NUR HADI
154021006
Tesis Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Magister
PROGRAM PASCASARJANA
2017
i
TAFSIR AL-QUR’AN AL-AZHIM KARYA RADEN PENGULU
TABSHIR AL-ANAM KARATON KASUNANAN SURAKARTA
( Studi Metode dan Corak Tafsir)
Nur Hadi
ABSTRAK
Kitab Tabshir al-Anam adalah salah karya dari ulama karaton
kasunanan surakarta yaitu Raden Pengulu Tabsir al-Anam atau dengan
sebutan Tabshir al-Anam. Tafsir ini ditulis dengan huruf pegon dengan
bahasa Jawa yang lengkap 30 juz. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Metode tafsir yang digunakan Raden Pengulu Tabshir al-Anam dalam
menafsirka Al-Qur’an Al-Azhim 2. Corak tafsir Raden Pengulu Tabshir
al-Anam dalam menafsirkan Al-Qur’an Al-Azhim.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka ( library research )
dengan pendekatan tafsir bi al-ma’tsur. Adapun sumber data primer
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab tafsir Al-Qur’an Al-
Azhim karya Raden Pengulu Tabshir al-Anam. Sedangkan data
sekundernya adalah buku-buku, majalah, koran, jurnal dan karya tulis
lainya yang memiliki keterkaitan yang relevan dengan tema penelitian.
Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
metode ijmali yaitu metode tafsir yang menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an
dengan cara mengemukakan makna global. Untuk menganalisa data
maka menggunakan model deskriptif analisa sebagai teknik analisis
datanya. Kemudian semakin dikuatkan dengan konten analisis.
Hasil penelitian menunjukkan : pertama, Kitab tafsir Al- Qur’an al-
Azhim karya Tabshir al-Anam termasuk dalam kategori tafsir bi al-
ma’tsur yaitu, menafsirkan al-Qur’an dengan ayat lain, penafsiran ayat
al-Qur’an dengan Hadits Nabi, penafsiran al-Qur’an dengan pendapat
para sahabat, penafsiran ayat al-Qur’an dengan pendapat para Tabi’in
dan Israiiliyyat. Penelitian tafsir ini menggunakan metode ijmali artinya
sebagai penjelas maksud ayat al-Qur’an secara umum,tidak terpeinci
atau penjelasan singkat tentang pesan-pesan Ilahi yang terkandung
dalam suatu ayat. Kedua, Corak yang digunakan Raden Pengulu
Pengulu Tabshir al-Anam dalam menafsirkan Al-Qur’an Al-zhim adalah
menggunakan corak fiqih yang bermazhab Imam Syafi’i.
ii
AL-QUR’AN INTERPRETATION OF AL-AZHIM BY RADEN
PENGULU TABSHIR AL-ANAM KASUNANAN KINGDOM OF
SURAKARTA
(Study of Method and Al-Qur’an Interpretation Style)
Nur Hadi
ABSTRACT
iii
تبصيراالنام ملك كاسىنانان سىراكارتا
) دراسة منهاج ولىن التفسير (
نور ىدى
ملخص
بصر
تفسير أنوم هو واحدة من روائع ملك كاسونانان سوراكارتا رجل الدين رادين فعولو ت
االنام أو ذ كر تفسير أنو الخامس .ىذا الكتاب ىو مكتوب باللغة فيكون مع اللغة الجاوية
كاملة ثالثون جزء .وتهدف ىذه األطروحة إلى معرفة ما يلي .١ :منهاج تفسير المستخدمة
فسير رادين فعولو تبصير االنام
رادين فعولو تبصير االنام في تفسير القرآن العظيم .٢لون الت
في تفسير القرآن العظيم
با لماءثور .مصدر البيانات ىذا البحث ىو البحث في المكتبات مع نهج التفسير
العظيم من قبل رادين فعولو الرئيسي المستخدم في ىذه الدراسة ىو كتاب تفسير القرآن
تبصيراالنام .في حين أن البيانات الثانوية ىي الكتب والمجالت والصحف والمجالت وغيرىا
من األوراق التي لها صلة وثيقة لبحوث الموضوع .تقنيات جمع البيانات المستخدمة ىي
استخدام طريقة إجمالي ىو وسيلة للتفسير الذي يفسر آيات القرآن الكريم بمعنى عالمي.
لتحليل البيانات ثم استخدم النموذج الوصفي للتحليل كأسلوب لتحليل البيانات .ثم يحصل
على تعزيز مع محتوى التحليالت.
وأظهرت النتائج :أوال ،تفسير القرآن ال عظيم روائع تفسير تبصير االنام ابواب
التفسير باالمعثور وه و تفسير القرآن مع آيات أخرى ،تفسير القرآن " مع اآلية حديث النبي،
تفسير القرآن مع راءي الصحابة ،وتفسير آيات القرآن مع رأي التابعيين واإلسرائيلييات .ىذا
البحث يتداول التفسير طريقة إجمالي بمعنى تفسير وصفي من آيات القرآن بشكل عام،
وليس شرحا مفصال أو مختصرا للرسائل اإللهية الواردة في اآلية .ثانيا ،لون الذي يستخدمو
رادين فعولوتفسير تبصيراالنام في تفسير القرآن الكريم ىو استخدام أسلوب الفقو السافعيو.
فسير ،فيكون
الكلمات الرئيسية :سوراكارتا ملك ،ت
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, puji syukur yang sangat dalam penulis haturkan
kehadirat Allah yang Maha Rahman dan Rahim. Atas segala bimbingan,
petunjuk dan kasih sayang-Nya, tesis ini dapat terselesaikan dengan baik,
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang memberikan Uswatun Hasanah hasanah bagi
umat sepanjang masa.
Berkat limpahan hidayah serta Rahmat Allah penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis yang berjudul "TAFSIR AL-QUR`AN AL-AZHIM KARYA
RADEN PENGULU TABSHIR AL-ANAM KARATON KASUNANAN
SURAKARTA ( Studi Metode dan Corak Tafsir )."
Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segela kerendahan hati penulis
mengucapkan Jazakumulllah khoiron kepada:
x
6. Tim penguji yang telah berkenaan menguji, mengkritisi, serta
memberikan saran dan masukan demi sempurnanya penulisan
tesis ini.
