Anda di halaman 1dari 13

KEWAJIBAN PUASA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadis Ahkam


Dibina Oleh Bapak Abdul Haq Syawqi, S.HI.,M.HI.

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Jamaluddin Syarif (21382011044)
Moh. Ari Mabrur (21382011025)
Qolyubi Rohman (21382011069)
Miratul Jennah (21382012023)
Risqina Utami Trie R. (21382012031)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kewajiban Puasa ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Hadis Ahkam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasana tentang
Kewajiban Puasa bagi pembaca dan penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Haq Syawqi, S.HI.,M.HI. selaku
dosen di mata kuliah Hadis Ahkam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangunkan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Sampang, 25 Oktober 2022

Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4
A. Latar belakang................................................................................................4
B. Rumusan masalah...........................................................................................4
C. Tujuan pembahasan........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Pengertian Puasa ...........................................................................................5
B. Kafarat Puasa ................................................................................................5
C. Rukhsah Puasa ..............................................................................................6
D. Macam Puasa.................................................................................................7
E. Puasa Bagi Orang Yang Sudah Meninggal Dunia.........................................10
BAB II PENUTUP....................................................................................................12
A. Kesimpulan ...................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................12
C. Daftar Pustaka................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi umat Islam Berpuasa adalah suatu kewajiban yang harus ditunaikan. Karena
Puasa merupakan rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap orang yang mengaku dirinya
seorang muslim.
Puasa merupakan ibadah yang telah lama berkembang dandilaksanakan oleh manusia
sebelum Islam.Islam mengajarkan antara lainagar manusia beriman kepada Allah SWT,
kepada malaikat-malaikatNya,kepada kitab-kitabNya, kepada rosul-rosulNya, kepada hari
akhirat dankepada qada qodarNya. Islam juga mengajarkan lima kewajiban pokok,yaitu
mengucapkan dua kalimat syahadat, sebagai pernyataan kesediaanhati menerima Islam
sebagai agama, mendirikan sholat, membayar zakat, Mengerjakan puasa dan menunaikan
ibadah haji.
Kedudukan puasa ramadhan dalam Islam dan bagi kaum muslimin sangatlah penting.
Ia adalah sebuah kewajiban yang harus ditunaikan sebagaimana kewajiban shalat lima waktu.
Karena itu, setiap muslim seyogyanya memahami hal-hal yang berkenaan dengannya. Agar
tercapai tujuan ibadah yakni diterima disisi Allah swt. yang dimana salah satu syaratnya
adalah harus sesuai dengan petunjuk-Nya.Disini kami akan membahas tentang Kewajiban
Berpuasa, Kaffarah,Rukhsah dan Macam-macam Puasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Puasa ?
2. Apa saja Kafarat Puasa ?
3. Rukhsah Puasa ?
4. Macam- macam Puasa ?
5. Puasa bagi orang yang sudah meninggal dunia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian puasa baik secara bahasa maupun istilah
2. Untuk mengetahui kafarat puasa
3. Untuk mengetahui Rukhsah puasa
4. Untuk mengetahui macam- macam puasa
5. Untuk mengetahui Puasa bagi orang yang sudah meninggal dunia.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa
Arti shaum (puasa) dalam bahasa Araba adalah menahan diri dari sesuatu. Shaama
‘antil kalaam artinya menahan diri dari berbicara. Allah Swt. berfirman:
ُ ْ‫اِنِّ ْي نَ َذر‬.......
‫ت لِلرَّحْ مٰ ِن‬
“Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pengasih”.
(QS. Maryam:26)

Puasa yang dimaksud dalam ayat ini adalah diam, tidak berbicara. Orang-orang Arab
mengatakan shaama an-nahaaru (siang sedang puasa) apabila gerak bayang-bayang benda
yang terkena sinar matahari berhenti pada waktu tengah hari.
Sedangkan arti shaum menurut istilah syariat adalah menahan diri pada siang hari dari
hal-hal yang membatalkan puasa, disertai niat oleh pelakunya, sejak terbitnya fajar sampai
terbenamnya matahari. Artinya, puasa adalah penahanan diri dari syahwat perut dan syahwat
kemaluan, serta dari segala benda konkret yang memasuki rongga dalam tubuh (seperti obat
dan sejenisnya), dalam rentang waktu tertentu yaitu sejak terbitnya fajar kedua (yakni fajar
shadiq) sampai terbenamnya matahari yang dilakukan oleh orang tertentu yang memenuhi
syarat, yaitu beragama islam, berakal, dan tidak sedang haid dan nifas, disertai niat yaitu
kehendak hati untuk melakukan perbuatan secara pasti tanpa ada kebimbangan, agar ibadah
berbeda dari kebiasaan.1
B. Kafaratpuasa
Puasakafaratadalahpuasauntukmenebussatukesalahantertentu yang telahditetapkan
oleh pembuatyaituallahswt.
Kalaubukankarenasuatukesalahanataupelanggaran,tentunyatidakadakewajibanmelaku
kanpuasakafarat.
Hukumpuasakafaratwajibdikerjakankarenamemangditujukanuntukmenebusberbagaijeniskesal
ahanataupelanggarandarisuatupekerjaan.
Ada beberapajenispuasakafarat yang telahditetapkan oleh syariat, anatara lain:
a. Kafaratkarenamelanggarsumpah
Salah satubentukkafarat orang yang melanggarsumpahadalahpuasatigahari.

1
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Depok: Gema Insani, 2010), 19.

5
Sebenarnyapuasakafaratbukansatu-satunyacarauntukmembayarkafarat.Cara
lainnyadisebutkansebagaifirman Allah Swt.

ْ ُ‫ط َعا ُ\م َع َش َر ِة َم ٰس ِك ْينَ ِم ْن اَوْ َس ِط َما ت‬


‫ط ِع ُموْ نَ اَ ْهلِ ْي ُك ْم اَوْ ِكس َْوتُهُْ\م اَو تَحْ ِر ْي ُ\ر َرقَبَ \ ٍة ۗفَ َم ْن لَّ ْم‬ ْ ِ‫ارتُهٗ ٓ ا‬
َ َّ‫فَ َكف‬
‫صيَا ُ\م ثَ ٰلثَ ِة اَي ٍَّام‬
ِ َ‫يَ ِج ْد ف‬
“maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang
miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau
memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa
tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari.” (Qs. Al-
Maidah : 89).2

a. Kafaratjima’ Ramadhan
Berhubunganbadan disianghari Ramadhan. Salah
satukafaratnyaadalahberpuasaselama 60 hariberturut-turut
b. Kafaratpelanggaran haji
Membunuhbinatangburuansaat ihram. Salah
satukafaratnyaadalahberpuasasejumlahhari yang
seimbangdenganbanyaknyaMud makanan yang seharusnyaiakeluarkan.
c. Puasakafaratkarena salah membunuh
Membunuhseorangmuslimtanpasengaja. Salah
satukafaratnyaadalahberpuasaselama 60 hariberturut-turut.
d. Puasakafaratkarenamenziharistri
Seorangsuamimelakukanzhihar (menyamakanistridenganwanita mahram).
Suami haram hukumnyaberhubunganintimdenganistri yang di zhihar.
Jikasampaimelakukanhubunganintim ,makaiaharusmembayarkafarat, salah
satunyaberpuasaselama 60 hariberturut-turut.3
C. Rukhsah puasa
Secara bahasa, kata rukhsab (‫ )رخصة‬berasal dari kata rakbusa (‫ )رخص‬yang secara umum
bermakna “keringanan dan kemudahan”, juga memiliki makna lain sebagaimana yang
disebutkan dalam Lisan al-Arab, kata ruksab mempunyai banyak makna, diantaranya.
1. Halusnya sentuhan. Dikatakan (‫“ )رخص البدن‬rabusa al badanu” (badan yang halus
dan lembut sentuhannya).

2
Ahmad Sarwat, PuasaBukanHanyaSaat Ramadhan, (Jakarta, PT GramediaPustaka Utama), hlm 28.
3
Abu Aunillah AL-Bajury, BukuPintar Agama Islam, (Yogyakarta, DIVA Press, 2015),Hlm 169

6
2. Turunnya harga. (‫“ )رخص الشئ رخصا‬rakbusa ars syai’u rukbsan” (harga barang itu
murah).
3. Izin terhadap sesuatu setelah ada larangan. (‫“ )رخص له في األمر‬rakbusa labu fil amri”
(diizinkan suatu perkara untuknya).
Kata rukbsab mengikuti wazan fu’lab, seperti lafadz gurfab, yang menjadi lawan
kata dari tasydid (memberatkan), yakni rukbsab
ِ ‫صهُ َك َما يَ ْك َرهُ َأ ْن تُْؤ تَى َم ْع‬
ُ‫صيَتُه‬ ُ َ‫إن هللاَ يُ ِحبُّ َأ ْن تُْؤ تى ُرخ‬
َّ

Artinya: Sesungguhnya Allah senang jika didatangi rukhsah (kemudahan) yang ia


berikan, sebagaimana dia membenci ketika didatangi maksiat-Nya.

Setiap muslim setidaknya memahami bahwa Ibadah puasa tidak bersifat memberatkan,
sehingga setiap muslim harus mengetahui kemudahankemudahan yang telah ditetapkan oleh
Allah swt. kepada para hamba-Nya pada keadaan-keadaan tertentu dalam berpuasa. Hal
tersebut biasa diistilahkan dengan rukhṣah. Tetapi dengan adanya rukhṣah, bukan berarti
menjadi alasan untuk meninggalkan kewajiban berpuasa di bulan ramadhan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa rukhṣah adalah keringanan. Maka bentuk
keringanan yang dimaksud dalam ibadah puasa ini adalah, keringanan untuk tidak berpuasa
pada waktu yang telah ditentukan yakni bulan Ramadhan. Tentu dengan konsekuensi
mengganti puasa yang ditinggalkan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh
syari’at.Secara garis besar, pengganti puasa ramadhan ada dua bentuknya. Pertama,
Menggantinya dengan berpuasa yang semisal sejumlah hari yang ditinggalkan dalam bulan
ramadhan, yang biasa diistilahkan dengan qada. Puasa qadadikerjakan kapan pun diluar bulan
ramadhan dengan syarat, yakni dikerjakan sebelum datangnya ramadhan berikutnya. Kedua,
Membayar fidyah bagi orang yang sama sekali tidak mampu untuk membayar utang
puasanya dengan cara mengqada.

Golongan yang mendapatkanRukhsah dalam Ibadah puasa, yaitu orang sakit, musafir
(orang yang berpergian jauh), wanita Haid dan Nifas, orang Tua Renta dalam keadaan lemah
dan orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya, serta wanita Hamil dan Menyusui.4

D. Macam- macam puasa


Macam -macampuasaterbagimenjadi 4 yaitu:
1. Puasawajib

4
Irsyad Rafi, “Golongan Yang Mendapatkan Rukhsah Dalam Ibadah Puasa dan Konsekuensi Hukumnya,”
Jurnal Bidang Kajian Islam, 2 (2018), 205-212.

7
Puasa yang wajibdilaksanakanuntukmemenuhiperintah Allah Swt, dan
jikaditinggalkanmendapatdosa. Puasawajibterbagimenjadi 3 yaitu:
a. Puasa di bulan Ramadhan
Puasa Ramadhan adalahpuasa yang dilaksanakanpadabulan Ramadhan yang
dilaksanakansetiapharinyaselama 29 atau 30 hari. Puasainidilaksanakan pada
saatterbitfajarsampaiterbenamnyamatahari.
b. Puasanazar
Puasanazaradalahorang yang bernazarpuasakarenamenginginkansesuatu, dan
wajibdilaksanakansetelahkeinginantersebuttercapai, dan
apabilatidakdikerjakanakanmendapatdosa dan akandikenakandenda/kifarat.

c. Puasakifarat
Puasakifaratadalahpuasauntukmenebusdosakarenamelakukanhubungansuamiis
tri pada sianghari pada saatbulan Ramadhan,
makadendanyaadalahberpuasaduabulanberturut-turut
2. Puasa sunnah
Macam-macampuasa yang disunnahkan oleh Rasulallah SAW
berdasarkandalilshahihadalahsebagaiberikut.
a. Puasahariarafah
Disunahkan pada selain orang yang berhaji yang dilaksanakantanggal 9
Dzulhijjah.
“puasahariarafahitumenghapusduatahun, setahunsilam dan setahun yang akan
dating, dan puasaasyuraitumenghapusdosasetahunsebelumnya” (HR. Muslim).
Puasatasyu’a dan asyura
Puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram
“…. Jikasampaipadatahudepaninsyaallahkitapuasatasyu’a.
b. Puasa 6 haribulansyawal
“Barangsiapa yang berpuasadibulan Ramadhan dan meneruskandengan 6
haridibulansyawal, makaiasepertiberpuasasepanjangtahun”(HR. Muslim).
c. Memperbanyakpuasadibulansya’ban
Dari aisyahRadhiyallahu’anha, diaberkata, “akutidakpernahmelihatRasulallah
SAW menyempurnakanpuasasebulanpenuhkecuali pada bulan Ramadhan. Dan
akutidakpernahmelihatbeliau SAW memperbanyakpuasadibulan-bulan lain
sepertisya’ban. (HR, Bukhari Muslim).

