Anda di halaman 1dari 18

PUBLIK SPEAKING

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Publik Speaking

oleh
Marfia Avini (200250034)
Salawatusatdiah (200250074)
Syifa Zahrani (200250070)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
Publik Speaking yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Lhokseumawe,26 Maret 2023

Syifa Zahrani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

2.1 Pengertian Publik Speaking............................................................................5

2.2 Manfaat Publik Speaking................................................................................7

2.3 Ceremonial Speaking......................................................................................8

2.4 Strategi dan Persiapan Dalam Ceremonial Speaking......................................8

2.6 Studi Kasus Kemampuan Mahasiswa Dalam Publik Speaking....................11

BAB III PENUTUP.....................................................................................................13

3.1 Kesimpulan...................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai makhluk sosial, manusia berkomunikasi satu dengan yang lain.
Komunikasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Sebagaian besar
kehidupan manusia diisi dengan kegiatan berkomunikasi. Berbicara merupakan
kegiatan yang selalu dilakukan oleh manusia. Hampir setiap orang melakukannyan,
namun tidak semua orang bisa berbicara di depan umumSecara sederhana public
speaking merupakan suatu teknik mengomunikasikan pesan atau pendapat di depan
banyak orang dengan maksud agar orang lain memahami informasi yang
disampaikan atau bahkan mengubah pandangan atau pendapat karenanya. Teknik
berkomunikasi ini tidak dilakukan secara monolog, melainkan dalam dialog yang
berkesinambungan. Dalam publik speaking pembicara memiliki alur pidato yang
jelas dan memiliki tujuan agar materinya didengarkan dan di ikuti oleh para
audiens/pendengarnya.
Istilah Bahasa Indonesia yang paling sering digunakan untuk mengartikan
Public Speaking adalah “berbicara di depan umum” atau “berbicara di depan
publik”. Bahkan Public Speaking sering pula disebut “pidato”. Menurut David
Zarefsky, dalam Public Speaking Strategic for Success; “Public Speaking is a
continous communication process in which messages and signals circulate back and
forth between speaker and listeners” (Public Speaking adalah sebuah proses
komunikasi berkelanjutan, di mana pesan dan lambang terus berinteraksi, di antara
pembicara dan para pendengarnya). Secara umum, Public Speaking merupakan
sebuah rumpun keluarga Ilmu Komunikasi (Retorika). Retorika adalah seni
berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang
secara langsung bertatap muka. Contohnya: pidato, moderator, MC (Master of
Ceremony) dan presentasi.

1
Kemampuan berbicara menjadi sebuah alat bagi seseorang dalam membina
hubungan dengan manusia lain. Kefasihan setiap orang dalam berbicara berbeda-
beda, namun pada dasarnya setiap orang mampu untuk berbicara di depan umum.
Berbicara di depan umum belakangan ini dikenal dengan istilah public speaking.
Pengertian public speaking secara sederhana adalah cara berbicara di depan
khalayak umum yang sangat menuntut kelancaran berbicara, kontrol emosi,
pemilihan kata dan intonasi saat berbicara.
Di era globalisasi saat ini kemampuan untuk berbicara sangat dibutuhkan baik
berbicara dalam konteks resmi maupun tidak resmi, untuk menyampaikan apa yang
dikehendakinya melalui bicara. Kemampuan seseorang untuk berbicara biasanya
tidak sama, tergantung bagaimana orang tersebut mampu berfikir secara kritis dalam
menghasilkan kata-kata sehingga masih banyak orang yang kesulitan untuk
berbicara di depan umum dalam menyampaikan sesuatu. Namun, masih banyak
juga orang yang menganggap hal tersebut tidak penting. Padahal sangat penting
untuk bisa public speaking agar dapat menyampaikan pesan, ide, dan gagasan
kepada orang lain. Memang tidak mudah untuk mahir berbicara di depan umum
tanpa adanya bakat, pengalaman dan wawasan yang luas, untuk itu perlu adanya
latihan public speaking agar berani dan terbiasa untuk tampil berbicara di depan
umum.
Seperti kita ketahui, komunikasi manusia tidak hanya menggunakan simbol-
simbol verbal melainkan juga simbol-simbol nonverbal. Begitu juga halnya dalam
komunikasi antar pribadi, tidak hanya menyampaikan pesan secara verbal, tetapi
juga secara nonverbal. Pesan-pesan nonverbal tersebut bukan hanya memperkuat
pesan verbal yang disampaikan, terkadang malah menyampaikan pesan tersendiri.
Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk menafsirkan dan memahami pesan-
pesan nonverbal tersebut. Dunia yang semakin dihiasi dengan derasnya arus
informasi berdampak orang-orang ingin berbicara menyampaikan ide dan
pendapatnya kepada orang lain. Karena setiap orang ingin idenya dipahami, diikuti,