7. Seluruh dosen dan Staff Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan
Tafsir program Pascasarjana IAIN Surakarta
8. Seluruh karyawan dan karyawati perpustakaan IAIN Surakarta
9. Teman-Teman Pascasarjana Jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
angkatan 2015, atas obrolan santai tapi berbobot dan
mencerahkan yang menginspirasi untuk belajar lebih sungguh-
sungguh.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberi andil dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis
xi
MOTTO
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
persembahkan kepada :
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
ا A ض DI
ب B ط Th
ت T ظ Zh
ث Ts ع `
ج J غ Gh
ح H ف F
خ Kh ق Q
د D ك K
ذ Dz ل L
ر R م M
ز Z ن N
س S و W
ش Sy ە H
ص Sh ء `
ي Y
Tanda Baca:
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
PERSEMBAHAN vii
MOTTO viii
PERNYATAAN KEASLIAN ix
KATA PENGANTAR x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B.Rumusan Masalah 6
C.Tujuan Penelitian 7
D.Manfaat Penelitian 7
E.Tinjauan Pustaka 8
xiv
F. Kerangka Teori 11
G. Jenis Penelitian 14
H.Sumber Data 15
J. Analisa Data 16
K.Sistematika Penulisan 16
A. Pengertian Tafsir 18
B. Dasar-Dasar Tafsir 21
1. Bentuk Tafsir 28
2. Metode Tafsir 37
xv
a. Metode Tahlili 38
b.Metode Ijmali 42
3.Metode Tematik 46
E. Urgensi Tafsir 48
QUR’AN AL-AZHIM 51
3. Asal-usul Karaton 59
5. Perlengkapan Kota 65
3. Sebutan Kanjeng 71
xvi
C. Sejarah Penulisan Tafsir Al-qur’an Al-Azhim Karya
1. Pemberian Judul 76
ANAM 83
A. Metode Penafsiran 88
xvii
4. Hukum Ibadah 119
A. Kesimpulan 127
DAFTAR PUSTAKA
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
identik dan tak terpisahkan ( Dosen Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN
Sunan Kalijaga,2004 : 1 ).
pergulatan yang intens dengan problem sosial, budaya dan politik yang
1
2
bentuk maupun corak. Banyak faktor yang menyebabkan bentuk dan corak
karya tafsir al-Qur‟an itu, antara lain: latar belakang pendidikan, keilmuan,
(Muhsin,2013: 8).
Faktor-faktor itu tadi tidak berdiri sendiri, dalam arti satu faktor paling
apapun manusia, ia hanya bisa sampai pada derajat pemahaman relatif dan
tidak bisa mencapai derajat absolut. Di samping itu, pesan Tuhan yang
yang berjalan seiring perubahan zaman. Dengan kata lain, wahyu Tuhan
konsumenya.
3
kitab suci (Agama) lain, tentu ini merupakan suatu fenomena yang unik.
tetapi corak dan model metode yang dipakai beragam dan berbeda-beda
(Abdullah,2013: vii).
penyebar Islam tentu suatu hal yang penting karena al-Qur‟an adalah kitab
Suci agama Islam yang diimani sebagai pedoman hidup bagi orang yang
telah memeluk Islam. Telah menjadi kewajiban atau sesuatu yang tidak
bisa ditolak untuk memahami isi kitab Suci al-Qur‟an bila ingin menjadi
peranan yang sangat besar bagi maju mundurnya umat. Selain itu juga
tafsir. Usaha untuk memahami al-Qur`an sudah ada sejak masa Nabi dan
sampai sekarang pun belum berhenti dan tidak akan pernah berhenti
sampai akhir zaman. Al-Qur‟an sebagai teks yang hadir dalam realitas
beda antara satu mayarakat dengan masyarakat yang lainya. Dari berbagai
itu,bahasa juga menjadi alat dan medium yang dapat dipakai untuk
( Muhsin,2013: 9 ).
5
usaha memahami pesan al-Qur`an adalah salah bentuk kitab tafsir yang
besar dalam struktur kraton ini tentu memiliki muatan kepentingan untuk
agama dalam arah perkembangan sosial politik kerajaan pada saat itu,
maka muncul kesadaran akan perlunya regenerasi ulama pada saat itu
( Junaidi, 2012 : 92 ).
aksara Jawa hal lumrah, karena aksara Jawa ketika itu menjadi bagian
variatif. Selain aksara Jawa, Pegon, Lontara, dan Cacarakan, Aksara Latin
tertarik untuk mengkaji lebih lanjut agar bisa mengetahui metode dan
B. Rumusan Masalah
al-Qur`an al-Azhim ?
C. TujuanPenelitian
D. Manfaat Penelitian
bidang penafsiran.
bidang tafsir.
E. Tinjauan Pustaka
kitab tafsir yang ditulis dalam bahasa Jawa untuk kalangan masyarakat
9
menjadi salah satu bukti tentang hubungan yang intens antara Islam dan
Pada awal abad ke-20 M tak kalah pentingnya ulama Nusantara yaitu
Raden Pengulu Tabsir al-Anam atau yang lebih dikenal dengan Tabshir al-
Anam ia telah berjasa besar bagi bangsa atau nusantara ini yang telah
yang ditulis oleh sang pengulu yang merujuk pada teks-teks hipogram
adalah teks transformasi. Hanya saja, karya tafsir tersebut tersebut tidak
dipahami. Berbeda dengan kajian dan penelitian yang telah di teliti oleh
Akhmad Arif Junaidi, penelitian ini akan fokus pada upaya memahami
F. Kerangka Teori
1. Naql
2013: 482).
kepada umatnya.
pendekatan naql mulai ditulis. Dan pada periode kedua inilah diduga
3. Corak penafsiran
Dan yang menjadi kata kuncinya terletak pada dominan atau tidaknya
G. Jenis Penelitian
dan informasi yang terkait secra langsung, yakni karya tokoh yang diteliti
15
atau tidak langsung dengan fokus dan tema studi, baik itu berupa
H. Sumber Data
Sumber data dalam penelitia ini terdiri dari dari dua macam yaitu :
maka yang menjadi sumber data primer penulis adalah kitab Tafsir
karya tulis lainya yang memiliki keterkaitan dan relevan dengan tema
pembahasan penelitian.
Data yang ada dalam penelitian ini diperoleh melalui dari sumbernya
mufasir serta rujukan lain yang mendukung penelitian ini. Kemudian data
penelitian.
J. Analisa Data
mengambil contoh dari kitab-kitab tafsir yang memiliki metode dan corak
yang sama dengan Kitab Tabshir al-Anam. Dan buku – buku atau kitab-
penelitian ini.
K. Sistematika Penulisan
dalam penelitian atau tesis ini aka dibagi ke dalam lima bab. Adapun
tafsir.
sistematika penulisan.
saran-saran .
18
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pengertian Tafsir
dalam bahasa Arab, bentuk masdar sering diberi makna isim maf‟ṹl
dengan arti yang dihasilkan. Oleh karena itu pengertian tafsir dibedakan
dan hukum-hukum.
pertama, tegasnya tafsir dalam arti metode, bukan tafsir al-Qur‟an dan
diatas sangat erat kaitanya dengan metode ilmu tadabbur. Ini dapat di
18
19
dan tafsir membuka tabir yang menutupi sehingga nampak jelas apa
( Baidan,2002 : 40 ).
20
menyusun kalimat.
dan situasi pada saat ayat itu diturunkan, juga sebab-sebab diturunkanya
dan „am, ayat yang halal dan haram, ayat kabar gembira dan ancaman,
Suryadilaga ( Suryadilaga,2010 : 28 ).
dikutip oleh M.Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Qur‟an al-Hakim, dan oleh
ada tiga konsep yang terkandung dalam istilah tafsir, yaitu : pertama,
( Salim,1990 : 1-2 ).
tafsir yaitu :
Segi filosofis adalah apabila dasar tafsir dari fungsi tafsir sebagai
( Salim,1990 : 4 ).
atau takhshîsh dari nas yang terdahulu) dan Keempat, Bayân Tabdîl
global dalam nas al-Qur‟an. Tugas tersebut dapat dilihat dari firman
demikian, cara ini sangat sedikit dilakukan dan sampai kepada kita,
cukup dekat dan laju perubahan sosial dan perkembangan ilmu belum
sepesat masa kini, sehingga tidak terlalu jauh jurang antara mereka.
