Oleh:
Indah Nijahroh
Misbakhul M.
Evi Susiliwati
Dosen Pengampu:
Nanang Abdillah, M. Pd. I.
Puji syukur kepada Allah swt. Yang telah memberi nikmat dan karunia
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
semampu kami. Tak lupa juga kita bershalawat kepada junjungan Nabi kita
Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang menderang ini.
Makalah ini dibuat untuk bertujuan agar kita mengetahui arti dari ayat
kursi ini. Bukan hanya arti saja, disini menjelaskan penyebab turunnya,
amalan, dan tafsir dari ayat kursi tersebut. Semoga dari makalah ini, kita
mendapat pengetahuan dan menambah ilmu. Apabila terdapat banyak
kekurangan kami memohon maaf, dan berterimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ayat ke 255 dari surat al-Baqarah ini dikenal dengan ayat al-Kursi, karena
di dalamnya disebutkan tentang Kursi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat ini
memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan ia juga memiliki keutamaan-
keutamaan yang banyak. Ayat ini akan menjadi benteng yang kuat bagi
pembacanya, dan ia juga pemelihara keamanan untuk rumah yang dibacakan di
dalamnya, setan tidak akan memasukinya.
Ayat Kursi yang mulia dan penuh berkah ini terdiri atas sepuluh penggal
kalimat. Di dalamnya terkandung tauhidullah, pengagungan terhadap-Nya serta
penjelasan akan keesaan-Nya dalam kesempurnaan dan kebesaran, sehingga
akan melahirkan penjagaan dan kecukupan bagi yang membacanya. Di dalam
ayat ini terdapat lima Asma‟ul Husna, juga terdapat lebih dari dua puluh sifat
Allah, didahului dengan menyebutkan kemahaesaan Allah dalam peribadatan
dan bathilnya beribadah kepada selain-Nya, kemudian disebutkan tentang
kemahahidupan Allah yang sempurna yang tidak diiringi dengan kesirnaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Terjemahan dan Penjelasan Umum Ayat Kursi?
2. Bagaimana Sebab Turun Ayat Kursi?
3. Bagaimana Tafsir Ayat Kursi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Terjemahan dan Penjelasan Umum Ayat Kursi.
2. Untuk Mengetahui Sebab Turun Ayat Kursi.
3. Untuk Mengetahui Tafsir Ayat Kursi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Terjemahan dan Penjelasan Umum Ayat Kursi
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ِ السماو
ات َوَما ِِف ِ ِ ْ اللَّوُ ََل إِلَوَ إََِّل ُى َو
َ َ َّ وم ََل تَأْ ُخ ُذهُ سنَةٌ َوََل نَ ْوٌم لَوُ َما ِف
ُ ُّاْلَ ُّي الْ َقي
ْي أَيْ ِدي ِه ْم َوَما َخ ْل َف ُه ْم َوََل ِِ ِ ِ
َ ْ َض َم ْن َذا الَّذي يَ ْش َف ُع عْن َدهُ إََِّل بِِإ ْذنو يَ ْعلَ ُم َما ب
ِ ْاْل َْر
Ayat ke 255 dari surat al-Baqarah ini dikenal dengan ayat al-Kursi, karena
di dalamnya disebutkan tentang Kursi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat ini
memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan ia juga memiliki keutamaan-
keutamaan yang banyak. Banyak hadits, baik yang shahih maupun hasan yang
menjelaskan tentang keutamaan ayat yang mulia ini. Ayat ini akan menjadi
benteng yang kuat bagi pembacanya, dan ia juga pemelihara keamanan untuk
rumah yang dibacakan di dalamnya, setan tidak akan memasukinya. Oleh
karena itu, hendaknya setiap muslim mebiasakan diri mebacanya pada pagi dan
sore hari, dan ketika hendak tidur, supaya Allah Subhanahu wa
Ta‟ala memerintahkan Malaikat untuk menjaganya pada pagi dan sore hari,
pada waktu tidur
1
Al-Qur‟an Surah Al-Baqarah : 255
2
3
Ayat al-Kursi dinamai juga ayatul hifz (ayat pemelihara), karena pembaca
yang menghayati maknanya dapat memperoleh perlindungan Allah swt.
