Disusun Oleh
DIDIK HERIYANTO
MUTAQIN
IDA LAILA
SITI MARIYA ULFAH
ADIB MUHLISUN
: :: 788.18.1.15
: 792.18.1.15
:-
DAFTAR ISI
Halaman Judul
...
Kata Pengantar
...
ii
Daftar Isi
...
BAB I
BAB II
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
ASBAB AN-NUZUL
A. Pengertian Asbab An-nuzul ..
PENUTUP
Kesimpulan .. 17
19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
terperosok kedalam kebingungan dan keragu-raguan. Mereka mengartikan ayatayat Al Quran tidak sebagaimana yang dimaksud oleh ayat-ayat itu sendiri.
Mereka tidak dapat memahami dengan tepat hikmah illahi didalam ayat yang
diturunkan-Nya
B.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
C.
Tujuan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
yang berarti turun3.
Sedang kata
berasal dari kata
Banyak pengertian terminologi yang dirumuskan para ulama, diantaranya:
1. Az Zarqani
Asbab An-Nuzul adalah suatu kejadian yang menyebabkan turunya satu
atau beberapa ayat, atau suatu peristiwa yang dapat dijadikan petunjuk
hukum berkenaan dengan turunnya suatu ayat.4
2. As-Suyuthi
Asbabun Nuzul adalah peristiwa yang terjadi sebelum turun ayat,
sedangkan sesudah turunnya ayat tidaklah disebut asbab.5
3. Ash-Shabuni
Asbab an-Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan
peristiwa dan kejadian tersebut,baik berupa pertanyaan yang diajukan
kepada nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.
4. Shubhi Shalih
Asbab an-Nuzul adalah Sesutu yang menjadi sebab turunnya satu atau
beberapa ayat Al Quran (ayat-ayat) terkadang menyiratkan peristiwa itu
6 Subhi as-Shalih, Mabahits fi Uluail Quran, (Beirut: Darul Ilmi, t.th.), hlm. 132.
7 Dede Rosyada, Al-Quran Hadis (Jakarta: Dirjen Bimbaga Islam,1998), hlm. 69.
. . ...
Artinya:
Sebab turun ayat ini adalah ...
. ....
Artinya:
Telah terjadi maka turunlah ayat....
. .... .
Artinya:
Rasulullah pernah ditanya tentang maka turunlah ayat.
b) Muhtamilah (masih kemungkinan atau belum pasti)
Riwayat belum dipastikan sebagai asbab an-nuzul karena masih
terdapat keraguan.
. . ...
Artinya:
(ayat ini diturunkan berkenaan dengan)
. . ....
Artinya:
(saya kira ayat ini diturunkan berkenaan dengan )
. . . . ...
Artinya:
(saya kira ayat ini tidak diturunkan kecuali berkenaan dengan )
2.
Dilihat dari sudut pandang terbilangnya asbabun nuzul untuk satu ayat
atau terbilangnya ayat untuk satu sebab asbab an-nuzul.
a) Berbilangnya asbab an-nuzul untuk satu ayat (Taadud As-Sabab
wa Nizil Al-Wahid)
Untuk mengetahui variasi riwayat Asbab an-Nuzul dalam satu ayat
dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara sebagai berikut:
Tidak mempermasalahkannya
. : , .. .
. . . .
. .. . . .
.
. . .
.
: .
( 18
(19)
(Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah, lalu
mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orang
musyrik) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka
menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan memperoleh suatu
(manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orangorang pendusta. Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan
mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan
yang merugi.(QS Al Mujadalah : 18-19) 10
3.
Dilihat dari segi bentuk turunnya ayat, asbab an-nuzul dibagi menjadi 2
yaitu:
1) Berbentuk peristiwa
a) Peristiwa berupa pertengkaran atau persengketaan, seperti
perselisihan antar golongan suku Aus dan golongan suku
Khazraj. Perselisihan itu timbul karena hasil adu domba yang
dilakukan oleh orang-orang yahudi. Peristiwa tersebut melatar
belakangi turunnya beberapa ayat, surat Ali Imran: 100.
10
Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh
itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit".( Q.S Al-Isra : 85 )15
Pertanyaan berhungan dengan masa yang akan datang. Seperti
pertanyaan orang-orang kafir Quraisy tentang hari kiamat yang
diabadikan dalam firman Allah surat An-Naziat ayat 42-43.