( Salim,1990 : 3-6 ).
yang sangat strategis itu maka al-Qur‟an haruslah dipahami secara tepat
serta arti-arti yang dikandung oleh satu kosakata. Namun sejalan dengan
27
pula porsi peranan akal atau ijtihad dalam penafsiran ayat- ayat al-
sastra bahasa, corak filsafat dan teologi, corak penafsiran ilmiah, corak
yaitu masa Rasul saw, sahabat, dan permulaan masa tabi‟in, di mana
tafsir belum tertulis dan secara umum periwayatan ketika itu tersebar
secara lisan. Periode II, bermula dengan kodifikasi hadits secara resmi
pada masa pemerintahan „Umar bin „Abdul Aziz (99- 101 H). Tafsir
dan berdiri sendiri, yang oleh sementara ahli diduga dimulai oleh Al-
(Shihab,1992 : 109)
28
1.Bentuk tafsir
Qur‟an.
ayat 44 :
" dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini,
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang
mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang beriman”.( Depag RI, 2005 : 273 ).
30
Namun perlu diingat bahwa penafsiran Nabi itu terdiri atas dua
( Baidan,2002 : 45 ).
pada hal-hal gaib, seperti kapan terjadinya kiamat, hakikat roh dan
sebagai berikut:
Quran.
menyampaikan pesan-pesannya.
32
bilma‟tsur adalah:
Islam.
al-Ma‟tsur.
dasar yang sahih adalah haram, tidak boleh dilakukan. Allah swt
( Salim,1990 : 73 ).
sejak dulu hingga sekarang adalah melalui dua jalur, yaitu al-
2. Metode Tafsir
ditetapkan. Dalam kaitan ini maka studi tafsir al-Qur‟an tidak lepas
dari metode, yakni “suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik
1. Metode tahlili
1). Ruang lingkup yang sangat luas. Maksudnya, metode ini dapat
dalam penafsiranya.
berlaku.
( Baidan,2012 : 53-60 ).
2. Metode Ijmali
redaksi dalam dua kasus atau lebih, dan memiliki redaksi yang
menafsirkan al-Qur‟an.
kelebihannya adalah :
rasional.
yang kontemporer.
E. Urgensi Tafsir
Qur‟an ( Suryadilaga,2010 : 33 ).
Qur‟an,yaitu:
akhirat” ( Shihab,1992 : 57 ).
ayat-ayat al-Qur‟an yang masih bersifat samar dan global, antara lain:
( Shihab,1992 : 125 ).
tafsir ( Salim,1990 : 16 ).
BAB III
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang sekilas sejarah karaton kasunanan
Desa Sala pada hari Rabu tanggal 17 bulan suro tahun ke 1670,
(Winarti,2004:23)
51
52
Karaton Kartasura.
Karaton Kartasura.
Karaton Kartasura
tempat itu yakni: Kadipolo, Sonosewu dan Desa atau dusun Sala
( Winarti, 2004 : 20 ).
sekitar 120 sampai 124 tahun; banyak perang dan akan kembali
ke agama Hindu-Buddha.
c) Untuk desa atau dusun Sala ketika itu tanahnya berawa dan
berdiri di dusun atau Desa Sala, bisa berusia sampai 200 tahun
( Winarti,2004 : 21 ).
bernama Kyai Gede Sala atau Kyai Sala yang merupakan cikal
bakal Dusun Sala. Kyai Gede Sala adalah abdi dalem Karaton
Kartasura.
bangunlah Karaton.
2004 : 21 ).
57
17 Februari.
Yosodipura I)
Dangdanggula
( Winarti, 2004 : 25 ).
59
( Winarti, 2004 : 26 ).
Jawa.
lembaga lainnya.
2004 : 27 ).
mempertegas yakni:
63
perlu dilestarikan.
status hukum Karaton Surakarta yang telah berusia lebih dari 257
Jawa;
4). Sebagai bentuk asli, memiliki tata susunan asli kultur Jawa,
atau konsep Jawa dan diperintah oleh Ratu Jawa secara turun-
5. Perlengkapan Kota
lengkap. Jalan poros dibuat dari barat ke timur, persis ke arah Kiblat
yang indah. Masih lumayan dengan nasib Bengawan Sala yang kini
karaton yang mempunyai karya Tafsir atau dengan sebutan Tabshir al-
penerus jabatan ayahnya yaitu Kanjeng Kiai Tafsir Anom IV, Adapun
Kiai Pengulu Tafsir Anom III (Surakarta), Kanjeng Kiai Pengulu Tafsir
nama baru Kiai Khotib Arum. Setiap bulan Puasa masih mengaji ke
pula kalau Kiai Shaleh selesai menulis karangan kitab baru, ia selalu
3. Sebutan Kanjeng
ke-V.
seperti itu, ketika itu beliau baru saja diangkat sebagai Khotib
menuturkan bahwa ketika beliau dalam keadaan sakit dan tidak bisa
72
( Adnan, 1996 : 51 ).
73
seperti berikut :
terlihat bahwa beliau niat yang kuat di hatinya, mengingat usia yang
malam?‖ hal ini sebab tata upacara resmi, juga karena begitu
Tabshir al-Anam
1. Pemberian judul
sampai jilid 6. Tulisan pegon ditulis pada bagian atas halaman sampul
bertuliskan :
ّٓ كتثٍْ ّجوعٍْ اتٌأ القاضي تالوحكوة الشّسعية في هد يٌة الظْلْ عاطوة الجا
Mahkamah Syar‘iyyah di solo, Ibu kota Jawa ). Hal ini pun diperkuat
pengarang memberikan ijin pada Syaikh Salim ibn Sa‘d ibn Nabhan
tersebut.
77
)قد اذى الوْءلف تطثع ُراالتفسيس للشيخ سالن تي سعد تي ًثِاى ّاخيَ احود اطحا ب
) ّ الوكتثة الٌثِا ًيَ تسْزاتيا جا
berisi surat al-Fatihah sampai surat an-nisa‘, jilid 2 berisi surat al-
jilid 5 berisi surat ar-Rum sampai surat al-Jatsiyah dan jilid 6 berisi
setiap ayat, lembar, atau akhir surat, tetapi hanya pada bagian-bagian
kolom. Kolom sebelah kanan atau kolom 1 berisi hadits Nabi, Kolom
tengah berisi nomor, kolom sebelah kiri atau ketiga berisi terjemah
dengan doa, yang juga lengakap dengan artinya dan juga model
sebagai contoh bisa kita lihat dalam awal surat al-Baqarah dan surat
dengan karya tafsir lainnya namun diakhir surat juga terdapat ayat
yang sama.
