Anda di halaman 1dari 20

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA

ARAB
“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa
Arab ”
Dosen Pengampu:

Hapsah Fauziah, M. Pd.I.

Disusun Oleh:

Ahmad Mubunul H (18210007)

Nopi Oktaviani (18210034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL MUSADDADIYAH
GARUT
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat..

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen mata kuliah Pembelajaran Bahasa Arab, Ibu Hapsah Fauziah, M. Pd. I. Yang
telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Garut, 22 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................3

E. Sistematika Penulisan................................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................4

PEMBAHASAN...............................................................................................................4

A. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab (Maharah Al-


Kalam)...........................................................................................................................4

B. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab (Maharah Al-Kalam). 6

C. Materi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab....................................7

D. Metode Pmbelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab....................................8

E. Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis PAIKEM.......................................9

F. Media Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab...................................10

G. Langkah-langkah Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab (Maharah


al-kalam)......................................................................................................................10

H. Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab...............................12

ii
BAB III...........................................................................................................................14

PENUTUP......................................................................................................................14

A. Kesimpulan.............................................................................................................14

B. Saran........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berbahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia dan terdapat beberapa
keterampilan yang semuanya saling berhubungan yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis termasuk dalam Bahasa Arab. Bahasa Arab diakui
sebagai bahasa agama untuk itu bahasa Arab diajarkan mulai kelas satu
Ibtidaiyah hingga tingkat tertentu di Lembaga Perguruan Tinggi Islam, dan
secara kurikuler menempati mata pelajaran wajib.1Bahasa Arab adalah mata
pelajaran yang mengembangkan keterampilan lisan dan tulisan untuk memahami
dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan
kemampuan agama, pengetahuan umum dan sosial budaya.

Berbicara adalah dialog bebas yang berlangsung secara spontan antara pihak
tertentu mengenai topik tertentu. Berbicara (al-kalam) merupakan sarana utama
untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik dengan
menggunakan bahasa sebagai medianya. Kegiatan berbicara di dalam maupun di
luar kelas mempunyai aspek komunikasi dua arah, yakni antara pembicara
dengan pendengarnya secara timbal balik. Dalam pembelajaran bahasa termasuk
bahasa Arab, maka pemelajar didorong untuk memiliki keterampilan berbicara
(maharah al-kalam) yang pada hakikatnya merupakan keterampilan
mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak,
kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
(Maharah Al-Kalam)?
2. Bagaimana Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
(Maharah Al-Kalam)?

1
3. Bagaimana Materi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab?
4. Bagaimana Metode Pmbelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab?
5. Bagaimana Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis PAIKEM ?
6. Bagaimana Media Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab?
7. Bagaimana Langkah-langkah Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa
Arab (Maharah al-kalam)?
8. Bagaimana Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa
Arab (Maharah Al-Kalam)
2. Untuk Mengetahui Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa
Arab (Maharah Al-Kalam)
3. Untuk Mengetahui Materi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa
Arab
4. Untuk Mengetahui Metode Pmbelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa
Arab
5. Untuk Mengetahui Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis PAIKEM
6. Untuk Mengetahui Media Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa
Arab
7. Untuk Mengetahui Langkah-langkah Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Bahasa Arab (Maharah al-kalam)
8. Untuk Mengetahui Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa
Arab

D. Manfaat Penulisan
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai
berikut:

1. Secara Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa
STAI Al-Musaddadiyah dalam mengkaji Pembelajaran Bahasa Arab sebagai

2
penambah wawasan dan rujukan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang telah
ada.
2. Secara Praktis

Makalah ini diharapkan dapat memberikan hasil positif bagi mahasiswa


STAI Al-Musaddadiyah guna mewujudkan generasi yang paham akan
Pembelajaran Bahasa Arab serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari

E. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah yang berjudul “Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Bahasa Arab” yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN yang memuat prinsip-prinsip; A) Latar
Belakang Masalah, B) Rumusan Masalah, C) Tujuan Penulisan, D) Manfaat
Penulisan, dan E) Sistematika Penulisan.

