Anda di halaman 1dari 10

A.

Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan kajian hadis, penelitian hadis dituntut untuk


tidak hanya terfokus pada kajian literer tetapi juga dituntut untuk mengembangkan
penelitian hadis. Sebab, kebutuhan saat ini tidak hanya terbatas pada persoalan
otentisitas sanad maupun matan hadis saja, tetapi kajian hadis juga dituntut untuk
memberikan kontribusi bagi keilmuan dan kehidupan manusia.

Berangkat dari kesadaran tanggung jawab secara moral dan akademik terkait
hal tersebut, maka kemudian UIN Sunan Kalijaga berusaha untuk menumbuh-
kembangkan kajian hadis. Sebagaimana dinyatakan Nurun Najwa bahwasanya sejauh
ini kajiaan hadis yang dilakukan di UIN Sunan Kalijaga dari berbagai jenjang
pendidikan telah mengalami perkembangan dalam penelitan hadis. Tidak hanya
berkutat pada kajian literer lebih banyak pada kajian literer, yaitu mengkaji literatur
dari berbagai aspek: (1) Studi Kitab; (2) Studi Konsep; (3) Studi tentang Pemaknaan;
dan (4) Studi Tokoh/ Pemikiran Ahli Hadis tetapi juga telah mengembangkan kajian
field research, yakni (5) Living Hadis/ Sunnah meskipun kajian di bidang ini masih
sangat terbatas.1

Oleh karena itu, makalah ini akan memberikan pemetaan serta gambaran
terkait perkembangan kajian hadis di UIN Sunan Kalijaga pada program doktoral.
Pemilihan disertasi sebagai objek kajian dimaksudkan karena program doktoral
merupakan level tertinggi dalam dunia akademik. Serta, secara tanggung jawab
akademik, disertasi sebagai karya ilmiah dituntut secara kualitas memberikan
kontribusi bagi pengembangan keilmuan hadis maupun studi agama dalam lingkup
yang lebih luas.

1 Nurun Najwa “Penelitian Hadis” dalam mata kuliah Metode Penelitian al-Qur’an dan Hadis,
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, disampaikan pada tanggal 1 Mei 2016.

1
B. Ragam Kajian Hadis
Sejak dibukanya program doktor di UIN Sunan Kalijaga dari tahun 1983
(masih IAIN Sunan Kalijaga) sampai dengan tahun 2013 telah dihasilkan sebanyak
376 disertasi dengan 376 doktor dari berbagai konsentrasi keilmuan yang telah
dipromosikan oleh UIN Sunan Kalijaga.2 Sementara penelitian disertasi yang
mengambil tema hadis baru muncul 19 tahun yang lalu, yaitu dimulai pada akhir tahun
2003. Dan jika dibandingkan dengan kajian al-Quran, studi hadis pada level doktoral
baru muncul jauh setelah kajian al-Quran.

Jumlah disertasi yang mengkaji hadis sejak tahun 2003 sampai 2015 berjumlah
21 buah disertasi. Berikut disertasi UIN Sunan Kalijaga yang mengkaji hadis:

N
Judul Penulis Tahun Jenis Penelitian
o
Telaah Ulang atas Kriteria
1. Kesahihan Hadis-hadis al- Muhibbin 2003 Studi Konsep
Ja>mi’ al-S{ah}i>h}
Asal Usul Hadis: Telaah atas
2. Teori Common Link G.H.A. Ali Masrur 2004 Studi Konsep
Juynboll
Sunnah Sebagai Sumber
3. Alamsyah 2004 Studi Tokoh
Hukum Islam
Metode Pemahaman Hadis
Nabi: Telaah atas Pemikiran
4. Suryadi 2004 Studi Tokoh
Muhammad al-Ghazali dan
Yusuf al-Qaradhawi
Rekonstruksi pemahaman
5. Nurun Najwah 2004 Studi Pemaknaan
hadis-hadis perempuan.