2
dan dilaksanakan oleh orang lain. Maka dari itu hampir setiap orang di dunia ini
perlu kealihan public speaking.
Dari uraian latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis
tertarik untuk mengulas lebih lanjut tentang publik speaking khususnya ceremonial
speaking.Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penggiat sosial khususnya
mahasiswa di lingkup Universitas Malikussaleh untuk menambah wawasan dalam
publik speaking, dan terakhir bagi penulis sendiri agar bisa menjadi pedoman
kedepan.

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan,maka dapat ditentukan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan punlik speaking?
b. Bagaimana yang disebut dengan ceremonial speaking?
c. Bagaimana strategi dan persiapan yang baik ketika berbicara di depan
banyak pendengar?

1.3 Tujuan Penulisan


Pada makalah ini,penulis menentukan tujuan penulisan berdasarkan rumusan
masalah yang telah diuraikan.Berikut merupakan tujuan penulisan pada makalah ini
yaitu:
a. Untuk mengetahui tentang publik speaking.
b. Untuk memahami tentang ceremonial speaking dan tata cara atau persiapan
dalam ceremonial speaking.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Publik Speaking


Berbicara di depan publik adalah kegiatan yang selalu menyertai seseorang
yang bekerja di bidang yang berkaitan dengan pendidikan, seperti pendidik,
instruktur, motivator, konsultan, penceramah, atau guide dari suatu objek wisata.
Oleh karena itu penting bagi pemilik profesi tersebut untuk memiliki kompetensi
berbicara di depan publik, agar dapat mendukung kelancaraan tugasnya. Berbicara
dengan satu dua orang hal yang mudah, tetapi berbicara di depan puluhan orang
perlu kiat-kiat khusus untuk melakukannya.Ketika berbicara di depan banyak orang,
maka materi yang disampaikan harus tersusun dengan baik dan sistematis. Sebab
hal ini dapat mempengaruhi pikiran seseorang, da pikiran yang jermih, mood
(suasana hati) yang baik, dan kepiawaian merangkai kalimat merupakan modal
utama seseorang dapat berbicara lancar dan berhasil di depan audien.
Selain itu juga diperlukan kecerdasan berpikir dan kecekatan menalar agar
dapat memberikan argumen-argumen jitu dan meyakinkan kepada audien. Pada
kenyataannya, komunikator kerap tidak dibekali cara berbicara yang baik dan
menarik.Seperti diketahui, cikal bakal ilmu komunikasi adalah retorika, yaitu seni
bicara yang menekankan pada kemampuan berpidato, di mana tujuan utamanya
khalayak dapat tertarik perhatiannya dan terbujuk (Onong Uchjana Effendy, 2007:
53). Ada beberapa orang yang mengartikan retorika sebagai public speaking atau
pidato di depan umum.
Istilah Bahasa Indonesia yang paling sering digunakan untuk mengartikan
Public Speaking adalah “berbicara di depan umum” atau “berbicara di depan
publik”. Bahkan Public Speaking sering pula disebut “pidato”. Menurut David
Zarefsky, dalam Public Speaking Strategic for Success; “Public Speaking is a
continous communication process in which messages and signals circulate back and
forth between speaker and listeners” (Public Speaking adalah sebuah proses

