Oleh:
Firda Handita Nyssa’ (16310136)
Indah Rahmi Inayati (16310142)
Muhammad Aghitsni (16310146)
Achmad Zainul Musthofa Arief (16310148)
Moh. Wildan Alifi (16310149)
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan rumpun bahasa Semit yang memiliki
karakteristik dan sifat-sifat tertentu. Karakteristik dan sifat-sifat tersebut
berbeda dengan rumpun bahasa Semit lainnya. Bahasa Arab diakui sebagai
bahasa yang kaya akan kosakata dan memiliki keunikan yang tidak dimiliki
oleh bahasa-bahasa lain, di antaranya musytarak lafdzi, ittidod, taraduf, dan
lain sebagainya. Keunikan dan kekayaan bahasa Arab ini dipengaruhi oleh
berbagai suku bangsa yang menggunakannya, sehingga menghasilkan
kosakata, makna, dan maksud yang berbeda berdasarkan penggunaannya.
Pengaruh tersebut juga memunculkan berbagai dialek dalam bahasa Arab.
Dialek ialah variasi bahasa yang berbeda menurut penggunaan bahasa
itu sendiri. Kemunculan dialek disebabkan beberapa faktor, di antaranya:
faktor geografis; faktor peperangan/penjajahan; dan faktor sosial seperti
perdagangan. Seperti halnya di negara-negara lain yang memiliki dialek yang
berbeda berdasarkan masing-maing daerah, Timur Tengah juga memiliki
dialek yang beragam berdasarkan letak geografisnya.
Perbedaan letak geografis mempengaruhi kemunculan dialek/lahjah
karena masing-masing daerah berbeda dalam pelafalan suatu kata. Hal ini
berkaitan dengan banyaknya suku di kawasan Timur Tengah yang
menggunakan bahasa Arab dengan dialek yang beragam. Keberagaman dialek
tersebut memicu perhatian para peneliti bahasa untuk mengkaji lebih jauh
mengenai fenomena variasi bahasa di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
Pengkajian tersebut meliputi perbedaan dan persamaan antara dialek satu dan
lainnya, karakteristik dan sebab-sebab munculnya dialek-dialek tersebut. Hal
ini pula yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusunan makalah ini bertujuan
menjelaskan suku-suku yang masyhur di Arab beserta dialek/lahjah mereka;
menjelaskan unsur-unsur dialek Arab; serta memaparkan dialek Arab modern.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam dialek?
2. Siapakah suku terpopuler di Arab dan dialeknya?
3. Apa saja unsur-unsur dialek Arab?
4. Bagaimana dialek Arab modern?
C. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam dialek
2. Memaparkan suku terpopuler di Arab beserta dialeknya.
3. Menjelaskan unsur-unsur dialek Arab.
4. Menjelaskan dialek Arab modern.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Dialek
1. Dialek regional
Dialek regional merupakan persamaan bahasa yang disebabkan oleh letak
geografi. Letak geografi pada bahasa yang satu saling berdekatan dengan
letak geografi pada bahasa lain. Kedekatan geografi atau wilayah
memungkinkan adanya komunikasi antaranggota masyarakat kedua
wilayah tersebut.1
2. Dialek sosial
Dialek sosial merupakan dialek yang digunakan anggota masyarakat yang
memiliki persamaan sosial. Persamaan sosial maksudnya bahwa
masyarakat pengguna dialek tersebut memiliki kedekatan sosial, misalnya
penutur dialek termasuk dalam satu golongan masyarakat yang sama.
Kedekatan sosial tersebut dapat dikatakan sebagai faktor sosial yang
menyebabkan masyarakat memiliki dialek sosial yang sama. Faktor sosial
tersebut mencakup status sosial, tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin,
pekerjaan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain dialek sosial atau
sosiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan oleh perbedaan sosial
ekonomi penutur.2
3
Ibrahim Anis, Fii Lahjat Al-Arabiyyah, 1992, hal. 153
4
Ibid., hal. 154
6
Maka kita akan mendengarnya melafalkan:
ب البَْهِر
ِ الكِثْي
َ ظَّرُعُه ِب
َ َجِي النَِّزيف ي
ْ َشي َكم
ِ َوِإْذ ِهَي َتْم
1. Segi Fonologi
س ــجَى الـــضحَى
َ ) walaupun ada dialek lain yang membacanya dengan tidak di-
imālah-kan5. Demikian juga dengan penggantian huruf hamzah menjadi ha'
َأ
dalam dialek Thai', seperti لِ نَّـكmenjadi ِلهََّنـك. Penggantian mim menjadi ba'
dan ba' menjadi mim dalam bahasa Mazin, seperti َما اسُْمكmenjadi ِباسِْمكatau
ر- بَ ْكmenjadi ر- ْ َمكproses ini disebut dengan ibdal ‘penggantian’. Dalam dialek
mesir pun terlihat perbedaan pengucapan yang merubah suara qaf menjadi alif.
Seperti يَُقْولmenjadi َيُأْول.6
2. Segi morfologi
5
Muhammad Daud, Al-'Arabiah wa 'Ilm alLughah al-Hadits (Kairo: Dārun Garīb, 2001), hlm.34
6
Ali Abd al-Wāhid,Wafi. Fiqh al-Lughah.(Kairo: Dār alNahdhah Mishr,1945), hlm.124-125
7
Dari segi perbedaan kata morfologi dan pemaknaan juga terlihat
perbedeaan diantara dialek satu dengan dialek lainnya termasuk sinomim
maupun antonym. Sebagai contoh kata املدينةbagi orang yaman bermakna sama
dengan kata كين-- - - السbagi suku Daus. Proses ini disebut dengan Taruduf
‘sinonim’. Hal ini terlihat dalam satu riwayat bahwa Abu Hurairah tidak
mengeerti dengan kata كين-- السyang diucapkan Rasulullah, padahal bermakna
sama dengan املدينةhanya saja kata yang diucapkan berbeda. Kata الغبـيطyang
bermakna kendaraan atau tumpangan bagi perempuan dalam dialek Thai'. Kata
ذوyang bermakna الـذىdalam dialek Thai'. Kata متـىyang bermakna huruf jarr
3. Segi kaidah
Adapun fenomena perbedaan dialek dari aspek kaidah, yaitu dari segi
pembentukan kata dan wazan-wazan-nya, terlihat dalam contoh contoh berikut
ini.
