Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FILOLOGI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Tafsir

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj Erwati Aziz, M.Ag

DISUSUN OLEH :

MUJIBULLOH AL WAHID (191111039)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH


ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kita haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Metodologi Penelitian
Tafsir yang berjudul Filologi. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi kita
Muhammad SAW. Dan juga penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Prof. Dr. Hj
Erwati Aziz, M.Ag selaku Dosen Mata kuliah Metodologi Penelitian Tafsir yang telah
memberikan tugas ini.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca,
khususnya penulis. Penulis mengakui bahwa dalam pembuatan makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap memohon kritik dan saran dari pembaca.
Dengan kritik dan saran tersebut, penulis berharap mampu membuat makalah yang lebih baik
untuk kedepannya.

Harapan makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang baik dan menjadi refrensi
dikemudian hari. Penulis berharap makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Kartasura, 17 Oktober 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................3

2.1 Rumusan Masalah.............................................................................................4

3.1 Tujuan...............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filologi…….....................................................................................5

2.2 Kedudukan Filologi dalam Penelitian Tafsir.....................................................6

2.3 Urgensi Filologi dalam Penelitian Tafsir..........................................................8

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebudayaan merupakan suatu warisan yang sangat berharga, baik itu berupa kebudayaan
lisan maupun tulisan dan biasanya kebudayaan tersebut bertuliskan bahasa dari daerah
masing-masing. Dengan mengetahui suatu kebudayaan, maka kita mengetahui sejarah masa
lampau dan orang-orang terdahulu menulis sejarah atau kebudayaan tersebut dalam
lembaran-lembaran kertas (naskah) dengan maksud untuk menghargainya.
Seiring dengan perekembangan zaman, naskah-naskah kuno mulai lapuk tetapi isi dari
naskah tersebut masih relevan dan banyak informasi yang bisa didapatkan dengan
mempelajari naskah-naskah kuno. Oleh karena itu, muncullah suatu ilmu yakni ilmu filologi
yang mempelajari naskah-naskah kuno yang bertujuan untuk mengetahui informasi yang
ada, menjaga dan melestarikan naskah yang berisi kebudayaan ataupun sejarah dimasa
lampau.
Studi filologi yang merupakan kunci pembuka khazanah kebudayaan lama perlu
diperkenalkan untuk. menumbuhkan minat masyarakat terhadap kebudayaan lama itu.
Mengingat masih banyaknya naskah-naskah lama yang memerluka.ri penggarapan yang
bersifat ilmiah, perlu disiapkan sejumlah besar ahli dalam bidang filologi, yang sanggup
dengan pengetahuan dan keterampilannya.
Perlunya juga filologi yaitu untuk naskah atau manuskrip yang tercantum dalam filologi
supaya digunakan dalam peneitian penafsiran dalam bentuk teks Bahasa Arab ataupun
sejarah sejarah mushaf al qur’an.

3
B. Rumusan Masalah
Disini yang menjadi pokok bahasan dari filologi antara lain adalah pengertian dari
filologi sendiri entah dari segi etimologi dan terminology, lalu juga membahas tentang
kedudukan filologi dalam penelitian tafsir serta urgensi filologi terseut dalam penelitian
Tafsir.
1) Definisi atau pengertian dari filologi
2) Kedudukan filologi dalam penelitian tafsir
3) Urgensi mempelajari filologi dalam penelitian tafsir
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian filologi dari segi etimologi dan terminology
2) Mengetahui kedudukan filologi dalam penelitian tafsir
3) Mengetahui urgensi mempelajari filologi dalam penelitian tafsir