BAB II PEMBAHASAN, yang meliputi: (1) Pengertian Pembelajaran


Keterampilan Berbicara Bahasa Arab (Maharah Al-Kalam), (2) Tujuan
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab (Maharah Al-Kalam), (4)
Materi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab, (5) Metode
Pmbelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab, (6) Pembelajaran
Keterampilan Berbicara Berbasis PAIKEM, (7) Media Pembelajaran
Keterampilan Berbicara Bahasa Arab, (8) Langkah-langkah
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab (Maharah al-kalam) dan (9)
Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab.

BAB III PENUTUP, yang meliputi: (1) Kesimpulan, dan (2) Saran.

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab (Maharah


Al-Kalam)
Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta
didik. Pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan
sistematis. Dalam peristiwa tersebut terjadi interaksi pendidik dan peserta didik
dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang menjadi kebiasaan bagi
peserta didik yang bersangkutan.

Kemampuan atau keterampilan berbicara adalah kemampuan


mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan
penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka,
ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara.

Bahasa adalah hal yang penting dalam kehidupan sosial manusia. Karena
untuk berinteraksi manusia membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi. Baik itu
bahasa lisan maupun tulisan. Dengan adanya bahasa, manusia bisa menuangkan
perasaan, ide dan gagasannya sehingga apa yang ada dalam pikiran dapat
diketahui dan dimengerti oleh orang lain. Dalam berkomunikasi manusia
menggunakan beragam bahasa, baik itu Bahasa Indonesia, Bahasa Arab maupun
Bahasa Inggris.
Bahasa Arab adalah sebagai kunci pembuka ilmu pengetahuan
keislaman. Sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an berbahasa Arab membuat para
muslim harus mempelajari Bahasa Arab ketika ingin mempelajari isi dari kitab
suci Al-Qur’an tersebut. Begitu pula kitab-kitab klasik mengenai sejarah,

4
keilmuan dan kebudayaan Islam terdahulu, banyak ditulis oleh para ilmuan
Islam dalam Bahasa Arab. Sebagai bahasa ilmu pengetahuan, keberadaan
Bahasa Arab telah diakui kedudukannya oleh lembaga Internasional, bahkan
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah membuat sebuah keputusan yang
menetapkan Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi yang dipergunakan
dalam lembaga Internasional serta lembaga-lembaga yang bernaung
dibawahnya. Pada tahun 1973 untuk pertama kalinya Bahasa Arab dijadikan
bahasa resmi dalam lingkungan PBB. Pemakaian Bahasa Arab sebagai salah
satu bahasa resmi di PBB menempatkan Bahasa Arab untuk kegunaan
menduduki peran sebagai salah satu alat komunikasi dalam hubungan diplomasi
Internasional
Salah satu aspek penting dalam pengajaran Bahasa Arab adalah aspek
keterampilan untuk berbicara atau kemampuan berkomunikasi dengan bahasa
tersebut. Sehingga pembelajaran bahasa tidak hanya untuk bisa mengerti,
mengingat apa yang telah dibaca dan didengar, tetapi juga memperoleh
kemampuan berbicara yaitu mampu menuangkan ide, gagasan dan perasaan
dengan bahasa.

Pembelajaran keterampilan berbicara bahasa arab (Maharah al-


kalam) merupakan kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau
perasaan kepada lawan bicara karena berbicara merupakan suatu sistem tanda-
tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan
jaringan otot tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka
memenuhi kebutuhannya.1

1
Arabiyatuna. “Perbandingan Pengajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Di
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup” : Jurnal Bahasa Arab, Vol. 1, No. 2, 2017, Hal 156-157.