Ini terjadi karena pengarang menulis dua ayat dijadikan satu ayat.
namun itu tidak terjadi pada setiap surat, terkadang ada di akhir surat
Tetapi dalam Tafsir Anom, tertulis ayat 66-67, diakhir surat tafsir
akan tetapi diakhir surat jumlah ayatnya tetap sama yaitu 88 ayat.
Pada awal juz 23 khususnya atau surat Yasin, Tafsir Anom dimulai
81
Di akhir surat yâsin terdapat jumlah ayat yang sama yaitu 83 ayat.Tafsir
setiap lembaran pada pojok kiri bagian bawah terdapat tulisan satu
lingkaran kecil tanpa angka. Disini yang menjadi tanda tanya penulis
adalah setiap jilid dibagian atas terdapat nomor 786, angka ini belum
angka tersebut.
Persamaan dalam kitab Tabshir al- Anam dengan tafsir yang lain
surat, nama surat dan terjemahnya, jumlah ayat dalam surat, serta
halaman, keterangan juz, nama surat dan nomor urut surat. Begitu
juga ketika berganti juz mulai juz satu sampai juz tiga puluh, maka
sebelah kiri.
83
84
83
BAB IV
pembaca terhadap hal demikian yang antara lain dengan cara menuliskan
83
84
bahwa terjemahan itu hanya merupakan salah satu segi paling kuat di antara
makna secara baik dan sempurna. Maka terjemah tafsiriyyah pada dasarnya
konteks tafsir al-Qur‟an ada pendapat yang mengatakan bahwa tafsir al-
Qur‟an pada dasarnya bermaksud mencari makna yang paling dekat, mudah
dan kuat bagi lafal al-Qur‟an, dan ini hanya dapat dilakukan dalam bahasa
yang sama dengan bahasa al-Qur‟an, yaitu arab. Oleh karena itu, jika
pencarian makna tersebut dilakukan dalam bahasa yang berbeda, maka hal
Hal ini bisa dilihat karya tafsir tersebut tidak beranjak dari makna
aslinya, namun ada beberapa hal tertentu maksudnya pada surat atau ayat-
ayat tertentu yang memang pengarang jelaskan dan merujuk pada karya –
karya tafsir lain pada umumnya mufasir. Karya tafsir ini, dalam
tersebut dikarang oleh ulama yang berasal dari kalangan karaton Jawa yang
terkenal dengan bahasa Jawa alus atau kromo inggil. Namun bahasa yang
tingkatan atau level, seperti kata, Ingsun, siro, tuan, Kawulo, dawuh dan
lain-lain. Sebagai contoh kata ingsun lan siro kita lihat dalam QS.al –Insan
ayat 23-24.
ِٟٛب حىّٙ٠را ٔب ر١ ضٌٟٕ ِٛ )٢٣( را١ لراْ ِراع ضٟ٘ب وٚٚش ٕ٘ذاٚ ٓاعط
)٤٢( ع وبفرٚٚ اٛراوب ارٚع دٚٚ دِٕٛ ٌٓ اجب،را١ٔرا١فع
“Ingsun wus handawuhake Qur’an marang siro (23), mulane siro narimoho
khukume pangeraniro, lan ojo manut marang wong duroko utowo wong
kafir (24)”.“Allah sudah berfirman pada al-Qur’an kepadamu (23), maka
kamu harus menerima hukumnya Tuhanmu, dan jangan mengikuti orang
yang durhaka atau orang yang kafir (24)” ( Anom,tt : 233 )
86
Kata Ingsun menunjukka kata tunggal yakni Allah SWT, sedang kata siro
menunjukkan orang kedua tunggal atau jamak.
Contoh lain kata tuan lan kawulo kita lihat pada QS. al-Fatihah (1) ayat 5-6.
]تىان مىكى ندهنا ووت٥ [ سها كاول يىون فتىلىع اع تىان،كاول نمبه اع تىان
]٦[لرس دومتع كىل
“ Kawula nembah ing Tuan, saha kawula nyuwun pitulung ing Tuan ( 5)
Tuan mugi nedahaken wot leres dumateng kawulo (6) ( Anom, tt : 2).
Kata tuan untuk kedua tunggal, dalam bahasa indonesia berarti engkau,
yang artinya Tuhan ( Allah SWT ), dan kata kawulo menunjukkan pada
“ 7. Ing kunu siro diperang dadi telung warno 8. Kang sapisan, iku wong
kang catetaning lakuni dihulungake soko ing tengeni, iku wong begjo
banget 9. Kapindo, wong kang catetaning lakune dihulungake soko ing
kiwane, iku wong ciloko banget 10. Kaping telu, wong kang disik dewe
annggone ngelakoni becik, hiyo iku poro Nabi.”
“ 7. Di situ kamu dibagi jadi tiga macam 8.Yang pertama,itu orang yang
catatan amalnya diberikan dari kananya, itu orang yang sangat beruntung
9.kedua,orang yang catatan amalnya diberikan dari kirinya, itu orang
sangat sengsara 10. Ketiga, orang yang pertama kali terhadap amal
kebaikanya,yaitu para Nabi.” ( Anom ,tt : 101 ).
ketiga). Pada penyebutan angka tersebut dipahami bahwa ayat 8,9 dan 10
tersebut merupakan terjemah tambahan yang tidak ada dalam teks sumber,
dan pemahaman tersebut tidak bisa dikatakan salah, karena sifatnya sebagi
penjelas.
88
" فونفا دٌنى فدوكا فونك اعكع عوداالكن براع كساع سكع براع فجه سها عودالكن
) مكاتن اوكى فدوكا فونكا فارع رزق تنفا تاكر١ (براع فجه سكع براع كسا ع
."دومتع تٌاع اعكع دادوس كفا رعفون كرس فدوك
) متوكهاكى براع اورٌف سكا براع كع مات اٌكو كٌا تانٌتهاكى منوعسا كدادٌان١(
دٌنى متوكهاكى براعكع مات سكا، اتواما نوك سكا اع اندوك سفا فدانى،سكا كاما
لن سفا فدانى، اندادٌكهكى اندوك متو سكا اع حٌوان: براعكع اورٌف اٌكو كا ٌتا
جما ل:
A. Metode Penafsiran
sebab turunya ayat, korelasi ayat, antara ayat yang satu dengan ayat
bila dipandang dari sudut kerincian dan keluasan, Maka karya tafsir ini
pilihan yang akan dijadikan karyanya, dan dalam karyanya pasti ada
bentuk menafsirkan bagian atau tepatnya kosa kata tertentu, ayat al-
Quran dengan bagian ayat al-Quran yang lain dalam ayat dan surat
90
yang sama, ada yang dalam bentuk menafsirkan ayat yang satu
dengan ayat yang lain dalam surat yang sama, dan ada pula dalam
bentuk menafsirkan ayat yang satu dengan ayat yang lain dalam
Dengan kata lain, cara yang dipakai dalam metode ini adalah
:ً سٌرا ٌرتكنا لقمان نلكا ممولع لن متو تو رى مراع انك،) "(هً محمد
اوٌت، كووي اجا فٌسن ما رو تعال اعكونمو ما عٌران اع هللا،هً انككو
." ما رو تعال اٌكو دوركا كدي
ayat lain yang muqayyad, bisa kita lihat dalam QS.Ali Imron ayat
133:
92
ثراعىعٚة وبرٚرا جبر١) ض٣ ( ة ثراعىع ثٕرٚبر٠ را اجب فذا١ ٌٓ ض.٤٢“
ص٠ٚ ب١٘ ٗ١را وج١) ض٥( زب ثٕر٠ ثراع وعِٝفزب وٛ)ٌٓ اجب فذا ع٤( را ثٕرٚا
ٌٓ فذا،بر زوبح١ٌٓ فذا ث،ع١ٙ ٕٔب ضّجٛرا فذا عال و١ ٌٓ ض.٤٣ .ٖٚرٚ فذا
.ٗ١ع وبثٛوٚعىع فذا رٚٚ ٚ) وبر٦( عبٛرو
“42.Lan siro ojo nyarub barang kang bener (3) siro carub karo
barang kang ora bener (4 ) lan ojo podo ngumpetake barang kang
nyoto bener (5) siro kabeh hiyo wis podo weruh. 43. Lan siro podo
ngelakonono sembahyang, lan podo bayar zakat, lan podo ruku’
(6) karo wong kang podo ruku’ kabeh” (Anom, tt : 61).
