Disusun oleh :
Devi Laila Maghfiroh (17310191)
Malikatul Mahbubah (17310039)
Mutma Innah (17310131)
A. Latar Belakang
Isytiqaq merupakan topik penting dalam kajian ilmu bahasa Arab yang
menjadi ketertarikan tersendiri bagi kalangan peneliti bahasa. Fenomena isytiqaq
melahirkan berbagai pandangan dan pemikiran dengan penguatan disetiap argumen
yang disampaikan para ulama’ dan menimbulkan perdebatan ilmiah sehingga
memperluas teori dan hasil isytiqaq itu sendiri. Isytiqaq adalah unsur inti dalam
pembentukan kosa-kata bahasa Arab yang berperan penting terhadap perluasan
perbendaharaan kosa-kata bahasa Arab. Kajian isytiqaq bertujuan mengatasi
permasalahan kebahasaan termasuk dalam pembentukan istilah baru seiring
perkembangan ilmu pengetahuan manusia dengan tetap terikat pada kaidah yang
ketat.1
Isytiqaq dikenal juga dengan istilah etimologi sebagai ilmu independen yang
mengkaji asal usul sebuah kata. Isytiqaq adalah proses pembentukan kata dari kata
lain yang mengalami berbagai perubahan. Isytiqaq bersifat luwes dan ketat dalam
pembentukan kata yang memiliki batasan dan ruang lingkup. Proses isytiqaqlah yang
berperan dalam memperkaya perbendaharaan kosa-kata bahasa Arab sebagai salah
satu letak keistimewaan bahasa Arab.2
Kajian isytiqaq melahirkan berbagai pandangan dan pemikiran para ulama’
yang disebabkan perbedaan sudut pandang mengenai asal usul kata yang dibentuk,
ruang lingkup, dan juga batasan dalam isytiqaq. Kajian isytiqaq dimulai pada abad
ke-3 Hijriyah dengan Isytiqaq Shaghir yang dikenal dengan tashrif lughawi. Pada
akhir abad ke-4 Hijriyah, seorang ulama’ besar Ibn Jinny menambahkan bahasan
isytiqaq yaitu isytiqaq kabir dimana pembentukan kata dengan perubahan urutan
huruf dan masih berhubungan dalam maknanya. Dan bertambah bahasan lain yaitu
Isytiqaq Akbar (Al-Badal) dimana pembentukan kata dengan penukaran huruf dan
Isytiqaq Al-Kubbar (An-Naht) dimana pembentukan kata dengan menyingkatnya.3
1 Devy Aisyah. 2015. Analisis Isytiqaq Dalam Kajian Fiqh Lughah Dan Pengajaran. Ta’dib, Vol. 18, No.
1. Hal: 98.
2 Ibid, hal: 105
3 Ali Musa Lubis. 2017. Pengembangan Kosa Kata Bahasa Arab. Hal: 3.
2
Pembentukan istilah baru dalam bahasa Arab dengan munculnya bahasa
teknologi seiring kemajuan dunia IPTEK yaitu dengan memanfaatkan wazan sebagai
upaya mempertahankan kaidah kebahasaan Arab. Pembahasan Isytiqaq yang terus
berkembang dengan berbagai perbedaan pandangan adalah sebab yang
melatarbelakangi penulis tertarik mengkaji lebih dalam mengenai isytiqaq.4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini
adalah:
D. Manfaat
4 Syamsul Hadi. 2017. Pembentukan Kata dan Istilah Baru Dalam Bahasa Arab Modern dalam Jurnal
ARABIYAT, Vol: 4, No: 2. ISSN: 2356-153X, Desember 2017. Hal: 154.
3
Penulisan dengan judul “Pembentukan Kata dalam Bahasa Arab, Isytiqaq
Shoghir, Isytiqaq Kabir, Isytiqaq Akbar, Isytiqaq Kubbar”.
