Disusun Oleh:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Karakteristik
Bahasa Sumber (Bahasa Arab)" dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yusriyah selaku guru Mata
Pelajaran Terjemah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik,
namun kami pun menyadari bahwa kami memiliki adanya keterbatasan sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu, jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik
dari segi teknik penulisan maupun dari isi, maka kami memohon maaf.
Kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama.
(Pemakalah Kelompok 5)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Pengertian Karakteristik Bahasa Arab.............................................................3
B. Karakteristik Bahasa Arab................................................................................4
BAB III................................................................................................................15
PENUTUP...........................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................15
B. Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bahasa adalah komunikatif bagi para penuturnya. Dilihat dari sudut
pandang ini, tidak ada bahasa yang lebih unggul daripada bahasa yang lain.
Maksudnya bahwa bahasa memiliki kesamarataan dalam statusnya, yaitu sebagai
alat komunikasi. Setiap komunikasi tentu saja menuntut kesepahaman di antara
pelaku komunikasi. Namun, pada sudut pandang yang lain, setiap bahasa
memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari bahasa yang lain.
Karakteristik ini sekaligus sebagai kekuatan yang bahkan dalam hal tertentu tak
ada tandingannya.Demikian pula bahasa Arab juga memiliki sejumlah
karakteristik yang membedakannya dari bahasa lain.
B. Rumusan Masalah
1Moh Rosyid, M.Pd., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Semarang: UPT Unnes Press,
2004), cet. 1, hlm. 43
1
2
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Secara etimologi, karakteristik berasal dari akar kata bahasa Inggris yaitu
character yang berarti watak, sifat, ciri. Sedangkan kata characteristic berarti
sifat yang khas atau ciri khas sesuatu. Dalam istilah bahasa Arab, kata
karakteristik dikenal dengan خص??ائصsebagai bentuk jamak dari خصوصيـةyang
diartikan dengan kekhususan atau keistimewaan. Sedangkan bahasa Arab adalah
bahasa resmi bangsa Arab.2 Maka dapat dikatakan bahwa karakteristik bahasa
Arab adalah bentuk watak dan ciri khas atau tanda-tanda khusus yang dimiliki
bahasa Arab.
3
4
2. Bahasa Arab dapat diekspresikan secara lisan atau pun tulisan. Menurut
Bloomfield bahasa lisan merupakan hakikat adanya suatu bahasa. Realitas
ini dapat dipahami karena adanya bentang sejarah peradaban manusia
terlihat jelas mereka pada umumnya berbahasa lisan meskipun diantara
mereka tidak dapat menulis dan tidak mengenal lambang tulisan. Bahasa
lisan sebagai sistem verbal lebih banyak dipakai oleh manusia dalam
berkomunikasi antara satu dengan lainnya antar anggota masyarakat di
lingkungannya. Hal ini dimaksudkan agar penyampaian pesan lebih cepat
dipahami maknanya oleh masyarakat sasaran.4
Bahasa Arab mempunyai ciri khusus yang tidak terdapat pada bahasa-
bahasa lainnya. Kekhususannya menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa yang
fleksibel dan mempunyai elastisitas yang tinggi.5 Bahasa Arab memiliki sejumlah
karakteristik yang membedakannya dari bahasa lain. Dalam hal ini Utsman Amin
memaparkan karakteristik tersebut secara filosofis. Karakteristik ini dipandangnya
sebagai keunggulan bahasa Arab atas bahasa-bahasa lain di dunia. Menurutnya
karakteristik pokok bahasa Arab itu dapat dilihat dari segi: kaitan mentalistik
subjek-prediket, kehadiran individu, retorika paralel, keberadaan i’rab, dinamika
dan kekuatan. Selain aspek itu Nayif Ma’ruf menambahkan adanya keutamaan
makna, kekayaan kosakata, integrasi dua kata, dan analogi. Penjelasannya akan
diurutkan sebagai berikut :
2. Kehadiran individu
Dalam bahasa Arab tidak ada kata kerja yang terlepas dari individu.
Individu tersebut tampil pada kata ganti dan berbagai bentuk verba melalui
berbagai struktur kata dan kalimat. Kehadirannya tidak memerlukan sarana
eksternal berupa kata atau tanda baca. Individu itu melekat dengan verba
dalam strukturnya yang asli.
3. Retorika paralel
Maksud dari retorika di sini ialah bentuk atau model berpikir untuk
menyatakan maksud yang diinginkan. Paralelisme bahasa Arab tampak
6Ibid, hlm. 59
6
4. Keutamaan makna
Makna adalah aspek terdalam yang ada dalam bahasa. Makna inilah
sebetulnya yang menjadi acuan setiap pembicaraan. Apapun kata atau
kalimat yang diungkapkan intinya adalah penutur atau penulis dapat
memberikan makna secara utuh, dan pendengar atau pembaca dapat
menangkap makna ini secara utuh pula.
