MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah pada Konsentrasi Syariah
dan Hukum Islam Jurusan Dirasah Islamiyah Program Pascasarjana UIN Alauddin
Makassar
Oleh
ARISYANTI
NIM : 80100221085
PROGRAM PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam, yang Maha
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
hambatan, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak karya tulis
ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
Penulis
Arisyanti
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ...............................................................................................................2
A. Kesimpulan .....................................................................................................8
B. Saran ...............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah berjalan dari masa lalu, kemasa kini, dan melanjutkannya kemasa depan.
Sejarah mencatat kondisi kebesaran Islam berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dunia. Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktifitas
peradaban Islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan,
perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali perdaban Islam.
berhala, kalangan bangsa Arab ada pula yang yang menyembah agama Masehi
(Nasrani), agama ini dipeluk oleh penduduk Yaman, Najran, dan Syam. Di samping
itu juga agama Yahudi yang dipeluk oleh penduduk Yahudi imigran di Yaman dan
yang membawa Islam di tengah-tengah bangsa Arab. Masa itu biasa disebut dengan
zaman jahiliah, masa kegelapan, masa kebodohan dalam hal agama, bukan dalam hal
ekonomi, dan sastra karena dua hal terakhir itu bangsa Arab mengalami
perkembangan sangat pesat. Makkah bukan hanya pusat perdagangan lokal, tetapi
juga sebagai jalur perdangangan dunia yang menghubungkan antara utara, Syam, dan
selatan, Yaman, antara timur, Persia dan barat Abenesia dan Mesir.
Ketika Raja Yaman Abrahah datang dengan gajahnya menyerbuh Mekkah dan
menghancurkan Ka’bah sehingga saat itu disebut tahun gajah. Lahirlah Nabi
1
2
muhammad tepat pada tanggal 12 Rabiul Awwal atau 571 M. 1 Rasulullah sudah
menjadi yatim piatu diumur 12 tahun. Beliau kemudian diasuh kakek dan pamannya
Abdul Muthalib dan Abu Thalib. Kemudian Nabi Muhammad mengikuti jejak
Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau menyepi di gua Hira,
sebagai imbas keprihatinan beliau melihat keadaan bangsa Arab yang menyembah
beliau hadapkan dengan dua tugas pokok yakni sebagai pempimpin agama dan kepala
pemerintahan. Untuk itu pola kempemimpinan beliau sebagai pemimpin agama dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
maka adapun tujuan yang hendak di capai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Cet. VI;Jakarta: Amzah, 2016), h. 64.
BAB III
PEMBAHASAN
Dakwah Nabi Muhammad dimulai dari lingkungan keluarga, yakni kepada istri
beliau sendiri, Khadijah. Kemudian, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar sahabat beliau.
Selama tiga tahun pertama sejak diutusnya Nabi Muhammad saw turunlah
turunlah perintah untuk melakukan dakwah secara terang-terangan yakni Surah Al-
tantangan dari kaum kafir Quraisy. Hal tersebut timbul karena beberapa faktor, yakni
sebagai berikut:
berpikir bahwa tunduk kepada seruan Nabi Muhammad saw berarti tunduk
hamba sahaya.
1
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahanya (Bandung: Mikraj Khazanah
Ilmu,2011), h. 133.
4
3. Para pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui serta tidak
4. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang sudah mengakar pada
bangsa Arab, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk meninggalkan agama
Karena berbagai tekanan, ancaman dan siksaan yang dilakukan kaum Kafir
Quraisy terhadap nabi dan kaum muslimin setelah rasul mengumumkan dakwah
secara terbuka dan setelah usaha mereka untuk meredam dakwah tersebut gagal.
Nabi Saw menyuruh dan meminta kepada kaum muslimin agar menyembunyikan
nyaris sempurna, agar tidak terjadi bentrok antara kaum muslimin dan kafir Quraisy.
Jika bentrokan terus menerus terjadi, maka hal yang lebih berat akan menimpa kaum
Tekanan dari orang-orang kafir semakin keras terhadap gerakan dakwah Nabi
Muhammad saw, terlebih setelah meninggalnya dua orang yang selalu melindungi
dan menyokong Nabi Muhammad yakni Abu Thalib dan istri tercinta beliau,
Khadijah. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun kesepuluh kenabian.
hambatan, pada akhirnya nabi memutuskan untuk berdakwah di luar Mekah. Namun,
di Thaif beliau dicaci dan dilempari batu sampai beliau terluka. Hal ini semua hampir
menyebabkan Nabi Muhammad saw putus asa. Allah mengutus dan mengisra mikraj
beliau pada tahun kesepuluh kenabian. Berita Isra Mikraj tersebut mengemparkan
1
Ahmad Syalabi, “Sejarah dan Kebudayaan Islam: Imperium Turki Usmani”, dakam Samsul
Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Cet. VI; Jakarta: Amzah, 2016), h. 66.
5
masyarakat Mekah. Bagi orang kafir, peristiwa tersebut dijadikan propoganda untuk
mendustakan Nabi Muhammad saw. Sedangkan bagi orang yang beriman hal
Mereka terdiri dari suku ‘Aus dan Khazraj.2 Suku tersebut masuk Islam dalam
Islam di Yastrib. Gelombang kedua, pada tahun ke-12 kenabian mereka datang
kembali menemui nabi dan mengadakan perjanjian yang dikenal dengan perjanjian
“Aqabah Pertama”, yang berisi ikrar kesetian. Rombongan ini kemudian kembali ke
Yastrib sebagai juru dakwah disertai oleh Mus’ab bin Umair yang diutus oleh nabi
untuk berdakwah bersama meraka. Gelombang ketiga, pada tahun ke-13 kenabian,
mereka datang kembali menemui nabi untuk kembali hijrah ke Yastrib Disini titik
2
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Cet. VI; Jakarta: Amzah, 2016), h. 67.
6
Madinah yang kompleks. Hal ini disebabkan karena kondisi sosial politik
antara suku ‘Aus dan Khazraj di Madinah menjadikam mereka tidak pernah
bersatu. Berbagai konflik sosial tersebut menjadi tantangan tersendri bagi Nabi
Muhammad saw. Adanya beberapa pemuda Yastrib yang besedia masuk Islam
3
Sutriani, “Muhammad Sebagai Pemimpin Agama dan Kepala Negara”, Sulesana, Vol. 6, No.
2, 2011, h. 150.
7
Antara sesama manusia dari segi perbedaan jenis kelamin, ras, agama dan
sebagainya. Namun, sebagai manusia mereka tetap diakui sama dan memiliki hak
dan kewajiban yang sama. Pebedaan-perbedaan yang nyata ada diantara sesama
manusia tidak dijadikan sebagai alasan untuk membedakan antara satu sama lain.
Madinah kemudian menjadi acuan legislasi dalam keragaman budaya dan agama.
Walaupun pada masa itu orang belum mengenal teori pemisahan dan
penasihat (mustasyar), sekretaris (kātib), staf khusus, ajudan, staf ahli (syu’arā
dan kutabā’), gubernur, kepala daerah dan pejabat umum, pejabat sipil (ru’asā’),
pengawas (nākib), hakim dan jaksa (quḍāt), dan pejabat serta petugas pasar dan
bertanggung jawab penuh kepada negaraa dan diawasi oleh badan pengawas
senjata dan angkatan perang atau kuda (aṣhāb al-silah wa al-fars), angkatan
merebut kembali kota Mekah secara militer dan moral. Secara militer, Nabi
berhasil merebut Mekah tanpa ada perlawanan berarti. Penduduk Mekah yang
menjadi musuh utama Nabi sebelum beliau hijrah ke Madinah, benar-benar telah
kehilangan daya juang di hadapan bala tentara umat Islam. Namun, di tengah
puncak kekuatan tersebut, Nabi dan kaum beriman tidak ada upaya untuk
4
Abdul Mukti Thabrani, “Tata Kelola Pemerintahan Negara Madinah pada Masa Nabi
Muhammad saw” In Right: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia, Vol. 4, No. 1, November 2014,
h.19.
5
9
melampiaskan dendam masa lalu kepada mereka. Bahkan Nabi memberi amnesti
Negara. Karena masyarakat Islam telah terwujud, maka menjadi suatu keharusan
Islam untuk menentukan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat yang baru
terwujud itu. Sebab itu ayat-ayat al-Quran yang diturunkan dalam periode ini
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
mengenai Nabi Muhammad saw sebagai pemimpin agama dan kepala negara
Sesuai dengan tujuan makalah ini, kami mengharapkan agar pembaca dapat
10
11
Oleh sebab itu, makalah ini sebaiknya dibaca dengan cermat dan teliti agar
Amin, Samsul Munir Sejarah Peradaban Islam. Cet. VI;Jakarta: Amzah, 2016.
Syalabi,Ahmad “Sejarah dan Kebudayaan Islam: Imperium Turki Usmani”,
dalam Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam. Cet. VI; Jakarta: Amzah,
2016.
Thabrani, Abdul Mukti “Tata Kelola Pemerintahan Negara Madinah pada Masa
Nabi Muhammad saw” In Right: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia, Vol. 4, No.
1, November 2014.
Sutriani, “Muhammad Sebagai Pemimpin Agama dan Kepala Negara”,
Sulesana, Vol. 6, No. 2, 2011.
12