PENDAHULUAN
1
Asep Ahmad Hidayat. Filsafat Bahasa: Mengungkap Bahasa, makna, dan Tanda. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2006)
1
Menurut Escher (1928) dan Kelly (1969), penggunaan metode
al-Qowaid wa al-Tarjamah ini telah berlangsung dalam pengajaran
bahasa selama berabad-abad. Akan tetapi, kaidah-kaidah tata bahasa
yang menjadi sasaran praktek utama hanya popular pada abad ke-18
saja. Metode ini sempat mendominasi pengajaran bahasa asing di
Eropa dari tahun 1840 sampai tahun 1940-an, dan dalam bentuk yang
telah dimodifikasi pun tetap terpakai secara luas dibeberapa bagian
dunia sampai saat ini. Pada pertengahan abad ke-19, Ploetz di Jerman
mengadaptasi buku teks bahasa Prancis karya Seidenstrucker untuk
dipakai di sekolah-sekolah. Sehingga metode ini menjadi metode
utama dalam dasar-dasar tata bahasanya (1848).
2
Bisri Mustofa dan M. Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, 2012, hal.
24-28.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode
1. Pengertian Metode al-Qowaid wa al-Tarjamah
3
Awaliyah Musgamy, “Tariqah al-Qawaid wa al-Tarjamah”, Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Alauddin Makassar, Vol. 4, No. 2, 2015, hal. 393.
4
Richards dan Rodgers dikutip oleh Awaliyah Musgamy, “Tariqah al-Qawaid wa al-Tarjamah”,
Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Vol. 4, No. 2, 2015, hal. 394.
3
Berangkat pada definisi diatas, metode al-Qowaid wa al-
Tarjamah ini jelas lebih menekankan pada pembelajaran keterampilan
membaca dan menulis dibandingkan dengan keterampilan mendengar
dan berbicara. Metode ini memang sangat tepat jika diterapkan pada
pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan memahami teks, karena tidak
menyentuh sama sekali terhadap pembelajaran keterampilan
mendengar dan berbicara.5
B. Fokus Pembahasan
pembahasan yang akan disampaikan fokus pada materi tentang
dhomir ( kata ganti), dengan memberikan rumus dalam bentuk fi’il
mudhori’ dan fi’il madhi, sehingga dengan adanya pembahasan ini, dapat
memudahakan pembaca kitab mengetahui dhomir yang ada atau dhomir
bersambung dengan kalimat fi’il tersebut menunjukkan kepada
siapa.misalkan kalimat أذهب إلى المدرسةdengan adanya rumus tadi pembaca
bisa menerjemahkan bahwa kata “adzhabu” bermakna saya berangkat.
Adapun rumus dhomir yang akan diajarkan sebagai berikut :
ع
ُ ضا ِر
َ الفِ ْع ُل ال ُم َضي
ِ الفِ ْع ُل ال ْما Arti ض ِم ْي ُر
َّ ال
َيَ ْف َعلُوْ ن فَ َعلو ُْا Mereka (> 2 lk) هُ ْم
5
Uril Bahruddin, “Rekonstruksi Pengembangan Pendidikan Bahasa Arab”, 2017, hal. 67-68.
4
َيَ ْف َع ْلن َفَ َع ْلن Mereka (> 2 pr) َّهُن
تَ ْف َعال َِن َ فَ َع ْلت ُما Kalian (2 lk) أَ ْنتُ َما
َتَ ْف َعلُوْ ن فَ َع ْلتُ ْم Kalian (> 2 lk) أَ ْنتُ ْم
تَ ْف َغال َِن فَ َع ْلتُ َما Kalian (2 pr) أَ ْنتُ َما
C. Langkah-langkah Pembelajaran
Adapun langkah-langkah pembelajaran metode Qowa’id wa Tarjamah
adalah sebagai berikut6:
6
Hermawan, metode pembelajaran hal 173 dalam jurnal Deka Lailatul Rahmah hal 23-23
penerapan metode pembelajaran qawaid wa tarjamah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa
arab peserta didik kelas v-a sdi al – hakim boyolangu tulungagung
5
2. Memberikan contoh-contoh seperlunya, jika diperlukan mengadakan
perbandingan dengan kaidah bahasa pelajar sehari-hari untuk
membantu pemahaman peserta didik
5. Jika ada kosa kata yang dipandang sulit untuk diterjemahkan, guru
menjelaskan kosa kata sebelum menginjak ke langkah aplikasi
6. Guru memberikan materi teks bahasa Arab sebagai materi pokok, lalu
mengajak peserta didik untuk menerjemahkan. Setelah itu, peserta
didik disuruh untuk mencocokkan kaidah-kaidah yang telah dihafalkan
tadi. Dalam hal ini diharapkan mereka dapat mengidentifikasi, lalu
menganalisis sampai detail. Kegiatan ini melibatkan kerja keras mental
mereka untuk menerapkan hasil hafalan mereka ke dalam teks
terjemahan
7
Hermawan, metode pembelajaran hal 175 dalam jurnal Deka Lailatul Rahmah hal 26-27
penerapan metode pembelajaran qawaid wa tarjamah untuk meningkatkan hasil belajar
bahasa arab peserta didik kelas v-a sdi al – hakim boyolangu tulungagung
6
b. Para pelajar mahir menerjemahkan dari bahasa asing ke dalam
bahasa sehari-hari atau sebaliknya
c. Para pelajar bisa hafal kaidah-kaidah bahasa asing yang
disampaikan dalam bahasa sehari-hari karena senantiasa
menggunakan terjemahan dalam bahasa sehari-hari
d. Guru tidak perlu mahir dalam bahasa yang diajarkan (bahasa
sasaran), bahkan tidak perlu menguasai pengucapan kosakata yang
diajarkan secara betul
e. Metode ini mudah dilaksanakan dan dapat dipakai pada kelas
dengan jumlah peserta didik yang banyak
f. Guru dapat menanamkan pengetahuan tentang kosakata dengan
cepat karena menggunakan bahasa ibu hamper setiap situasi
pengajaran
g. Guru dapat memberikan penjelasan-penjelasan dan batasan batasan
materi ajar dengan bahasa ibu sehingga lebih menghemat waktu
7
E. Implementasi Metode Al Qowa’id Wa Tarjamah Dalam Salah Satu
Keterampilan Bahasa
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Al Qowa’id wa Al Tarjamah merupakan salah satu
metode pembelajaran bahasa Arab yang digunakan untuk mengajar
Maharah Qiro’ah . karena dengan mengetahui kaidah yang benar dan cara
menerjemahkan yang benar dapat mengurangi kesalahan pemahaman
pembaca terhadap kitab atau buku yang dibaca.
B. Saran
` Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari segi esensi makalah, penggunaan dan tata
bahasa, dengan itu penulis mohon kritik dan sarannya untuk kebaikan
makalah yang selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Asep Ahmad. 2006. Filsafat Bahasa: Mengungkap Bahasa, Makna, dan
Tanda. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustofa, Bisri dan M. Abdul Hamid. 2012. Metode dan Strategi Pembelajaran
Bahasa Arab. Malang: UIN MALIKI PRESS.
10