Keutamaan-keutamaan ayat kursi sangat banyak, diantaranya :
1. Ayat Kursi adalah Benteng Bagi Pembacanya : Imam Al-
Bukhari rahimahullah dalam kitab Shahihnya meriwayatkan hadits dengan
sanadnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
آت ،فَ َج َع َل َُْيثُو ِم َن الطَّ َع ِام السالمِِِ ،ب ْف ِظ َزَكاةِ رمضا َن ،فَأَتَ ِاِن ٍ َِّب ،عليو َّ َّ ِ ِ
ََ َ َوكلَِن الن ّ
ول اللَّ ِو – صلى اهلل عليو وسلم – َ َ ،ال: َّك إِ ََل رس ِ
ْلرفَ َعن َ َ ُ
ِ
َخ ْذتُوَُ ،وُ ْل ُ َ :واللَّو ْ فَأ َ
َِّب
َصبَح ُ ،الن ُّ يدةٌَ َ ،ال :فَ َخلَّْي ُ َعْنوُ ،فأ ْ ااةٌ َش ِد َالَ ،وِ َح َ وَل ِعيَ ٌ
اج َّ إِ ِّْن َُْ ٌ
ول اللَّ ِوَ ،ش َكا فقال « :يَا أَبَا ُىَريْ َرَةَ ،ما فَ َع َل أ َِسريُ َك الْبَا ِر َحةَ » َ َالْ ُ :ل ُ :يَا َر ُس َ
ِ
ود
كَ ،و َسيَ عُ ُ يدةً َو ِعيَاَلً ،فَ َر ُْوُ فَ َخلَّْي ُ َسبِيلَوَُ َ ،ال « :أ ََما إِنَّوُ َ ْد َك َذبَ َ ااةً َش ِد َ َح َ
» ،فَعرفْ أَنَّو سي عود لَِقوِل رس ِ ِ
ود،ول اللَّو – صلى اهلل عليو وسلم – إِنَّوُ َسيَ عُ ُ ََ ُ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ُ
ول اللَّ ِو –
َّك إِ ََل رس ِ
َخ ْذتُوُ ،فَ ُق ْل ُ َ :لَْرفَ َعن َ َ ُ
ِ
ص ْدتُوُ ،فَ َجاءَ َُْيثُو م َن الطَّ َع ِام ،فَأ َ فَ َر َ
ود ،فَ َرِ ُْوُ، ال َلَ أَعُ ُ اجَ ،و َعلَ َّى ِعيَ ٌ
صلى اهلل عليو وسلم – َ َ ،الَ :د ْع ِِن فَِإ ِّْن َُْ ٌ
َِّب « :يَا أَبَا ُىَريْ َرةََ ،ما فَ َع َل أ َِسريُ َك » َصبَ ْح ُ ،فَ َق َال َِل الن ّْ فَ َخلَّْي ُ َسبِيلَوُ ،فَأ ْ
يد ًة َو ِعيَاَلً ،فَ َرِ ُْوُ ،فَ َخلَّْي ُ َسبِيلَوَُ َ ،ال« : ااةً َش ِد َ ُ ْل :يا رس َ ِ
ول اللَّوَ ،ش َكا َح َ ُ َ َُ
ِ ِ
َخ ْذتُوُ، ص ْدتُوُ الثَّالثَةَ ،فَ َجاءَ َُْيثُو م َن الطَّ َع ِام ،فَأ َ ود » ،فَ َر َ كَ ،و َسيَ عُ ُ أ ََما إِنَّوُ َ ْد َك َذبَ َ
ث مَّر ٍِ ِ ِ ِ فَ ُق ْل ُ َ :لَْرفَ َعن َ ِ
ودُُ ،ثََّّك َلَ تَعُ ُ ات تزعم أَن َ َّك إ ََل َر ُسول اللَّوَ ،وَى َذا آخ ُر ثَالَ َ
ِ ات ي ْن َفع َ ِ تَعودَ َ ،ال :د ْع ِِن أُعلّْم َ ِ ٍ
ك اللَّوُ َاْ ُ ،ل ُ َ :ما ى َى َ َال :إِذَا أ ََويْ َ ك َكل َم َ ُ َْ َ ُُ
ك فَا ْ َرأْ آيَةَ الْ ُك ْرِس ّْى )) ،اهلل َل إلو إَل ىو اْلي القيوم(( حىت خت م اآلية، ِ
إِ ََل فَر ِاش َ
صبِ َح ،فَ َخلَّْي َُّك َشْيطَا ٌن َح َّىت تُ ْ ظَ ،وَلَ يَ ْقَربَن َ ك ِم َن اللَّ ِو َحافِ ٌ فَِإن َ
َّك لَ ْن يََز َال َعلَْي َ
السالَمَ « :ما فَ َع َل أ َِسريُ َك » ُ ْل ُ َ :ز َع َم َِّب َعلَيِو َّ َصبَ ْح ُ ،فَ َق َال َِل الن ّْ َسبِيلَوُ فَأ ْ
ص َش ْى ٍء َعلَى ْ
اْلَِْري، ِ ِ ٍ
أَنَّوُ يُ َعلّْ ُم ِِن َكل َمات يَْن َفعُ ِِن اللَّوُ َا ،فَ َخلَّْي ُ َسبِيلَوَُ ،وَكانُوا أ ْ
َحَر َ
ك، ص َد َ َ َِّب – صلى اهلل عليو وسلم – « :أ ََما إِنَّوُ َ ْد َ وحكي لو القول ،فَ َق َال الن ُّ
4
« َذ َاك: ال، َل: ال.)وب تعلم من ختاطب منذ ثالث ليال يا أبا ىريرة
ٌ َوُى َو َك ُذ
. » َشْيطَا ٌن
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewakilkan kepadaku
(menugaskanku) untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat Fithri), lalu ada
yang mendatangiku (untuk mencuri). Kemudian mulailah ia mengambil
makanan dengan kedua telapak tangannya, maka aku tangkap dia dan aku
berkata:”Demi Allah, sungguh akan aku laporkan engkau kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Ia berkata”Sesungguhnya aku
memiliki kelurga yang harus dinafkahi dan aku juga memiliki hajat
