Anda di halaman 1dari 15

SASTRA ARAB PADA MASA JAHILIYYAH

(‫)األدب العربي فى العصر الجاهلي‬

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Tarikh Adab Al-qodim

Dosen Pengampu :

Drs. Mukhtar Gozali, M.Ag

Amrullah (11190210000015)

Wanda Ridho Adellia (11190210000021)

Novitasari (11190210000026)

UNIVERSITAS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB

2021
KATA PENGANTAR

Tiada syukur terlewatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat Iman,
Islam, sehat serta Ilmu yang tiada batasnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Saatra Arab pada Masa Jahiliyyah (‫” )األدب العربي فى العصر الجاهلي‬
Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada baginda Alam Nabi Muhammad
SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Aamiin…
Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan serta keterbatasan ilmu yang dimiliki, maka dari itu kami ingin mengucapkan
segenap rasa syukur dan terimakasih kepada para penulis yang telah membantu kami dalam
pencapaian sumber kajian makalah ini. Dan kami haturkan terimakasih kepada Bapak Dosen,
Bapak Drs. Mukhtar Gozali, M.Ag yang telah membimbing dan mengajarkan mata kuliah
Tarikh Al-Adab Al-Qodim. Kami juga mengharapkan kritik serta saran yang membangun
kepada para pembaca naskah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
BAB I ........................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................... 6
A. Kondisi Masyarakat Arab pada Masa Jahiliyah ............................................. 6
B. Perkembangan Sastra Arab pada Masa Jahiliyyah ......................................... 7
C. Karakteristik Sastra Arab pada Masa Jahiliyyah ............................................ 12
D. Sastrawan Arab pada Masa Jahiliyyah .......................................................... 12
BAB III ..................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan .................................................................................................... 14
B. Kritik dan saran .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hingga saat ini bahasa arab adalah bahasa yang masih terjaga eksistensinya. Hal ini
tidak lain dikarenakan adanya kitab suci Al-Qur’an yang turun dengan menggunakan bahasa
arab. Sehingga untuk bisa memahami dan menafsirkan Al-Qur’an sebagai kitab suci umat
Islam bahasa Arab harus terus dipelajari salah satunya dengan mempelajari bahasa dan sastra
Arab1. Dalam bahasa Arab perkataan sastra termasuk salah satu kata yang berkembang artinya
sesuai dengan perkembangan bangsa Arab. dalam bahasa Arab sastra dikatakan Al-Adab
yakni akhlaq atau siaft-sifat yang menjadi hiasan yang akan melahirkan penghargaan dan
penghormatan kepada manusia. 2
Arab adalah pusat peradaban Islam pertama didunia dan sudah pasti banyak hal yang
bisa didapat dan diambil pelajarannya dari hal itu, salah satunya dalam bidang
kesusastraannya.3 Kesusastraan Arab adalah salah satu jenis karya seni yang harus terus digali
karena merupakan salah satu peradaban umat Islam. 4 Namun ketertarikan dalam mempelajari
bahasa dan sastra Arab semakin menurun seiring dengan berkembangnya zaman, padahal
apabila ditinjau lebh dalam hal tersebut sangat berguna untuk dapat mengetahui tentang
sejarah kebudayaan dan peradaban Islam, khususnya untuk umat Islam itu sendiri. Kita dapat
mempelajari hal tersebut salah satunya dari sejarah sastra Arab khususnya pada zaman
Jahiliyah (150 tahun sebelum kedatangan Islam), karena masyarakat pada masa ini sangat
memuji dan memuja sastra.5

