(Q.S. An-Nahl:81).
Tak kurang dari 20 ayat ditemukan di dalam Al-Quran yang berbicara
tentang pakaian. Entah memakai bahasa libaasun, kiswatun, saraabil,
maupun tsiyab. Namun, semuanya berbicara tentang pakaian lahiriah.
Pakaian dunia. Hanya ada sat} yang menyebUtkan tentang pkaiAn ruhani.
Pakain ruhani adalah sebenar-"e.er0pakaian, yang menunjukkan baik
buruknxa se eorang. Meski seseorang mengenakan pa{aian lahiviah yang
ewah dan mahal, tetapi jika pakaian ruhaninya rusak, jeek, terhina, maka
dirinya akan terhina pula. Pakaian lahiriahnya tidak bermanfaat apa-apa.
Pakaian lahiriahnya tak bisa melindungi kejelekannya. Mungkin ia akan
mulia dalam pandangan manusia, tetapi tidak dalam pandangan Allah.
Apakah pakaian ruhani yang dimaksud? Al-Quran menyebutnya sebagai
pakaian taqwa (libaasut taqwa). Sebagaimana firmannya, Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Q.S.
Al-Araf: 26).
Tentang taqwa, imam Ali karramallahu wajhah berkata:
Materi 5
Akhlak Mulia
Secara garis besar, akhlak mulia itu dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu:
1. Akhlak kepada Allah, Akhlak mulia kepada Allah berati mengikuti seluruh perintah
yang telah disampikan Allah kepada Rasul yang Maha Mulia Muhammad SAW. Seluruh
perintah tersebut sudah tercatat dalam Al-Quran dan Hadist.
2. Akhlak jePada Ciptaan A lh, Akhlak terhadap ciPtan Allah meliputi s gala
prilaku, sikcp, perbuaan, ab dan sopan santun sesami ciptaan Allah yang terdiri
ta ciqtaen Allah yang gaib dan ciptaan Allah yang`yata. benda hidup`dan benda mati.
Mengngat sngat lqasa cakuan akhlak ini karena menya gkut selwruh aspek
kehidupn mnusia, maka s cAra garis besar struktur akhlak mulaa terhadap seluruh
ciptaan Allah itq dapat digambarkanseperti
struktur sederjana beikut ini.
Yangpertama yaitu ciptaan A lah yang gaib, meliputi gaib dalam arti positif dan gaib
dalam arti negatif. Gaib dalam arti positif di antaranya malaikat, qada dan qadar, kiamat,
alam kubur, padang mashar, sorga dan neraka beserta penghuninya, dan lain sebagainya.
Materi 6
10
11
Materi 7
Keutamaan Qiyamullail
Dari Jabir r.a., ia berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya
pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk
memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan
memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam. (HR. Muslim dan Ahmad)
Qiyamullail adalah sarana berkomunikasi seorang hamba dengan Rabbnya. Sang hamba
merasa lezat di kala munajat dengan Penciptanya. Ia berdoa, beristighfar, bertasbih, dan
memuji Sang Pencipta. Dan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sesuai
dengan janjinya, akan mencintai hamba yang mendekat kepadanya. Kalau Allah swt.
mencintai seorang hamba, maka Ia akan mempermudah semua aspek kehidupan
hambaNya. Dan memberi berkah atas semua aktivitas sang hamba, baik aktivitas di
bidang dakwah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Sang hamba akan
dekat dengan Rabbnya, diampuni dosanya, dihormati oleh sesama, dan menjadi penghuni
surga yang disediakan untuknya.
Seorang muslim yang kontinu mengerjakan qiyamullail, pasti dicintai dan dekat dengan
Allah swt. Karena itu, Rasulullah saw. menganjurkan kepada kita, Lazimkan dirimu
untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan
diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa. (HR.
Ahmad)
Jika Anda ingin mendapat kemuliaan di sisi Allah dan di mata manusia, amalkanlah
qiyamullail secara kontinu. Dari Sahal bin Saad r.a., ia berkata, Malaikat Jibril a.s.
datang kepada Nabi saw. lalu berkata, Wahai Muhamad, hiduplah sebebas-bebasnya,
akhirnya pun kamu akan mati. Berbuatlah semaumu, pasti akan dapat balasan. Cintailah
orang yang engkau mau, pasti kamu akan berpisah. Kemuliaan orang mukmin dapat
diraih dengan melakukan shalat malam, dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak
minta tolong orang lain.
