KARAKTERISTIK ALQURAN
(Sistem Mujizat Dan Metode Penyajian/ Ushlubnya)
Oleh: Muhammad Ghozali, S.Pd.I1
A. PENDAHULUAN
Al-Quran adalah mukjizat Nabi Muhammad saw. Kemukjizatan disini
bersifat maknawi (abstrak), bukan sebagai mukjizat yang bersifat madiy (fisik)
seperti menyembuhkan kebutaan dan penyakit lepra, mengubah tongkat
menjadi seekor ular dan lain-lain yang lekas hilang seketika.2
Berkenaan dengan kemukjizatan al-Quran itu, Nabi Muhammad saw.
pernah menantang kaum kafir Quraisy supaya membuat semisal al-Quran,
ternyata mereka tidak sanggup, kemudian ditantang agar membuat sepuluh
surat saja semisal al-Quran, dan akhirnya mereka ditantang membuat satu
surat saja, ternyata tidak sanggup dan mereka mengaku tidak mampu
membuatnya.3
Mukjizat Nabi Muhammad saw. yang bersifat maknawi dan tidak
berupa kejadian fisik (kasat mata) sebagaimana mukjizatnya para Nabi
terdahulu adalah sesuai dengan universalitas dan kelanggengan syariat yang
dibawa oleh beliau. Karena mukjizat yang terjadi secara temporal, lokal dan
material tidak dapat diketahui secara universal karena tidak dapat diketahui
oleh generasi berikutnya kecuali hanya berupa berita-berita yang tidak dapat
disaksikan oleh mereka.4
5
6
Nabi Musa a.s. yang mengeluarkan tangannya dari saku bajunya, lalu
bercahaya dengan sinar yang terang, yang lain dari tangan orang lain.
Lalu nabi Musa a.s. berkata : saya datangkan dari sisi Allah hal yang
luar biasa ini dalam hal- hal yang kalian mahir dan sangat mengetahuinya.
Saya tantang kalian meski saya sendirian, untuk mendatangkan tandingan yang
seperti ini. Di hadapan kalian kesempatan terbuka luas, karena kalian juga
punya keahlian dalam hal ini. Silahkan tandingi apa yang saya keluarkan
tadi.7
Orang yang memiliki akal sehat, sudah barang tentu tidak ragu lagi,
bahwa manusia jujur yang disenjatai dengan mujizat yang luar biasa tadi,
tentulah benar-benar seorang Rasul/Nabi, segala yang disampaikan adalah
benar, apalagi bagi orang yang sudah sejak lama mengetahui ihwal nabi Musa
a.s. tadi. Sedikitpun mereka tidak akan menyangsikannya.
C. MACAM-MACAM MUJIZAT
Mujizat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Mujizat Hissi, yaitu yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga,
dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dirasa oleh lidah, tegasnya dapat
dicapai oleh panca indra. Mujizat ini sengaja ditunjukkan atau
diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa menggunakan
kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap pandangan mata hatinya dan yang
rendah budi dan perasaannya.
2. Mujizat manawi, ialah mujizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan
kekuatan panca indra, tetapi harus dicapai dengan kekuatan aqli atau
dengan kecerdasan pikiran. Karena orang tidak akan mungkin mengenal
mujizat ini melainkan orang yang berpikir sehat, bermata hati, berbudi
luhur dan yang suka mempergunakan kecerdasan pikirannya dengan jernih
serta jujur.
7
Ibid.,.hal. 269
8
katakanlah: sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa al-quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian yang lain.
serta dalam surat Al-Baqarah ayat 23-24:
9
.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-quran yang kami
wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat saja yang
semisal al-quran itu dan ajaklah penolong- penolongmu selain Allah, jika
kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya),
8
9
peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu,
yang disediakan bagi orang-orang kafir.
Mukjizat Nabi Muhammad saw. yang bersifat maknawi dan tidak
berupa kejadian fisik (kasat mata) sebagaimana mukjizatnya para Nabi
terdahulu adalah sesuai dengan universalitas dan kelanggengan syariat yang
dibawa oleh beliau. Karena mukjizat yang terjadi secara temporal, lokal dan
material tidak dapat diketahui secara universal karena tidak dapat diketahui
oleh generasi berikutnya kecuali hanya berupa berita-berita yang tidak dapat
disaksikan oleh mereka
D. KAPASITAS KEMUJIZATAN AL-QURAN
Yang dimaksud dengan kapasitas kemukjizatan al-quran ialah kadar
yang menjadi mujizat dari kitab al-quran itu berapa? Apakah seluruhnya, atau
sebagiannya saja. Sebenarnya, pembahasan ini juga bisa dimasukkan ke dalam
pembicaraan macam-macam Ijaz al-quran, yaitu termasuk Ijaz al-tahaddi
(kemujizatan tantangan al-quran).
