalah sesuatu yang diminati khalayak, sehingga khalayak akan lebih tertarik
mendengarkan pidato.
 Topik harus sesuai denganpengetahuan pendengar/khalayak. Topik yang tida
dapat direncana oleh khalayak/pendengar berakibat tidak menarik dan
menyusahkan khalayak.
 Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya. Topik tidak perlu terlalu
luas untuk menghindari bahasan yang terlalu banyak yang bias mengakibatkan
ulasan tidak jelas.
 Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi.
 Topik harus dapat ditunjang dengan bahan lain. Artinya kalau perlu buku-buku
yang dapat memberi masukan tentang topik yang dibahas tersedia sehingga
tidak akan kehabisan bahan pidato3.

C. PIDATO
1. Pengertian Pidato
Secara umum, pengertian pidato adalah suatu kegiatan berbicara di depan
khalayak ramai untuk menyampaikan pernyataan, gagasan, ide, petunjuk, atau
nasihat, dengan susunan kata yang baik. Pendapat lain mengatakan pengertian
pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk
menyampaikan pernyataan atau memberikan gambaran mengenai suatu hal. Ada
juga yang menyebutkan pengertian pidato adalah suatu kegiatan yang bertujuan
untuk menyampaikan gagasan dengan menggunakan lisan pada masyarakat
umum. Intinya pidato merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk
mengungkapkan pikiran, ide, maupun gagasan secara lisan yang disampaikan
melalui seranglaian kata-kata maupun kalimat pada khalayak dengan tujuan
tertentu.

3
https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F204039%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2F13_
7560_HMS306_062019_doc%20.docx.

xv
Pidato juga merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di depan umum dalam
rangka menyampaikan pendapat. Bukan hanya pendapat saja yang disampaikan,
namun juga gagasan seseorang.

Pidato merupakan pesan yang disampaikan baik secara langsung maupun


secara tidak langsung. Pesan yang disampaikan secara langsung. biasanya dalam
bentuk suatu imbauan dan ajakan. Sedangkan, pesan yang disampaikan secara
tidak langsung. pada umumnya tersirat di dalam setiap pernyataan yang
disampaikan dalam pidato. Pidato atau disebut juga orasi menghadirkan orator
sebagai seorang individu yang menyampaikan pidato.

Agar lebih memahami apa itu pidato, berikut ini rujukan dari
beberapa ahli:
a. Menurut Emha Abdurrahman, pengertian pidato adalah kegiatan berbicara
di depan umum untuk menyampaikan uraian atau pendapat yang dilakukan
oleh seseorang secara lisan mengenai sesuatu hal atau masalah dengan
menggunakan kalimat yang jelas di hadapan orang banyak pada waktu
tertentu.
b. Menurut Syam, pidato adalah teknik berbicara yang menggunakan kata
atau bahasa secara efektif, yaitu dengan menampilkan keterampilan atau
kemahiran seseorang dalam melakukan pemilihan kata yang dapat
mempengaruhi pendengar.
c. Menurut Arsjad, pengetian pidato adalah kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk menyampaikan serta
menanamkan berbagai gagasan, ide atau konsep dari pembicara kepada
orang banyak di muka umum dan bertujuan agar pendengar yakin terhadap
gagasan yang telah disampaikan oleh pembicara.
d. Pidato merupakan wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan
khalayak. Pidato umumnya ditujukan kepada orang atau sekumpulan orang
untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati
hari-hari besar tertentu dan lain sebagainya.4

4
Viera Restuani Adia,2021, Menjadi Public SPeaking Andal, Deepublish, hlm 83.

xvi
2. Tujuan Pidato

Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan pidato, di antaranya adalah sebagai


berikut:
a. Memberikan sapaan
Salah satu tujuan pidato adalah untuk memberikan sebuah sapaan. Di
dalam suatu acara atau kegiatan, umumnya akan dibuka dengan sapaan.
Inilah yang membuat pidato diperlukan. Pidato dalam tujuan ini adalah
memberikan pembukaan atau kalimat-kalimat sapaan kepada pendengar
atau khalayak umum. Contohnya seperti pidato peresmian sebuah gedung.
Selain itu, pidato di dalam pembukaan rapat atau kegiatan juga termasuk
ke dalam tujuan pemberian sapaan.

b. Memberikan informasi
Pidato juga memiliki tujuan untuk memberikan sebuah informasi.
Sudah jelas, bahwa informasi tersebut diberikan untuk para pendengar atau
khalayak umum. Dalam tujuan ini, informasi yang diberikan umumnya
bersifat penting mengenai suatu hal. Contohnya seperti pidato konferensi
pers. Biasanya terkait sebuah permasalahan atau hal yang dianggap perlu
segera diinformasikan kepada khalayak umum. Seperti pidato mengenai
keputusan bulan Ramadhan atau sebagainya.

c. Mempengaruhi para pendengar


Tujuan lain dari pidato juga untuk mempengaruhi para pendengar.
Pidato jenis ini umumnya berupa sebuah ajakan. Pidato yang digunakan
untuk mempengaruhi pendengar adalah pidato yang bersifat persuasif.

Tujuan dari pidato tersebut supaya para pendengar mau melakukan hal
yang dikatakan di dalam pidato tersebut. Hal-hal tersebut juga dilakukan
secara sukarela. Contohnya seperti sebuah ajakan untuk menjaga
lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Contoh pidato
tersebut supaya penggemar tidak lagi membuang sampah secara
sembarangan.

xvii
d. Menghibur para pendengar
Pidato juga memiliki tujuan untuk menghibur para pendengarnya. Pada
pidato kali ini, orang yang berpidato akan menyampaikan kalimat-kalimat
yang menyenangkan untuk didengar. Contohnya seperti pidato yang
memiliki unsur-unsur komedi di dalamnya.

e. Meyakinkan pendengar
Berpidato untuk meyakinkan pendengar juga dapat dilakukan. Tujuan
pidato ini umumnya dilakukan jika terdapat sebuah acara yang penting.
Contohnya seperti pidato ketika kampanye partai politik. Orang-orang
yang mencalonkan diri tentu akan memberikan banyak pidato terkait apa
saja gagasan dan tujuannya nanti. Hal ini dilakukan supaya masyarakat
yakin akan dirinya. Inilah salah satu contoh tujuan pidato untuk
meyakinkan pendengar.5

5
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pidato/.

xviii
C. Penggunaan bahasa yang efektif dalam public speaking
Pengertian Penggunaan Bahasa Efektif
Bahasa adalah sistem formal gerak tubuh, tanda, suara, dan simbol yang
digunakan atau dipahami sebagai alat untuk mengkomunikasikan pemikiran. Baik
melalui tulisan, perbuatan, atau ucapan. Kalimat atau bahasa efektif adalah
kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh
penulis atau pembicara. Suatu kalimat atau bahasa dapat dikatakan efektif jika si
penerima pesan dapat menyampaikan kembali gagasan, pesan, perasaan, ataupun
pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi pesan.
Di dalam kamus, kalimat atau bahasa efektif juga memiliki beberapa
makna, salah satu di antaranya bermakna „membawa pengaruh‟. Artinya, kalimat
efektif juga dapat dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh–terutama
berupa kemudahan–bagi pembaca atau pendengar untuk memahami informasi
yang disampaikan oleh pemberi pesan.
Menurut Wiyanto (2006), kalimat atau bahasa yang efektif adalah susunan
kalimat yang mampu menyampaikan pesan atau informasi secara singkat,
lengkap, dan mudah dimengerti oleh pendengar. Singkat yang dimaksud adalah
hemat penggunaan kata. Dalam sebuah kalimat efektif, penggunaan kata
diminimalisasi sebaik mungkin, tapi tetap mudah dimengerti. Penggunaan kata
secara berlebihan justru menimbulkan pemborosan kata dan hal ini bertentangan
dengan prinsip singkat dalam kalimat efektif. Meski hemat penggunaan kata perlu
diterapkan, kalimat efektif harus dapat menyampaikan informasi secara jelas.
Semakin lengkap, maka semakin berpengaruh, berkesan, dan berakibat.
Kemudian, kalimat efektif harus mudah dipahami setiap orang serta mematuhi
kaidah struktur bahasa dan cara berpikir yang masuk akal atau logis.
D. Langkah – langkah Penggunaan Bahasa Yang Efektif
Bagaimana cara berbicara efektif dalam public speaking. Ada 3 cara agar hasil
kita menjadi Efektif.
1. To The Point
Cara berbicara efektif adalah kemampuan kita menyampaikan hal penting
dan wajib. Bahasa lainnya, persentasi efektif mengutarakan pokok-pokok
bahasan dari tema yang kita inginkan. Tapi bukan berarti, selain dari inti
utama ide yang kita sampaikan menjadi tidak penting. Tidak, bukan itu
maksud saya. Yang perlu kita garis bawahi di sini, di luar tujuan utama dalam

19
berbicara, cukuplah ia sebagai penguat saja. Tak ubahnya bumbu penyedap
dalam makanan. Kebanyakan malah menjadi tidak enak. Sama halnya saat
berbicara di depan umum (Public Speaking), sampaikan poin apa saja yang
penting. Sehingga langsung tepat sasaran. Jadi, inti dari langkah pertama
adalah to the point.
2. Short
Setelah berbicara langsung ke tujuan (to the point), selanjutnya pastikan
kita menyampaikan ide dengan singkat dan jelas. Jangan pernah takut
ceramah, orasi, persentasi dan konteks Public Speaking lainnya, jika singkat
maka akan dikomplain atau membuat penonton kecewa.
3. Verbal
Langkah ketiga ini barangkali mejadi ruh dari kedua langkah sebelumnya.
Karena, secara logika, pembicaraan yang langsung ke tujuan biasanya
cenderung singkat kalimatnya. Kalimat yang singkat tercipta dari pilihan kata
yang tepat. Jadi, verbal di sini, tatkala kita mempersiapkan materi sebelum
melakukan Pulic Speaking, Anda dan saya benar-benar memastikan padanan
kata-katanya tidak mubazir. Singkat tapi tepat sasaran. 2 menit penampilan
Public Speaking kita mampu menggantikan puluhan ribu kata yang semestinya
disampaikan 2 jam

Berikutnya menjelaskan masing-masing aspek bahasa dan membahas


mengapa masing-masing aspek penting dalam berbicara di depan umum.

1. Gunakan Bahasa yang Sesuai

Seperti halnya apa pun dalam hidup, ada cara positif dan negatif dalam
menggunakan bahasa. Salah satu konsep pertama yang perlu dipikirkan oleh
seorang pembicara ketika mempertimbangkan penggunaan bahasa adalah
kesesuaian. Yang kami maksud dengan tepat adalah apakah bahasa tersebut cocok
atau cocok untuk diri kita sendiri, sebagai penuturnya; audiens kami; konteks
pembicaraan; dan pidato itu sendiri.

2. Cocok untuk Pembicara

Salah satu pertanyaan pertama yang harus anda tanyakan pada diri anda
adalah apakah bahasa yang anda rencanakan untuk digunakan dalam pidato sesuai
dengan pola bicara Anda. Tidak semua pilihan bahasa cocok untuk semua penutur.

20
Bahasa yang Anda pilih harus sesuai untuk Anda, bukan orang lain. Jika Anda
seorang mahasiswa tahun pertama, tidak perlu memaksakan diri untuk terdengar
seperti ahli astrofisika meskipun Anda sedang berpidato di planet baru. Salah satu
kesalahan terbesar yang dilakukan pembicara pemula adalah berpikir bahwa
mereka harus menggunakan kata-kata yang bernilai jutaan dolar karena membuat
mereka terdengar lebih pintar. Sebenarnya, kata-kata bernilai jutaan dolar
cenderung tidak berfungsi dengan baik dalam komunikasi lisan, jadi
menggunakannya mungkin akan membuat Anda tidak nyaman sebagai pembicara.
Selain itu, mungkin sulit bagi Anda atau audiens untuk memahami nuansa makna
ketika Anda menggunakan kata-kata tersebut, sehingga penggunaannya dapat
meningkatkan risiko kesalahpahaman denotatif atau konotatif.

3. Cocok untuk Audiens

Aspek kesesuaian yang kedua menanyakan apakah bahasa yang Anda pilih
sesuai untuk audiens spesifik Anda. Katakanlah Anda seorang mahasiswa teknik.
Jika Anda memberikan presentasi di kelas teknik, Anda dapat menggunakan
bahasa yang diketahui oleh mahasiswa teknik lainnya. Di sisi lain, jika Anda
menggunakan kosakata teknik tersebut di kelas berbicara di depan umum, banyak
audiens yang tidak akan memahami Anda. Contoh lainnya, jika Anda berbicara
tentang Depresi Hebat kepada audiens dewasa muda, Anda tidak dapat berasumsi
bahwa mereka mengetahui arti istilah seperti “New Deal” dan “WPA,” yang
mungkin familiar bagi audiens senior. warga. Di bab lain buku ini, kami telah
menjelaskan pentingnya analisis audiens; sekali lagi, analisis audiens merupakan
faktor kunci dalam memilih bahasa yang akan digunakan dalam sebuah pidato.

4. Sesuai dengan Konteksnya

Pertanyaan selanjutnya mengenai kesesuaian adalah apakah bahasa yang


akan Anda gunakan cocok atau pas dengan konteksnya sendiri. Bahasa yang
mungkin Anda gunakan jika Anda berpidato di pertemuan siswa di auditorium
sekolah menengah akan berbeda dari bahasa yang Anda gunakan pada pertemuan
bisnis di ballroom hotel. Jika Anda berpidato di rapat umum di luar ruangan, Anda
tidak bisa menggunakan bahasa yang sama seperti yang Anda gunakan di ruang
kelas. Ingatlah bahwa konteks pembicaraan mencakup peristiwa, waktu, suasana

21
hati audiens, dan faktor-faktor lain selain lokasi fisik. Pertimbangkan seluruh
konteks pembicaraan saat Anda membuat pilihan bahasa untuk pidato Anda.

5. Sesuai dengan Topiknya

Pertanyaan keempat dan terakhir tentang kelayakan bahasa mencakup


apakah bahasa tersebut sesuai untuk topik spesifik Anda. Jika Anda berbicara
tentang tahun-tahun awal The Walt Disney Company, apakah Anda ingin
menyebut Walt Disney sebagai individu yang “thaumaturgic” (yaitu, orang yang
melakukan keajaiban atau keajaiban)? Meskipun kata “thaumaturgic” mungkin
akurat, apakah kata tersebut paling tepat untuk topik yang sedang dibahas?
Sebagai contoh lain, jika topik pidato Anda adalah model dualresidence dari teori
string, masuk akal untuk mengharapkan bahwa Anda akan menggunakan bahasa
yang lebih canggih dibandingkan jika topik Anda adalah pengenalan dasar fisika,
katakanlah, gelombang suara atau cahaya.

6. Gunakan Bahasa yang Jelas

Setelah kepantasan, pedoman utama kedua dalam menggunakan bahasa


adalah menggunakan bahasa yang gamblang. Bahasa yang jelas membantu
pendengar Anda menciptakan gambaran mental yang kuat, berbeda, jelas, dan
mudah diingat. Penggunaan bahasa yang jelas dan baik membantu audiens benar-
benar memahami dan membayangkan apa yang dikatakan pembicara. Dua cara
umum untuk membuat pembicaraan Anda lebih jelas adalah melalui penggunaan
perumpamaan dan ritme.