5
komunikasi berkelanjutan, di mana pesan dan lambang terus berinteraksi, di antara
pembicara dan para pendengarnya). Secara umum, Public Speaking merupakan
sebuah rumpun keluarga Ilmu Komunikasi (Retorika). Retorika adalah seni
berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumla orang
secara langsung bertatap muka. Contohnya: pidato, moderator, MC (Master of
Ceremony) dan presentasi.
Banyak orang mengakui bahwa berbicara di muka umum merupakan sebuah
keterampilan yang penting dalam hidup sehari-hari maupun dalam kerja.
Wawancara terhadap beberapa praktisi Public Relations menunjukkan bahwa
mereka menganggap berbicara di muka umum merupakan keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang Public Relations. Namun banyak orang yang merasa kurang
percaya diri untuk berbicara di muka umum.Publik speaking adalah kemampuan
berbicara di depan banyak orang, menyampaikan pesan yang dapat dimengerti dan
dipercaya oleh publik pendengarnya. Publik speaking dapat memiliki peran luar
biasa dalam kehidupan kita, antara lain :
1. Mengembangkan diri pribadi
Saat ini banyak perusahaan yang meminta pelamar kerja untuk membuat
proposal program kerja yang akan dilakukan lalu mempresentasikannya. Ide
yang telah dituangkan dalam sebuah proposal akan terdengar menarik atau
tidak tergantung dari bagaimana pembicara mempresentasikannya. Dapat
dipastikan pelamar yang dapat mempresentasikan idenya dengan baik yang
akan diterima bekerja.
2. Mempengaruhi dunia sekitar
Perubahan yang terjadi di masyarakat sering kali berawal dari ide satu
orang yang ditularkan kepada orang-orang lain. Bila kita memiliki
keterampilan Publik Speaking maka akan lebih mudah dapat mempengaruhi
orang-orang lain supaya menerima dan melaksanakan ide kita sampaikan dan
menghasilkan perubahan kelompok tersebut. Dalam skala kecil perubahan

6
tersebut dapat berupa ide menggalang warga lingkungan untuk melakukan
kegiatan kebersihan bersama atau lainnya.
3. Meningkatkan karier
Kemampuan mempengaruhi orang lain, termasuk atasan, dapat membuat
kerja seorang karyawan berlangsung lebih baik. Bahkan bila rekan kerja dan
atasan melihat keterampilan seorang karyawan berbicara dengan orang-orang
lain, atasan akan melihat karyawan tersebut sebagai orang yang memiliki
kredibilitas tinggi hingga kesempatan promosi lebih terbuka lebar.

2.2 Manfaat Publik Speaking


Publik speaking atau keterampilan berbicara di depan umum sangat diperlukan
guna meningkatkan diri. Namun lebih dari itu, publik speaking juga memiliki
manfaat yang sangat penting, yaitu :
1. Meningkatkan Profesional
Memiliki kemampuan public speaking akan meningkatkan profesionalisme
kerja. Sebagai seorang karyawan atau pimpinan, sudah seharusnya memiliki
keterampilan unutk berbicara didepan umum. Dengan memiliki kemampuan
public speaking akan meningkatkan profesionalisme kerja.
2. Meningkatkan Kemampuan dan Kualitas Diri
Kemampuan public speaking yang secara terus menerus dilatih secara tidak
langsung akan mengasah kemampuan diri yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas dari diri sendiri
3. Memperluas Jaringan
Kemampuan berkomunikasi yang baik saat berbicara di depan umum dapat
memberbanyak teman, kenalan, rekan bisnis yang semunya dapat memperluas
jaringan.

7
4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Dalam kemampuan public speaking tanpa disadari akan meningkatkan rasa
percaya diri. Jika terbiasa berbicara di depan umum dan selalu sukses saat
melakukannya, rasa percaya diri secara otomatis akan semakin meningkat.
5. Meningkatkan Kemampuan Mempengaruhi
Kemampuan public speaking yang dimiliki dapat meningkatkan
kemampuan untuk mempengaruhi atau persuasif.

2.3 Jenis Jenis Publik Speaking


1. Ceremonial Speaking

Ceremonial speaking adalah ciri jenis public speaking yang ditujukan di


gerombolan atau forum resmi yang bersifat seremonial. misalnya seperti pidato,
sambutan serta lain sebagainya. kesamaan ceremonial speaking artinya berada
hanya pada tempat-tempat formal, bahasanya yang sangat sistematis serta
struktural serta protokoler.

2. Demonstrative Speaking

Pidato demonstrasi adalah bentuk pidato dengan tujuan menyampaikan


informasi. Tujuan utama pembicara adalah untuk mengajarkan audiens tentang
suatu teknik, tips, atau cara menyelesaikan sesuatu, seperti guru atau dosen saat
mengajar di kelas.

3. Informative Speaking

Informative speaking umumnya berpusat pada pembicaraan tentang orang,


peristiwa, proses, tempat, atau benda. Pembicara memberi tahu audiens tentang
salah satu subjek. Dalam pidato informatif, pembicara menjabarkan topik tertentu
didukung dengan fakta-fakta. Contohnya presentasi dan pembawa berita.