(kebutuhan) yang mendesak.” Abu Hurairah berkata:”Maka aku
melepaskannya.” Ketika waktu pagi Nabishallallahu ‘alaihi
wasallam berkata kepadaku:”Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan
tawananmu semalam?” Abu Hurairah berkata, aku menjawab:”Wahai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia mengadukan tentang
kebutuhannya yang mendesak, dan keluarganya yang harus dinafkahi,
lalu aku kasihan kepadanya dan aku lepaskan dia.” Beliau
berkata:i]”Sesungguhnya ia telah membohongimu dan ia akan kembali.”
Maka akupun mengetahui kalau ia (pencuri itu) akan datang kembali
berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia akan
kembali. Maka aku mengawasinya (mengintainya). Lalu datanglah
pencuri itu mengambil makanan. Lalu aku menangkapnya dan berkata
kepadanya:”Sungguh aku akan melaporkanmu kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Ia berkata”Lepaskan aku,
Sesungguhnya aku ini butuh (makanan), dan aku memiliki kelurga yang
harus dinafkahi. Aku tidak akan kembali lagi.” Maka akupun kasihan
kepadanya dan melepaskannya. Maka di waktu pagi hari
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku:”Wahai Abu
Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu semalam?” Abu Hurairah
berkata, aku menjawab:”Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
ia mengadukan tentang kebutuhannya yang mendesak, dan keluarganya
yang harus dinafkahi, lalu aku kasihan kepadanya dan aku lepaskan
dia.” Beliau berkata:”Sesungguhnya ia telah membohongimu dan ia
akan kembali.” Maka akupun mengintainya untuk ketiga kalinya, lalu ia
datang kembali mengambil makanan, lalu akupun menangkapnya dan
aku berkata:”Sungguh aku akan melaporkanmu kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ini adalah yang ketiga
kalinya engkau berkata untuk tidak akan kembali (mengulangi mencuri),
namun engkaupun kembali.”Ia pun berkata:”Biarkanlah aku
mengajarimu dengan suatu kalimat, yang dengannya Allah memberikan
manfaat kepadamu?” Aku pun berkata:”Apa itu?” Ia berkata:”Jika
engkau hendak tidur, bacalah ayat Kursi, (Allah, tiada Ilah selain Dia
Yang Maha hidup dan Maha Berdiri sendiri) sampai akhir ayat, maka
senantiasa engkau berada dalam lindungan Allah, setan tidak akan
mendekatimu (untuk menganggu) sampai waktu pagi.” Maka aku pun
5
، اهلل ورسولو أعلم: ل: أتدرى أى آية من ك اب اهلل أعظم ال:يا أبا املنذر
ال يا أبا املنذر أتدرى أى آية من ك اب اهلل معك أعظم ال ل (اهلل َل إلو
إَل ىو اْلى القيوم ) ال فضرب بصدرى و ال واهلل ليهنك العلم أبا املنذر
”Wahai Abul Mundzir, tahukah kamu ayat apakah yang paling agung
dalam Kitabullah(al-Qur‟an)? Aku berkata:”Allah dan Rasul-Nya yang
lebih tahu.” Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam berkata lagi:”Wahai
Abul Mundzir, tahukah kamu ayat apakah yang ada padamu
dari Kitabullah (al-Qur’an) yang paling agung?” Ubay menjawab:”Aku
katakan:”( ” ) هللا ال إله إال هو الحى القيومUbay berkata lagi:” lalu
Nabishallallahu ‘alaihi wasallam menepuk dadaku dan berkata:”Semoga
ilmu menyenangkanmu (Do’a dari Nabi semoga Ubay mudah
mendapatkan ilmu).”
ىي، لكل شيئ سنام وسنام القرآن سورة البقرة وفيها آية ىي سيدة آي القرآن
.) آية الكرسي
Segala sesuatu memiliki puncak dan puncaknya al-Qur‟an adalah surat
al-Baqarah dan di dalamnya ada ayat yang ia adalah penghulu ayat-ayat
yang ada dalam al-Quran; yaitu ayat Kursi.
) من رأ آية الكرسي دبر كل صالة مك وبة مل مينعو من دخول اجلنة إَل أن ميوت
”Barang siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat wajib, niscaya
tidak ada yang menghalangi dia masuk Surga selain kematian.”
2
Imamal-Bukhari, al-Wakalah, bab 10 Idza Wakkala Rajulan Fataraka al-Wakiilu Syai’an fa
Ajaazahu al-Muwakkil Fahuwa Ja’izun hadits no.2311
7
ْ ( اللّوُ َلَ إِلَوَ إَِلَّ ُى َوAli Imran ayat 1-2) اْلَ ُّي الْ َقيُّوم
اْلَ ُّي ْ امل اللّوُ َلَ إِلَوَ إَِلَّ ُى َو
( إن فيهما اسم اهلل اْلعظمayat Kursi) الْ َقيُّوم
Sesungguhnya dalam kedua ayat ini ada nama Allah yang paling
agung.” (HR. Imam Ahmad rahimahullah dalam Musnad, namun sanad
didha‟ifkan oleh Syaikh Syu‟aib al-Arna‟uth rahimahullah).
) سورة البقرة وآل عمران وطو: ( إن اسم اهلل اْلعظم لفي ثالث سور
Sesungguhnya nama Allah yang paling agung ada di dalam tiga surat al-
Qur‟an; al-Baqarah, Ali-‟Imraan dan Thaha.
merupakan salah satu dari makhluk-Nya meliputi langit dan bumi, maka
bagaimana dengan Sang Pencipta yang Mahaagung dan Rabb Yang
Mahabesar?
Di dalamnya juga terdapat penjelasan tentang kesempurnaan kekuasaan-
Nya. Di antara bentuk kesempurnaan kekuasaan-Nya adalah tidak
memberatkan-Nya penjagaan terhadap langit dan bumi. Kemudian ayat ini
ditutup dengan menyebutkan dua nama Allah yang agung, yaitu al-‘Alydan al-
‘Azhiim. Di dalamnya mengandung penetapan akan kemahatinggian Allah,
baik Dzat dan kekuasaan-Nya, juga penetapan kemahabesaran-Nya, dengan
mengimani bahwa Dia memiliki segala makna kebesaran dan keagungan, tidak
ada seorang pun yang berhak atas pengagungan dan pemuliaan selain Dia.3
3
Nadirsyah Hosen, Tafsir Ayat Kursi, --.
10
baik akan mendapat ganda pahala 10 kali. Ayat Kursi diturunkan pada suatu
malam setelah Rasulullah SAW Hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah.
Ayat Kursi ini diantarkan oleh beribu-ribu Malaikat.
Dalam hati tentu kita bertanya-tanya. Kenapa Ayat Kursi ini sampai
diantarkan beribu-ribu Malaikat? Seberapa istimewa sebenarnya Ayat Kursi
ini? Jawabannya tiada lain karena Ayat ini adalah Ayat paling Mulia yang ada
didalam Al-Qur'an. Sehingga para Malaikat pun ikut mengiringi turunnya Ayat
ini atas perintah langsung dari Allah SWT.
Karena begitu Agungnya Ayat Kursi ini, sampai-sampai golongan Iblis
dan Setanpun begitu gempar serta khawatir karena menganggap Ayat ini
adalah sebagai penghalang bagi mereka dalam usahanya untuk menggoda dan
menjerumuskan ummat manusia kedalam jurang kenistaan.
4
Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, Jilid 1 (--), 202.
5
Tafsirul Qur’anil Azhim, Jilid 1 (--), 330.
12
dengan pengaturan dan kekuasaan-Nya. Seandainya Dia tidur, maka pasti Dia
dapat dikalahkan dan dikuasai. Karena tidur itu mengalahkan dan menguasai
yang tidur.6
Sifat kantuk dan tidur merupakan sifat yang dinafikan dari Allah SWT ,
karena kantuk dan tidur merupakan sifat kekurangan. Diriwayatkan dari Abu
Musa, ia berkata;
صلَّى اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم بِأ َْربَ ٍع إِ َّن اهللَ ََل يَنَ ُام َوََل يَْنبَ ِ ْي لَوُ أَ ْن يَنَ َام ِ ِ
َ َ َام فْي نَا َر ُس ْو ُل اهلل
ِ ِ ِ
َ َّها ِر بِالَّْي ِل بِالن
.َّها ِر َ ضوُ َويُْرفَ ُع إِلَْيو َع َم ُل الن
ُ يَ ْرفَ ُع الْق ْس َ َوَ ْف
Rasulullah SAW memberitahukan kepada kami empat perkara, (yaitu);
bahwa Allah SWT tidak tidur dan tidak layak baginya untuk tidur, Dia
mengangkat dan menurunkan timbangan, amalan siang akan diangkat
kepada- Nya pada malam hari, dan amalan malam hari akan diangkat
kepada-Nya pada siang hari.7
Maka kita harus menafikan sifat kantuk dan sifat tidur dari Dzat Allah
SWT, dan menetapkan sifat kesempurnaan yang menjadi lawannya, yaitu;
sifat hidup, berdiri sendiri, kekuatan, dan kekuasaan-Nya yang sempurna.8
ض ِ السماو
ِ ات َوَما ِِف ْاْل َْر ِ
َ َ َّ لَوُ َما ِف
”Milik-Nyalah apa yang ada di langi dan apa yang ada di bumi.”
6
Tafsir Ath-Thabari, Jilid 5 (--), 395.
7
HR. Muslim Juz 1 (--), 179.
8
Ayatul Kursi wa Barahinut Tauhid (--), 36.
9
Tafsirul Qur’anil Azhim, Jilid 1 (--), 331.
10
Tafsir Ath-Thabari, Jilid 5 (--), 395
13
Ilmu Allah q meliputi seluruh alam semesta dan tidak ada sesuatu pun
yang tersembunyi dari-Nya. Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir;
ِ اضيُّها وح
اض ُرَى َاوُم ْسَ ْقبَ لُ َها ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِِ ِ ِ
َ َ َ َم,َدلْي ٌل َعلَى إ َحاطة ع ْلمو َمْي ِع الْ َكاانَات
“(Kalimat ini merupakan) dalil bahwa ilmu-Nya meliputi seluruh alam
semesta, baik yang telah lalu, yang sekarang, dan yang akan datang.”13
Ilmu Allah SWT sangat luas, sedangkan ilmu yang dimiliki hamba
sangatlah sedikit. Diriwayatkan dari Ubay bin Ka‟ab, bahwa Nabi SAW
menceritakan tentang perbincangan antara Nabi Khidhir As dengan Nabi Musa
As;
11
Syarhu Lum’atil I’tiqad, (--), 128.
12
Tafsir Ayatil Kursi, (--), 31.
13
Tafsirul Qur’anil Azhim, Jilid 1 (--), 331.
14
ilmumu tidak akan mengurangi ilmu Allah SWT, kecuali hanya seperti
berkurangnya air laut dari patukan burung tersebut.”14
ِ ِ ِِ ِ ِ ٍ ِ ِ
ََوََل ُُييطُو َن ب َش ْيء م ْن ع ْلمو إََّل ِبَا َشاء
“Dan mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu-Nya, melainkan yang
dikehendaki-Nya.”
Makna kalimat ini adalah tidak ada seorang pun yang mengetahui ilmu
Allah SWT kecuali sesuatu yang diberitahukan dan diajarkan oleh Allah SWT
kepadanya.15 Serta tidak ada seorang pun yang ilmunya dapat meliputi Dzat
dan Sifat Allah SWT, kecuali sesuatu yang diberitahukan kepadanya.
14
HR. Bukhari Juz 1 (--), 122.
15
Tafsirul Qur’anil Azhim, Jilid 1 (--), 331.
16
Imam Adz-Dzahabi, Mukhtashar Al-‘Uluw (--), --.
17
Tafsirul Qur’anil Azhim, Jilid 1(--), 310.
15
18
HR. Ibnu Abi Syaibah. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-
Shahihah Juz 1 (--), 109.
19
As-Silsilah Ash-Shahihah (--), 16.
20
Tafsirul Qur’anil Azhim, Jilid 1 (--), 331.
16
Al-‘Aliyyu artinya Dzat yang tidak ada sesuatu pun di atas-Nya dan Dzat
yang memaksa yang tidak dapat dikalahkan oleh sesuatu pun.21 Sedangkan Al-
‘Azhim adalah Dzat yang memiliki keagungan, yang segala sesuatu berada di
bawah-Nya, yang tidak ada sesuatu pun yang lebih agung daripada Dia.22
21
Aisarut Tafasir, Jlid 1 (--), 203.
22
Tafsir Ath-Thabari, Jilid 4 (--), 405.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. ”Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa‟at di sisi Allah
tanpa izin-Nya Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar.”
Keutamaan-keutamaan ayat kursi sangat banyak, diantaranya :
a. Ayat Kursi adalah Benteng Bagi Pembacanya
b. Ayat Kursi Ayat Yang Paling Agung Dalam Al-Qur‟an
c. Ayat Kursi adalah Penghulu Ayat-ayat Yang Ada Dalam Al-Qur‟an
d. Pembaca Ayat Kursi Setiap Selesai Shalat Termasuk Ahli Surga
e. Terkandung Dalam Ayat Kursi Nama Allah Yang Paling Agung
2. Sebab Turunnya Ayat Kursi
Menurut riwayat ketika Ayat Kursi di turunkan , berhala berhala jadi
jatuh tersungkur, jungkir balik ke tanah. Syetan syetan jadi gemetar
ketakutan. Mereka berlari lari ke sana kemari, sehingga bertubrukan satu
sama lainya. Akhirnya mereka datang berkumpul kepada pemimpinya
yaitu Abusy. Syaithon iblis alaihi la‟nat.
Kemudian mereka saling bertanya dan bergi ke timur dan ke barat
untuk mencari tahu. Lalu sampailah mereka ke madinah, di situ barulah
mereka tahu bahwa soal itu lantaran diturunkan ayat kursi. Lebih dari 90
hadis shohih yang menerangkan soal keagungan dan kemuliaan ayat kursi
itu. Maka sebab sebab di turunkanya ayat kursi itu, sebagaimana di
terangkan dalam hadits Nabi saw . karena di dalam kalimatnya terdapat kata
“Alkursi”.
17
18
3. Ayat Kursi yang mulia dan penuh berkah ini terdiri atas sepuluh penggal
kalimat. Di dalamnya terkandung tauhidullah, pengagungan terhadap-Nya
serta penjelasan akan keesaan-Nya dalam kesempurnaan dan kebesaran,
sehingga akan melahirkan penjagaan dan kecukupan bagi yang
membacanya. Di dalam ayat ini terdapat lima Asma‟ul Husna, juga terdapat
lebih dari dua puluh sifat Allah, didahului dengan menyebutkan
kemahaesaan Allah dalam peribadatan dan bathilnya beribadah kepada
selain-Nya, kemudian disebutkan tentang kemahahidupan Allah yang
sempurna yang tidak diiringi dengan kesirnaan.
DAFTAR PUSTAKA