7. Perumpamaan

Perumpamaan adalah penggunaan bahasa untuk merepresentasikan objek,


tindakan, atau ide. Tujuan dari pencitraan adalah untuk membantu audiens
menciptakan gambaran mental tentang apa yang dikatakan pembicara. Seorang
pembicara yang berhasil menggunakan perumpamaan akan memanfaatkan satu
atau lebih dari lima indera dasar audiens (pendengaran, pengecapan, sentuhan,
penciuman, dan penglihatan). Tiga alat pencitraan yang umum adalah konkrit,
simile, dan metafora

22
D. Pidato informative, persuasive dan menghibur dalam public speaking

A. Public Speaking Informatif


Berbicara di depan umum dengan tujuan untuk memberikan informasi terjadi hampir
setiap hari dalam lingkungan anda. Public Speaking yang sifatnya informatif adalah
sarana untuk menyampaikan pengetahuan bagi pendengar. Salah satu cara untuk
mengidentifikasi dengan mudah jenis public speaking ini adalah dengan mengetahui
bahwa pembicara tidak menyampaikan pendapat pribadi melainkan menyampaikan
informasi dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Contoh sederhana bisa kita lihat
ketika seorang dosen menyampaikan materi perkuliahan di kelas dengan menyampaikan
teori dari ilmu tertentu, kemudian menambahkan sedikit pendapat pribadi namun harus
jelas pembeda antara pendapatnya dengan teori dasar yang ingin disampaikan, dan hal
lain yang harus diperhatikan dalam menyampaikan suatu informasi tidak boleh
kontroversial dan menimbulkan perdebatan kecuali pertanyaan dengan maksud
memperjelas. Dalam konteks budaya dan agama yang berbeda menyampaikan informasi
tertentu harus mempertimbangkan banyak hal terutama jika pembicara ingin
menambahkan opini pribadi, jika hal demikian terjadi maka Anda tidak boleh memihak
dan menyampaikan hal tersebut dengan adil agar tidak terjadi provokasi yang bisa
menimbulkan perdebatan.
Public Speaking Informatif sejatinya selalu memberikan informasi baru, wawasan baru,
atau cara baru berpikir tentang suatu topik. Isi dari Pidato Anda mungkin penjelasan
konsep atau praktik; deskripsi seseorang, tempat, atau acara; atau demonstrasi fisik
bagaimana sesuatu bekerja, tidak ada batasan tertentu selama audiens belajar sesuatu
yang baru. Berikut ada beberapa teknik untuk memberikan informasi untuk memudahkan
pendengar anda memahami apa yang anda sampaikan.
a. Memberikan Definisi dan gambaran yang jelas kepada pendengar
Definisi adalah suatu kalimat yang mengungkapkan makna secara mendalam
mengenai objek atau proses tertentu. Dengan memberikan definisi maka anda akan
menjabarkan secara detail informasi yang akan anda sampaikan, dengan sendirinya
pendengar anda akan memahami makna, esensi serta tujuannya. Misalnya anda
ingin memberikan informasi mengenai bahaya Virus Covid 19 tentu terlebih
dahulu anda harus menjabarkan definisi dari virus tersebut. Hal ini juga berlaku
ketika anda ingin menjelaskan sebuah proses, acara, maupun ide tertentu. Namun
dalam memberikan definisi secara ilmiah tentu harus kaidah Bahasa, dalam

23
menjabarkan mengikuti kaidah sebuah definisi maka ada 4 tipe yang bisa
digunakan dalam Public Speaking yakni definisi menurut kamus, definisi menurut
ahli, definisi secara istilah, dan definisi berdasarkan fungsinya. Penjelasan berikut
akan menjabarkan setiap tipe dari definisi dengan ilustrasi penggunaannya dalam
public speaking. Misalnya, Anda sedang menyiapkan sebuah pidato informatif
tentang Kerajaan Persia, dan Anda ingin menjelaskan bahwa orang Persia
menganut agama yang disebut Zoroastrianisme. Istilah ini mungkin baru bagi
pendengar anda, jadi Anda harus mendefinisikannya dengan baik agar pendengar
bisa memahaminya.
 Definisi berdasarkan kamus artinya anda menjabarkan sesuatu berdasarkan
informasi yang tertulis dalam kamus tertentu, anda bisa menggunakan kamus
umum seperti (KBBI, Webster, Wikipedia) atau kamus khusus yang memuat
tentang istilah yang sedang anda jelaskan. sebagai contoh misalnya,
"According to Cambridge Zoroastrianism is 'a religion which developed
in ancient Iran, and is based on the idea that there is a continuous fight
between a god who represents good and one who represents evil.”
 Definisi menurut Ahli adalah definisi yang merujuk kepada pendapat para ahli
terkait dengan objek yang dibahas dalam sebuah pidato, bentuknya bisa
seperti,
"According to Mary Boyce, professor of Iranian studies at the University
of London, Zoroastrians believe that 'there is a supreme God who is the
creator; that an evil power exists which is opposed to him, and not under
his control."
 Definisi secara Etimologi adalah adalah pengertian yang menjelaskan suatu
objek berdasarkan asal mula istilah tersebut. contohnya seperti,
"Zoroastrianism has been so named in the West because its prophet,
Zarathustra, was known to the ancient Greeks as Zoroaster. Zoroastrians
believe that Ahura Mazda (God) Zarathustra."
 Definisi sesuai dengan fungsinya adalah menjelaskan bagaimana sesuatu
digunakan. Misalnya, seorang pembicara mungkin mendefinisikan
Zoroastrianisme dalam hal bagaimana hal itu dilakukan oleh para pengikutnya,
sebagai contoh

24
"According to the Ontario Consultants on Religious Tolerance,
Zoroastrian worship includes prayers and symbolic ceremonies.' Rituals
'are conducted before a sacred fire... [Practitioners] regard fire as a
symbol of their God.”
Selain definisi yang jelas hal lain yang sangat penting dalam memperjelas
informasi yang anda sampaikan adalah memberikan penjelasan melalui
demonstrasi ataupun dalam bentuk narasi. Demonstrasi biasanya digunakan
jika anda ingin memberikan informasi mengenai proses kerja sesuatu, dalam
praktiknya Demonstrasi sering kali menuntut pemodelan fisik dan elemen
verbal saat Anda mengarahkan penonton melalui bagian atau langkah apa pun
yang Anda peragakan. Pendengar Anda belajar dengan menonton apa yang
anda peragakan dan pastikan jika anda menggunakan alat peraga agar
menguasai dengan baik apa yang akan anda demostrasikan.
Saat Anda menggunakan narasi dalam pidato yang informatif, cerita ini
memungkinkan Anda untuk berbagi informasi sekaligus menarik perhatian
pendengar dalam waktu yang sama. Narasi yang diceritakan dapat berbentuk
kenangan pribadi, anekdot lucu, atau kisah serius tentang peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan orang lain, semua hal yang diceritakan tidak boleh
keluar dari konteks topik yang disampaikan. Menggunakan narasi dalam
public speaking informatif adalah cara yang baik untuk menyampaikan
pendapat Anda dengan cara yang menarik dan mengesankan. Misalnya, anda
ingin menginformasikan mengenai bahaya virus Corona, anda bia memulainya
dari cerita sesorang yang kehilangan seluruh keluarganya karn virus ini, cerita
seperti ini bisa memenangkan perhatian pendengar dan membangkitkan
semangat mereka.
b. Pertimbangkan Kompleksitas Pendengar
Informasi yang disampaikan oleh seorang pembicara akan menjadi tidak
menarik ketika terlalu kompleks ataupun sebaliknya terlalu sederhana. Agar
anda bisa menentukan proporsionalitas informasi atau topik yang ingin anda
sampaikan, maka cara yang terbaik adalah dengan menganalisis siapa
pendengar anda Jika pidato Anda terlalu kompleks atau terlalu sederhana, itu
tidak akan menarik minat pendengar Anda. Apakah pendengar Anda termasuk
dalam kelompok umur tertentu, atau apakah mereka lebih beragam? Jawaban
untuk ini dan pertanyaan analisis audiens lainnya akan membantu Anda

25
mengukur apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka ingin tahu. Jangan
pernah berasumsi bahwa hanya karena audiens Anda terdiri dari siswa, anda
bisa mengeneralisir pengetahuan mereka, bahkan ketika berada pada level usia
yang sama kesenjangan pengetahuan dari pendengar mungkin tetap ada.
c. Hindari penggunaan kata yang tidak familiar dan fokuskan topik anda
Jika Anda memutuskan untuk memberikan pidato informatif tentang topik
yang sangat terspesialisasi, batasi penggunaan Bahasa yang tidak familiar
dengan pendengar anda. Memuat pidato dengan spesialisasi Bahasa memiliki
potensi untuk membebani pendengar. Hal ini akan menjadikan informasi yang
anda sampaikan menjadi tidak efektif. Bahkan jika Anda mendefinisikan
banyak istilah teknis, penonton mungkin merasa seolah-olah mereka
dibombardir dengan sekumpulan definisi alih-alih informasi yang berguna.
Jika Anda harus, perkenalkan satu istilah khusus dan dengan hati-hati
mendefinisikan dan menjelaskannya kepada hadirin. Definisikan dengan kata-
kata, kemudian gunakan contoh konkret dan relevan untuk memperjelas
artinya.
d. Buat Informasi yang Anda Buat Bermanfaat dan Relevan
Usahakan informasi yang anda buat Relevan dan Bermanfaat bagi pendengar
anda. Setelah melakukan analisis terhadap pendengar, anda pasti bisa
menentukan hal yang relevan antara topik dan kondisi pendengar anda, serta
hal – hal apa saja yang akan memberikan manfaat yang besar bagi pendengar
anda. Misalnya, jika pidato Anda tentang polusi udara, minta audiens Anda
untuk membayangkan dan merasakan mata dan paru-paru mereka terbakar
disebabkan oleh kabut asap. Ini adalah strategi untuk membuat topik lebih
nyata bagi mereka, karena itu mungkin terjadi pada mereka pada sejumlah
kesempatan. Dengan melakukan hal sederhana seperti itu, Anda telah
menghubungkan topik Anda dengan kondisi sehari hari pendengar anda.
Jenis Public Speaking Informatif

Pidato informatif dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada pendengar yang


mungkin belum diketahui sebelumnya. Olehnya, Pidato informatif sejatinya berbagi
informasi, penjelasan, atau bahkan ide dengan pendengar. Pidato informatif bisa tentang
berbagai topik objek, individu atau grup, acara, proses, dan gagasan. Di bagian ini, kita
akan melihat lebih dekat masing-masing jenis pidato informatif.

26
a. Informasi Mengenai Objek
Jika anda di undang untuk berbicara pada suatu forum dan anda tidak diberikan topik
secara khusus, maka anda bisa memiliki public speaking informatif sebagai alternatif
pilihan. Salah satu informasi yang bisa anda pilih adalah informasi mengenai objek
tertentu yang tentunya relevan dengan kondisi pendengar anda. Objek yang selalu
menarik dan mampu menarik perhatian pendengar adalah informasi aktual seperti
Tokoh Publik, makanan, lingkungan, agama, dan budaya.
Dalam memberikan pidato informatif tentang objek tertentu, Anda bisa gunakan
sejumlah teknik. Misalnya, anggap Anda sedang menyiapkan sebuah presentasi
tentang manfaat cokelat yang merupakan makanan. Dalam hal ini, Anda dapat dengan
mudah menggunakan deskripsi untuk memberi tahu pendengar Anda. Anda bisa
menggambarkan tekstur halus, lembut dan rasa mewah dari cokelat berkualitas tinggi
dan perasaan sejahtera yang bisa didapat dari memakannya. Anda bisa menjelaskan
hal tersebut dengan memakai alat peraga sederhana.
b. Informasi Mengenai Proses
Jika topik pembicaraan Anda adalah suatu proses, tujuan Anda seharusnya adalah
untuk membantu pendengar Anda memahaminya, atau dapat melakukannya. Dalam
kedua contoh tersebut, proses melibatkan serangkaian perubahan, fase, atau langkah
yang dapat diprediksi. Untuk beberapa proses, Anda akan memerlukan alat bantu
presentasi untuk membuat penjelasan anda mudah dipahami oleh pendengar Anda.
Menyusun fakta dengan baik akan sangat penting ketika mendiskusikan suatu proses.
c. Informasi Mengenai Kegiatan atau Peristiwa Tertentu
Kegiatan atau Peristiwa yang dimaksud adalah yang bisa memberikan informasi dan
pengetahuan baru bagi pendengar anda baik kejadian yang akan datang maupun yang
telah terjadi di masa lampau. Misalnya hari-hari yang diperingati setiap tahunnya, hari
anak, hari ibu, dan lain sebagainya. Hal hal yang bisa dipertimbangkan untuk memilih
topik ini dalam kaitannya dengan penyampaian informasi adalah seberapa menarik,
bernilai berita, atau seberapa penting secara historis dan seberapa mengejutkan.
Dalam menyampaikan pidato informatif tentang suatu acara, Anda dapat dengan
mudah gunakan narasi untuk menceritakan kisah tentang bagaimana acara dibuka.
Anda juga bisa gunakan deskripsi untuk menjelaskan bagaimana acara tersebut
memengaruhi sekelompok orang. Atau Anda bisa menggunakan campuran narasi dan
deskripsi.
d. Informasi Mengenai Ide
27
Gagasan adalah teori, prinsip, kepercayaan, atau nilai. Gagasan relatif abstrak
dibandingkan dengan topik pidato informatif lainnya, seperti objek, atau suatu proses.
Ide ini terlepas dari apakah mereka diamati atau dipraktikkan, seperti kesetaraan
sosial atau fenomena budaya yang terdiri hipotesis dan teori.
Mengoptimalkan Informasi dalam Public Speaking.

