MARIFATUL INSAN
SK
Memahami konsepsi manusia dalam pandangan Al-Quran yaitu hamba Allah yang menggunakan seluruh potensinya hanya untuk
melaksanakan fungsi dan peran dalam menegakan Islam. sehingga terbangun kesadaran untuk menjalankan fungsi dan peran
hidup hanya dengan ikhlas bersama teman sejati di dalam Islam Kaffah.
KD
1. Memahami Prinsip dan proses serta kesempurnaan penciptaan manusia yang diciptakan atas qudrah dan iradah Allah
2. Memahami tujuan penciptaan manusia hanyalah untuk Ibadah yaitu melaksanakan fungsi dan peran dalam menegakan Islam
3. Memahami teman sejati dalam pelaksanaan fungsi dan peran hidup yaitu hizbullah dan musuh yang senantiasa menghalangi
dan memusuhi yaitu hizbusyayathin
4. Memahami pola hidup yang benar dalam pelaksanaan fungsi dan peran, yaitu pola hidup Islam Kaffah.
Pokok bahasan
1. Penciptaan Manusia.
a. Prinsip penciptaan Qs: 76:1
Yang dimaksud dengan prinsip penciptaan adalah keyakinan yang harus dipegang dalam penciptaan manusia. Yaitu
manusia ada, atas kemaha mampuan dan kehendak dzat Allah (atas qudrah dan iradah Allah)
b. Proses penciptaan manusia Ajali dan Alami Qs: 4:1/3:59/40:67/23:12-16
Yang dimaksud dengan proses adalah serangkaian aksi-aksi yang dilakukan secara bertahap dengan menggunakan
instrumen yang dibutuhkan dalam mencapai suatu tujuan. Proses penciptaan manusia terbagi dua
1) Proses Ajali yaitu penciptaan manusia tanpa melalui tahapan-tahapan, diciptakan langssung dari bahan dasar tanah
menjadi manusia. Contoh penciptaan Adam, Hawa dan Isa Qs; 15;26/4;1/3;59
2) Proses Alami yaitu penciptaan manusia melalui tahapan-tahapan. Diciptakan dari bahan dasar saripati tanah lalu
diciptakan menjadi sperma, lalu menjadi darah, segumpal daging dst. Contoh seluruh manusia kecuali Adam, Hawa
dan Isa Qs: 23;16-16
c. Bahan dasar manusia adalah dari tanah, saripati tanah dan ruh (ciptaan) Allah Qs: 32:6-9
d. Potensi dasar
Yang dimaksud dengan potensi adalah sesuatu yang dapat dikembangkan dan digunakan yang melekat pada diri
manusia atupun yang berada di luar diri manusia
1) Potensi internal
Fungsi adalah jabatan/kedudukan manusia. Yaitu khalifah artinya wakil Allah yang mewakili status Allah sebagai
Al-Mabud (yang ditaati) Qs: 2;30/15;28-30/38;26
Peran adalah Tugas. Yaitu melaksanakan seluruh kehendak Allah (menegakan Dien Islam) Qs: 33;72,73 /48;28
3. Teman Sejati dan Musuh Besar Manusia
a. Teman Sejati
1. Mukmin haq Qs: 3;118/4;69/49;15
2. Hizbullah Qs: 58;22
b. Musuh Besar
1. Kafirin dan Munafikin Qs: 8;73/63;4
2. Iblis dan Syetan Qs: 17;53/61-65
3. Hizbusyayathin Qs: 58;19
4. Pola Hidup Manusia Sepanjang Sejarah
a.
b.
c.
2.MARIFATULLAH
SK
Memahami bahwa tauhid adalah satu-satunya sikap yang benar kepada Allah. Serta menjadi satu-satu landasan dalam
pelaksanaan hidup beribadah. Sehingga seluruh perilaku hidupnya disadari sebagai bukti pengakuan dan penerimaan terhadap
RMU Allah, dan penolakan terhadap RMU selainnya. Yang dibuktikan dengan menerima sepenuhnya wujud Mulkiyatullah di Bumi
yaitu Khilafah Islam
KD
1. Paham bahwa marifatullah adalah kewajiban yang melekat pada setiap individu (wajib ain)
2. Paham dasar-dasar tauhid teoritis, yaitu meyakini mengakui kesempurnaan keahadan dzat Allah (assamad, lam yalid
walamyulad, walamyakullahu kufuan ahad). juga Paham dasar-dasar tauhid praktis, yaitu aplikasi/ penerapan tauhid teoritis
dalam seluruh aspek kehidupan, yang dibuktikan dengan hidup hanya menerima wujud RMU Allah
3. Paham bahwa apabila tidak menerima wujud RMU Allah, adalah kesyirikan, mengakibatkan kerugian yang sangat besar pada
tatanan kehidupan di dunia dan akhirat
4. Paham Realisasi hidup bertauhid yang di misalkan (amtsal) seperti pohon. adalah menerima kesatuan RMU Allah. Serta
menolak kesatuan RMU selain-nya dibuktikan dengan hidup ber-Mulkiyatullah (menerima Khilafah Islam)
Pokok bahasan
1. Kewajiban Marifatullah
Status hukum marifatullah adalah wajib ain, yaitu kewajiban yang melekat pada setiap individu setiap mukmin Qs:
47;19
Inti dari makrifatullah adalah memahami sikap tauhid kepada Allah. YaituLailaha-illallah, adalah sikap pengakuan
serta penerimaan kepada Allah satu-satunya yang berhak mengatur, berkuasa dan ditaati secara penuh. Dan
penolakan hak mengatur, hak berkuasa, dan hak ditaati secara penuh dari selain Allah
2.
Tauhidullah
Agar dapat bertauhidullah maka harus memahami dasar-dasar keyakinan tentang kesempurnaan keahadan dzat Allah.
Sampai lahir sikap Tauhid secara Teoritis. serta memahami fungsi dan peran Allah yang menjadi dasar-dasar penerapan
tauhid teoritis pada tatanan kehidupan manusia dalam wujud hidup ber-Khilafah Islam (Tauhid Praktis)
a. Tauhid teoritis
Yang dimaksud dengan tauhid teoritis adalah meyakini dan mengakui atas kesempurnaan keahadan dzat Allah. Yaitu
satu-satunya dzat tempat bergantung, satu-satunya dzat yang maha kuasa, dan satu-satunya dzat yang maha unggul.
Serta mengkufuri (tidak meyakini dan tidak mengakui) dzat selain-nya Qs: 112:1
1)
2)
3)
b.
Seluruh alam dan manusia serta segala sesuatu yang terjadi dan yang akan terjadi atas alam dan manusia,
sepenuhnya bergantung kepada ketetapan Allah (Allah Rabb) Qs: 31:20/11;6
Lam Yalid wa Lam Yuulad
Makna lam-yalid walam-yuulad adalah Allah satu-satunya dzat yang maha kuasa
Seluruh alam dan manusia serta segala sesuatu yang terjadi dan yang akan terjadi atas alam dan manusia,
sepenuhnya dikuasai oleh Allah (Allah Malik) Qs: 112;3/17;111/23;91
Walam Yakun Lahuu Kufuwan Ahad
Makna walam-yakullahu kufuwan-ahad adalah Allah satu-satunya dzat yang maha unggul
Seluruh alam dan manusia serta segala sesuatu yang terjadi dan yang akan terjadi atas alam dan manusia,
tiadak ada yang setara dengan Allah Qs: 112:4
Konsekwensi dari sat-satunya dzat yang unggul hanyalah Allah, maka hak Allah-lah segala bentuk kecintaan,
pengabdian dan pembelaan dari alam dan manusia (Allah Ilah) Qs: 2:255/17;44/24;41 /13;13
Tauhid praktis
Yang dimaksud tauhid praktis adalah pengakuan terhadap fungsi dan peran Allah sebagai Rab, Malik, dan Ilah pada
tatanan kehidupan manusia. yang dibuktikan dengan penerimaan atas pelaksana fungsi RMI Allah dalam wujud
Rububiyatullah, Mulkiyatullah, dan uluhiyatulaah. yang diperankan/ditugaskan oleh rasulnya dalam Khilafah Islam (Dien
Islam)
1.
2.
3.
3.
b.
4.
Hakikat syirik
1) Syirik Rububiyah Qs:79;21-24/72:1-2/18:26
Yang dimaksud dengan syirik Rububiyyah adalah menyekutukan Allah dalam system hukum dan perundangundangan. Maksudnya tidak mengakui dan tidak menerima Allah satu-satunya yang hak berfungsi sebagai Rabb,
yang dibuktikan dengan membuat alternative system hukum dan perundang-undangan selain wahyu Al-quran
2)
3)
Akibat syirik
1) Dihapus seluruh amalannya Qs: 39;65
2) Tidak di ampuni dosanya Qs: 4;48
3) Diharamkan masuk surga Qs: 5;72
Amsal tauhid
Amtsal Tauhid adalah gambaran realisasi hidup ber-RMI Allah dalam Al-Quran digambarkan seperti pohon dan hamba
(Syajaroh danRijal) Qs: 14;24-25/24;35-37
Realisasi hidup bertauhid diibaratkan pohon, yaitu kesatuan akar, batang, dan buah
Realisasi hidup bertauhid adalah mengakui dan menerima kesatuan system RMI Allah yang dibuktikan dengan
penerimaan wujud Mulkiyyatullah (Khilafah Islam)
3.MARIFATUR RASUL
SK
Peserta memahami bahwa rasul adalah pelaksana fungsi RMI Allah di bumi, yang ditugaskan untuk memimpin pelaksanaan
Rububiyatullah, Mulkiyatullah dan Uluhiyatullah dalam wujud Khilafah Islam. Sehingga seluruh manusia dapat hidup bertauhid
secara teoritis dan praktis, yang dibuktikan dengan menjadi teman sejati rasul, dan memiliki semangat untuk melanjutkan
penegakan risalahnya dengan beruswah kepada pola perjuangan yang diuswahkan oleh rasul
KD
1.
2.
3.
4.
Peserta memahami dasar-dasar keyakinan terhadap Rasul yaitu utusan Allah yang ditugaskan untuk memimpin pelaksanaan
RMU Allah dalam wujud Khilafah Islam, sebagai pelaksana fungsi RMI Allah bagi manusia di Bumi. agar manusia dapat hidup
beribadah dengan berlandaskan tauhid. secara teoritis ataupun praktis.
Peserta memahami Sunnah penegakan risalah RMU Allah yaitu 1. Berpola Furqon, Radikal, dan Revolusioner 2. Masyarakat
akan terbagi kepada dua kubu, yaitu kubu penerima risalah (teman sejati Rasul) dan Kubu yang menolak risalah (musuh
besar)
Peserta memahami sikap yang benar kepada Rasul yaitu menyertai, memuliakan, menolong, mentaati dan membela, serta
tertanam semangat melanjutkan risalahnya
Memahami pelanjut risalah Rasul yaitu Ulil Amri, Sabiquna Bilkhair, dan Ibadusshalihin
Pokokbahasan
1. Makna Rasul dan Misi risalahnya
a. Pengertian rasul secara terminologi Quran Qs: 7:105/22;75/73;15/65;11/35;9/48;28
Rasulullah adalah utusan Allah bagi seluruh manusia di bumi yang ditugaskan sebagai pelaksana fungsi RMI Allah. Agar
manusia terbebas dari perbudakan manusia dan menjadi budak Allah secara totalitas. Sehingga seluruh tatanan
kehidupan manusia menjadi wujud eksistensi Allah di bumi
b.
1)
Visi Rasul
Meluruskan Wahyuagar manusia dapat hidup ber-Rububiyyatullah dengan benar Qs: 12;110/5;48
Mengeluarkan Manusia dari kesesatan agar manusia dapat hidup ber-Mulkiyyatullah dan berUluhiyyatullah Qs: 14:5
Membinasakan Negeri yang dzalim agar tidak ada lagi fitnah bagi manusia dalam hidup ber-RMU Allah Qs:
29:31,32/28;58,59
Hujjah atas keadilan Allah sehingga manusia tidak ada alasan untuk tidak ber-RMU Allah Qs: 4;164,165
2)
Misi Rasul
a) Fungsi Rasul
1) Penafsir otoritatif wahyu Qs: 59:7
Yang dimaksud penafsir otoritatif adalah yang ditugaskan Allah untuk menjabarkan wahyu (rububiyyah
Allah) secara mutlak bagi seluruh manusia di bumi, sehingga manusia akan benar dalam pelaksanaan
wahyu, apabila menjadi umat Rasul (teman sejati Rasul)
2) Sebagai imam/ulil amri Qs: 2;124/16;120/33:45-46
Peran/tugas Ulil Amri
Daiyan & Sirajan Muniran; Dai & Juru Penerang Qs: 42:15/24:51/5:67
5)
2.