Adapun manfaat teoritis penulisan ini adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Isytiqaq
ق – اشت ق
Isytiqaq adalah bentuk mashdar dari ق يشت قyang berarti memecah dan
membelah dan mengambil. Menurut Dr. Amil Badi' Ya'qub, isytiqaq adalah
mengambil suatu kata dari lainnya dengan cara merubah namun tetap mempunyai
hubungan makna.5 Menurut Amin Ali Sayyid, isytiqaq adalah pengambilan suatu kata
dari kata lain karena adanya persamaan makna, meskipun terjadi perubahan pada
lafalnya.6
Isytiqaq disebut juga dengan derivasi kata atau penurunan kata dari bentuk
dasarnya. Isytiqaq juga menurunkan kata dasar (mashdar) menjadi banyak kata yang
baru. Isytiqaq adalah pembentukan kata baru dengan menyesuaikan maknanya.7
Menurut Ibn Jinny, isytiqaq berkaitan erat dengan tashrif. Penduduk Kuffah juga
menyebut isytiqaq dengan shorof.8 Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa isytiqaq adalah pembentukan kata yang baru dari kata yang lain
yang mengalami berbagai perubahan bentuk atau makna akan tetapi masih berkaitan.
Pandangan Ulama' Arab, isytiqaq adalah ilmu yang membahas mengenai proses
pembentukan kata dengan kata lainnya dan mengembalikan kepada asalnya yang
5 Devy Aisyah. 2015. Analisis Isytiqaq Dalam Kajian Fiqh Lughah Dan Pengajaran. Ta’dib, Vol. 18, No.
1. Hal: 99.
6 Ali Musa Lubis. 2017. Pengembangan Kosa Kata Bahasa Arab. Hal: 2.
7 Ismail Suwardi. 2016. Model Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Deepublish. Hal: 105.
8 Loc, Cit. Aisyah, hal: 99-100.
4
dibatasi pada bentuk dengan makna yang spesifik juga baru. Contohnya isytiqaq dari
kata قرأqara a yang berarti membaca dapat membentuk ( أقرأsaya membaca), قراءة
Syarat isytiqaq adalah terdapat kata asal, terdapat kata lain yang akan dibentuk
dari kata asal, adanya kesamaan antara kata asal dan kata yang akan dibentuk dari
makna ataupun sisi huruf asal.9 Contohnya سار يسير سيرا سر ل تسرyang berarti dia
sudah berjalan, dia sedang berjalan, berjalan, jalanlah, jangan berjalan.
Beberapa Ulama' mengakui akan adanya isytiqaq dimana mereka menilai bahwa
semua kata dalam bahasa Arab adalah musytaq. Sebagian lainnya tidak mengakui
adanya isytiqaq dengan pandangan bahwa semua kata dalam bahasa Arab adalah kata
dasar (jamid) dan tidak ada isim musytaq. Sebagian lainnya lagi mereka yang berada
ditengah kedua golongan di atas, mereka tidak sepenuhnya menolak adanya isytiqaq
ataupun mengakuinya, mereka menilai bahwa kata dalam bahasa Arab ada yang
musytaq ataupun jamid, golongan ini disebut golongan moderat. Ulama' Basrah
menilai bahwa mashdar adalah bentuk asal dari semua kata. Ulama' Kuffah menilai
bahwa semuanya berasal dari bentuk fiil.
C. Macam-macam Isytiqaq
Isytiqaq Shaghir berarti membentuk banyak kata dari kata dasar dengan
memperhatikan kesamaan urutan morfemnya sesuai kata dasarnya. Isytiqaq
Shaghir terjadi pada tashrif lughowi dan ishthilahiy mulai dari fiil madhi,
5
mudhari', amar, nahi, isim maf'ul, fail, zaman, makan, dan alat.11Syarat Isytiqaq
Shaghir adalah persamaan makna, huruf-huruf asalnya dan urutan hurufnya.12
yang sama yaitu memuji, akan tetapi urutan hurufnya berbeda. ( وققلangin
menggerakkan wajah) ( لقوmengangkat satu kaki), keduanya memiliki makna
asal yang sama yaitu bergerak.14
Isytiqaq Akbar adalah menukar suatu huruf dengan huruf lain yang mirip
makhrajnya sehingga mudah diucapkan.