Salah satu hal peting yang harus diperhatikan dalam menyiapkan konsep pidato
informatif adalah cara agar pidato tersebut bisa disampaikan dengan cara yang menarik
dan menambah informasi dan pengetahuan baru bagi pendengar. Katherine Rowan
seorang penulis buku mengenai komunikasi menyarankan untuk fokus pada area di mana
pendengar Anda mungkin mengalami kebingungan dan kesulitan dalam memahami apa
yang anda sampaikan. Dalam bukunya Rowan mengidentifikasi tiga sumber
kebingungan pendengar: konsep atau bahasa yang sulit, struktur atau proses yang sulit
dibayangkan, dan gagasan yang sulit untuk dibayangkan atau dimengerti karena mereka
sulit dipercaya, berikut penulis akan membahas masing-masing bagian dan bagaimana
strategi menanganinya.

a. Konsep atau Bahasa yang Sulit


Ada beberapa audiens yang mungkin mengalami kesulitan memahami informasi
karena konsep atau bahasa yang digunakan. Misalnya, mereka mungkin tidak
mengerti apa istilahnya. “Makanan organik” berarti atau bagaimana makanan ini
berbeda dari makanan “alami”. Jika pendengar mengalami kebingungan atas konsep
dasar atau istilah, Rowan dalam bukunya menyarankan menggunakan penjelasan yang
jelas terdiri dari empat bagian. Yakni, memberikan contoh, definisi, deskripsi lalu
ditutup dengan kesimpulan yang jelas. Bagian pertama dari adalah untuk memberikan
contoh yang khas, atau contoh yang mencakup semua fitur utama dari konsep. Jika
Anda berbicara tentang apa itu buah, apel atau jeruk akan menjadi contoh yang khas.
Langkah kedua yang disarankan Rowan adalah menindaklanjuti contoh khas dengan
sebuah definisi. Buah-buahan dapat didefinisikan sebagai struktur tanaman yang dapat
dimakan yang mengandung biji dari tanaman. Setelah memberikan definisi, Anda
dapat beralih ke bagian ketiga yakni deskripsi, dengan memberikan berbagai contoh
yang lebih variatif dalam konteks Tanaman Organik" anda mungkin bisa memberikan
contoh dari tanaman organic dan contoh dari tanaman non organik. Keempat, Rowan
menyarankan untuk menyimpulkan dengan membuat pendengar berlatih membedakan

28
contoh-contoh yang telah dijelaskan tadi. Dengan cara ini, pendengar anak memiliki
sebuah pemahaman konsep yang jelas.
b. Proses atau Struktur yang Sulit untuk Dibayangkan
Hal kedua yang menjadi sumber kesulitan pendengar dalam memahami informasi
yang disampaikan adalah, proses atau struktur yang rumit serta sulit untuk
dibayangkan. Bagaimana proses kerja virus covid 19 dalam merusak paru-paru orang
yang terjangkit. Mungkin akan sulit dibayangkan bagi mereka yang tidak berasal dari
latar belakang kesehatan. Alat bantu presentasi atau analogi sederhana melalui alat
peraga visual akan sangat bermanfaat dalam memberikan tinjauan umum tentang
proses yang sedang anda jelaskan.
c. Sulit Dipahami karena Sulit Dipercaya
Sumber ketiga yang bisa menyebabkan kebingungan pendengar, dan mungkin yang
paling sulit untuk ditangani sebagai pembicara, adalah ide yang sulit dipahami karena
sulit dipercaya. Hal seperti ini jarang terjadi dalam hal-hal yang sifatnya umum, hal
ini bisa terjadi dalam forum - forum khusus yang membicarakan tentang sesuatu yang
sifatnya terbatas, namun jika anda menghadapi situasi seperti ini maka hal yang bisa
dilakukan adalah memberikan pembuktian yang nyata mengenai hal-hal yang anda
sampaikan.
B. Public Speaking Persuasif
Dalam public speaking persuasif tujuan anda adalah untuk memengaruhi kepercayaan,
sikap dan tindakan pendengar. Persuasif bisa diartikan sebagai usaha merubah paradigma
orang lain mengenai sesuatu. Merujuk kepada tujuan dari public speaking persuasif maka
anda bisa mulai merubah kepercayaan, sikap dan tindakan pendengar anda dengan
berbagai cara dengan mempertimbangkan kondisi objektif pendengar anda mulai dari
memperkuat komitmen pendengar atau justru melemahkan komitmen mereka, serta
memprovokasi mereka untuk melakukan sesuatu.

Anda bisa memperkuat komitmen pendengar jika kondisi awal mereka sudah setuju
dengan perspektif anda. Misalnya anda mencoba melakukan memengaruhi para ibu untuk
menyiapkan bekal bagi anak-anaknya untuk dibawa ke sekolah karena mereka sudah
paham bahwa higienitas makanan di kantin sekolah tidak bisa dijamin, maka anda cukup
meyakinkan mereka dengan mudah. sebaliknya, dalam beberapa kesempatan anda harus
melemahkan komitmen pendengar ketika mereka tidak setuju dengan perspektif anda,
contoh sederhananya, anggaplah anda sepakat dengan penghapusan semua gerai makanan

29
cepat saji di kampus tetapi survei pendengar Anda menunjukkan bahwa sebagian besar
dari mereka justru menyukainya. Anda bisa melemahkan komitmen mereka dengan
memberikan penjelasan mengenai bahaya makanan cepat saji bagi kesehatan mereka.
dalam keadaan tertentu diluar dari pikiran anda bisa meminta pendengar anda untuk
melakukan sesuatu misalnya meminta mereka untuk membuang sampah pada tempatnya
dengan menjelaskan bagaimana dampak banyaknya sampah dilingkungan anda.

Mengapa public speaking persuasif menjadi sesuatu yang penting? Pada bagian awal buku
ini telah dijelaskan bahwa public speaking telah menjadi tren komunikasi hampir seluruh
agama dan budaya di dunia. Oleh karena itu mampu melakukan komunikasi persuasif pada
public speaking adalah hal yang sangat penting. secara umum, Frymier dan Nadler dalam
bukunya menyebutkan sedikitnya 3 alasan mengapa hari ini penting untuk mempelajari
tindakan persuasif, yang pertama adalah ketika kamu belajar dan memahami persuasi,
Anda akan lebih berhasil membujuk orang lain. Jika kamu ingin menjadi pembicara publik
yang persuasif, maka Anda harus memahami bagaimana melakukan persuasi dengan baik.
kedua, dalam perspektif pendengar orang yang memahami persuasi akan menjadi
pendengar yang mampu memilah dan membedakan mana informasi yang harus mereka
ambil dan mana informasi yang harusnya mereka abaikan saja. karena dalam kehidupan
sehari masyarakat selalu diperhadapkan dengan berbagai informasi hari, yang disampaikan
oleh orang lain dengan cara persuasif. Terakhir, ketika anda memahami bagaimana fungsi
persuasi, anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dunia yang ada di
sekitar, anda akan mudah menganalisis maksud dan tujuan orang orang berbicara dan
menyampaikan pesan tertentu kepada anda, begitu pun sebaliknya.

1. Teori Persuasi
Memahami pentingnya tindakan persuasif ketikan berbicara di depan umum, sejumlah
peneliti telah membuat teori-teori untuk memperjelas mengapa seseorang perlu untuk
dibujuk. meskipun ada beberapa teori, berikut hanya akan dijelaskan 3 teori persuasi
dalam public speaking yang ditulis oleh Sherif dan Hovlan, yang pertama adalah teori
penilaian social (social judgment theory), kedua teori disonansi kognitif (cognitive
dissonance theory), dan yang terakhir adalah model elaborasi kemungkinan (the
elaboration likelihood model).
a. Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory)
Teori ini adalah upaya untuk menentukan jenis pesan komunikatif apa dan dalam
kondisi apa agar pesan yang komunikasikan bisa menyebabkan perubahan dalam

30
perilaku seseorang. Intinya, Sherif dan Hovland menemukan bahwa persepsi orang
tentang sikap, nilai, kepercayaan, dan perilaku ada pada sebuah kontinum atau
rangkaian yang disebut dengan garis lintang penolakan atau tidak sepakat dengan apa
yang anda sampaikan (latitude of rejection), garis lintang tanpa komitmen atau ada di
bagian pertengahan atau pendengar tidak memiliki opini yang kuat mengenai apa
yang anda sampaikan (latitude of noncomitment), dan garis lintang penerimaan atau
kondisi dimana pendengar setuju dengan apa yang anda sampaikan (latitude of
acceptance).

Gambaran sederhana mengenai teori ini akan kami jelaskan dalam sebuah analogi,
misalnya anda ingin meyakinkan pendengar anda untuk memilih jurusan Bahasa
Inggris dengan menjelaskan manfaat memilih jurusan ini maka sebagaimana teorinya,
akan terjadi 3 kemungkinan.

Pendengar yang sudah merasakan langsung manfaat Bahasa Inggris pasti akan setuju
dengan apa yang Anda sampaikan, sebagian yang lain mungkin sama sekali tidak
memiliki gambaran mengenai manfaat jurusan bahasa Inggris maka mereka berada
pada garis lintang tengah, sedangkan pendengar yang lebih melihat bahwa
dibandingkan dengan manfaatnya, tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris juga sangat
tinggi maka kemungkinan mereka tidak akan setuju dengan apa yang Anda sampaikan
dan berada pada garis lintang penolakan. Jadi, pengetahuan awal dan pengalaman
hidup pendengar akan sangat menentukan seberapa besar kemungkinan kita bisa
memengaruhi pikiran, sikap, dan tindakan pendengar, olehnya dalam hal public
speaking persuasif sangat penting untuk melakukan analisis pendengar.

b. Teori Disonansi Kognitif (Cognitive Dissonance Theory)

Pada tahun Pada tahun 1957, Leon Festinger mengajukan teori lain untuk memahami
bagaimana teori persuasi bisa berfungsi yaitu teori disonansi kognitif.118 Disonansi
kognitif adalah keadaan di mana motivasi seorang berada pada posisi berlawanan
antara 2 pilihan di waktu yang sama. Misalnya, mungkin Anda tahu Anda harus
mengerjakan sebuah tulisan yang sudah harus segera di kumpulkan tetapi di saat yang
sama anda benar-benar ingin pergi menonton sebuah film di bioskop yang telah lama
anda tunggu. Dalam hal ini, menulis dan pergi ke bioskop adalah dua kognisi yang
tidak konsisten satu sama lain. Tujuan persuasi adalah untuk menginduksi disonansi
yang cukup pada pendengar sehingga mereka akan mengubah sikap, nilai,

31
kepercayaan, atau perilaku mereka dan menentukan satu pilihan. Menurut Frymer
agar disonansi kognitif dapat bekerja secara efektif ada tiga kondisi yang diperlukan:
konsekuensi berlawanan, kebebasan memilih, dan justifikasi eksternal dan internal.

Pertama, konsekuensi berlawanan maksudnya adalah perlu ada atau efek yang akan
terjadi sebagian gambaran hukuman ketika seseorang tidak mengubah sikap, nilai,
kepercayaan, atau perilakunya pada satu keyakinan. Misalnya, mungkin Anda
memberikan pidato tentang mengapa orang perlu makan lebih banyak apel. pada saat
bisa menyampaikan anda melakukan persuasi anda konsekuensi berlawanan ketika
tidak makan lebih banyak apel adalah tidak akan mendapatkan cukup serat, dan
mereka berisiko lebih tinggi untuk penyakit jantung atau kanker usus besar, mereka
mungkin takut akan konsekuensi berlawanan tersebut sehingga cukup ampuh untuk
mengubah perilaku mereka.

Kondisi kedua yang diperlukan agar disonansi kognitif berfungsi adalah bahwa orang
harus memiliki kebebasan memilih. Jika pendengar merasa dipaksa untuk melakukan
sesuatu, maka disonansi tidak akan terangsang. Mereka mungkin mengubah perilaku
mereka dalam jangka pendek, tetapi begitu paksaan hilang, perilaku asli akan muncul
kembali. Ini seperti orang yang mengemudi lebih lambat ketika seorang polisi di
dekatnya tetapi mengabaikan batas kecepatan begitu petugas tidak lagi ada. Sebagai
pembicara, jika Anda ingin meningkatkan disonansi kognitif, Anda perlu memastikan
bahwa pendengar Anda tidak merasa dipaksa atau dimanipulasi, tetapi mereka dapat
dengan jelas melihat bahwa mereka memiliki pilihan.

Kondisi terakhir yang diperlukan agar disonansi kognitif bekerja terkait dengan
justifikasi eksternal dan internal. Pembenaran eksternal mengacu pada proses
mengidentifikasi alasan di luar kendali seseorang untuk mendukung perilaku,
kepercayaan, dan sikap seseorang. Pembenaran internal terjadi ketika seseorang
secara sukarela mengubah perilaku, kepercayaan, atau sikap mereka. Ketika sampai
pada menciptakan perubahan melalui persuasi, pembenaran eksternal lebih kecil
kemungkinannya terjadi dalam perubahan daripada pembenaran internal.

c. Model Elaborasi Kemungkinan (The Elaboration Likelihood Model)

Teori terakhir tentang persuasi adalah teori elaborasi kemungkinan, teori ini dibuat
untuk menganalisis konten pesan yang mengarah ke persuasi. Dengan demikian,
ketika orang benar-benar menganalisis suatu pesan, mereka menggunakan energi

32
kognitif untuk memeriksa pesan yang sampai kepada mereka. Idealnya, semua orang
akan memproses informasi yang mereka terima. Ada 2 hal yang memengaruhi
pemaknaan seseorang terhadap informasi yang pertama adalah kemampuan
menganalisis dan yang kedua adalah motivasi.

Kemampuan pendengar untuk mengelola pesan sangat bergantung pada keefektifan


penyampaian pembicara, menarik cara semakin menyampaikan maka akan semakin
mudah pendengar menganalisis pesan yang anda sampaikan, selanjutnya motivasi
atau dorongan apa yang membuat pendengar untuk menganalisis lebih jauh sangat
tergantung pada seberapa bermanfaat pesan yang anda sampaikan bagi kehidupan
mereka.

Berkaitan dengan motivasi setidaknya ada 5 hal memengaruhi motivasi pendengar


dalam mengelaborasi sebuah pesan (Frymer and Nedler: 2007), yang pertama adalah
relevansi pribadi, hal ini mengacu pada apa yang dirasakan pendengar saat
mendengarkan sebuah pesan. Misalnya, jika seseorang sedang mendengarkan pidato
tentang mengapa merokok itu berbahaya, dan pendengar itu melakukannya tidak
pernah merokok, dia mungkin berpikir topik pembicaraan tidak relevan. Kedua,
Akuntabilitas, hal ini berkaitan dengan rasa tanggung jawab pendengar setelah
mendengarkan topik tertentu. Dengan akuntabilitas, ada persepsi bahwa seseorang,
atau sekelompok orang, akan mengawasi untuk melihat apakah penerima ingat
informasinya nanti. Kita semua menyaksikan fenomena ini ketika seorang siswa
menanyakan pertanyaan “apakah ini akan diuji?” Jika guru mengatakan “tidak,” anda
bisa melihat ekspresi mereka akan segera mengabaikan apa yang anda sampaikan,
meskipun dalam konteks umum tidak semua pembicara bisa meminta
pertanggungjawaban pendengarnya. Hal ketiga, informasi yang tidak sesuai,
seseorang pendengar ingin mengelaborasi informasi yang anda sampaikan untuk
mencari kekurangan atau mencocokkan dengan informasi lain yang mereka anggap
tidak sesuai. Keempat, kognisi pribadi, beberapa orang di sekitar kita memiliki
kognisi pribadi yang tinggi, memiliki dorongan untuk terlibat dalam pemikiran kritis
pada topik tertentu, meskipun tidak relevan dengan kehidupan pribadi mereka tetap
ingin mengelaborasi lebih jauh karena adanya kognisi pribadi.

2. Mengoptimalkan Pesan Persuasi

33
Apapun bentuk pesan yang ingin disampaikan oleh seorang pembicara, salah satu hal
yang menentukan adalah seberapa efektif cara yang digunakan. Cara yang paling
efektif adalah kemampuan memilih wacana yang tepat serta kemampuan membangun
argumen yang sesuai dengan telinga pendengar. Berikut hal-hal yang harus
diperhatikan untuk mengoptimalkan pesan persuasif yang anda ingin sampaikan.

a. Menyesuaikan dengan Kondisi Pendengar

Mengetahui gambaran keberpihakan pendengar sebelum menyampaikan sebuah


pesan akan mempermudah anda dalam mengoptimalkan pesan yang akan anda
sampaikan. Jika di kaitkan dengan teori penilaian sosial pada pembahasan
sebelumnya, paling tidak seorang pembicara sudah mengetahui apakah pendengar
anda berada pada latitude of rejection or latitude of acceptance, dengan demikian
anda akan tau argumen apa yang harus di kuatkan dan argumen apa yang harus di
lemahkan untuk bisa merubah kepercayaan, sikap serta tindakan pendengar

b. Sesuaikan dengan Kebutuhan Pendengar

Setiap orang pasti memiliki kebutuhan dan akan selalu tertarik untuk
mendengarkan informasi yang terkait dengan kebutuhannya. Setelah menemukan
apa yang menjadi fokus mereka anda tinggal menekankan hal-hal yang bisa
membuat mereka terbujuk dengan mudah. Misalnya anda sedang membujuk
pendengar anda untuk membeli sebuah produk pelangsing maka anda cukup
menekankan pada kelebihan-kelebihan yang akan mereka dapatkan dengan
memiliki badan lebih baik, kesehatan, kecantikan dan percaya diri yang tinggi akan
membuat mereka tidak berpikir lama untuk mengikuti apa yang anda inginkan.

c. Hubungkan dengan Nilai-Nilai yang dianut oleh pendengar

Nilai adalah “konsepsi inti” dari apa yang diinginkan untuk kehidupan kita dan
masyarakat. Masing-masing dari dalam kita memiliki nilai-nilai yang menjadi
acuan kehidupan, misalnya, suka membantu, jujur, logis, imajinatif, atau
bertanggung jawab. Mungkin sebagian dari kita juga memiliki nilai tertentu
mengenai masyarakat seperti apa yang ingin ditinggali, seperti masyarakat yang
menawarkan kesetaraan, kebebasan, kebahagiaan, kedamaian, atau keamanan.
Sebagian besar orang juga menganut nilai-nilai umum yang dipahami secara
bersama. Maka penting bagi seorang public speaker untuk menekankan nilai

34
universal kehidupan dalam setiap pesan yang disampaikan terutama dalam konteks
persuasif.