5
B. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab (Maharah
Al-Kalam)
Tujuan pembelajarn maharah al-kalam secara umum agar pemelajar
mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereka
pelajari sehingga penyampaian pesan dapat diterima.
Tujuan merupakan langkah pertama yang ditempuh dalam suatu
pembelajaran. Begitu juga dalam pembelajaran bahasa Arab. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dalam mempelajarinya maka perlu adanya
suatu tujuan, seperti telah di jelaskan oleh Ahmad Izzan bahwa tujuan
mempelajari bahasa Arab adalah agar dapat menghasilkan ahli bahasa dan sastra
Arab, sehingga dalam proses pembelajaran yang sedemikian ketat dapat
menghasilkan anak didik yang mampu menggunakan bahkan mengajarkannya.
Menurut Ahmad Izzan tujuan pengajaran keterampilan bahasa Arab
(Muhadatsah) adalah:2
a. Melatih lidah anak didik agar terbiasa dan fasih bercakap-cakap (berbicara)
dalam bahasa Arab
b. Terampil berbucara dalam bahasa Arab mengenai kejadian apa saja di dalam
masyarakat dan dunia internasional yang diketahui.
c. Mampu menerjemahkan percakapan orang lain lewat telepon, radio, tv, tape
recorder dan lain-lain.
d. Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa Arab dan Al-Qur’an
sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.

Menurut Anshor tujuan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa


Arab sebagai berikut :3

a. Siswa dapat melengkapi materi hiwar dengan kata-kata yang sesuai.


b. Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kandungan hiwar.
c. Siswa dapat memilih kata-kata yang tepat untuk melengkapi kalimat-kalimat
yang disediakan yang berhubungan dengan hiwar.

2
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Bandung: Humaniora, 2007), hal. 87
3
Anshor, Pengajaran Bahasa Arab.(Yogyakarka : Sukses offset, 2009), hal. 8

6
d. Siswa dapat memilih suatu kata yang maknanya berbeda dengan tiga kata
lainnya.

Interaksi Guru dan Pemelajar

Dalam pembelajaran keterampilan berbicara, interaksi antara guru dan


pemelajar terjadi dengan frekwensi yang cukup tinggi, oleh karena itu guru
sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini, (1) pemelajar  dilatih  untuk
dapat berbicara, (2) pemelajar berbicara mengenai sesuatu yang dipahaminya,
(3) pemelajar dilatih untuk selalu menyadari apa yang dibicarakannya, (4) guru
tidak memotong pembicaraan pemelajar, (5) guru tidak menuntut pemelajar 
mampu berbicara seperti penutur asli, dan (6) topik atau objek pembicaraan
adalah sesuatu yang bermakna bagi pemelajar.4

C. Materi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab


Bahan Pelajaran atau materi adalah substansi yang akan disampaikan
dalam proses belajar mengajar.5 Dalam kaitannya dengan pemilihan materi, guru
tidak mungkin memilih atas kemauannyasendiri, tetapi didasari oleh pedoman
umum yang telah terumuskan oleh para ahli.
Bahan pelajaran harus dirumuskan dan disusun sedemikian rupa agar
dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Dengan demikian harus
terdapat hubungan yang harmonis dan sistematis antara tujuan yang hendak
dicapai dengan materi pelajaran yang disediakan.
Adapun materi Muhadatsah pada umumnya berupa pola-pola kalimat
yang terdiri dari beberapa kata yang tersusun dan mengandung faedah atau
pengertian. Materi Muhadatsah tidak bisa disajikan seluruhnya kepada siswa,
melainkan diajarkan secara bertahap dan perlu diadakan seleksi terhadap materi
yang diajarkan, seleksi didasarkan bahwa materi tersebut harus:
a. Dipandang penting

4
https://p4tkbahasa.kemdikbud.go.id/2020/06/16/keterampilan-berbicara-bahasa-arab-maharah-al-
kalam/
5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) hal. 43

7
b. Sesuai dengan kemampuan siswa
c. Yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
d. Frekuensi pemakaiannya luas.