3.
4.
4.MARIFATU AL-QURAN
SK
Memahami Quran adalah satu-satunya petunjuk hidup bagi manusia, penjelasan-penjelasan dalam penjabaran petunjuk hidup,
dan pemisah/pembeda antara haq dan bathil. Sehingga ter bentuk kesadaran hidup harus menjadi pengikut Quran serta
menyadari bahwa satu-satunya pertanggung jawaban yang benar di akhirat hanyalah Al-Quran
KD
1. Memahami Al-Quran adalah Hudallinnas, Bayyinatminal huda dan Furqon
2. Memahami pengikut Quran adalah mumin haq (muttaqin), ulul albab dan mayakhsya. Serta paham penentang Quran
adalah Ahlul kitab, musyrikin, pendusta, dan orng-orang yang cinta dunia juga memahami akibat yang akan diterimanya
3. Memahami hubungan manusia dengan Quran adalah satu-satunya petunjuk hidup manusia dan satu-satunya pertanggung
jawaban yang akan diterima di akhirat adalah hidup mengikuti Quran
Pokokbahasan
1. Makna Al Quran
a. Pengertian Al-Quran
3)
Penentang Al-Quran
1) Ahlul kitab Qs: 2:88-89
Yang dimaksud Ahlul Kitab adalah orang-orang yang telah menerima pengetahuan tentang kitab-kitab Allah,
tetapi mereka memiliki kedengkian terhadap Rasul-rasul. Sehingga mereka terus mengingkari penjabaran
kitabullah yang dipimpin oleh Rasul
2) Musyrikin Qs: 41:5
Yang dimaksud Musyrikin adalah system hidup yang mengingkari adanya system hidup wahyu Allah, dibuktikan
dengan membuat alternatif system hidup yang menyimpang dari wahyu, serta terus menerus berupaya untuk
memadamkan cahaya kebenaran Quran Qs: 61;8-9
3) Pendusta Qs: 16:105-108
Yang dimaksud Pendusta adalah orang-orang yang ingkar setelah mengimani Quran disebabkan mereka lebih
mencintai kehidupan Dunia daripada Akhirat
Akibatnya:
Allah menutup dan mengunci mati hati mereka dari kebenaranQs: 16;108/2;6,7
c.
3.
Syariah
: System hukum dan perundang-undangan Qs: 42:13,21/12:76
Mulkiyah
: System kekuasaan Qs: 40:26
Uluhiyah
: System pengabdian Qs: 109:1-6
c.
Makna Islam
: Tunduk patuh, berserah diri hanya kepada Allah Qs: 2:112, 2:131
Makna Dien Islam adalah System hidup manusia yang melingkupi seluruh aspek kehi dupan (rububiyah, mulkiyah, dan
uluhiyah) bersumber dari wahyu,untuk melaksanakan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah agar selamat di dunia
dan akhirat
d.
e.
Talbis, Qs:6:136-137
2.
3.
6.MARIFATU THAGUT
SK
Memahami Thagut adalah system kekuasaan yang menyimpang, menentang, dan maker terhadap Dien Islam sehingga wajib
membenci, memusuhi, dan memerangi yang dibuktikan dengan berfungsi dan berperan dalam penegakan Dien Islam.