Kitab suci al-quran ini sudah 15 abad yang lalu mencanangkan
tantangan kepada orang-orang yang mengingkari al-quran, yakni minta untuk
ditandingi dengan membuat kitab yang sama seperti al-quran itu. Tetapi dari
dahulu sampai sekarang belum ada seorang pun yang mampu menandinginya.
Padahal para pujangga bahasa arab yang professional pada waktu turunnya alquran dahulu itu sangat banyak. Mereka sangat pandai dalam bidang sastra
dan balaghah arab. Apalagi pada masa kejayaan ilmu pengetahuan, bahasa arab
berkembang pesat hingga melejit ke tingkat yang amat tinggi. Namun, tetap
saja tidak ada orang yang sanggup melawan tantangan alquran tersebut.
Hal tersebut selain menunjukkan kemujizatan kitab suci ini, juga
sekaligus menunjukkan kebenaran sinyalemen al-quran bahwa tidak akan ada
seorang jin ataupun manusia yang sanggup membuat kitab yang seperti
alquran ini. Sebagaimana yang terdapat dalam al-quran surat al-Isra ayat 88.
Sungguh
sangat
mengherankan,
tantangan
yang
sudah
lama
dicanangkan itu, belum ada juga yang mampu melawan. Padahal tantangan itu
telah tiga kali diubah dan diturunkan kapasitasnya.10
a. Tantangan pertama, mula-mula al-quran menantang orang-orang yang
mengingkari kewahyuannya itu supaya membuat kitab tandingan yang
sama seperti seluruh isinya. Yakni mereka yang menuduh al-quran itu
buatan nabi Muhammad saw itu supaya membuat kitab yang sama seperti
kitab al-quran itu seluruhnya. Tantangan ini dicanangkan dalam dua buah
ayat yaitu surat ath-thur ayat 33-34
33. ataukah mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya". sebenarnya
mereka tidak beriman.
34. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka
orang-orang yang benar.
88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia,
Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
10
b. Tantangan kedua, karena tidak ada seorang pun yang bisa melawan
tantangan al-quran yang pertama, karena terlalu berat, maka didispensasi
atau dikurangi. Sebelumnya, harus membuat kitab tandingan yang sama
dengan seluruh al-quran, lalu diturunkan hanya membuat tandingan yang
sama dengan 10 surah seperti al-quran. Tantangan ini dicanangkan dalam
ayat 13-14 surah hud.
13. bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu",
Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat
yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya)
selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".
14. jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu Maka
ketahuilah, Sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu[713] Allah, dan
bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, Maka maukah kamu berserah diri (kepada
Allah)?
[713] Yakni: Allah saja yang dapat membuat Al Quran itu.
c. Tantangan ketiga, Jika tantangan kedua tadi masih juga dianggap berat,
karena harus membuat sekian banyak surah yang harus sama dengan alquran itu, maka tantangan itu diringankan lagi. Yakni hanya disuruh
membuat tandingan satu surah yang sama dengan surah al-quran.
Tantangan ketiga ini dicanangkan dalam dua ayat, yaitu ayat 23-24 surah
al-baqarah
23. dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
24. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu,
yang disediakan bagi orang-orang kafir.
[31] Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al
Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa
karena ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.
38. atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah:
"(Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat
seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya)
selain Allah, jika kamu orang yang benar."
Dengan tantangan terakhir ini berarti kapasitas kemujizatan alquran itu hanya satu surah saja. Artinya, kadar yang menjadi mujizat dari
alquran itu ialah walaupun hanya satu surah sudah mujiz, sudah tidak ada
yang sanggup melawan dengan membuat tandingannya dari dahulu hingga
sekarang.
karena tantangan minim ini pun tidak ada yang mampu melawan,
maka ayat 24 surah al-baqarah itu menegaskan: tidak akan ada orang yang
"
. .
11
."
Demi Allah tidak ada seorang pun dari kalian yang lebih mengenal
syair dari padaku, dan tidak ada seorang pun yang lebih mengerti dariku
tentang bahar rajaz serta inti syair. Demi Allah tidak ada karya sastra mana
pun yang mampu menyerupai ini (al-quran). Demi Allah sungguh susunan
bahasanya amat manis dan indah- bagaikan sebatang pohon; pada bagian
atasnya rindang dan berbuah, sementara pada bagian bawahnya Nampak
kokoh dan subur. Sungguh ia bermutu tinggi dan tak terungguli.