2 Zamzam Affandi, Daftar Judul Disertasi Prodi Doktor Tahun 1983-2013 (Yogyakarta:
Perpustakaan Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013)

2
Al-Idra>j dalam Matan
6. Hadis dan Implementasinya Zainuddin Mz 2004 Studi Konsep
dalam Kajian Keislaman.
Kontribusi Imam Nawawi
dalam penulisan Syarh}
7. Hadis: Kajian Kitab Nizar Ali 2007 Studi Kitab Hadis
S{ah}i>h} Musli>m bi
Syarh} al-Nawa>wi> .
Profesi sahabat Nabi dan Muhammad
8. 2007 Studi Konsep
hadis yang diriwayatkan Zain
Perempuan Periwayat Hadis Agung
9. 2007 Studi Konsep
dalam al-Kutub al-Tis’ah Danarta
Otoritas Sunnah Non
10
Tashri’iyyah Menurut Tarmizi M. Jakfar 2008 Studi
.
Yusuf al-Qardhawi
Kaidah Kesahihan Matan
Hadis: Studi tentang Konsep
11
Syuz\uz\ dan ‘Illah Rajab 2008 Studi Konsep
.
menurut Muh}addis}u>n
dan Fuqaha>.
Hadis-hadis tentang ilmu
12 Alfatih
dalam kitab al-Ka>fi> 2008 Studi Kitab Hadis
. Suryadilaga
karya al-Kulaini>
Otentisitas dan Pemahaman
13
Hadis Mukhtalif: Studi Agustini Yahya 2009 Studi Tokoh
.
Pemikiran Ibn Taimiyyah

3
Hermeneutika hadis:studi atas
14 teori pemahaman hadis
Abdul Haris 2011 Studi Tokoh Hadis
. menurut Fazlur Rahman dan
Muhammad Syahrur.
Pemaknaan hadis-hadis
15
konfrontatif terhadap Yahudi Wasman 2011 Studi Pemaknaan
.
dan Nasrani.
Hadis syafa’at dalam
16 S{ah}i>h{ al- Studi Konsep dan
Syamsuddin 2012
. Bukha>ri>: studi Pemaknaan
otentisitas dan pemaknaan.
17 Hadis-hadis dalam Serat
Ibnu Muhdir 2013 Living Hadis
. Piwulang Estri.
18 Menalar pandangan hadis- Salamah
2013 Studi Pemaknaan
. hadis tentang perempuan. Noorhidayati
Pemaknaan hadis-hadis
19 mukhtalif menurut asy- Muh. Irfan
2014 Studi Tokoh
. Syafi’i: tinjauan sosiologi Helmy
pengetahuan
‘Ada>lah al-
S{ah}a>bah dalam studi
20
hadis: kemunculan, Wahidul Anam 2014 Studi Konsep
.
pelembagaan dan
pembongkaran.
21 Otentisitas Periwayat Hadis: Ahmad Isnaeni 2015 Studi Tokoh
. Telaah atas Pemikiran M.

4
Mustafa Azami

Secara umum, disertasi dengan tema hadis di UIN Sunan Kalijaga lebih banyak
pada kajian literer, yaitu studi kitab, studi konsep, studi pemaknaan, studi tokoh.
Penelitian tersebut lebih fokus kepada data-data dari berbagai literatur yang terdapat di
perpustakaan. Terlepas dari semua itu, disertasi dengan model kajian hadis yang
berkembang di UIN Sunan Kalijaga telah beragam. Sementara kajian field research
dalam hal ini living hadis/ sunnah yang berupa tulisan-tulisan teks hadis baru muncul
pada tahun 2013, yaitu Hadis-hadis dalam Serat Piwulang Estri.3 Menurut Nurun
Najwa, realitas di atas disebabkan silabus perkuliahan yang ada sebelumnya memang
diarahkan pada kajian literer.4

Dengan adanya satu disertasi dengan kajian living hadis menunjukkan bahwa
silabus perkuliahan dengan kajian field research di UIN Sunan Kalijaga masih
terhitung baru.5 Sehingga wajar kiranya jika penelitan hadis di UIN Sunan Kalijaga
lebih banyak pada kajian literer.

C. Dinamika Metodologi Penelitian


Ketika UIN Sunan Kalijaga di pimpin oleh Prof. Amin Abdullah sejak tahun
2001 sampai 2010, diperkenalkan sebuah paradigma baru dalam melihat dan
melakukan studi terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, yaitu paradigma
integrasi-interkoneksi.6 Semangat penyatuan keilmuan keislaman dengan keilmuan
umum secara tidak langsung tentunya berdampak pada metodologi kajian hadis
diberbagai jenjang pendidikan terutama jenjang doktoral.
Berikut adalah metodologi yang digunakan dalam penelitian hadis:

