Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Landasan Filsafat Bahasa dan Pembelajaran


Munculnya istilah filsafat bahasa dalam ruang dunia filsafat dapat
dikatakan sebagai suatu hal yang baru. Istilah ini muncul bersamaan
dengan kecenderungan filsafat abad ke-20 yang bersifat logosentris.
Oleh karena itu, sangat wajar apabila ditemukan kesulitan untuk
mendapatkan pengertian yang pasti mengenai apa sebetulnya yang
dimaksud dengan filsafat bahasa.
Menurut Rizal Mustansir, filsafat bahasa adalah suatu penyelidikan
secara mendalam terhadap bahasa yang dipergunakan dalam filsafat,
sehingga dapat dibedakan penyataan filsafat yang mengandung makna
(meaningfull) dengan yang tidak bermakna (Meaningless).1

B. Sejarah Munculnya Metode/ Teknik Pembelajaran

Metode al-Qowaid wa al-Tarjamah (Tata Bahasa dan Terjemah)


merupakan metode tertua dalam pembelajaran bahasa asing, sehingga
disebut juga sebagai metode tradisional. Metode ini adalah hasil karya
pemikiran sarjana Jerman yaitu, Johann Seindenstrucker, Karl Plots,
H.S Ollendorff dan Johann Meidinger. Salah satu karya yang paling
terkenal mengenai pengajaran metode ini adalah karya Meidinger
dalam bukunya yang berjudul “Praktische Franzoische Grammatik”.
Kombinasi dalam penyajian-penyajian singkat tata bahasa dan praktek
terjemahan secara besar-besaran sebagai suatu strategi pengajaran
mandiri juga diterapkan pada kursus-kursus bahasa oleh Ollendorff
yang menjadi popular serta banyak digunakan sekitar tahun 1840.

1
Asep Ahmad Hidayat. Filsafat Bahasa: Mengungkap Bahasa, makna, dan Tanda. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2006)

1
Menurut Escher (1928) dan Kelly (1969), penggunaan metode
al-Qowaid wa al-Tarjamah ini telah berlangsung dalam pengajaran
bahasa selama berabad-abad. Akan tetapi, kaidah-kaidah tata bahasa
yang menjadi sasaran praktek utama hanya popular pada abad ke-18
saja. Metode ini sempat mendominasi pengajaran bahasa asing di
Eropa dari tahun 1840 sampai tahun 1940-an, dan dalam bentuk yang
telah dimodifikasi pun tetap terpakai secara luas dibeberapa bagian
dunia sampai saat ini. Pada pertengahan abad ke-19, Ploetz di Jerman
mengadaptasi buku teks bahasa Prancis karya Seidenstrucker untuk
dipakai di sekolah-sekolah. Sehingga metode ini menjadi metode
utama dalam dasar-dasar tata bahasanya (1848).

Pada akhir abad ke-19, metode al-Qowaid wa al-Tarjamah


dianggap sebagai suatu pendekatan yang kaku dan mati terhadap
pengajaran bahasa dan menjadi sumber kegagalan pengajaran bahasa
asing. Kemudian pada akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-
20, berkembanglah opsi terhadap metode al-Qowaid wa al-Tarjamah di
beberapa negara di Eropa. Menurut Henry Guntur Tarigan (1991: 91) ,
gerakan pembaharuan ini meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan
cara-cara baru mengajarkan bahasa dan menimbulkan kontoversi-
kontroversi yang telah berlangsung hingga dewasa ini.2

2
Bisri Mustofa dan M. Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, 2012, hal.
24-28.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode
1. Pengertian Metode al-Qowaid wa al-Tarjamah

Metode al-Qowaid wa al-Tarjamah merupakan gabungan dari


kata "‫"قواعد‬ bentuk jamak dari kata "‫ "قاع==دة‬yang artinya “kaidah,
peraturan atau prinsip” atau dalam pembelajaran bahasa Arab disebut
“tata bahasa” dan "‫ "ترجمة‬yang artinya “terjemahan”. Pada dasarnya,
metode al-Qowaid wa al-Tarjamah merupakan sinonim dari Grammar
Translation Method dalam bahasa Inggris. Prinsip dan teknik dari
Grammar Translation Method dalam pengajaran bahasa Inggris
kemudian diadopsi dan diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Arab
seperti yang dikenal sekarang ini dengan metode al-Qowaid wa al-
Tarjamah.3

