Anda di halaman 1dari 21

EPISTEMOLOGI TAFSIR ENSIKLOPEDIA AL-QURAN

KARYA MUHAMMAD DAWAM RAHARDJO

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Penelitian Skripsi Mahasiswa Tingkat Akhir pada
Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Oleh:

Arjuna
NIM. 1920304015

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillhirabbil ‘alamin. Puji syukur kehadirat Allah subhanahu


wata’ala, yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian yang merupakan syarat utama untuk
mengadakan penelitian skripsi sebagai tugas akhir dalam menempuh pendidikan
S1 di universitas ini.
Shalawat beriring salam kita mohonkan pada Allah swt. agar
disampaikan pada Rasulullah junjungan alam semesta, Nabi Muhammad saw.,
semoga kita kelak mendapatkan syafaat dari beliau diakhirat nati. Allahumma
shalli ‘ala sayyidina Muhammad.
Proposal penelitian ini merupakan sebuah acuan dan kajian singkat
untuk melakukan penelitian tentang Epistemologi tafsir Ensiklopedia Al-Quran
karya M. Dawam Rahardjo. Dalam pembuatan proposal ini, tentu penulis tidak
lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Ibunda dan Ayahanda yang selalu memberikan dukungan kepada
penulis berupa materi dan non-materi, kasih sayang yang tak terhingga
sehingga penulis mampu berjuang hingga sampai pada tahap ini.
Selanjutnya pada abang dan adik penulis yang selalu mendoakan
keberhasilan penulis.
2. Dosen Pembimbing Akademik penulis, Bapak Muhammad Arpah
Nurhayat, M. Hum., yang telah membimbing dan memberi kesempatan
penulis untuk memulai penelitian dengan menyelesaikan proposal ini.
3. Para guru dan dosen yang selalu menuangkan ilmunya pada cawan
kosong yang dibawa penulis, memberi nasihat sebagai penyemangat
bagi pengembara ilmu ini, semoga Allah selalu memuliakan kedudukan
mereka hendaknya.
4. Tak lupa kepada teman-teman yang senantiasa memberi semangat dan

ii
setia mendengarkan segala keluhan penulis.
5. Dan yang terakhir, kepada seluruh pihak terkait yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian
proposal penelitian ini, semoga kebaikan mereka dibalas oleh Allah.

Penulis menyadari bahwa setiap manusia punya keterbatasan, dan


tentunya proposal ini jauh dari kata sempurna, sehingga mungkin akan banyak
ditemukan kesalahan-kesalahan. Maka dari itu penulis mohon maaf dan
meminta kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga
proposal ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri. Aamiin.

Palembang, September 2020

Penulis,

iii
OUTLINE

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kajian Pustaka
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II : SKETSA BIOGRAFI MUHAMMAD DAWAM RAHARDJO

A. Riwayat Kehidupan
B. Setting Sosio Historis
C. Aktivitas Intelektual
BAB III : SEPUTAR KITAB TAFSIR ENSIKLOPEDIA AL-QURAN KARYA
MUHAMMAD DAWAM RAHARDJO

A. Latar Belakang Penulisan Kitab


B. Sistematika Penulisan Kitab
C. Langkah-langkah Penafsiran dalam Kitab
D. Kritik Ulama Terhadap Kitab Tafsir Ensiklopedia Al-Quran
BAB IV : TELAAH EPISTEMOLOGI TAFSIR ENSIKLOPEDIA AL-QURAN
KARYA MUHAMMAD DAWAM RAHARDJO

A. Sumber Penafsiran
B. Metode Penafsiran
C. Validitas Penafsiran
BAB V : PENUTUP

A.Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
1

PROPOSAL SKRIPSI
EPISTEMOLOGI TAFSIR ENSIKLOPEDIA AL-QURAN
KARYA MUHAMMAD DAWAM RAHARDJO

A. Latar Belakang

Asumsi yang mengatakan bahwa al- Qur’ an merupakan kitab yang

salih li kulli zaman wa makan berimplikasi jika segala persoalan sosial-

keagamaan di masa sekarang senantiasa bisa dijawab oleh al- Qur’ an. Untuk

menjawab persoalan tersebut, solusinya adalah dengan cara melaksanakan

kontekstualisasi serta aktualisasi penafsiran secara berkelanjutan bersamaan

dengan tantangan serta desakan persoalan kontemporer. Hal ini mengingatkan

bahwasanya Al-Quran tidak hanya diturunkan pada masa kenabian saja,

melainkan untuk saat ini hingga hari akhir tiba.1

Menurut beberapa akademisi barat, Al-Qur’an adalah teks historis yang

memantulkan refleksi Muhammad pada pergerakan sosio-kultural pada abad

ketujuh di kalangan masyarakat Arab. Al-Quran menjadi titik perhatian

peradaban Islam. Beberapa sarjana muslim modern menjadikan anggapan

historisitas Al-Qur’an ini menjadi sebuah dasar reinterpretasi kontekstual,

walaupun secara garis besar mereka tetap mempercayai keilahiyahan Al-Qur’an.2

Al- Qur’ an dipercaya sebagai wahyu yang Allah turunkan sebagai dasar

dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupan manusia . Sebagai

pedoman kehidupan, kandungan makna serta petunjuk al- Quran selalu digali

1
Muhammad Afnan Mu’tashim Billah, “Epistemologi Tafsir Al-Wadih Karya
Muhammad Mahmud Hijazi” (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018).
2
Sansan Ziaul Haq, “Fenomena Wahyu Al-Quran,” Al-Fanar: Jurnal Ilmu Al-Quran Dan
Tafsir 2, no. 2 (2019): 113, https://doi.org/10.33511/alfanar.v2n2.113-132.
2

guna menyelesaikan seluruh perkara yang timbul. Penelitian tafsir Al-Quran

telihat dalam wujud yang variatif dalam hal menyingkap arti kandungan al- Qur’

an dari berbagai perspektif.3

Pada masa Al-Quran diturunkan yaitu pada masa Nabi Muhammad

SAW. sudah ada Tafsir. Nabi Muhammad SAW. Menafsirkan dengan 2 bentuk

yaitu, melalui ucapan atau kata kata yang dikeluarkan oleh Nabi dan melalu

tindakanya. Tidak sampai disitu, setelah Nabi wafat pun proses penafsiran masih

dilakukan oleh sahabat-sahabat Nabi. Karakter penafsiran sahabat ialah dengan

metode tafir bil-riwayah, yaitu dengan menjadikan Nabi dan sahabat sebagai

sumbernya. Selanjutnya diteruskan oleh tabi’in sampai ke tabi’ tabiin.

Berdasarkan perihal tersebut, penafsiran menjadi suatu kegiatan yang

dilakukan oleh kalangan mufassir. Tidak terlepas pada era kontemporer saat ini,

munculnya karya-karya tafsir dengan berbagai tawaran berupa teori, ide, maupun

metode yang berasumsi dapat menyeimbangkan antara ide-ide Al-Quran dengan

dengan konteks saat ini. Dari hal ini akan lahir sebuah penafsiran yang kritis,

humanis, dinamis, dan bisa memberikan petunjuk dalam penyelesaian masalah

yang berkembang saat ini.4

Penafsiran saat ini mengalami perkembangan, terkhusus pada paradigma

dan asumsi. Jika periode klasik lebih menekankan tafsir bi riwaayah sebagai

metode terbaik, sedangkan pada periode pertengahan condong ke penafsiran

aliran, pada era modern menggunakan pemikiran atau ide rasional dan kritis.

Permasalahan utama penafsiran adalah bagaimana memaknai sebuah teks masa

lalu tetapi akan dibaca di zaman sekarang.5

3
Muhammad Irfan Helmy, “Kesatuan Tema Dalam Al-Qur’an,” Ilmu Ushuludddin 19,
no. 2 (2020), https://doi.org/10.18592/jiiu.v.
4
Billah, “Epistemologi Tafsir Al-Wadih Karya Muhammad Mahmud Hijazi.”
3

Istimewanya, karya tafsir Indonesia tidak cuma lahir dari para ulama

ataupun orang yang berkiprah di aspek agama saja, tetapi juga lahir dari

seseorang ahli sastra, pendidik, sampai ahli ekonomi. Perihal ini cukup menarik,

sebab mereka yang tidak mempunyai latar belakang keilmuan agama nyatanya

berani turut berperan dalam upaya memahami Al-Quran apalagi sampai

melahirkan sebuah karya.

Muhammad Dawam Rahardjo lahir pada 20 April 1942 di kota Solo dan

menjadi anak pertama dari delapan bersaudara, anak dari pasangan Muhammad

Zuhdi Rahardjo dan Muthmainnah. Semasa kecil Dawam dikenalkan dengan

ilmu agama Islam seperti, mengaji dan menghafal surat surat pendek yang

terdapat dalam Juz Amma. Secara keagamaan, keluarga dawam tergolong

Muhammadiyah. Hal ini terbukti dengan status ayahnya sebagai tenaga pengajar

di sekolah Muhammadiyah yang berada di kota Solo.6

Pada faktanya, M. Dawam Raharjo bukanlah ahli tafsir. Kuliah

formalnya mengambil bidang ekonomi. Begitu pula pekerjaan akademiknya di

bidang ekonomi serta sosial. Tetapi, kajian tafsir di era kontemporer memang

memperlihatkan kecondongan lintas disiplin. Sebagian sarjana non agama juga

ikut berperan dalam memperkaya kajian tafsir.

Muhammad Syahrur seseorang insiyur Syiria yang menulis al- Kitāb wa

al- Qur`an, Sayyid Qutb lulusan sastra dan pendidikan dari Mesir dengan

karyanya fi Zhilāl al- Qur`an merupakan pengkaji tafsir yang berlatar belakang

non ahli agama. Tidak hanya mereka, Dawam Rahardjo merupakan salah satu

dari demikian ahli non agama dari Indonesia yang turut melimpahkan

perhatiannya untuk meningkatkan kajian tafsir.

6
Dico Adhya, “Pemikiran Dawam Rahardjo Tentang Peranan Manajemen Zakat
Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Umat” (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011).
4

Ensiklopedia Al-Quran termasuk karya dan pencapaian besar Dawam.

Bukan karena fisiknya yang tebal akan banyaknya halaman, melainkan ekspansi

intelektualnya yang sangat luas dan berkualitas dan begitu jauh dari dasar-dasar

seorang ekonom. Salah satu hal yang menarik adalah tidak ada satupun kitab

Tafsir atau Hadis yang berbahasa Arab yang dijadikan sebagai rujukannya.

Berbeda dengan kitab Tafsir yang lain yang menggunakan refrensi kitab Tafsir

berbahasa Arab.

Dengan demikian sumber rujukan yang digunakan oleh Dawam di luar

ranah Tafsir dan Ilmu Tafsir.7 M. Dawam Rahardjo seorang pengamat sosial dan

ahli dalam bidang ekonomi. Mengapa seorang yang tidak memiliki latar belakang

keilmuwan agama, ikut andil dalam menafsirkan Al-Quran? Melihat hal tersebut,

menarik untuk dikaji lebih dalam berkenaan tentang pola pikir M. Dawam

Rahardjo dalam menafsirkan Al-Quran pada kitab Tafsir Ensiklopedia Al-Quran.

Adapun alasan akademik yang menjadikan “Epistemologi Tafsir

Ensiklopedia Al-Quran Karya Dawam Rahardjo” sebagai judul adalah pertama,

intensitas kajian yang dilakukan oleh Dawam Rahardjo. Ia mempunyai karya di

berbagai bidang, termasuk al-Qur’an dan Tafsir yang berupa kitab tafsir yakni

Ensiklopedia Al-Qur’an, Tafsir Sosial berdasarkan Konsep-konsep Kunci.

Paradigma Al-Qur’an: Metodologi Tafsir dan Kritik Sosial tafsir Ensiklopedia

Al-Quran dan masih banyak yang lainya. Kedua, keunikan pemikiran Dawam

Raharjo. Dawam dianggap sebagai salah satu tokoh pencetus pendekatan

sosiologis dalam penafsiran Al-Quran konteks ke Indonesian.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang kita Tafsir Ensiklopedia Al-Quran

karya M. Dawam Rahardjo maka diperlukan sebuah kajian yang komprehensif.