KD
1. Memahami Makna Thagut adalah penyimpangan, penentangan, dan makar terhadap RMU Allah (Dien Islam)
2. Memahami wujud RMU thagut adalah system kekuasaan yang senantiasa menggulirkan program penyimpangan,
penentangan dan makar terhadap Dien Islam. Dibuktikan dengan terus menerus memusuhi dan memerangi Dien Islam
dengan segala cara dan kekuatan-nya sepanjang masa
3. Memahami wajib bersikap membenci, memusuhi, dan memerangi terhadap Thagut dengan berfungsi dan berperan dalam
menegakan Dien Islam
Pokok bahasan
1. Makna Thagut
a. Arti dan makna Thagut dalam Al-Quran adalah
3.
7.MARIFATU HIJRAH
SK
Memahami Hijrah adalah satu-satunya pola perjuangan penegakan Dien Islam. sehingga terba ngun kesadaran pada diri peserta
untuk berhijrah Rububiyyah, Mulkiyah, dan Uluhiyyah baik diri ataupun social sebagai kewajiban yang akan menghantarkan
padakarunia Allah dan kemenangan Isalm sejati.
KD
1. Memahami makna, dan bentuk Hijrah sebagai pola perjuangan penegakan dienul Islam terhadap dien Thagut
2. Memahami hakikat hijrah adalah hijrah rububiyya, hijrah mulkiyah, dan hijrah uluhiyyah dengan proses diri dan sosial yang
pada prinsipnya berdasarkan pada perintah Rasul Allah.
3. Memahami Hukum Hijrah adalah wajib ain sesuai dengan sunah Rasul. Apabila dilaksanakan maka perjuangan penegakan
Islam akan mendapatkan kemenangan apabila ditinggalkan maka dzolim dan kehancuran Islam.
Pokok bahasan
1. Makna Hijrah
a. Arti dan makna Hijrah :
1.
Secara bahasa: Kata dasar Hijrah berasal dari hajaro-yahjuru- hajron, hijrotan, hijroonan, artinya: memutuskan,
meninggalkan, berpisah, atau pindah ke negri lain (Kamus Al Munawir, hal. 1489).
2.
Secara terminologi Al-Quran: Hijrah berarti MeninggalkanQs: 19:46/74:5, memisah kan Qs: 4:34, menjauhi Qs:
73:10.
3.
Makana yang sama (padan kata) dengan hijrah :
1) Makna kata al Ijtinab: menjauhkan diri Qs: 14:35-36
2) Makna kata al Buroah : melepaskan diri Qs: 10:41/60:4
4.
Tarif dalam hadist : Al-Hijratu Man Hajara Ma Nahallahu Anhu (HR-Bukhari dan Muslim) artinya : hijrah adalah
setiap orang yang meninggalkan segala yang dilarang Allah SWT)
b. Pengertian dalam Al-Quran: Hijrah ialah dikeluarkan (oleh Allah dan Rasul-Nya) dari negeri Jahiliyah menuju negeri
karunia Allah untuk menolong Allah dan Rasul-Nya (Qs. 59/8)
c. Bentuk-bentuk Hijrah
1) Hijrah Aqidah (Ar Rujj) Qs: 74:5
2) Hijrah kepada Allah (Illarobbi) Qs: 29:26
3) Hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya/kepemimpinan islam Qs: 4:100
4) Hijrah ke dalam baldah Islam Qs: 4:97
5) Hijrah fi sabillah Qs: 16:110
2. Hakikat hijrah
1) Hijrah Rububiyyah (Hijrah Citra diri/social) Qs: 29:26
2) Hjrah Mulkiyyah (Hijrah Cita diri/social) Qs: 4:100
3) Hijrah Uluhiyyah (Hijrah Karya diri/social) Qs: 22:58
3.
d.
10
Berdasarkan perintah Allah dan Rasulnya. Proses hijrah dalam bentuk aqidah maupun fisik, konkritnya menunggu
perintah rosul atau ikut kepemimpinan Islam
Hadist : La hijrota badal fathi walakin jihadun waniyatun. Artinya Tidak ada hijrah setelah futuh tetapi yang ada
tinggal jihad dan niat. Redaksi hadist di atas semakna dengan : tidak terputusnya hijrah sebelum futuh.