1
Wargadinata, LC, M.Ag H. Wildana, Fitriani, M.Pd Laily “Sastra Arab masa Jahiliyah dan Islam” Hal. 78-89, UIN
MALIKI PRESS 2018, Malang. Diakses pada tanggal 20 September 2021
2
Bachmid Ahmad “Telaah Kritis terhadap Karakteristik Sastra Arab masa Jahiliyah dan Islam”, hal. 181-200, vol. 10
Al-turas, 3 September 2004, Jakarta. Diakses pada tanggal 20 September 2021
3
Haeruddin, “Karakteristik Sastra Arab pada masa Pra-Islam”, Hal. 35-60, vol. 12, Universitas Hasanuddin, Februari
2016. Diakses pada tanggal 20 September 2021
4
Bachmid Ahmad,”Telaah Kritis terhadap Karakteristik Sastra Arab masa Jahiliyah dan Islam”, hal. 181-200, vol. 10
Al-turas, 3 September 2004, Jakarta. Diakses pada tanggal 20 September 2021
5
Wargadinata, LC, M.Ag H. Wildana, Fitriani, M.Pd Laily “Sastra Arab masa Jahiliyah dan Islam” Hal. 78-89, UIN
MALIKI PRESS 2018, Malang. Diakses pada tanggal 20 September 2021

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi masyarakat Arab pada Masa Jahiliyah?
2. Bagaimana perkembangan Sastra Arab pada Masa Jahiliyah?
3. Apa saja karakteristik Sastra Arab pada Masa Jahiliyah?
4. Siapa saja sastrawan Arab pada Masa Jahiliyah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi masyarakat Arab pada Masa Jahiliyah
2. Untuk mengetahui Perkembangan Sastra Arab pada Masa Jahiliyah
3. Untuk mengetahui Karakteristik Sastra Arab pada Masa Jahiliyah
4. Untuk mengetahui Sastrawan pada Masa Jahiliyah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Masyarakat Arab dan Perhatiannya terhadap Sastra pada Masa Jahiliyyah
Kondisi masayarakat Arab pada masa jahiliyah yaitu masyarakat memiliki rasa
kebanggaan terhadap sukunya masing-masing. Kebanggan yang dimaksud dalam hal tersebut
yaitu sistem sosial mereka dalam memperhitungkan keturunan itu mengikuti garis bapak
sehingga di setiap akhir nama diikuti penyebutan nama bapak hal ini menunjukan mereka
bangga terhadap nenek moyang mereka. Selain itu juga pada masa jahiliyah terdapat kelas
masyarakat. Kelas masyarakat pada masa jahiliyah terbagi menjadi tiga yaitu: kelas atas, kelas
menengah, dan kelas bawah. Kaum kelas atas diduduki oleh kaum bangsawan yang selalu
diprioritaskan dan dihormati, sedangkan kaum kelas bawah selalu dikucilkan seperti budak.
Pada masa jahiliyah juga terkenal dengan tindak kekerasan, kekejaman, dan perilaku tidak
baik lainnya. Hal ini disebabkan karena letak geografis bangsa Arab yang gersang dan panas
sehingga lingkungan kehidupan ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter dan
menentukan watak seseorang. Namun, disamping perilaku negatif tersebut, masyarakat Arab
memiliki sifat yang sangat mencintai Sastra. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya karya
sastra seperti puisi, syair dan lain-lain. Adapun ide dalam pembuatan karya tersebut
menyangkut kehidupan nyata yang dialami masyarakat Arab tersendiri.
Sastra era Jahiliyah merupakan bagian dari budaya masyarakat badui yang sangat di
gemari. Dan juga penyair pada masa ini sering berfungsi sebagai orang bijak di kalangan
sukunya. Pada masa Jahiliyah ini yang berkembang adalah hal yang berkenaan dengan
kehidupan orang badui, adat, dan sifat-sifat mereka. Para sastrawan Arab Jahiliyah dalam
membuat sebuah karya sastra banyak terilhami oleh kekasih, perjalanan yang mereka lakukan,
dan jejak binatang yang mengisyaratkan adanya pekemahan yang sudah ditinggalkan.
Kehidupan masyarakat Arab Jahiliyah dapat dilihat dalam karya sastra yang merupakan
produk zaman itu, karena sastra Arab Jahiliyah adalah cerminan langsung bagi keseluruhan
kehidupan bangsa Arab zaman Jahiliyah tersebut, dari hal-hal yang bersifat pribadi sampai
persoalan masyarakat umum.
Bangsa Arab telah menganggap betapa pentingnya peranan seorang penyair. Sehingga
sering kali mereka mengiming-imingi seorang penyair yang dapat memberikan semangat
dalam perjuangan dengan memberikan sokongan suara bagi seseorang agar dapat diangkat

6
sebagai kepala kabilah. Ada pula yang menggunakan mereka sebagai perantara untuk
mendamaikan pertikaian yang terjadi antara kabilah, bahkan ada juga yang menggunakan
penyair untuk memintakan maaf dari seseorang penguasa.
Kedudukan puisi dan penyairnya sangat tinggi di mata orang Arab Jahiliyah. Sebuah karya
puisi dapat mempengaruhi, bahkan mengubah sikap atau posisi seseorang atau sekelompok
orang terhadap sikap atau posisi orang dan kelompok lainnya. Para penyair, dengan demikian
juga berfungsi sebagai agen perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Kedudukan atau
pengaruh sedemikian ini hanya dapat ditandingi oleh para politisi tingkat tinggi di zaman
modern ini. Kekuatan penyair bersumber dari kekuatan isi karyanya.
Suku Arab yang mendiami pelosok semenanjung Arabia pada musim haji berkumpul di
Mekah. Pada saat itu, mekah ramai dikunjungi oleh berbagai suku yang datang dari berbagai
daerah. Di samping menunaikan ibadah haji, mereka datang kesana untuk berdagang dan
mengadakan perlombaan-perlombaan sastra, seperti berpidato dan melantunkan syair. Tempat
yang berperan penting pada waktu itu adalah Suq ‘Ukaz. 6 Sastra adalah cerminan kehidupan
yang memantulkan kebaikan dan keburukannya. 7

B. Perkembangan Sastra Arab pada Masa Jahiliyyah

Menurut seorang kritikus dan sastrawati dari Libanon yaitu Hanna Al-Fakhuri
mengatakan bahwa sastra Arab sudah muncul saat masa jahiliyyah yakni pada akhir abad ke-5
dan telah mencapai puncaknya pada paruh pertama abad ke-6. 8 Pada masa jahiliyyah pola
kehidupan bangsa Arab dapat dilihat pada karya sastra yang pada zaman tersebut merupakan
refleksi bagi keseluruhan kehidupan bangsa Arab. Karena pada karya sastra tergambar jelas
kondisi kehidupan mereka baik yang berkaitan dengan kondisi adat-istiadat, geografis, sistem
ekonomi serta bentuk-bentuk kepercayaan mereka. Kecenderungan sastra Arab jahiliyyah

6
https://www.academia.edu/44759911/_SASTRA_ARAB_PADA_MASA_JAHILIYYAH_PRA_ISLAM_ Diakses
pada tanggal 20 September 2021.
7
http://thefactsaboutbandung.blogspot.com/2015/12/bahasa-dan-sastra-arab-di-zaman.html?m=1. Diakses pada
tanggal 20 September 2021.
8
Wargadinata, LC, M.Ag H. Wildana, Fitriani, M.Pd Laily “Sastra Arab masa Jahiliyah dan Islam” Hal. 78-89, UIN
MALIKI PRESS 2018, Malang. Diakses pada tanggal 20 September 2021

7
adalah madh (pujian), ritsa' (ratapan), fakhr (kebanggaan kelompok tertentu), satire (serangan
pada kabilah tertentu). 9

Pada masa jahiliyyah sudah ada tradisi keilmuan yang tinggi yaitu bersyair dan
penyair yang terkenal pada masa itu disebut penyair muallaqat. Dinamakan muallaqat karena
indahnya puisi-puisi tersebut telah menyerupai perhiasan yang dikalungkan oleh seorang
wanita. Sedangkan secara umum muallaqat mempunyai arti yang tergantung. 10 Jenis syi'ir
(puisi) adalah genre sastra Arab yang paling populer disamping amtsal (seperti pepatah/kata-
kata mutiara) dan pidato pendek yang disampaikan oleh para pujangga atau yang disebut
sebagai prosaliris. Dan secara turun temurun semua itu dihapal diluar kepala oleh orang-
orang Arab yang memang mereka dikenal dengan kemampuan daya hapal yang sangat tinggi.