menafsirkannya tidak jauh dari teks ayat, dan bahkan merujuk pada
.
94
Contoh lain bisa kita lihat dalam QS.al-Qadar (97) ayat 1-3.
أب اع،ب١ٔ ظ ِراع العخ دٛح اٌّحفٌٛ ٖ ضىبٛرٚ ،ْ لراٝ ٔب وٚ) اعطٓ ٔر١
را وب١ ضب فٛى٠ٍخ اٌمذ ر ا١ٌ ، را١ ضٝ٘ب وٚ)ضفب وع ِر٢ ٍخ اٌمذ ر١ٌ ٟٕ١عٚ
ىٓ أب١ وججٝٔٛع ضفب عال و١ض، ٛى٠ٍخ اٌمذ ر ا١ٌ ٝٔ رّبٛ٘) وب٣ ٝٔ رّبٛ٘
. ضب شٚٛ١ىٓ ض١ وججٞٚ وبٌٝٛ عىٛ عٝٔ ٍخ اٌمذ ر وٕجرا١ٌ اع
mahfuzh Langit dunia, padahal dalam teks ayat tidak ada makna
95
افبا وع ارْ طب، را١ ضٝ٘ب وٚ ) ضفب وع ِر٢ طب رقِٟ د، العذِٟ) د١
ٌٖٛٚٚ ٌٕزعٛى٠) وع ارْ طبرق ا٣ ٛى٠رق ا
Kata thâriq pada umumnya bermakna yang datang pada malam hari.
Baqarah ( 2 ) ayat 10 :
ِراع ضّٕبٝ٘ ي ِراٛٔ ضّع هللأٟٗ أب ٌالر١) وبث١( ضّٕب فكٕٝ١ٔ" اع ا
ٗ ثىً فذا وب فزرافٓ ضىطب وع١ع ِٕب فك وبثٚٚ ،ْ لراٚٗ ٌالر ِئذ١فك وج
".ٟ ٔجٝ٘ىٚ رٛ فذا اعىٟٔٛ ِروب اعىٝٔعالرا
ع الٚٚ ( وبفرٟٕ اضالَ ٔب عع ثب طٜر١٘ عىع ظبٚٚ ٛى٠ع ِٕب فك اٚٚ )١(
) ِص
(1) Orang munafiq itu orang yang zhahirnya Islam tapi batinya
kafir ( orang pendusta )
: 26 sebagai berikut :
ٌِٟٕٛ ،ٚدٛع وب فر ثٚٚ ٕٝ٠ ِذٛ وِٜذٛ فذا وٕٝ١ ارِٛٙ ع وبفرٚٚ "ّ٘روب
ٗ١ وبث،ِٓع ِؤٚٚ ٌٓ ِرع فرإٝضٛ وبرٕزرِٓ ِرع ارٝٔب وٚرٛر رٛهللا ثٕج
شٚ ِٓع ِؤٚٚ ،ب دحٙ وٍّخ شّٝعىٛ٠ٔىسٛ ِٕزف اعىٝبوٙ ورضىٜفذا د
." ثراعّٛ ضٟٔ ٔعبٛ عٛى٠ هللا ا،بدحٙ وٍّخ شٜٚ دٜثٕر
“ kalimat Syahadat ”.
bidang penafsiran.
99
periodenya atau tiga kali”. Tapi kemudian yang pasti sesudah itu
كرسنع هللا براع جرهن اٌكو، سٌرا فدا سمورفا،) ( هى ووع اسالم كبٌه
كع سا دمن دفاعاكى، فعدمً د فرا لٌما منٌه،كع سفرلٌمن داد كاكوعنع هللا
، كع سادمن مانٌه د فاعكى فرا سنتا ننى رسول هللا،داد د ربٌكع رسول هللا
كع سادمن ما نٌه د فا رععكى،كع سا دمن ما نٌه د فا رعكى فرا بوچه ٌتٌم
كع سا دمن ما نٌه د فارعكى انا كع ددلن ( ووع فنوجو،فرا ووع مسكٌن
سرتا فرچٌا مراع اٌة اتوا توندا،اع فران ) منوا سٌرا فدا تمن فرچٌا اع هللا
ٌكت كع وس اعسن فا رعكى مراع كاووال نعسن نبى محمد سجرونع فراع
فا رٌنتهٌع هللا باب، نلكا چمفوهع بارس لورو اسالم لن كافر،انا اع بدر
دٌنً هللا اٌكو عواسنى سمو،فعدمع براع جرهن مهو فدا سٌرا استوكنا
." براع
kepada tradisi (hasil ijtihad) para sahabat yaitu Abu Bakar, Umar
bin Khatab, Usman bin Afffan dan Ali bin Abi Thalib di masa
tiga golongan saja, yaitu anak yatim yang bukan keluarga Bani
hak dan yang batil. yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah
oleh generasi para tabi‟in dengan pola yang masih relatif sama.
Kedua, tafsir yang dalil atau sumbernya tidak shahih, penafsiran ini
ayat 37.
