Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH SHOLAT DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN

Dalam Islam, shalat adalah amal ibadah yang paling utama. Shalat sendiri merupakan salah satu
rukun Islam. Bahkan dalam surah al-Baqarah ayat 143, Allah menyebutnya sebagai iman.
Kedudukan shalat begitu mulia sehingga Rasulullah menyebutnya sebagai cahaya. Shalat sangat
ampuh dalam menghapus dosa dan meninggikan derajat.
Bagi para sahabat, yang mana mereka diajari shalat langsung oleh Rasulullah, urusan yang paling
penting adalah shalat, sebagaimana dituturkan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin alKhaththab. Keduanya berkata dalam momen yang berbeda, Ketahuilah, sesungguhnya urusan
kalian yang paling penting bagiku adalah shalat. Barangsiapa menyia-nyiakannya maka ia pasti lebih
menyia-nyiakan amal ibadah yang lain. (Majmu Fatawa 22/40)
Perjalanan historis shalat cukup panjang. Shalat yang ragamnya sangat banyak itu ditetapkan oleh
Allah secara bertahap sesuai kondisi kesiapan Rasulullah dan para sahabat beliau, sebagai metode
terbaik agar Islam menjadi agama yang mudah dan tidak menyulitkan sama sekali.
AWAL MULA SHALAT
Dalam sejarah Islam, shalat yang pertama kali diperintahkan oleh Allah adalah shalat qiyamul lail
atau yang bisa disebut tahajjud. Mulanya qiyamul lail diwajibkan kepada Rasulullah dan para
sahabatnya namun kemudian dijadikan oleh Allah sebagai satu shalat yang tathawwu. Dalam hadits

Zurarah, Aisyah mengenang sejarah shalat dengan mengawali pertanyaan, Bukankah kalian
membaca firman Allah, Wahai orang yang berselimut.? Zurarah menjawab, Betul. Aisyah
melanjutkan, Allah mewajibkan qiyamul lail pada awal surah ini, kemudian Rasulullah dan para
sahabatnya melaksanakan kewajiban tersebut selama satu tahun. Allah memegang teguh akhir ayat
ini di langit selama dua belas bulan, sampai pada akhirnya turunlah keringanan pada akhir surah ini.
Setelah itu qiyamul lail yang sebelumnya merupakan kewajiban berubah menjadi sunnah. (Shahih
Muslim no. 746)
Di antara hikmah mengapa Allah menetapkan demikian adalah sebagai metode latihan bagi
Rasulullah dan para sahabat beliau agar terbiasa dengan shalat yang penuh perjuangan keras
tersebut, sehingga nantinya tatkala kewajiban shalat diganti dengan shalat yang lima waktu,
Rasulullah dan para sahabat beliau merasa ringan dan mudah. Dan memang qiyamul lail sendiri
sudah menjadi syariat bagi umat-umat sebelum Nabi Muhammad diutus.
Dari pengalaman shalat qiyamul lail yang semula diwajibkan tersebut, Nabi Muhammad
menganjurkan umatnya untuk membiasakannya. (Shahih at-Targhib wa at-Tarhib no. 624).
Disamping itu, shalat qiyamul lail adalah shalat yang terbaik setelah shalat fardhu dan juga paling
disukai Allah. (Shahih al-Bukhari no. 1131; Shahih Muslim no. 1159, 1163) Bahkan qiyamul lail
sangat membekas dalam qalbu (hati) sebagaimana dijelaskan Nabi, Dia akan menjadi giat dengan
jiwa yang baik dan mendapatkan kebaikan. (Shahih Sunan Ibnu Majah no. 1094) Atau, Dia akan
menjadi segar dengan jiwa yang bersih. (Shahih al-Bukhari no. 1142; Shahih Muslim no. 776)
DIMULAINYA SHALAT LIMA WAKTU

Kedudukan qiyamul lail kemudian digantikan oleh shalat lima waktu sebagai kewajiban bagi setiap
muslim. Perintah shalat lima waktu sebagai kewajiban ini disampaikan Allah langsung kepada Nabi
Muhammad melalui momen isra miraj, yang awalnya Allah menetapkan lima puluh kali shalat
dalam sehari namun kemudian Allah menetapkan hanya lima kali sehari, setelah Rasulullah meminta
keringanan kepada Allah. Itu lima yang sama dengan lima puluh, ketetapanku tidak akan berubah,
tegas Allah kala itu. (Shahih al-Bukhari no. 349, 1636, 3342; dan lainnya.)
Sebagai wujud syukur atas hal tersebut, Rasulullah tetap menaruh perhatian besar dan semangat
yang tinggi dalam pelaksanaan qiyamul lail, sampai-sampai kedua kaki beliau bengkak karena
saking lamanya mengerjakan qiyamul lail. (Shahih al-Bukhari no. 1130; Shahih Muslim no. 2819)
Pagi hari setelah peristiwa isra` miraj, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mengajari Rasulullah
tentang waktu-waktu shalat dan tata cara pelaksanaannya. Malaikat Jibril langsung mengimami
Rasulullah di Baitullah sebanyak dua kali. Jibril mengerjakan shalat Zhuhur pada kali yang pertama
ketika matahari tergelincir yang karenanya disebut shalat al-ula (yang awal). Jibril kala itu
memerintahkan kepada Rasulullah agar shalat ditegakkan dan dikumandangkan kepada manusia,
Ash-Shalatu jamiah. Para sahabat pun berkumpul, Malaikat Jibril mengimami Rasulullah
sementara Rasulullah mengimami para sahabat. Begitu pula pada shalat selanjutnya. Kisah ini
diriwayatkan dalam Mushannaf Abdur Razzaq 1/455 no. 1773.
Dikatakan oleh as-Suhaili dalam ar-Raudh al-Anif 1/163, Para penulis kitab Shahih sepakat bahwa
kisah ini, yakni kisah Malaikat Jibril mengimami Rasulullah, terjadi pada pagi hari sepulang beliau
dari isra` miraj, lima tahun setelah beliau diangkat menjadi Nabi.

