Anda di halaman 1dari 16

6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

rea -->

ABOUT CONTACT US PRIVACY POLICY DISCLAIMER

 HOME HIKMAH ILMIAH  FIQH  TASAWUF 

POPULAR POSTS LABEL

1
Hukum tajwid
Home » Tasawuf » Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam Bacaan Macam-
Macam Mad
Panjang Beserta
 Tasawuf Contohnya
Hukum tajwid Bacaan Macam-
Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam Macam Mad Panjang Beserta
islam Contohnya Bacaan Mad Artinya
Panjang. Sedangkan Dalam
Pengertian Ilmu Tajwid Mad ...

2
20 Sifat Wajib
Allah SWT, 20

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 1/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Sifat Mustahil dan Sifat


Jaiz Allah SWT
20 Sifat Wajib Allah SWT, 20 Sifat
Mustahil dan Sifat jaiz Allah SWT
Sifat-sifat Allah adalah sifat yang
sempurna yang tidak terhin...

3
Nama-nama
tokoh riwayat
sejarah para
ulama sufi dalam tasawuf
dan kitab ilmu tasawuf
Nama-nama tokoh riwayat sejarah
para ulama sufi dalam tasawuf dan
kitab ilmu tasawuf Ilmu Tasawuf
Ilmu Tasawuf :
adalah ilmu tentang menyucikan
syariat h...
makrifat
4
hakekat Hukum Tajwid
tarekat dalam Huruf Lam, Ra
islam Tafkhim dan
Tarqiq beserta contohnya
Hukum Tajwid Huruf Lam, Ra
Islam adalah
Tafkhim dan Tarqiq beserta
agama yang contohnya Hukum Tajwid Huruf Ra
sempurna, , Lam Jalalah lafadz Allah Tafkhim
karena ia dan Tarqiq T...
diturunkan
5
Allah SWT HUKUM ISLAM
yang Maha Sempurna. Dan Allah SWT menurunkan Islam semata- WAJIB, SUNNAH,
MUBAH,
mata untuk mengangkat, meninggikan, memuliakan dan
MAKRUH DAN HARAM
menyempurnakan hamba2-Nya, karena ia tidak memiliki kepentingan DENGAN CONTOH
sedikit pun atas manusia. HUKUM-HUKUMNYA
HUKUM ISLAM WAJIB, SUNNAH,
Oleh karena itu maka seorang yang berinteraksi dengan Islam MUBAH, MAKRUH DAN HARAM
secara menyeluruh DENGAN CONTOH HUKUM-
HUKUMNYA 5 HUKUM ISLAM
WAJIB, SUNNAH, MUBAH,
ALLAH SWT berfirman:
MAKRUH DAN HARAM ...

ٌ‫ﻋد ﱞُو ﱡﻣ ِﺑﯾن‬ ِ ‫ﺷ ْﯾ َط‬


َ ‫ﺎن إِﻧﱠﮫُ ﻟَ ُﻛ ْم‬ ‫ت اﻟ ﱠ‬ ُ ‫ﺳ ْﻠ ِم ﻛَﺂﻓﱠﺔً َوﻻَ ﺗَﺗ ﱠ ِﺑﻌُواْ ُﺧ‬
ِ ‫ط َوا‬ ّ ِ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠ ِذﯾنَ آ َﻣﻧُواْ ا ْد ُﺧﻠُواْ ﻓِﻲ اﻟ‬ 6
Nama-Nama Hari
dan Nama-Nama
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam Bulan dalam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Kalender Islam ( Kalender
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al- Hijriyah ) Beserta Artinya
Nama-Nama Hari dan Nama Bulan
Baqarah, 2/208)
dalam Kalender Islam ( Kalender
Hijriyah ) Beserta Artinya

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 2/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Dalam Islam Ada 4 Tingkatan Ilmu Islam yang perlu kita ketahui Kalender Islam ( Kalender Hijriyah )
adalah...
Syariat,Tarekat, Hakikat dan Makrifat, Dalam kehidupan sehari-hari
sering kita dengar istilah-istilah tadi namun pada umumnya 7
Belajar Ilmu
masyarakat masih rancu dengan istilah : Syariat , Thariqah ,
Tajwid sifat-sifat
Haqiqah dan Ma’rifah huruf hijaiyah (
Sifatul Huruf )
Jika Sobat hanya mempelajari salah satu ilmu islam maka hal ini Belajar Ilmu Tajwid sifat-sifat huruf
yang sering terjadi di kalangan masyarakat kita hingga menimbulkan hijaiyah ( Sifatul Huruf ) Sifatul

perselisihan dan perbedaan pendapat serta membeda-bedakan antar huruf adalah salah satu ilmu tajwid
dalam bacaan Al-Qur ...
umat beragama.
8
Kisah Teladan 5
Syariat, Tarekat, Hakekat dan Makrifat sebenarnya jaman Rasulullah
Nabi Rasul yang
tidak ada, istilah tsb muncul ke generasi yang ke tiga dari Rasulullah bergelar Ulul
saw, yaitu setelah Rasulullah saw, Shahabat Nabi, Tabi'in, Itabi'in, Azmi ciri-ciri sifat Nabi
setelah kegenerasi ketiga itulah munculnya para Tasawuf pada Abad Rasul ulul azmi
ke 11 (5 H) Kisah Teladan 5 Nabi Rasul yang
bergelar Ulul Azmi ciri-ciri sifat Nabi
Rasul Ulul Azmi Nabi Rasul Ulul
Jadi para tasawuf, itu menyatukan lahir dan batin dalam
Azmi adalah Nabi rasul terp...
mengamalkan Syariat,Tarekat, Hakikat dan Makrifat itu bersungguh
secara istiqomah dalam mendekatkan diri kepada kepada Allah swt. 9
Hukum tajwid
Nun Mati dan
1. SYARIAT : Tanwin Idzhar
Idgham Ikhfa Iqlab
Beserta Contohnya
Hukum tajwid Nun Mati dan Tanwin
Adalah hukum Islam yaitu Al qur’an dan sunnah Nabawiyah / Al
Idzhar Idgham Ikhfa Iqlab Beserta
Hadist yang merupakan sumber acuan utama dalam semua produk
Contohnya Hukum tajwid Nun Mati
hukum dalam Islam, yang selanjutnya menjadi Madzhab-madzhab (sukun) dan tanwin adalah salah
ilmu Fiqih, Aqidah dan berbagai disiplin ilmu dalam Islam yang sa...
dikembangkan oleh para ulama dengan memperhatikan atsar para
10
shahabat ijma’ dan kiyas. Dalam hasanah ilmu keislaman terdapat 62 Bacaan Wirid
madzhab fiqh yang dinyatakanmu’tabar (Shahih dan bisa Doa Witir setelah
dipertanggung jawabkan kebenarannya) oleh para ulama. Shalat Witir
lengkap arab latin
terjemahan
Bacaan Wirid Doa Witir setelah
Sedangkan dalam hasanah ilmu Tuhid (keimanan), juga dikenal Shalat Witir lengkap arab latin
dengan ilmu kalam. Ahirnya ummat Islam terpecah menjadi 73 terjemahan Bacaan Wirid Doa Witir
golongan / firqah dalam konsep keyakinan. Perbedaan ini terdiri dari - Shalat Witir adalah sholat sunnah

perbedaan tentang konsep konsep, baik menyangkut keyakinan ...

tentang Allah SWT, para malaikat, kitab kitab Allah, para Nabi dan
Rasul, Hari Qiamat dan Taqdir.Namun dalam masalah keimanan
berbeda dengan Fiqih. Dalam Fiqh masih ada toleransi atas
perbedaan selama perbedaan tersebut tetap merujuk pada Al Qur’an
dan Sunnah, dan sudah teruji kebenarannya serta diakui
kemu’tabarannya oleh para ulama yang kompeten.

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 3/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Akan tetapi dalam konsep keimanan, dari 73 golongan yang ada,


hanya satu golongan yang benar dan menjadi calon penghuni surga,
yaitu golongan yang konsisten / istiqamah berada dibawah panji
Tauhidnya Rasulullah SWA dan Khulafa Ar Rasyidiin Al Mahdiyyin
yang selanjutnya dikenal dengan Ahlu As Sunnah wal Jamaah.
Sedangkan firqah / golongan lainnya dinyatakan sesat dan kafir. Jika
tidak bertaubat maka mereka terancam masuk dalam neraka.
Na’udzubillah.

2. THARIQAH/TAREKAT :

Adalah jalan / cara / metode implementasi syariat. Yaitu cara /


metode yang ditempuh oleh seseorang dalam menjalankan Syariat
Islam, sebagai upaya pendekatannya kepada Allah Swt. Jadi orang
yang berthariqah adalah orang yang melaksanakan hukum Syariat,
lebih jelasnya Syariah itu hukum dan Thariqah itu prakteknya /
pelaksanaan dari hukum itu sendiri.