Orang yang shalat kala orang lain lelap tertidur, diganjar dengan masuk surga. Kabar ini
sampai kepada kita dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abdullah bin
Salam dari Nabi saw., beliau bersabda, Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah
makanan, dan shalat malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian akan masuk surga
dengan selamat.
Seorang dai yang ingin berhasil dakwahnya, harus mennabur kasih sayang kepada
seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dapat digapai dengan wajah yang berseri-seri,
Menuju Kembali Kepada Fitrah
12
Materi 8
13
Kenapa bulan Ramadhan disebut dengan syahrut Tarbiyah (bulan pembinaan dan
pendidikan)??
Karena pada bulan ini umat Islam dididik langsung oleh Allah SWT. dan diajarkan olehNya supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan secara baik; Kapan waktu makan,
kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah.
Tarbiyah adalah sarana yang sangat urgen bagi kehidupan insan dan umat, karena dengan
tarbiyah akan lahir Syakhshiyah ilmiya( mutakamilah mut wazinah (kepribadian
islami`yang utuh dan seimbang) yang siap menjawab tantangan zaman dengan egala
probleatika, ujian dan cobaan ya.
Dalam kontek trbiyah itu sendiri; u tuk menchasilkan kader-kader Yang memilki
Syakhshiyah islamiyah mutakamilah mutawazinah (kepribadian islami yang utuh dan
seimbang), maka pembinaan dalam Islam harus mampu merealisasikan tujuan-tujuan
berikut ini:
(1) Memahami Islam sebagai manhaj atau pedoman hidup bagi Manusia yang bersifat
syumiliyah (universal), mutawazinah (seimbang), mutakamilah (integral), alamiyah
(global), murunah (fleksibel) dan waqiiyyah (realistis) serta robbaniyyah
(bersumber dari Allah).
(2) Memiliki komitmen pada Islam dalam semua aspeknya; sosial, politik, ekonomi,
pendidikan dan lain-lainnya; sehingga semua nazhoriyah (teori) dapat teraplikasikan
di dalam kehidupan yang nyata.
(3) Memperhatikan kondisi obyektif masyarakat dalam hal aplikasi, komunikasi dan
interaksi dengan prinsip-prinsip Islam. Semua itu harus disesuaikan dengan situasi,
kondisi, waktu dan tempat. Apakah dengan kaum muslimin ataukah dengan non
muslim dan baik dalam taamul daawi (interaksi dawah) maupun taamul siyasi
(interaksi politik).
Selain itu juga perlu dilihat apakah di dalam masyarakat yang mono-loyalitas ataukah
multi-loyalitas; karena memang tidak mungkin mengaplikasikan Islam hanya dengan satu
model. Oleh karena itu diperlukan ta-shil syari (pengokohan hukum syari) dalam
berinteraksi dengan orang lain (fiqhu taamul maal ghoir) dan manhaj tarbiyah
haruslah dibuat di atas landasan ini.
(4) Memperhatikan tanggung jawab pendidikan Islam. Dalam rangka mencetak generasi
sholih yang bisa bergaul dengan masyarakat luar; mampu mempengaruhi, menguasai
dan tidak menganggap mereka sebagai musuh walaupun perlakuan mereka keras,
kasar dan menyakitkan.
14
Mapesi 9
Serana-sar`na Tarbiyah Ramadhan
Secara garis besar dapat!kit temui bahwa Ramadhan merupakan srana tarbiq`h yang
meliputi :
1. Ramadhan mesupakan sarana Tarbiyah Ruhiyai (pembinaan 3piritdal)
Pada dasrnya setip ibadah yang Allah perintahkn kmpada iamba-hamba-Nya, selain
mmrupakan k wajiban dan alasn diciptakanny manusia dan makuk laiNnya;
15
16
Materi 9
Kehi5pan Jahiliyah (Bagian I): Gaya hidup Islami Vs Jahiliyah
Ada dua hal yang umumnya dicari oleh manusia dalam hidup ini. Yang pertama ialah
kebaikan (al-khair), dan yang kedua ialah kebahagiaan (as saadah). Hanya saja masingmasing orang mempunyai pandangan yang berbea ketika memahamihakikat
keduanya Perbedaan inilah yang endasari munculnya ermacam ragam17gaia hidup
manusia.