Rasulullah mengerjakan shalat bersama sejumlah sahabat dalam beberapa kesempatan namun belum
beliau lakukan setiap waktu. Beliau pernah mengerjakan shalat bersama Ali bin Abi Thalib di
rumah al-Arqam, bersama Khadijah Ummul Mukminin setelah Malaikat Jibril mengimami beliau.
Akan tetapi kala itu shalat jamaah belum ditekankan. Baru disyariatkannya shalat jamaah adalah
di Madinah setelah hijrah yang kemudian menjadi syiar terbesar agama Islam.
Hijrah ke Madinah juga menjadi titik tolak disyariatkannya shalat lima waktu tersebut yang
awalnya hanya dua rakaat menjadi empat rakaat. Aisyah mengutarakan sejarah itu, Shalat telah
ditetapkan dua rakaat. Kemudian Nabi hijrah dan shalat tersebut ditetapkan menjadi empat rakaat.
Sedangkan shalat ketika dalam safar tetap seperti semula. Kecuali shalat Maghrib karena merupakan
shalat Witr pada siang hari, serta shalat Shubuh karena bacaan di dalamnya cukup panjang. (Shahih
al-Bukhari no. 350, 1090, 3935; Musnad Ahmad 6/241)
Di Madinah pula, ditetapkan syariat qashar (meringkas) shalat bagi yang bepergian. Abdullah bin
Abbas meriwayatkan, Allah telah mewajibkan shalat melalui lisan Nabi kalian; ketika mukim
empat rakaat, ketika safar dua rakaat, dan ketika menghadapi rasa takut satu rakaat. (Shahih
Muslim no. 687) Tepatnya dengan Allah menurunkan wahyuNya surah an-Nisa` ayat 101.

Berikut ini manfaat gerakan sholat bagi kesehatan tu buh:


TAKBIRATUL IHRAM.
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau
dada bagian bawah
Manfaat:
Gerakan ini melancarkan aliran darah,
getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan.
Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh.
Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi
lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas
RUKUK.
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas
air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat:
Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus
vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.

Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah.
Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot otot bahu hingga
ke bawah.
Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
ITIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat:
Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud.
Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik.
Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat:
Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak.
Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir
maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
Karena itu, lakukan sujud dengan tumaninah, jangan tergesa gesa agar
darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan
gangguan wasir.
Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi
kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ).
Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat:
Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf
nervus Ischiadius.
Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan
penderitanya tak mampu berjalan.
Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung
kemih (urethra),
kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens.
Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi.
Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot
tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali.
Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjag kelenturan
dan kekuatan organ-organ gerak kita.
Itulah sebagian manfaat duduk dalam sholat di pandang dari segi kesehatan.
Dan salah satu dari rangkaian shalat yang begitu indah, adalah duduk diantara dua sujud.
Dan pada aaat itulah semua untaian doa dirangkum. Seluruh kalimat yang diucapkan saat
duduk antara dua sujud itu adalah doa, seluruhnya..

Itulah doa yang diajarkan oleh Tuhan Sang Pencipta kepada mahluk yang dicipta-Nya.
Rangkuman semua permintaan seorang mahluk dalam segala problematika hidupnya
RobbighfirliiTuhan ampuni diriku
Warhamni kasihanilah daku
Wajburni dan segala dosa dan salahku
Warfani dan derajatku
Warzuqni.. dan rezekiku
Wahdinii.. dan petunjuk bagiku
Wa aafinii.. dan kesehatanku
Wafuaanni.. dan maafkanlah diriku
Untaian itu dimulai dengan permohonan ampun, sebagai ungkapan kerendahan diri di depan Sang
Khalik.
Diakhiri dengan permintaan maaf, agar IA berkenan dengan segala tutur dan pinta.

Adalah penting agar kita dikasihi, disayangi dicintai. Dari sekian milyar mahluk bernama manusia
yang telah dan akan diciptakan-Nya, maka sungguh pantas bila kita perlu memohon sejuk kasihNya.
Sumpah-Nya jelas bahwa tidak semua manusia akan menerima kasih sayang-Nya. Jelas bahwa
kenikmatan dunia bukanlah fakta bahwa seseorang diberi limpahan kasihnya.
Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan
tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu
dengan jin dan manusia bersama-sama. (QS. As-Sajdah :13)
.
SALAM
Gerakan:
Memutar
kepala
ke
kanan
dan
ke
kiri
secara
maksimal.
Manfaat:
Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di
kepala.
Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi
mempercantik diri wanita luar dan dalam.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,

maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS. Al-Baqarah : 186)

Anda mungkin juga menyukai