1
maka burung beo pun juga bisa mengucapkannya. Kalimat syahadat harus benar-
benar menjadi pondasi dan titik berangkat bagi perjalanan seorang muslim menuju
Tuhan.
Sebaliknya, jika hanya meyakini dalam hati, tetapi tidak mengucapkannya dan
melaksanakan konsekuensinya, maka tidaklah bermanfaat keyakinannya
itu.Sebagaimana yang terjadi pada paman Nabi, Abu Thalib, dan sebagian besar
kaum musyrikin jahiliyyah.
I.C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, penulis dapat menyimpulkan tujuan dari
penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk memahami iman dan tauhid pada islam.
2. Untuk memahami apa itu syahadatain.
3. Untuk mengetahui dan memperdalam 2 kalimat syahadat.
4. Untuk mengetahui Aktualiasi Syahadat dalam Ibadah dan Muamalah.
5. Untuk mengetahui pengaruh syahadat dalam kehidupan manusia.
6. Untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan syahdat.
7. Untuk mengetaui cara mempertahankan keimanan.
2
BAB II ISI
3
3. Tauhidul-Wujud, artinya mengitikadkan bahwa hanya Allah yang wajib ada,
yaitu yang adanya tidak berhajat kepada yang mengadakan.
4. Tauhidul-Af’al, yaitu mengitikadkan bahwa Allah sendiri yang mencipta,
menata dan memelihara alam semesta.
5. Tauhidul-Ibadat, yaitu mengitikadkan bahwa hanya Allah saja yang berhak
dipuja dan dipuji.
6. Tauhidul-Qashdi, yaitu mengitikadkan bahwa kepada Allah –lah segala
amal, langsung tanpa perantara, yaitu untuk memperoleh keridlaan-Nya semata.
7. Tauhidut-Tasyrie, yaitu mengitikadkan bahwa hanya Allah-lah pembuat
peraturan(hukum) yang paling sempurna bagi mahluk-Nya.
4
dan pengecualian, yang mengakibatkan adanya penetapan, yaitu: penetapan akan
Esanya Allah yang hak.
Pengertian bersaksi bahwa tiada Tuhan Selain Allah ialah: Aku mengetahui
dan meyakini dalam hatiku secara kuat, dan menjelaskan kepada orang lain bahwa
tiada zat yang berhak disembah di alam semesta ini kecuai Allah Yang Maha Esa
dan bahwasanya Dia tidak membutuhkan siapapun, tetapi semua yang selain Allah
butuh kepada-Nya.
Adapun pengertian bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah ialah:
Aku mengetahui dan meyakini dalam hatiku secara kuat, dan menjelaskannya
kepada orang lain bahwa junjungan kita Muhammad bin Abdullah adalah hembah
Allah dan Rasul-Nya, di utus-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, yang benar
dalam segala apa yang ia sampaikan dari Allah. Seluruh makhluk-Nya wajib
membenarkan dan mengikutinya.Dan barang siapa yang mendustakannya, maka
dia adalah zalim dan kafir, dan barang siapa menyalahi petunjuknya, dia adalah
pelaku maksiat dan pasti merugi.
Dalam mengungkapkan Syahadat terdapat beberapa syarat yang perlu
dipenuhi.Tanpa memenuhi syarat ini tidak memberi makna apa-apa kepada
pengucapnya. Syarat yang dimaksud ialah:
1. Ilmu
Ilmu dalam hal ini bermakna mengetahui apakah yang dinafikan dan mengetahui
apakah yang di ithbatkan.
2. Yakin
Maksud yakin ialah percaya dengan teguh kukuh dalam hati atau dikenali sebagai
kepercayaan yang jazam dan tiada sebarang keraguan walaupun sebesar zarrah.