3. Cara Melakukan Persuasi dalam Public Speaking

Pada bagian ini penulis akan mengulas kembali apa yang sudah dituliskan pada bab 3
mengenai kekuatan public speaking. Dalam buku Retorika Dakwah yang ditulis oleh
Faizal Bayhaque bahwa ada 3 cara untuk memengaruhi orang lain yang disebutkan
oleh filsuf Aristoteles. Pertama adalah Ethos sebagai pembicara anda harus memiliki
pengetahuan yang luas, kredibilitas dan status yang terhormat. Kedua, Phatos
maksudnya adalah sebagai pembicara anda harus bisa mendapatkan tempat di hati
pendengar, harus ada keterlibatan emosi dan perasaan pada saat anda menyampaikan
sebuah pesan. Ketiga, logos ketika anda menyampaikan sesuatu harus disertai dengan
pembuktian yang bisa menguatkan kepercayaan pendengar terhadap anda. Berikut
akan dijelaskan secara lebih detail setiap komponen yang ada dalam 3 kriteria ini.

a. Ethos (Kredibilitas Pembicara)

Seorang pembicara dengan etos (kredibilitas) memiliki kekuatan yang jauh lebih
persuasif daripada yang tidak. Seorang pembicara yang kredibel dipandang
berpengetahuan, jujur, dan benar-benar tertarik untuk melakukan hal yang benar
untuk audiensnya. Memiliki Ethos dapat membantu Anda memenangkan
kepercayaan pendengar dan membujuk mereka untuk sepakat dengan sudut
pandang anda.

Salah satu cara untuk melihat kredibilitas seseorang adalah sejauh mana dia
mampu mengaplikasikan apa yang dia sampaikan kepada orang lain. Dalam
konteks hari ini kita menyebutnya dengan kompetensi. Ketika pendengar
menganggap pembicara sebagai orang yang kompeten (berpengetahuan dan
berpengalaman) tentang subjek tertentu dan dapat dipercaya (jujur dan adil),
mereka merasa lebih mudah untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh
pembicara. Sebagaimana yang ditulis juga oleh Aristoles bahwa seorang
pembicara harus menunjukkan niat baik terhadap pendengarnya dan mendahulukan
yang terbaik bagi pendengar dari pada mengedepankan kepentingan pribadi.
Berdasarkan peneliti kontemporer, pembicara yang menunjukkan niat yang baik
akan selalu memahami kebutuhan dan perasaan pendengar, berempati dengan
pandangan pendengar mereka (bahkan jika mereka tidak membaginya), dan

35
senantiasa menanggapi komunikasi orang lain dengan cepat. Untuk pemula dalam
public speaking ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun
kredibilitas di mata pendengar. Pertama adalah, membagikan kualifikasi keilmuan
anda kepada pendengar, atau paling tidak pengalaman anda mengenai topik yang
akan dibincangkan. kedua, anda harus mengimbangi pernyataan anda dengan bukti
dan sumber yang terpercaya. mengutik sejumlah sumber yang kredibel akan
menunjukkan ke hati hatian anda di hadapan pendengar. Selain itu anda perlu
memperhatikan pemilihan kata yang tepat saat menyampaikan informasi, sebisa
mungkin hindari kata-kata yang tidak peka dan menyinggung perasaan pendengar.
Hal ke empat adalah anda harus menunjukkan rasa hormat jika ada opini yang
bertentangan dengan apa yang anda sampaikan, gunakan Bahasa yang sopan yang
mengindikasikan penghormatan anda terhadap audiens. Terakhir dan yang
terpenting adalah penyampaian yang menarik, sebelum tampil seringlah berlatih
untuk membuat anda lancar dalam menyampaikan presentasi.

b. Logos (Bukti dan Penalaran dan yang dapat dipertanggungjawabkan)

Fakta yang dapat dipercaya akan semakin memperkuat kredibilitas Anda di


hadapan pendengar. Alasan yang masuk akal yang mendukung klaim Anda juga
penting jika Anda berharap untuk meyakinkan pendengar dan berniat mengubah
keyakinan atau perilaku mereka. Ketika Anda menyajikan fakta yang dapat
dipercaya untuk mendukung klaim Anda dan dengan jelas menunjukkan
bagaimana fakta- fakta itu telah mengarahkan Anda ke klaim tersebut, inilah yang
disebut dengan logos.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menyajikan fakta sebagai
penguat pada pernyataan yang anda sampaikan di public speaking. hal pertama
adalah identifikasi sumber dan kualifikasi dari data yang anda sampaikan, jangan
hanya sekedar menyajikan fakta yang masih dipertanyakan otentifikasinya.
Dokumentasi yang konkrit dan dapat di pertanggungjawabkan akan menguatkan
kredibilitas anda sebagai pembicara. Untuk memastikan kredibilitas sumber Anda,
gunakan fakta yang disediakan oleh para ahli yang tidak memihak.

Selai sumber yang dapat dipercaya, anda dapat menggunakan terhadap pendengar
untuk mengetahui apakah bukti yang akan anda sajikan baru dalam perspektif
mereka, hal ini juga akan membantu anda untuk memberikan bukti yang tepat

36
sesuai dengan kondisi pendengar anda. Argumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan adalah hal penting lainnya yang harus anda perhatikan
ketika menyampaikan pesan persuasif.

c. Pathos (Mendapatkan tempat di hati pendengar)

Seorang pembicara dapat dengan mudah mendapatkan tempat di hati pendengar


ketika mereka menggunakan daya tarik emosional yang tepat bagi pendengarnya.
Emosi bisa digunakan untuk meningkatkan kemungkinan pendengar mengikuti apa
yang disampaikan oleh pembicara. Meskipun demikian, pemilihan kata-kata yang
tepat juga harus diperhatikan. Untuk melibatkan emosi pendengar bukan berarti
bahwa anda bisa memanipulasi atau membesar-besarkan bahkan mendramatisir
sebuah cerita sedemikian rupa. Hal yang terpenting adalah anda melibatkan emosi
secara etis dan diperkuat dengan bukti-bukti yang dapat meningkatkan kepercayaan
pendengar.

C. Pidato Informatif
Pidato informatif adalah pidato yang bertujuan untuk menyampaikan informasi
kepada publik agar publik menjadi tahu akan sesuatu. Dalam pembicaran informatif,
isi pembicaraan kita adalah: mendefinisikan, menjelaskan, dan menguraikan sesuatu.
Dimana suatu informasi dapat diyakini dengan fakta sebagai alat konkritisasi dalam
penyajiannya. Mendefenisikan berarti memberikan pernyataan tentang makna suatu
konsep atau istilah, misalnya: mendefenisikan istilah dari arti komunikasi, media dan
sebagainya. Manjelaskan berati menguraikan sebuah konsep atau teori, contoh:
menjelaskan teori agenda setting, menjelaskan teori uses and gratification,
menjelaskan perbedaan antara media lokal dan nasional, dan sebagainya.
Tujuan Pidato Informatif: adalah memberikan atau menyampaikan informasi
kepada pendengar akan sesuatu. Dalam pidato informatif, seorang pembicara
menerangkan atau menjelaskan pendapatnya tentang suatu pokok persoalan agar
public mengetahuinya. Di sini, pembicara menyerahkan keputusan sepenuhnya
kepada public tentang informasi yang disampaikan itu.
Isi Pidato Informatif: Pidato Informatif ialah pidato yang bersifat memberi tahu
informasi. Pembicara berusaha menjelaskaan suatu masalah sejelas-jelasnya agar
pendengar menjadi tahu dan paham. Untuk itu, pembicara menyampaikan contoh,
perbandingan, keterangan (grafik, gambar, bagan skema, denahdan lain-lain) yang

37
semuanya itu sangat mendukung penjelasan agar tujuan pidato tercapai, yaitu
pendengar menjadi tahu dan memahami apa yang disampaikan. Dalam pidato
informatif, seorang pembicara harus menyajikan fakta-fakta yang berkaitan dengan
informasi yang disampaikan agar pendengar sungguh-sungguh memahami maksud
dan tujuan pembicara.
Dalam sebuah pidato yang berisi tentang suatu informasi dapat dihidupkan dengan
humor yang mendukung, asal saja tidak melupakan tujuan utamanya yaitu
memberikan informasi. Porsi humor dalam pidato jangan melampaui batas atau
dengan kata lain, humor lebih banyak daripada informasi yang disampaikan. Jangan
sampai diberi kesan bahwa pembicara tidak sungguh-sungguh dalam menyampaikan
informasi.
Metode penulisan pidato informatif dapat dibagi menjadi: Metode definitif: Pada
metode ini pembicara memberikan keterangan singkat yang sudah pasti tentang
informasi yang disampaikan kepada public dengan sejelas-jelasnya. Dengan demikian
pendengar dapat menangkap maksud dan tujuan informasi yang disampaikan itu.
Metode uraian: Pada metode ini pembicara memberikan penjelasan tentang informasi
yang ingin disampaikan kepada public untuk dipahami. Penjelasan yang diberikan
hendaknya dijelaskan sedetail mungkin. Metode perbandingan: Pada metode ini
pembicara memberikan atau menyajikan perbandingan antara fakta sebagai alat
konkritisasi dengan informasi yang hendak disampaikan kepada public sebagai tujuan
utamanya. Keduanya diperbandingkan dengan menggunakan metode definisi dan
uraian. Metode ilustrasi: Pada metode ini pembicara menambahkan ilustrasi sebagai
pengat suasana agar public tidak mudah bosan untuk mendengarkan informasi yang
hendak disampaikan. Namun, ilustrasi itu harus ada kaitannya dengan tema informasi
sebagai bentuk perbandingannya. Metode analisis: Metode analisis dapat dibagi lagi
menjadi: -bagian; Pada metode ini pembicara menjelaskan dan mengelompokkan
bagian-bagian suatu informasi yang disampaikan kepada public. Analisis fungsi;
Setelah mengelompokan bagian-bagiannya, pembicara menjelaskan fungsi-fungsi dari
setiap bagian itu. Analisis proses; Setelah mengelompokkan bagian dan menjelaskan
fungsinya masing-masing, pembicara menjelaskan proses-prosesnya sehingga ada
sebab akibatnya seperti yang akan dilakukan pada metode analisis selanjutnya. -
Analisis kausal; Pada metode ini pembicara menjelaskan kemungkinan- kemungkinan
tentang sebab-akibat yang mungkin terjadi dari prose situ.

38
Ada 3 macam pidato Informatif, anatar lain sebagai berikut: Oral Reports (Laporan
Lisan): Contoh: LAPORAN PANITIA, LAPORAN ILMIAH, LAPORAN
KEUANGAN, dsb. Oral Instruction (Pengajaran): Contoh: GURU MENJELASKAN
PELAJARAN, ATASAN YANG MENERANGKAN PEKERJAAN, dsb. Informative
Lectures (Presentase): Contoh: presentase di sebuah seminar, ceramah, dsb.
Prinsip melakukan Pembicaraan Informatif :
1. Batasi jumlah informasi. jangan terlalu banyak memberikan informasi yang pada
akhirnya dapat membuat khalayak bingung.
2. Pilih hal-hal yang spesifik dan yang terpenting, usahakan menjelaskan sesuatu
dengan memberikan sebuah conytoh agar dat mudah dimengerti.
3. Timbulkan kebutuhan dan keinginan. sesuaikan informasi dengan yang dibutuhkan
khlayak.
4. Tekankan manfaat
5. Kaitkan informasi baru dengan yang lama khalayak akan mudah mencerna
6. Gunakan data konkret. pidato informatif harus kaya dengan data, angka, dan
contoh.
Jenis-jenis Pidato Informatif:
a. Kuliah. Kuliah adalah penyampaian ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh dosen
sebagai pembicara dan mahasiswa sebagai audiens. Di dalam kuliah, salah satu bahan
atau tema dari bidang ilmu tertentu ditawarkan lewat sejumlah mata kuliah yang
diberikan. Cara menyajikan biasanya dengan membaca teks yang telah dipersiapkan
dengan menambahkan penjelasan secukupnya.
b. Ceramah. Pada dasarnya tujuan ceramah adalah memberikan informasi dan
pengetahuan. Oleh karena itu bahan yang diceramahkan harus dipersiapkan dengan
teliti. Ceramah harus menampilkan disposisi yang jelas, bahasa yang padat dan berisi:
pikiran yang tersusun logis dan memiliki sekema yang jelas, serta hubungan yang
serasi antara bagian-bagiannya.
c. Referat atau makalah. Sebuah referat atau makalah sebenarnya adalah suatu
ceramah singkat mengenai suatu bidang, yang berlansung antara 10-20 menit.
Seringkali referat juga merupakan pengantar kedalam salah satu bidang: atau dipakai
sebagai salah satu acara dalam perundingan, sehingga orang menyebutnya pengantar
singkat atau referat singkat. Pada dasarnya referat dibatasi uraiannya pada hal-hal
yang esensial, sehingga lebih mengenai budih dan bukan perasaan manusia.

39
d. Pengajaran. Pengajaran adalah uraian yang disusun secara pedagogi, umumnya
dibawakan untuk kelompok orang setingkat SLTP dan SMA. Bentuk penyajiannya
bermacam-macam, sehingga tidak begitu membosankan.
e. Wejangan informatif. Ini adalah ceramah yang santai di depan sekelompok
pendengar dalam jumlah yang kecil. Bentuk ini sering dipakai apabila menunjukan
slides atau film.Gambar atau film menjadi pokok pembicaraan, sehingga ttidak
menuntut suatu persiapan yang teliti.
f. Pidato informatif dalam kesempatan khusus. Dalam pidato ini pembicara ditunjuk
sebagai sumber informasi untuk menyampaikan dan menjelaskan tentang sesuatu
untuk diketahui pendengar. Di sini suasananya lebih formal dan bahasa yang
digunakan sesuai dengan pengetahuan pendengar.
D. Pidato Persuasif
1. Pengertian
Menurut Tasai (dalam Nugroho, 2018:2), “Pidato adalah salah satu wujud kegiatan
berbahasa lisan yang memerlukan ekspresi gagasan, penalaran dan didukung oleh
aspek nonbahasa seperti ekspresi, wajah, kontak, pandang dan intonasi”. Menurut
Ilham dan Iva (2020:99) pidato adalah menyampaikan ungkapan- ungkapan dalam
pikirannya yang bermakna yang disampaikan kepada orang banyak dengan retorika
yang baik... Sedangkan menurut Menurut Karomani (Pratiwi, 2019:37) Pidato
umumnya ditujukan kepada orang atau sekumpulan orang untuk menyatakan
selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar dan lain
sebagainya.
Adapun pendapat lain mengenai pengertian Menurut Trianto, Dkk ( 2018: 34) Pidato
persuasif merupakan bagian dari eksposisi yaitu untuk meyakinkan pembaca atau
pendengar dengan menyajikan argumentasi yang nalar, logis, masuk akal dan dapat
dipertanggungjawakan. Kemudian menurut YY Gulo( 2022 :25)bahwa pengertian
pidato adalah suatu kegiatan berbicara yang dilakukan oleh seseorang di depan
banyak orang untuk memberikan informasi secara lisan dengan memberikan ekpresi
yang baik agar setiap orang yang mendengarkan tertarik.. Sedangkan menurut
(Sulistiawati,2017:29) Pidato persuasif merupakan keterampilan menyampaikan
pesan di depan publik secara verbal dengan tujuan tertentu.
Berdasarkan pendapat ahli pengertian pidato di atas maka dapat di tarik Kesimpulan
bahwa Pidato Persuasif merupakan sesuatu yang diungkapkan kepada khalayak

40
ramai yang bertujuan menyampaikan suatu masalah agar mau melakukan sesuatu
dengan cara mengajak.
2. Tujuan Utama Teks Pidato Persuasif
Pidato persuasif bertujuan untuk mengajak, membujuk dan merayu pendengar
agerpengaruh terhadap isi pidato yang disampaikan.

a. Pembentukan tanggapan Membentuk agar masyarakat memberikan tanggapan.