8
4. Persuasive Speaking

Pidato persuasif adalah jenis pidato tertentu di mana pembicara memiliki


tujuan untuk memuaskan pendengarnya menerima sudut pandangnya.Public
speaker berusaha membujuk atau mengubah opini pendengar mengenai suatu ide
atau produk. Pidato persuasif biasanya dibawakan oleh orang-orang marketing
untuk menjual produk-produk mereka. Pidato-pidato terkait politik juga termasuk
ke dalam jenis ini.

2.4 Strategi dan Persiapan Dalam Melakukan Publik Speaking


Tugas seorang public speaker adalah menyampaikan ide kepada audiens dan ide
tersebut berpotensi untuk memengaruhi tindakan audiens. Untuk itu, sangat
diperlukan persiapan yang optimal sebelum melakukan presentasi di depan audiens.
Adapun strategi dan persiapan tersebut dapat dilakukan dengan lima hal sebagai
berikut :

a. Pengenalan Audiens, pengenalan audiens dapat membekali kita dalam


memilih bahan, menyusun, dan menyajikannya dengan strategi yang tepat.
Hal ini dikarenakan pengetahuan kita tentang publik akan menjadi konkret.
Untuk mengenali calon audiens, terdapat hal-hal umum dan khusus yang
perlu diperhatikan, di antaranya sebagai berikut :

1. Hal umum, antara lain: jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, agama, sosial-politik-ekonomi, dan adat budaya.

2. Hal khusus, antara lain:

a. perhatikan motivasi kedatangan audiens;

b. perhatikan tingkat pengetahuan auidens; dan

c. perhatikan kemungkinan reaksi atau sikap audiens.

9
3. Pengorganisasian materi, semakin banyak informasi yang didapatkan maka
akan semakin baik persiapan materinya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain:

a. mengetahui informasi yang dibutuhkan.

b. mengetahui sumber informasi.

c. memilih beberapa informasi dari beberapa kumpulan yang telah


didapatkan.

d. menyusun struktur materi.

4. Pengenalan tempat, seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih


dahulu medan di mana ia akan berbicara. Hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain:

a. hadir sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai untuk melihat


kondisi fisik secara keseluruhan;

b.pastikan posisi saat akan berbicara;

c. perhatikan outdoor atau indoor; dan

d.perhatikan syarat kebutuhan untuk berbicara, seperti kelengkapan audio


visual.

5. Penampilan fisik, audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika


mendapat kesan pertama yang diberikan oleh pembicara. Maka dari itu,
banyak hal yang harus diperhatikan secara mendetil, antara lain:

a. kerapian, kebersihan, dan kesesuaian pakaian;

b. berdiri santai tetapi tegap;

10
c. kaki harus rapi dan terlihat sopan;

d. keadaan tangan santai dan dapat melakukan gerakan yang seproporsional


mungkin; dan

e. wajah terlihat meyakinkan tetapi tidak tegang.

Untuk menjadi pembicara yang menarik dan dapat memberikan pengaruh bagi
pendengar, diperlukan teknik-teknik public speaking, di antaranya sebagai berikut.

1. Teknik Ice Breaking (pembukaan yang menarik)

Pembukaan adalah impresi pertama, artinya hal itu dapat memengaruhi


pandangan audiens terhadap public speaker selama presentasi. Sesingkat apapun
waktu untuk melakukan presentasi, pembukaan tetaplah harus penuh kehangatan.
Pembukaan dapat dilakukan dengan sebuah ilustrasi atau cerita yang sedang
marak, tetapi relevan dengan topik pembiaraan. Saat menyampaikannya,
tunjukkan wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat.

2. Teknik Vokal

Penyampaian vokal yang baik didapatkan apabila seorang public speaking


menguasai tiga hal berikut:

a. Pernapasan Posisi yang baik untuk mengontrol pernapasan adalah berdiri


tegak agar memberikan ruang yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk
berbicara di depan publik, diperlukan ruang suara yang solid agar dapat
menyampaikan kalimat yang panjang pada volume suara yang benar.

b. Volume Keberhasilan dalam berbicara tidak selalu ditentukan oleh


kerasnya suara. Volume suara ketika berbicara di depan publik hanya
sedikit lebih keras dari volume berbicara sehari-hari. Berbicara dengan
volume keras hanya diperlukan pada bagian-bagian tertentu saja.