THARIQAH ADA 2(DUA) MACAM :

Thariqah ‘Aam : adalah melaksanakan hukum Islam sebagaimana


masyarakat pada umumnya, yaitu melaksanakan semua perintah,
menjauhi semua larangan agama Islam dan anjuran anjuran sunnah
serta berbagai ketentuan hukum lainnya sebatas pengetahuan dan
kemampuannya tanpa ada bimbingan khusus dari guru / mursyid /
muqaddam.

Thariqah Khas : Yaitu melaksanakan hukum Syariat Islam melalui


bimbingan lahir dan batin dari seorang guru / Syeikh / Mursyid /
Muqaddam. Bimbingan lahir dengan menjelaskan secara intensif
tentang hukum-hukum Islam dan cara pelaksanaan yang benar.
Sedangkan bimbingan batin adalah tarbiyah rohani dari sang guru /
Syeikh / Mursyid / Muqaddam dengan izin bai’at khusus yang
sanadnya sambung sampai pada Baginda Nabi, Rasulullah Saw.

Thariqah Khas ini lebih dikenal dengan nama Thariqah as Sufiyah /


Thariqah al Auliya’.Thariqah Sufiyah yang mempunyai izin dan sanad
langsung dan sampai pada Rasulullah itu berjumlah 360 Thariqah.

Dalam riwayat lain mengatakan 313 thariqah. Sedang yang masuk ke


Indonesia dan direkomendasikan oleh Nahdlatul Ulama’ berjumlah 44

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 4/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Thariqah, dikenal dengan Thariqah Al Mu’tabaroh An Nahdliyah


dengan wadah organisasi yang bernama Jam’iyah Ahlu Al Thariqah
Al Mu’tabarah Al Nahdliyah.

Dalam kitab Mizan Al Qubra yang dikarang oleh Imam Asy Sya’rany
ada sebuah hadits yang menyatakan :

‫)ﻣﯾزان اﻟﻛﺑرى‬. ‫ان ﺷرﯾﻌﺗﻲ ﺟﺎ ﺋت ﻋﻠﻰ ﺛﻼﺛﻣﺎ ﺋﺔ وﺳﺗﯾن طرﯾﻘﺔ ﻣﺎ ﺳﻠك اﺣد طرﯾﻘﺔ ﻣﻧﮭﺎ اﻻ ﻧﺟﺎ‬
‫ﻟﻼﻣﺎم اﻟﺷﻌرﻧﻲ‬

“Sesungguhnya syariatku datang dengan membawa 360 thariqah


(metoda pendekatan pada Allah), siapapun yang menempuh salah
satunya pasti selamat”. (Mizan Al Qubra: 1 / 30 )Dalam riwayat hadits
yang lain dinyakan bahwa :

‫ان ﺷرﯾﻌﺗﻲ ﺟﺎﺋت ﻋﻠﻰ ﺛﻼﺛﻣﺎﺋﺔ وﺛﻼث ﻋﺷرة طرﯾﻘﺔ ﻻ ﺗﻠﻘﻰ اﻟﻌﺑد ﺑﮭﺎ رﺑﻧﺎ اﻻ دﺧل اﻟﺟﻧﺔ ) رواه‬
‫) اﻟطﺑرﻧﻲ‬

“Sesungguhnya syariatku datang membawa 313 thariqah (metode


pendekatan pada Allah), tiap hamba yang menemui (mendekatkan
diri pada) Tuhan dengan salah satunya pasti masuk surga”. (HR.
Thabrani)

Terlepas dari perbedaan redaksi dan jumlah thariqah pada kedua


riwayat hadits diatas, mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus
percaya akan adanya thariqah sebagaimana direkomendasi oleh
hadits tersebut. Kalau tidak percaya berarti tidak percaya dengan
salah satu hadits Nabi SAW yang Al Amiin (terpercaya dan tidak
pernah bohong). Lalu bagaimana hukumnya tidak percaya pada
Hadits Nabi yang shahiih?

Dari semua thariqah sufiyah yang ada dalam Islam, pada perinsip
pengamalannya terbagi menjadi dua macam. Yaitu thariqah
mujahadah dan Thariqah Mahabbah. Thariqah mujahadah adalah
thariqah / mitode pendekatan kepada Allah SWT dengan
mengandalkan kesungguhan dalam beribadah, sehingga melalui
kesungguhan beribadah tersebut diharapkan secara bertahap
seorang hamba akan mampu menapaki jenjang demi jenjang
martabah (maqamat) untuk mencapai derajat kedekatan disisi Allah
SWT dengan sedekat dekatnya.

Sebagian besar thariqah yang ada adalah thariqah mujahadah.