11
8.MARIFATUSYAHADAH
SK
Memahami bahwa syahadah adalah komitmen diri dan sosial dengan Allah, sebagai bukti mengakui serta menerima Allah satusatunya Dzat yang berhak memiliki fungsi RMI. Sehingga dihadirkan, dibenarkan, dan dibuktikan dengan adanya proses dan
implementasi pada seluruh tatanan kehidupan. sampai terbentuk individu Insan Kamil serta tatanan kehidupan masyarakat Ideal.
Yaitu Baldah Toyyibah Wa-Robbun Ghafur dalam wujud khilafah Islam
KD
1. Memahami makna Syahadah yaitu La-Ilaha-Ilallah dan Muhammdu Rasulullah
2. Memahami Refleksi makna Syahadah pada system diri dan social
3. Memahami Proses dan implemnentasi makna Syahadah pada system diri dan sosial
Pokok bahasan
1. Makna Syahadah
a. Makna La-Ilaha-Ilallah Qs:112;1-4/114;1-3
La-Rabba-Illallah (Tidak ada yang berhak menjadi penetap hukum/mengatur atas seluruh ciptaan-nya kecuali dzat
Allah)
Allah satu-satunya dzat tempat bergantung bagi seluruh ciptaan-nya Qs: 112;2/114;1 /13;16 Bukti Allah satusatunya dzat tempat bergantung adalah, adanya ketetapan-ketetapan dalam kehidupan yang tidak dapat di tolak.
Sehingga segala sesuatu yang terjadi ataupun yang akan terjadi, tidak terwujud kecuali dengan izin-nya.
La-Malika-Ilallah (Tidak ada yang hak berkuasa/menjadi Raja atas seluruh ciptaan-nya kecuali dzat Allah)
Allah satu-satunya dzat yang berkuasa penuh atas seluruh ciptaan-nya Qs: 112;3/ 114;2/17;111/38;26 Bukti Allah
berkuasa, adalah adanya system kekuasaan Allah di langit, di bumi dan di akhirat.
Tidak ada yang hak menetapkan/mengatur masyarakat kecuali Muhammad Rasu lullah. Rasulullah satu-satunya
yang diutus/ditugaskan oleh Allah untuk menjalankan fungsi Rabb Allah dalam wujud Rububiyahnya, (penafsir
otoritatif) buktinya semua rasul pasti menetapkan/mengatur seluruh aspek kehidupan manusia hanyalah dengan
kitabullah Al-Quran.
Tidak ada yang hak berkuasa/menjadi Raja kecuali Muhammad Rasulullah. Rasulullah satu-satunya yang
diutus/ditugaskan oleh Allah untuk menjalankan fungsi Malik Allah dalam wujud Mulkiyahnya, buktinya semua
rasul pasti menjalankan dan menegakan Din Islam.
3.
12
2)
3)
4)
5)
b.
Penguncian hasil tilawah dengan aktualisasi, sehingga tertanam komitmen Alhaqu Mirrabbika
Qs:2;147/18;29
Standarisasi :
Citra diri yang standar RMU adalah setia terhadap dien Islam sebagai pijakan dalam beramal dan membenci
dien selain Islam (syirik) QS 2:256
Cita diri yang standar RMU adalah secara diri terus - menerus meningkatkan dan memelihara Iman dan amal
saleh, secara sosial senantiasa berupaya untuk memiliki Etos Kerja/semangat dakwah dan pembinaan.
Karyadiri yang standar RMU adalah diri yang memenuhi 5 hal : amanu, hajaru, jahadu, awau, wanashoru. Qs:
8;74
Kristalisasi melalui sibghotullah pada diri Qs: 2;136-138
Proses integrasi system diri dengan RMU. Yaitu proses pemurnian RMU pada system diri sampai tidak terdapat
lagi hawahu. Contoh dua botol air. Kesatu berisi penuh dengan air sehingga tidak ada ruangan kosong hanya air.
Kedua berisi setengah, maka terdapat dua isi, yaitu air dan udara Qs: 2;131 hasil sibgah Allah Islam Kaffah Qs:
2;208
Implementasi diri dengan amar maruf nahyil mungkar/dakwah Qs: 3;110/14;5
Hasil diri : insan kamil Qs: 9;111-112
3)
4)
5)
Pendataan system social secara umum masyarakat ummi, dzolim, sesat dan syirik Qs: 9;31,32
13