Anda di halaman 1dari 4

A.

Pendahuluan

Keluasan kandungan al-Quran yang mencakup keragaman


disiplin ilmu tak hanya mengundang ketertarikan sarjana muslim,
melainkan juga mengundang ketertarikan sarjana Barat untuk
mengkajinya.Ketertarikan sarjana-sarjana barat terhadap dunia Timur
khususnya dalam kajian al-Quran sudah muncul sejak abad ke-3/ke 9
M. ketertarikan ini disebabkan kegakuman mereka terhadap Islam yang
mulai sejak kemunculannya pada abad ketujuh telah mendominasi
dunia dengan anika ragam keberhasilan dari berbagai aspek yang
dicapainya.

Tak dapat dipungkiri, para sarjana Barat mempunyai kontribusi


besar dalam perkembangan kajian al-Quran. Mereka banyak
memunculkan karya-karya baru dan metode baru dalam bidang
diskursus al-quran. Meskipun kajian mereka terhadap al-Quran
terkadang berangkat dari sikap skeptis, karya-karya mereka patut
diapresiasi dan dijadikan motivasi dalam kajian al-Quran.

Kajian al-Quran kontemporer yang dilakukan oleh para sarjana


Barat terus mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada
penghujung abad ke-20, dinamika keilmuan ini diwarnai dengan
terbentuknya sebuah konsorsium guna membentuk The Encyclopedia
of the Quran yang berhasil terbit untuk pertama kalinya di tahun
2002. Terbitnya Encyclopedia of the Quran yang diterbitkan oleh
E.J.BRILL1 di Leden Belanda ini, mendapatkan apresiasi oleh para
akademisi terutama yang menggeluti dibidang kajian al-Quran. Karena

1 EJ Brill adalah penerbit internasional yang didirikan pada tahun 1683


di Leiden , Belanda. Menurut keterangan yang penulis dapatkan, BRILL
menerbitkan lebih dari 200 jurnal dan sekitar 700 buku referensi dalam
setiap tahun. Selain itu, Brill adalah penyedia bahan sumber utama
online dan di microform bagi para peneliti di humaniora dan ilmu
social.
dengan redaksi bahasa inggris dapat memotivasi dan membantu para
pelajar yang tidak bisa berbahasa Arab dalam mengkaji al-Quran.

B. Sketsa Singkat Penulisan Ensiklopedia al-Quran

Literatur al-Quran secara general meliputi empat katagori:


1. Literatur tafsir yang dihasilkan oleh intelektual muslim,
menjelaskan pesan kandungan al-Quran dengan perspektif yang
bervarian
2. Berbagai Polemik yang ditulis orang non-Muslim yang berangkat
dari sikap skeptis dan sensi terhadap kebenaran al-Quran
3. Proyek orientalis yang mencoba untuk membedakan diri mereka
dari polemik
4. Kajian akademik kontemporer terhadap al-Quran krakter yang
mereka klaim objektif dan tidak memihak. Kajian yang masuk
pada katagori ini adalah Ensiklopedia al-Quran
Encyclopedia of the Quran pada dasarnya merupakan
kumpulan makalah dari sarjan Muslim dan non-Muslim. Buku tersebut
berisi tentang tema-tema al-Quran yang dikaji secara kritis tekstualis.
Makalah yang dikondifikasi merupakan hasil penelitian yang bersandar
pada ide-ide dan argumentasi yang telah berkembang. Harapan dari
penulisan ini adalah guna memberikan pemahaman ilmiah tentang al-
Quran dan bahkan berusaha menaikkan kualitas pemahaman tentang
al-Quran.
Proyek penulisan ensiklopedia ini dipimpin oleh Janne Dammen
dosen universitas George Town yang dimulai sejak tahun 1993 di kota
leiden dengan bekerja sama bersama sejumlah ilmuwan. Dalam
penulisan proyek ini, Janne Dammen merangkap sebagai editor utama
yang dibantu oleh empat peneliti al-Quran Barat terkenal seperti;
Claude Giliot dari Prancis, Wiliam Graham dari Amerika, Dad Qadhy
dari Chicago dan Andrew Rippin dari Kanada. Sementara format
konsultan proyek ini didukung oleh Nashr Hamid Abu Zaid, Muhammad
Arkoun, Gerhard Bouring dari Amerika, Gerald Howthing dari Inggris,
Fred limhous dari Belanda dan Angelica Newrourt dari Jerman. Tim ini
didukung oleh sejumlah penulis dari negara-negara Islam dan penulis
dari Barat.