Pembentukan dilakukan agar masyarakat mengetahui banyak topik. Pembicara
harus menyadari bahwa pembentukan itu adalah proses pertalian ide-ide baru
dengan nilai-nilai masyarakat, hasilnya adalah perubahan perilaku.

b. Penguatan tanggapan Memberikan penguatan tanggapan bagi sekelompok


masyarakat untuk kesinambungan perilaku yang sedang berlangsung saat ini
terhadap beberapa topik atau isu. Penguatan tanggapan dikaitkan dengan nilai-
nilai dan sikap yang sudah ada pada masyarakat.

c. Pengubahan tanggapan Pembicara persuasif berupaya untuk mengubah


tanggapan sambil meminta kepada masyarakat untuk mengubah atau
menghentikan beberapa perilaku, seperti merokok dan membuang sampah
sembarangan. Beberapa fungsi pidato sebagaimana dikemukakan Rosalina
(dalam Karomani, 2011: 13) menyampaikan informasi kepada pendengarnya;
a) mempengaruhi pendengar b) mendidik c) menghibur khalayak d) membuat
propaganda e) menyambung lidah orang lain.

Berdasarkan pendapat ahli Tujuan Pidato persuasif dapat disimpulkan


bahwa memberikan tanggapan dan penguatan yang berkaitan dengan
sikap yang ada di masyarakat, serta berupaya untuk mengubah atau
menghentikan perilaku yang negatif dengan cara mengajak dan
membujuk seseorang untuk melakukan hal-hal yang positif.

3. Struktur Pidato Persuasif


Teks pidato persuatif dibentuk oleh beberapa bagian, yang antar bagiannya itu disusun
secara sistematis dan saling berhubungan. Teks itu diawali dengan pengenalan isu,
diikuti dengan paparan sejumlah argumen. Setelah itu, dinyatakan ajakan-ajakan,
yang diakhiri dengan dengan penegasan kembali. a) Pengenalan isu, yakni berupa
beupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau

41
pembicaraannya itu. b) Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat
penulis/pembicara terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya.
Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-
argumennya itu c) Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di
dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan
sesuatu. Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat
(Tesniyadi, 2019).
Struktur teks pidato persuasif menurut Santoso, dkk (2020) terdiri atas: 1) Bagian
pembuka terdiri atas salam, sapaan, ucapan syukur pada Tuhan, ucapan terima kasih,
dan penyampaian tema pidato; 2) Struktur isi dalam pidato persuasif berisiinformasi
sebagai dasar dalam mengajak pembaca untuk melakukan apa yang diinginkan
penulis; 3) Bagian penutup berisi simpulan, ucapan terima kasih, permohonan maaf,
dan salam penutup.
4. Langkah-Langkah Menyusun Pidato Persuasif
a. Menentukan tema atau pokok pidato.
b. Mendaftar pokok-pokok pidato yang akan disampaikan.
c. Menentukan tujuan pidato.
d. Menyusun kerangka pidato.
e. Mengembangkan kerangka pidato.
Setelah membaca beberapa tips di atas, menyiapkan naskah pidato adalah hal pertama
yang harus kamu lakukan. Sayangnya, entah karena gugup atau karena tidak terbiasa,
banyak orang kesulitan untuk membuat naskah pidatonya. Alhasil, naskah yang dibuat
tidak bagus, dan pidato yang disampaikan juga jadi berantakan.Kalau kamu adalah
salah satu orang yang mengalami kesulitan yang sama, kamu bisa memulainya dengan
membuat kerangka pidato. Kerangka pidato sendiri terdiri dari beberapa poin-poin
penting dalam pidato tersebut, dan berikut cara membuat kerangka pidato yang bisa
kamu buat.
a) Pembukaan Pidato
Pada langkah pertama ini, kamu perlu membuat pembukaan pidato. Kerangka pidato
ini secara sederhana sebagai pengenalan diri terhadap audiens. Maka dari itu, pada
kerangka pidato ini, sebaiknya dibuat dengan bahasa yang tidak terlalu berat agar
audiens ingin untuk mendengarkan isi pidato.Meski apa yang kamu sampaikan itu
penting, tetapi kamu tidak bisa begitu saja menyampaikan poin utama dalam pidato
kamu. Dalam berpidato, kamu harus membukanya dengan pembukaan.Pembukaan

42
pidato sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu salam pembuka, ucapan puji dan
syukur, mengungkapkan rasa hormat kepada audiens dan orang yang dianggap
penting atau berpengaruh di acara tersebut, perkenalan diri singkat jika perlu, dan
terakhir penjelasan singkat seputar topik yang akan dibahas dalam pidato tersebut.
b) Isi Pidato
Setelah pembukaan, kamu bisa mulai membuat isi pidato. Isi pidato sendiri terdiri dari
poin-poin penting yang harus kamu sampaikan. Namun, perlu diingat, isi pidato
bukan hanya harus mengenai sasaran atau target audiens, tetapi juga sesuai dengan
topik bahasan hari itu.Karena isi pidato merupakan bagian terpenting, kamu harus
membuatnya sebaik mungkin. Isi pidato yang baik bukan berarti harus terlihat rumit.
Sebaliknya, isi pidato sebaiknya harus dibuat ringkas dengan kalimat-kalimat yang
enak dibaca dan didengar.Dengan kalimat yang sesuai, audiens

bisa dengan mudah mengerti dengan topik yang kamu bicarakan dan kamu pun tidak
akan mengalami kesulitan untuk mengerti topik tersebut, mengingatnya, dan
mengucapkannya di depan banyak orang.
5. Bagian Penutup
Pidato yang bagus tidak selalu harus panjang, dan membuat orang lain bosan. Sebuah
pidato dianggap bagus jika poin-poin yang kita sampaikan, tersampaikan dan
dipahami dengan baik oleh audiens.Jadi, setelah kamu menyampaikan semua isi
pidato, kamu bisa segera mengakhiri pidato. Bagian penutup pidato sendiri berisi
rangkuman dan kesimpulan dari topik yang sudah kamu sampaikan, dan harapan
kamu sebagai pembicara.
Jangan lupa ucapkan permintaan maaf jika ada bagian pidato yang kurang tepat baik
itu kata-katanya maupun cara penyampaiannya. Ucapkan juga terima kasih kepada
semua orang karena telah menyempatkan waktu untuk hadir dalam acara tersebut, dan
mendengarkan pidato kamu dengan baik.Terakhir, karena pidato kamu dimulai
dengan ucapan salam, maka kamu juga harus mengakhirinya dengan ucapan salam.
Ucapan salamnya sendiri bisa berupa kalimat “Assalamu‟alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh” atau ucapan “Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, atau selamat
malam”.
6. Kaidah Kebahasaan Teks Pidato Persuasif
Dalam menyusun teks pidato persuasif, perlu memahami tujuh ciri kebahasaan yang
biasa muncul dalam teks pidato persuasif. Penggunaan Kalimat Aktif merupakan

43
kalimat yang subyeknya melakukan suatu pekerjaan atau tindakan. Imbuhan dalam
kalimat aktif biasanya menggunakan kata kerja berafiks me-, ber-, atau kata kerja tak
berafiks. Subyek dalam kalimat aktif menjadi pelaku perbuatan yang dinyatakan
dengan predikat. Contoh: Agar tidak terjadi banjir, kita harus menjaga kebersihan
lingkungan, termasuk membuang sampah di tempat sampah. Sebagai siswa, kita harus
dapat bersikap santun kepada orang lain, termasuk kepada guru, orang tua, dan teman.
Setiap siswa mempunyai kewajiban untuk belajar demi masa depannya. Penggunaan
Kata Sapaan dapat diartikan sebagai kata yang digunakan untuk menegur sapa orang
yang diajak bicara. Misalnya kata anda, saudara, tuan, nyonya, bapak, ibu, kakak,
adik, dan lainnya. Pada pendahuluan pidato, kata sapaan digunakan sebagai ucapan
penghormatan kepada audiens atau pendengar. Biasaya kata sapaan dimulai dengan
menyebutkan orang yang dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu dan
dilanjutkan dengan jabatan di bawahnya. Contoh: Yang terhormat Bapak Kepala
Sekolah Yth. Bapak dan Ibu Wali Kelas Teman-teman semua yang saya sayangi
Selamat pagi hadirin semua, yang kami muliakan para tamu undangan, saudara-
saudaraku yang saya banggakan, Bapak Ibu yang saya hormati, dan masih banyak
lainnya.
Kalimat Persuasif merupakan kalimat yang mengajak orang lain untuk melakukan
sesuatu. Ciri-ciri kalimat persuasif adalah berisi ajakan, menggunakan kata seruan
seperti ayo, mari, dan lain-lain. Contoh: Marilah kita bersama-sama menerapkan
budaya bersih di lingkungan sekitar kita. Hal ini akan membuat hidup kita menjadi
lebih sehat. Ayo, terapkan prinsip hidup bersih agar kita semua selalu sehat dan
terhindar dari berbagai penyakit! Mari kita jaga kebersihan lingkungan kita dengan
membuang sampah pada tempat sampah!
Penggunaan Kosakata Emotif merupakan kosa kata yang menimbulkan atau
membangkitkan emosi subyektif sehingga menciptakan gambaran dalam imajinasi
yang merangsang panca indra. Kosakata ini berhubungan dengan perasaan yang bisa
membuat para pendengar menjadi tersentuh. Kosakata emotif biasanya mengandung
makna konotatif atau kiasan. Contoh: Pada kesempatan ini saya ingin mengutip
sebuah pepatah bahwa siapa menanam, dia akan menuai. Ini artinya kita akan
mendapatkan hasil sesuai dengan perbuatan kita. Sebagai siswa, kita jangan pernah
tunduk pada kemalasan. Ayo, kita kejar cita-cita kita! Jangan pernah berkecil hati.
Jika kita mau berusaha, pasti apa yang kita cita-citakan dapat tercapai.

44
Penggunaan Kosakata Bidang Ilmu atau kata teknis adalah kosakata yang biasa
digunakan di dalam dunia keilmuan. Kosakata bidang kesehatan misalnya nyamuk
aides aegepty. Kosakata bidang ilmu lingkungan misalnya polusi udara, reboisasi dan
masih banyak lainnya. Contoh: Dengan membersihkan lingkungan sekitar, secara
tidak langsung kita akan terhindar dari gigitan nyamuk Aides Aegepty yang dapat
menimbulkan penyakit demam berdarah Sampah yang menumpuk dan tidak dikelola
dengan baik akan menyebabkan polusi udara. Dari sampah itu akan keluar bau yang
mengganggu penciuman warga di sekitarnya. Supaya tidak terjadi longsor, kita bisa
melaksanakan reboisasi di daerah yang pohon-pohonnya banyak ditebang.
Antonim merupakan suatu kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Antonim
disebut juga dengn lawan kata. Contoh: Sebagai pelajar, kita harus rajin belajar demi
masa depan yang lebih baik, bukan malah bermalas-malasan.
Abstrak Kata Benda merupakan jenis kata benda yang tidak dapat kita lihat dengan
panca indera namun bisa dirasakan. Contoh: Kesuksesan kita ditentukan oleh usaha
kita sendiri. Oleh karena itu, sejak masih sekolah marilah kita memulainya dengan
rajin belajar. Dengan memahami tujuh ciri kebahasan teks pidato persuasif,
diharapkan siswa atau seorang orator dapat menyusun teks pidato yang komunikatif
serta mampu membujuk audiens atau pembaca melakukan apa yang diharapkan.

E. Pemandu acara dan entertainer


A. PEMANDU ACARA
1. Pengertian pemandu acara

Pemandu acara adalah orang yang memiliki peran penting dalam keberhasilan suatu
acara yang dipandunya. Seorang pembawa acara harus mampu mengendalikan sebuah acara
dari awal sampai akhir. Oleh karena seorang pemandu acara dituntut memiliki keterampilan
dan kreativitas tinggi untuk membangun suasana yang nyaman. Tanpa adanya keterampilan
dan kreativitas dari pemandu acara, suatu acara akan berjalan biasa sehingga para audience
atau tamu akan bosan dan jenuh. Hal ini disebabkan keterampilan dan kreativitas sudah
menjadi syarat yang harus dimiliki oleh seseorang yang menjadi pemandu acara, baik sebagai
pembawa acara di acara resmi atau tidak resmi. Keterampilan dan kreativitas yang harus
dimiliki seperti cara berbicara, cara membangun suasana, cara berkomunikasi dengan para
audience dan lain-lain. Untuk dapat memahami kutipan ini secara baik, harus disadari bahwa
pandangan Fowler mengenai kepercayaan yang demikian dipupuk oleh dua sumber inspirasi.

45
Pertama, fenomenologi Niebuhr yang mengarahkan perhatian sita pada dinamika
kepercayaan manusia yang dibentuk dan dirasakan dalam habungan tradisi. Di dalam semua
hubungan tersebut „rasa percaya' dan 'setia' diperdalam dan diperkuat dalam upaya bersama
untuk mempercayakan dan mengerahkan diri kepada suatu pusat nilai dan kekuasaan yang
melampaui kaasa manusia.

2. Bentuk-bentuk pemandu acara dan entertainer


Berikut beberapa bentuk umum dari pemandu acara dan entertainer:
a. MC (Master of Ceremony): MC adalah pemandu acara yang bertanggung
jawab untuk memandu jalannya acara, memperkenalkan pembicara atau
penampil, dan menjaga suasana acara tetap hidup dan interaktif. Mereka
biasanya menggunakan keahlian komunikasi dan kepribadian yang
menyenangkan untuk menghibur dan menghubungkan dengan audiens.
b. Host TV/Radio: Host TV atau radio adalah pemandu acara yang bekerja di
media penyiaran. Mereka memandu program, mewawancarai tamu, dan
menghibur audiens melalui interaksi di depan kamera atau mikrofon.
c. Event Host: Event host adalah pemandu acara yang bekerja dalam acara-
acara khusus, seperti seminar, konferensi, pernikahan, atau acara
perusahaan. Mereka bertugas untuk memandu jalannya acara, memberikan
informasi kepada audiens, dan menjaga suasana tetap hidup dan interaktif.
d. Stand-up Comedian: Stand-up comedian adalah entertainer yang
menggunakan komedi sebagai bentuk hiburan. Mereka tampil di atas
panggung untuk memberikan materi komedi, termasuk lelucon, cerita lucu,
dan observasi humor tentang kehidupan sehari-hari.
e. Musisi atau Penyanyi: Musisi atau penyanyi adalah entertainer yang
menggunakan bakat musik mereka untuk menghibur audiens. Mereka
tampil dengan memainkan alat musik, menyanyikan lagu, dan
menciptakan atmosfer yang menyenangkan melalui musik.
f. Illusionist: Illusionist adalah entertainer yang menggunakan trik sulap dan
ilusi untuk menciptakan keajaiban di depan audiens. Mereka
menggabungkan keahlian tangan dan efek visual untuk memberikan
pengalaman menakjubkan dan menghibur.
g. Street Performer: Street performer adalah entertainer yang tampil di
tempat umum, seperti jalan atau taman, untuk menghibur orang-orang

46
yang lewat. Mereka bisa berupa pemain musik jalanan, seniman jalanan,
atau entertainer lainnya yang menggunakan keterampilan mereka untuk
menarik perhatian dan memberikan hiburan spontan.