11
Selebihnya, berbicara keras terlalu sering dapat menyebabkan tenggorokan
rusak dan audiens pun bosan.

c. Ekspresi adalah faktor penting dalam pengolahan suara. Suara yang baik
akan lebih berarti jika disertai dengan ekspresi yang tepat. Ekspresi terdiri
dari tiga komponen, yaitu: (1) pitch, faktor tinggi rendahnya suara, (2)
pace, faktor kecepatan berbicara, (3) phrasing, faktor kecakapan
memenggal kalimat, dan disertai dengan jeda.

2.6 Studi Kasus Kemampuan Mahasiswa Dalam Publik Speaking


Pada makalah ini, penulis mengambil contoh penelitian terdahulu studi kasus
yang berjudul “Kemampuan Public Speaking Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia Fkip Universitas Wiralodra Di Masa Pandemi Covid-
19” (Eny T, Imas J,2021:383). Eny mengatakan Stimulus negatif tersebut pada
akhirnya menimbulkan sikap dan perilaku yang tidak kondusif bagi mahasiswa itu
sendiri dalam melakukan public speaking yang termanifestasikan dalam beberapa
sikap, seperti:

1. Memiliki sikap cuek di kelas, tidak peduli terhadap apa yang sedang
didiskusikan.

2. Tidak mau mengungkap pendapat atau pertanyaan.

3. Mempunyai pengalaman buruk dalam public speaking.

4. Lingkungan yang tidak kondusif.

5. Kurangnya minat membaca.

6. Kurangnya rasa ingin tahu.

7. Monopoli yang bertanya di kelas.

12
Masalah yang dihadapi mahasiswa dalam public speaking bisa dikategorikan
sebagai suatu gangguan psikologis. Gangguan psikologis merupakan keadaan tidak
normal yang terkait dengan fisik dan mental. Psikoterapi, atau sering disebut dengan
terapi bicara atau terapi psikologi, adalah metode yang umum digunakan untuk
menangani berbagai gangguan mental dan masalah emosional. Tetapi dalam hal ini
tidak perlu dilakukan psikoterapi, cukup diberi kesadaran secara emosional supaya
mental menjadi kuat dan diberi latihan yang banyak. Dalam melakukan komunikasi
publik melalui public speaking, tentu saja gangguan tersebut harus dihilangkan.
Salah satu cara untuk mengikis gangguan psikologis tersebut adalah dengan cara
melakukan komunikasi persuasi.Komunikasi persuasi adalah komunikasi yang
bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku
seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.

Mahasiswa harus ditumbuhkan rasa kepercayaan dirinya dan mampu


mengendalikan diri serta mengendalikan rasa takut dan emosinya ketika di depan
umum. Persiapan mental harus dilatih supaya terbiasa berbicara di depan umum,
karena untuk membuang rasa takut secara berlebihan. Selain itu, harus diimbangi
dengan persiapan materi yang lebih matang supaya penampilan menjadi seorang
public speaker terlihat sempurna.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisa objek dan pedoman yang telah penulis paparkan
pada BAB II,secara ringkas simpulan yang penulis dapat rumuskan sebagai berikut.
Pertama, public Speaking adalah kemampuan komunikasi yang penting. Sebab
dalam kehidupan sehari-hari, akan selalu ada momen di mana kita akan berhadapan
langsung serta berbicara di hadapan khalayak umum.
Kedua, Public Speaking secara sederhana adalah cara berbicara di depan
khalayak umum yang sangat menuntut kelancaran berbicara, kontrol emosi,
pemilihan kata, dan nada bicara. Lebih dari itu Public Speaking juga menuntut
kemampuan untuk mengendalikan suasana, dan juga penguasaan bahan/materi yang
akan disampaikan atau dibicarakan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. H.M. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskursus


Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana, Prenada Media
Group, 2007.
Carnegie, Dale. Cara Cepat dan Mudah Berbicara Efektif. Jakarta: Pustaka
Delapratasa, 2001.
Eny Tarsinih, Imas Juidah. Kemampuan Public Speaking Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fkip Universitas Wiralodra Di Masa
Pandemi Covid-19. Jawa Barat: Universitas Wiralodra, 2021.
Richard west. Dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi Analisi dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika, 2008.
Sameto, H. Kiat Sukses Mengolah Komunikasi. Jakarta: Puspa Sawara, 2006.
Sasa. Djuarsa Sendjaja. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004.

Anda mungkin juga menyukai