) هللا نولى نمفٌنى٥ ( " نبً ادم نول نمو تتمبو عن سكا رعسكٌع فعٌرانى
" ستمنى هللا اٌكو نمفٌنى توبة،توبتى نبى ادم
جال لٌن. ) تتمبوعن اٌكو نولى دى اعكو مو موجى ٌوون فعا فورانع هللا٥(
103
dari Tuhan yang diterima oleh Nabi Adam untuk bertaubat, menurut
، دوه فعٌران كا ول:" نبى ادم سا كلورون بنجور فدا مونجوك
ساؤفمى،كا ول فونك سامى عا نٌهٌا داتع اوك كا ول فٌمبك،سااٌستونفون
اتوى بوتن كرسا عرنتها كن سٌه فا لى مر،توان بوتن عفورا دومتع كا ول
." امسطى كا ول تٌاع ككا لٌه سمى دادوس تٌاع چٌالك،دومتع كا ول
2016 : 262 )
ٛى٠) ا١ ( ُ١اٌرالٚ فٙ اصحب ة اٌىٝٔٛٓ ٌٍالو١٠ را١را ع١ ِحّذ) افب ضٝ٘(
ٚ ، دٛفٌٛ ٛى٠ ( ا،ٜٛ٠ دٝ ٔب وِٛٛ ضىب اعطٓ وع اعىٝىز٠ رٕذا، خ٠ا
،ٝ ٔب وِٛ ٛع اعى١ٕ٠ ٗ د٠ٌٛ ٛى٠اضٕع هللا اٛ وٝٔ خ وع ِررٕذا٠را ا١ٕ٘ر
.ُ١اٌرالٚ فٙ صب حت اٌىٝٔ ٛ ٌال وٌٝ ٛعىٛع
105
" اتوا چرٌتا لال كونى عزٌر ،كع لٌوات انا اع نكارا كع كدوع كدوعى وس
فدا امبرول ،عزٌر مهو چالطو .كفرى هللا اعكونى بكل عو رٌفاكى مانٌه
براعكع وسومات معكٌنى اٌكى ،سنالٌكا هللا بنجور ما تٌنى عزٌر لن دى
كٌند لكى بهى عنتى ستوسوتهون لواسى ،سوٌنى ستوس تهون ،هللا عرٌفاكى
عزٌر ،هللا بنجور عند ٌكا مراع عزٌر :وس فٌرا سوٌنى اعكو نٌرا لٌرٌن
انا اع كٌنى ،عزٌر مونجوك :اعكٌن كاول كٌندل وونتن اع عرٌكى سوق
سدٌنتن اتوى كٌراع ،هللا عند ٌكا :اعكو نٌرا لٌرٌن انا اع كٌنً وس ستوس
تهون لواسى ،مرا سٌرا
د لعا سعو نٌرا ففا عنن لن اومبٌن نومبٌن،كبٌه دورع فدا اوواه ،لن سٌرا
هند لعا حماررٌرا ( )١افا د ٌنى سٌرا هند لعا اعكونعسنوعورٌفكى با
لوعٌع حمار مهو اعسن دوكوكى داكٌع ،لن سٌرا دٌوى اوكا اعسن اعكو
توندا ٌكتى مراع فرا منوعسا ،با راع كع معكونو مهو وس كا ٌتاهن كست
متا اع عزٌر ،عزٌر بنجور مونجوك :سا فونكا كاول سومرف تراع ،سا
هٌستو هللا فونكا عواسنى سمو كاوس.
( )١حمار اٌكو هرانع حٌوان سٌكل ففت ،اع نته عرب لومراهى كناوى
توعكاعن
108
“Utowo cerito lelakune Uzair, kang lewat ono ing negoro kng
gedung gedunge wes podo ambrol, Uzair mau celathu, kepriyi Allah
anggone bakal nguripake maneh barangkang wes mati mangkene
iki, sanaliko Allah banjur mateni Uzair lan di kendelake bahe nganti
satus tahun lawase, sawese satus tahun, Allah nguripake Uzair,
Allah banjur ngendiko marang Uzair : Wes piro suwene anggoniri
leren ono ing kene, Uzairr munjuk : Anggen kawulo kendel wonten
ing ngriki saweq sadinten utawi kirang. Allah ngendiko : Anngoniro
leren ono ing kene wes satus tahun lawase, moro siro delengo
sanguniro papanganan umben-umben, kabeh podo durung owah.
Lan siro handelengo khimar iro ( 1), opo dene siro handelengo
anggoningsun nguripake balunge khimar mahu ingsun dokoki
daging, lan siro dewe ugo enggo tondo yekti marang poro
manungso, barang kang mengkonomahu wes kanyatakaan kasat
mata ing Uzair, Uzair banjur munjuk : sak puniko kawulo sumerep
terang, sak estu Allah puniko nguwasani samukawes.(1) khimar
ikuharaning hewan sikil papat ing tanah arab lumrahe ginawe
tunggangan, “ hayatul khayawan "( Anom , tt : 110 ).
109
ووع، كع سٌرا اعكو اوفما،لن سٌرا اعكال ر اوفما مراع فرا امة اٌرا
دٌك سا منا اعسن،نكارا انطا كٌه نلكانى د تكانى فرا كوعكونانى نبى عٌسى
ٌورو ٌوروفاكى مراع ووع، اران ٌوحنى لن بولس، عوتوسووع لورو
موالنى، ووع اع كونو فدا مائدو مراع اتوسانعسن لورو مهو،انطاكٌه
ووع، دادى ووع تلو،اران شمعون،اعسن بنجور عتوس ووع سجى مانٌه
اكو اٌكى اتو سانع: تلو مهو بنجور فدا فراتٌال مراع ووع انطا كٌه
فا: ووع انطاكٌه فدا معسولى.دكسكهاكى ممولع مراع كوي كبٌه،هللا
110
معكٌه كول ،سمفٌٌن فونكا اعكٌه تٌاع كدوس كول كٌماوون ،فعٌران اعكع
مها مٌراه بوتن داووه فونفافونفا،دادوس سمفٌٌن فونكا تٌتٌال دورا.
رسول تلوفدا معسولى :سنجان كووى فدا مائدو ،ناعع هللا فعٌرنكو
عونعانى اعكونكو تمن دى اتوس اع هللا ٌوروف ٌوروفاكى مرع كووي.
واجبكو اورا انا مانٌه موع هنداووه هاكى فا رنتهع هللا .ووع انطاكٌه فدا
معسولى :سا فونكا كول سمى كٌعٌع وولك كابطتٌنوجاوه جال ران سكع
فندامل سمفٌٌن ،مٌال منوىً بوتن سمفٌٌن منتونى اعكٌن سمفٌٌن مكاتن
فونكا،سمفٌٌن مسطى كول بالعى اع سٌال عنتوس فجه ،سرت مسطى كول
سا كتى .رسول تلو فدا معسولى :وروهنامو ،اعكونمو فدا كنا اع وولك،
اٌكو مركا سكا اوكمو دٌوي ،هٌا اٌكو اعكونمو فدا كافر اورا سكا اعكونمو
تكا اٌلٌعا كى تك جك اسالم ،ناععوكوى اٌكو فنچٌن كبا عتن اعكونمو
دوراكا .دومدكن انا ووع لنع اران ،حبٌب النجار ،اٌكو بارع كروعو ٌٌن
ووع انطاكٌه فدا مائدو مراع رسول ،بنجور كاكنجاعن ،مالٌو سكا اع
فعكونانى اع واتسع نكارا انطاكٌه ،تكان اع كونوبنجور چالطو :هى فرا
كنچاكو ووع انطاكٌه كووى فدا عستوكنا فرا رسول اٌكو .فدا ماتوتا بهى
مراع ووعكع اورا امرٌه فتواس سكا واع كووى ،رسول تلو اٌكى تتٌال
نتفً فٌتودوه بنرٌ .اكٌنى اكو اورا ٌمبه مراع فعٌران كع كاوى اواككو ،اع
تمبى ٌٌن كووى وس فدا مات ،مسطى فدا بالى مرع عرسانع هللا.افا اكو عد
كاكى فعٌران لٌنى هللا،هٌا اٌكو برهال ( موعسا كلما ) منوا هللا فعٌران كع
مها موره عرسكهكى كامالراتن مراع اكو ،لن موعسا بساها اكاوى سالمة
مراع اكو.منوا اكو عنتى معكونو تٌتٌال اكو اٌكى ووع كساسر.