3. Ikhlas
Al-Qur’an menyebut:
5
Artinya:“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang
demikian itulah agama yang lurus” (Q.S. al-Bayyinah 98:5)
Sabda Rasulullah SAW:
“Manusia paling bahagia yang menerima syafaatku pada hari kiamat ialah
orang yang mengucapkan la illaha ilallah dengan hati dan jiwa yang ikhlas”
4. Benar
Al-Qur’an menyebutkan:
6
Syahadat Laa Ilaha Illallah ( )الإلهإالهللاdan Muhammad Rasulullah ()محمدرسوالهلل
keduanya adalah kunci Islam, tidak mungkin seseorang masuk Islam kecuali
dengan keduanya. Oleh karena itu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan Muadz bin Jabal r.a ketika beliau –shalallahu ‘alaihi wa sallam-
mengutusnya ke Yaman agar pertama kali yang dia serukan kepada mereka adalah
syahadat bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah1).
1. Syahadat Tauhid
Firman-Nya:
7
Dan firman-Nya:
Dan firman-Nya:
Artinya: “Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu
mereka pun berkata, "Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami
sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian
telah mengucapkan Perkataan yang Amat jauh dari kebenaran".Maksudnya:
berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan menyombongkan
diri.”(QS. Al-Kahfi: 14).
8
Atinya:“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan
sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang bathil.
Dan sesungguhnya Allah, Dialah Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha
Tinggi lagi Maha Besar” (QS. Luqman: 30).
9
10
Artinya:“Katakanlah (ya Muhammad):’Aku tidak mengatakan kepadamu,
bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang
ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat.
Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku…” (QS. Al-An’am:
50).
Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang hamba yang diperintah
dan mengikuti/mematuhi apa yang diperintahkan kepadanya, firman Allah Ta’ala:
Artinya: “Katakanlah:’Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan
sesuatu kemudharatan kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan’.
Katakanlah:’Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat
melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat
berlindung selain daripada-Nya” (QS. Al-Jin: 21-22).
Firman-Nya:
Artinya:“Katakanlah:’Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi
diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah.
Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku berbuat kebajikan
sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain
hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang
yang beriman.” (QS. Al-A’rof: 188).
Dengan ayat-ayat tadi, kita tahu bahwasanya tidak ada yang berhak atas
ibadah baik Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam maupun makhluk lainnya dan
sesungguhnya ibadah itu tidak untuk siapapun kecuali Allah semata. Allah Ta’ala
berfirman:
11
Artinya:“Katakanlah:’Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb alam semesta, tiada sekutu bagi-Nya;
dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” (QS. Al-An’am: 162-163).
Sedangkan hak Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah kita
menempatkannya pada tempat yang telah Allah tempatkan baginya, yaitu beliau
adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, sholawat dan salam Allah atas beliau.
Apabila syahadat yang merupakan inti ajran Islam sudah menancap dalam dirinya
sebagai akidah, maka berubah pula seluruh aspek kehidupannya.
Syahadat inilah yang akan selalu memompa semangat ummat Islam untuk selalu
membuat perubahan yang lebih baik.
Syariat yang dibawa rosul dapat berbeda-beda namun intinya tetap sama yaitu
beriman kepaada Allah dan menjauhi thogut.
Syahadat dapat menyelamatkan dari azab Allah di dunia dan akhirat. Juga menjadi
sebab terhapusnya dosa dan maksiat sertta sebab masuknya seseorang kedalam
surga dan tidak kekal di neraka.
12
II.E. Pengaruh Syahadat dalam kehidupan Manusia
13
kepada mereka. Tampaknya hal ini juga banyak terjadi di kalangan masyarakat di
negeri kita saat ini yaitu generasi-generasi jahiliyah modern.
3. Orang yang Tidak Mau Mengkafirkan Orang Musyrik dan Orang
yang Masih Ragu terhadap Kekufuran Mereka atau Membenarkan
Madzhab Mereka, Dia itu Kafir.