3. Karakterisrik Pemandu acara


1. Percaya diri

Seorang pemandu acara harus tampil di depan audiens dengan penuh


percaya diri dengan menunjukkan kepribadian yang ramah. Selain itu,
pemandu acara juga dituntut untuk bisa berbicara dengan artikulasi yang
jelas, serta bahasa tubuh (gesture) yang baik.

2. Menghidupkan suasana

Jika sudah tampil dengan penuh percaya diri, selanjutnya pemandu acara
dituntut untuk bisa menghidupkan suasana sesuai dengan acara yang
dibawakan.

3. Selera humor

seorang pemandu acara juga harus memiliki selera humor yang baik agar
mampu menghidupkan suasana. Hal ini untuk menghindari acara yang
dipandu menjadi terlalu tegang dan kaku. Tetapi seperti yang
disampaikan pada poin sebelumnya, perhatikan pula siapa audiens yang
hadir di acara tersebut agar humor yang disampaikan dapat diterima
dengan baik.

4. Tepat waktu

Hal ini juga menjadi karakter penting yang wajib dimiliki oleh pemandu
acara. Mengingat pemandu acara bertugas dari awal hingga akhir acara,
maka diharapkan untuk hadir di lokasi acara sebelum acara dimulai agar
dapat mempersiapkan diri, mendapatkan briefing, serta mempelajari alur
acara.

5. Menguasai acara

47
Yang dimaksudkan dengan menguasai acara adalah pemandu acara
sudah mengetahui seluruh alur acara dari awal hingga akhir, sehingga
tidak terus menerus melihat teks susunan acara..

B. ENTERTAINER
1. Pengertian entertainer

Entertainer, dalam konteks hiburan, adalah seseorang atau kelompok yang menyediakan
hiburan atau hiburan publik kepada audiens. Mereka dapat memiliki berbagai bakat dan
keterampilan, termasuk musik, seni pertunjukan, komedi, akting, olahraga, dan banyak lagi.

Berikut beberapa informasi tambahan tentang entertainer:

1. Jenis-jenis Entertainer:
 Musisi: Mereka yang membuat dan memainkan musik, baik sebagai
penyanyi atau pemain instrumen.
 Aktor: Mereka yang tampil di panggung atau layar untuk
menghidupkan karakter dalam karya seni.
 Pelawak: Mereka yang membuat orang tertawa dengan humor dan
lelucon.
 Penari: Mereka yang menggunakan gerakan tubuh untuk
mengungkapkan diri atau menghibur.
 Atlet Performer: Atlet yang mengambil bagian dalam pertunjukan
olahraga atau acara hiburan, seperti sirkus.

2. Karier Entertainer: Banyak entertainer memulai karier mereka dengan berlatih intensif
dalam bidang keterampilan atau seni tertentu. Mereka dapat tampil di berbagai venue seperti
teater, klub malam, festival musik, atau acara olahraga.

3. Pengaruh Sosial: Entertainer sering memiliki pengaruh besar dalam budaya dan
masyarakat. Mereka dapat mempengaruhi pendapat publik, mengangkat isu-isu sosial, atau
menginspirasi audiens mereka.

4. Hiburan dalam Berbagai Bentuk: Hiburan yang disajikan oleh entertainer dapat ber ariasi
dari konser musik, pertunjukan teater, pertandingan olahraga, komedi stand-up, tari,
pertunjukan sirkus, dan banyak lagi

48
.5. Peran dalam Industri Hiburan: Entertainer juga menjadi bagian penting dari industri
hiburan yang melibatkan manajemen, produksi, promosi, dan distribusi hiburan.

6. Keterampilan dan Dedikasi: Untuk sukses sebagai entertainer, individu memiliki


keterampilan yang kuat, dedikasi, dan ketahanan karena industri hiburan sering kali sangat
kompetitif.

Entertainer adalah bagian integral dari budaya dan hiburan, mereka memiliki peran penting
dalam memberikan hiburan kepada audiens dan membentuk budaya popular

2. Keterampilan dan Karakteristik Entertainer:

- Bakat dan Keterampilan: Entertainer harus memiliki bakat dan keterampilan yang sesuai
dengan bidang hiburan yang mereka tekuni. Misalnya, musisi harus memiliki kemampuan
bermain alat musik atau bernyanyi dengan baik

- Kreativitas: Entertainer perlu memiliki daya imajinasi dan kreativitas yang tinggi untuk
menciptakan pertunjukan yang menarik dan unik.

- Komunikasi: Entertainer harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk


berinteraksi dengan audiens dan menyampaikan pesan atau hiburan dengan efektif.

- Kepercayaan Diri: Entertainer harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi saat tampil di
depan orang banyak.

- Ketahanan Fisik dan Mental: Entertainer seringkali harus menghadapi tekanan dan bekerja
dalam jadwal yang padat. Oleh karena itu, mereka perlu memiliki ketahanan fisik dan mental
yang baik

C. PEMANDU ACARA DAN ENTERTAINER


A. Tata urutan dalam protokoler
1. Berdasarkan jabatan (VIP)
2. Berdasarkan derajat sosial/jabatan/ kedudukan/status sosial, misal:
a. Tokoh masyarakat
b. Tokoh keagamaan
c. Raja/ratu
d. Ahli, bidang profesi, fungsional, dll
3.Urutan ini akan menentukan pula dimana yang bersangkutan akan duduk.

49
B. Kunci keberhasilan kegiatan Protokoler/MC
1. Adanya komunikator
2. Informasi
3. Komunikan/audiens
4. Pemandu tamu (Guide)
5. Announcer (pengarah dan pembawa acara sendiri)
6. Security (pengamanan acara)
B. Kedudukan pemandu acara/MC dan Entertainer
Master of Ceremony Seseorang yang memimpin suatu rentetan acara secara teratur dan
rapi, dan paling bertanggung jawab terhadap kelancaran suatu rangkaian acara (Bari,
1995)
D. Kedudukan pemandu acara/MC dan Entertainer MC harus mampu :
1. Mengetahui urutan acara
2. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan protokoler
3. Mengetahui latar belakang mengapa suatu acara disusun pada urutan tertentu
4. Mengatur waktu Mengelola informasi
5. Mengetahui Nama-nama, Pangkat, serta jabatan tokoh secara tepat.
E. Kedudukan pemandu acara/MC dan Entertainer,
MC dalam dunia hiburan disebut Entertainer, dan harus memiliki kemampuan :
1. Memandu sekaligus menghibur
2. Olah vokal dan bahasa tubuh
3. Menyuguhkan lelucon segar atau menampilkan kata-kata yang memukau, atau
menyentuh hati.

F. Kedudukan pemandu acara/MC dan Entertainer, lanjutan...

Tugas dan Tanggung Jawab


1. Wakil panitia penyelenggara
2. Penghubung antara tamu undangan dengan pelaksana acara
3. Pembuka acara
4. Orang pertama yang harus menciptakan suasana akrab, tertib, dan semarak
5. Mengawasi agar rangkaian acara berjalan dengan lancar dan menarik
6. Mampu mengakhiri acara dengan cara mengesankan

G. Persiapan dan Klasifikasi MC dan Entertainer

50
a. Menanamkan rasa percaya diri
b. Menciptakan kesan pertama
c. Menjaga penampilan
d. Penampilan fresh
e. Menunjukkan sikap aktif dan dinamis
f. Sikap bersahabat
g. Mengucapkan "maaf" dan "terima kasih"

H. Apa yang perlu dipikirkan sebelum memandu acara? Pola pikir 5W+1H Posisi Pemandu
Acara dalam komposisi Penataan Acara, lanjutan...

Apa yang perlu dipikirkan sebelum memandu acara?

1. Pola pikir 5W+1H


2. Teknik Berbicara

Pengucapan bahasa yang wajar dan lazim, yaitu:

 Phrasing (pemenggalan kalimat)


 Intonasi (alunan kalimat yg tidak berkesan sombong)
 -Stressing (Tekanan pada kata-kata tertentu)
 Reading Speed (kecepatan membaca) - Pause (jeda)

I. Menyapa/memberi salam Menyebutkan nama-nama pejabat dengan benar a. Membuka


acara

 Menyapa/memberi salam
 Menyebutkan nama-nama pejabat dengan benar

b. Mempersilahkan pendengar untuk maju Hal ini dilakukan apabila ruangan besar, sementara
kursi di belakang penuh sedangkan di depan masih kosong, dibutuhkan kepandaian dan sifat
humor pemandu acara untuk mengarahkan audiens

c. Mengenal acara

J. Penggunaan Bahasa

51
1. Mudah di mengerti, buku, komunikasi, singkat tetapi jelas, efektif tanpa
banyak basa-basi
2. Pembukaan acara mengucapkan salam (Apabila salam diucapkan untuk
jabatan tertentu, catat urutannya,) baru kemudian membacakan susunan acara.
3. Jangan salah mengucapkan gelar, nama, jabatan.
4. Tidak perlu memberikan komentar terhadap sambutan yang diberikan, cukup
mengatakan “demikianlah sambutan yang di berikan Bapak….”. Kecuali pada
acara hiburan, misal: Apresiasi seni, malam akrab, temu artis, dsb)
5. Setiap pergantian acara, sebaiknya memberikan jeda waktu untuk acara
berikutnya, jangan tergesa-gesa
6. Salah ucap kata, sampaikan maaf pada hadirin.
7. Memberikan kesimpulan untuk memperjelas isi pokok pesan. Menyampaikan
maaf atas kekurangan dalam penyelenggaraan acara dengan rendah hati tetapi
tidak rendah diri.
8. Biasnya, MC menutup acara setelah dibaca doa penutup.

K. Pedoman Khasusu MC

1. Memakai busana yang wajar, pantas dipakai, Tidak seronok, atau menyesuaikan
dengan sifat acara yang akan dilangsungkan
2. Sikap tangan, badan dan kaki harus terkendali, jangan meletakkan tangan di
belakang panggung, di atas pinggang atau di dalam saku baju/celana
3. Tekanan suara lantang dengan intonasi yang baik sehingga terdengar seluruh
hadirin
4. Murah senyum, tetapi harus mampu menjaga kewibawaan/fleksibel
5. Memegang kertas bertuliskan isi pokok/susunan acara dan ballpoint apabila ada
perubahan acara

L. Contoh susunan Acara

Peringatan HUT perusahaan

1. Pembukaan
2. Laporan panitia penyelenggara

52
3. Penyerahan hadiah bagi para pemenang dan penyerahan kenang-kenangan bagi
karyawan
4. Sambutan Dirut perusahaan
5. Ceramah
6. Pembacaan doa
7. Ramah-Tamah dan Hiburan
F. PRESENTASI DAN PELAKSANAANYA
A. PRESENTASI
a) Pengertian Presentasi
Presentasi adalah proses menyampaikan informasi, ide, atau gagasan kepada
audiens dalam bentuk lisan, visual, atau multimedia. Pelaksanaan presentasi
melibatkan persiapan, penyampaian, dan interaksi dengan audiens dan juga
Presentasi merupakan proses atau kegiatan komunikasi di mana seorang
individu atau sekelompok orang menyampaikan informasi, gagasan, atau
argumen kepada audiens dengan menggunakan berbagai media, seperti lisan,
visual, atau audio-visual, untuk tujuan tertentu. Presentasi biasanya dilakukan
dalam bentuk pidato atau ceramah yang disampaikan di depan audiens secara
langsung, tetapi juga dapat dilakukan melalui media online, seperti konferensi
video atau webinar.

Tujuan utama dari presentasi adalah untuk menyampaikan pesan dengan jelas
dan efektif kepada audiens. Pesan tersebut dapat berupa penjelasan tentang
suatu topik, presentasi hasil penelitian, proposal proyek, laporan bisnis, atau
bahkan pengajaran dan pelatihan. Presentasi juga dapat bertujuan untuk
mempengaruhi pendapat atau tindakan audiens, memotivasi mereka, atau
membangun hubungan dengan mereka.

Dalam presentasi, penggunaan media visual seperti slide PowerPoint, grafik,


atau video sangat umum untuk membantu mengilustrasikan dan memperkuat
pesan yang disampaikan. Selain itu, presentasi yang efektif juga melibatkan
keterlibatan audiens melalui interaksi, pertanyaan, atau diskusi.

Presentasi yang baik biasanya melibatkan persiapan yang matang, struktur


yang jelas, komunikasi yang jelas dan percaya diri, serta penggunaan media
yang relevan. Penting untuk memahami audiens yang akan disampaikan,
mengorganisir informasi dengan baik, dan mempersiapkan diri dengan baik
untuk menghadapi pertanyaan atau tanggapan dari audiens.

Dalam dunia bisnis, presentasi sering digunakan untuk menjelaskan produk


atau layanan kepada klien, menjelaskan laporan keuangan kepada para
pemegang saham, atau mempresentasikan proposal bisnis kepada calon
investor. Di dunia pendidikan, presentasi digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, oleh mahasiswa untuk

53
mempresentasikan proyek atau penelitian mereka, atau oleh para pembicara
tamu untuk memberikan wawasan atau inspirasi kepada siswa.

Secara keseluruhan, presentasi adalah cara yang efektif untuk berbagi


informasi, mempengaruhi audiens, atau membangun keterampilan
komunikasi. Dengan persiapan yang baik dan penggunaan teknik yang tepat,
presentasi dapat menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan pesan dengan
dampak yang signifikan.
b) Langkah – langkah presentasi
1. Persiapan:
 Tentukan tujuan presentasi Anda: Apakah Anda ingin
memberikan informasi, mempengaruhi pendapat, atau
menginspirasi audiens?
 Kenali audiens Anda: Pahami demografi, minat, dan kebutuhan
mereka agar Anda dapat menyampaikan pesan dengan tepat.
 Kumpulkan informasi dan materi: Lakukan riset untuk
memperoleh data dan fakta yang relevan dengan topik
presentasi Anda.
 Buat kerangka presentasi: Susun alur presentasi dan urutkan
poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan.
2. Desain visual:
 Gunakan slide presentasi yang menarik: Gunakan gambar,
grafik, atau video untuk memperkaya pesan Anda.
 Jaga tata letak yang bersih dan terorganisir: Pastikan slide
mudah dibaca oleh audiens dan tidak terlalu padat dengan teks.
3. Praktek:
 Latihan presentasi: Berlatihlah menyampaikan presentasi Anda
secara verbal dan visual. Periksa waktu dan pastikan Anda
nyaman dengan materi yang akan disampaikan.
4. Penyampaian:
 Mulailah dengan pengantar yang menarik: Tarik perhatian
audiens dengan cerita, pertanyaan, atau fakta menarik.
 Gunakan bahasa tubuh yang kuat: Pertahankan kontak mata,
gunakan gerakan tangan yang sederhana, dan jaga sikap yang
percaya diri.
 Berbicaralah dengan jelas dan terdengar: Gunakan volume
suara yang tepat dan artikulasikan kata-kata dengan baik.
5. Interaksi dengan audiens:
 Sediakan waktu untuk tanya jawab: Ajak audiens untuk
berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan atau memberikan
kesempatan bagi mereka untuk berbagi pandangan mereka.
 Tanggapi dengan baik: Dengarkan pertanyaan atau komentar
dengan seksama dan berikan tanggapan yang relevan dan
informatif.