5. Keberadaan i’rab
7
6. Kekayaan kosakata
Untuk melihat kekayaan kosakata dalam bahasa Arab bisa dilihat pada
kata tentang konsep haus, misalnya yang erat kaitannya dengan kondisi
alam orang Arab. Kata ini memiliki sejumlah kosakata yang
menggambarkan derajat kehausan seseorang. Penjelasannya seperti jika
seseorang ingin minum, maka keinginannya itu cukup diungkapkan
dengan العطش. Jika العطشmenguat, maka diuangkapkan dengan الظم???اء,
8
a) Taraduf (sinonim)
b) Isytirak (homonim)
c) Tadhadh (antitesis-polisemi)
d) Isytiqaq
makna, akan tetapi tidak sama dalam urutan huruf sebagai contoh :
جبد – جدب/ حمد – مدح.
3. Isytiqaq akbar disebut juga al-ibdal al-liqhawi, yaitu menukar
suatu huruf yang lain. Dalam proses ini huruf yang mengalami
pertukaran tidak disyaratkan memiliki makhraj yang sama. Boleh
saja terjadi pada setiap huruf karena yang penting disini adanya
kesesuaian makna antara dua lafadz, contoh: السراط – الصراط.
Yang dimaksud integrasi dua kata di sini ialah dua kata yang memiliki
makna berbeda, lalu diungkapkan dalam bentuk kata yang menunjukkan dua
(mutsanna) secara morfologis dan sudah menjadi istilah baku dalam bahasa
Arab. Dengan demikian, integrasi di sini tidak berarti menggabungkan dua
kata menjadi satu makna. Dalam prakteknya, ungkapan istilah yang
mewadahi dua makna ini terbagi dalam dua bagian.
Yang pertama ungkapan istilah diambil dari salah satu dari dua kata
yang berintegrasi, misalnya : األب??وان (ayah dan ibu), القم??ران (matahari dan
bulan) dan lain. Yang kedua ungkapan istilah diambil dari kata lain yang
kelihatannya tidak identik dengan dua kata yang berintegrasi,
misalnya, الثقالن (jin dan manusia), الجدي??دان (siang dan malam), dan lain
sebagainya.
Secara umum qiyas atau analogi kata berarti membentuk kata tertentu
berdasarkan pola tertentu (wazan). Analogi kata biasanya memang ada pada
setiap bahasa. Namun bahasa Arab memiliki sistem analogi yang tidak
dimiliki oleh bahasa lain. Dalam sistem morfologi bahasa Arab dikenal
istilah tashrif, yaitu bentukan kata tertentu ke dalam bentukan-bentukan lain
berdasarkan pola-pola yang sudah baku. Proses analogi inilah yang dikenal
dengan istilah tashrif. Pola-pola itu memiliki arti dan memang
diperuntukkan untuk tujuan-tujuan tertentu, keragaman pola analogi dalam
bahasa Arab menjadikan analogi ini sebagai cirri khas bahasa ini.
Bahasa Arab ialah bahasa yang memiliki kesatuan utuh dan kuat.
Tanpa bermaksud melebihkan orang Arab, bagi mereka tuturan, pikiran, dan
perbuatan adalah saling melengkapi dalam kehidupan. Tuturan orang Arab
adalah pikirannya dan pikirannya merupakan awal dari tindakannya. Tiga
hal itu menjadi sebuah kekuatan bahasa yang bisa jadi hanya dimiliki oleh
bahasa ini.
12
Biasanya akar suatu kata akan melahirkan banyak kata yang lain. Ini
menunjukkan bahwa bahasa Arab dinamis, namun dibalik itu tersimpan
kekuatan yang menampakkan kekuatan bahwa bahasa Arab berdiri kokoh,
tidak mudah tergoyahkan. Dinamika dan kekuatan bahasa Arab ditopang
oleh standar yang keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan sampai saat
ini. Standar itu tiada lain Al-Qur’an. Sungguh sangat menakjubkan, bahasa
Al-Qur’an tak pernah lapuk ditelan waktu, tak lekang dimakan zaman, dan
tak pernah sekarat walau berbeda tempat. Sampai saat ini bahasa Al-Qur’an
tetap menjadi sumber inspirasi yang tak pernah habis didalami dari berbagai
segi dan oleh berbagai kalangan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Ahmad Fuad, and Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. “بﺎﺒﻟا لوﻷا ﺔﻣﺪﻘﻣ,”
n.d.
Fakaubun, Ahmad Febi Febrian. “Karakteristik Bahasa Arab,” 2019.
Nasution, Angga. “Karakteristik Bahasa Arab,” 2019.
Rabrusun, Fatima. “Karakteristik bahasa arab,” t.t.
Zainal, Nur Endang. “KARAKTERISTIK BAHASA ARAB,” t.t.
Moh, Matsna. “Karakteristik dan Problematika Bahasa Arab.”Jurnal Arabia , Vol.
I No. 1,2009.
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah,(Bandung:
Pustaka Setia, 1996).
Angga Nasution, “Karakteristik Bahasa Arab,” 2019
Rosyid, Moh. “Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.” Semarang: UPT,
2004.
Nuha, Ulin. “Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,” 2012.
16