(دوه فرا رسول ) موكى سمفٌٌن سكسٌنى ،كول فونكا فتدوس داتع هللا
فعٌران سمفٌٌن ( .ووع مهو بنجور دى فاتٌنى دٌنٌع انطاكٌه ،بارع وس
مات ) ،ووع مهو تومفا داووه :هى سٌرا ما لبوا اع سوركا ،ووع مهو
بنجور چالطو :فرا كنچاكو ووع انطاكٌه ،سا فوعكوركو موكا فدا وروها،
هللا اعكونى وس عفورا مراع اكو ،لن اعكونى وس هندادٌكها كى اكو
هٌوونى ووع ملٌا .سوسً مات حبٌب النجار ،اعسن نومفس ووع انطاكٌه
تنفا نوروناكى مالئكة سكا اع العت ،مولنى اعسن هٌا اورا نوروناكى بال
مالئكة .فانومفسى ووع انطاكٌه موع سرانا فتاكى مالئكة جبرئٌل سفسن
بهى ،ووع انطاكٌه وس مات كبٌه.
“lan siro anggelaro upomo marang Allah poro umat iro, kang siro
anggo umpomo, wong negoro Iinthokiyah nalikane ditekani poro
kongkonane Nabi Isa, deksemono ingsun ngutus wong loro, aran
Yukhana lan Baulus, nyurup –nyurupake marang wong Inthokiyah,
111
B. Corak Tafsir
Pada dasarnya corak tafsir dibagi kepada corak fiqih, sufi, falsafi,ilmi,
corak dalam penafsiran. Ini tentunya juga terjadi didalam kitab Tabshir al-
maka tampak bahwa Tafsir Anom V memiliki corak Fiqih, artinya dalam
tafsir tersebut tidak ada corak kalam, corak sufi, corak falsafi, corak ilmi
Pengulu digunakan rujukan antara lain, I’anatu at- Talibin, Taqrib, Fath
1. Hukum mua‟malah
ayat 130 :
“ Hai wong podo mukmin, siro ojo podo mangan riba, ( barang
kelajuk soko wong liyo ) tikel matikel, ( anakan di anak ake) lan
siro podo wediyo ing Allah supoyo siro podo beqjo” ( Anom, tt
:173 ).
ِٓرا رٚ هللا ا،ٗ٠ٛ٠ٚ ثروزع فبٝ٘ب وٚٛٔ ٌٓ )١( ثروزع رثبٝىٙٔر٠ " هللا
ضبٚر دٛع وب فر رٚٚ ٝٙ١ضى
114
رٛ وع ثٕج،ٝ ثر وزٝب وٙ ضرٔىٜذ ضب رٕ٘ع رثب د٠ٚ اٝ) ثروزع رىط١(
"" جّبيٝضٚرٖٛ ثٚٛر
ِٓرا رّٓ فذا ِؤ١ٓ ض١٠ ،ب اع هللا٠دٚ را فذا١ ض، ِٓعىع فذا ِؤٚٚ ٝ٘ "
ْٛع والوٚرٚعىرأب رثب وع د٠ را فذا١ض
“ Hai wong kang podo mukmin, siro podo wediyo ing Allah, yen
siro temen podo mukmin siro podo nyingkirno riba kang durung
kelakon. ( Anom,tt : 119 ) “.
Masih dalam pembahasan tentang riba, Pengulu menafsirkan dari
kata teks yang sama namun terdapat arti atau penafsiran yang
ٗ٠ٌٛ اٌطب وعٚ ب د١فٛ ض،ٗ٠ا فبِرِٛ عٚٚ ّراعٙ٠ٛ٠ٚ را فذا١ٔٛ اعىٟٕ٠" د
،عٚٚ ثٕذأعٍٝ١ط١ٔ را رزف ٔجب١ ٔبعع ض،ب وٕب١٘ ٛى٠ ا، را١٘ٛ٠ٚ ضىب فب
ٗ٠ٛ٠ٚ را١ٓ ض١٠ ٟٕ٠ د،ع هللا١ٔ وٕجرا دٞرا ثىً دٚٗ ا٠ٛ٠ٚ وعٌِٕٝٛ
ًرا ثى١ ضٛى٠ ا، ٘ع هللاٚٚ داٝىٙ وٛ عطزٝرا ِب ٌى٠ وب رف ا، عٚٚ ِراع
"راع١راع ف١ىً ف١ٗ وٕجراْ ر١ٌٚا
115
2. Hukum thalaq
dalam QS. al-Baqarah (2) ayat 228 dan 234 merujuk pada kitab
I‟anah at –Talibin.
ً اٌكو سدوروع، ناعع ٌٌن دي فكت سوسً تهو حٌض،ٌٌن وٌس حٌض
.ًحٌض ما نٌه وس دي هٌتوع قرؤ سج
اورا، رابٌنى مهو ٌرنتٌكنا اواكى، “ سٌرا كابٌه سفا كع مات تعكال رابى
دٌنى سوٌنى تكن،ًكنا الكى عنتى فتع ساس فونجول سفولوه دٌنا لواس
ووعٌنى تومراف اع فرا والٌنى اورا انا فكٌوهى عومبر براع الكونى
هللا اٌكو وسفدا مراع،سً وادون كع بچكاعكونى براهى ماهٌسى اوكى
."سمو براعكع فدا سٌرا الكونى
3. Hukum makanan
Contoh Pengulu menfsirkan tentang makanan yang dilarang , QS.