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filologi
Filologi berasal dari kata Yunani, philos yang berarti cinta dan logos yang berarti kata.
Bentukan kedua kata tersebut menjadi cinta kata atau senang bertutur. Secara etimologis,
kata filologi berasal dari philologia yang pada awalnya berarti kegemaran berbincang-
bincang, yang kemudian berarti cinta kepada kata, perhatian terhadap sastra, dan akhirnya
studi ilmu sastra.1
Secara terminology Filologi sebagai istilah mempunyai beberapa arti sebagai beriku. (1)
Filologi sudah dipakai sejak abad ke-3 SM. oleh sekelompok ahli dari Aleksandria yang
kemudian dikenal sebagai ahli filologi. Yang pertama-tama memakainya adalah
Erastothenes2 yaitu pada saat itu adalah kajian secara mendalamterhadap bahasa dan
kebudayaan yang melatarbelakanginya. (2) Filologi pernah dipandang sebagai sastra secara
ilmiah. Arti ini muncul ketika teks-teks yang dikaji itu berupa· karya sastra yang bemilai
sastra tinggi ialah karya-karya Humeros. Keadaan tersebut membawa filologi kepada suatu
arti yang mempematikan segi kesastraannya. (3) Filologi dipakai juga sebagai istilah untuk
menyebut studi bahasa atau ilmu bahasa (linguistik). Beberapa arti di atas itu tampaknya
dipakai di Eropa daratan: istilah filologi yang dalarn arti studi teks, suatu studi yang
melakukan kegiatannya dengan mengadakan kritik temadap teks atau kritik teks.
Dalam pengertian ini, filologi dikenal sebagai studi tentang seluk-beluk teks. Di Negeri
Belanda, istilah filologi berarti ilmu pengetahuan yang beehubungan dengan studi teks sastra
atau budaya yang berkaitan dengan latar belakang kebudayaan yang didukung oleh teks
tersebut. Di Perancis, filologi selain mendapat arti studi stiatu baliasa melalui dokumen
tertulis, juga merupakan studi mengenai teks lama dan transmisinya. Di Inggris, menurut
Mario Pei dalam bukunya yang berjudul Glossary of Linguistic Terminology (1966), filologi
1
Suryani NS, Elis. 2006. Filologi. Bogor:Ghalia Indonesia.
2
Sulastin Sutrisno, Pengantar Teori Filologi ( Jakarta : Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa
depertemen pendidikan dan kebudayaan) 1985. Hal 1-2.

5
merupakan ilmu dan studi bahasa yang ilmiah seperti yang disandang oleh linguistik pada
masa sekarang, dan apabila studinya dikhususkan pada teks-teks tua, filologi memperoleh
pengertian semacam linguistik historis.
Dalam perkembangannya yang mutakhir, filologi memandang perbedaan yang ada dalam
berbagai naskah sebagai suatu ciptaan dan menitik beratkan kerjanya pada perbedaan-
perbedaan tersebut serta memandangnya justru sebagai alternatif yang positif. Dalam hal ini,
suatu naskah dipandang sebagai satu penciptaan baru yang mencerminkan perhatian yang
aktif dari pembacanya. Varian-varian tersebut dipandang sebagai pengungkap
kegiatan yang kreatif untuk memahami teks, menafsirkannya, membetulkannya ada yang
dipandang tidak tepat, dan mengaitkan dengan ilmu bahasa, sastra, budaya, keagamaan, dan
tata politik yang ada pada zaman Dalam pandangan ini, naskah dipandang sebagai dokumen
budaya, sebagai refleksi dari zamannya. Filologi dalam aspek kerja demikian disebut filologi
modern.
B. Kedudukan Filologi dalam Penelitian Tafsir
Kedudukan filologi dengan ilmu-ilmu lain adalah adanya hubungan timbal balik dan
saling membutuhkan. Adakalanya filologi membutuhkan ilmu-ilmu lain, tetapi sebaliknya,
ilmu-ilmu lain juga membutuhkan ilmu filologi. 3 Dalam penelitian Tafsir penafsiran
juga butuh terhadap manuskrip filologi contohnya adalah filologi sangat berkaitan dan
memerlukan ilmu-ilmu bantu yang erat hubungannya dengan bahasa,
masyarakat, budaya yang melahirkan naskah, dan ilmu sastra. Dalam penafsiran juga
membutuhkan untuk penguasaan dalam tafsir juga dalam lingkup linguistik, sastra, agama,
antropologi dan sejarah kebudayaan.
a) Linguistik
Bantuan linguistik kepada filologi sudah terlihat sejak awal perkembangan.
Linguistik sangat mengutamakan bahasa tulis, termasuk di dalamnya bahasa
naskah. Ada beberapa cabang linguistik yang dapat membantu filologi, antara
lain; etimologi, sosiolinguistik, dan stylistik. Ahli linguistik mempercayakan
pembacaan dan penafsiran teks-teks lama kepada para ahli filologi dan
hasilnya mereka pergunakan untuk kajian selanjutnya.