D. Metode Pmbelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab


Dalam pengajaran keterampilan berbicara bahasa Arab ada beberapa
metode yang dapat digunakan, diantaranya:6
a. Metode Muhadatsah
Pembelajaran muhadatsah memiliki tahapan yang perlu diperhatikan
sehingga kemampuan bercakap secara perlahan mampu dicapai. Dalam
penerapan memerlukan metode yang tepat sehingga arah dan tujuan yang
dicapai terlaksana dengan baik. Ada beberapa metode pembelajaran
kemampuan berbicara dengan tetap memperhatikan jenjang kemampuannya.
b. Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan
kecepatannya dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran
yang didengarnya. Bentuk latihan antara lain :
1) Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada
hubungannya dengan kata tersebut.
2) Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang tidak ada
hubungannya dengan kata tersebut.
3) Guru menyebut satu kata kerja (fi’il), siswa menyebut pelaku yang
cocok.
c. Latihan percakapan
Ada beberapa model-model latihan percakapan sebagai berikut:
1) Tanya jawab

Guru mengajukan satu pertanyaan, siswa satu menjawab dengan satu


kalimat, kemudian siswa satu bertanya dan siswa dua menjawab,
kemudian siswa dua bertanya dan siswa tiga menjawab dan seterusnya.

2) Mengahafalkan model dialog


6
Mahmud Yunus, MetodeKhusus Bahasa Arab,(Jakarta: PT. HidakaryaAgung, 1990), hal. 68

8
Guru memberikan satu model dialog secara tertulis untuk
dihafalkan oleh siswa di rumah masing-masing. Pada minggu berikutnya
secara berpasangan mereka diminta tampil di muka kelas untuk
memperagakan dialog tersebut, tertapi mendramatisasikannya dengan
memperhatikan segi-segi ekspresi, mimic, gerak-gerik, intonasi. Dialog-
dialog harus disesuaikan dengan tingkat kemahiran siswa dan bersifat
situasional yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Misalnya rumah,
sekolah, pasar dan sebagainya.
3) Percakapan terpimpin
Guru menentukan situasi atau konteksnya. Siswa diharapkan
mengembangkan imajinasinya sendiri dalam percakapan dengan lawan
bicaranya sesuai dengan munasabah yang telah ditentukan.
4) Percakapan bebas
Guru hanya menetapkan topic pembicaraan. Siswa diberi
kesempatan melakukan percakapan mengenai topic tersebut secara
bebas. Guru membuat beberapa kelompok siswa dan melakukan
pengawasan terhadap masing-masing kelompok. Guru juga memberi
perhatian khusus untuk beberapa siswa yang kurang mampu dan
kelompok yang kurang bersemangat.7

E. Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis PAIKEM


Pendekatan PAIKEM meningkatkan kemauan siswa untuk berbicara
dengan aktif, inovatif dan kreatif. Pendekatan ini sangat menunjang bagaimana
sikap siswa untuk tidak takut salah atau minder dalam bercakap. Salah satu
teknik yang tepat untuk diaplikasikan dengan pendekatan ini adalah field study.
Tujuan teknik ini adalah memadukan pengalaman yang diperoleh di dalam kelas
dengan pengalaman yang actual di lapangan. Selain itu kondisi sekolah dan
potensi yang ada di sekolah sangat menunjang kemauan dan kemampuan para
siswa untuk berbicara. Contoh: Jika di sekolah ada kantin sekolah, maka kantin
sekolah bisa menjadi sumber percakapan tentang fi waktil istirohah.
7
Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1981),
hal. 3

9
F. Media Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
Adapun media sederhana yang dapat digunakan dalam sebagai media
pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab adalah sebagai berikut:8
1. Kartu
Kartu pada dasarnya adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang untuk
berbagai keperluan. Diantara kartu yang dapat digunakan dalam pembelajaran
keterampilan berbicara bahasa Arab, yaitu kartu kilat dan kartu peran.
2. Peta
Peta secara umum tersedia di setiap sekolah/madrasah. Karena itu
ketersediaannya perlu diperhatikan oleh pengajar bahasa Arab. Jika pengajar
bahasa Arab dapat menggunakan peta secara kreatif dalam pembelajaran bahasa
Arab, maka pembelajaran Bahasa Arab tidak akan kosong dari media.
3. Bahan Otentik
Bahan/kartu otentik dalam pembelajaran bahasa Arab pada dasarnya
harus berbahasa target. Meskipun demikian, jika tidak dapat diperoleh Bahan
Otentik berbahasa target, dapat dibuat bahan otentik tiruan. Diantara contoh
bahan otentik adalah kartu nama toko emas, kartu maktab/majmu’ah haji di
madinah, kartu nama, dan kartu identitas.Kartu identitas dapat digunakan untuk
melatih percakapan perdasarkan isi atau pesan yang terdapat dalam kartu
tersebut. Begitu juga dengan brosur-brosur promosi minimarket atau
supermarket dapat digunakan untuk melatih percakapan bahasa Arab.

G. Langkah-langkah Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab


(Maharah al-kalam)

Dalam maharah al-kalam yang mementingkan isi dan makna dalam


penyampaian pesan secara lisan, sudah tentu terdapat berbagai bentuk langkah
atau cara yang dapat dilakukan sesuai dengan tingkat penguasaan kemampuan
berbahasa yang telah dimiliki oleh pemelajar. Berikut ini beberapa langkah

8
ImamAsrori dan Moh. Ahsanuddin,Media Pembelajaran Bahasa Arab Dari Kartu Sederhana Sampai
Web Penjelajah Dunia,(Malang: CV Bintang Sejahtera, 2016), hal. 33

10
pembelajaran maharah al-kalam bagi pemelajar mubtadi’ (tingkat pemula), al-
mutawasith (tingkat menengah), dan al-mutaqaddim (tingkat lanjut).9

1. Pemelajar al-mubtadi’ (pemula)

a) Guru mulai melatih bicara dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang


dijawab oleh pemelajar.
b) Pada saat bersamaan pemelajar diminta untuk belajar mengucapkan kata,
menyusun kalimat, dan mengungkapkan pikiran.
c) Guru mengurutkan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh pemelajar
sehingga akhirnya membentuk sebuah tema yang sempurna.
d) Guru menyuruh pemelajar menjawab latihan-latihan lisan (syafawiyah),
menghafal percakapan atau menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan isi teks yang telah dibaca oleh pemelajar.

2. Pemelajar mutawassit (menengah)

a) Belajar berbicara dengan bermain peran


b) Membicarakan tentang tema tertentu.
c) Bercerita tentang peristiwa yang terjadi pada pemelajar.
d) Bercerita tentang informasi yang telah didengar dari televisi, radio, atau
lain-lainnya.
2. Pemelajar mutaqoddim (lanjut)
a) Guru memilih tema untuk latihan berbicara.
1) Tema yang dipilih hendaknya menarik dan berhubungan dengan
kehidupan pemelajar.
2) Tema harus jelas dan terbatas.
3) Mempersilakan pemelajar memilih dua tema atau lebih sampai
akhirnya pemelajar dapat bebas memilih tema yang akan dibicarakan
dan tentang apa yang mereka telah ketahui. 

9
https://p4tkbahasa.kemdikbud.go.id/2020/06/16/keterampilan-berbicara-bahasa-arab-maharah-al-
kalam/

11
H. Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
Untuk melakukan evaluasi keterampilan berbicara bahasa Arab dapat
dilakukan melalui beberapa tes sebagai berikut:10
a. Tes Pelafalan
Tes pelafalan seperti menirukan pelafalan, melafalkan tekanan dan
intonasi, membaca nyaring teks yang sudah dihafal, menyempurnakan
kalimat, menjawab pertanyaan sesuai sketsa, dan membaca bersuara.
b. Tes Praktek Struktur (qawaid) secara verbal

Tes ini berupa mengubah kata atau kalimat, menghubungkan kalimat,


saling bertanya jawab, mengubah kalimat pernyataan menjadi pertanyaan
dan sebagainya

c. Tes Berbicara Menggunakan Rangsang Visual


Tes ini dapat berbentuk pertanyaan mengenai waktu, jarak, dan
ukuran sesuai gambar, membaca angka, mendeskripsikan gambar,
menarasikan aktivitas atau gerakan, serta menarasikan cerita bergambar.
d. Tes melalui wawancara dan diskusi
Tes ini ditandai dengan persiapan berupa daftar pertanyaan yang
tersetruktur yang harus dijawab oleh siswa. Teknik ini biasanya dilakukan
pada mereka yang telah memiliki kemampuan bahasa Arab yang dirasa
sudah cukup memadai sehingga memungkinkan untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaannya.
e. Tes dengan Mengarang lisan

Untuk mengukur penguasaan siswa terhadap kosakata, pemilihan


kata-kata yang tepat, tata kalimat, dan tata bunyi seprti nada, irama, dan
alunan suara guru dapat meminta mereka untuk membuat karangan lisan.

f. Tes melalui Bercerita

10
Moh.Matsna HS dan Erta Mahyudin, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang
Selatan: Alkitabah, 2012), h. 153-156

12
Guru mula-mula memberikan beberapa topic cerita yang pernah
disampaikan lalu meminta siswa untuk memilih salah satu topic dan
menceritakan kembali di depan kelas tanpa teks.

g. Tes dengan berpidato

Pidato juga dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk tes untuk
mengukur kemampuan berbicara siswa. Dalam konteks pengajaran dan atau
penyelenggaraan tes berbicara, tugas pidato dapat berwujud permainan
simulasi, misalnya siswa bersimulasi sebagai kepala sekolah yang berpidato
dalam upacara bendera, menyambut tahun ajaran baru, memperingati hari

hari besar nasional, atauhari-hari besar keagamaan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran keterampilan berbicara bahasa arab (Maharah al-
kalam) merupakan kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau
perasaan kepada lawan bicara karena berbicara merupakan suatu sistem tanda-
tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan
jaringan otot tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka
memenuhi kebutuhannya.
Tujuan pembelajarn maharah al-kalam secara umum agar pemelajar
mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereka
pelajari sehingga penyampaian pesan dapat diterima.
Adapun materi Muhadatsah pada umumnya berupa pola-pola kalimat
yang terdiri dari beberapa kata yang tersusun dan mengandung faedah atau
pengertian.
Dalam pengajaran keterampilan berbicara bahasa Arab ada beberapa
metode yang dapat digunakan, diantaranya: Metode Muhadatsah, Latihan
asosiasi dan identifikasi dan Latihan percakapan.
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis PAIKEM. Pendekatan
PAIKEM meningkatkan kemauan siswa untuk berbicara dengan aktif, inovatif
dan kreatif.
Adapun media sederhana yang dapat digunakan dalam sebagai media
pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab adalah sebagai berikut: Kartu,
Peta, dan Bahan Otentik.
Beberapa langkah pembelajaran maharah al-kalam bagi pemelajar
mubtadi’ (tingkat pemula), al-mutawasith (tingkat menengah), dan al-
mutaqaddim (tingkat lanjut).

14
Untuk melakukan evaluasi keterampilan berbicara bahasa Arab dapat
dilakukan melalui beberapa tes sebagai berikut: Tes Pelafalan, Tes Praktek
Struktur (qawaid) secara verbal, Tes Berbicara Menggunakan Rangsang Visual,
Tes melalui wawancara dan diskusi, Tes dengan Mengarang lisan, Tes melalui
Bercerita, dan Tes dengan berpidato.

B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

15
DAFTAR PUSTAKA
Arabiyatuna. 2017. “Perbandingan Pengajaran Keterampilan Berbicara
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup” :
Jurnal Bahasa Arab, Vol. 1, No. 2.
Anshor. 2009. Pengajaran Bahasa Arab.Yogyakarka : Sukses offset
Asrori, Imam dan Ahsanuddin Moh. 2016. Media Pembelajaran Bahasa Arab
Dari Kartu Sederhana Sampai Web Penjelajah Dunia,Malang: CV Bintang Sejahtera.
Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,Bandung:
Humaniora
https://p4tkbahasa.kemdikbud.go.id/2020/06/16/keterampilan-berbicara-bahasa-
arab-maharah-al-kalam/
Matsna, Mohdan Mahyudin, Erta. 2012.Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa
Arab.(Tangerang Selatan: Alkitabah
Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,
Bandung: Angkasa
Yunus, Mahmud. 1990. Metode Khusus Bahasa Arab,Jakarta: PT. Hidakarya
Agung
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta)

16

Anda mungkin juga menyukai