Al-Hajj ayat 30
لن سمو، لن كتٌه لن داكعع چٌلٌع،" سٌرا كابٌه فدا دالراعى ماعن بطع
لن حٌوان كع مات،براع حٌوان كع فمبلٌهى كلوان ٌبوة جنعى لٌانع هللا
لن،لن حٌوان كع مات جالران دى فنطوع،جالران دى سعستى كولونى
لن حٌوان كع مات جالران،حٌوان كع مات جالران تٌبا سكا اع دوور
كجبا بنجور، لن حٌوان كع دى فاعن ساتو كالك،دى فاتٌنى حٌوان لٌانى
لن دى الراعى ماعن اٌواكى،كع كتوتوتن دى بلٌه اٌكو كنا دى فاعن
."حٌوان كع دى بلٌه كلون ٌبوت جنعٌع برهال
118
Dan ditafsirkan juga pada QS. Al-Baqarah ayat 173 dan QS.al
An‟am ayat 121
ٌٓ ٗ١را وٕب ِبعٓ ثطع ٌٓ وبرٚٗ ا١را وبث١ ِراع ضٝ عالراعٝ" هللا ِطط
ضفبٕٝ٠ د. ٕع هللا١ٌ دٛج٠ ٛ ععىٝٙ١ٍاْ وع فّجٛ١عٗ ح٠ ٌٓ ضذ،ع١ٍداوع چ
ٌٓ ،الي١ٍْ ثٍٛرا وٚ اٟٕ فّبع،ِٛٙ ِبعٓ ثراع ثراعٚدٛع وفىطب و١ض
ٌٓ راٛب عفِٙ ٛى٠ هللا ا،ضبٚ وبرزفبْ دٛى٠ع اٚٚ ٝ ِطط،ْ د راٍٛرا وٚا
."ٗ١ب اضِٙ
( ناعع،" لن سٌرا اجا فدا ماعن ببلٌهن كع فمبلٌهى تنفا ٌبوت اسمانع هللا
،ٌبوت لٌانع هللا ) دٌنى ماعن ببلٌهن كع معكونو اٌكو مسطى دوركا
(اٌا اٌكو فرا ووع،ستمنى فرا شٌطان اٌكو فدا اعكودا مراع كالولوتى
منوا سٌرا بنجور فدا،كافر ) سوفٌا سكا فر مهو فدا مدونى مراع سٌرا
" امسطى سٌرا فدا دادى ووع مارو تعال،منوة مراع فدونى ووع كافر
4. Hukum Ibadah
Contoh sang Pengulu menafsirkan ayat al-Qur`an tentang Ibadah,
QS.Al Bayyinah : 5
ْٛارٚٚ ٜٚٚع وفر وع دٚٚ ،ً١خ ٌٓ وزبة أج٠رٛح اع وزبة رٛ" وع وطج
، ّٔجٗ اع هللإٝ٘زب٠ فرٜع دِٛ وججب، افب افبٝ٘ فرٔزبٜرا دٚ اِٛٙ وزبة
ٝٔٛ ججه اعالو، ٝٔب١ٌ ّٗج٠ راٚ ا، ّٔجٗ اع هللاٝى١ٌ ِبٕٝ١ه ار١اْ رضٍٛو
ٌٓ ،ٝ٘ىٚٚ داٜش دٚ ٓج٠ ، ِحّذٝ ٔجِٕٝ ٌٓ اوب،ُ١٘ اثراٝ ٔجٝٔاوبِب
" اوبَ وع ثٕرٛى٠ب ا١٘ بر زوبح١ ثٕٝ٠ع افب د١ٙ ضّجٝٔٛاعالو
120
“ Kang kasebut ing kitab Taurat lan Injil, wong kafir kang duwe
wawaton kitab mahu ora di perintahi opo-opo, kejobo mung
diperintahi nembah ing Allah, kelawan resik atine maligi nembah
ing Allah, jejek ngelakoni agmane Nabi Ibrahim, lan Agamane
Nabi Muhammad, yen wes didawuhake, lan angelakoni
sembahyang opo dene bayar zakat hiyo iku agomo kang bener “
( Anom, tt : 290 )
Kalimat kelawan resik atine maligi ing Allah ,ditafsirkan dalam
ayat lain QS. As-Saaffat ayat 40 sampai 42.
اٌكو اع انا سوركا." كجبا فرا كا وال نع هللا كع رسك مالكى فرچٌا اع هللا
هٌا اٌكو وووهن فٌراع فٌراع لن ٌٌا.فدا اولٌه رزقً كع تٌنمتوكهكى
. ووع مؤمن مهو فدا كاجٌن با عة انا اع سوركا نعٌم،مكن
كجبا ووعكع فدا سوچٌزسكا حداث كدى لن،" اورا كنا اعكفوك قران
"چلٌك
“ Ora keno anggepok qur‟an, kejobo wong kang podo suci soko
khadas gede lan cilik” ( Anom, tt : 108 ).
121
ayat 6
سٌرا فدا، منوا سٌرا ارف عالكونى صالة،" هى فرا ووع مؤمن كبٌه
افا، لن عوسفا سٌراه اٌرا،عومبها راهٌنٌرا سرتا تاعنٌرا واتس سكوت
" دٌنى عومبها سكلٌرا واتس اع فولوك
“ Hai poro wong mu’min kabeh, siro arep ngelakoni salat siro
podo ngumbaho rahiniro serto tanganiro wates sikut, lan ngusapo
sirahiro, opodene sikiliro wates polok". Dalam ayat tersebut
pengulu memakai kata arjulikum (bermakna Mengusap)
bukanArjulakum (bermakna membasuh ) ( Anom ,tt :8 )
5. Hukum Kaffarat
a) Kaffarat zihar
Raden pengulu menjelaskan dalam QS.Al-Mujadilah ayat 2-3
125
كجبا ٌٌن اعكونى،" ووع مؤمن اورا كنا ماتٌنى كنچانى فدا مؤمن
اٌوا دٌنى سٌع سفا ماتٌنى كنچانً فدا مؤمن،ماتٌنى اورا دىجاراق
كع سجً كودو، اٌكو كنا فترافن راع ورنا،اورا كلون جاراق
مدٌكااكى كاول كع مؤمن سجً كودو بٌار تتمفوه ( دووهع رسول هللا
تتمفوه ماهو كٌهى اونتا ستوس اٌجى " جاللٌن ) مراع اهل وارث
دٌنى، كجبا ٌبن اهل وارث مهو علٌالكهاكى،ووع كع دى فاتٌنى مهو
ناعع نوكال لن سنك سدولورى،ٌٌن كع دى فاتٌنى اٌكو ووع مؤمن
اٌكو كع ماتٌنى اورا انجاراق مهو، تور كافر موعسوه،كع فدا كافر
دٌنً ٌٌن كع دفاتٌنى،موع كافترفن مردكااكى كاول كع مؤمن بهى
اورا دى جاراق مهو اٌوونى ووع كافر كع وس فدا فرجنجٌان لن
اٌكو فترافنى كنا اع تتمفوه مراع اهل وارثى ووعكع دى،سٌرا
دٌنى سٌع سفا ارورا بٌسا، سرتا مردٌكااكى كاول كع مؤمن،فاتٌنى
اٌكو لرونى كودو فواسا ع ساسى كع،اولٌه كاول كع مؤمن
" دٌنى هللا اٌكو عونعانى تور وچكسنا،تومارونتون تنفا فدوت
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Al-Qur’an ibarat sumber mata air yang tak mengenal kering untuk
digali sampai hari Qiyamat. Al-Qur’an semakin kita kaji lebih dalam
selanjutnya.
127
128
Teras.
Pustaka Setia.
Hati.
Manna’ khalil al-Qattan; Studi Ilmu-ilmu Qur’an, (2013),
Pustaka Setia.
Lentera Hati
Yogyakarta, Teras