7
M. Samsul Hady, “Tafsir Qur’an Kontemporer Pembacaan Awal Terhadap Ensiklopedia
Al-Quran M. Dawam Rahardjo,” Jurnal El-Harakah 7, no. 1 (2005).
5

Oleh karena itu, fokus kajian yang akan diuraikan ialah pembahasan pada sisi

epistemologi. Kajian epistemologi merupakan dasar analisis karena kajian ini

berusaha menjelaskan masalah-masalah filosofis sekitar teori pengetahuan.

Dengan menelisik aspek epistemologi dari kitab Tafsir Ensiklopedia Al-Quran

karya M. Dawam Rahardjo dapat diperoleh informasi yang utuh terkait hakikat

tafsir, asumsi dasar, sumber, metode dan validitas penafsirannya. Oleh karena itu,

penulis tertarik mengangkat sebuh penelitian dengan judul “Epistemologi tafsir

Ensiklopedia Al-Quran karya M. Dawam Rahardjo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah

sebagaiberikut.

1. Apa sumber-sumber rujukan yang digunakan Dawam Rahardjo dalam kitab

tafsir Ensiklopedia Al-Quran?

2. Bagaimana metode penafsiran Dawam Rahardjo dalam kitab tafsir

Ensiklopedia Al-Quran?

3. Bagaimana validitas penafsiran Dawam Rahardjo dalam kitab tafsir

Ensiklopedia Al-Quran?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan

sebagaiberikut.

1. Untuk mengetahui sumber-sumber rujukan yang digunakan Dawam

Rahardjo dalam kitab tafsir Ensiklopedia Al-Quran.


6

2. Untuk mengetahui metode penafsiran Dawam Rahardjo dalam kitab

tafsir Ensiklopedia Al-Quran.

3. Untuk mengetahui validitas penafsiran Dawam Rahardjo dalam

kitab tafsir Ensiklopedia Al-Quran.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

untuk pengayaan khazanah pengetahuan Islam mengenai kitab tafsir

Ensiklopedia Al-Quran di samping itu juga diharapkan dapat

menjadi bahan penelitian lanjutan untuk mengembangkan

pengetahuan dan wawasan dalam bidang keilmuan tersebut terutama

dalam bidang studi Al-Quran dan Tafsir.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi perkembangan tafsir sehingga epistemologi yang

dikaji dalam penelitian ini dapat dipahami oleh khalayak ramai

dengan mudah. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat

memantapkan pemahaman masyarakat tentang disiplin ilmu-ilmu Al-

Qur‟an dan memberikan penjelasan mengenai Al- Qur‟an yang dapat

mengakomodir segala jenis penafsiran


7

E. Kajian Pustaka

Sebagai landasan teoritis penelitian ini, maka dibutuhkan suatu

tinjauan pustaka. Kajian pustaka merupakan salah satu hal yang harus

dipersiapkan dalam sebuah penelitian guna mencegah tindak plagiasi.

Oleh sebab itu, sebelum beranjak lebih dalam, penulis melakukan

penelusuran terhadap karya-karya yang mengkaji dan membahas tentang

epistemologi Tafsir Ensiklopedia Al-Quran karya M. Dawam Rahardjo.

Diantara beberapa penelitian yang menjadi dasar penelitian saya sebagai

berikut, :

1. Tesis yang berjudul “Ensiklopedi Al-Qur'an: Tafsir Sosial

Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci Telaah Terhadap

Kesinambungan Kata-Kata Kunci Dalam Ensiklopedi Al- Qur’an

Karya Dawam Raharjo)” ditulis oleh Ulfa Munifa mahasiswa UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2017. Dalam tesis ini,

penulis menjelaskan bahwa tolak ukur dalam menentukan tema

kajiannya, memilih tema yang mempunyai makna yang penting dan

mempunyai manfaat di masyarakat. Metode yang digunakan Dawam

dalam menafsirkan Al-Quran adalah metode maudhu’i. Menurut

penulis, Dawam tidak menyinggung masalah munasabah,

kesinambungan Dawam adalah terdapat hubungan antar satu tema


8

dengan tema yang lain.8

2. Artikel yang berjudul “Pentafsiran Al-Quran dalam Bidang Akidah

Menurut Dawam Rahardjo” yang ditulis oleh Rino Riyaldi dkk.,

dalam jurnal Advances in Humanities and Contemporary Studies

Vol 2 No 10 tahun 2021. Penelitian ini menjelaskan bahwa

penafsiran Dawam dalam bidang akidah menyalahi kaedah serta

pendapat mayoritas ulama menimbulkan kontroversi. Penafsiran

Dawam dalam lingkup akidah adalah penafsiran makna Islam,

syafaat, kebebasan dalam beragama dan sempurnanya Al-Quran.

Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif dengan

mangadopsi pendekatan analisis data.9

3. Artikel yang berjudul “Tafsir Qur'an Kontemporer Pembacaan Awal

Terhadap Ensiklopedia Al-Quran M. Dawam Rahardjo” yang di

tulis oleh M. Samsul Hady dalam jurnal el-Harakah Vol 7 No 1

tahun 2005. Penelitian ini menjelaskan tentang biografi Dawam

Rahardjo, corak penulisan serta secara tidak langsung menjadi batu

loncatan untuk siapa saja dalam menafsirkan Al-Quran.

Term epistemologi yang digunakan dalam riset ini, begitu juga

yang dipahami banyak orang, merupakan salah satu cabang filsafat yang

8
Ulfa Munifah, “Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep
Kunci Telaah Terhadap Kesinambungan Kata-Kata Kunci Dalam Ensiklopedi Al- Qur’an Karya
Dawam Raharjo)” (Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2017).
9
Rino Riyaldi et al., “Pentafsiran Al-Quran Dalam Bidang Akidah Menurut Dawam
Rahardjo,” Advances in Humanities and Contemporary Studies 2, no. 10 (2021): 77–87,
https://penerbit.uthm.edu.my/periodicals/index.php/ahcs/article/view/1738%0Ahttps://penerbit.uth
m.edu.my/periodicals/index.php/ahcs/article/download/1738/793.
9

berpusat pada kajian teori ilmu pengetahuan, berupa esensi ilmu,

sumber-sumber ilmu, tata cara( metode), serta uji validitas (hakikat)

sesuatu ilmu. Epistemologi bisa dipahami sebagai bagian yang

mempelajari bagaimana penciptaan pengetahuan yang mempunyai fokus

pada bagaimana wawasan itu didapat serta bagaimana cara agar bisa

menyelidiki sesuatu perihal yang valid. Dalam ilmu filsafat,

epistemologi ini merupakan suatu riset filosofis mengenai hakikat, asal-

usul, serta batas wawasan manusia.10

Kajian epistemologi memiliki tiga pembahasan pokok yang

termasuk objek formal pada kajian tersebut, diantaranya sumber-sumber

pengetahuan, sifat dasar pengetahuan, dan validitas pengetahuan.

Berdasarkan hal tersebut, kajian epistemologi menjadi sangat penting

dan dalam hal ini dilakukan kajian epistemologi Tafsir yang terdiri dari

tiga pembahasan yaitu sumber pengetahuan, metode dan model

pengetahuan, dan tolak ukur pengetahuan.

Untuk melihat validitas penafsiran Muhammad Dawam Rahardjo,

penulis menggunakan perangkat ilmu al-dakhil wa al-asil. Al-Dakhil

berbicara mengenai hal-hal yang diduga menjadi susupan (sumber tidak

jelas atau tidak valid) dalam tafsir sehingga harus dijauhi dan dihindari.

Sedangkan, al-asil adalah kebalikan dari dakhil, yakni hal-hal dalam

tafsir yang dianggap valid. Dengan menggunakan teori al-dakhil wa al-

asil bertujuan untuk memproteksi tafsir dari penyimpangan dan


10
Yusuf Abdhul, “Pengertian Epistemologi Dan Contoh Dalam Kehidupan Sehari-Hari,”
Deepublish, 2022, https://deepublishstore.com/materi/epistemologi/.
10

kesalahan, dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitis-kritis.

Berdasarkan penelitian di atas, ditemukan bahwa sudah terdapat

beberapa penelitian yang membahas masalah Tafsir Ensiklopedia Al-

Quran namun dalam perspektif yang berbeda atau dalam kajian yang

berbeda. Sejauh ini Menurut penelusuran penulis, belum ditemukan

penelitian yang membahas tentang epistemology Tafsir Ensiklopedia Al-

Quran karya M. Dawam Rahardjo.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah ilmu yang berkenaan pada tahap yang

dilalui dalam proses penelitian, pengembangan, dan mencari kebenaran.11

Penelitian ilmiah akan melahirkan satu kebenaran ilmiah melalui kaidah-

kaidah karya ilmiah yang mampu dipertanggungjawabkan.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau biasa

dikenal dengan library research. Penelitian ini berdasarkan data-

data tertulis dari literatur-literatur yang ada baik berupa buku, jurnal,

atau pun artikel yang berkaitan dengan kajian epistemologi tafsir

maupun pemikiran Dawam Raharadjo dalam kitab tafsir Ensiklopedia

Al-Quran.