Sedangkan thariqah mahabbah adalah thariqah yang mengandalkan
rasa syukur dan cinta, bukan banyaknya amalan yang menjadi

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 5/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

kewajiban utama. Dalam perjalanannya menuju hadirat Allah SWT


seorang hamba memperbanyak ibadah atas dasar cinta dan syukur
akan limpahan rahmat dan nikmat Allah SWT, tidak ada target
maqamat dalam mengamalkan kewajiban dan berbagai amalan
sunnah dalam hal ini.

Tapi dengan melaksanakan ibadah secara ikhlash tanpa memikirkan


pahala, baik pahala dunia maupun pahala ahirat , kerinduan si
hamba yang penuh cinta pada Al Khaliq akan terobati. Yang
terpenting dalam thariqah mahabbah bukan kedudukan / jabatan
disisi Allah. tapi menjadi kekasih yang cinta dan dicintai oleh Allah
SWT. Habibullah adalah kedudukan Nabi kita Muhammad SAW.
(Adam shafiyullah, Ibrahim Khalilullah, Musa Kalimullah, Isa Ruhullah
sedangkan Nabi Muhammad SAW Habibullah).

3. HAKIKAT

Yaitu sampainya seseorang yang mendekatkan diri kepada Allah


Swt. di depan pintu gerbang kota tujuan, yaitu tersingkapnya hijab-
hijab pada pandangan hati seorang salik (hamba yang mengadakan
pengembaraan batin) sehigga dia mengerti dan menyadari
sepenuhnya Hakekat dirinya selaku seorang hamba didepan
TuhanNya selaku Al Kholiq Swt. bertolak dari kesadaran inilah,
ibadah seorang hamba pada lefel ini menjadi berbeda dengan ibadah
orang kebanyakan.

Kebanyakan manusia beribadah bukan karena Allah SWT, tapi justru


karena adanya target target hajat duniawi yang ingin mereka
dapatkan, ada juga yang lebih baik sedikit niatnya, yaitu mereka yang
mempunyai target hajat hajat ukhrawi (pahala akhirat) dengan
kesenangan surgawi yang kekal.Sedangkan golongan Muhaqqiqqiin
tidak seperti itu, mereka beribadah dengan niat semata mata karena
Allah SWT, sebagai hamba yang baik mereka senantiasa menservis
majikan / tuannya dengan sepenuh hati dan kemampuan, tanpa ada
harapan akan gaji / pahala.

Yang terpenting baginya adalah ampunan dan keridhaan Tuhannya


semata. Jadi tujuan mereka adalah Allah SWT bukan benda benda
dunia termasuk surga sebagaimana tujuan ibadah orang kebanyakan
tersebut diatas.

4. Ma’rifah

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 6/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Adalah tujuan akhir seorang hamba yang mendekatkan diri kepada


Allah Swt. (salik) Yaitu masuknya seorang salik kedalam istana suci
kerajaan Allah Swt. ( wusul ilallah Swt). sehingga dia benar benar
mengetahui dengan pengetahuan langsung dari Allah SWT. baik
tentang Tuhannya dengan segala keagungan Asma’Nya, Sifat sifat,
Af’al serta DzatNya. Juga segala rahasia penciptaan mahluk
diseantero jagad raya ini. Para ‘Arifiin ini tujuan dan cita cita
ibadahnya jauh lebih tinggi lagi, Mereka bukan hanya ingin Allah
SWT dengan Ampunan dan keridhaanNYa, tapi lebih jauh mereka
menginginkan kedudukan yang terdekat dengan Al Khaliq, yaitu
sebagai hamba hamba yang cinta dan dicintai oleh Allah SWT.

(syariah dan Thariqah) kita bisa mempelajari teori dan praktek secara
langsung, baik melalui membaca kitab-kitab / buku-buku maupun
melalui pelajaran-pelajaran (ta’lim) dan pendidikan (Tarbiyah) bagi
ilmu Thariqah. Sedangkan Haqiqah dan ma’rifah pada prinsipnya
tidak bisa dipelajarisebagai mana Syariah dan Thariqah karena
sudah menyangkut Dzauqiyah.

Haqiqah dan ma’rifah lebih tepatnya merupakan buah / hasil dari


perjuangan panjang seorang hamba yang dengan konsisten
(istiqamah) mempelajari dan menggali kandungan syariah dan
mengamalkanya dengan ikhlash semata mata karena ingin
mendapatkan ridha dan ampunan serta cinta Allah
SWT.Perumpamaan yang agak dekat dengan masalah ini adalah :
ibarat satu jenis makanan atau minuman ( misalnya nasi rawon ).