Orang-orang musyrik mengetahui adanya pengaruh yang kuat di dalam
jiwa orang-orang yang mendengarkan, merasakan dan mengkaji bunyi alquran. Oleh karena itu mereka yang tetap inkar dan bersikeras mengikuti
hawa nafsunya,merasa khawatir akan ikut terpengaruh. Akhirnya mereka pun
11
10
12
11
karena
mengherankan
memiliki
dan
kekhususan
bahkan
dapat
yang
tinggi,
melemahkan
sehingga
amat
manusia
yang
mendengarkannya. Hal ini terbukti banyaknya orang yang masuk islam karena
hanya mendengarkan ayat-ayat al-quran. Keunggulan bahasa al-quran itu
terbukti tidak ada yang mampu menandinginya, padahal nabi Muhammad saw.
Telah lama mencanagkan tantangan untuk membuat kitab seperti al-quran
kepada semua manusia. Kenyatannya para pakar pujangga bahasa arab dan
para sastranya tidak sanggup menandinginya, dari dahulu hingga sekarang.
Padahal tantangan itu sudah dikurangi, dari minta ditandingi dengan membuat
seperti seluruh al-quran, lalu hanya menyuruh 10 surah saja,. Hingga akhirnya
tantangan tersebut diturunkan lagi, hanya minta ditandingi hanya membuat
satu surah yang sama dengan surah al-quran. Itu pun tidak ada yang sanggup
menandinginya, sehingga betul-betul merupakan mujizat yang tidak ada
tandingannya.
Namun demikian, ada juga orang yang berusaha untuk membuat
tandingan alquran, seperti Musailamah al-kadzdzab, yang mengaku mendapat
14
12
wahyu seperti al-quran. Lalu wahyu tersebut dibacakan kepada orang banyak.
Bacaan wahyu tersebut yaitu:
1.
2. .
3. . .
4. . .
Jelas gaya bahasa dan sastra bahasa balaghoh bacaan wahyu tersebut
sangat rendah. Jauh berbeda denga surah-surah al-quran. Karena itu, ia tidak
termasuk orang yang menandingi al-quran.
Segi kedua, cara penyusunan bahasanya sangat baik, tertib dan
berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga tidak terlihat adanya
perbedaan-perbedaan antara surah satu dengan yang lain, meski al-quran itu
diturunkan secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit selama 22 tahun lebih.
Tidak kelihatan sedikitpun adanya perbedaan gaya bahasa, loncatan kata, dan
kelainan ungkapan. Bahkan tampak kebulatan dan kesinambungan serta
keterkaitan antara satu dengan yang lain, sehingga pembaca tidak menduga
jikalau turunnya berangsur-angsur dalam waktu yang lama.
Orang yang membaca al-quran tidak akan melihat adanya perbedaan
antara surah-surah yang diturunkan secara sekaligus, seperti surah al-anam,
dengan surah al-baqarah yang makan waktu 9 tahun lebih. Begitu pula tidak
kelihatan perbedaan antara surah-surah adh-dhuha, al-ala, dan surah al-maun
yang diturunkan dua angsuran, dengan surah-surah pendek yang lain
diturunkan secara sekaligus.
13
14
disepanjang zaman. Hal ini tidak pernah terjadi di dalam kitab suci lain
ataupun agama lain.
Dalam kitab al-quran banyak menjelaskan tuntunan dibidang
ketauhidan, yang menuntun manusia menghadapi kenyataan hidup di dunia,
persiapan hidup di akhirat kelak.
Dibidang syariat, alquran banyak menjelaskan peraturan-peraturan
peribadatan dan hukum-hukum syariat. Jika peraturan-peraturan dan hukumhukum tersebut dilakukan dengan baik, dapat membawa pelakunya bahagia di
dunia dan di akhirat.
Di
bidang
muamalah,
al-quran
memberi
tuntunan
hidup
15
menempuh
dalam
cara
mengarahkan
yang
umat
bijaksana,
menuju
sehingga
jalan
amat
kebaikan,
16
17
(rukhshah),menghilangkan
kesempitan,
dan
meniadakan
kesukaran, sehingga memberi kelonggaran (fleksibelitas) pelaksanapelaksananya. Hukum asal (azimah) diterapkan bagi yang sehat, yang
ringan (rukhshah) diberikan orang yang sakit/berhalangan, dan kebebasan
(baroah) dikhususkan bagi orang yang belum mukallaf, pikun atau mati.
