OLEH :
KELOMPOK 1
BUKITTINGGI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhana wa Ta’ala yang telah
memberikan kemudahan dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan menyusun makalah ini tidak lepas dari bimbingan,
motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada
ustadz Abdurrahman.
Adapun pembuatan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Ilmu Bayan
wal Badi’ dengan judul “Al haqiqotu wal majaz”. Kami menyadari masih banyak
keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Akhir kata semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Hakikat yaitu kata yang dipakai untuk menunjukan arti yang tertentu
(makna asli). Contoh: kata أسدpada kalimat (( )رأيت أسدا في غابةsaya melihat
singa dihutan). Maka singa dalam kalimat ini adalah asli pada lafaz أسد
الحقيقة العقلية بأن أسند اللفظ إلى ماحقه أن يسند إليه او أستاذ الفعل إلى تيئ
Majaz yaitu kata yang dipakai bukan pada makna yang seharusnya
diletakkan untuk kalimat itu. Karena adanya hubungan antara makna yang
pertama dan yang kedua yang disertai dengan tanda atau petenjuk yang
mencegah menggunakan makna aslinya.
Contoh:
Lafaz أسدdalam kalimat majaz ini tidak asli, yaitu orang yang berani.
Petunjuk yang mencegah dari makna aslinya على فرس,karena sebenarnya tidak
mungkin berada di atas kuda. Hubungan antar singa dengan orang yang berani
adalah karena keduanya sama-sama berani.
ا العقلى هو اسناد الفعل او ما فى معناه إلى غير ماحقه أن يسند إليه لعالقة عن أنتكون االسناد
إلى ماهوكه
Contoh:
B. Macam-Macam Majaz
Majas pada garis besarnya ada dua jenis, yaitu: majaz lughowi dan majas aqli.
Majaz lughowi adalah majaz yang ‘alaqahnya ditinjau dari aspek bahasa. Sedangkan
majaz ‘aqli adalah penisbatan suatu kata fi’il (kata kerja) kepada fa’il yang tidak
sebenarnya.
1. Majaz lughowi adalah salah satu jenis majaz yang ‘illahnya di dasarkan pada
aspek bahasa. Majaz ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu: majaz isti’arah dan majaz
mursal.
• Majaz Mursal
Majaz mursal ialah majaz yang ‘alaqahnya ghair musyabbahah (tidak saling
menyerupai). ‘Alaqah antara musta’ar minhu-nya dalam bentuk hal-hal berikut ini:
i. Aliyah ( )أليةAliyah sebagai salah satu indicator majaz mursal adalah apabila
disebutkan alatnya, sedangkan yang dimaksudkannya adalah sesuatu yang dihasilkan
oleh alat tersebut. Contoh: ووهبنالهم من رحمتنا وجعلنا لهم لسان صدق علياArtinya: “Dan kami
anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka
buat tutur yang baik dan mulia.” (QS. Maryam: 50)Pada ayat di atas terdapat
ungkapan “”لسان صدق. Secara leksikal ungkapan tersebut bermakna “lisan yang jujur”.
Sedangkan maksudnya adalah bahasa yang jujur atau baik. Penggunaan alat لســان
untuk maksud اللغةdinamakan majaz mursal.
• Majaz Isti’aroh Adalah : Majaz yang keterkaitan makna Aslinya dengan makna
yang digunakan, itu ada keserupaan. Seperti Firman Allah SWT :
ﺕـ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨُّﻮْ ِﺭ ُّ ﺎﺱ ِﻣ َـﻦ
ِ ﺍﻟﻈﻠُ َﻤﺎ ﺝ ﺍﻟﻨَّ َـ
ﺘﺨ ِﺮ َـ َﺎﺏ ﺃ ْﻧ َﺰ ْﻟﻨَﺎﻩُـ ﺇﻟَ ْﻴ َـ
ْ ِﻚ ﻟ “ ِﻛﺘ ٌـIni adalah Kitab yang telah Kami
turunkan kepadamu supaya engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan
(Kesesatan) menuju Cahaya (Hidayah) .( S. Ibrahim : 1)
2. Majaz ‘Aqli
Majaz aqli adalah menyandarkan fi’il (kata kerja) atau yang semakna dengannya
kepada yang bukan seharusnya karena ada ‘alaqah (hubungan) serta adanya Qorinah
yang mencegah dari penyandaran yang sebenarnya. Penyandaran fi’il atau yang
semakna dengannya dilakukan kepada sebabnya, waktunya, tempatnya, masdarnya,
mabni fa’il kepada maf’ul, dan mabni maf’ul kepada fa’il. Berikut contoh-contoh
yang mengandung majaz aqli.
a. Penyandaran fi’il kepada sebab Contoh: 1 . بنى عمـرو ابن العـاص مدينـةـ فصـطاط
Artinya: “Amr bin Ash membangun kota Fushat.” 2. وقد كان# ويمشى به العكاز في الدير تائبا
يــأبى مشــيى أشــقر أجــردArtinya : “Tongkat yang bermata lembing itu berjalan-jalan
dirumah pendeta bersamanya untuk berobat. Padahal semula ia tidak rela melihat
larinya kuda blonde yang pendek larinya.” Pada kedua contoh diatas terdapat
ungkapan majaz aqli. Pada contoh pertama, terjadi penisbatn kata kerja “ ”بنىkepada
عمــرو ابن العــاص, yang bukan sebenarnya. Yang membangun kota Fusthath yang
sebenarnya adalah para insinyur dan para pekerja. Namun demikian, Amr bin Ash
adalah orang yang memerintahkan pembangunan kota tersebut. ‘Alaqoh antara
musnad dan musnad ilaihnya adalah sababiyah. Demikian juda penisbatan jalan
kepada tongkat termasuk kategori majaz aqli.
b. Penisbatan kepada waktu Contoh : نهار الزاهد صائم و ليله قائمArtinya: “Seorang
Zahid itu siangnya berpuasa, sedangkan malamnya shalat.” Pada contoh diatas shaum
dinisbatkan kepada siang, dan shalat malam dinisbatkan pada malam. Ini juga
sebenarnya penisbatan yang tidak tepat. Namun demikian antara hal-hal tersebut
terdapat ‘alaqoh, yaitu penisbatan pada waktu.
c. Penisbatan kepada tempat ازدحمت شوارع القاهرةArtinya: “Jalan-jalan di Kairo
padat.”
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hakikat yaitu kata yang dipakai untuk menunjukan arti yang tertentu
(makna asli). Contoh: kata أسدpada kalimat (( )رأيت أسدا في غابةsaya melihat
singa dihutan). Maka singa dalam kalimat ini adalah asli pada lafaz أسد
Majaz yaitu kata yang dipakai bukan pada makna yang seharusnya
diletakkan untuk kalimat itu. Karena adanya hubungan antara makna yang
pertama dan yang kedua yang disertai dengan tanda atau petenjuk yang
mencegah menggunakan makna aslinya.
B. SARAN
Melalui makalah yang sudah selesai kami tulis ini, semoga bermanfaat
untuk pembaca. Kami juga mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
makalah kami selanjutnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bek Dayyab, Hifni, dkk. 2007. “Kaidah Tata Bahasa Arab (Nahwu, Shorof,
Balaghah, Bayan, Ma’ani, Bade’)”. Jakarta: Darul Ulum Press.