Secara umum tema syi'ir pada masa jahiliyyah menggambarkan keadaan hidup
masyarakat yang cenderung sangat fanatik pada suku/kabilahnya. Sehingga tidak heran jika
sebagian syair yang muncul pada masa itu tidak jauh dari tema-tema tersebut. Begitu pula
dengan khutbah yang kebanyakan berfungsi sebagai pembangkit semangat dalam berperang
untuk membela kabilahnya, namun demikian karya-karya sastra yang ada pada masa
jahiliyyah juga tidak luput dari nilai-nilai positif yang dipertahankan oleh Islam seperti
semangat juang dan hikmah. 11

Adapun kemunculan sastra Arab dalam sejarah terdapat banyak versi antara terlebih
dulu prosa atau syair. Menurut sejarah kesusastraan Arab, prosa muncul lebih awal dari pada
syair karena dalam prosa tidak terikat dengan aturan-aturan sebagaimana yang ada pada syair.
Sedangkan ulama lughah dan para kritikus sastra berpendapat bahwa prosa lebih dulu dari
syair karena prosa merupakan karya sastra yang bebas dan tidak terikat (muthlaq), sedangkan
syair adalah karya sastra yang terikat dengan aturan (muqayyad). Namun pernyataan ini
berbanding terbalik dengan pernyataan Thaha Husein yang berpendapat bahwa syair lebih
dulu dari prosa karena syair terikat dengan rasa sastra dan imajinasi yang tinggi. 12 Hal itu

9
Haeruddin, “Karakteristik Sastra Arab pada masa Pra-Islam”, Universitas Hasanuddin, Februari 2016. Diakses pada
tanggal 20 September 2021
10
Abror Ulul, “Pembelajaran Sastra Arab”, hal. 1-1. Diakses pada tanggal 16 September 2021 pukul 10.00 WIB
11
Haeruddin, “Karakteristik Sastra Arab pada masa Pra-Islam”, Universitas Hasanuddin, Februari 2016. Diakses
pada tanggal 20 September 2021
12
Nur Afifah Ulfah, “Sastra Arab pada masa Jahiliyah (Pra-Islam)”, hal. 1-8, 2020. Diakses pada tanggal 16
September 2021 pukul 10.20.

8
disebabkan karena dalam prosa dibutuhkan kepandaian menulis atau tadwin (pengumpulan),
sementara orang-orang Arab baru menguasai keterampilan menulis pada masa-masa
belakangan sesudah Islam lahir. Dan ini tidak terjadi dalam puisi yang telah dicatat pada
ingatan para ruwat (pencerita) tanpa harus mencatatnya pada pengertian sebenarnya. Para
pencerita (ruwat) adalah para penghafal puisi dan silsilah dari para tokoh setiap kabilah Arab.
Dengan demikian transmisi puisi bisa lebih terjaga dari generasi kegenerasi.

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan sastra menurut Juzif Al-Hasyim


dalam bukunya Al-Mufid. Pertama, yaitu tabiat alam dan iklim. Puisi jahily sangat
terpengaruh kuat oleh alam padang pasir dan kehidupan kaum Badui. Kata-katanya keras
yang mencerminkan kehidupan yang keras, kerinduan dan kesunyian. Kedua, yaitu ciri khas
etnik. Bangsa Arab menjadi bangsa yang lahir untuk memuji dan memuja sastra. 13 Salah satu
keistimewaan dari bangsa Arab adalah terhadap sastra mereka memiliki perhatian yang besar,
karena mereka memiliki perasaan yang halus dan ketajaman penilaian terhadap sesuatu. Dari
2 sifat itulah yang merupakan faktor utama bagi mereka untuk memiliki kelebihan dan
kemajuan dalam bahasa. Karena keindahan bahasa bersandarkan kepada daya khayal
(imajinasi) dan perasaan halus, maka dengan ke2 faktor inilah bangsa Arab bisa
mengeluarkan segala sesuatu yang bergejolak dalam jiwa mereka dalam wujud syair-syair
yang indah. 14 Ketiga, yaitu peperangan, faktor kemajuan dan kemakmuran, ilmu pengetahuan,
agama, politik dan interaksi dengan berbagai budaya dan bangsa. Selain faktor-faktor tersebut,
dalam perkembangan saatra zaman jahiliyyah ada 2 faktor lain yang menjadi pengaruh yaitu:

1. Pasar sastra (Al-Aswad)15

Masyarakat jahiliyyah sering menggelar festival sastra secara periodik. Ada festival
16
sastra mingguan, bulanan serta tahunan. Mereka juga membuat pasar seni. Ada 2 macam

13
Akit Jauhari Qomi, “Perkembangan Sastra Arab pada masa Jahiliyah”, hal. 61-67, vol. 3, UIN Maliki Malang, East
Java Juni 2011
14
Haeruddin, “Karakteristik Sastra Arab pada masa Pra-Islam”, Universitas Hasanuddin, Februari 2016. Diakses
pada tanggal 20 September 2021
15
Akit Jauhari Qomi, “Perkembangan Sastra Arab pada masa Jahiliyah”, hal. 61-67, vol. 3, UIN Maliki Malang, East
Java Juni 2011
16
Haeruddin, “Karakteristik Sastra Arab pada masa Pra-Islam”, Universitas Hasanuddin, Februari 2016. Diakses
pada tanggal 20 September 2021

9
pasar jazirah Arab menurut Khalil Abdul Karim yaitu pasar khusus dan pasar umum atau
pasar luar dan pasar dalam. Pasar dalam yang paling terkenal contohnya Ukaz.

Ukaz merupakan contoh dari pasar yang paling terkenal, sejak tanggal 1 hingga
tanggal 20 Dzulqo'dah pasar ini dimulai. Disusul pasar Majannah yang dimulai pada tanggal
20 hingga tanggal 30 Dzulqo'dah, sedangkan pasar Dzul Majaz pada awal bulan Dzulqo'dah
hingga tanggal 8, ketika hari tarawiyah, dimana ketika itu ibadah haji besar dimulai.
Selanjutnya pasar Khaibar yang dilaksanakan setelah musim haji hingga pada akhir bulan
muharram. Tempat yang paling terkenal adalah pasar Ukaz yang juga menjadi tempat
berkumpulmya orang-orang Quraisy, Ghafar, Hawazin, 'Adhal dan Khuta'ah. Pasar Ukaz
menurut Al-Idrisi disebut sebagai pasar umum. Pasar Dzul Majaz dilaksanakan oleh para
saudagar ketika awal bulan Dzulhijjah hingga pada hari tarawiyah, pasar Majannah dilakukan
oleh para saudagar ketika tanggal 20 hingga pada penghujung bulan Dzulhijjah, yaitu setelah
berakhirnya pasar Ukaz.17

Orang-orang Quraisy membanggakan pasar itu dengan musim haji besar. Ini
dikarenakan sebagian pasar itu (Ukaz dan Majannah) berlangsung dekat dengan musim haji.
Pasar tersebut adalah satu keistimewaan yang hanya bisa dinikmati oleh suku Quraisy dan
hanya dilakukan di Makkah. Karena itu bagi para saudagar musim haji merupakan musim
besar terutama di Hijaz. Keistimewaan ini adalah hasil perenungan para saudagar Quraisy,
jadi bukan datang begitu saja.

Haji merupakan musim terbesar yang bagi orang Quraisy bisa mendatangkan
keuntungan 18 . Pasar-pasar itu secara praktis juga menjadi peran budaya dan sastra yang
dihindari oleh para penyair kelas bawah dan kelas menengah. Pada waktu itu bagi seluruh
masyarakat Arab kecintaan terhadap puisi dan penyair hampir menjadi sebuah naluri
alamiyah. Pasar Ukaz disebut sebagai pasar sastra dan budaya yang resmi. Hal ini dikuatkan
oleh pendapat dari Bahruddin Dallau, yang berpemdapat bahwa pasar Ukaz tidak hanya
merupakan pesan diskusi sastra Arab secara umum, dimana para khotoba dan penyair
berkumpul dan berlomba-lomba dalam berkhotbah dan berpuisi. Pasar-pasar tersebut telah

17
Akit Jauhari Qomi, “Perkembangan Sastra Arab pada masa Jahiliyah”, hal. 61-67, vol. 3, UIN Maliki Malang, East
Java Juni 2011
18
Wargadinata, LC, M.Ag H. Wildana, Fitriani, M.Pd Laily “Sastra Arab masa Jahiliyah dan Islam” Hal. 78-89, UIN
MALIKI PRESS 2018, Malang. Diakses pada tanggal 20 September 2021

