Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH THURUQ TADRIS FURU’ AL-LUGHAH AL-ARABIYAH

AL-‘AB LUGHAWIYAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Thuruq Tadris Furu’ Al-Lughah Al-
Arabiyah
Dosen Pengampu: Dr. Isop Syafe’i, M. Ag

Disusun Oleh:
Kelompok 10
Anang Fajar Hasbi 1202030013

Annisau Nabilah 1202030014

Apiq Imam Saputra 1202030015

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Segala Puji bagi Allah SWT. Atas segala limpahan kenikmatan yang
tak ternilai harganya kepada kita. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada baginda Rasulullah SAW. Pembawa risalah, penyeru kebenaran, penegak
keadilan dan pembawa syafa’at bagi seluruh umatnya.

Dengan rasa syukur dan ucapan salam penulisan makalah berjudul “Al-‘ab Lughowiyah
Dalam Pembelajaran Bahasa Arab” Alhamdulillah dapat diselesaikan. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat. Selain itu, penulis juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema Pendidikan ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Penulis menerima segala bentuk kritik dan
saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat disampaikan. Akhir kata, semoga makalah Thuruq Tadris
Furu’ Al-Lughah Al-Arabiyah ini dapat bermanfaat.

Penyusun

2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................... I

BAB I...................................................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN................................................................................................................................................ 3

1.1 Latar Belakang................................................................................................................................. 3


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................................... 4
BAB II.................................................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN................................................................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Al-‘ab Lughowiyah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab............................5


2.2 Tujuan dan Manfaat Metode Pembelajaran Al-‘ab Lughowiyah.................................6
2.3 Metode Al-‘ab Lughowiyah dalam Pembelajaran Bahasa Arab...................................8
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Al-‘ab Lughowiyah................10
BAB III................................................................................................................................................................ 12

PENUTUP.......................................................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang sulit menurut sebagian besar
peserta didik. Adapun menurut pengajar, Pengajaran bahasa Arab merupakan hal
yang tidak mudah. Oleh karenanya para pengajar bahasa Arab membutuhkan usaha
yang sangat besar, sarana dan prasarana yang memadai, serta pemilihan metode
yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Dengan melakukan berbagai
usaha dan berinovasi maka akan mempermudah peserta didik untuk mempelajari
serta memahami bahasa Arab. Sehingga anggapan yang tadinya bahasa Arab
menyeramkan itu menjadi bahasa Arab yang menyenangkan dan mudah difahami.
Di antara usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh para pengajar bahasa Arab yaitu di
antaranya dengan menanamkan sikap senang terlebih dahulu kepada peserta didik
tentang bahasa Arab, mampu mendesain pelajaran bahasa Arab secara
menyenangkan, adanya permainan bahasa yang perlu dilakukan di sela-sela
pembelajaran. Pengajaran bahasa Arab yang dikemas dalam sebuah permainan
dianggap dapat meningkatkan minat siswa. Permainan bahasa merupakan media
untuk melatih keterampilan berbahasa.
Oleh karenanya penulis beranggapan bahwa pentingnya permainan bahasa
dalam pembelajaran bahasa Arab itu diterapkan di tengah-tengah proses
pembelajaran yang terkadang membuat jenuh para siswa untuk menjadikan situasi
pembelajaran yang lebih hidup dari sebelumnya.
Salah satu teknik atau metode yang dapat membuat suasana kelas menjadi
menyenangkan adalah dengan adanya keterampilan guru dalam mengelola kelas.
Tentunya seorang guru yang baik adalah yang memahami kondisi peserta didik saat
dalam proses pembelajaran. Guru tersebut tidak hanya memaksakan kehendaknya
saja untuk menyampaikan materi, namun juga mampu membawa kondisi yang
menyenangkan dalam pembelajaran.
Melalui metode permainan dalam pembalajaran bahasa Arab peseta didik
dapat menstimulasi inderanya, mengkoordinasi penglihatan dan gerakan tubuh,
meningkatkan kemampuan dan mendapatkan keterampilan baru karna mereka
bermain dan berperan sehingga mucul rasa percaya diri dan senang dalam
pembelajaran.
Dalam makalah ini penulis akan menguraikan pembahasan mengenai Al-‘ab
lughowiyah dalam pembelajaran bahasa Arab, dari mulai pengertian, metode, serta
kelebihan dan kekurangan akan dibahas pada makalah ini.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini rumusan
masalah:

1. Apa yang dimaksud dengan Al-‘ab Lughowiyah dalam Pembelajaran Bahasa Arab
2. Apa Tujuan dan Manfaat dari Metode Pembelajaran Al-‘ab Lughowiyah
3. Bagaimana Teknik dan Metode Al-‘ab Lughowiyah Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab
4. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Al-‘ab Lughowiyah

c. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini tujuan masalah:

1. Memahami Definisi atau Pengertian dari Al-‘ab Lughowiyah dalam Pembelajaran


Bahasa Arab
2. Mengetahui Tujuan dan Manfaat dari Metode Pembelajaran Al-‘ab Lughowiyah
3. Mengetahui Teknik dan Metode Al-‘ab Lughowiyah Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab
4. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Al-‘ab Lughowiyah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Al-‘ab Lughowiyah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab


Istilah permainan bahasa dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah ‫األلع اب‬
‫( اللغوية‬Al-’abul Lughowiyyah), sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Language Games. Permainan bahasa merupakan sebuah kegiatan belajar
sekaligus bermain, yang mana dalam pembelajaran terdapat permainan yang
disiapkan pengajar agar peserta didik dapat berperan aktif dan membuat suasana
kelas menyenangkan. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik mampu dan
memudahkannya untuk memahami materi, karna pembelajaran yang baik adalah
dengan menciptakan dan menanamkan sikap senang kepada peserta didik terhadap
materi yang akan diajarkan. Pengajar bahasa Arab harus mampu mendesain
pengajaran yang menyenangkan, dengan mengadakan permainan bahasa yang
dilakukan di sela-sela pembelajaran. Pengajaran bahasa Arab yang dikemas dalam
sebuah permainan dianggap dapat meningkatkan minat peserta didik.
Adapun yang dimaksud dengan permainan bahasa adalah mempelajari
bahasa melalui permainan. Permainan bahasa bukan merupakan aktivitas tambahan
untuk kesenangan semata, namun permainan ini dapat digolongkan dalam
pengajaran dan pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengaplikasikan kemahiran bahasa yang telah dipelajari. Permainan
bahasa merupakan aktivitas yang dirancang dalam pengajaran, dan berhubungan
dengan kandungan isi pelajaran secara langsung atau tidak langsung.
Permainan bahasa menjadi sarana yang efektif dan efisien serta penting untuk
menghibur, mendidik, memberikan dampak positif, serta menstimulasi peserta
didik. Menurut Parten, dalam Dockett dan Fleer, kegiatan bermain sebagai sarana
sosialisasi. Melalui bermain, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada
peserta didik dalam bereksplorasi, berkreasi dan belajar secara menyenangkan.
Pembelajaran memang tidak selalu membutuhkan permainan, dan
permainan sendiri tidak selalu dapat mempermudah proses pembelajaran. Akan
tetapi, permainan edukatif yang dimanfaatkan dengan baik serta bijak dapat
menambah variasi, semangat, dan minat pada sebagian proses belajar mengajar.
Seringkali pengajar mengeluh karena banyak siswa yang kemampuan belajarnya
masih rendah terutama dalam belajar berbahasa, meskipun pengajar sudah
berupaya menggunakan berbagai model atau metode pembelajaran. Maka salah satu
alternatif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar bahasa Arab
adalah dengan menerapkan permainan bahasa.
Berdasarkan pengertian diatas dapat kita pahami bahwasanya dalam proses
belajar mengajar peserta didik maupun pengajar pasti akan merasakan rasa bosan.
Untuk menanggulangi rasa bosen maka perlu diadakan sesuatu yang dapat
menghilangkan rasa bosan yaitu dengan permainan, yang mana dalam pembelajaran
bahasa arab sangat efektif dalam menghidupkan suasana kelas dan menciptakan
rasa senang terhadap materi yang dipelajari.

2.2 Tujuan dan Manfaat Metode Pembelajaran Al-‘ab Lughowiyah


a. Tujuan Permainan Bahasa
Menurut Soeparno (1987:61) yaitu untuk memperoleh kegembiraan dan untuk
melatih keterampilan bahasa tertentu.
Menurut Nasif Musthofa (1984:14) :
1. Memupuk jiwa permainan yang sehat,atau saling mengungguli satu sama lain.
2. Mendorong pembelajar untuk menyaksikan dan ikut serta dalam berbagai
permainan.
3. Memotivasi diri untuk tampil dengan sebaik-baiknya.
4. Belajar untuk bekerja sama dalam suatu pekerjaan, atau mencapai sebuah
kemenangan.
Tujuan dari permainan bahasa adalah untuk memperoleh kegembiraan dan untuk
melatih keterampilan berbahasa tertentu. Namun bukan ditujukan untuk mengukur
atau mengevaluasi hasil belajar siswa. Karena permainan bahasa digunakan sebagai
langkah pendekatan dalam pembelajaran untuk mempermudah pencapaian tujuan
dari pembelajaran bahasa tersebut.
Dalam permainan bahasa yang diintregrasikan dalam pengajaran seharusnya
mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Merangsang interaksi verbal siswa
2. Menambah kefasihan dan kepercayaan diri siswa
3. Menyediakan konteks pembelajaran
4. Alat mengikis rasa bosan
5. Sebagai alat pemulihan, pengukuhan, dan pengayaan
Berdasarkan beberapa tujuan di atas, dapat kita ketahui bahwa permainan
edukatif yang diterapkan pada pembelajaran bahasa Arab akan membuat suatu
kondisi yang di mana kondisi tersebut berpengaruh kepada diri peserta didik.
Misalnya dapat mengikis kebosanan, memang banyak di antara mereka peserta
didik merasa bosan dengan pelajaran bahasa Arab karena metode atau cara
pembelajaran yang masih monoton. Hal ini bisa diatasi dengan adanya pemilihan
metode permainan bahasa edukatif yang menyenangkan dan mampu mengikis
kebosanan dari peserta didik dalam mempelajari Bahasa Arab.
b. Manfaat permainan bahasa
Manfaat permainan bahasa dalam kegiatan pembelajaran Menurut Nasif Mustofa
adalah :
1. Memupuk jiwa persaingan yang sehat, atau saling mengunguli satu sama lain.
2. Mendorong pembelajaran untuk menyaksikan dan ikut serta dalam berbagai
permainan.
3. Memotivasi diri untuk tampil dengan sebaik-baiknya.
4. Belajar untuk bekerjasama dalam suatu pekerjaan, atau mencapai sebuah
kemenangan.
Beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam permainan bahasa adalah :
1. Permainan bahasa bersifat sebagai sarana pembantu dalam pengajaran dan
bukan suatu tujuan dalam rangkaian materi pelajaran bahasa arab.
2. Merubah paradigma yang beranggapan bahwasanya permainan bahasa hanya
sesuai untuk usia anak-anak. Karena permainan dalam pembelajaran bahasa
arab dapat diterapkan untuk tingkatan usia muda, dewasa ataupun tua.
3. Tujuan permainan bahasa tidak terbatas untuk sekedar menghilangkan
kejenuhan dan kelelahan dalam kegiatan pembelajaran bahasa arab, namun
permainan tersebut berguna untuk menyempurnakan materi bahasa arab yang
diajarkan.
4. Saat menentukan permainan bahasa, hendaknya memperhatikan istilah bahasa
yang diajarkan, tatacara pelaksanaan permainan, dsb.
Menurut Nasif Mustofa, beberapa prinsip umum dalam permainan bahasa adalah :
1. Permainan bahasa merupakan kegiatan yang penuh dengan kerjasama.
2. Permainan bahasa bertujuan untuk memotivasi pembelajaran dalam
menggunakan bahasa dengan tujuan sebagai alat komunikasi.
3. Permainan bahasa menjadikan lebih jelas pengetahuan dan ide-ide yang ada
diantara para pemain.
Permainan bahasa jika dimanfaatkan secara baik dan benar dapat menghasilkan
beberapa hal berikut:
1. Menyingkirkan “keseriusan” yang menghambat proses belajar
2. Menghilanhkan stres dalam lingkungan belajar
3. Mengajak siswa terlibat secara penuh
4. Meningkatkan proses belajar
5. Membangun kreatvitas diri
6. Mencapai tujuan dengan ketidaksadaran,
7. Meraih makna belajar melalui penglaman
8. Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar
Selain itu permainan sangat bermanfaat apabila dapat kita terapkan dengan tepat.
Misalnya kita kaitkan antara permainan dengan metode pembelajaran yang
diterapkan di sekolah maupun di madrasah. Hal ini dikarenakan, sebuah permainan
merupakan proses untuk keahlian anak selanjutnya pada suatu praktik untuk
kemudian hari. Permainan sangat penting untuk perkembangan kemampuan
kecerdasan. Dengan permainan, anak-anak dapat bereksperimen tanpa gangguan
sehingga dengan adanya sebuah permainan, mereka akan mampu membangun
kemampuan yang kompleks. Permainan merupakan cara atau jalan bagi anak untuk
mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan, serta cara mereka menjelaskan dunia
lingkungannya, bermain juga membantu anak dalam menjalin hubungan sosial.
Dengan demikian anak membutuhkan waktu yang cukup untuk bermain, seperti
pada saat mereka bermain di sekolah dapat membantu perkembangan anak apabila
guru cukup memberikan waktu, ruang, materi dan kegiatan bermain anak.
Tidak hanya itu, ketika dihadapkan pada permainan justru dapat menimbulkan
perasaan gembira pada diri peserta didik dan menyebabkan mereka menjadi lupa
akan keluhan yang sedang mereka alami, dari rasa mengantuk, perasaan lesu atau
yang lainnya. Oleh karenanya, sebagai seorang pendidik perlu memperhatikan
karakter dan kondisi peserta didiknya yang masih saja tidak minat atau belum
senang dengan pelajaran bahasa Arab. Hal ini bisa diatasi dengan adanya inovasi
metode pembelajaran yang mampu membuat peserta didik suka dan minat kembali
atau bahkan ketagihan untuk belajar Bahasa Arab. Agar apa yang menjadi tujuan
pembelajaran Bahasa Arab bisa tercapai sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.

2.3 Metode Al-‘ab Lughowiyah dalam Pembelajaran Bahasa Arab


a. Contoh-contoh teknik pembelajaran metode Al’ab Lughawiyah

1. Menyusun kata
Tujuan: siswa terampil membentuk perkataan dari huruf-huruf yang diberi.
Bahan: Kartu huruf hijaiyah
Cara bermain: Berkelompok atau individu (jika jumlah siswa sedikit)
Langkah:
 Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok.
 Setiap kelompok diberi kartu huruf untuk membentuk suatu kata
 Setiap kelompok menyusun kata dari kartu-kartu huruf yang ada
 Berikan batasan waktu.
 Secara bergantian, setiap kelompok menyebutkan kata yang berhasil disusun
dan menyebutkan artinya.
 Ulangi lagi mulai langkah b.
Catatan: Untuk meningkatkan hasil, berikan batasan waktu yang singkat dalam
tiap-tiap soal. Hal ini akan menambah semangat siswa.
2. Acak kata tebak makna
Tujuan : siswa terampil membentuk kalimat dari kata-kata yang diberikan dan
berlatih memahami arti kalimat.
Bahan: kartu-kartu yang berisi kata-kata untuk disusun menjadi sebuah kalimat
betul.
Cara bermain: Berkelompok
Langkah:
 Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok.
 Setiap kelompok diberi kartu kata untuk membentuk suatu kalimat
 Setiap kelompok menyusun kalimat dari kartu-kartu yang ada
 Berikan batasan waktu.
 Secara bergantian, setiap kelompok menyebutkan kalimat yang berhasil
disusun dan menyebutkan artinya.
 Ulangi lagi mulai langkah b.

3. Menyusun Kalimat
Tujuan : siswa terampil membuat kalimat dari kata yang ada.
Bahan: Kartu berisi kosa kata tematik
Cara bermain: individu
Langkah:
 Guru membagikan kartu yang berisi kata-kata dalam bahasa Arab.
 Guru menyuruh setiap siswa menyebutkan kata yang ada di kartunya
masing-masing.
 Guru memberikan pola kalimat dengan menggunakan kosa kata yang ada
pada siswa
 Siswa merangkai kalimat dengan menggunakan kosa kata, kemudian
diucapkan secara langsung
 Kemudian kartu itu ditukar dengan siswa yang lain hingga merata sehingga
masing-masing merasakan untuk berbicara spontanitas

b. Permainan bahasa yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa

1. Bisik berantai
Dinamakan dengan permainan bisik berantai karena dalam permainan ini, siswa
pertama berbisik kepada teman sebelahnya sampai kepada siswa terakhir. Kata
yang diperoleh berasal dari bisikan siswa sebelumnya.
Tujuan permainan ini untuk melatih kemampuan mendengar (maharah istima’).
Oleh karena itu, seorang guru harus memilih mufradat atau kalimat yang sering
didengar oleh siswa sehingga memudahkan mereka dalam menghafal dan
mengingat apa yang didengar.
2. Mencari kata
Cara permainan ini adalah mencari kata dan mengumpulkan kata
sebanyakbanyaknya sesui dengan judul yang ditentukan. Tujuan permainan ini
untuk melatih kemampuan mufrat siswa.
3. Berbagi informasi
Adapun langkah permainan ini adalah guru menulis 10 soal diatas 10 kartu dan
jawabannya di kartu yang lain. Kemudia guru membagikan kepada masing-
masing kelompok beberapa kartu soal dan kartu jawaban, kemudian guru
menyuruh siswa dari kelompok 1 untuk membacakan soal yang ada di kartunya
dan siswa dari kelompok 2 membacakan jawaban dari soal tersebut sesuai
dengan kartu yang ada ditangannya.
Misalnya: soal: dimana orang muslim shalat? (kelompok 1) jawabannya : di
mesjid (kelompok 2).
4. Permainan abjad/ alphabet
Tujuan permaian semata-mata untuk membantu siswa dalam pembelajaran
alphabet dengan kemampuan mngucapkan abjad yang sempurna. Seperti dari
huruf ‫ب ب ع‬-‫ع‬-‫ل‬- dapat membentuk beberapa kata antara lain ‫بعل‬-‫لعب‬-‫علب‬
5. Permainan kata
Guru memaparkan beberapa kata secara acak dan meminta siswa untuk
menusun kata – kata tersebut dengan benar sehingga menjadai kalimat yang
sempurna.
Misalnya :
-Pergi – sekolah – ke – saya – lagi – sebentar
-Sekolah – mengendarai – saya – motor – pergi – ke
Metode al-al’ab al-lughowiyah dalam pembelajaran mufradat (kosakata)
dilakukan dengan menggabungkan metode pembelajaran mufradat (kosakata)
dalam penerapannya, dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian
informasi, agar dapat dicerna lebih baik oleh peserta didik. Macam-macam
permainan bahasa Arab yang diterapkan adalah Temukan aku, Siapa aku, kartu
bergeser, sebutkan dan jawab.
Permainan dilakukan setelah pembelajaran dengan menggunakan metode
utama dilakukan, yaitu metode pembelajaran mufradat pada umumnya.
Kemudian, dilanjutkan dengan permainan bahasa untuk membantu mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Penerapan strategi al-al’ab al-
lughawiyah (permainan bahasa) juga dapat membantu guru dalam menciptakan
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran sesuai dengan harapan.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Al-‘ab Lughowiyah


permainan bahasa memiliki sejumlah kekurangan dan kelebihan. Berikut adalah
beberapa kekurangan dan kelebihan permainan bahasa.
a. Kelebihan permainan bahasa:
1. Permainan bahasa merupakan salah satu media pembelajaran yang berkadar
CBSA tinggi.
2. Dapat mengurangi kebosanan siswa dalam proses pembelajaran kelas.
3. Dengan adanya kompetisi antar siswa, dapat menumbuhkan semangat siswa
untuk lebih maju.
4. Permainan bahasa dapat membina hubungan kelompok dan mengembangkan
kompetensi sosial siswa.
5. Materi yang dikomunikasikan dapat meninggalkan kesan dihati siswa sehingga
pengalaman ketrampilan yang dilatih sukar dilupakan.

b. Kekurangan permainan bahasa:

1. Jumlah siswa terlalu besar sehingga menyebabkan kesukaran untuk melibatkan


semua siswa dalam permainan
2. Pelaksanaan permainan bahasa biasanya diikuti oleh tawa dan sorak-sorai
siswa sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pembelajaran dikelas yang lain.
3. Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan melalui permainan
bahasa
4. Permainan bahasa, pada umumnya belum di anggap sebagai program
pembelajaran bahasa, melainkan hanya sebagai selingan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Al-Al’ab Al-Lughowiyah merupakan aktifitas yang memiliki aturan, tujuan,
dan hiburan atau permainan yang menyenangkan. Al-al’ab al-lughowiyah di sini
merupakan strategi pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan di dalam kelas
maupun di luar kelas oleh sekelompok rombongan belajar. Dalam strategi ini, materi
pembelajaran akan disampaikan melalui sebuah permainan-permainan yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Penyampaian materi melalui permainan bahasa yang
tetap bertumpu pada tujuan pembelajaran dan dilihat dari situasi serta kondisi
pendidik dan peserta didik.
Pembelajaran bahasa Arab dengan permainan dapat menjadikan pembelajarn lebih
menyenangkan dan menarik, menguatkan pembelajaran, bahkan dapat dijadikan
sebagai evaluasi. Di tengah permainan, kita dapat lebih mengekspresikan diri kita
sepenuhnya. Kesenangan bermain yang lebih leluasa, mampu melepaskan segala
macam endorphin positif dalam tubuh kita, melatih kesehatan, dan membuat kita
merasa hidup sepenuhnya. Pembelajaran bahasa Arab memiliki tiga tingkatan, yaitu
tingkat mubtadi (pemula), tingkat mutawassith (menengah), dan tingkat
mutaqqadim (lanjutan). Dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab tingkat
mutawassith (menengah) tidak jauh berbeda dengan pembelajaran mufradat tingkat
dasar. Akan tetapi masih ada banyak peserta didik yang belum menguasai mufradat
dengan baik. Bahkan dalam beberapa kasus yang terjadi, masih terdapat peserta
didik tingkat menengah yang belum mampu membaca tulisan Arab.

3.2 Saran
Kami telah berusaha memaksimalkan didalam penyusunan makalah ini,
namun menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Turuq Tadris bapak Dr. Isop Syafei M. Ag. Untuk memberikan
komentar nya terhadap makalah ini untuk selanjutnya kami jadikan bahan evaluasi
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Nur Muhammad Al'ab Al-Lughawiyyah Fii Ta'lim Lughah al-Ajnabiyyah [Buku]. -
Riyadh : Al-Arabiyyah As-Su'udiyyah, 1986.
Hamdani Strategi Belajar Mengajar [Buku]. - Bandung : Pustaka Setia, 2011.
Hermawan Acep Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab [Buku]. - Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2011.
Masri'ah Ta'lim Lughoh al-Arabiyyah Bitamakkuni Mufrodati [Jurnal]. - [s.l.] : El-Ibtikar,
2012. - Vol. 9.
Rahmawati Fathul Mujid dan Nailur Metode Permainan-Permainan Edukatif dalam
Bahasa Arab [Buku]. - Yogyakarta : Diva Press, 2011.
Saefullah Hasan Al'ab al-Lughawiyah Teknik Pembelajaran Bahasa Arab yang
Menyenangkan [Buku]. - Yogyakarta : Basan Publishing, 2010.
Saefullah Hasan Al-ab Lughawiyah [Buku]. - Yogyakarta : Basan, 2016.

Tarigan Henry Guntur Pengajaran Kosa Kata [Buku]. - Bandung : Angkasa, 1993.

Anda mungkin juga menyukai