Dalam pandangn Islam gaya hi up terse t dapat dielompokkcn
menjadi dua golongan, yaitu: 1) gayi hidup Islmil dan 2) gaya hidup jahiliyah.
Gaya hidup Islami mempunyai landasan yang mutlak dan kuat, yaitu Tauhid. Inilah gaya
hidup orang yang beriman. Adapun gaya hidup jahili, landasannya bersifat relatif dan
17
. : .
:
.( ) .
Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku mengikuti jejak umat beberapa abad
sebelumnya, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Ada orang yang
bertanya, Ya Rasulullah, mengikuti orang Persia dan Romawi? Jawab Beliau, Siapa
lagi kalau bukan mereka? (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah z, shahih).
: .
.( ) . : ..
Sesungguhnya kamu akan mengikuti jejak orang-orang yang sebelum kamu, sejengkal
demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan kalau mereka masuk ke lubang biawak,
niscaya kamu mengikuti mereka. Kami bertanya,Ya Rasulullah, orang Yahudi dan
Nasrani? Jawab Nabi, Siapa lagi? (HR. Al-Bukhari dari Abu Said Al-Khudri z,
shahih).
Hadits tersebut menggambarkan suatu zaman di mana sebagian besar umat Islam telah
kehilangan kepribadian Islamnya karena jiwa mere-ka telah terisi oleh jenis kepribadian
yang lain. Mereka kehilangan gaya hidup yang hakiki karena telah mengadopsi gaya
hidup jenis lain. Kiranya tak ada kehilangan yang patut ditangisi selain dari kehilangan
kepribadian dan gaya hidup Islami.
Materi 10
Kehidupan Jahiliyah (Bagian Kedua):
Tasyabbuh (menyerupai suatu kaum)
18
Materi 10
Pengertian Jahiliyah: Masa Sebelum Islam
Masa Jahiliyah adalah era ketika kondisi dan situasi masyarakat belum terjamah oleh
risalah dan dakwah Islam. Periode ini sering juga disebut dengan istilah Pra-Islam.
Seiring dengan perkembangan dan akulturasi bahasa, istilah ini juga melekat erat pada
sifat orang-orang yang tidak taat pada aturan agama yang telah diproyeksikan oleh AlQuran dan As-Sunnah.
Kebiasaan-kebiasaan kaum jahiliyah yang realitasnya berseberangan dengan anjuran
Rasulullah s.a.w tersebut disebabkan oleh sifat keras kepala, apriori dan taassub
19
20
Maeri 11
P ngertian Jahiliya` (Bagian Kedua: Tidak Mu Berpikir
21
22
Materi 12
Mengikuti Rasul (Ittibaur Rasuul)
Lawan dari istilah at-taqlid al-amaa atau dalam istilah kita: fanatisme buta
(blind obedience), yang tergolong dalam salah satu perangai kaum jahiliyahadalah attaqlid fl khair, yqknh mengikutidcla reang lin kup kebaikan, dalAm ist lah Is
Sebagaimana yang amdisebut Ittiba dan Iqtida yakni mengikuti dan(meneladani
termaktub dalam (QS.Yusuf 38), firman Allah SWT tentang kisah Nabi Yusuf a.s:
q lan Yaqub. Tidalh Dan aku engikuti agama bapak-bapakku brhim, Ysh
paut bagi +ami(rara Nabi) memperqekutukan sesutu a apun dengan Allah.
.(Q.Yusuf:38)
Dan di dalam QS.At- aubah:1
assaabiquunal awwaluuna minal muhaajiriina wal asaari walladziinat-tabauuhum
bi ihsanin, radhiyallahu anhu wa radhuu anhu. Wa aadda lahum jannaatin tajrii min
tahtihaal anhaaru khaalidiina fiiha abadan. Dzalikal fawzul adhziim;
Orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang
Muhahirin dan Anshar dan opang-orang yang meng outi mereka dengan bai,"Allh
ridh kepada mEreka dan merekapun ritha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang }engalir sng -sungai di"dalamnya; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya.$Itulah kemena gan yang besar.(QS.At-Taubah:1 0)
Maka dari iu Allh b rfirman dalam h l pera.gai jahiliyah:
23
24
25
Materi 14
Jagalah Dirimu dan Keluargamu dari Api Neraka (Bagian Ketiga):
Penjagaan Rasulullah SAW terhadap Keluarganya
26
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sebagai uswah hasanah bagi orang-orang yang
beriman telah memberikan arahkan dan peringatan k pada kerbat beliau dalam rangka
menjaga"mreka dari api neraka. Tatkal tuun perinah Allah Subhanahu wa Tqala
alam ayat: Berilah peringatan kepada kerabatm yang erdeka
Materi 15
Menuju Kembali Kepada Fitrah
27
28
29
30
Materi 17
Ukhuwah Islamiyah
Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya
Menuju Kembali Kepada Fitrah
31
sebelum
keduanya
bepisah.