10
berperan dalam memumculkan peran sastra dan mempercepat proses ilmiah (objektif) untuk
menatap keadaan ekonomi, sosial, serta budaya demi mencapai persatuan.
2. Ayyam Al-Arab
Menjelang kelahiran Islam ada salah satu fenomena sosial yang menggejala di Arab yaitu
dikenal dengan sebutan "hari-hari orang Arab" atau Ayyam Al-Arab. Arab merujuk pada
permusuhan antar suku yang secara umum muncul karena persengketaan seputar pada rumput,
hewan ternak dan mata air. Hal ini menyebabkan teejadinya penyerangan dan perampokan,
munculnya sejumlah pahlawan lokal, para pemenang dari suku-suku yang bersengketa dan
juga menghasilkan perang syair yang penuh dengan kecaman diantara penyair yang
mempunyai peran sebagai juru bicara.
Bagi pengembangan tema-tema puisi Arab, Ayyam Al-Arab menjadi sebuah media
yang cukup efektif. Dalam peperangan peran penyair sangat berat yang dengan puisi-puisi
hijanya yang pedas dapat menjatuhkan lawan secara psikologis. Banyak puisi-puisi legendaris
yang lahir dari medan perang seperti puisi-puisi Syanfara, Antarah dan lain-lain. 19

19
Akit Jauhari Qomi, “Perkembangan Sastra Arab pada masa Jahiliyah”, hal. 61-67, vol. 3, UIN Maliki Malang, East
Java Juni 2011

11
C. Karakteristik Sastra Arab Jahiliyah
Pengertian karakteristik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai sifat
khas sesuai dengan perwatakan tertentu. 20
Pada umumnya karakteristik syi'r Jahiliyyah terletak pada corak pemikirannya yang
terbatas, sesuai dengan corak kehidupan mereka yang sangat sederhana. Hanya saja
kebanyakan penyair masa ini lebih banyak menyandarkan pada daya khayal yang ada
ditambah dengan pengalaman kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, jika kita hendak
menilai keadaan suatu syi'r Jahiliyyah, maka kita tidak dapat terlepas dari keadaan penyair itu
sendiri.
Corak pemikiran yang sederhana ini dikarenakan mereka belum banyak mengenal
kebudayaan yang tinggi atau mendapat pengaruh dari bangsa lain. Kehidupan mereka hanya
terbatas dalam kehidupan Baduwi yang penuh dengan dunia pengembaraan, peperangan, dan
hidup bebas dari segala hukum dan ikatan undang-undang. Karakteristik yang paling
menonjol pada syi'r Arab Jahiliyyah adalah karakter yang mengedepankan sifat kejantanan
dan kepahlawanan, menceritakan segala macam pengalaman yang baik maupun yang buruk,
menggunakan bahasa yang indah, pemilihan kata-kata yang ringkas tetapi mengandung
makna yang dalam.

D. Tokoh Penyair pada masa Jahiliyah


Sejarah sastra Arab mencatat sepuluh penyair al-Mu'allaqat, yaitu:
1. Umru al-Qais bin Hujrin bin al-Harits al-Kindi
2. Zuhair bin Abi Sulma al-Muzani
3. An-Nabigah adz-Dzibyani
4. Al-A'sya al-Qaisi
5. Lubaid bin Rabi'ah al-Amiri
6. Amr bin Kultsum at-Taghlibi
7. Tharafah bin Abdul Bakri
8. Antarah bin Syaddad al-Absi
9. Al-Harits bin Hilliziah al-Bakri
10. Ummayah bin ash-Shalt.