( 42)
(43)
ungkapan
yang
digunakan
sahabat
dalam
11
.
. .
(penetapan makna suatu ayat didasarkan pada bentuk umumnya lafazh (bunyi
lafazh), bukan sebabnya yang khusus).
Kaedah kedua menyatakan sebaliknya:
. .
.
(penetapan makna suatu ayat didasarkan pada penyebabnya yang khusus (sebab
nuzul), bukan pada bentuk lafazhnya yang umum).
Contoh Penerapan Kaedah Pertama.
Firman Allah, Surat An-Nur ayat 6 :
12
Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke mana pun kamu menghadap
di situ-lah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas Rahmat-Nya, lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 115)19.
Jika dalam memahami ayat 115 ini kita terapkan kaedah pertama, maka
dapat disimpulkan, bahwa shalat dapat dilakukan dengan menghadap ke arah
mana saja, tanpa dibatasi oleh situasi dan kondisi di mana dan dalam keadaan
bagaimana kita shalat. Kesimpulan demikian ini bertentangan dengan dalil lain
(ayat) yang menyatakan, bahwa dalam melaksanakan shalat harus menghadap ke
arah Masjidil-Haram. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Alllah :
Dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka palingkanlah wajahmu ke arah
Masjidil Haram, Sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari
Tuhanmu. dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S.
Al-Baqarah: 149)20.
13
Akan tetapi, jika dalam memahami Surat Al-Baqarah ayat 115 di atas
dikaitkan dengan sebab nuzulnya, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah,
bahwa menghadap ke arah mana saja dalam shalat adalah sah jika shalatnya
dilakukan di atas kendaraan yang sedang berjalan, atau dalam kondisi tidak
mengetahui arah kiblat (Masjidil-Haram). Dalam kasus ayat yang demikian ini
pemahamannya harus didasarkan pada sebab turunnya ayat yang bersifat khusus
dan tidak boleh berpatokan pada bunyi lafazh yang bersifat umum.
E.
dari
padanya,mengharamkan
secara
parsial,
keempat
14
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
17
1.Berbentuk peristiwa
2.Berbentuk pertanyaan
3. Ungkapan-ungkapan Asbab An-Nuzul
a. kata ( sebab). Contohnya seperti:
17
18
penetapan makna suatu ayat didasarkan pada bentuk umumnya lafazh (bunyi
lafazh), bukan sebabnya yang khusus.
Kaedah kedua menyatakan sebaliknya:
penetapan makna suatu ayat didasarkan pada penyebabnya yang khusus
(sebab nuzul), bukan pada bentuk lafazhnya yang umum.
5. kegunaan Asbab An-Nuzul
a.
b.
c.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid, Ramli. 1993. Ulumul Quran. Jakarta; Rajawali Press.
Ahmad Syadali, dan Ahmad Rofii. 1997. Ulumul Quran I. Bandung;
CV.Pustaka Setia.
Anwar, Rosihon. 2010. Ulumul Quran. Bandung; CV Pustaka Setia.
As-Shalih, Subhi. T.th. Mabahits fi Ulumil Quran. Beirut; Darul Ilmi.
As-Suyuthi, Jalaluddin. T.th. Al-Itqan fi Ulumi Quran. Beirut; Darul Fikr.
As-Suyuti, Jalaluddin. T.th. Lubabun Nukul Fi Asbabun Nuzul. Rembang;
Darul Ihya Indonesia.
Az-Zarqani, Muhammad Abdul Azhim. T.th. Manahilul Irfan fi Ulumil
Quran. Beirut; Darul Hayat al-Kitab al-Arabiyyah.
Danang. 2010. Ulumul Quran, dalam
http://danankphoenix.wordpress.com/2010/03/30/asbabun-nuzul// diakses
pada Selasa 18 Maret 2014 pukul 09.00 WIB
Departemen Agama RI. 2002. Al-Quran dan terjemahnya. Jakarta; CV Darus
Sunnah.
kuliah, Santri. Ulumul Quran, dalam http://jendelaakhirat.blogspot.com// diakses pada
Selasa 18 Maret 2014 pukul 09.00 WIB
19