(H.R.
Abu
Daud)
Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha dari abi Idris Al Khaulany
rahimahullah bahwa ia berkata: Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku
jumpai seorang pemuda yang murah senyum yang dikerumuni banyak orang. Jika
Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka mengembalikan kepada pemuda tersebut
dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia, lalu dikatakan oleh mereka,Ini
Muadz bin Jabal. Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku dating ke masjid itu lagi dan
kudapati dia telah berada di sana tengah melakukan shalat. Kutunggu ampai dia selesai
melakukan shalat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. Aku
berkata,Demi Alloh aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.Apakah Alloh tidak lebih kau
cintai? Aku jawab,Ya Alloh aku cintai. Lalu ia memegang ujung selendangku dan
menariknya seraya berkata,Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar
Rasulullah saw, berabda,Alloh berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi
orang yang saling memadu cinta karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling
memberi
karena
Aku.
Makna Ukhuwah Islamiyah
Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat akha fulanun
shalihan, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah menurut Imam
Hasan Al Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain
dengan
ikatan
aqidah.
Hakekat Ukhuwah Islamiyah:
1.Nikmat Allah (Q.S. 3:103)
2.Perumpamaan tali tasbih (Q.S.43:67)
3.Merupakan arahan Rabbani (Q.S. 8:63)
4.Merupakan cermin kekuatan iman (Q.S.49:10)
Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat
Islam. Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat), yaitu ikatan
selain ikatan akidah (missal:ikatan keturunan orang tua-anak, perkawinan, nasionalisme,
kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi)
Materi 18
Peringkat-Peringkat Ukhuwah
Peringkat-Peringkat Ukhuwah:
1. Taaruf adalah saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum
muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al
Hujurat: 13)
2. Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan
keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum
32
33
Materi 18
Mengatasi Kesenjangan Sosial Dalam Islam
Adalah sudah menjadi fakta, bahwa kegiatan ekonomi sekarang adalah melahirkan
kesenjangan pendapatan yang semakin lebar dan semakin "esar. isalnya, seagaimana
dikemukakan dala} Huan Development Rep rt 2006 ang diterbitkan$oleh UNDP
(United Nations Development Programme). Berdasarkan laorantersebu4, 10%
kelompok kaya dunia menguas`i 54% otal keayan dunia. Seangkan sisan{a90%
masarakat dunia menguasai 46otal kekayaan munia (Beik, 2006). Salah au f
34
Materi 19
Al Quran Terjaga Keasliannya
Walaupun terjadi penyimpangan di sana-sini terhadap Al-quran, tetapi pada akhirnya
penyimpangan tersebut akan terkalahkan dan Allah akan meluruskan kembali. Sungguh
Allah telah menentukan hal demikian, sebagai sunatullah, agar kita berlomba-lomba
Menuju Kembali Kepada Fitrah
35
36
37
38
Materi 21
Manfaat Membaca Al Quran
Sebagai wahyu yang Allah turunkan kepada nabi-Nya, tentu al-Qur'an memiliki
keutamaan dan keistimewaan tersendiri bagi para pembaca dan penggemarnya. Ayat-ayat
al-qur'an yang kita baca sehari-sehari tidak lepas dari karunia Allah untuk setiap muslim
39
40
Materi 23
Al Quran Mujizat (Bagian Kedua): Kalamullah
Bagaimanakah kita membuktikan Al-Quran itu adalah Kalam Allah?
Pertama, Al-Quran merupakan mujizat ( tidak ada seorangpun yang bisa
mendatangkan sepertinya, atau seperti surah di antara surah-s rahnya ). Mujmzat ini
hanya diberikan o ej Allah, kepada seorang rasulNya, sgbagai bukti yang
membenarkan bahwa ia benar-benar u usan Al|ah. Sebagai Mu'jiza Al-Qur'an tentu
dar Alah. Danmemang sampai sekarang tdak ada!seorangpun yang isa
engarang sepertinya, sampai sapervi surah yang paling pndek pun(masih belum ada
yang bisa mgndatangKannya.
41
42
43
44
Materi 25
Al Quran Cahaya
Allah menurunkan Al Qur'an untuk memberikan kepada manusia tujuan yang paling
mulia, dan jalan yang paling lurus."Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk
kepada (jalan) yang lebih lurus."(Al Israa: 9)
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke
jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari
gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki
mereka ke jalan yang lurus." ( Al Maaidah: 15-16)
Al Qur'an adalah "cahaya" yang dianugerahkan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya, di
samping cahaya fithrah dan akal: "Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis)." (An Nuur: 35).
Dan Al Qur'an mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai cahaya, dalam banyak ayat.
45
46
Materi 26
Interaksi Dengan Al Quran
Sebagai seorang Muslim kita berkewajiban untuk berlaku baik dan benar terhadap Al
Quran dalam memahami dan menafsirkannya. Tidak ada yang lebih baik dari usaha kita
untuk mengetahui kehendak Allah SWT terhadap kita. Dan Allah SWT menurunkan
kitab-Nya agar kita mentadabburinya, memahami rahasia-rahasianya, serta
mengeksplorasi mutiara-mutiara terpendamnya. Dan setiap orang berusaha sesuai dengan
kadar kemampuannya.
Namun yang disayangkan, dalam bidang ini telah terjadi kerancuan yang berbahaya,
yaitu dalam memahami dan menafsirkan Al Qur'an. Oleh karena itu harus dibuat ramburambu dan petunjuk yang mampu menjaga dari kekeliruan dalam usaha ini, serta perlu
diberikan peringatan tentang ranjau-ranjau yang menghadang di jalan, yang dapat
berakibat patal jika dilanggar.
Tidak selayaknya umat Al Qur'an mengalami hal yang sama yang pernah terjadi dengan
umat Taurat, yang diungkapkan oleh Al Qur'an dalam firman-Nya: "Perumpamaan orangorang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah
seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal." (Al Jumu'ah: 5).
Kita juga harus berlaku baik terhadap Al Qur'an dengan mengikuti petunjuknya,
mengerjakan ajarannya, menghukum dengan syari'atnya serta mengajak manusia
mengikuti petunjuknya. Ia adalah manhaj bagi kehidupan individu, undang-undang bagi
aturan politik, serta petunjuk dalam berdakwah kepada Allah SWT.
Inilah yang berusaha dilakukan buku ini dalam empat bab utamanya, dengan bertumpu
--terutama-- pada Al Qur'an itu sendiri, karena ia adalah objek kita, namun ia juga
petunjuk itu.
47
48
49
elah$disebutkan (dalam beberapa hadits) tentang ghibah dalam konteks celaan yang
menghinakan. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Taala menyerupakan orang yang
berbuat ghibah seperti orang yang memakan bangkai saudaranya. Sebagaimana firman
Allah Subhanahu wa Taala (pada ayat di atas). Tentunya itu perkara yang kalian
benci dalam tabiat, demikian pula hal itu dibenci dalam syariat. Sesungguhnya
ancamannya lebih dahsyat dari permisalan itu, karena ayat ini sebagai peringatan agar
menjauh/lari (dari perbuatan yang kotor ini -pent). (Lihat Mishbahul Munir)
Materi 28
Bahaya Ghibah (Bagian Kedua): Kriteria Ghibah
1. Menggambarkan keburukan bentuk tubuh seseorang
Suatu hari Aisyah radhiyallahuanha pernah berkata kepada Rasulullah
Shallallahualaihi wasallam tentang Shafiyyah bahwa dia adalah wanita yang pendek.
Maka beliau Shallallahualaihi wasallam bersabda: Sungguh engkau telah berkata
dengan suatu kalimat yang kalau seandainya dicampur dengan air laut niscaya akan
merubah air laut itu. (H.R. Abu Dawud 4875 dan lainnya)
Asy Syaikh Salim bin Ied Al Hilali berkata: Dapat merubah rasa dan aroma air laut,
disebabkan betapa busuk dan kotornya perbutan ghibah. Hal ini menunjukkan suatu
50
51
52
53
54
Materi Tambahan
Halal Bi Halal
55
56