Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR

BAHASA ARAB KELAS III MADRASAH ALIYAH SYEKH YUSUF


SUNGGUMINASA GOWA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan dalam rangka memenuhi Tugas Akhir di


Sekolah Tinggi Agama Islam STAI PUI Majalengka

Oleh.
ALFI FADHILAH MADANI
Nomor Pokok : 1052/B/00

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI-PUI)


MAJALENGKA
2023M/1444H
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya


teknologi informasi semakin pesat. Dimana setiap peristiwa yang terjadi dan
setiap berita yang disaji dalam waktu yang tidak lama akan tersalur dan
tersampaikan ke seluruh dunia.

Perkembangan dan kemajuan apapun yang terjadi di alam fatamorgana ini tidak
dapat dipungkiri bahwa bahasa cukup berperan penting dalam perkembangannya.

Dengan demikian sudah menjadi keharusan bagi semua kalangan untuk


mempelajari bahasa. Bahasa merupakan unsur kebudayaan yang lahir dari
kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan peradabannya. Bahasa berfungsi
sebagai alat komunikasi antar manusia  juga berperan sebagai alat berpikir,
mengungkapkan prasarana sekaligus lambing agama dan pemersatu umat
khususnya bahasa arab.

Bahasa Arab merupakan bahasa tertua dari rumpun bahasa semit, sama
dengan Ibrani, Aramik, Suryani, Kaidoa dan Babylonia. Bahasa-bahasa yang
sejaman dengan bahasa Arab tersebut  setelah menjadi status, sementara bahasa
Arab sebagai bahasa kitab suci Al-Qur’an tetap menjadi bahasa hidup, disamping
memiliki pesona kebahasaan juga mempunyai daya pikat yang menembus
perjalanan sejarah yang dilaluinya. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Keistimewaan yang dimiliki oleh bahasa Arab selayaknya member


motivasi bagi umat Islam khususnya bagi pengkaji bahasa Arab, baik sebagai
bahasa agama, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi maupun bahasa
komunikasi internasional. Diharapkan dengan motivasi tersebut para generasi siap
berperan aktif untuk belajar maupun mengajar bahasa Arab.
Perlu disadari bahwa pengajaran bahasa Arab adalah suatu proses
pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong membimbing dan
mengembangkan serta membina kemampuan bahasa Arab peserta didik baik
secara aktif maupun pasif. Saat itu juga dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap
positif terhadap bahasa Arab. Pembelajaran bahasa Arab ini merupakan proses
pembelajaran peserta didik agar mereka mampu menyimak, berbicara dan
nonterjemah. Oleh karena itu pengajarannya harus mengacu pada pemberian bekal
kepada peserta didik agar mereka dapat berkomunikasi secara aktif dan pasif.

Seorang pendidik yang selalu berkecimpung dalam proses pembelajaran,


jika ia benar-benar menginginkan agar tujuan dapat dicapai secara efektif maka,
penguasaan materi tidaklah cukup, kepribadian guru adalah hal yang mendasar
dalam mendidik, mengajar  ataupun mengarahkan peserta didik.  Jika seseorang
menyenangi sesuatu maka cela dan aib apa saja dia temukan dipandang dengan
mata yang tumpul, bila seseorang tidak menyenangi sesuatu maka apa saja yang
dilihatnya pada orang itu selalu saja dipandang tidak baik.

Dengan demikian apabila kepribadian guru disenangi oleh siswa maka apa
saja yang ada kaitan dengan guru tersebut misalkan bahasa Arab yang
diajarkannya akan disenangi sehingga minat untuk mempelajari bahasa Arab akan
menguat dan meningkat, sebaliknya apabila kepribadian guru tidak disenangi oleh
siswa atau peserta didik maka apa saja yang berkaitan dengan guru tersebut
misalkan bahasa Arab yang diajarkannya akan disenangi dan minat untuk
mempelajari bahasa Arab menurun dan berkurang.

Karena kegiatan  belajar mengajar terjadi interaksi unsur. Ia manusia,


maka hendaknya guru adalah pembimbing, pengajar, pelatih dan  juga sebagai
contoh atau cermin tempat anak didik dapat berkata, dalam relasi interpersonal
antara guru dan anak didik tercipta situasi yang memungkinkan anak didik dapat
belajar menerapkan nilai-nilai yang dapat dijadikan pembentukan kepribadian
anak. Guru dalam perilaku anak hendaknya memberi dan menjadi contoh bagi diri
anak didik.
Guru menempati kedudukan sangat sentral dalam lembaga pendidikan
karena gurunya yang sangat menentukan. Sebab gurulah yang menterjemahkan
nilai-nilai pendidikan kepada siswa. Harapan yang tidak akan pernah sirna kepada
guru dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik adalah bagaimana pelajaran
yang disampaikannya dapat dipahami dan dikuasai oleh siswa, khususnya bahasa
Arab.

Sesuatu yang anda pikiran itulah sesuatu yang anda inginkan, sesuatu yang
anda bicarakan itulah sesuatu yang anda inginkan sesuatu yang anda lakukan
itulah sesuatu  yang anda inginkan. Alam diliputi hukum tarik menarik. Pikiran
adalah frekuensi hukum tersebut, maka berpikiran pada apa yang anda inginkan
hukum akan menariknya.

Dengan demikian, di samping penguasaan materi, pikiran, perkataan


maupun perbuatan yang dapat diistilahkan kepribadian seorang guru adalah suatu
hal yang patut diperhatikan dalam pencapaian tujuan proses pembelajaran
khususnya pembelajaran bahasa Arab. Oleh karena itu penulis merasa terpanggil
guna berperan aktif meneliti pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar
bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa.
Penulis menganggap hal ini penting untuk diteliti.  Contoh Proposal Skripsi
Bahasa Arab.

 B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka penulis dapat


merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kepribadian guru bahasa Arab di Madrasah Aliyah Syekh


Yusuf  Sungguminasa Gowa
2. Bagaimana minat belajar bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah
Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
3. Bagaimana pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahasa Arab
kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
 C.    Hipotesis

Berdasarkan hasil dari rumusan masalah di atas, maka penulis memberi


sebuah hipotesis sebagai jawaban yang bersifat sementara sebagai berikut
kepribadian guru mempengaruhi minat belajar bahasa Arab siswa kelas III
Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa.

 D.    Pengertian Operasional

Sebelum menjelaskan ruang lingkup penelitian, penulis terlebih dahulu


mengemukakan pengertian kata-kata yang dianggap penting untuk memudahkan
memahami kata-kata yang terkandung dalam skripsi ini. Penulis menguraikan
batas pengertian pada beberapa istilah yang memiliki hubunugan dengan inti
permasalahan.

Adapun pengertian operasional skripsi ini adalah sebagai berikut:

Pengaruh adalah daya yang ada untuk membentuk sesuatu orang atau
benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Jadi
pengaruh adalah daya atau kekuatan yang ada pada seseorang yang ikut
membentuk watak yang lebih dominan.

Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku seseorang yang


membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dari struktur-struktur,
pola tingkah laku, minat, pendirian kemampuan dan prestasi yang dimiliki
seseorang, segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui orang
lain.

Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya profesinya)


mengajar.

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu kegairahan


dan keinginan. Dan pendapat lain menyatakan minat atau mau sudah dan
kehendak adalah proses dari upaya kemauan untuk mencapai beberapa tujuan.
Belajar adalah, suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
melakukan sesuatu perubahan tingkah lak yang baru secara keseluruhan  sebagai
hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Contoh
Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Bahasa Arab adalah salah satu bidang studi yang diajarkan pada siswa
dalam rangka penguasaan bahasa asing. Bahasa  menurut Abdul Adam Ibrahim
yang dikutip oleh Azhar Arsyad dalam bukunya Bahasa Arab dan Metode
Pengajarannya (beberapa pokok-pokok pikiran) adalah:

Bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus merupakan bahasa
agama Islam.

Siswa adalah murid (terutama pada tingkat seklah dasar dan menengah, pelajar).

Dan Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa adalah salah satu
lembaga pendidikan di Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa yang menjadi
lapangan penelitian.

Dari beberapa pengertian data-data di atas penulis mendefinisikan variable-


variabel yang ada pada judul sebagai berikut:

1. Kepribadian guru

Kepribadian guru merupakan variable bebas pada judul skripsi. Jadi


kepribadian guru adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dari berbagai sumber
kepribadian baik jasmani maupun rohani, baik mental maupun sikap, baik sifat
maupun karakteristik yang dengannya guru mampu menanggapi stimulus yang
ada (lingkungan).

Seperti apa yang dikatakan dalam buku Pengantar Dasar-dasar Pendidikan bahwa;
kepribadian manusia adalah perwujudan dari keseluruhan segi manusiawinya
yang unik lahir batin dan dalam antar hubungannya dengan kehidupan sosial dan
individunya.
2. Minat Belajar

Minat belajar dalam judul merupakan variable terikat. Jadi minat belajar
adalah kegairahan dan keinginan ataupun kecenderungan hati yang tinggi untuk
melakukan sebuah proses guna melahirkan sebuah perubahan demi mencapai
sebuah tujuan.

Sebagaimana juga dikatakan oleh H. Abdurrahman bahwa minat belajar adalah


keinginan yang kuat untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya karena
didorong oleh faktor internal dan faktor eksternal dan menghasilkan modifikasi
yang tinggi.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka yang


menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kepribadian guru bahasa Arab di Madrasah Aliyah


Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
2. Untuk mengetahui tingkat minat  belajar bahasa Arab siswa kelas III
Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
3. Untuk mengetahui apakah kepribadian guru berpengaruh terhadap minat
belajar bahasa Arab siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf 
Sungguminasa Gowa

2. Kegunaan Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu, memberi informasi yang memadai


mengenai pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahasa Arab
siswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap semua pihak khususnya pada diri penulis sehingga mampu
membenahi kekurangan ataupun kekeliruan yang ada
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dan  bahan
perbandingan bagi jumer hati pendidikan, khususnya pendidikan bahasa
Arab.