Contoh: Menukar huruf واو menjadi ألف , pada lafaz صوم menjadi صام dan
Dalam proses ini huruf yang mengalami pertukaran tidak disyaratkan memiliki
makhraj yang sama. Namun bisa terjadi pada setiap huruf, karena yang
terpenting adalah adanya kesesuaian makna antara dua lafadz. Atau dengan kata
lain berarti menempatkan salah satu huruf yang berbeda dalam satu lafadz.15
Contoh :
نعقه – نقهmeringkik
6
جذم – جذلbahagia
السراط – الصراطjalan
Ibdal terbagi menjadi dua, yaitu ibdal shorfi dan ibdal lughawiy.
Ibdal shorfi : Mengganti suatu huruf dengan huruf yang lain dengan tujuan
untuk mempermudah dan mencapai kalimat yang lebih popular/sering
digunakan, namun memiliki makna yang sama.
Contoh:
1. Huruf yang mengganti makhrajnya harus dekat dengan huruf yang diganti.
2. Dua lafadz tersebut dapat dikategorikan sebagai kata (asal) dan kata
(cabang). Namun, hal ini sulit bagi kita untuk membedakan kata (asal) dan
kata (cabang).
7
Contoh: صرقر
ر – رسرقرر
ر
Dari contoh-contoh yang telah disebutkan di atas, ada yang mengatakan
bahwa hal ini bukanlah Isytiqaq / derivasi, melainkan hal ini merupakan
fenomena fonologis (pengucapan). Dikatakan fenomena fonologis karena
mereka beranggapan bahwa terjadinya ibdal lughawiy ini disebabkan
diantaranya oleh :
2. Kesalahan ucapan yang biasa terjadi pada orang non-arab, contoh : تقييأّت و
( تفييأّتmuntah)
بيح تتث تك تتون الكلمت تتان و،ه تتو بن تتاء كلم تتة جدي تتدة متتن كلم تتتي أو أك تتثر أو متتن جلتتة
An-Naht adalah membuat kata baru dari dua kata atau lebih, bahkan dari
sebuah kalimat yang maknanya tetap sama dengan bentuk semula baik dari dua
kata atau lebih, kata baru tersebut mengambil bagian lafadz dari semua kata
8
tersebut dan memiliki makna tetap. An-Naht dalam bahasa Indonesia kita kenal
dengan istilah pemendekan sebagai bentuk usaha untuk menghasilkan sebuah
kata baru dalam sebuah bahasa. Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-
bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat,
tetapi maknanya tetap sama dengan makna utuh17.
Dalam dunia syair Arab banyak sekali ditemukan bentuk-bentuk an-naht.
Penggunaan naht dalam syair tentunya bertujuan untuk memperindah bentuk
puisi dengan mengikuti kaidah wazan dalam ilmu Arudh wal qowafi, seperti
contoh:
Pada penggalan syair pertama kata حيحعلت ت تتة digaris bawahi karena
merupakan bentuk naht dari ح تلي علتتى الفّلحا, dan pada penggalan syair kedua
menjadi satu nama untuk menghindari kebingungan. Seperti nama عبتتد di arab
sangat banyak digunakan sehingga di mudhofkan ke nama lain. Seperti عبقس تلي
dinisbakan ke عبت تتد القيحت تتس. Kemudian Ibnu Faris (lahir. 395h) memberikan
perhatian besar pada fenomena naht ini dalam kitabnya Ash-Shohiby Fii Fiqhil
Lughah, ia mengatakan orang arab memotong(tanhitu) dua kata dan dijadikan
satu. Ibnu Faris dalam kitab kamusnya maqoyisul lughah mengatakan bahwa
17 Abdul Chaer, Linguitik Umum, (Jakarta: 2012, Rhineka Cipta), hlm. 191.
9
ruba’y dan khumasy sebagai standar wazan qiyasnya. As-syuthi (lahir. 911h)
menambahkan dalam kitabnya Al-Mazharu Fii ‘Uluumil Lughah Wa Anwaa’ihaa,
pembahasan an-naht.18
Kemudian pada masa kebangkitan, Ahmad Faris Al-Syadyaq (lahir.