8
5. Waqaf kepada ha’ ta’nist dengan ta’ pada dialek Himyar seperti ده امة-- ه
misalnya kata َوة- - - َْقه. Dalam bahasa fusha, huruf qâf diungkapkan /g/
ألتَع ألثَغ
حت
َ َش حد
َ َش حذ
َ ش
َ
d. Dialek Mesir juga terbentuk dari kesalahan berbicara pada waktu kecil,
kemudian berkembang dan menjadi bagian dari dialek mereka,
kemudian pada waktu dewasa mereka mewariskannya kepada anak
keturunan mereka.
خَتر
ْ َاتْم خَتر
ْ َاتب
بََتاع َمَتاع
11
حْملَق
ُ حلَق
ْ ُم
صَع
َ َف َ ََفع
ص
جَر
َ جَر
َ ج ّر
َ
َجاب
َ اء ِبَكَذا
َ جَ
خَدَل
َ َ خَدر
َ
َ لََه
ط ط
َ ََره
َمْرشُْوم شم
َ َمْر
َغْرَقان َغْرق
ّ ح
ق َ حَّقة
َ
ِزنَاد ِزنْد
12
ّ
تفحس َتفنحص
Penjahit
Persia : درزي
Mesir : ترزي
b) Italia
Udang
Italia : Gamberi
Mesir : جمبرس
c) Turki
Kamar
Turki : Oda
Mesir : أوضة
d) Prancis
Marka jalan
Prancis : Direction
Mesir : ديركسيون
10
Jurnal, Afridesy Puji Pancarani dkk. Bahasa Amiyah Mesir (Sejarah, Kaidah, dan Perbedaannya
dengan Bahasa Arab Klasik. Vol. 3, No. 3, hlm: 206
13
e) Inggris
Polisi
Inggris : Police
Mesir : بوليس
(وف-- - )سpada bahasa Arab formal yang mengandung arti ‘akan’ (akan
berlangsung).11
Contoh :
g. Verba lampau ataupun verba yang sedang berlangsung jika diawali dengan
kata negatif ( )ماmaka verba tersebut harus diakhiri dengan huruf ()ش.
Contoh :
beberapa kata yang tidak berubah seperti kata Al-Qur’an ( رآن--)الق, qiraah (
11
Ibid, hlm: 207
14
i. Mengganti huruf jim ( )جdengan bunyi konsonan ‘g’. Perubahan ini juga
tidak lepas dari bahasa Ibrani yang juga pernah menjadi bahasa Mesir
pasca tentara Yunani mengakhiri dinasti Fir’aun. Contohnya dalam bahasa
Ibrani kata ( )جملdibunyikan gamla. Di dalam bahasa Suryani juga
12
Tesis, Uun Nasikhun. Konsep Linguistik Arab ‘Amiyah (Studi Komparatif Kaidah Abdul At-
Tawab dan Maurice B.Salib. UIN Sunan Kalijaga, 2017.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arab terdiri dari beberapa suku yang terkenal dan memiliki dialek
masing-masing. Di antara suku-suku yang terkenal tersebut ialah suku Tamim,
suku Huzail, dan suku Tha’a. Mereka dikenal dengan kefasihannya dalam
berbahasa, dan kepandaian berkata-kata.
Adapun beberapa unsur yang menjadi penyebab utama perbedaan-
perbedaan antar dialek dalam suatu bahasa tertentu termasuk di dalamnya
perbedaan dialek Arab, adalah perbedaan lingkungan geografis, keberagaman
kondisi sosial, insting komunikasi manusia, faktor budaya, sejarah, politik,
ekonomi, dan kekuasaan.
Dialek Arab modern itu banyak, salah satunya yang disebutkan dalam
makalah ini adalah dialek Mesir. Dialek Mesir memiliki beberapa
karakteristik, seperti adanya perpindahan beberapa suara lembut (rikhwah) ke
suara yang memiliki padanan dalam suara yang jelas (syiddah),
mencondongkan suara-suara (ithbaq) ke suara (istifal), mencondongkan suara
ke hamz, huruf ( )قdiucapkan dengan ( )ءatau (g), kecuali pada kata seperti
Al-Qur’an ()القرآن, qiraah ()قراءة, dan Al-Qahirah ()القاهرة, mengganti huruf jim
( )جdengan bunyi konsonan ‘g’, dan masih banyak lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Mufrodi. 2015. Fonologi dan Morfologi Bahasa Arab ‘Amiyah Mesir. Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban. Jakarta: UIN Syarif
HIdayatullah
Pancarani , Afridesy Puji dkk. 2016. Bahasa Amiyah Mesir (Sejarah, Kaidah, dan
Perbedaannya dengan Bahasa Arab Klasik. Jurnal, Vol. 3, No. 3.
Uun Nasikhun. 2017. Konsep Linguistik Arab ‘Amiyah (Studi Komparatif Kaidah
Abdul At-Tawab dan Maurice B.Salib. Tesis, UIN Sunan Kalijaga.
Wāfī, 'Āli Abd al-Wāhid. 1945. Fiqh al-Lughah. Kairo: Dār alNahdhah Mishr.
17