F. Garis-Garis Besar Isi Skripsi

Garis-garis besar isi skripsi ini merupakan gambaran umum yang dapat
memberikan bayangan kepada pembaca terhadap seluruh uraian dalam skripsi ini
yang mencakup:

Bab pertama; sebagai bab pendahuluan yang dimulai dari latar belakang
masalah sehingga  judul skripsi ini diangkat, kemudian rumusan masalah sebagai
bahan pokok permasalahan yang akan diteliti serta sebuah hipotesis yang
merupakan jawaban sementara  bagi penulis terhadap masalah yang akan diteliti.
Selanjutnya untuk menyemakan persepsi antara penulis dan pembaca tentang
judul skripsi maka penulis perlu menjelaskan pengertian judul. Kemudian dari itu
penulis mengemukakan tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai serta melakukan
penelitian diakhiri dengan garis-garis besar isi skripsi. Contoh Proposal Skripsi
Bahasa Arab.

Bab kedua; sebagai bab tinjauan pustaka yaitu dipaparkan teori yang berkaitan
dengan kepribadian guru

Bab ketiga; mencakup metode penelitian yang berisi tentang populasi dan sampel,
instrument penelitian prosedur pengumpulan data serta teknik analisis data.

Bab keempat; adalah hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang
gambaran umum Madrasah Aliyah Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa deskripsi
hasil penelitian, hasil pengujian angket, wawancara serta dokumentasi yang akan
diulang pada pembahasan hasil penelitian.
Bab kelima; penutup  yang berisi kesimpulan terhadap pembahasan skripsisecara
keseluruhan kemudian dikemukakan beberapa saran yang dianggap perlu.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kepribadian

Kalau kita mempelajari pengertian kepribadian ternyata banyak sekali


perbedaan pendapat para ahli psikologi mengenai isi dan batas-batas atau definisi
kepribadian. Namun dengan banyaknya perbedaan pengertian kepribadian itu
merupakan dorongan kuat untuk mengadakan penyelidikan dan penelitian dalam
pengembangan ilmu pengetahuan mengenai psikologi kepribadian.

Para ahli psikologi kepribadian berbeda pendapat mengenai bagianmana


dari kepribadian itu yang paling hakiki atau terpotong, namun bagi penulis disini
bukan mana yang hakiki ataupun yang terpenting dalam kepribadian akan tetapi
bagaimana kepribadian itu secara keseluruhan, khususnya kepribadian guru.

Sebelum lebih jauh menjelaskan tentang kepribadian penulis akan


mengemukakan defenisi kepribadian menurut  Gorden W. Allport (1937) yang
dikutip oleh Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Shaleh dalam buku
Psikologi Perkembangan.

Personality is the dynamic organization within the individual of those


psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment

Kalau diperhatikan definisi Allport itu, segi dalam maupun segi luar
kepribadian telah dimasukkan dalam definisi itu sistem jiwa raga merupakan segi
dalam kepribadian dan penyesuaian diri merupakan segi luar dari kepribadian.
Jika definisi tersebut dianalisis maka kepribadian adalah:
1. Merupakan suatu organisasi dinamis, yaitu suatu kebulatan kebutuhan,
organisasi atau sistem yang mengikat dan mengaitkan berbagai macam
aspek atau komponen kepribadian. Organisasi tersebut dalam keadaan
berproses, selalu mengalami perubahan dan perkembangan; sesuai contoh
si A walaupun 10 tahun yang lalu  dan 10 tahun yang mendatang tetapi si
A akan tetapi si A sekarang akan berbeda dengan si A 10 tahun yang lalu
dan akan berbeda dengan si A 10 tahun yang akan datang. Si A  tetap
menunjukkan ciri kepribadian sebagai suatu organisasi, tetapi ciri-ciri
tersebut mengalami perubahan serta bersifat dinamis.
2. Organisasi itu terdiri atas sistem-sistem psychophsycal atau jiwa raga. Ini
menunjukkan bahwa kepribadian itu tidak hanya terdiri atas mental,
rohani, jiwa  atau hanya jasmani saja, tetapi organisasi itu mencakup
semua kegiatan badan dan mental yang menyatu dalam kesatuan pribadi
yang berbeda dalam individu.
3. Organisasi itu menentukan penyesuaian dirinya, artinya menunjukkan
bahwa kepribadian dibentuk oleh kecenderungan yang berpengaruh secara
aktif dalam menentukan tingkah laku individu yang berhubungan dengan
dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat.
4. Penyesuaian diri dalam hubungan dengan lingkungan, itu bersifat unik,
khas atau khusus, yakni mempunyai ciri-ciri tersendiri dan tidak ada yang
menyamainya. Tiap penyesuaian kepribadian tidak ada dua atau lebih yang
sama, dank arena itu berbeda dengan penyesuaian kepribadian yang lain
walaupun seandainya dua kepribadian  anak kembar berasal dari satu telur.
Tiap-tiap penyesuaian terarah pada diri sendiri, lingkungan masyarakat
maupun kebudayaan.

Dari uraian tentang kepribadian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa


kepribadian guru yaitu keseluruhan pola atau bentuk tingkah laku, sifat-sifat
kebiasaan, kecakapan bentuk tubuh serta unsur-unsur psiko-fisik lainnya yang
selalu menampakkan diri dalam kehidupan.

 B.     Tipe-tipe Kepribadian
Pada uraian pada pengertian telah dijelaskan setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda, meskipun terdapat perbedaan dari beberapa aspek
tertentu terdapat persamaan bagi sejumlah orang. Berdasarkan persamaan aspek
kepribadian bagi sejumlah orang tertentu maka para ahli mengadakan
pembagian/penggolongan kepribadian manusia bermacam-macam tips, yaitu:

1. Menurut Galenus

Gelenus seorang dokter bangsa Rowami (129-199M) membagi tempramen


manusia menjadi 4 tipe berdasarkan jenis cairan yang paling berpengaruh pada
tubuh manusia. Pembagian Gelus ini sebagai penyempurnaan pembagian yang
dikemukakan sebelumnya oleh seorang ahli filsafat bangsa Yunani, yang bernama
Hipocrates (460-377). Pembagian tersebut adalah;

1. Cholericus : empedu kuning (chole) yang paling berpengaruh orang ini


besar dan kuat tubuhnya, mudah naik darah, suka mengendalikan diri
2. Sanguinicus;  darah (sanguis) yang lebih besar pengaruhnya, orang ini
wajahnya selalu berseri-seri, periang dan berjiwa kanak-kanakan
3. Faqmaticus; lender (flegma) yang paling berpengaruh. Orang ini
pembawaannya tenang, pemalas, pesimis dan wajahnya selalu pucat.
4. Melancholicus; empedu hitam (melanchole) yang lebih berpengaruh
orang-orang dengan tipe ii selalu bersifat murung dan mudah menaruh
syak (curiga)

2. Menurut Heymas

Gerart Heymas, seorang professor bangsa Belanda (1857-1930) membagi


tempramen manusia berdasarkan pada tiga unsur sifat penting yang dimiliki
manusia yaitu:

1. Gapasioneerden (orang hebat); orang yang aktif dan emosional serta


fungsi sekundernya kuat. Orang ini selalu bersikap keras, emosional, gila,
kuasa, egois, suka mengecam. Mereka ini adalah patriot yang baik,
memiliki rasa kekeluargaan yang kuat dan suka menolong orang yang
lemah
2. Chaerici (orang garang); orang yang aktif dan emosional tetapi fungsi
sekundernya lemah. Orang ini cincah, rajin bekerja, periang, pemberani, 
optimis, suka pada hal-hal yang factual. Mereka suka kemewahan,
pemboros bertindak ceroboh tanpa pikir panjang.
3. Sentimental (orang  perayu) orang yang tidak aktif, emosional, dan fugsi
sekundernya kuat, orang ini sering bersikap emosional, sering impulsive
(memperturutkan kata hati), pintar bicara, sehingga mudah mempengaruhi
orang lain, senang terhadap kehidupan alam dan menjauhi diri dari
kebisingan dan keramaian.
4. Nervezun (orang penggugup); orang yang tidak aktif dan fungsi
sekundernya lemah, tetapi emosinya kuat. Orang-orang tipe ini sifatnya
emosional (mudah naik darah tapi cepat menjadi dingin) suka
memprotes/mengecam orang lain, tidak sabar, tidak mau berpikir panjang,
agresif tetapi tidak dendam.
5. Flegmolity (orang tenang) orang yang telah aktif dan fungsi sekunder yang
kuat. Orang-orang tipe ini selalu bersifat tenang, sabar tekun bekerja
secara teratur, tidak lepas putus asa, berbicara singkat tapi mantap, mereka
berpandangan luas, berbakat mati-matian, senang membaca atau memiliki
ingatan yang baik. Orang ini rajin dan berkata serta  mampu berdiri sendiri
tanpa memerlukan banyak bantuan orang lain
6. Sanguinci (orang kekanak-kanakan) orang yang tidak aktif, tidak
emosional tetapi fungsi sekundernya kuat. Sifat-sifat tipe ini antara lain
sukar mengambil keputusan kurang berani/ragu-ragu dalam bertindak
pemurung, pendiam, suka menyendiri, berpegang teguh pada
pendorongnya, pendendam, tidak gila hormor dan kuasa didalam  politi
selalu berpendidikan konservatif.
7. Amorfen (orang tak berbentuk), orang-orang yang tidak aktif, tidak
emosional dan fungsi sekundernya lemah. Sifat-sifat tipe ini antara lain,
intelektualnya kurang, picik tidak praktis selalu membeo, canggung dan
ingatannya buruk. Mereka perisau, peminum, pemboros dan cenderung
membiarkan dirinya dibimbing dan dikuasai orang lain.