3
Nabilah Lubis, Naskah, Teks dan Metode Penelitian Filologi, 88.

6
b) Bahasa
Pengetahuan Bahas-bahasayang mempengaruhi bahasa teks. Kalau di
Indonesia, bahasa-bahasa yang mempengaruhi naskah di antaranya, Bahasa
Sansekerta, bahasa Arab, bahasa Persia dan bahasa-bahasa daerah yang ada di
Indonesia.
c) Sastra
Diperlukan bila menamgani teks yang berisi cerita fiksi dan teks-teks sastra
yang lain. Seperti halnya contoh dalam kitab kitab tafsir yang menggunakan arab
gundul. Bantuan filologi kepada ilmu sastra terutama berupa penyediaan
suntingan naskah terutama al Qur’an lama hasil pengkajian teks yang
mungkin bermanfaat sebagai bahan penyusunan sejarah sastra atau tentang teori
sastra.
d) Agama
Apabila kita berkesempatan untuk mempelajari katalogus-katalogus naskah,
maka akan terlihat betapa pengaruh-pengaruh yang ditinggalkan oleh agama, baik
Islam, Hindu, Budha maupun lainnya.
e) Sejarah Kebudayaan
Sangat penting untuk diketahui bagi peneliti di bidang studi naskah
Nusantara, terutama sejarah kebudayaan Hindu, Budha dan Islam. Dalam sejarah
kebudayaan Islam yaitu mushaf dalam Al Qur’an. Dalam tradisi budaya Arab,
nama seseorang biasanya mencantumkan nama marga di belakang nama
aslinya. Dan nama marga ini sebenarnya sudah bisa dilihat apakah dia
keturunan Rasulullah atau tidak. Dan marga Bamukmin tidak termasuk
keturunan Rasulullah. Ada beberapa marga Arab yang merupakan keturunan
Rasulullah, di antaranya: al-Habsyi, as-Segaf, al-Gaderiie, ash-Shihab,
Basyaiban dan lain-lain.4

Selain itu ada juga filologi melalui hasil suntingan teks dapat menyumbangkan hasilnya
kepada ilmu-ilmu yang membutuhkannya antara lain tambahan ilmu yang membutuhkan
filologi yaitu :

4
Abdurrahman Wahid, Membaca Sejarah Nusantara(Yogyakarta: LKiS Group, 2012), 27.

7
a. Hukum Adat
Manfaat filologi bagi ilmu hukum adat yaitu dalam penyediaan teks.
b. Perkembangan Agama
Suntingan naskah yang mengandung teks keagamaan sastra kitab dan hasil pembahasan
kandungannya akan menjadi bahan yang sangat berguna untuk penulisan sejarah
perkembangan agama.
c. Filsafat
Filsafat adalah sistem berfikir menuju logika dengan bebas sedalam-dalamnya
sampai ke dasar persoalan. Renungan yang bersifat falsafi yang pernah ada pada
masa lampau, antara lain dapat digali dari warisan budaya lama dalam wujud
naskah atau teks sastra lama.

Jadi dapat ditarik kesimpulan terhadap fungsi filologi terhadap ilmu lainnya terutama
penelitian Tafsir yaitu bahwa filologi dan tafsir saling membutuhkan apalagi dalam
penelitian tafsir memperlukan metodologi filologi dalam menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an
dikarenakan ilmu yang membutuhkan salah satunya adalah Bahasa, sedangkan Al Qur’an
tertulis dengan teks Bahasa Arab dimana mushaf dari teks Bahasa Arab berganti dari zaman
Rasulullah sampai sekarang.