8
d. Memperbanyakpuasadibulanmuharram
“puasa yang paling utamasetelahbulan Ramadhan adalahbulanmuharram. Dan
sholat yang paling utamasetelahsholatfardhuadalahsholatmalam”.(HR. Abu
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).
e. Puasasenin dan kamis
“sesungguhnyasegalaawalseluruhhambadipaparkan pada harisenin dan kamis”
(HR. Abu Daud).
f. Puasa 3 harisetiappertengahanbulan
“berpuasalahselamatigahari pada setiapbulan, karenasesungguhnyakebaikan di
kalikansepuluh,sehinggapuasaitu (puasa 3 hari)
samadenganpuasasatutahunpenuh” (HR. Bukhari Muslim).
g. Puasanabiyullahdaud
Puasa yang paling disukaidisisiallahadalahpuasaDawud,
yaituberpuasaseharidanberbukasehari”(HR.Muslim, Nasa’I, dan ibnuMajjah).
3. Puasamakruh
a. Berpuasapadaharijumat
Berpuasa di harijumathukumnyamakruh,
kecualiiaberpuasasebelumatausesudahnya,
atauiaberpuasadawudlalujatuhpadaharijumat, atau juga pada saatpuasa sunnah
pas jatuh pada harijumat. Puasabolehdilakukan,
karenabukandengansengajaberpuasapadaharijumat.
b. Puasasetahunpenuh (puasadahr)
puasadahradalahpuasa yang dilakukansetahunpenuh,
sebagaimandisebutkandalamhadistberikutini:
artinya Umar bertanya : “yaRasullah, bagaimanadengan orang yang
berpuasasatutahunpenuh?” Rasullah SAW menjawab
“iadipandangtidakberpuasa juga tidakberbuka”(HR. Muslim).
c. Puasawishal
Puasawishaladalahpuasa yang tidakmemakaisahurmaupunbuka.
Puasainidiperbolehkan oleh Rasullah SAW namundimkruhkanuntukumatnya.

4. Puasa haram

9
Puasa haram ialahpuasa yang pada
saatitumemangdiharamkanuntuksemuaumatislam,
jikakitamelaksanaknnyamakakitamendapatkandosa, dan
jikasebaliknyakitamendapatkanpahala. Allah telahmenentukanhukum agama
telahmengharamkanpuasadalambeberapakeadaan, diantaranyaialah:

a. Puasa pada tanggal 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah


b. PuasahariTasyriktanggal 11, 12, 13 bulanDzulhijjah
c. Puasa pada hari yang diragukan.5
E. Puasa bagi orang yang sudah meninggal dunia
Al-Tirmidzi merawikan dari ibnu umar r.a. yang berkata “siapa saja yang meninggal
dunia dan menanggung kewajiban puasa selama sebulan (Ramadhan), tanggungan puasanya
harus diganti dengan memberi makan orang miskin, setiap hari puasa diganti dengan
makanan sehari untuk orang miskin,”Al-Tirmidzi. Al-shaum, Bab “Ma Ja’amin al Kaffarah”
hadist no. 718).
Yang lebihutamaadalahkerabatdekat , orang yang di izinkan,
atauahliwarismenggantipuasa orang yang meninggal dunia
tersebutdenganpuasaqadhasetelahbulan Ramadhan. Hal inisebagaimana yang diriwayatkan
oleh aisyahr.aberikut:
ُ‫صا َم َع ْنهُ َولِيُّه‬ ِ ‫َم ْن َماتَ َو َعلَ ْي ِه‬
َ ‫صيَا ٌ\م‬
“Rasullah SAW bersabda, orang-orang yang meninggal dunia dan
menanggungkewajibanpuasa, walinyaharusberpuasauntuknya.”
DalamRiwayatlain, Ibnu Abbas r.amenceritakan:
ِ ‫ َأفََأ ْق‬،‫صوْ ُم َشه ٍْر‬
‫ضي ِه‬ ْ ‫ يَا َرسُو َل هَّللا ِ ِإ َّن ُأ ِّمي َمات‬:‫ال‬
َ ‫َت َو َعلَ ْيهَا‬ َ َ‫ فَق‬،‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى النَّبِ ِّي‬
‫ضى‬َ ‫ق َأ ْن يُ ْق‬ ُّ ‫ فَ َديْنُ هَّللا ِ َأ َح‬:‫ قَا َل‬،‫ ” نَ َع ْم‬:‫َع ْنهَا؟ قَا َل‬
“seoranglaki-laki dating kepadanabi SAW. Iabertanya, ‘wahaiRasullah, ibukutelahmeninggal
dunia dan iamenanggungkewajibanpuasaselamasebulan.
Apakahakuharusmengqodhapuasanya?’ Nabi SAW menjawab, ‘ya utang
kepadaallahitulebihwajibdibayar.’” (Al-Bukhori, al-shaum, Bab “man matawaalaihishaum,
hadist no.1852, muslim, Al-Shiyam, Bab “Qadha al-shiyam an al-mayyit, no. hadist,
1147,1148)
Ketentuaniniberlakubagi orang yang meninggal dunia
dalamkeadaanmenanggungkewajibanpuasakarenasuatuudzur,
5
ZaenalAbidin, FiqhIbadah, (Yogyakarta, CV Budi Utama, 2020), hlm 45

