Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

Mata Kuliah : Ilmu Tauhid


Nama : Alya Rohaly
Kelas : IAT-1A

JAWABAN
1. Jelaskan oleh saudara, inti definisi dari berbagai tokoh mutakalim mengenai ilmu
tauhid ditinjau dari bahasa dan istilah. Paparkan dengan jelas dan singkat!
 Perkataan "Tauhid" berasal dari bahasa Arab (‫)وحد‬, sebagai bentuk mashdar dari
kata (‫ يوحد‬-‫د‬--‫)وح‬. Secara etimologis, Tauhid berarti ke-Esaan. Maksudnya, keyakinan
bahwa Allah SWT adalah Esa; satu. Mentauhidkan berarti mengakui ke-Esaan Allah
SWT.
 Menurut istilah, KH. Imam Zarkasyi menyebutkan "Ilmu mengesakan, atau ilmu
kepercayaan bahwa hanya satu (Esa) Tuhan yang harus kita percayai".
 Husain Affandi al-Jasr menyebutkan "Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas
hal-hal yang menetapkan akidah dengan dalil-dalil yang meyakinkan".
 Ibnu Khodun menyebutkan:"Ilmu yang berisi alasan-alasan dari aqidah
keimanan dengan dalil-dalil aqliyah dan berisi pula alasan-alasan bantahan terhadap
orang-orang yang menyelewengkan aqidah salaf dan ahli sunnah".

1. Sebutkan menurut berbagai macam referensi, yang saudara baca. Apa yang
melatar belakangi lahirnya disiplin ilmu tauhid ?

Latar Belakang Lahirnya Ilmu Tauhid


1. Internal
 Al-Qur’an
Membawa ajaran meng-Esakan Allah dan membenarkan keutusan Nabi
Muhammad SAW, di bagian-bagian lain yang berhubungan dengan bidang akidah.
 Kaum Muslimin
Datanglah persoalan agama yang dipicu karena semakin banyaknya orang-orang
non muslim yang masuk islam. Timbullah perbedaan dan perselisihan paham
diantara mereka

 Politik
Ketika Nabi Muhammad SAW wafat tidak ada ketentuan khusus untuk
menetapkan siapa yang akan menggantikannya sebagai “Kepala Negara”.
Persoalan ini mengakibatkan perdebatan yang sangat tajam, perpecahan serta
perperangan politik yang tercatat dalam sejarah islam.
Terbunuhnya utsman bin affan telah menjadi malapetaka besar atas umat islam.
Sebab sejak itu umat islam mulai terpecah secara politis menjadi beberapa sekte.
Perselisihan dan perpecahan yang bermula pada masalah politik segera merambat ke
bidang akidah.
2. Eksternal

a) Kepercayaan non Muslim


Meluasnya daerah kekuasaan islam ini diikuti pula oleh banyaknya orang-orang non
muslim yang masuk islam. Tidak semua orang yang masuk islam itu dengan keikhlasan
hati, tetapi diantaranya mungkin ada yang karena terpaksa ataupun karena motif-motif
lain. Hal ini terbukti misalnya, setelah Rosulullah SAW wafat dan abu bakar baru saja di
bai’at muncullah orang-orang yang murtad dari islam, ada yang mengaku sebagai nabi.

b) Filsafat
Filsafat sebagai salah satu faktor yang turut melahirkan ilmu kalam, sekaligus juga
membentuk , memberi corak dan mewarnainya. Sebab didalam ilmu kalam itu, Islam
adalah sendinya, dengan Al-Qur’an sebagai dalil Naqli yang pokok dari pada dalil Aqli.

3. Apa makna yang saudara tangkap dari materi; ketauhidan di zaman nabi Muhammad
dan Khulafa Urrasyidin dibandingkan dengan masa ini.

Ketauhidan Pada masa rasulullah, masa ini para muslim kembali kepada rasulullah
sendiri yang mengetahui dasar-dasar agama dan hukum syariah. Mereka disinari oleh
wahyu dan petunjuk al quran. ilmu tauhid belum berdiri sendiri dari ajaran islam, ia masi
sederhana dalam bentuk rukun iman hanya tergambar dalam kehidupan umat
Sedangkan ketauhidan pada masa Khulafahurrasyidin Setelah Rasulullah saw. wafat,
dalam masa khalifah pertama dan kedua, Islam belum membahas tentang dasar-dasar
akidah dimasa khalifah pertama dan kedua tidak pernah terjadi perbedaan didalam bidang
akidah. Dimasa khalifah ketiga akibat terjadi kekacauan politik yang diakhiri dengan
terbunuhnya khalifah Utsman Bin Affan ummat islam menjadi terpecah dalam beberapa
golongan dan partai, barulah masing-masing golongan dan partai ini berusaha
mempertahankan akidah dan pendapat mereka masing-masing, dengan perkataan dan usaha,
dan terbukalah pintu takwil bagi nash-nash Al-Qur’an dan hadits dan terjadilah pembuatan
hadits-hadits palsu. Dari sinilah akidah mulai subur dan berkembang, selangkah demi
selangkah dan kian hari kian membesar dan meluas.
4. Apa maksud dan tujuan dari pemahaman tauhid dalam Al-Qur’an dan Hadis. Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai