Anda di halaman 1dari 12

KEDUDUKAN BAHASA ARAB DISEKOLAH INDONESIA

(Bahasa Ibu, Bahasa Kedua, atau Bahasa Asing)

Diajukan untuk Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu : Bidari, M.Pd.I

MAKALAH

Oleh :

Ainun Sofiya

Riskiatul Hasanah

Siti Nurfaizah

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

SUMENEP-MADURA
2019KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan hanya untuk Allah
SWT, yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. Allah Yang
Maha Bijaksana. Karena-Nya, tidak ada satu pun kewajiban yang dibebankan pada
hamba-Nya suatu amal yang sia-sia dan tak ada kewajiban yang diberikan berada
diluar batas kemampuan hamba-Nya. Atas rahmat dan karunia-Nya pula kami sebagai
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar. Sholawat serta salam
selalu tercurah limpahkan kepada baginnda Muhammad SAW sang proklamator islam
yang menjadi suri tauladan yang baik bagi ummatnya.

Selama beberapa hari ini, Alhamdulillah kami sebagai penulis dapat


menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengenalan Retorika” ini, semua ini
pasti membutuhkan perbaikan dalam banyak hal. Semoga makalah sederhana ini
membawa manfaat bagi pembaca, aamiin.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada :

1. Dr. Kyai Ahmad Muhammad Tidjani, MA, selaku pimpinan dan pengasuh
pondok pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep-Madura.
2. Dr. Kyai Ghozi Mubarok Idris, MA, selaku rector IDIA.
3. Ustadz Bidari, M.Pd.I selaku pembimbing penulisan makalah.
4. Ayah dan Ibu penyemangat hidup kami.
5. Serta guru-guru yang mendidik kami dari kecil.

Dan akhirnya, penulis berdo’a dan berharap semoga segala amal dan makalah ini
diterima disisi Allah SWT, sehingga ilmu yang kami dapat menjadi ilmu yang
bermanfaat dan barokah. Aamiin.

Selanjutnya, kritik dan saran yang membangun penulis kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Terimakasih dan mohon maaf atas segala kekurangan dari
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A....................................................................................................LATAR BELAKANG
..........................................................................................................................................1
B................................................................................................RUMUSAN MASALAH
..........................................................................................................................................2
C.......................................................................................TUJUAN PEMBELAJARAN
..........................................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
A................................................PEMBELAJARAN BAHASA ARAB di INDONESIA
..........................................................................................................................................3
B................................................PROBLEMATIKA BAHASA ARAB di INDONESIA
..........................................................................................................................................4
C.........................................BAHASA ASING, BAHASA KEDUA, dan BAHASA IBU
..........................................................................................................................................5
D............................................................................SUDUT PANDANG PEMAKALAH
..........................................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................8
PENUTUP...........................................................................................................................8
A..............................................................................................................KESIMPULAN
..........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berinteraksi dalam keseharian.
Adanya bahasa mempermudah kita untuk melakukan komunikasi sebagai manusia.
Pada hakikatnya bahasa merupakan alat yang digunakan untuk mencurahkan
sekaligus menyampaikan suatu pesan tertentu kepada orang lain.1

Bahasa dikategorikan dalam tiga macam ditinjau dari segi pemerolehannya,


yaitu Bahasa ibu (bahasa pertama), bahasa keduadan bahasa asing, menurut Nababan. 2
Dimana yang kita ketahui ketahui seseorang memperoleh Bahasa atau dapat
berbahasa kali pertama yakni dari lingkup keluarga, dan bahasa sebagai bahasa kedua
diperoleh setelah bahasa ibu yang pada umumnya digunakan oleh masyarakat dalam
pergaulannya, seperti halnya Bahasa Indonesia.3 Dan bahasa asing sendiri merupakan
bahasa yang tidak digunakan oleh masyarakat dalam kesehariannya.

Masuknya bahasa lain (bahasa asing) dalam negeri ini karena adanya
pendatang yang membawa beberapa perubahan didalamnya, seperti yang kita lihat
Indonesia merupakan negara yang didominasi dengan agama islam, dan tidak bisa kita
pungkiri sejarah masuknya islam yang dibawah oleh para pedagang dan kemudian
disebarluaskan dan temurun hingga ke para wali songo hingga eksistensinya saat ini
masih terlestarikan.

Sehingga tidak akan menjadi asing ditelinga kita ketika mendengar Bahasa
Arab. Telah kita ketahui bahwa Bahasa Arab merupakan Bahasa Al-Qur’an yang
menjadi pedoman seorang muslim. Meskipun Bahasa Arab sebagai Bahasa Al-
Qur’an, akan tetapi bagi bangsa Indonesia sendiri Bahasa Arab merupakan bahasa
asing karena keberadaannya tidak dipakai dalam keseharian, namun hanya sekedar
digunakan untuk mengetahui keagamaan serta pembelajaran.4

1
Fathul Mujib, Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab (dari Pendekatan Konvensional ke Integratif Humanis), PT. Bintang
Pustaka Abadi : Yogyakarta, 2010, hlm. 4.
2
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, PT. Remaja Rosdakarya Offset : Bandung, 2011, hlm, 55.
3
Ibid, hlm, 56.
4
ibid, hlm, 56.

1
Sehingga tidak sedikit bangunan yang bernamakan pesantren berdiri ditengah-
tengah masyarakat dan didalamnya mempelajari Bahasa Arab, meskipun hanya
sekedar mempelajari dasarnya saja atau bahkan memang dijadikan sebagai bahasa
kedua, begitu pula institusi-institusi yang berbasis islami, maka tak jarang didalamnya
mempelajari Bahasa Arab. Dan hal ini telah terbukti dalam peraturan Pemerintah
Menteri Agama RI nomor 02 tahun 2008 menganai Standar Kompetensi dan Standar
Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.5

Dan dalam makalah ini kami sebagai pemakalah akan membahas Kedudukan
Bahasa Arab di Sekolah Indonesia (Bahasa Ibu, Bahasa Kedua, dan Bahasa
Asing).

B. RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

1. Bagaimana Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia?


2. Apa saja Problematika dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia?
3. Apakah Bahasa Arab saat ini tergolong bahasa asing atau bahasa kedua atau
bahasa ibu di Indonesia?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan dari makalah ini bagi kita sebagai calon pengajar Pendidikan
Bahasa Arab, antara lain :

1. Agar kita sebagai calon pengajar dapat mengetahui sudut pandang Bahasa
Arab sebagai pembelajaran di Indonesia.
2. Agar kita mengetahui permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran
bahasa Arab dan dapat mengoreksinya secara seksama.
3. Agar kita sebagai calon pengajar Pendidikan Bahasa Arab mengetahui
sudut pandang Bahasa Arab di Indonesia ini.
4.

5
Ibid, hlm, 57.

2
5.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMBELAJARAN BAHASA ARAB di INDONESIA


A.1 Masuknya Bahasa Arab di Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui, masuknya Bahasa Arab seiring dengan
masuknya islam ke Indonesia melalui pedagang yang berasal dari Arab dan Persia
Dengan demikian dapat dilihat bahwa usia Bahasa Arab di Nusantara ini mencapai
lebih dari 12 Abad.6 Jika peluasan agama islam terjadi bada abad 13 berarti usia
Pendidikan Bahasa Arab sendiri mencapai lebih dari 7 abad.7
Didalam sejarah Indonesia sendiri Bahasa Arab mengalami pasang surut.
Dalam ekspresi budaya suku-suku Bahasa Arab menjadi primadona, dan pada masa
penjajahan Bahasa Arab di Nusantara mengalami kemunduran dalam perannya dan
hanya dipelajari di pondok pesantren yang eklusif yang dipelajari utuh sebagai alat
untuk memahami kitab.8
Semakin berkembangnya zaman pada tahun 30-an muncullah pondok
pesantren modern yang memiliki ciri antara lain penambahan pelajaran umum serta
penghapusan dikotomi agama dan umum dan adanya pengajaran Bahasa Arab sebagai
sarana komunikasi dengan berbagai metode baru. Dan pada pertengahan tahun 70 an
pembaruan Bahasa Arab cukup luas karena diprakarsa oleh pemerintah (Departemen
Agama) dan didukung oleh para pakar di perguruan tinggi terlemuka.9

A.2 Bentuk dan Lembaga Pembelajaran Bahasa Arab


Sama dengan awal mula masuknya Bahasa Arab sendiri penyebaran beriringan
dengan meluasnya agama islam. Terdapat dua tempat yang menjadi peranan penting
dalam penyebarluasan islam, yaitu langgar dan pesantren. Dimana fungsi langar

6
Nazri Syakur, Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (dari Pendekatan Komunikatif ke Komunikatif Kabium),
PT. Bintang Pustaka Abadi : Yogyakarta, 2010, hlm. 51-52.
7
Ubaid Ridlo, Bahasa Arab dalam Pusaran Arus Globalisasi : antara Pesisme dan Optimisme), UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta : Banten, 2011, hlm. 210
8
Nazri Syakur, Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (dari Pendekatan Komunikatif ke Komunikatif Kabium),
PT. Bintang Pustaka Abadi : Yogyakarta, 2010, hlm. 52.
9
ibid, hlm. 53.

3
sebagai tempat pembelajaran agama dasar, dan pesantren yang merupakan tempat
pembelajaran lanjutan, disini lah mereka mendapat ilmu Bahasa Arab dasarnya.

Anwar dan Effendy menggambarkan bentuk dan Lembaga pembelajaran


Bahasa Arab,10 yakni sebagai berikut :

1. Pembelajaran Bahasa Arab yang bersifat verbal, yaitu yang mengarahkan


pada keterampilan membaca Al-Qur’an do’a-do’a maupun bacaan sholat
tanpa mengetahui maknanya.
2. Pembelajaraan Bahasa Arab berhubugan dengan pemahaman dan
pendalaman agama islam. Adanya kemampuan baca kitab-kitab tertentu
dengan penguasaan kaidah-kaidah Bahasa Arab, yang dilaksanakan
dalam pondok pesantren salaf dengan metode gramatika-terjemah, akan
tetapi semakin berkembangnya zaman banyak pesantren salaf yang mulai
mengembankan pola pembelajaran dengan metode baru.
3. Pembelajaran Bahasa Arab secara utuh, dengan penggunaan metode
langsung. Seperti yang kita ketahui adanya pondok pesantren di tahun
30-an yand dipelopori oleh Mahmud Yunus pemimpin Normal School
(Padang Panjang, Sumatra BArat) dan Imam Zarkasyi Pengasuh Pondok
modern Gontor (Ponorogo, Jawa Timur).
4. Pembelajaran Bahasa Arab yang telah ditentukan kurikulumnya oleh
pemerintah dan berlaku secara nasional, di madrasah-madrasah.
5. Pembelajaran Bahasa Arab yang bertujuan sebagai keprofesionalan atau
keahlian yang diselenggarakan di Perguruan Tinggi (PT), baik di
lingkungan Departemen Pendidikan nasional Maupun Maupun
Departemen Agama.

B. PROBLEMATIKA BAHASA ARAB di INDONESIA


Hadirnya pembelajaran bahasa Arab dikalangan orang non Arab merupakan
suatu hal yang tidak bisa dihindari, dengan berbagai karakteristik serta motivasi
untuk mempelajarinya di dalam kalangan masyarakat non Arab. Seperti halnya di
Indonesia permasalahan bahasa yang dihadapi di Indonesia meliputi dua hal,
yakni :11

10
ibid, hlm. 53.
11
Ibid., hlm. 57.

4
a. Permasalahan kebahasaan
Adanya kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari unsur-unsur
Bahasa tujuan, karena adanya perbedaan bahasa tujuan dengan bahasa
pertama.
1. Tata bunyi, adanya kesulitan dalam pengucapan fonem bahasa Arab
(bagi pelajar non Arab).
2. Kosa kata, adanya pergeseran arti, lafadznya berubah dari bunyi
aslinya, dan lafadznya tetap, tetapi artinya berubah.
3. Tata kalimat, sebagaimana seorang pelajar harus memahami artinya
terlebih dahulu, dan tidak lepas dari pembelajaran nahwu dan sharraf.
4. Tulisan, yakni suatu kendala khusus yang dialami bagi pelajar dengan
perbedaan cara menulis dari kanan ke kiri, berbeda seperti biasanya
dalam menulis bahasa Indonesia dari kiri ke kanan.
b. Permasalahan non kebahasaan
1. Faktor sosio-kultural, Timbulnya suatu ungkapan maupun istilah yang
tidak mudah maupun tidak cepat dipahami oleh pelajar Indonesia yang
belum mengenal social budaya bangsa Arab.
2. Faktor buku ajar, buku ajar yang tidak sesuai dengan prinsip penyajian
materi Bahasa Arab sebagai bahasa asing.
3. Factor lingkungan social, adanya tuntutan dari sebuah lingkungan yang
membuat seorang pelajar menggukan bahasa Arab dalam
kesehariannya.

C. BAHASA IBU, BAHASA KEDUA, dan BAHASA ASING


Bahasa merupakan sesuatu yang nyata serta tumbuh, berkembang sesuai
dengan perkembangannya manusia pengguna bahasa itu. ‘Abd Al-Majid
mengungkapkan bahasa adalah kelompok isyarat yang digunakan oleh manusia
untuk menyatakan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan.12

Mary Finochiaro menyatakan bahasa adalah sistem arbitrer (manasuka) yang


mempunyai unsur simbol-simbol suara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan budaya ke manusia lainnya atau mereka yang telah mempelajari
budaya dalam berkomonikasi.13

12
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, PT. Remaja Rosdakarya Offset : Bandung, 2011, hlm, 8.
13
Ibid, hlm, 9.

5
Dari berbagai definisi itu dapat diambil kesimpulan bahwa hakikat bahasa itu
beraturan (sistematis), arbitrer (manasuka), ujaran (berupa ucapan), symbol
(terdiri atas lambing-lambang), manusiawi (dipruduksi/digunakan oleh manusia),
sebagai alat komonikasi, dan bahasa itu mengacu kepada obyek baik dirinya
maupun luar dirinya.

Adanya bahasa adalah sebuah fenomena sosial yang tidak jauh dari kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial, sehingga pengkajian bahasa tidak ada yang
disebut “guru” dalam artian lazim, karena dalam prosesnya tidak dapat disebut
“mengajar” bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa “belajar” atau “mengetahui
bahasa” tidak selalu, bahkan sering atau tidak melibatkan “pengajaran”. Dan
mengenai pemerolehan bahasa dibagi menjadi tiga, menurut Sri Utari Subyakto-
Nababan14:

1. Bahasa Ibu
Kategori bahasa yang pertama ialah bahasa ibu, bahasa ibu adalah
bahasa yang diperoleh dari seseorang yang dianggap pertama kali
dalam keluarga. Kadang-kadang juga bisa diidentifikasi sebagai bahasa
keluarga (Al-Lughah Al-Ahliyyah/ Home Language), karena bahasa
inilah yang digunakan pertama kali dalam sebuah rumah tangga15
2. Bahasa Kedua
Kategori bahasa selanjutnya ialah bahasa kedua (Al-Lughah
Atsaniyah/Second Language) adalah bahasa yang sering digunakan
dalam bermasyarakat dan bahasa yang datang setelah bahasa ibu.
Seorang ahli bahasa Nababan menyebutnya bahwa ini adalah bahasa
yang sering digunakan oleh masyarakat secara umumnya.
3. Bahasa Asing
Bahasa asing (Al-Lughah Al-Ajnabiyyah/ National Language) adalah
bahasa yang digunakan oleh orang yang berasal dari luar negara atau
luar lingkungan masyarakat. Misalnya Bahasa Arab, bahasa inggris dan
lain-lain.

14
Ibid, hlm, 55.

15
Ibid, hlm. 55.

6
Dapat disimpulkan hadirnya bahasa Arab di Indonesia terkenal sebagai bahasa
asing atau bahasa kedua, karena di Indonesia Bahasa Arab bukanlah bahasa
sehari-hari maka dari itu untuk mengutamakannya sangat sulit dikalangan
masyarakat yang tidak pernah belajar Bahasa Arab.

Sedangkan bagi kalangan pesantren, bahasa Arab merupakan bahasa kedua,


karena dalam kesehariannya tidak jarang dari pesantren terbesar di Indonesia
menggunakan menggunakan serta mempelajari Bahasa Arab sebgai alat
komunikasi.

Bahasa Arab mengalami perkembangan dilingkungan pondok pesantren,


seperti pondok pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, pondok
pesantren Al-Amien, Madura, pondok pesantren Darunnajah, Jakarta dan
sebagainya, yang menggunakn bahasa Arab sebagai alat komunikasi sehari-hari,
bahkan digunakan sebagai bahasa pengantar pelajaran maupun sebagai materi
pelajaran.

D. SUDUT PANDANG PEMAKALAH

Melihat pengertian yang telah dipaparkan, pemakalah menarik kesimpulan


bahwa munculnya bahasa Arab ditengah mansyarakat hanyalah sebagai
intermezzo karena hadirnya bersamaan dengan agama islam. Akan tetapi, dalam
kondisi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia dapat dikatakan tidak merata
dikarenakan banyak lembaga-lembaga pendidikan yang bahkan hanya
mempelajarinya hanya sebagai tuntutan dengan alasan agar mengetahui agama.
Disisi lain terdapat beberapa lembaga ynag benar-benar mengajarkannya karena
sebagai keharusan dalam pemakaaiannya yakni sebagai alat interaksi. Sehingga
sebagai seorang pelajar meraka mendapat tuntutan untuk mempelajarinya lebih
dalam.

Tidak semua pembelajaran bahasa Arab di lembaga pendidkan berjalan dengan


baik, seperti hal yang kita ketahui terdapat beberapa permasalahan diantaranya
keterbatasan kosa kata, perbedaan bunyi antara bahasa keseharian dan bahasa
kedua.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menghubungkan
komunikasi antara individu satu ke individu yang lain. Didalam penggunaanya
dapat dicapai karena suatu budaya. Bahasa dikategorikan menjadi tiga macam
yaitu bahasa ibu (pertama) yang diperoleh dari lingkungan pertama kali atau saat
kita sejak dini, bahasa kedua, yang diperoleh setelah bahasa pertama,
penggunaanya dikarenakan ada suatu tuntutan yang mengharuskan kita untuk
memakai bahasa tersebut agar tercapai suatu keinginan yang ingin disampaikan
dan bahasa asing merupakan bahasa yang tidak dipakai dalam kesehariannya, dan
bukanlah sebuah hal yang penting untuk mempelajarinya.

Keberadaan bahasa Arab awal mulanya hanya dikaji untuk mengetahui atau
mempelajari agama. Kemudian timbullah pembelajaran bahasa Arab yang berada
di Indonesia, keberadaannya memiliki dua posisi yakni sebagai bahasa kedua dan
sebagai bahasa asing. Akan tetapi terdapat permasalahan yang dihadapi siswa
dalam lembaga Pendidikan penguasaan kosa kata, perbedaan bunyi dan kurangnya
tenaga pengajar dalam keahlian.

Maka dari itu kita sebagai calon pendidik bahasa Arab, setidaknya dapat mengetahui
kondisi dari hal tersebut. Dan seyogyanya kita sebagai pendidik bisa memposisikan diri
kita sebagai tenaga pengajar dalam artian dapat mengembangkan kebahasaan serta
memunculkan inovasi-inovasi baru dalam bidang kebahasaan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Mujib Fathul. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab (dari Pendekatan Konvensional
ke Integratif Humanis). (PT. Bintang Pustaka Abadi : Yogyakarta, 2010).
Hermawan Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (PT. Remaja Rosdakarya
Offset : Bandung. 2011).
Syakur Nazri. Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (dari Pendekatan
Komunikatif ke Komunikatif Kabium). (PT. Bintang Pustaka Abadi : Yogyakarta.
2010).
Ridlo Ubaid. Bahasa Arab dalam Pusaran Arus Globalisasi (antara Pesisme dan
Optimisme). (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Banten) 2011.

Anda mungkin juga menyukai