C. Urgensi mempelajari Filologi dalam penelitian Tafsir


Tentang perlunya penguasaan metodologi penelitian tafsir ini tidak diragukan lagi karena
metode itu ibaratnya jalan yang akan ditempuh untuk sampai pada tujuan yang hendak
dicapai, sebagaimana telah disebut. Karena itulah metode di dalam bahasa Arab disebut
“tharîqah” jamaknya “thuruq” atau “manhaj” jamaknya manâhij, yang berkonotasi ‘jalan’.
Jika demikian, maka metode menduduki posisi yang amat penting dan strategis dalam upaya
mencapai tujuan yang hendak diraih. Dalam kaitan ini ada isyarat yang jelas dalam Alqur’an
bahwa dalam melakukan sesuatu harus sesuai prosedur tetap yang telah disepakati. Prinsip
inilah yang menjadi dasar diciptakannya sebuah metode.5
Peranan filologi bagi Penafsiran terutama adalah menghubungkan atau menjembatani
sebuah manuskrip dengan masa lalunya. Jembatan itulah yang akan dipergunakan dalam

5
Erwati Aziz dan Nashruddin Baidan, Metodologi khusus Penelitian Tafsir, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar)
2016.

8
penafsiran untuk meletakkan teks yang ada dengan konteks saat sebuah teks diproduksi.
Selain itu, di tangan seorang filolog, sebuah naskah akan memiliki nilai ekonomis (berharga
mahal) dan nilai akademis (menarik menjadi sebuah objek kajian). Dalam penafsiran harus
memiliki hubungan yang erat dengan teks-teks lampau, karena tafsir hadis tidak akan bisa
lepas dari itu. Itu juga terkhususkan dalam tujuan umum dan khusus filologi :
Tujuan Umum
a. Mengungkapkan produk masa lampau melalui peninggalan tulisan.
b. Mengungkapkan fungsi peninggalan tulisan pada masyakarakat penerimanya, baik
masa lampau maupun masa kini.
c. Mengungkapkan nilai-nilai budaya masa lampau.
Tujuan Khusus Filologi
1) menyunting sebuah teks yang dipandang paling dekat ciengan teks
aslinya;
2) mengungkap sejarah terjadinya teks dan sejarah perkembangannya; dan
3) mengungkap resepsi pembaca pada setiap kurun penerimaannya.6

BAB III
6
Barried Baroroh dkk, 1994, Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta:Instansi Depnature.

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kajian yang membahas tentang filologi ini dapat diambil beberapa kesimpulan:
Pertama bahwa filologi berarti studi yang berhubungan dengan teks bahasa. Kedua,
filologi mempunyai beberapa tujuan baik umum maupun khusus dan mempunyai
beberapa metode yang digunakan penelitian filologi. Ketiga, bahwa filologi itu
membutuhkan ilmu-ilmu yang lain dan dapat membantu untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan yang lain juga. Ringkasnya ada hubungan timbal balik antara filologi
dan ilmu lainnya. dan juga urgensi dalam penelitian Tafsir Filologi mempunyai hubungan
erat antara timbal balik ilmu dengan kebahasaan yaitu konteks al Qur’an yang merupakan
Bahasa Arab serta sastranya. Maka dari itu Filologi merupakan ilmu yang penting yang
digunakan dalam penelitian Tafsir.

DAFTAR PUSTAKA
10
Baroroh, Barried. (1994). Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Instansi Depnature.

Erwati Aziz, N. b. (2016). Metodologi Khusus Penelitian Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lubis, N. (1996). Teks dan Penelitian Filologi. Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah.

Suryani, E. (2006). Filologi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sutrisno, S. (1985). Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wahid, A. (2012). Membaca Sejarah Nusantara. Yogyakarta: LKIS Group.

11

Anda mungkin juga menyukai