54
6. Evaluasi:
 Evaluasi diri sendiri: Tinjau kembali presentasi Anda dan
pikirkan apa yang berhasil dan apa yang bisa ditingkatkan
untuk presentasi berikutnya.
 Terima umpan balik dari audiens: Mintalah umpan balik dari
audiens untuk mengetahui bagaimana mereka merespons
presentasi Anda dan cari tahu area yang perlu Anda tingkatkan.
c) Metode presentasi
Untuk presentasi dikenal beberapa metode penyampaian sesuai dengan jenis
presentasinya. Diantaranya dengan Menghafal, Membaca, menggunakan
catatan dengan bantuan garis besar, kartu catatan atau alat bantu visual. Selain
itu ada juga cara presentasi dengan serta merta tanpa persiapan dimana materi
pesan dipikirkan dan disampaikan langsung pada saat presentasi karena
sifatnya yang serta merta/ dadakan.
Berikut ini penjelasan kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode/
cara penyampaian presentasi :
1) Presentasi Dadakan (Impromptu) Pembicaraan impromptu
merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa
persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk
menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan
persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan
maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan
mengejutkan. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila
menggunakan jenis presentasi dadakan atau impromptu.
Kelebihan : Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan
pembicara yang sesungguhnya, Kata atau suara yang keluar merupakan
hasil spontanitas dan Membuat pembicara terus berpikir selama
menyampaikan informasi.
Kelemahan : Informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena
membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah kata, Tidak
berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak
untuk menyampaikan informasi dan Terjadi demam panggung, karena
belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus disampaikan.
2) Presentasi Naskah (Manuscript) Presentasi naskah merupakan jenis
presentasi dimana dalam menyampaikan informasinya, seorang
pembicara melakukannya dengan membaca naskah.
Kelebihan : Penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis, Kata
yang keluar diungkapkan secara baik dan benar, dan Tidak terjadi
kesalahan dalam penyampaiannya.
Kelemahan : Pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya,
Bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya, Tidak
menarik dalam menyampaikan informasinya. Dan Terlalu sibuk akan
membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan
pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.

55
3) Presentasi Hafalan (Memoriter) Jenis presentasi yang dilakukan
dengan cara menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda
dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam
penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan
menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan
disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan
manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila
melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan
terjadi kegagalan.
4) Presentasi Ekstempore Jenis presentasi ekstempore merupakan jenis
presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya.
Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja,
kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Kelebihan : Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas,
karena ada persiapan sebelumnya,Dapat menyampaikan secara
sistematis/berurutan, Kemungkinan besar pembicara dalam
menyampaikannya menarik perhatian pendengar, karena tidak
berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng
dari garis besar materi, lebih leluasa dalam penyampaiannya dan
Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga
akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
Kelemahan : Perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema
yang akan dibicarakan dan Membutuhkan waktu yang lama.
Selain keempat jenis presentasi di atas. Adapula beberapa jenis-jenis
presentasi sebagai berikut :
a. Oral : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung
kepada audience
b. Visual : Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power
Point
c. Teksual : Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.
d) Teknik presentasi
1) Penyampaian
Sampaikan materi presentasi sesuai waktu yang
disediakan/direncanakan. Presentasi identik dengan berbicara di depan
umum. Oleh karena itu masalah penampilan dalam penyampaian
menjadi satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan karena
perhatian audience akan terpusat kepada presenter. Penampilan , suara
dan gestur tubuh menjadi bagian dari upaya untuk bisa mendapatkan
efektifitas presentasi.
2) Penampilan
Ketika kita tampil di depan umum.kita perlu untuk memahami nilai,
norma ataupun kepantasan yang berlaku di lingkungan dimana kita
presentasi. Apakah pakaian yang kita kenakan cukup sopan dan pantas,
misalnya bersih, rapih dan menutup aurat ketika kita presentasi
dihadapan audience muslim. Kita juga perlu mengenali sifat dan gaya

56
presentasi apakan sifatnya formal atau non formal. Dalam presentasi
yang bersifat formal sebaiknya kita juga mengenakkan pakaian formal
denikiian juga sebaliknya.
Selain pakaian yang pantas, nyaman dan serasi presenter juga perlu
mendandani diri ketika akan melakukan presenttasi. Jangan sampai
presenter talmpil dalam kondisi yang tidak baik, misalnya tidak sisiran
atau kondisi muka yang kusut dan terlihat tidak bersemmangat karena
akan berpengaruh juga pada semangat dan kenyammanan audience.
3) Suara
Ketika menyamppaikan presentasi suara perlu diatur, baik dalam tinggi
rendahnya suara, tempo bicara, maupun kejelasan artikulasinya
sehingga bisa diterima dengan baik oleh seluruh audience baik yang
berada di depan maupun di belakang. Bicara dengan jelas dan tanpa
ragu-ragu,Jangan bicara terlalu cepat Dan Pastikan semua audience
bisa mendengar.
4) Gestur
Berdiri tegak dan bicara dengan gaya yang alami. Gunakan gestur/
gerakan tubuh dengan baik, yaitu dengan menggunakan gerakan tubuh
secara alami dan cocok dengan pesan yang disampaikan. Gestur tubuh
yang tepat bisa menguatkan pesan dan membuat presentasi semakin
mudah diterima dan difahami. Jaga kontak mata dengan audience
supaya audience merasa terlibat dalam pembicaraan. Kendalikan rasa
gelisah dan gugup dengan berkonsentrasi pada audience dan kebutuhan
informasi yang mereka perlukan dan bukannya focus pada diri anda
sendiri.

B. PELAKSANAAN
a) Pengertian
Pelaksanaan presentasi mengacu pada proses penyampaian dan pengiriman
informasi secara lisan kepada audiens dalam suatu konteks presentasi. Ini
melibatkan langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh seorang pembicara
atau presenter untuk menyampaikan pesan, ide, atau informasi kepada audiens
dengan cara yang efektif dan menarik.

Pelaksanaan presentasi meliputi berbagai aspek termasuk persiapan materi,


komunikasi verbal dan nonverbal, penggunaan alat bantu visual, interaksi
dengan audiens, manajemen waktu, dan tanggapan terhadap pertanyaan atau
umpan balik. Tujuan dari pelaksanaan presentasi adalah untuk menyampaikan
pesan dengan jelas, mempengaruhi audiens, mempertahankan perhatian
mereka, dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dalam pelaksanaan presentasi, seorang presenter harus memperhatikan


berbagai faktor seperti penggunaan bahasa yang efektif, pengaturan suara dan
intonasi, penggunaan gerakan tubuh yang tepat, serta penggunaan media
visual yang mendukung. Presenter juga perlu mempertimbangkan audiens

57
yang mereka hadapi, menciptakan interaksi dengan mereka, dan menjawab
pertanyaan atau tanggapan dengan baik.

Pelaksanaan presentasi juga melibatkan kemampuan untuk mengelola waktu


dengan efisien, memastikan durasi presentasi sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, dan mengatur urutan dan penekanan pada poin-poin penting.
Presenter juga harus mempertimbangkan tingkat keterlibatan dan pemahaman
audiens, serta menyesuaikan gaya penyampaian mereka sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi audiens.

Dalam ringkasan, pelaksanaan presentasi adalah tentang bagaimana seorang


presenter menyampaikan pesan secara efektif kepada audiens. Ini melibatkan
persiapan yang matang, komunikasi yang baik, penggunaan media visual yang
tepat, interaksi dengan audiens, manajemen waktu, dan tanggapan terhadap
pertanyaan atau umpan balik. Dengan pelaksanaan yang baik, seorang
presenter dapat mencapai tujuan presentasi mereka dan menciptakan dampak
yang kuat pada audiens
b) Teknik pelaksanaan
Pelaksanaan dalam teknik presentasi merujuk pada serangkaian langkah dan
strategi yang digunakan selama presentasi untuk memastikan penyampaian
yang efektif dan menarik kepada audiens. Berikut adalah beberapa poin
penting terkait pelaksanaan dalam teknik presentasi:
1) Persiapan yang Matang: Persiapan yang matang adalah kunci
kesuksesan dalam pelaksanaan presentasi. Mulailah dengan memahami
tujuan presentasi Anda, audiens yang akan Anda hadapi, dan pesan
yang ingin Anda sampaikan. Rencanakan struktur presentasi dengan
jelas, termasuk pengenalan, pengembangan, dan kesimpulan. Pastikan
materi presentasi Anda disusun dengan urutan yang logis dan mudah
dipahami.
2) Penggunaan Bahasa yang Efektif: Pilihlah kata-kata yang tepat dan
sederhana untuk menyampaikan pesan Anda. Gunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh audiens, hindari penggunaan jargon atau istilah
teknis yang mungkin tidak dikenali oleh semua orang. Jaga kejelasan
dan kekonsistenan dalam penggunaan bahasa selama presentasi.
3) Komunikasi Nonverbal yang Efektif: Selain kata-kata yang Anda
gunakan, komunikasi nonverbal juga berperan penting dalam
pelaksanaan presentasi. Pertahankan kontak mata dengan audiens,
perhatikan postur tubuh yang tegap dan terbuka, dan gunakan gerakan
tangan yang terkontrol. Komunikasi nonverbal yang kuat akan
membantu membangun koneksi dengan audiens dan meningkatkan
kepercayaan diri Anda.
4) Penggunaan Media Visual: Media visual, seperti slide PowerPoint,
grafik, atau gambar, dapat meningkatkan efektivitas presentasi Anda.
Pastikan slide Anda memiliki desain yang menarik, tetapi tetap
sederhana dan mudah dibaca. Gunakan grafik atau gambar yang

58
relevan untuk membantu mengilustrasikan poin-poin utama Anda.
Hindari penggunaan terlalu banyak teks pada slide dan gunakan poin-
poin kunci sebagai panduan, bukan sebagai bacaan langsung.
5) Variasi Suara dan Intonasi: Gunakan variasi suara dan intonasi dalam
pelaksanaan presentasi Anda untuk menjaga minat dan perhatian
audiens. Jaga kecepatan bicara agar tidak terlalu cepat atau terlalu
lambat. Berikan penekanan pada kata-kata penting, gunakan
penekanan yang tepat untuk mencerminkan emosi dan arti yang Anda
ingin sampaikan.
6) Interaksi dengan Audiens: Ciptakan interaksi dengan audiens selama
presentasi untuk menjaga keterlibatan mereka. Ajukan pertanyaan,
lakukan jajak pendapat singkat, atau lakukan aktivitas yang melibatkan
audiens. Hal ini akan membangun hubungan yang lebih dekat antara
Anda dan audiens, serta membantu mempertahankan perhatian mereka.
7) Pengaturan Waktu yang Efisien: Mengelola waktu dengan baik sangat
penting dalam pelaksanaan presentasi. Buatlah perkiraan waktu untuk
setiap bagian presentasi dan pastikan Anda mengikuti jadwal yang
telah ditetapkan. Jika waktu terbatas, fokuslah pada poin-poin utama
dan hindari terlalu banyak detail yang tidak relevan.
8) Responsif terhadap Pertanyaan dan Tanggapan: Selama presentasi,
bersiaplah untuk pertanyaan atau tanggapan dari audiens. Dengarkan
dengan seksama dan berikan jawaban yang jelas dan terperinci jika
Anda tahu jawabannya. Jika Anda tidak yakin, beri tahu audiens bahwa
Anda akan mencari informasi lebih lanjut dan menghubungi mereka
nanti. Berikan perhatian yang tulus kepada setiap pertanyaan atau
tanggapan yang diberikan oleh audiens.
Dalam pelaksanaan presentasi, penting untuk menggabungkan
persiapan yang matang, komunikasi yang efektif, penggunaan media
visual yang tepat, dan interaksi yang aktif dengan audiens.

G. Rapat dan moderator


A. RAPAT
1. PENGERTIAN RAPAT
Rapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok yang
bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik
swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk
pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh
beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana
melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan
organisasi dapat dirumuskan.Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi tidak dapat
dihindari pasti selalu terjadi konflik internal maupun eksternal. Salah satu komunikasi
yang efektif antar kelompok atau individu didalam perusahaan adalah dengan rapat.
Berikut di sajikan beberapa pengertian mengenai rapat menurut beberapa ahli:

59
1. Menurut Nunung dan ratu Evi (2001:129) rapat merupakan suatu alat
komunikasi antara pimpinan kantor dengan stafnya.
2. Kemudian Wursanto (1987:136) memberikan beberapa pendangan pengertian
yang kemudian bisa disimpulkan oleh penulis:
a. Rapat, merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat
tatap muka yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun
pemerintah.
b. Rapat, merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah
kelompok.
c. Rapat juga merupakan media pengambilan keputusan secara musyawarahn
untuk mufakat.

d. Juga dapat dikatakan, bahwa rapat, adalah komunikasi kelompok secara resmi.
e. Rapat adalah pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/organisasi
sendiri untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut
kepentingan bersama.
f. Secara singkat dapat dikatakan pula, bahwa rapat, adalah pertemuan para
anggota organisasi/para pegawai untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan
kepentingan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa rapat pada


haikaktnya adalah bentu pertemuan yang melibatkan karyawan internal ataupun
pihakpihak yang berkepentingan terhadap perusahaan/organisasi. Rapat diadakan agar
tujuan yang diagendakan dalam rapat bisa tercapai dengan efektif.

2.Macam-Macam Rapat
Beberapa macam-macam rapat dilihat dari segi peninjauannya:
1. Menurut tujuannya, yaitu:
a) Rapat penjelasan ialah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada
para anggota, tentang kebijaksanaan yang diambil oleh pimpinan organisasi, tentang
prosedur kerja dana tata cara kerja baru, untuk mendapatkan keseragaman kerja.
b)Rapat pemecahan masalah bertujuan untuk mencari pemecahan tentang suatu
masalah yang dihadapi. Suatu masalah dikatakan sebagai problem solving apabila
masalah itu pemecahannya berhubungan dengan masalah-masalah lain, saling
mengait.
c) Rapat perundingan, yaitu rapat yang bertujuan menghindari timbulnya suatu
perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan kedua belah pihak.
2. Menurut sifatnya, rapat dibedakan menjadi:
a) Rapat formal: rapat yang diadakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu,
menurut ketentuan yang berlaku, dan pesertanya secara resmi mendapat undangan.
b)Rapat informal: rapat yang diadakan tidak didasarkan suatu perencanaan formal.
Dapat terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja dengan siapa saja.
3. Menurut jangka waktunya, dapat dibedakan menjadi:
a) Rapat mingguan yaitu rapat yang diadakan sekali seminggu, yang membahas
maslahmasalah yang bersifat rutin yang dihadapi oleh masing-masing manajer.
b)Rapat bulanan, rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap terjadi pada bulan lalu.

60
Misalnya, membahas rugi bulan yang lalu.
c) Rapat tahunan, yaitu rapat yang diadakan sekali setahun. Misalnya, rapat Dewan
Komisaris.
4. Menurut frekuensinya, rapat terdiri atas:
a) Rapat rutin, rapat yang sudah ditentukan waktunya, mingguan, bulanan, tahunan.
b)Rapat isidental, yaitu rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung masalah yang
dihadapi itu merupakan masalah yang sangat urgen yang perlu dipecahkan bersama.