Resep masakan nasi rawon yang menjelaskan bahan bahan dan


cara membuat nasi rawon itu sama dengan Syariah. Bimbingan
praktek memasak nasi rawon itu sama dengan Thariqah. Resep dan
praktek masak nasi rawon ini bisa melalui buku dan mempraktekkan
sendiri (ini thariqah ‘am ) sedangkan resep dan praktek serta
bimbingan masak nasi rawon dengan cara kursus pada juru masak
yang ahli (itu namanya Thariqah khusus).

Makan nasi rawon dan menjelaskan rasa / enaknya ini sudah


haqiqah dan tidak ada buku panduannya, demikian juga makan nasi
rawon dan mengetahuisecara detail rasa, aroma, kelebihan dan
kekurangannya itu namanya ma’rifah.

Sangat sulit menjelaskan hakikat dan makrifat kepada orang-orang


yang mempelajari agama hanya pada tataran Syariat saja,

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 7/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi tidak memiliki


ruh dari pada Al-Qur’an itu sendiri. Padahal hakikat dari Al-Qur’an itu
adalah Nur Allah yang tidak berhuruf dan tidak bersuara, dengan Nur
itulah Rasulullah S.A.W. memperoleh pengetahuan yang luar biasa
dari Allah SWT.

Hapalan tetap lah hapalan dan itu tersimpan di otak yang dimensinya
rendah tidak adakan mampu menjangkau hakikat Allah, otak itu
baharu sedangkan Allah itu adalah Qadim sudah pasti Baharu tidak
akan sampai kepada Qadim. Kalau anda cuma belajar dari dalil dan
mengharapkan bisa sampai kehadirat Allah dengan dalil yang anda
miliki maka saya memberikan garansi kepada anda: PASTI anda
tidak akan sampai kehadirat-Nya.

Ketika anda tidak sampai kehadirat-Nya sudah pasti anda sangat


heran dengan ucapan orang-orang yang sudah bermakrifat, bisa
berjumpa dengan Malaikat, berjumpa dengan Rasulullah SAW dan
melihat Allah SWT, dan anda menganggap itu sebuah kebohongan
dan sudah pasti anda mengumpulkan lagi puluhan bahkan ratusan
dalil untuk membantah ucapan para ahli makrifat tersebut dengan
dalil yang menurut anda sudah benar, padahal kadangkala dalil yang
anda berikan justru sangat mendukung ucapan para Ahli Makrifat
cuma sayangnya matahati anda dibutakan oleh hawa nafsu, dalam
Al-Qur’an disebuat Qatamallahu ‘ala Qukubihum (Tertutup mata hati
mereka) itulah hijab yang menghalangi anda menuju Tuhan.

Rasulullah SAW menggambarkan Ilmu hakikat dan makrifat itu


sebagai “Haiatul Maknun” artinya “Perhiasan yang sangat indah”.
Sebagaimana hadist yang dibawakan oleh Abu Hurairah bahwa

Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yang diumpamakan seperti
perhiasan yang indah dan selalu tersimpan yang tidak ada
seoranpun mengetahui kecuali para Ulama Allah. Ketika mereka
menerangkannya maka tidak ada yang mengingkari kecuali orang-
orang yang biasa lupa (tidak berzikir kepada Allah)” (H.R. Abu Abdir
Rahman As-Salamy)

Di dalam hadist ini jelas ditegaskan menurut kata Nabi bahwa ada
sebagian ilmu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali para Ulama

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 8/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Allah yakni Ulama yang selalu Zikir kepada Allah dengan segala
konsekwensinya. Ilmu tersebut sangat indah laksana perhiasan dan
tersimpan rapi yakni ilmu Thariqat yang didalamnya terdapat amalan-
amalan seperti Ilmu Latahif dan lain-lain.

Masih ingat kita cerita nabi Musa dengan nabi Khidir yang pada akhir
perjumpaan mereka membangun sebuah rumah untuk anak yatim
piatu untuk menjaga harta berupa emas yang tersimpan dalam
rumah, kalau rumah tersebut dibiarkan ambruk maka emasnya akan
dicuri oleh perampok, harta tersebut tidak lain adalah ilmu hakikat
dan makrifat yang sangat tinggi nilainya dan rumah yang dimaksud
adalah ilmu syariat yang harus tetap dijaga untuk membentengi agar
tidak jatuh ketangan yang tidak berhak.