2. Sumber Data

11
Kornelius Benuf and Muhammad Azhar, “Metodelogi Penelitian Hukum Sebagai
Instrumen Mengurai Permasalahan Hukum Kontemporer,” Jurnal Gema Keadilan 7, no. 1 (2020):
20–33, https://doi.org/10.24246/jrh.2019.v3.i2.p145-160.
11

Sumber data terbagi menjadi dua yakni sumber primer dan

sumber sekunder. Adapun sumber primer dari penelitian ini adalah

sumber yang secara langsung berkaitan dengan tema kajian ini yakni

kitab tafsir Ensiklopedia Al-Quran karya Muhammad Dawam

Rahardjo. Sedangkan sumber sekundernya adalah literatur-literatur

yang menunjang penelitian iti baik itu karya lain dari Muhammad

Dawam Rahardjo atau pun buku, jurnal serrta artikel yang

berkaitan dengan tema kajian ini.

3. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan historis-filosofis. Pendekatan historis digunakan untuk

memperoleh aspek historis dari Muhammad Dawam Rahardjo dan

kondisi lingkungannya yang mengiringi lahirnya kitab tafsir

Ensiklopedia Al-Quran Sedangkan pendekatan filosofis digunakan

untuk menganalisis sisi epistemologi dari kitab tafsir Ensiklopedia

Al-Quran karya Ensiklopedia Al-Quran

4. Analisis Data

Analisa ialah menguraikan sesuatu pokok berdasarkan bagiannya

serta mengamati bagian itu sendiri dan ikatan antar bagian untuk

mendapatkan penafsiran atau pemahaman yang pas serta uraian

makna dengan cara totalitas. Jadi, analisa data merupakan kajian serta

penjelasan terhadap keterangan hingga menciptakan kesimpulan.

Adapun tata cara yang dikenakan dalam menganalisa informasi


12

yang didapat dari riset pustaka disebut dengan konten analysis.

Dalam analisa bahan riset ini, arsip maupun dokumen yang dianalisis

disebut dengan sebutan teks. Konten analysis menunjukkan pada

metode analisa yang bersifat integrasi( integratif) serta dengan cara

konseptual cenderung ditunjukan guna menciptakan,

mengidentifikasi, mengolah, serta menganalisa materi riset untuk

memahami makna, signifikansi, serta relevansinya.12

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan penelitian ini dibagi ke dalam

lima babsebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan yang dijadikan landasan serta acuan

dalam melakukan penelitian. Pada bab ini berisi latar belakang masalah

yang menjelaskan secara akademik urgensi penelitian ini. Selanjutnya

rumusan masalah yang berisi problem akademik yang hendak

dipecahkan dalam penelitian ini. Berikutnya adalah tujuan dan

kegunaan penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini serta kontribusinya bagi

pengembangan keilmuan terutama dalam studi al- Qur’an dan Tafsir.

Kemudian tinjauan pustaka yang menjelaskan posisi penulis dan

kebaruan dalam penelitian ini. Kerangka teoritik dimaksudkan sebagai

acuan dalam menganalisis. Sedangkan metode penelitian dimaksudkan

12
Ahmad Yahya, “Epistemologi Durr Al-Asrar Karya Mahmud Ibn Muhammad Al-
Hamzawi,” Tesis, 2016, 18–20.
13

untuk menjelaskan bagaimana proses dan prosedur serta langkah-

langkah yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Yang terakhir

adalah sistematika pembahasan yang berisi uraian argumentatif terkait

tata urutan pembahasan materi skripsi.

Bab II berisi pembahasan biografi Muhammad Dawam

Rahardjo. Pembahasan dimulai dari riwayat kehidupan Muhammad

Dawam Rahardjo setting sosio-historisnya, aktivitas intelektualnya

serta pemikirannya terkait al- Qur’an dan tafsir. Hal ini penting

diungkap mengingat setiap pemikiran tokoh tak bisa lepas dari

pengaruh lingkungannya. Dari sini dapat terlihat keterpengaruhan

pemikiran tokoh dengan konteks hidupnya.

Bab III merupakan pemabahasan terkait kitab tafsir

Ensiklopedia Al-Quran karya Muhammad Dawam Rahardjo.

Pembahasan meliputi sejarah kitab, latar belakang penulisan, sistematika

penulisan, langkah-langkah penafsiran dan komentar para ulama

terhadap kitab ini. Pada bab ini, diperoleh informasi terkait konten dari

kitab tafsir Ensiklopedia Al-Quran yang berguna untuk menelaah

sisi epistemologi tafsirnya pada bab berikutnya.

Bab IV merupakan telaah epistemologi tafsir Ensiklopedia

Al-Quran karya Muhammad Dawam Rahardjo. Bahasan dimulai

dari sumber penafsiran. Kemudian dilanjukan dengan metode

penafsiran dan validitas penafsiran. Pada bab ini, dapat diperoleh

jawaban dari rumusan masalah mengenai sisi epistemologi tafsir


14

Ensiklopedia Al-Quran karya Muhammad Dawam Rahardjo berupa

sumber penafsiran, metode penafsiran dan validitas penafsirannya.

Bab V adalah penutup yang berisi kesimpulan serta temuan-temuan

dalam penelitian ini. Pembahasan diakhiri dengan saran-saran yang

konstruktif bagi penelitian ini serta rekomendasi untuk penelitian-

penelitian berikutnya.
15

DAFTAR PUSTAKA

Abdhul, Yusuf. “Pengertian Epistemologi Dan Contoh Dalam Kehidupan Sehari-Hari.”

Deepublish, 2022. https://deepublishstore.com/materi/epistemologi/.

Adhya, Dico. “Pemikiran Dawam Rahardjo Tentang Peranan Manajemen Zakat Terhadap

Pemberdayaan Ekonomi Umat.” Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011.

Benuf, Kornelius, and Muhammad Azhar. “Metodelogi Penelitian Hukum Sebagai Instrumen

Mengurai Permasalahan Hukum Kontemporer.” Jurnal Gema Keadilan 7, no. 1 (2020):

20–33. https://doi.org/10.24246/jrh.2019.v3.i2.p145-160.

Billah, Muhammad Afnan Mu’tashim. “Epistemologi Tafsir Al-Wadih Karya Muhammad

Mahmud Hijazi.” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018.

Hady, M. Samsul. “Tafsir Qur’an Kontemporer Pembacaan Awal Terhadap Ensiklopedia Al-

Quran M. Dawam Rahardjo.” Jurnal El-Harakah 7, no. 1 (2005).

Haq, Sansan Ziaul. “Fenomena Wahyu Al-Quran.” Al-Fanar: Jurnal Ilmu Al-Quran Dan Tafsir

2, no. 2 (2019): 113. https://doi.org/10.33511/alfanar.v2n2.113-132.

Helmy, Muhammad Irfan. “Kesatuan Tema Dalam Al-Qur’an.” Ilmu Ushuludddin 19, no. 2

(2020). https://doi.org/10.18592/jiiu.v.

Munifah, Ulfa. “Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci

Telaah Terhadap Kesinambungan Kata-Kata Kunci Dalam Ensiklopedi Al- Qur’an Karya

Dawam Raharjo).” Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2017.

Riyaldi, Rino, Bambang Irawan, Wan Muhammad Fariq, and M. Kafrawi. “Pentafsiran Al-

Quran Dalam Bidang Akidah Menurut Dawam Rahardjo.” Advances in Humanities and

Contemporary Studies 2, no. 10 (2021): 77–87.

https://penerbit.uthm.edu.my/periodicals/index.php/ahcs/article/view/1738%0Ahttps://pen

erbit.uthm.edu.my/periodicals/index.php/ahcs/article/download/1738/793.
16

Yahya, Ahmad. “Epistemologi Durr Al-Asrar Karya Mahmud Ibn Muhammad Al-Hamzawi.”

Tesis, 2016, 18–20.


17

Anda mungkin juga menyukai