Amalan
Bulan Muharram 1443 H merupakan satu di antara bulan-bulan yang mulia (al-
asyhur al-hurum), yang diharamkan berperang di bulan ini.
Selain itu, bulan yang utama setelah bulan Ramadhan, sehingga kita
disunnahkan berpuasa terutama pada hari ‘Asyura, yakni pada tanggal 10 Muharram.
Marilah kita bersama-sama mengulas kembali sejarah tahun baru Hijriah, yakni
sejarah penanggalan atau penetapan kalender Islam, yang diawali dengan
1 Muharram, serta bagaimana kita menyikapi peringatan Muharram 1443 H, apakah
tetap menggelar pengajian akbar atau menjalankan ibadah di rumah masing-masing
saat hari 1 Muharram 1443 H tiba.
Pada awal bulan ini marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Alloh
yang telah memberikan anugrah-Nya yang sangat agung kepada para hamba-Nya
yang beriman dan bertaqwa.
Bulan ini merupakan bulan yang sangat bersejarah, yang mengingatkan kita
akan peristiwa-peristiwa agung. Dengan mengetahui peristiwa tersebut diharapkan
kita bisa mengambil pelajaran berharga. Alloh Swt. berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah
(berbagai kejadian besar); Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Qs.
Ali Imran: 137)
Dalam kitab Tanbiihul Ghaafiliin Syaikh Abu Laits Assamarqandy menyebutkan 10
peristiwa besar yang terjadi pada bulan Muharram. Lima di antaranya adalah
diterimanya taubat Nabi Adam As. dan Siti Hawa setelah beliau berdua berpuluh-
puluh tahun memanjatkan doa.
Artinya: “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang
tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang
tinggi.”
Yang ketiga, Berlabuhnya kapal Nabi Nuh As. setelah terjadinya banjir bandang yang
hampir menenggelamkan seluruh daratan di permukaan bumi.
Yang ke empat, diselamatkannya Nabi Musa As. dari kejaran Raja Fir’aun,
dengan terbelahnya air laut yang menjadi jalan bagi Nabi Musa beserta umatnya. Dan
ditenggelamkannya Raja Fir’aun beserta bala tentaranya setelah Nabi Musa beserta
kaumnya sampai di daerah seberang.
“Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu
dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri
menyaksikan”
Yang ke lima, Nabi Yunus As. bisa keluar dari perut ikan paus. Hal ini
diabadikan dalam surat As-Shoffaat ayat 139-146.
Sebagai rasa syukur kita, kita bisa mengamalkan beberapa amalan yang
disunnahkan dalam bulan Muharram ini. Rasululloh Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah memfardhukan kepada bani Israil,
untuk puasa satu hari dalam setahun pada hari ‘Asyura, yaitu hari ke sepuluh dari
bulan Muharram. Maka dari itu hendaklah kalian berpuasa ‘Asyura dan lapangkanlah
nafkah kalian pada hari itu. Karena sesungguhnya barang siapa yang melapangkan
nafkah dirinya dan keluarganya dari hartanya sendiri pada hari ‘Asyura niscaya Allah
akan melapangkan rizkinya di sepanjang tahun.” (HR. Al-Baihaqi)
Khutbah II: