Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ISIM MU’ROB DAN ISIM MABNI

Diajukan untuk memenuhi salahsatu Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab

yang diampu oleh Bapak Ustadz Sholihin, M.Ag

Disusun oleh :

Nenaz Naziah (KHGA18109)

Kelas 3 C

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

T.A 2019/2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan
rahmat dan hidayah serta karunianya, sehingga masih diberi kesempatan untuk
bekerja menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Isim Mu‟rob dan Isim
Mabni” makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Arab.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar
kami, dan beberap referensi dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan.

Garut, 17 Oktober 2020

penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Isim Mu‟rab ........................................................................................ 2
B. Isim Mabni ......................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
B. Saran ................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimah adalah susunan dari beberapa huruf hijaiyah yang
mempunyai arti/makna, kalimah di bagi menjadi tiga yaitu : kalimah
isim (kalimah yang menujukkan arti suatu benda yang tidak di sertai
waktu dan tempat), kalimah fi‟il (kalimah dan kalimah huruf ( kalimah
yang tidak mampu berdiri sendiri kecuali jika di rangkai dengan kalimah
lain).
Jika kalimah itu di masuki „amil maka ada yang akan terjadi suatu
perubahan pada kalimat tersebut,dan pula ada yang tetap.
Oleh karena itu maka perlu di ketahui bahwa kalimah itu ada yang
mu‟rab dan ada yang mabni, dan di makalah ini kami akan sedikit banyak
mengulas tentang mabni dan mu‟rab serta segala sesuatu yang
berhubungan dengan keduanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mu‟rab dan macam-mcamnya?
2. Apa pengertian mabni dan macam-macamnya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian mu‟rab.dan macam-macamnya
2. Mengetahui pengertian mabni dan macam-macamnya

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isim Mu’rab
Kalimah Mu‟rab adala kalimah yang akhirannya bisa berubah-ubah
sesuai dengan „amil yang memasukinya. Jadi jika suatu kalimah itu
kemasukan „amil dan kalimah itu terjadi perubahan pada akhiran kalimah
itu, maka kalimah itu di sebut kalimah mu‟rab contohnya kalimah َ‫ِهي‬
‫ ْال َوض ِْج ِد‬, disini terjadi perubahan harakat akhir pada kalimah isim ‫ال َوض ِْج ِد‬,
ْ
karena pada awalnya kalimah itu harakat akhirnya di baca dhommah tapi
karena ke masukan „amil, yaitu huruf jer maka harakat akhir kalimah itu di
baca kasrah atau majrur.
Isim mu‟rab adalah isim yang berubah keadaan akhirnya sesuai dengan
keadaan i‟rabnya. Tanda i‟rab ada dua macam, yaitu harakat dan huruf.
Dalam harakat dan huruf terdapat bagian/macam-macam dari isim mu‟rob,
yaitu :
1. Harakat
a. Isim Mufrad
Isim mufrad ditandai oleh dhammah pada rafa‟, fathah pada
nashab, dan kasrah pada khafadh. Contoh:
‫ا َ ْل ِىزَبة َج ِدٌْد‬
َ ‫إِى ا َ ْل ِىز‬
‫َبة َج ِدٌْد‬
ِ ‫ا َ ْلمَلَن فَ ْْقَ ْال ِىزَب‬
‫ة‬
Kata (‫ )اَ ْل ِىز َبة‬berubah harakat akhirnya sesuai dengan i‟rabnya.
b. Jama‟ Taksir
Jama‟ taksir ditandai oleh dhammah pada rafa‟, fathah pada
nashab, dan kasrah pada khafadh. Contoh:
‫ا َ ْلىزت َج ِد ٌْدَح‬
‫ت َج ِد ٌْدَح‬ َ ‫ِإى ا َ ْلىز‬
ِ ‫ا َ ْلمَلَن فَ ْْقَ ا َ ْلىز‬
‫ت‬
Kata (‫ )اَ ْلىزت‬berubah harakat akhirnya sesuai dengan i‟rabnya.

2
c. Jama‟ Muanats Salim
Jama‟ muanats salim ditandai oleh dhammah pada rafa‟ dan
oleh fathah pada nashab dan khafadh. Contoh:

‫ا َ ْلوؤْ ِهٌ ْْىَ َّ ْالوؤْ ِهٌَبد ِإ ْخ َْح‬


‫د ِإ ْخ َْح‬ِ ‫إى َ ْالوؤْ ِه ٌٍِْيَ َّ ْالوؤْ ِهٌَب‬
ِ ‫اَللِن ا ْغ ِف ْس ِل ْلوؤْ ِهٌٍِْيَ َّ ْالوؤْ ِهٌَب‬
‫د‬
d. Fi‟il Mudhari Shahih Akhir
Fi‟il mudhari shahih akhir adalah fi‟il mudhari yang huruf
terakhirnya tidak terdiri dari huruf ilat yaitu alif, wawu, dan ya‟.
Fi‟il mudhari shahih akhir ditandai oleh dhammah pada rafa‟,
fathah pada nashab, dan sukun pada jazm. Contoh:
‫رَدْخل – لَ ْي رَدْخ َل – َل رَدْخ ْل‬
e. Isim Ghair Munsharif
Isim ghair munsharif adalah isim yang tidak menerima
tanwin. Isim ghair munsharif ditandai oleh dhammah pada rafa‟
dan oleh kasrah pada nashab dan khafadh. Contoh:
‫َجب َء أَحْ َود‬
َ‫َزأٌَْذ أَحْ َود‬
َ‫َُرَا ْال ِىزَبة ِِلَحْ َود‬
f. Fi‟il Mudhari‟ Mu‟tal Akhir
Adapun fi‟il mudhari‟ yang huruf akhirnya terdapat huruf
ilat yaitu alif, wawu, atau ya‟ ketika jazm ditandai dengan
membuang huruf ilat.
َ ‫ٌَ ْخشَى – لَ ْي ٌَ ْخ‬
َ ‫شى – َل ٌَ ْخ‬
‫ش‬

2. Huruf
a. Isim Tatsniyah
Isim tatsniyah adalah isim yang menunjukkan makna dua.
Isim tatsniyah ditandai oleh alif pada rafa‟ dan oleh ya‟ pada
nashab dan khafadh. Contoh:

3
‫اى‬ِ َ‫بى َج ِد ٌْد‬ِ َ‫ا َ ْل ِىز َبث‬
ِ َ‫إِى اَ ْل ِىز َبثٍَ ِْي َج ِد ٌْد‬
‫اى‬
‫ا َ ْلمَلَن فَ ْْقَ ْال ِىز َبثٍَ ِْي‬
b. Jama‟ Mudzakar Salim
Jama‟ mudzakar salim adalah isim yang menunjukkan
makna banyak (lebih dari dua) dan dikhususkan untuk mudzakar.
Jama‟ mudzakar salim ditandai oleh wawu pada rafa‟ dan oleh ya‟
pada nashab dan khafadh. Contoh:

‫ا َ ْلوؤْ ِهٌ ْْىَ َّ ْالوؤْ ِهٌَبد ِإ ْخ َْح‬


ِ ‫إى ََ ْالوؤْ ِهٌٍِْيَ َّ ْالوؤْ ِهٌَب‬
‫د ِإ ْخ َْح‬
ِ ‫اَللِن ا ْغ ِف ْس ِل ْلوؤْ ِه ٌٍِْيَ َّ ْالوؤْ ِهٌَب‬
‫د‬
c. Isim Lima
Isim lima adalah
ّْ ‫أَث ْْنَ – أَخ ْْنَ – َحو ْْنَ – ف ْْنَ – ذ‬
Isim lima ditandai oleh wawu pada rafa‟, alif pada nashab, dan ya‟
pada khafadh. Contoh:
‫أَث ْْنَ َه ِسٌْض‬
‫إِى أَثَبنَ َه ِسٌْض‬
َ‫َُرَا ْال ِىزَبة ِِلَثٍِْه‬
d. Fi‟il Lima
Fi‟il lima adalah lima bentuk wazan fi‟il mudhari yang
diakhiri oleh alif tatsniyah, wawu jama‟ atau ya‟ muanatsah dan
juga nun.
‫ى‬+ّ َ‫ٌَرَُْج ْْى‬ َ‫ٌَجْ ِلض ْْى‬ ‫ُ ْن‬
‫ى‬+ّ َ‫رَرَُْج ْْى‬ َ‫رَجْ ِلض ْْى‬ ‫أَ ًْز ْن‬
‫ى‬+‫ا‬ ِ َ‫ٌَرْ َُج‬
‫بى‬ ‫بى‬
ِ ‫ض‬َ ‫ٌَجْ ِل‬ ‫ُ َوب‬
‫ى‬+‫ا‬ ِ َ‫ر َ ْر َُج‬
‫بى‬ ‫بى‬
ِ ‫ض‬َ ‫رَجْ ِل‬ ‫ أ َ ًْز َوب‬،‫ُ َوب‬
‫ى‬+‫ي‬ َ‫رَرْ َُجٍِْي‬ َ‫رَجْ ِل ِضٍْي‬ ِ ًْ َ‫أ‬
‫ذ‬

Fi‟il lima ketika rafa‟ ditandai oleh adanya nun dan ketika nashab
dan jazm nunnya dibuang. Contoh:

4
‫رَدْخل ْْىَ – لَ ْي رَدْخ ْلْا – َل رَدْخل ْْا‬
Agar lebih mudah dalam memahaminya. Silahkan perhatikan tabel
berikut!
No Nama I‟rab
Rafa‟ Nashab Khafadl Jazm
1 Isim Tatsniyah Alif Ya‟ Ya‟ -
2 Jama‟ Mudzakar Salim Wawu Ya‟ Ya‟ -
3 Isim Lima Wawu Alif Ya‟ -
4 Fiil Lima Nun Buang Nun - Buang Nun

B. Isim Mabni
Kalimah Mabni adalah kalimah yang akhirannya tidak bisa berubah-
ubah walaupun ada „amil yang memasukinya. Jadi, jika ada suatu kalimah
yang kemasukan „mil baik nawasib atau jawazim atau huruf jer tapi
akhirnya tidak berubah maka kalimah itu disebut kalimah mabni,
contohya ‫ لَ ْي ٌَ ْفعلَي‬Kalimah ini kemasukan „amil nawasin yakni ‫ لَي‬tapi
harakat akhirya tetap tidak berubah, maka kalimah ini disebut kalimah
mabni.
Isim mabni adalah isim yang tidak berubah harakat akhirnya pada
semua keadaan i‟rab. Isim mabni ada 8 macam, yaitu:
1. Isim Dhamir
Isim dhamir adalah isim yang digunakan untuk mewakili
mutakallim (orang kesatu), mukhathab (orang kedua), dan ghaib
(orang ketia) atau disebut kata ganti. Isim dhamir ada 14, yaitu:
Mutakallim dan Mukhthab Ghaib
No Dhomir Arti No Dhomir Arti
1 ‫ أًََب‬Saya 8 ‫ ًَحْ ي‬Kami
2 َ‫ أ َ ًْذ‬Kamu (lk) 9 َْ ُ Dia (lk)
3 ‫ أَ ًْز َوب‬Kalian (berdua/lk) 10 ‫ ُ َوب‬Mereka (berdua/lk)
4 ‫ أ َ ًْز ْن‬Kalian (lk) 11 ‫ ُ ْن‬Mereka (lk)
5 ِ ًْ َ ‫ أ‬Kamu (pr)
‫ذ‬ 12 ًِ
َ ُ Dia (pr)

5
6 ‫ أَ ًْز َوب‬Kalian (berdua/pr) 13 ‫ ُ َوب‬Mereka (berdua/pr)
7 ‫ أ َ ًْزي‬Kalian (pr) 14 ‫ ُي‬Mereka (pr)
Note :
Pr = Perempuan
Lk = Laki-laki
Isim dhamir tidak memiliki bentuk yang tetap ketika berdiri sendiri
dan ketika diidhafatkan. Contoh mabninya isim dhamir:
َ‫َل ِإلَََ ِإل أَ ًْذ‬
‫إٌِبنَ ًَ ْعجد َّ ِإٌبنَ ًَ ْضز َ ِعٍْي‬
َ‫ي َخلَك‬ ْ ‫اِ ْل َسأْ ثِبص ِْن َزثِهَ ال ِر‬
Kata ( َ‫ )أ َ ًْذ‬menempati i‟rab rafa‟, kata ( َ‫ ) ِإٌبن‬menempati i‟rab
nashab, dan kata ( َ‫)ز ِثه‬
َ akhirnya ada dhamir yang menempati i‟rab jar.
2. Isim Isyarah
Isim isyarah adalah isim yang digunakan untuk menunjuk atau
ِ َ‫) َُر‬
disebut kata tunjuk. semua isim isyarah hukumnya mabni kecuali (‫اى‬
dan (‫َبى‬
ِ ‫ ) َُز‬yang hukumnya seperti isim mutsana. Diantara isim yang
termasuk isim isyarah adalah (‫ ) َُرَا‬ini untuk laki-laki, (ٍِ ‫ ) َُ ِر‬ini untuk
perempun, ( ) ini seluruh laki-laki dan perempuan, ( َ‫ )ذَلِه‬itu untuk
laki-laki, ( َ‫ )رِ ْله‬itu untuk perempuan, ( َ‫)ٌَُبن‬, dll. Contoh:
‫صخ‬
َ ‫َُ ِر ٍِ َهد َْز‬
َ ‫ِإى َُ ِر ٍِ ْال َود َْز‬
‫صخَ َّ ِص ٍْ َعخ‬
َ ‫أَرَ َعلن فًِ َُ ِر ٍِ ْال َود َْز‬
‫ص ِخ‬
Pada contoh pertama kata (ٍِ ‫ ) َُ ِر‬berkedudukan sebagai mubtada‟
dan berada pada marfu. Pada contoh kedua (ٍِ ‫ ) َُ ِر‬berkedudukan sebagai
isim inna dan berada pada tempat manshub. Sedangkan pada contoh
ketiga (ٍِ ‫ ) َُ ِر‬berkedudukan sebagai majrur. Apabila kita perhatikan
ketiga contoh di atas maka akan didapati kata (ٍِ ‫ ) َُ ِر‬tidak berubah
harakat akhirnya meskipun berada pada kedudukan i‟rab yang
berbeda.

6
3. Isim Maushul
Isim maushul adalah isim yang digunakan untuk menghubungkan
dua kalimat. Diantara yang termasuk isim maushul adalah (‫) َه ْي‬, (‫) َهب‬,
(‫ي‬
ْ ‫ )ال ِر‬yang untuk laki-laki, (ًْ ‫ )ال ِز‬yang untuk perempuan, dll. Contoh:
َ َ‫بم َه ْي َجل‬
‫ش‬ َ َ‫ل‬
ٍَ‫ص ِو َع للا ِل َو ْي َح ِود‬
َ
Meskipun dalam keadaan i‟rab rafa‟ maunpun khafadh kata (‫) َه ْي‬
tetap harakatnya yakni mabni sukun.
4. Isim Syarat
Isim syarat adalah merupakan isim yang memerlukan “jawab”.
Gunanya menggabungkan 2 kalimat dimana kalimat yang pertama
menjadi syarat dan yang kedua adalah jawab. Diantara yang termasuk
isim syarat adalah (‫ ) َه ْي‬siapa, (‫ ) َهب‬apakah, (‫ ) َهزَى‬kapan, ( َ‫)أٌَبى‬, ( َ‫ )أٌَْي‬mana,
(‫)أَ ٌٌَْ َوب‬, (‫)أًَى‬, (‫) َحٍْث َوب‬, (‫) َو ٍْ َف َوب‬, dan (‫)أَي‬. Semua isim syarath adalah mabni
kecuali (‫)أَي‬. Contoh:
ahsha,rehah gha, raa,,aa-ehglisraa,,aa haha lisahreb = َ‫َه ْي َجد َّ َجد‬
َ‫ِإى َه ْي َجد َّ َجد‬
Meskipun menempati i‟rab yang berbeda tetapi kata (‫ ) َه ْي‬tidak
berubah harakatnya.
5. Isim Istifham
Isim istifham adalah isim yang digunakan untuk bertanya atau bisa
disebut kata tanya. Diantara yang termasuk isim istifham adalah (‫) َه ْي‬
siapa, (‫ ) َهب‬apakah , (‫ ) َهز َى‬kapan, ( َ‫ )أٌَْي‬mana , (‫ْف‬
َ ٍ‫ ) َو‬bagaimana, (‫) َو ْن‬
berapa, dan (‫)أَي‬. Semua isim istifham adalah mabni kecuali (‫)أَي‬.
Contoh:
‫أ ٌَْيَ ثٍَْزهَ ؟‬
‫ِه ْي أ ٌَْيَ ِجئْذَ ؟‬
Kata ( َ‫ )أٌَْي‬pada contoh pertama menempati i‟rab rafa‟ dan pada
contoh kedua menempati i‟rab jar tetapi tidak ada perubahan harakat.
6. Sebagian Zharaf
Isim zharaf ada yang mu‟rab dan adapula yang mabni. Isim zharaf
yang mabni adalah (‫) َحٍْث‬, (‫)أ َ ْه ِش‬, ( َ‫)اَى‬,
ْ (ْ‫)إِذ‬, (‫)إِذَا‬, ( َ‫)أٌَْي‬, dan (‫)ثن‬.

7
ً ‫َجلَضْذ َحٍْث و ٌْذَ َجب ِل‬
‫ضب‬
Kata (‫ ) َحٍْث‬menepati i‟rab nashab karena menjadi zharaf tetapi
harakatnya tidak berubah karena mabni dhammah.
7. Isim Fi‟il
Isim fi‟il adalah isim mabni yang menunujukkan makna fi‟il akan
tetapi tidak mempunyai tanda seperti fi‟il. Diantara yang termasuk isim
ْ َ‫)ل‬, ( َ‫)آهٍْي‬,
fi‟il adalah ( َ‫) َُ ٍْ َِبد‬, (‫ط‬ ِ (ً‫) َح‬, dll. Contoh:
ِ‫َحً َعلَى الص ََلح‬
ْ َ‫أَو َْلذ خج ًْزا فَم‬
‫ط‬
ْ َ‫ )ل‬bermakna (‫)ٌَ ْى ِفى‬.
Kata (ً‫ ) َح‬bermakna (‫ )أ َ ْلجِ ْل‬dan kata (‫ط‬
8. Adad Murakkab (11-19 kecuali 12)
Angka belasan dari 11-19 kecuali dua belas dalam bahasa Arab
hukumnya mabni fathah. Jadi apapun i‟rabnya tetap berharakat fathah.
Contoh:
َ ‫َجب َء ث َ ََلثَخَ َعش ََس‬
‫طب ِلجًب‬
‫اِ ْشز ََسٌْذ أ َ ْزثَعَخَ َعش ََس ِوزَبثًب‬
َ ‫َجب َء ْالودَ ِزس َه َع ِصزخَ َعش ََس‬
‫طب ِلجًب‬
Semua adad murakkab di atas semua mabni fathah pada keadaan i‟rab
apapun.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimah yang akhirannya bisa berubah-ubah itu disebut mu‟rab,
dan kalimah yang akhirannya tidak bisa berubah-ubah itu di sebut mabni,
kalimah yang mu‟rab jika kemasukan „amil maka pada akhir kalimah
tersebut akan mengalami perubahan baik dari harakat atau huruf, tetapi
jika kalimat itu mabni walaupun ke masukan „amil apapun maka kalimah
itu akan tetap sama yakni tidak ada perubahan suatu apapun.
B. Saran
Saya memahami segala kekurangan yang ada pada karya tulis kami
sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan masukan yang membangun
guna dalam penulisan karya tulis selanjutnya agar lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA
Malik,ibnu., alfiyah ibnu malik, Ter, Ah. Syafi‟ „Ali, terjemah alfiah ibnu
malik, Lamongan :pon-pes TABAHn 1999
Ibnu malik, alfiyah ibnu malik, Ter, anwar,moch., matan alfiah ibnu
malik, Lamongan :ikatan penerbit Indonesia.TT
Malik,ibnu., alfiyah ibnu malik, Ter, „Adlan,baqir, tafsir wattibyin
limuqoshid, Lamongan :pon-pes TABAH,TT.
sonhaji,imam. matan ajurumiyah., Surabaya : alhidayah,

iii

Anda mungkin juga menyukai