Ensiklopedi al-Quran berjumlah lima jilid yang terdiri dari 2919


halaman dan mendapat tambahan 860 halaman lima indeks terdapat
pada jilid ke-enam, EQ telah diproduksi dengan tujuan menyediakan
lembaga akademik beasiswa al-Quran yang ketat, yaitu beasiswa
yang berkembang dari beberapa perspektif dan perdebatan banyak
orang, sebagaimana dijelaskan oleh redaktur utama Jane Dammen
dalam pendahuluaanya. Dalam proses penulisannya, ensiklopedia al-
Quran diterbitkan secara bertahap. Jilid pertama dari ensiklopedia ini
diterbitkan pada tahun 2001 oleh penerbit Bril di leiden. Sementara
Jilid kedua ensiklopedia leiden itu diterbitkan pada tahun 2002.
Kemudian pada tahun 2006 ensiklopedia al-Quran dapat diterbitkan
secara sempurna.
Catatan Tentang Ensiklopedia al-Quran
Meskipun para Penulis ensiklopedi al-Quran Tidak lagi
mempergunakan metode dan cara yang dilakukan oleh orientalis lama
dan sebisa mungkin menjaga obyektifitas mereka, Ensiklopedi al-
Quran tidak lepas dari problem-problem pada materi yang
disampaikan. Salah satu masalah utama dari materi yang disampaikan
di EQ berkaitan dengan sumber dan metodologi yang mereka gunakan.
Beberapa kontributor Ensiklopedi al-Quran dari kalangan non-Muslim
tampak kurang familiar dengan sumber-sumber yang gunakan sarjana
muslim dan terkadang mereka membuat klaim yang serius hanya
berdasarkan sumber sekunder. Seperti contoh, ketika merujuk ayat
enam surat al-Shaff dalam artikel name of the Prophet, penulis
menyebutkan variasi bacaan ubay bin Kaab yang secara subtansial
berbeda dari standar teks al-Quran dimana Allah berfirman Saya
mengumumkan utusan yang akan datang setelah saya, yang namanya
Ahmad ,varian bacaan yang dikutip penulis artikel ini yang berbunyi:
"Saya mengumumkan seorang nabi yang umatnya akan menjadi umat
terakhir dan Allah akan menjadikan Nabi mereka sebagai Nabi dan
Rasul terakhir. varian tekstual penting ini disajikan hanya pada
otoritas Parte, bukan sebuah contoh yang terisolasi.
Problem lain yang terdapat dalam ensiklopedi al-Quran ialah
terdapat beberapa penulis yang secara taklid mengulangi tema yang
pernah disampaikan oleh para orientalis lama tanpa melakukan
penelitian ulang. Sebagai contoh, dalam makalah Andrew Rippin
tentang masalah Harun ia menuliskan: al-Quran secara salah telah
menisbatkan ibu nabi Isa as. sebagai saudara nabi Harun dengan
menyebutnya Yaa Ukhti Harun. Sementara Harun hidup berabad-
abad lamanya sebelum ibu nabi Isa. Dalam al-Kitab disebutkan bahwa
Harun memang memiliki seorang adik wanita yang juga bernama
Maryam namun ia hidup di zaman Harun dan Musa as. tidak di zaman
Isa as.

Anda mungkin juga menyukai