3 Naskah Piwulang Estri adalah naskah yang berisi pengajaran dan pendidikan bagi wanita dalam
mengarungi bahtera rumah tangga. Ajaran Islam sangatlah kental dalam naskah ini, terutama ajaran yang
bersumber dari hadis Nabi. Naskah ini merupakan koleksi perpustakaan Pura Pakualaman Yogyakarta.
Naskah ini merupakan ajaran dari Paku Alam I kepada puertanya Suryaningrat (Paku Aalam II) agar
diajarkan kepada anak perempuannya.
4 Nurun Najwa “Penelitian Hadis” dalam mata kuliah Metode Penelitian al-Qur’an dan Hadis,
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, disampaikan pada tanggal 1 Mei 2016.
5 Kajian ini mulai menarik setelah diadakan sebuah seminar di UIN Sunan Kalijaga oleh Forum
Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis se-Indonesia (FKMTHI) pada tanggal 13-15 Maret 2005. Lihat
Suryadi dan M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Penelitian Hadis (Yogyakarta: Teras Press, 2012),
hlm.192-193.
6 uin-suka.ac.id/page/universitas/1-sejarah, diakses pada tanggal 27 Mei 2016.

5
N
Judul Penulis Tahun Metode
o
Telaah Ulang atas Kriteria
1. Kesahihan Hadis-hadis al- Muhibbin 2003 Kritik sanad
Ja>mi’ al-S{ah}i>h}
Asal Usul Hadis: Telaah atas
2. Teori Common Link G.H.A. Ali Masrur 2004 Historis
Juynboll
Sunnah Sebagai Sumber Fenomenologis,
3. Alamsyah 2004
Hukum Islam Komparatif
Metode Pemahaman Hadis
Nabi: Telaah atas Pemikiran
4. Suryadi 2004 Historis
Muhammad al-Ghazali dan
Yusuf al-Qaradhawi
Rekonstruksi pemahaman Historis dan
5. Nurun Najwah 2004
hadis-hadis perempuan. Hermeneutika
Al-Idra>j dalam Matan
Takhrij al-Hadis,
6. Hadis dan Implementasinya Zainuddin Mz 2004
Historis
dalam Kajian Keislaman.
Kontribusi Imam Nawawi
dalam penulisan Syarh}
7. Hadis: Kajian Kitab Nizar Ali 2007 Filosofis
S{ah}i>h} Musli>m bi
Syarh} al-Nawa>wi> .
Profesi sahabat Nabi dan Muhammad
8. 2007 Sosio-antropolosi
hadis yang diriwayatkan Zain
Perempuan Periwayat Hadis Agung
9. 2007 Sosiologi sejarah
dalam al-Kutub al-Tis’ah Danarta
Ushul Fiqh
Otoritas Sunnah Non
10 (Maqashid),
Tashri’iyyah Menurut Tarmizi M. Jakfar 2008
. Historis, Sosiologi,
Yusuf al-Qardhawi
dan Antropologi
11 Kaidah Kesahihan Matan Rajab 2008 Komparasi
. Hadis: Studi tentang Konsep

6
Syuz\uz\ dan ‘Illah
menurut Muh}addis}u>n
dan Fuqaha>.
Hadis-hadis tentang ilmu
12 Alfatih Hermeneutika
dalam kitab al-Ka>fi> 2008
. Suryadilaga Gadamer, Filosofis
karya al-Kulaini>
Otentisitas dan Pemahaman Teori
13
Hadis Mukhtalif: Studi Agustini Yahya 2009 Behavioralism dan
.
Pemikiran Ibn Taimiyyah Preposition
Hermeneutika hadis:studi atas
14 teori pemahaman hadis
Abdul Haris 2011 Sosial dan Sastra
. menurut Fazlur Rahman dan
Muhammad Syahrur.
Pemaknaan hadis-hadis
15 Hermenutika
konfrontatif terhadap Yahudi Wasman 2011
. Hasan Hanafi
dan Nasrani.
Hadis syafa’at dalam
16 S{ah}i>h{ al-
Syamsuddin 2012 Historis
. Bukha>ri>: studi
otentisitas dan pemaknaan.
17 Hadis-hadis dalam Serat Historis dan
Ibnu Muhdir 2013
. Piwulang Estri. Filologis
18 Menalar pandangan hadis- Salamah
2013 Hermeneutika
. hadis tentang perempuan. Noorhidayati
Pemaknaan hadis-hadis
19 mukhtalif menurut asy- Muh. Irfan
2014 Sosiologis-historis
. Syafi’i: tinjauan sosiologi Helmy
pengetahuan
‘Ada>lah al-
S{ah}a>bah dalam studi
20
hadis: kemunculan, Wahidul Anam 2014 Historis
.
pelembagaan dan
pembongkaran.
21 Otentisitas Periwayat Hadis: Ahmad Isnaeni 2015 Historis