3. Menurut Spranger

Eduard Spranger adalah ilmu jiwa bangsa Jerman, membagi watak manusia atas
dasar nilai-nilai yang dianut oleh seseorang. Nilai-nilai itu ialah nilai ekonomi,
pollth, sosial, ilmu pengetahuan, kesenian dan agama.

Berdasarkan kuat lemahnya nilai-nilai itu dalam diri seseorang E. Pranger


membagi watak/kepribadian manusia menjadi  6 tipe yaitu:

a) Manusia teori

Orang-orang itu berpendapat, ilmu pengetahuan yang penting, berada di atas


segala-galanya. Pengetahuanlah yang paling berkuasa, orang ini suka membaca,
senang berdiskusi tentang teori-teori ilmu pengetahuan, suka menyelidiki suatu
kebenaran/mengadakan penelitian, cenderung menyendiri ketimbang mengobrol
dengan orang lain.

b) Manusia ekonomi

Nilai yang paling penting bagi orang ini ialah uang (ekonomi). Semboyannya time
is money. Segala usaha ditujukan pada penguasaan materi yang sebanyak-
banyaknya. Tujuan hidup mencapai kebahagiaan melalui harta kekayaan. Setiap
kegiatan selalu diperhitungkan coba-ruginya, mereka rajin bekerja dan tidak mau
membuang  waktu secara percuma

c) Manusia sosial

Bagi orang lain, nilai-nilai sosial paling mempengaruhi jiwanya. Mereka memiliki
sifat, seperti senang bergaul, suka membantu, orang lain yang mengalami
kesulitan, suka bekerja sama dalam penyelesaian suatu persoalan, mau berkorban
demi kepentingan orang banyak. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.
d) Manusia politik

Nilai terpenting bagi orang ini adalah politik. Sifat orang ini suka membicarakan
soal politik dan ketatanegaraan, mengikuti pergolakan di dalam dan diluar negeri,
mengunjungi tokoh-tokoh negara Islam, dalam segala kepentingan di masyarakat,
ia selalu ingin menonjolkan diri dan ingin menguasai orang lain.

e) Manusia seni

Jiwa orang ini selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai kesenian, sebagian besar
waktunya dipergunakan untuk mengabdi kepada kesenian. Paling berharga dalam
pandangan mereka adalah segala sesuatu yang memiliki nilai seni (keindahan)
orang ini suka menyendiri jauh demi keberisingan dan kemewahan.

f) Manusia soleh

Orang ini pecinta nilai-nilai agama, bagi mereka yang lebih penting dalam hidup
ini adalah mengabdi  kepada  Tuhan yang maha esa. Mereka selalu ingin  berbuat
kebaikan terhadap orang lain serta melaksanakan syariat agamanya semaksimal
mungkin, dalam semua tindak tanduknya, ia senantiasa memperhatikan ajaran-
ajaran agama.

C.    Aspek-aspek Kepribadian

Sebagaimana dibahas sebelumnya bahwa setiap orang memiliki kepribadian


yang berbeda-beda, namun dalam kepribadian beberapa orang mempunyai aspek-
aspek yang sama dengan yang lainnya, dan tingkah laku manusia dianalisis
kedalam tiga aspek atau fungsi yaitu;

1. Aspek kognitif (pengenalan), yaitu pemikiran, ingatan, hayalan, daya


bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan, dan pengindraan. Fungsi aspek
kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan dan mengendalikan
tigkah laku.
2. Aspek afektif, yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan
alam perasaan atau emosi, sedangkan hasrat, kehendak, kemauan,
keinginan, kebutuhan, dorongan dan elemen motivasi lainnya disebut
aspek konotif atau psiko-motorik (kecenderungan atau niat tindak) yang
tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif. Kedua aspek itu sering
disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energy atau tenaga mental
yang menyebabkan manusia bertingkah laku
3. Aspek motorik yaitu berfungsi sebagai pelaksanaan tingkah laku manusia
seperti perbuatan dan gerakan jasmaniah lainnya.

D.    Kepribadian Guru yang Menyenangkan

Guru pada saat ini sering menjadi sorotan dari berbagai media massa,
berkaitan  dengan rendahnya mutu pendidikan dan keberhasilan suatu sekolah,
dan dimana ada sebagian masyarakat kita beranggapan keberhasilan suatu
pendidikan sangat ditentukan oleh mutu guru itu sendiri. Namun dalam
kenyataannya tidak hanya mutu guru akan tetapi kepribadian guru sangat
menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.