3. Tujuan Rapat
Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu :
1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah.
2. Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan, ataupun
menginformasikan keputusan-keputusan yang sudah diambil sebelumnya kepada
pihak yang berkepentingan.
3. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang
sedang terjadi.
4. Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
5. Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat).
6. Untuk mencari solusi atas masalah yang menjadi topik, agar peserta rapat
dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi.
7. Untuk menjalin kerja sama di bidang bisnis beserta ketentuannya.
8. Untuk menjembatani segala bentuk perselisihan yang ada secara kekeluargaan.
9. Sebagai alat koordinasi antarintern atau antar ekstern. Mempersiapkan suatu
acara atau kegiatan.

4.Prosedur Rapat
Istilah prosedur rapar dan kaitannya dengan pertemuan atau rapat maksudnya ialah
pada saat menyelenggarakan rapat, maka pihak penyelenggara harus melakukan
kegiatan dengan mengikuti cara atau tahap kegiatan yang tepat dan baik sesuai
ketentuan umum yang berlaku dalam rapat.
Adapun prosedur pertemuan atau rapat secara umum, yaitu sebagai berikut :
1. Panitia penyelenggara melakukan prapersiapan seperti menentukan masalah,
tujuan, dan maksud rapat, pemimpin dan peserta rapat, mengirimkan notula rapat
sebelumnya. 2. Panitia penyelenggara melakukan persiapan seperti menentukan acara
rapat dan menyusunnya, menata ruang rapat, menyiapkan peralatan perangkat lunak
dan keras, peralatan menulis, menyusulkan bahan rapat yang belum sempat dikirim,
menyusun konvokasi atau undangan rapat, menempatkan peserta sesuai dengan fungsi
dan kedudukannya.
3. Panitia penyelenggara dan peserta rapat turut terlibat dalam pelaksanaan rapat.
Seluruhnya peserta rapat mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Maksudnya
seluruh peserta rapat mempunyai hak untuk berbicara dan mempunyai kewajiban
untuk menyumbangkan hasil pemikiran.
4. Seorang notulis bila rapat telah selesai harus mampu mencatat jalannya acara
rapat. Hal yang dicatat ialah inti-inti pembicaraan selama berlangsungnya acara rapat.
5. Bila rapat telah berakhir maka pihak penyelenggara harus mempunyai notula
rapat yang ditulis oleh notulis atau sekretaris. Notula rapat atau hasil naskah rapat

61
biasanya harus diperbanyak atau digandakan dan dikirimkan atau didistribusikan
kepada peserta rapat, baik yang hadir maupun yang tidak hadir pada waktu rapat, atau
dikirim kepada pihak luar/ekstern.

B. MODERATOR
1. Pengertian Moderator
Moderator merupakan orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit),
pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah acara
pembicaraan/pendiskusian masalah. Moderator juga sebagai pengatur, pengarah
jalannya diskusi, pemimpin diskusi yang memediasi serta memfasilitasi sebuah
pertemuan. Hal-hal yang dibicarakan akan disesuaikan dengan kebutuhan undangan
yang hadir dan keinginan penyelenggara acara sehingga dapat berjalan kondusif
sesuai dengan topik acara yang sedang berlangsung. Biasanya moderator diperlukan
pada acara seminar, presentasi, diskusi, rapat, simposium, lokakarya dan sebagainya.
Untuk menjadi seorang moderator dituntut profesional dan intelligent. Sebelum
memulai acara, moderator harus melaku- kan persiapan salah satunya yaitu
melakukan riset dengan nara- sumber yang akan mempresentasikan materinya.
Moderator boleh membuat pendekatan kepada narasumber dengan cara berbicara atau
mengobrol secara non formal agar mendapatkan pengetahuan tentang biografi dan
kualifikasinya. Misalnya dengan mengobrol ringan untuk mendapatkan proximity
(kedekatan) sehingga antara moderator dan narasumber tidak merasa canggung dan
menghindari misunderstanding pada saat acara berlangsung.

Moderator bertugas menjadi pendamping dalam presentasi. Sukses tidaknya ataupun


lancar tidaknya sebuah presentasi dan diskusi sangat bergantung bagaimana peran
moderator mengatur waktu presentasi, tanya jawab, serta menghidupkan presentasi
menjadi menarik. Moderator harus bisa mengatur durasi acara yang sudah ditetapkan,
durasi presentasi narasumber, durasi tanya jawab, alokasi waktu dan jumlah sesi yang
akan direncanakan sehingga acara dapat berjalan sesuai dengan run down. Moderator
perlu membekali diri dengan membawa catatan kecil atau Q-Card sebagai poin- poin
acara yang penting untuk disampaikan pada saat acara berlangsung. Antara presenter
dan moderator seharusnya mampu membangun komunikasi terlebih dahulu, kalau
perlu merancang skenario presentasi sebelum memulai jalannya diskusi. Untuk
menjadi seorang moderator harus memiliki wawasan yang luas. Jika tidak, ia akan
terkesan ragu dalam memimpin suatu forum.
Seorang moderator yang berwawasan luas jika memenuhi syarat-syarat berikut ini:
• Mempunyai latar belakang dan latar belakang pendidikan yang memumpuni.
•Bersedia menerima saran dan kritik sehingga menjadi pemacu diri.
•Mampu mengemas acara sedemikian rupa.
•Wawasan yang disajikan tidak bermaksud menggurui serta bukan sesuatu yang klasik
tetapi merupakan sebuah informasi yang baru untuk audiens.
Selain memandu jalannya presentasi dan diskusi, serta mengenalkan para pembicara,
moderator juga memiliki tugas menyimpulkan pembicaraan. Lancarnya sebuah
pembicaraan seminar atau diskusi tergantung kepada kepiawaian mode- rator.
Moderator tidak perlu banyak berbicara, yang terpenting harus bisa bicara dengan
baik dan menguasai teknik-teknik berbicara. Secara umum, tugasnya moderator

62
adalah membuka acara, mengenalkan pembicara, menyampaikan topik yang akan
dibahas, membacakan tertib acara, mengarahkan untuk mengatur jalan acara,
menyampaikan kesimpulan sementara dan menutup diskusi. Jika memperkenalkan
pembicara, lakukan dengan tidak memakan waktu. Pengenalan adalah gambaran
materi atau hal-hal yang akan disampaikan.
Berikut contoh cara memperkenalkan pembicara tamu.
•An opening; "para hadirin, kini saatnya kita mendengarkan pemaparan yang akan
disampaikan oleh pembicara kita yaitu... Pengenalan harus mampu menarik perhatian
audiens sehingga subjek menjadi penting untuk dibahas.

•A body, menjelaskan tema pembicaraan, mengapa pembicara memiliki kompeten


memaparkan materi/tema tersebut
•A conclusion; mengakhiri dengan mempersilahkan pembicara untuk memulai
presentasinya.
Dalam tugasnya sebagai fasilitator diskusi, moderator harus memperhatikan feedback
dari audiens. Hal ini untuk melihat seberapa jauh ide yang telah tersampaikan ketika
pemberian materi oleh narasumber, materi dapat diterima/dimengerti atau ditolak. Jika
kita mengetahui ide kita dapat diterima dan dimengerti publik, maka terwujud
kesamaan ide. Sebaliknya, jika kita tidak mengetahui bahwa ide kita tidak dimengerti
dan tidak diterima, berarti tidak tercipta kesamaan ide. Maka kita perlu merevisi
strategi kita".

Contoh Teks Moderator


• Pembukaan
"Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi.. Puji syukur marilah kita panjatkan kepada
Allah SWT, karena dengan rahmat berupa kesehatan sehingga kitab isa berjumpa di
webinar ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Rosulullah SAW...." • Ucapan selamat datang kepada narasumber dan
peserta
"Selamat datang kepada bapak ibu narasumber dan peserta webinar adik-adik prodi
Ilmu Komunikasi yang berbahagia...."
• Uraian singkat latar belakang dan tujuan diskusi
"Diskusi yang menarik ini dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan kita pada masa
pandemi. Oleh karena itu, diskusi webinar kita hari ini akan bertujuan untuk
membahas pandemi dan kebutuhan komunikasi..." • Memperkenalan
narasumber/pembicara dan tema diskusi
"Disini kami mengundang Bapak Dr. Ali Nurdin, dosen Prodi Ilmu Komunikasi
UIN Jombang sekaligus penulis buku yang berjudul Teori Komunikasi Interpersonal
Disertai Contoh Feno- mena Praktis yang akan menyampaikan materi Perkembangan
Teori Komunikasi di Era Pandemi. Untuk memperlancar kegiatan webinar kali ini,
saya Ria Wuri Andary selaku moderator akan memandu acara ini sampai selesai..."
• Menentukan waktu dan mekanisme tanya jawab
"Agar diskusi kita berjalan dengan lancer, maka penyaji akan kita persilahkan untuk
menyajikan makalahnya selama 20 menit. Sedangkan untuk sesi tanya jawab, akan
kita beri waktu selama 10 menit, setelah Bapak Dr. Ali Nurdin menyajikan
makalahnya.

63
• Mengundang narasumber/pembicara menyajikan presentasinya*
"Untuk mempersingkat waktu, saya persilahkan Bapak Dr. Ali Nurdin menyajikan
materinya. Kepada Bapak saya persilahkan..."
• Rangkuman umum inti presentasi narasumber/pembicara*
"Baiklah, kita telah mendengarkan paparan materi yang sangat menarik dari Bapak
Dr. Ali...Sajian tadi saya yakin akan merang- sang kita untuk berfikir arti pentingnya.
Jalan keluar yang ditawarkan antara lain adalah......."
• Mengundang pendengar untuk bertanya
Untuk memperjelas makalah yang telah disajikan, kami undang Bapak dan Ibu untuk
memberikan pertanyaan. Untuk kesem- patan pertama, kami akan buka termin
pertama dengan 3 penanya...Mohon Bapak dan Ibu menyebutkan nama dan asal
instansi sebelum memulai bertanya...serta mohon agar pertanyaan yang diberikan
singkat, tepat sasaran. Kami persilahkan...
• Ucapan terimakasih kepada narasumber/pembicara dan peserta
"Alhamdulillah rangkaian webinar ini berjalan lancer dan telah selesai kita ikuti.
Terima kasih kepada Bapak Dr. Ali yang telah sudi membagi sedikit ilmunya pada
acara hari ini. Semoga ilmu yang diberikan dapat menambah wawasan bagi kita
semua. Rasa terima kasih juga saya sampaikan kepada para hadirin yang telah aktif
selama diskusi berlangsung..."
• Menutup presentasi
"Demikian acara webinar Pandemi dan Kebutuhan Komunikasi kita pada hari ini.
Saya sebagai moderator memohon maaf jika ada kesalahan. Boleh beri applause untuk
kita semua?
Baik. Sebelumnya kita sesi foto dulu sebentar ya. Mohon peserta membuka
kameranya dan panitia dibantu untuk screenshoot. Ok. Baik. Terimakasih
Wassalamu'alaikum, Wr. Wb.....

Untuk menjadi seorang moderator perlu memahami etika menjadi moderator.


"Moderator memang komunikator massa, tapi dia itu sebenarnya fasilitator. Dia bukan
main komunikator, walaupun dia bisa juga memberikan komentar dan meluruskan
kalau ada pendapat yang kurang pas. Dia hanya sampai di situ. Dia tidak mengambil
alih menjadi pembicara.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Moderator


• Memandu jalannya suatu acara atau diskusi sehingga dapat sesuai dengan topik yang
dibicarakan
•Membuat topik menjadi lebih menarik agar diskusi menjadi semakin hidup
•Memberi penjelasan kepada peserta diskusi yang belum memahami topik
•Mengingatkan peserta diskusi jika arah pembicaraan keluar dari topik bahasan
•Memilih, menghapus, membuka, memecah topik agar diskusi menjadi lebih fokus
dan kondusif
•Memberi peringatan kepada peserta yang melanggar aturan acara atau yang dianggap
mengganggu kelancaran acara dengan bahasa yang sopan.

3. Pelatihan untuk Moderator

64
Ada beberapa langkah untuk berlatih menjadi seorang moderator. Salah satunya bisa
kita lakukan dengan latihan sebagai berikut:
•Memilih tema acara pilihan
•Menyusun susunan acara
•Mengindentifikasi tempat acara
•Mengidentifikasi lingkungan sekitar
•Mengidentifikasi profil audiens
•Memperkenalkan pembicara dengan menyebutkan nama lengkap, tempat tanggal
lahir, CV, pengalaman dan pekerjaan terkini

4. Tujuan Menjadi Moderator


•Melatih mahasiswa menyusun public speaking informatif dengan menjadi seorang
moderator yang komunikatif serta fasilitator pada acara seminar, workshop dan
lainnya. dengan terampil, lugas dan menarik serta gaya dan etika yang baik
•Melatih mahasiswa memiliki keterampilan komunikasi lisan dan tulisan
•Memberi pemahaman mahasiswa menghubungkan source of attractiveness (daya
tarik komunikator) dan source of credibility (kredibilitas komunikator) pada audiens
•Melatih mahasiswa mengenali situasi dan reaksi audiens saat memediasi pertemuan

65
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Public speaking adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam konteks profesional maupun personal. Kemampuan untuk berbicara
di depan umum dengan percaya diri dapat membantu Anda mengomunikasikan ide-
ide dengan jelas, mempengaruhi orang lain, dan membangun hubungan yang baik.

2. Persiapan adalah kunci untuk menjadi seorang pembicara publik yang sukses.
Mulailah dengan mengidentifikasi tujuan Anda, mengetahui audiens Anda, dan
mengembangkan pesan yang kuat. Selanjutnya, latihan dan persiapan menyeluruh
akan membantu Anda mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri
Anda.

3. Komunikasi nonverbal memiliki peran yang sangat penting dalam public speaking.
Selain kata-kata yang Anda ucapkan, ekspresi wajah, gerakan tubuh, postur, dan
kontak mata juga berkontribusi pada cara Anda diterima oleh audiens. Oleh karena
itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan bahasa tubuh dan menggunakannya
untuk mendukung pesan Anda.

4. Penggunaan alat bantu visual, seperti slide presentasi atau media lainnya, dapat
membantu memperkuat pesan Anda dan memberikan visualisasi yang jelas. Namun,
pastikan bahwa penggunaan alat bantu tersebut mendukung presentasi Anda dan tidak
mengalihkan perhatian dari apa yang Anda katakan.

5. Mengatasi kecemasan adalah hal yang umum saat berbicara di depan umum.
Beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi kecemasan termasuk latihan yang
cukup, visualisasi positif, bernapas dengan baik, dan fokus pada pesan yang ingin
disampaikan daripada pada kecemasan itu sendiri.

6. Feedback merupakan bagian penting dari pengembangan diri sebagai pembicara


publik. Minta umpan balik dari audiens atau orang lain yang mengamati presentasi
Anda, dan gunakan informasi tersebut untuk meningkatkan keterampilan public
speaking Anda di masa depan.

7. Terakhir, jadilah diri sendiri saat berbicara di depan umum. Menerima siapa Anda
dan menunjukkan keaslian diri akan membuat Anda lebih mudah terhubung dengan
audiens. Jangan mencoba untuk menjadi orang lain yang tidak Anda rasakan nyaman,
tetapi kembangkan gaya dan kekuatan komunikasi Anda sendiri.
B. SARAN
Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan,
kekeliruan dan kekurangan, baik itu dari segi tulisannya, bahasanya ataupun yang
lain, oleh karena itu kami mengharapkan kepada teman-teman sekalian serta segenap

66
pihak yang bersangkutan, untuk dapat memberikan kritik dan sarannya, agar dapat
kita benahi bersama dan dapat kita ambil manfaatnya

67

Anda mungkin juga menyukai