Menurut denifinisi Richards dan Rodgers, metode al-Qowaid


wa al-Tarjamah (Grammar Translation Method) adalah suatu metode
pembelajaran bahasa yang mempelajari bahasa yang diawali dengan
analisis yang terinci pada aturan tata bahasanya, diikuti dengan
aplikasinya pada aktivitas penerjemahan kalimat dan teks ke dalam
bahasa sasaran. Berdasarkan pada definisi tersebut dapat diketahui
bahwa metode al-Qowaid wa al-Tarjamah merupakan suatu metode
pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab yang mengutamakan aspek
penerjemahan teks-teks pembelajaran berbahasa Arab ke dalam bahasa
asli siswa atau pelajar (bahasa perantara) dengan melakukan
penekanan pada aspek tata bahasanya. 4

3
Awaliyah Musgamy, “Tariqah al-Qawaid wa al-Tarjamah”, Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Alauddin Makassar, Vol. 4, No. 2, 2015, hal. 393.
4
Richards dan Rodgers dikutip oleh Awaliyah Musgamy, “Tariqah al-Qawaid wa al-Tarjamah”,
Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Vol. 4, No. 2, 2015, hal. 394.

3
Berangkat pada definisi diatas, metode al-Qowaid wa al-
Tarjamah ini jelas lebih menekankan pada pembelajaran keterampilan
membaca dan menulis dibandingkan dengan keterampilan mendengar
dan berbicara. Metode ini memang sangat tepat jika diterapkan pada
pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan memahami teks, karena tidak
menyentuh sama sekali terhadap pembelajaran keterampilan
mendengar dan berbicara.5

B. Fokus Pembahasan
pembahasan yang akan disampaikan fokus pada materi tentang
dhomir ( kata ganti), dengan memberikan rumus dalam bentuk fi’il
mudhori’ dan fi’il madhi, sehingga dengan adanya pembahasan ini, dapat
memudahakan pembaca kitab mengetahui dhomir yang ada atau dhomir
bersambung dengan kalimat fi’il tersebut menunjukkan kepada
siapa.misalkan kalimat ‫ أذهب إلى المدرسة‬dengan adanya rumus tadi pembaca
bisa menerjemahkan bahwa kata “adzhabu” bermakna saya berangkat.
Adapun rumus dhomir yang akan diajarkan sebagai berikut :

‫ع‬
ُ ‫ضا ِر‬
َ ‫الفِ ْع ُل ال ُم‬ ‫َضي‬
ِ ‫الفِ ْع ُل ال ْما‬ Arti ‫ض ِم ْي ُر‬
َّ ‫ال‬

‫يَ ْف َع ُل‬ ‫فَ َع َل‬ Dia (1 lk) ‫هُ َو‬

‫يَ ْف َعال َِن‬ َ‫فَ َعال‬ Mereka (2 lk) ‫هُ َما‬

َ‫يَ ْف َعلُوْ ن‬ ‫فَ َعلو ُْا‬ Mereka (>  2 lk) ‫هُ ْم‬

‫تَ ْف َع ُل‬ ْ َ‫فَ َعل‬


‫ت‬ Dia (1 pr) ‫ِه َي‬

‫تَ ْف َعال َِن‬ ‫فَ َعلَتَا‬ Mereka (2 pr) ‫هُ َما‬

5
Uril Bahruddin, “Rekonstruksi Pengembangan Pendidikan Bahasa Arab”, 2017, hal. 67-68.

4
َ‫يَ ْف َع ْلن‬ َ‫فَ َع ْلن‬ Mereka (> 2 pr) َّ‫هُن‬

‫تَ ْف َع ُل‬ َ‫فَ َع ْلت‬ Kamu (1 lk) َ‫أَ ْنت‬

‫تَ ْف َعال َِن‬ َ ‫فَ َع ْلت ُما‬ Kalian (2 lk) ‫أَ ْنتُ َما‬

َ‫تَ ْف َعلُوْ ن‬ ‫فَ َع ْلتُ ْم‬ Kalian (> 2 lk) ‫أَ ْنتُ ْم‬

َ‫تَ ْف َعلِيْن‬ ِ ‫فَ َع ْل‬


‫ت‬ Kamu (1 pr) ِ ‫أَ ْن‬
‫ت‬

‫تَ ْف َغال َِن‬ ‫فَ َع ْلتُ َما‬ Kalian (2 pr) ‫أَ ْنتُ َما‬

َ‫تَ ْف َع ْلن‬ َّ‫فَ َع ْلتُن‬ Kalian (>2 pr) َّ‫أَ ْنتُن‬

‫أَ ْف َع ُل‬ ُ ‫فَ َع ْل‬


‫ت‬ Saya ‫أَنَا‬

‫نَ ْف َع ُل‬ ‫فَ َع ْلنَا‬ Kami/kita ُ‫نَحْ ن‬

C. Langkah-langkah Pembelajaran
Adapun langkah-langkah pembelajaran metode Qowa’id wa Tarjamah
adalah sebagai berikut6:

1. Mengenalkan konsep kaidah yang akan dipelajari dan pengertiannya

6
Hermawan, metode pembelajaran hal 173 dalam jurnal Deka Lailatul Rahmah hal 23-23
penerapan metode pembelajaran qawaid wa tarjamah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa
arab peserta didik kelas v-a sdi al – hakim boyolangu tulungagung

5
2. Memberikan contoh-contoh seperlunya, jika diperlukan mengadakan
perbandingan dengan kaidah bahasa pelajar sehari-hari untuk
membantu pemahaman peserta didik

3. Setelah itu, guru menjelaskan contoh-contoh seperlunya


4. Setelah peserta didik benar-benar memahami konsep kaidah tersebut,
guru membimbing mereka untuk menghafalkan definisinya dengan
disiplin.

5. Jika ada kosa kata yang dipandang sulit untuk diterjemahkan, guru
menjelaskan kosa kata sebelum menginjak ke langkah aplikasi

6. Guru memberikan materi teks bahasa Arab sebagai materi pokok, lalu
mengajak peserta didik untuk menerjemahkan. Setelah itu, peserta
didik disuruh untuk mencocokkan kaidah-kaidah yang telah dihafalkan
tadi. Dalam hal ini diharapkan mereka dapat mengidentifikasi, lalu
menganalisis sampai detail. Kegiatan ini melibatkan kerja keras mental
mereka untuk menerapkan hasil hafalan mereka ke dalam teks
terjemahan

7. Setelah peserta didik selesai mengidentifikasi kaidah dengan baik,


guru memberikan daftar kosa kata untuk dihafalkan

8. Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan pekerjaan rumah yang


berupa persiapan terjemahan untuk dibahas pada pertemuan berikutnya

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode


1. Kelebihan metode Qowa’id wa Tarjamah7
a. Para pelajar bisa hafal kosakata dalam jumlah yang relatif banyak
dalam setiap pertemuan

7
Hermawan, metode pembelajaran hal 175 dalam jurnal Deka Lailatul Rahmah hal 26-27
penerapan metode pembelajaran qawaid wa tarjamah untuk meningkatkan hasil belajar
bahasa arab peserta didik kelas v-a sdi al – hakim boyolangu tulungagung

6
b. Para pelajar mahir menerjemahkan dari bahasa asing ke dalam
bahasa sehari-hari atau sebaliknya
c. Para pelajar bisa hafal kaidah-kaidah bahasa asing yang
disampaikan dalam bahasa sehari-hari karena senantiasa
menggunakan terjemahan dalam bahasa sehari-hari
d. Guru tidak perlu mahir dalam bahasa yang diajarkan (bahasa
sasaran), bahkan tidak perlu menguasai pengucapan kosakata yang
diajarkan secara betul
e. Metode ini mudah dilaksanakan dan dapat dipakai pada kelas
dengan jumlah peserta didik yang banyak
f. Guru dapat menanamkan pengetahuan tentang kosakata dengan
cepat karena menggunakan bahasa ibu hamper setiap situasi
pengajaran
g. Guru dapat memberikan penjelasan-penjelasan dan batasan batasan
materi ajar dengan bahasa ibu sehingga lebih menghemat waktu

2. Kelemahan metode Qowa’id wa Tarjamah


a. Terjemahan kata demi kata, kalimat demi kalimat sering
mengacaukan makna kalimat dalam konteks yang luas.
b. Analisis tata bahasa mungkin baik bagi mereka yang
merencanakannya, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat
membingungkan para pelajar karena rumitnya analisis itu
c. Para pelajar mendapat pelajaran dalam satu ragam tertentu,
sehingga mereka tidak mengenal ragam-ragam lainnya yang lebih
luas.
d. Para pelajar menghafalkan kaidah-kaidah bahasa yang disajikan
secara prespektif. Mungkin saja kaidah-kaidah itu tidak berlaku
bagi bahasa sehari-hari
e. Para pelajar sebetulnya tidak belajar menggunakan bahasa asing
yang dipelajari, melainkan belajar membicarakan tentang bahasa
yang baru.

7
E. Implementasi Metode Al Qowa’id Wa Tarjamah Dalam Salah Satu
Keterampilan Bahasa

Dalam pembelajaran bahasa Arab, metode Al qowa’id wa Al


tarjamah sangat sesuai digunakan untuk pembelajaran maharah qiro’ah
atau keterampilan membaca. Mengingat bahwa dalam membaca kitab
berbahasa arab apabila terdapat kesalahan membaca akan menimbulkan
makna yang berbeda misalkan kata ‫ كتب‬bisa dibaca kutiba atau kataba
yang mana makna dari masing masing sudah berbeda sehingga metode Al
Qowa’id wa Al Tarjamah sangat sesuai digunakan dalam pengajaran
Maharah Qiro’ah agar ketika membaca dapat dimengerti dengan baik dan
benar serta tidak salah memahami suatu pelajaran yang terkandung dalam
kitab tersebut.

1. Satuan pendidikan : Madrasah Tsanawiyah kelas VIII


2. Materi : Bab Dhomir
3. Metode : Al Qowa’id wa Al Tarjamah
4. Tujuan pembelajaran :
5. Langkah pembelajaran :
a. Guru memberikan materi dan menerangkan terkait bab yang akan
dibahas, yaitu bab dhomir
b. Setelah menjelaskan materi, guru memberikan contoh-contoh
terkait bab yang dibahas
c. Guru membuat soal-soal ringan dan menunjuk beberpa siswa
untuk menguji sejauh mana materi dapat diterima.
d. Guru memberikan bacaan berbahasa arab dan memberikan tugas
kepada siswa untuk menganalisis dan menerjemahkan.
e. Evaluasi
f. Penutup

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode Al Qowa’id wa Al Tarjamah merupakan salah satu
metode pembelajaran bahasa Arab yang digunakan untuk mengajar
Maharah Qiro’ah . karena dengan mengetahui kaidah yang benar dan cara
menerjemahkan yang benar dapat mengurangi kesalahan pemahaman
pembaca terhadap kitab atau buku yang dibaca.

B. Saran
` Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari segi esensi makalah, penggunaan dan tata
bahasa, dengan itu penulis mohon kritik dan sarannya untuk kebaikan
makalah yang selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bahruddin, Uril. 2017. Rekonstruksi Pengembangan Pendidikan Bahasa Arab.


Sidoarjo: Lisan Arabi.

Hidayat, Asep Ahmad. 2006. Filsafat Bahasa: Mengungkap Bahasa, Makna, dan
Tanda. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Musgamy, Alawiyah. 2015. Tariqah al-Qawaid wa al-Tarjamah. Jurnal Fakultas


Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar. Vol. 4. No. 2. Makassar.

Mustofa, Bisri dan M. Abdul Hamid. 2012. Metode dan Strategi Pembelajaran
Bahasa Arab. Malang: UIN MALIKI PRESS.

Rohmah, Deka Lailatul. Jurnal: Penerapan Metode Pembelajaran Qawaid wa


Tarjamah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Peserta Didik
Kelas V-A SDI al-Hakim Boyolangu-Tulungagung.

10

Anda mungkin juga menyukai