4. Orang yang Meyakini bahwa Selain Petunjuk Nabi Muhammad SAW
Lebih Lempurna dari Petunjuk Beliau
Seperti orang-orang yang mengutamakan hokum thaghut di atas hukum
Rosulullah SAW, mengutamakan hukum atau perundang-undangan manusia di
atas hukum Islam, maka dia kafir.
5. Benci Ajaran Islam
Siapa yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh Rosulullah SAW
sekalipun ia juga mengamalkannya, maka ia kafir.
6. Menghina Islam
Siapa yang menghina sesuatu dari agama Rosul SAW atau pahala maupun
siksanya, maka ia kafir.
7. Sihir
Diantaranya sharf dan ‘athf (barangkali adalah amalan yang membuat suami
benci kepada istrinya atau membuat wanita cinta kepadanya/pelet). Barangsiapa
melakukan atau meridhoinya, maka ia kafir.
8. Memusuhi Islam
Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi
umat Islam.
9. Keluar Syari’at Nabi
Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia ada yang boleh keluar dari
syari’at Nabi Muhammad SAW seperti halnya Nabi Khidir boleh keluar dari
syariat Nabi Musa maka ia kafir. Sebagaimana diyakini oleh ghulat sufiyah (sufi
yang berlebihan / melampaui batas) bahwa mereka dapat mencapai suatu
derajatatau tingkatan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti ajaran Rosulullah
SAW.
14
10. Berpaling dari Agama Allah, Tidak Mempelajarinya dan Tidak Pula
Mengamalkannya.
Syaikh Muhammad at Tamimi berkata, “tidak ada beda dalam hal yang
membatalkan syahadat ini antara orang yang bercanda, yang serius (bersungguh-
sungguh) maupun yang takut, kecuali orang yang dipaksa. Dan semuanya adalah
bahaya yang paling besar serta yang paling sering terjadi. Maka setiap muslim
wajib berhati-hati dan mengkhawatirkan dirinya serta mohon perlindungan kepada
Allah SAW dari hal yang bisa mendatangkan murka Allah dan siksaNya yang
pedih.”
15
Artinya:”mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan
beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha mengetahui.”(Q.S, An-
nisaa’, 4:147)
5. Apabila Dapat Musibah Dia Bersabar.
Sesuai firman Allah:
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun"(Q.S. Al-Baqarah, 2: 155-156).
6. Rela atas segala ketentuan Allah yang dilimpahkan kepadanya.
Sesuai firman Allah:
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”(Q.S. Al-An’aam,
6:162).
7. Apabila mempunyai rencana, maka bertawakkal kepada Allah.
III.A. Kesimpulan
Iman ialah bahwa engkau percaya akan Allah, percaya akan adanya malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-NYa, percaya akan hari berbangkit
(kiamat) serta percaya akan qadla dan qadar Allah SWT. Sedang tauhid adalah
beritikad bahwa Allah itu esa, taka da sekutu bagi-Nya. Itikad ini harus dihayati,
baik dalam niat, amal maupun maksud dan tujuan. Keduanya didasari oleh
16
Syahadatain. Syahadatain atau dua kalimat syahadat adalah dua perkataan
pengakuan yang diucapkan dengan lisan dan dibenarkan oleh hati untuk
menjadikan diri orang Islam.Lafadz kalimat syahadat adalah:
اشهدأَن الاله االهللا واشهدان محمدرسول هللا
Artinya:“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Kalimat syahadatain dibagi 2 yaitu tauhid dan rosul. Syahadat sangat
berpengaruh pada kehidupan mausia sebagai rukun islam yang pertama. Ada
berbagai hal yang dapat membatalkan syahadat atau keimanan kita. Maka jagalah
keimanan.
III.B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
17
Nurhalijah, Siti. “Materi Makalah Agama Islam”. 07 November
2018.http://magamaislam.blogspot.com/2016/12/syahadat.html.
Alkaz, Mooza. “Makalah Syahadatain”. 08 November 2018.http://mooza-
alkaz.blogspot.com/2012/06/makalah-syahadatain.html.
18