Segi Keenam, adanya berita-berita ghaib dalam al-quran juga
menunjukkan bahwa kitab suci tersebut betul-betul wahyu Allah swt. Sebab
berita-berita ghaib yang menceritakan hal-hal yang telah terjadi ratusan ribu
tahun
lalu
itu
tidak
mungkin
diketahui
oleh
nabi,
apalagi
bisa
menceritakannya, kalau bukan wahyu dari Allah swt yang Maha Mengetahui
segala rahasia dan kejadian.
Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. :
15
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi,
dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfudz)"
15
18
Berita-berita ghaib yang ada dalam al-quran itu meliputi berita- berita
ghaib dari masa lalu (ghuyubul madhiyah), masa kini (ghuyubul hadhirah),
ataupun masa yang akan dating (ghuyubul mustaaqbilah).
Dalam alquran banyak berita ghaib yang menceritakan kejadian zaman
kuna ratusan ribu tahun, seperti kisah para Nabi/Rsul dahulu bersama umatumatnya. Kisah-kisah tersebut tidak mungkin disaksikan Nabi Muhammad
ataupun umatnya yang kebanyakan umi. Hal ini seperti ketegasan ayat-ayat,
sebagai berikut:
16
Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang
Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); Padahal kamu tidak hadir
beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk
mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. dan kamu
tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.
17
16
17
19
dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, te- tapi Kami telah
mengutus rasul-rasul.
Dalam al-quran, banyak menceritakan berita-berita ghaib pada masa
kini. Berita-berita tersebut mengenai keterangan-keterangan Allah swt dan
sifat-sifat-Nya, malaikat, jin, setan, surga, neraka, dan sebagainya. Dan
menjelaskan ihwal orang-orang munafiq, seperti pada ayat berikut:
18
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang
mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang
mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang
mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi
Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu[660]. mereka Sesungguhnya bersumpah:
"Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa
Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
Dalam alquran banyak berita ghaib yang menceritakan hal-hal yang
akan datang. Yakni hal-hal yang pada waktu itu belum terjadi, tetapi kemudian
betul-betul terjadi. Contohnya seperti keterangan ayat-ayat berikut:
19
Alif laam Miim. telah dikalahkan bangsa Rumawi,. di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang.. Dalam beberapa
tahun lagi. bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan
18
19
20
20
Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. karena telah
datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin
20
21
21
Semoga Allah mema'afkanmu. mengapa kamu memberi izin kepada
mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang
yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang
yang berdusta?
F. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa al-quran merupakan wahyu
Allah swt. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai mujizat,
yang memiliki beberapa karakteristik kemujizatan yang luar biasa, dimana
tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu menandinginya, hal ini terbukti
dengan ketangkasan alquran dalam menyuruh tanding kepada orang-orang
yang ahli sastra dan bahasa pada saat itu. Yang semula hanya menyuruh
menandinginya (al-quran) dengan keseluruhannya, hingga hanya disuruh
21
22
23
Daftar Pustaka
Abu Zahrah, Muhammad, Prof. 2008. Ushul Fiqih. Jakarta: Pustaka Firdaus
Abdul Kholiq Adhimah, Muhammad. Tt. Diraasaat Li Al- Ushlub Al- QURAN AlKarim. Kairo: Daar Al-Hadits
Al- Syarawi, Muhammad al-mutawally. Tt. Mujizat al-qurani. Kwait: Idaarah almaktabah
Djalal, Abdul, prof.dr.H. 2000. Ulumul Quran. Surabaya: Dunia Ilmu
Hisyam Hariz, sami Muhammad. 2006. Nadzarat Min al- Ijaz al- bayani fi alquran al- karim. Kairo: Daar al- syuruq wa an- nasyr
Ibnu Shalih Al- ammar, Abdul Aziz. 2006. Al- Khashaish al-maudhuiyyah wa alushlubiyah fi haditsi al-quran an al-quran. Dubai: Rafu al-musahimah
Kholaf, Abdul Wahab. Ilm Ushul Fiqh. Beirut: Daar Al- Qutub Al- Ilmiyah
Husin Al-Munawwar, Said Agil, Prof.Dr.H. Jakarta: Ciputat Press
Diposkan Oleh asra, minggu, 20 november 2011, 08.00 wib :
http://10109472.blog.unikom.ac.id/mu-jizat-al.1pg Jumat, 25 Maret 11 18:20 WIB
24
KARAKTERISTIK AL-QURAN
Sistem Mujizat Dan Uslubnya
Makalah
STUDI AL-QURAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Al-Quran
Oleh :
Muhammad Ghozali, S.Pd.I
Dosen Pengampu:
DR. Wawan Djuandi, M.Ag
25