20
Pengertian Karakteistik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online.

12
Penyair Jahiliyyah lain yang sangat terkenal, tetapi tidak termasuk penyair al-Muallaqat,
adalah al-Khansa (w. 664, penyair wanita dari kabilah Mudhar yang akhirnya memeluk
Islam), al-Khutaiyah (w.679, juga berasal dari kabilah Mudhar dan masuk Islam), Adi bin
Rabi'ah (w. 531, dikenal dengan nama al-Muhalhil), Sabit bin Aus al-Azdi (w.510, dikenal
dengan nama asy-syanfari).21

21
Dr. Helmi Syaifuddin, M.fil.I, “Kajian Sastra Arab” UIN Maliki Malang, 2010 . Diakses pada tanggal 20 September
2021

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kondisi masayarakat Arab pada masa jahiliyah yaitu masyarakat memiliki rasa
kebanggaan terhadap sukunya masing-masing. Kebanggan yang dimaksud dalam hal
tersebut yaitu sistem sosial mereka dalam memperhitungkan keturunan itu mengikuti garis
bapak sehingga di setiap akhir nama diikuti penyebutan nama bapak hal ini menunjukan
mereka bangga terhadap nenek moyang mereka.

Menurut seorang kritikus dan sastrawati dari Libanon yaitu Hanan Al-Fakhuri
mengatakan bahwa sastra arab sudah muncul saat masa jahiliyyah yaitu pada akhir abad ke 5
dan telah mencapai puncaknya pada paruh pertama abad ke 6. Syiir adalah genre sastra Arab
yang populer disamping khuthbah dan lainnya. Pada masa jahiliyyah juga terdapat Natsr
atau prosa yang terdiri dari beberapa jenis yaitu khutbah, wasiat, hikmah dan watsal. Pada
umumnya karakteristik syi'r Jahiliyyah terletak pada corak pemikirannya yang terbatas,
sesuai dengan corak kehidupan mereka yang sangat sederhana. Sastrawan masa jahiliyyah
diantaranya Umru al-Qais bin Hujrin bin al-Harits al-Kindi, Zuhair bin Abi Sulma al-
Muzani, An-Nabigah adz-Dzibyani dan lainnya.

B. Kritik dan saran


Dalam menyusun makalah ini penulis telah mengusahakan untuk menyajikan hasil yang
terbaik. Namun, mungkin dalam pelaksanaannya masih terdapat kelalaian dan kekurangan.
Untuk itu kami mohon dibukakan pintu maaf atas kesalahan-kesalahan tersebut dan meminta
pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang membangun.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abror, U. (2021). Pembelajaran Sastra Arab . Pembelajaran Sastra Arab, 1-1.

Afifah, U. N. (2020). Sastra Arab pada masa Jahiliyah (Pra-Islam). Sastra Arab pada masa Jahiliyah
(Pra-Islam), 1-8.

Bachmid, A. (2004). Telaah Kritis terhadap Karakteristik Sastra Arab masa Jahiliyah dan Islam, 10,
181-200.

Dr. Helmi Syaifuddin, M. (2010). Kajian Sastra Arab. Kajian Sastra Arab.

H. Wildana Wargadinata, L. M. (2018). Sastra Arab masa Jahiliyah dan Islam, 78-89.

Haeruddin. (2016, Februari). Karakteristik Sastra Arab pada masa Pra-Islam , 12, 35-60.

http://thefactsaboutbandung.blogspot.com/2015/12/bahasa-dan-sastra-arab-di-zaman.html?m=1. .
(n.d.). Retrieved September Senin, 2021, from
http://thefactsaboutbandung.blogspot.com/2015/12/bahasa-dan-sastra-arab-di-
zaman.html?m=1. : http://thefactsaboutbandung.blogspot.com/2015/12/bahasa-dan-sastra-
arab-di-zaman.html?m=1.

https://kbbi.web.id/karakteristik. (n.d.). Retrieved September Senin, 2021, from


https://kbbi.web.id/karakteristik: https://kbbi.web.id/karakteristik

Jauhar, Q. A. (2011, juni). Perkembangan Sastra Arab pada masa Jahiliyah. Perkembangan Sastra
Arab pada masa Jahiliyah, 3, 61-67.

SASTRA ARAB PADA MASA JAHILIYYAH PRA ISLAM. (n.d.). Retrieved from www.academia.edu:
https://www.academia.edu/44759911/_SASTRA_ARAB_PADA_MASA_JAHILIYYAH_PRA_ISLAM
_

15

Anda mungkin juga menyukai