Semakin tegas lagi pengertian di atas dengan adanya hadist nabi


yang diriwayatkan dari

Abu Hurairah sebagai berikut :

“Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu
yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian
manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak
diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu
yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku
sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau
menghalalkan darahku). (HR. Thabrani)

Hadist di atas sangat jelas jadi tidak perlu diuraikan lagi, dengan
demikian barulah kita sadar kenapa banyak orang yang tidak senang
dengan Ilmu Thariqat? Karena ilmu itu memang amat rahasia,
sahabat nabi saja tidak diizinkan untuk disampaikan secara umum,
karena ilmu itu harus diturunkan dan mendapat izin dari Nabi, dari
nabi izin itu diteruskan kepada Khalifah nya terus kepada para Aulia
Allah sampai saat sekarang ini.

Jika ilmu Hai’atil Maknun itu disebarkan kepada orang yang belum
berbait zikir atau “disucikan” sebagaimana telah firmankan dalam Al-
Qur’an surat Al-‘Ala, orang-orang yang cuma Ahli Syariat semata-
mata, maka sudah barang tentu akan timbul anggapan bahwa ilmu
jenis kedua ini yakni Ilmu Thariqat, Hakikat dan Ma’rifat adalah Bid’ah
dlolalah.

Dan mereka ini mempunyai I’tikqat bahwa ilmu yang kedua tersebut
jelas diingkari oleh syara’. Padahal tidak demikian, bahwa hakekat

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 9/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

ilmu yang kedua itu tadi justru merupakan intisari daripada ilmu yang
pertama artinya ilmu Thariqat itu intisari dari Ilmu Syari’at.

Oleh karena itu jika anda ingin mengerti Thariqat, Hakekat dan
Ma’rifat secara mendalam maka sebaiknya anda berbai’at saja
terlebih dahulu dengan Guru Mursyid (Khalifah) yang ahli dan diberi
izin dengan taslim dan tafwidh dan ridho. Jadi tidak cukup hanya
melihat tulisan buku-buku lalu mengingkari bahkan mungkin mudah
timbul prasangka jelek terhadap ahli thariqat.

Dalam setiap peristiwa yang mewarnai kehidupan ini, seringkali kita


tidak mampu atau tidak mau menangkap kehadiran Allah dengan
segala sifat-sifatNya. Padahal sifat-sifat Allah sangat terkait erat
dengan ayat-ayat kauniyahNya yang terhampar di atas muka
bumiNya. Betapa Allah –melalui ayat-ayat kauniyahNya- memang
ingin menunjukkan keMaha KuasaanNya dan keMaha BesaranNya
agar hamba-hambaNya senantiasa mawas diri, waspada dan
berhati-hati dalam bertindak dan berprilaku agar tidak mengundang
turunnya sifat JalilahNya yang tidak akan mampu dibendung, apalagi
dilawan oleh siapapun, dengan upaya dan sarana kekuatan apapun
tanpa terkecuali, karena memang Allahlah satu-satunya pemilik
kekuatan dan kekuasaan terhadap seluruh makhlukNya.

Berdasarkan pembacaan terhadap ayat-ayat Al Qur’an secara


berurutan, terdapat paling tidak empat ayat yang menyebut sifat-sifat
Jamilah dan Jalilah Allah secara berdampingan, yaitu:

pertama, surah Al-Ma’idah [5]: 98, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya


Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. kedua, akhir surah Al-An’am [6]:
165,

“Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi


dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain)
beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ketiga,
surah Ar-Ra’d [13]: 6,

“Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan (datangnya) siksa,


sebelum (mereka meminta) kebaikan, padahal telah terjadi
bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka.Sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 10/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya Tuhanmu


benar-benar sangat keras siksanya”.

Dan keempat, surah Al-Hijr [15]: 49-50, “Kabarkanlah kepada hamba-


hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya adzab-Ku adalah
adzab yang sangat pedih”.

Pada masing-masing ayat di atas, Allah menampilkan DiriNya


dengan dua sifat yang saling berlawanan; Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang yang merupakan esensi dari sifat JamilahNya,
namun pada masa yang sama ditegaskan juga bahwa Allah amat
keras dan pedih siksaanNya yang merupakan cermin dari sifat
JalilahNya. Menurut Ibnu Abbas r.a, seorang tokoh terkemuka tafsir
dari kalangan sahabat, ayat-ayat tersebut merupakan ayat Al Qur’an
yang sangat diharapkan oleh seluruh hamba Allah s.w.t. (Arja’ Ayatin
fi KitabiLlah).