10
tetapisebelummeninggaliamasihmemilikicukupwaktuuntukmengqhadanya, pada
saatudzuritutelahhilang, sepertiuzursakitlalusembuhatau yang lainnya.Begitu juga
berlakubagi orang yang tidakberpuasatanpaudzursecaraumum.6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
Toto Edidarmo, RingksanFiqhMadzhab Imam Syafii, (Jakarta Selatan, PT MizanPublika, 2009), hlm 230

11
Puasa yang dimaksud dalam ayat ini adalah diam, tidak berbicara. Orang-orang Arab
mengatakan shaama an-nahaaru (siang sedang puasa) apabila gerak bayang-bayang benda
yang terkena sinar matahari berhenti pada waktu tengah hari.
Hukumpuasakafaratwajibdikerjakankarenamemangditujukanuntukmenebusberbagaije
niskesalahanataupelanggarandarisuatupekerjaan.

Setiap muslim setidaknya memahami bahwa Ibadah puasa tidak bersifat


memberatkan, sehingga setiap muslim harus mengetahui kemudahankemudahan yang telah
ditetapkan oleh Allah swt. kepada para hamba-Nya pada keadaan-keadaan tertentu dalam
berpuasa. Hal tersebut biasa diistilahkan dengan rukhṣah. Tetapi dengan adanya rukhṣah,
bukan berarti menjadi alasan untuk meninggalkan kewajiban berpuasa di bulan ramadhan.

Puasa yang wajibdilaksanakanuntukmemenuhiperintah Allah Swt, dan


jikaditinggalkanmendapatdosa.

Al-Tirmidzi merawikan dari ibnu umar r.a. yang berkata “siapa saja yang meninggal
dunia dan menanggung kewajiban puasa selama sebulan (Ramadhan), tanggungan puasanya
harus diganti dengan memberi makan orang miskin, setiap hari puasa diganti dengan
makanan sehari untuk orang miskin,”Al-Tirmidzi. Al-shaum, Bab “Ma Ja’amin al Kaffarah”
hadist no. 718).

B. Saran
Demikian makalah yang di buat, besar harapan semoga dapat bermanfaat bagi
kalangan banyak. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu saran dan keritik yang membangun sangat di harapkan agar makalah ini dapat di susun
menjadi lebih baik lagi.

Daftar Pustaka
Az-Zuhaili Wahbah, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Depok: Gema Insani, 2010

Sarwat Ahmad, PuasaBukanHanyaSaat Ramadhan, Jakarta, PT GramediaPustaka Utama

12
Abu Aunillah AL-Bajury, BukuPintar Agama Islam, Yogyakarta, DIVA Press, 2015
Irsyad Rafi, “Golongan Yang Mendapatkan Rukhsah Dalam Ibadah Puasa dan Konsekuensi
Hukumnya,” Jurnal Bidang Kajian Islam, 2 2018
ZaenalAbidin, FiqhIbadah, (Yogyakarta, CV Budi Utama, 2020

13

Anda mungkin juga menyukai