7
Telaah atas Pemikiran M.
.
Mustafa Azami

Berdasarkan tabel di atas, paradigma intgerasi-interkoneksi yang digagas oleh


Amin Abdullah telah mempengaruhi mahasiswa doktoral dalam menggunakan metode
penelitian. Tidak hanya menekankan pada pendekatan teoligis-normatif dalam kajian
hadis, tetapi juga telah memadukan berbagai pendekatan modern.
Dari pengamatan penulis, hanya disertasi dengan judul Telaah Ulang atas
Kriteria Kesahihan Hadis-hadis al-Ja>mi’ al-S{ah}i>h} karya Muhibbin yang
tidak memadukan antara disiplin keilmuan Islam klasik dengan keilmuan modern.
Secara umum kajian disertasi UIN Sunan Kalijaga berubah dari kajian yang masih
gandrung dengan teori dan metode klasik ke arah penggunaan teori-teori modern.
Lebih spesifik dalam kajian hadis, para mahasiswa program doktoral telah berupaya
memadukan antara disiplin keilmuan Islam klasik dengan berbagai keilmuan modern
seperti filsafat, sosial-budaya, hermeneutik, semiotika sosiologi, semantik (linguistik),
sejarah, fenomenologi, filologis.

D. Kecenderungan Kajian Hadis

Kecenderungan kajian hadis dalam disertasi doktor di program Pascasarjana


UIN Sunan Kalijaga tidak bisa dilepaskan dari pengaruh tujuan didirikannya UIN
(dulu IAIN) pada umumnya dan dibukanya Program Pascasarjana khususnya. Secara
umum ada dua tujuan utama didirikannya UIN dan dibukanya Program Pascasarjana
di UIN Sunan Kalijaga. Pertama, harapan akademis (academic expectation), yakni
menyiapkan para akademisi menjadi insan akdemis yang memiliki ilmu pengetahuan
agama Islam yang mendalam. Kedua, harapan sosial (social expectation), yakni
harapan yang berkaitan dengan kontribusi nyata lembaga kepada masyarakat. Dengan
cara mentransformasikan ilmu pengetahuan agama Islam dalam kehidupan
bermasyarakat dan memperkaya kebudayaan Nasional.7

1. Penelitian Hadis Academic Oriented

7 Abdul Mustaqim, Peta Kecenderungan Kajian Agama-agama dan Filsafat Islam di PPs UIN
Sunan Kalijaga (Yogyakarta: PPs UIN, 2007), hlm. 3-4.

8
Pengembangan pada kajian hadis yang berorientasi pada pengembangan

akdemik ini bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama, kajian hadis

yang berusaha merespon outsider yang mengkaji hadis. Kedua, pengembangan

pada level pendalaman kajian hadis itu sendiri.

a. Kajian Hadis sebagai Respon


Masifnya kajian hadis di dunia Barat yang mengkritisi hadis Nabi

mendorong umat Islam untuk kembali mengkaji hadis. Selain itu, pengkajian

hadis tersebut juga ditujukan sebagai bentuk respon terhadap penelitian yang

dilakukan oleh sarjana Barat. Hal ini juga terjadi dalam kajian hadis di UIN

Sunan Kalijaga. Misalnya disertasi doktor pada tahun 2004 yang ditulis oleh

Ali Masrur dengan judul Asal Usul Hadis: Telaah atas Teori Common Link

G.H.A. Juynboll
b. Kajian Hadis sebagai Pengembangan
Kajian hadis disebut dengan rekonstruksi, yaitu membangun teori baru

dengan memodifikasi teori sebelumnya untuk menjawab realitas saat ini.

Seperti yang dilakukan oleh Muhibbin dalam disertasinya yang berjudul

Telaah Ulang atas Kriteria Kesahihan Hadis-hadis al-Ja>mi’ al-

S{ah}i>h}.

2. Penelitian Hadis Social Oriented

Adanya ketidakadilan sosial yang terjadi dalam sejarah umat manusia telah

melahirkan teori dan analisis sosial yang sangat berpengaruh dalam pembentukan

sistem kemasyarakatan umat manusia. Salah satu teori dan kritik terhadap

ketidakadilan tersebut juga terealisasi dalam kajian hadis di UIN Sunan Kalijaga.

9
Hal ini bisa dilihat pada penelitian yang dilakukan oleh Nurun Najwa

“Rekonstruksi Pemahaman Hadis-hadis Perempuan” yang merupakan kritik

terhadap ketidakadilan sosial dari aspek yang berkaitan dengan gender.

10

Anda mungkin juga menyukai