Menurut tinjauan psikologi, kepribadian berarti, sifat hakiki individu yang


tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang
lainnya Meleod (1989) mengatakan kepribadian (personality) sebagai sifat yang
khas yang dimiliki oleh seseorang dalam hal ini kepribadian adalah karakter atau
identitas. Kepribadian itulah yang akan menentukan apabila ia menjadi pendidik
dan Pembina yang baik bagi anak didiknya ataukah akan menjadi perusak atau
penghancur masa depan anak didiknya yang menunjukkan berhasil atau tidaknya
pendidikan.

Dengan demikian kepribadian guru yang mampu menjadi pendidik dan Pembina
yang baik bagi anak didiknya adalah:

1. Tanpa pamrih (ikhlas)


Sosok guru sebagai  pahlawan tanpa jasa, benar-benar diamati, tak ada
batas waktu, tempat dalam mengajarkan ilmu, dan yang paling penting mereka
betul-betul ideal model. Apa yang diketahui dan apa yang dilakukan sejalan yang
tidak secara langsung menimbulkan kewibawaan sejati dalam diri beliau.

2. Mahir

Dikatakan guru yang mahir adalah: guru yang mampu untuk


menundukkan hati mereka dan mempengaruhi mereka dengan baik sehingga ia
dapat meminta mereka dan berbicara dengan mereka maka dengan kepribadian itu
memungkinkan untuk mengarahkan mereka pada jalan yang lurus.

3. Peka terhadap masyarakat

Kepribadian guru masa kini dan akan datang perlu diketahui karakteristik
masyarakat yang dihadapi yang notebenenya merupakan konsumen atau pengguna
jasa pendidikan. Menurut Tilaar (1999:281), ada 3 karakteristik masyarakat masa
kini dan akan datang (masyarakat millineum 21), yaitu:

 Masyarakat teknologi dimana kemajuan teknologi sangat berkembang


pesat sehingga membuat dunia menjadi satu sekitar yang membatasi
bangsa-bangsa pribadi, menjadi hilang sehingga bentuk-bentuk
komunikasi umat manusia akan berubah.
 Masyarakat terbuka, pada jenis ini dibutuhkan manusia yang mampu
mengembangkan kemampuan dan mampu berkreasi untuk meningkatkan
mutu kehidupannya serta sekaligus mutu kehidupan bangsa  dan
masyarakatnya.
 Masyarakat madani, yaitu masyarakat yang saling menghargai satu dengan
yang lain, yang mengakui akan hak-hak manusia, yang menghormati akan
prestasi dari para anggotanya sesuai dengan kemampuan yang dapat
ditunjukkannya bagi masyarakat.

4. Pergaulan
Untuk mencapai kinerja luar biasa disemua jenis pekerjaan, dibidang
apapun kompetensi; emosional dua kali lebih penting dari pada kemampuan
kognitif. Untuk meraih keberhasilan yang tinggi dalam posisi kepemimpin,
kompetensi emosional jauh lebih mendukung dan menguntungkan mengingat
bahwa kompetensi emosional merupakan dua pertiga atau lebih dari unsur-unsur
yang menentukan kinerja prima, banyak data menyatakan bahwa, menemukan
orang yang memiliki kemampuan ini, atua mengupayakan agar kemampuan ini
berkembang pada diri para karyawan, akan amat meningkatkan kinerja organisasi
dan meningkatkan omsetnya. Seberapa banyak dalam tugas sederhana seperti
operator mesin atau pegawai administrasi, satu persen orang-orang puncaknya
yang memiliki kompetensi emosional, adalah tiga kali lebih produktif (menurut
nilainya). Untuk pekerjaannya yang tingkat kompleksitasnya sedang, seperti
petugas penjualan atau teknisi, satu orang dengan kompetensi emosional yang
tinggi adalah dua belas kali lebih produktif (menurut nilainya).

5. Strategi Agar Siapapun Menyukai Anda Setiap Saat

David J. Liebermar, Ph.D dalam buku agar siapa saja mau melakukan apa saja
untuk anda. Menjelaskan:

 Beradalah di sekitar orang sesering mungkin, karena keakraban


menumbuhkan rasa sayang, bukan rasa benci
 Jika hendak berbicara dengan seseorang, lakukanlah ketika suasana
hatinya baik, sehingga hukum pergaulan akan berlaku, bicarakanlah minat
atau pengalaman yang sama-sama pernah kurang alami dan cobalah untuk
lebih banyak mendengar, jangan terlalu banyak bicara
 Terapkan hukum saling menyukai jika anak menghormati dia atau
mengagumi sesuatu yang ada pada dirinya pastikan dia mengetahui hal itu
 Buatlah dia melakukan sedikit kebaikan pada anda, tetapi pastilah bahwa
hal itu tidak mengandung kesan perintah. Hal ini menciptakan motivasi tak
sadar dia untuk lebih menyukai anda.
 Bangunlah jembatan psikologis dan lakukanlah komunikasi dengan
meniru gerak tubuh dan mensucikan  diri dengan tempo dan nada
bicaranya
 Kita tertarik dengan orang-orang yang percaya diri. Tunjukkan
kepercayaan diri anda dengan mampu tertawa pada diri anda sendiri dan
tidak terlalu menjaga penampilan.
 Buatlah dia merasa nyaman. Jadilah orang penuh pengertian, baik hati,
tulus dan hangat
 Miliklah siap mental yang positif, kita tertarik jadi orang yang sentosa,
bergairah, periang dan aktif. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Dan tersenyumlah! Senyum mengandung empat hal penting, percaya diri,


kegembiraan, antarsesama dan yang paling penting penerimaan. Ciptakan
pengaruh pertama dan buatlah saat-saat diawali jumpa (dan sekitar lima menit
pertama) sebagai momen terbaik sehingga percakapan anda selanjutnya akan
tersaring lewat kesan pertama itu dengan begitu anda mampu menanamkan kesan
pertama yang mengagumkan. Fenomena psikologis berupa kemudahan dikenali
dan penciptaan bisa sangat mempengaruhi bagaimana orang mula-mula menilai
anda. Letakkanlah aspek-aspek bawah sadar ini diawali pertemuan ada.

Serta ciptakan aktivitas yang bisa meninggalkan kondisi emosional dan


bersama anda. Kesan muda dapat meningkatkan daya tarik. Gerak tubuh dan gaya
berjalan anda sangat menentukan seberapa mudah anda terlihat. Perasaan-
perasaan bergairah seseorang dapat dibangkitkan hanya dengan tatapan mata.
Tataplah matanya  ketika sedang berbicara dan mendengarkannya. Kita akan
memandang orang lain menarik ketika kita kurang percaya diri, mendekatinya
ketika dia sedang minder bisa membuat anda tampak lebih menarik dimatanya.
Begitu dia menyukai anda tingkatan daya tarik anda dengan menunjukkan bahwa
anda tertarik  jadinya.
BAB III

METODE PENELITIAN

 A.    Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto bahwa populasi adalah keseluruhan objek


penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

Dari pengertian di atas, maka penulis dapat mengartikan bahwa populasi


merupakan keseluruhan yang menjadi objek penelitian. Jadi yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Madrasah Aliyah
Syekh Yusuf  Sungguminasa Gowa

2. Sampel

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik


yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena populasi juga merupakan sampel
dalam penelitian ini, maka sampel yang digunakan  dalam penelitian ini adalah
sampel jenuh.

B.     Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam
keberhasilan penelitian. Instrument yang digunakan penulis  dalam pengumpulan
data berdasarkan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut;  

1. Daftar angket, yaitu daftar pertanyaan secara tertulis kepada para


responden untuk dijawab sebagai data yang diolah dalam skripsi ini
2. Pedoman wawancara yaitu; pengumpulan data dengan cara melakukan
Tanya jawab langsung dengan responden mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti
3. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara meneliti  dokumen
atau arsip yang berkaitan dengan  masalah yang diteliti.
4. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan lapangan dan
mencatat secara sistematis obyek yang akan diteliti.

 C.    Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada beberapa tahapan dalam pengumpulan data yaitu sebagai
berikut:

1. Tahapan persiapan

Sebelum mengadakan penelitian di lapangan, penulis terlebih dahulu menentukan


responden yang akan menjadi sumber data, setelah itu penulis menyusun
instrument atau alat-alat yang digunakan dalam menyimpulkan data seperti
angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi berdasarkan objek yang diteliti.

2. Tahapan pelaksanaan

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini guru harus menggunakan metode
sebagai berikut:

@ Penelitian perpustakaan (library research), yaitu:


Penulis mengumpulkan data dengan membaca buku-buku mengkaji literature,
karya-karya yang memuat informasi ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan
skripsi ini.

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian kepustakaan ini adalah sebagai
berikut:

1. Kutipan langsung, yaitu penulis mengutip beberapa pendapat secara


langsung dari buku-buku, beberapa makna dan kalimat tidak merubah teks
aslinya dalam sumber tersebut
2. Kutipan tidak langsung, yakni; mengumpul data dengan resume bahan
yang diuraikan oleh para pakar dengan menambah atua mengurangi
kalimatnya namun tidak bertentangan dengan sumber aslinya. Contoh
Proposal Skripsi Bahasa Arab.

@ Penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data yang dilakukan


dilapangan dengan cara sebagai berikut:

1. Angket yaitu; pengumpulan data melalui pengedaran daftar pertanyaan


secara tertulis kepada para responden untuk memperoleh data tentang
pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahasa arab siswa
2. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan dilakukan secara terpimpin.
Wawancara ini untuk memperoleh data tentang pengaruh kepribadian guru
terhadap minat belajar bahasa arab siswa
3. Dokumetasi yaitu pengumpulan data dengan cara meneliti dokumentasi
atau arsip, juga untuk memperoleh data yang diteliti
4. Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti. Indicator yang diteliti adalah
bagaimana pengaruh kepribadian guru terhadap minat belajar bahas arab.

 D. Teknik Analisis Data


Dalam pengelolaan data penulis menggunakan metode yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif.

Adapun data yang bersifat kuantitatif diolah dari hasil dokumentasi dan angket
yang telah terkumpul dengan menggunakan persentase (%).

Data yang bersifat kualitatif diolah dengan menganalisa data dan informasi yang
diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, dalam hal ini penulis menggunakan
teknik analisis:

1. Induktif yaitu; metode pembahasan yang bertolak dari hal-hal yang


bersifat umum kemudian dianalisis dengan mengambil kesimpulan yang
bersifat umum
2. Deduktif yaitu; metode pengolahan data yang bertolak dari masalah-
masalah yang bersifat umum kemudian dianalisis dan mengambil
kesimpulan yang bersifat khusus
3. Komparatif yaitu; metode yang digunakan untuk membandingkan data
atau pendapat yang satu  dengan pendapat yang lainnya kemudian menarik
kesempurnaan yang dianggap tepat.

Rumus untuk menentukan persentase (%) yaitu:

P = F/N x 100%

Keterangan :

P = persentase

F = frekuensi

N = jumlah individu
BAB IV

PENUTUP

 A.    Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis mengambil 3 kesimpulan


pertama kepribadian adalah sifat dan tingkah laku seseorang yang
membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dan struktur-struktur,
pola tingkah laku, minat, pendirian kemampuan dan prestasi yang dimiliki
seseorang, segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui orang
lain.

Minat atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu kegairahan dan
keinginan. Dan pendapat lain mengatakan minat atau mau sudah dan kehendak
atau proses dari upaya kemauan untuk mencapai beberapa tujuan.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk melakukan
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Bahasa arab adalah satu bidang studi yang diajarkan pada siswa dalam rangka
penguasaan bahasa asing. Contoh Proposal Skripsi Bahasa Arab.

 B.     Saran

Manusia akan selalu dalam keragu-raguan selama tidak ada keyakinan


yang dimilikinya. Dengan adanya belajar mengajar yang dilakukan melalui
kepribadian guru terhadap minat belajar siswa tentu diharapkan sampai pada suatu
keyakinan Al-Qur’an, telah memberi petunjuk tentang belajar mengajar, olehnya
itu untuk para pendidik dan peserta didik agar senantiasa menjadikan Al-Qur’an
sebagai dasar memahami konsep-konsep pembelajaran. Termasuk juga
memperhatikan segala aspek yang  berhubunugan dengan berbagai kepribadian
guru dalam proses belajar mengajar. Saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Al Hafid, Radhi. H. M. Strategi Bahasa Arab al Kitab dalam Menyongsong Era


Kesejahateraan, Skripsi disampaikan pada Diskusi Pendidikan HMJ Bahasa Arab
dan Sastra Arab. 13 November 1998.

Arikunto,  Suharsimi. Prosedur Penelitian Cet. VII; Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Arsyad, Azhar. Bahasa dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok


Pikirannya) Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Arsyad, Azhar. Retorika Kaum Bijak, Cet. II; Makassar: Yayasan Fatiya, 2005.

Azra, Azyumardi.  Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam  Jakarta:


Logos Wacana Ilmu, 1998.

Byrne,  Rhonda. Mukjizat Berpikir Positif, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2007.

Departemen Agama Republik Indonesia, GPBB MAN Cet. III; Jakarta Dirjen


Lembaga Islam, 1995.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia Cet. II; Jakarta: Balai


Pustaka, 2002.

http://katmiati.blogspot.com. Diakses 10 November 2009

http://uki2000.wordpress.com/ Diakses 10 November 2009

Kartono,  Kartini. Dani Geno, Kamus Psikologi Bandung: CV. Pionir Jaya, 2000.

Lieberman, David J. Agar Siapa Saja Mau Melakukan Apa Saja untuk Anda Cet.
VIII; Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008.

Nofrianto,  Sulung.  The Golden Teacher Cet. I; Depok: PT. Lingkar Pena,2008.

Rahman, Abdul. Pengelolaan Pengajaran  Ujung Pandang: CV. Bintang Selatan,


1990.
Shaleh, Munawar. Ahmadi,  Abu. Psikologi Perkembangan Cet. II; Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2004.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Ed. Revisi; Jakarta:


PT. Rineka Cipta, 1995.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Cet. VII; Bandung: CV. Alfabeta, 2008.

Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan. IKIP Malang.


1981.

Anda mungkin juga menyukai