1304h) adalah orang pertama yang menggunakan an-naht dalam memproduksti
kata-kata yang mengekspresikan penemuan pada saat itu. Menurutnya an-naht
merupakan cara yang baik untuk memperbanyak materi bahasa dan memperluas
metodenya.19 Jurji Zaidan (lahir 1914m) telah menerbitkan buku pada tahun
1969 yang berjudul Al-Falsafatul Lughah, membahas an-naht dengan
pembahasan yang panjang. Dalam kitab itu dijelaskan bahwa tujuan an-naht
adalah meringkas ucapan, memudahkan lafads, dan menghemat waktu. An-Naht
merupakan fenomena kebahasaan di semua bahasa manusia. Kemudian abdul
qodir al-magribi (lahir 1956) telah menulis kitab Al-Isytiqoq Wal Takrib,
membagi an-naht menjadi empat bagian yaitu an-naht al-fi’ly, an-nahtu al-ismy,
al-naht al-nisby, dan an-naht al-wasfy.
a. Macam-macam An-Naht berdasarkan jenisnya
Naht atau pemendekan dapat dibagi menjadi 4 macam berdasarkan
jenisnya, sebagai berikut:
1. An-Naht An-Nisby
An-Naht an-Nisby merupakan naht dengan menisbahkan sesuatu, seseorang
atau fiil kepada dua nama, seperti:
عبد الدار-----ي
عبدر ل عبد شس---- عبشملي
2. An-Naht Al-Fi’ly
An-Naht al-Fi’ly adalah pemendekan sebuah kalimat, baik yang
menunjukkan pada yang dilafalannya maupun yang dikandung. Hal demikian
dapat kita lihat pada contoh berikut:
والمد ل---- حدل بسم ال---- بسمل
والسلم عليحكم---- سعل ل حول ول قوة إل بال---- حوقل
بعث وأثر---- بعثر
18 54-51. ص،(2008 ، المؤساساة الحديثة للكتاب: )لبنان، فصول في فقه اللغة،إميل بريع يعقوب.
19 54. ص، فصول في فقه اللغة،إميل بريع يعقوب.
10
3. An-Naht Al-Ismy
An-Naht al-Ismy adalah pemendekan yang dibuat dari dua kata benda atau
isim dan bentuk manhutahnya berupa isim juga.
Contoh:
جد
ججلد و ج---- جللمود
4. An-Naht Al-Wasfy
Naht Al-Wasfy adalah pemendekan dua kata yang menunjukkan sifat pada
maknanya atau menekankan maknanya. Seperti pada pemendekan berikut
صلقه ال ص---- صلهصضلقه
صهيحل وال ص ر ضبط و ضب---- (ضضبرلطر )للرجل الشديد
4. An-Naht dari lebih dari empat kata: ل حول ولقوة إل بال---- حوقل أو حولقه
Wazan
11
فمطفلعللةل، فمفلععلل، فمطفلعلل، فمطفعا للل، فلعَعاللةلuntuk istilah peralatan) سقماعةheadphone) مرقب
( مرقابtelemetre ( ( مكبر مكبرةamplifier)
Daftar Pustaka
Syamsul Hadi. 2017. Pembentukan Kata dan Istilah Baru Dalam Bahasa Arab Modern
dalam Jurnal ARABIYAT, Vol: 4, No: 2. ISSN: 2356-153X, Desember 2017.
Devy Aisyah. 2015. Analisis Isytiqaq Dalam Kajian Fiqh Lughah Dan Pengajaran.
Ta’dib, Vol. 18, No. 1
12