Karena –menurut Ibnu Katsir- ayat-ayat ini akan melahirkan dua


sikap yang benar secara seimbang dari hamba-hamba Allah yang
beriman, yaitu sikap harap terhadap sifat-sifat Jamilah Allah dan
sikap cemas serta khawatir akan ditimpa sifat Jalilah Allah (Ar-Raja’
wal Khauf). Sementara Imam Al-Qurthubi memahami ayat tentang
sifat-sifat Allah swt semakna dengan hadits Rasulullah s.a.w. yang
menegaskan, “Sekiranya seorang mukmin mengetahui apa yang ada
di sisi Allah dari ancaman adzabNya, maka tidak ada seorangpun
yang sangat berharap akan mendapat surgaNya. Dan sekiranya
seorang kafir mengetahui apa yang ada di sisi Allah dari rahmatNya,
maka tidak ada seorangpun yang berputus asa dari rahmatNya”. (
HR. Muslim)

Dalam konteks ini, Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi,


seorang tokoh tafsir berkebangsaan Mesir mengelompokkan sifat-
sifat Allah yang banyak disebutkan oleh Al Qur’an kedalam dua
kategori, yaitu Sifat-sifat Jamilah dan Sifat-sifat Jalilah. Kedua sifat itu
selalu disebutkan secara beriringan dan berdampingan. Tidak disebut
sifat-sifat Jamilah Allah, melainkan akan disebut setelahnya sifat-sifat
JalilahNya.

Dan memang begitulah Sunnatul Qur’an selalu menyebutkan segala


sesuatu secara berlawanan; antara surga dan neraka, kelompok
yang dzalim dan kelompok yang baik, kebenaran dan kebathilan dan
lain sebagainya. Semuanya merupakan sebuah pilihan yang berada

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 11/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

di tangan manusia, karena manusia telah dianugerahi oleh Allah


kemampuan untuk memilih, tentu dengan konsekuensi dan
pertanggung jawaban masing-masing. “Bukankah Kami telah
memberikan kepada (manusia) dua buah mata,. lidah dan dua buah
bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan; petunjuk
dan kesesatan”. (QS. Al-Balad: 8-10)

Sifat Jalilah yang dimaksudkan oleh beliau adalah sifat-sifat yang


menunjukkan kekuasaan, kehebatan, cepatnya perhitungan Allah
dan kerasnya ancaman serta adzab Allah swt yang akan melahirkan
sifat Al-Khauf (rasa takut, khawatir) pada diri hamba-hambaNya.
Manakala Sifat Jamilah adalah sifat-sifat yang menampilkan Allah
sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih, Penyayang, Pengampun,
Pemberi Rizki dan sifat-sifat lainnya yang memang sangat dinanti-
nantikan kehadirannya oleh setiap hamba Allah swt tanpa terkecuali.
Dan jika dibuat perbandingan antara kedua sifat tersebut, maka sifat
jamilah Allah jelas lebih banyak dan dominan dibanding sifat
jalilahNya.

Pada tataran Implementasinya, pemahaman yang benar terhadap


kedua sifat Allah tersebut bisa ditemukan dalam sebuah hadits
Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. Anas
menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah bertakziah kepada
seseorang yang akan meninggal dunia. Ketika Rasulullah bertanya
kepada orang itu, “Bagaimana kamu mendapatkan dirimu
sekarang?”, ia menjawab, “Aku dalam keadaan harap dan cemas”.
Mendengar jawaban laki-laki itu, Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah
berkumpul dalam diri seseorang dua perasaan ini, melainkan Allah
akan memberikan apa yang dia harapkan dan menenangkannya dari
apa yang ia cemaskan”. (HR. At Tirmidzi dan Nasa’i).

Sahabat Abdullah bin Umar ra seperti dinukil oleh Ibnu Katsir


memberikan kesaksian bahwa orang yang dimaksud oleh ayat-ayat
di atas adalah Utsman bin Affan ra. Kesaksian Ibnu Umar tersebut
terbukti dari pribadi Utsman bahwa ia termasuk sahabat yang paling
banyak bacaan Al Qur’an dan sholat malamnya. Sampai Abu
Ubaidah meriwayatkan bahwa Utsman terkadang mengkhatamkan
bacaan Al Qur’an dalam satu rakaat dari sholat malamnya. Sungguh
satu tingkat kewaspadaan hamba Allah yang tertinggi bahwa ia
senantiasa khawatir dan cemas akan murka dan ancaman adzab
Allah swt dengan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas
pengabdian kepadaNya. Disamping tetap mengharapkan rahmat
Allah melalui amal sholehnya.

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 12/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Betapa peringatan dan cobaan Allah justru datang saat kita lalai, saat
kita terpesona dengan tarikan dunia dan saat kita tidak
menghiraukan ajaran-ajaranNya, agar kita semakin menyadari akan
keberadaan sifat-sifat Allah yang Jalillah maupun yang Jamilah untuk
selanjutnya perasaan harap dan cemas itu terimplementasi dalam
kehidupan sehari-hari. Boleh jadi saat ini Allah masih berkenan hadir
dengan sifat JamilahNya dalam kehidupan kita karena kasih
sayangNya yang besar, namun tidak tertutup kemungkinan karena
dosa dan kemaksiatan yang selalu mendominasi perilaku kita maka
yang akan hadir justru sifat JalilahNya. Na’udzu biLlah.

Memang hanya orang-orang yang selalu waspada yang mampu


mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi.
Saatnya kita lebih mawas diri dan meningkatkan kewaspadaan
dalam segala bentuknya agar terhindar dari sifat Jalilah Allah swt dan
senatiasa meraih sifat jamilahNya. Dan itulah tipologi manusia yang
dipuji oleh Allah dalam firmanNya yang bermaksud, “(Apakah kamu
hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia
senantiasa cemas dan khawatir akan (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-
orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran”. (QS. Az-Zumar [39]: 9)

Semoga kasih sayang Allah yang merupakan cermin dari sifat


JamilahNya senantiasa mewarnai kehidupan ini dan menjadikannya
sarat dengan kebahagiaan, ketentraman dan kesejahteraan lahir dan
bathin. Dan pada masa yang sama, Allah berkenan menjauhkan
bangsa ini dari sifat JalilahNya yang tidak mungkin dapat dibendung
dengan kekuatan apapun karena memang mayoritas umat ini mampu
merealisasikan nilai iman dan takwa dalam kehidupan sehari-hari
mereka.

Baca Juga Artikel

Dalil hadits dzikir jahr secara keras dan keutamaan manfaat dzikir jahar
Pentingnya berguru kepada Mursyid dan ciri-ciri Guru Mursyid kamil mukammil
Riwayat Kisah Manaqib Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani
Sejarah Ilmu Tasawuf dalam ISLAM adalah ajaran Nabi Muhammad SAW dan
Sahabat Nabi
20 Sifat Wajib Allah SWT, 20 Sifat Mustahil dan Sifat Jaiz Allah SWT

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 13/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Nama-nama tokoh riwayat sejarah para ulama sufi dalam tasawuf dan kitab ilmu
tasawuf

Share on Share on Share on


Facebook Twitter Google+

Share on
LinkedIn
RELATED POSTS :

Inti Pokok Ajaran Agama Islam dalam Aspek Islam,


Iman dan Ihsan
Inti Pokok Ajaran Agama Islam dalam Aspek Islam,
Iman dan Ihsan Islam adalah risalah atau wahyu dari
https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 14/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Allah SWT yang disampaikan kepada … Read More...

Hukum Membaca Tawassul Dalam Doa Wirid Menurut Al-Quran


dan Hadits
Hukum Membaca Tawassul Dalam Doa Wirid Menurut
Al-Quran dan Hadits Tawassul / TAWASUL dari segi
bahasa dari kata “wasilah” yang berar… Read More...

Nama-nama tokoh riwayat sejarah para ulama su


dalam tasawuf dan kitab ilmu tasawuf
Nama-nama tokoh riwayat sejarah para ulama sufi
dalam tasawuf dan kitab ilmu tasawuf Ilmu Tasawuf
adalah ilmu tentang menyucikan hati… Read More...

Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam


islam
Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam
islam Islam adalah agama yang sempurna, karena ia
diturunkan Allah SWT yang Mah… Read More...

Kisah Su Nasehat Bijak Kakek kepada Ustadz Muda


Cara Belajar Tasawuf
Kisah Sufi Nasehat Bijak Kakek kepada Ustadz Muda
Cara Belajar Tasawuf Banyak hikmah dan ilmu
pelajaran yang bisa kita ambil petik da… Read More...

Newer Post Home Older Post

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 15/16
6/23/2020 Ilmu Tasawuf : syariat makrifat hakekat tarekat dalam islam | Rukun Ikhsan

Copyright 2016 Rukun Ikhsan All Rights Reserved Powered by Blogger

https://rukunikhsan.blogspot.com/2018/02/Ilmu-Tasawuf-syariat-makrifat-hakekat-tarekat-dalam-islam.html 16/16

Anda mungkin juga menyukai