Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH WASA’IL TA’LIM AL-LUGHAH AL-ARABIYAH

PERMAINAN BAHASA DALAM BELAJAR BAHASA ARAB

Dosen Pengampu:

M. Thaib Rizki, M.Pd

Disusun oleh:

Andini (1914005)

Yulindah Apsari Resifanianty (1914033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahuwata’ala. Tuhan semesta alam,


yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Karena berkat rahmat-Nya
yang telah memberikan Kami kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan tugas makalah Kami ini. Tanpa pertolongan-Nya Kami
tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat berserta
salam tidak lupa kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Sholallahu’alaihiwasalam.

Banyak hal yang ingin Kami sampaikan kepada pembaca


mengenai. “Permainan Bahasa dalam Belajar Bahasa Arab”.
Pengertiannya, konsep, prinsip dan tipe-tipe permainan Bahasa, jenis-jenis
yang bisa diimplementasikan dan media permainan bahasa untuk keempat
keterampilan berbahasa. Ini semua akan Kami bahas di makalah Kami ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih ditemmukan
kekurangan baik dalam hal penulisan maupun isinya karena Kami masih
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, Kami membutuhkan kritik
dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada supaya tidak terulang
kembali.

Demikian yang dapat Kami sampaikan. Untuk segala


kekurangannya Kami mohon maaf kepada Allah Subhanahuwata’ala.
Kami mohon ampun. Akhirukalam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bangka, 17 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................................1
C. Manfaat dan Tujuan .................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................3

A. Pengertian Permainan Bahasa ..................................................................................3


B. Konsep Permainan Bahasa .......................................................................................5
C. Prinsip dan Tipe-tipe Permainan Bahasa .................................................................5
D. Jenis-jenis Permainan Untuk 4 Keterampilan Bahasa .............................................6

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................12

A. Kesimpulan .............................................................................................................12
B. Saran .......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang sulit menurut
sebagian besar peserta didik, baik di sekolah formal maupun di
pendidikan non formal. Tidak hanya itu , dikalangan umum pun
bahasa Arab termasuk bahasa yang dianggap mengerikan. Oleh
karenanya para pengajar bahasa Arab perlu meluruskan sebuah
anggapan yang salah tersebut dengan melakukan berbagai inovasi
yang mempermudah pemahaman peserta didik untuk memahami
pelajaran bahasa Arab. Sehingga anggapan yang tadinya menyeramkan
itu menjadi bahasa Arab yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Diantara usaha-usaha tersebut yang perlu dilakukan oleh para
pengajar bahasa Arab yaitu diantaranya, menanamkan sikap senang
terlebih dahulu kepada anak didik tentang bahasa Arab, mampu
mendesain pelajaran bahasa Arab secara menyenangkan, dan adanya
permainan bahasa yang perlu dilakukan disela-sela pembelajaran, jika
dirasa materi pelajaran bahasa Arab saat itu terasa suntuk dan jika
memang sangat diperlukan untuk memahami pelajaran. Karenanya
penulis beranggapan bahwa pentingnya permainan bahasa dalamm
pembelajaran bahasa Arab itu diperlukan ditengah-tengah proses
pemmbelajaran yang terkadang hanya membuat jenuh dan
membosankan para siswa. Tentunya dalam pembelajaran guru dapat
menyisipkan permainan bahasa tersebut akan menjadikan situasi yang
lebih hidup dan menyenangkan dari sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Permainan Bahasa?
2. Apa Konsep Permainan Bahasa?
3. Apa Saja Prinsip dan Tipe-Tipe Permainan Bahasa?
4. Apa Saja Jenis-Jenis Permainan Bahasa untuk 4 keterampilan bahasa ?

1
C. Tujuan
1. Memahami Pengertian Permainan Bahasa.
2. Memahami Konsep Permainan Bahasa.
3. Memahami Prinsip dan Tipe-Tipe Permainan Bahasa.
4. Memahami Jenis-Jenis Permainan Bahasa untuk 4 Keterampilan
Bahasa

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Permainan Bahasa

Istilah permainan bahasa dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah


(Al-Al,aabul Lughowiyah), dan juga dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah language games, merupakan sebuah kegiatan perlombaan dalam
memahami suatu bahasa yang dilakukan oleh beberapa peserta didik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran. 1Adapun yang dimaksud dengan
permainan bahasa adalah cara mempelajari bahasa melalui permainan.
Permainan bahasa bukan merupakan aktifitas tambahan untuk bergembira
semata, tetapi permainan ini dapat digolongkan dalam pengajaran dan
pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan kemahiran bahasa yang telah dipelajari.

Pengertian Permainan bahasa yang dikemukakan oleh G. Gibbs yang


artinnya “permainan bahasa adalah aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik
yang bersifat saling membantu ataupun saling berlomba untuk tercapainya
tujuan pembelajaran dengan ketentuan-ketentuan tertentu.2Menurut Soeparno
pada hakikatnya, permainan merupakan suatu aktifitas untuk memperoleh
suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. Apabila
keterampilan yang diperoleh dalam permainan itu berupa keterampilan bahasa
tertentu, permainan itu dinamakan permainan bahasa.
Selanjutnya pengertian permainan bahasa adalah permainan untuk
memperoleh kesenangan dan untuk melatih keterampilan berbahasa
(menyimak, berbicara, membaca, dan menulis). Apabila suatu permainan
menimbulkan kesenangan tetapi tidak memperoleh keterampilan berbahasa
tertentu, maka permainan tersebut bukan permainan bahasa. Sebaliknya,
apabila suatu kegiatan melatih keterampilan bahasa tertentu, tetapi tidak ada
unsur kesenangan maka bukan disebut permainan bahasa. Dapat disebut
1
Ahmad Arifin, Peranan Permainan Bahasa Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar Mata
Pelajaran Bahasa Arab, (Jurnal An-Nabighoh, vol 19, no 02, 2017), hlm 307.
2
Naashif MusthofaAbdul Aziz, Al-Al;aabul Lughawiyah Fit Ta’lim Lughotil Ajnabiyah,
(Riyadh: Daarul Maarikh, 1983), hlm 13.

3
permainan bahasa, apabila suatu aktifitas tersebut mengandung kedua unsur
kesenangan dan melatih keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis) setiap permainan bahasa yang dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran harus secara langsung dapat menunjang tercapainya
tujuan pembelajaran.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bahasa
memiliki unsur kesenangan dan melatih keterampilan berbahasa. Selain itu
juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencapaai tujuan pembelajaran
dengan cara yang menyenangkan.
Permainan bahasa mempunyai makna ganda, yaitu untuk memperoleh
kegembiraan sebagai fungsi bermain, dan untuk melatihketerampilan
berbahasa tertentu sebagai materi pelajaran. 3 Ada beberapa faktor penentu
keberhasilan permainan bahasa. Menurut Hasanah ada empat faktor yang
menentukan keberhasilan permainan bahsa dikelas, yaitu:
1. Situasi dam kondisi
2. Peraturan permainan
3. Pemain, dan
4. Pemimpin permainan.

Belajar dengan bermain adalah kegiatan terpadu antara belajar dan


bermain yang diintegrasikan dalam sebuah materi pelajaran. Tindakan ini
merupakan upaya menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,
dengan tujuan akhir mencapai pembelajaran yang sehat dan pemerolehan mutu
yang optimal.

Secara umum ada dua langkah yang perlu diperhatikan dalam


permainan bahasa, sebagai berikut:
a) Menghubungkan topik pembelajaran yang akan disampaikan dengan
model permainan yang cocok dengan keempatmateri keterampilan
berbahasa.

3
M. Hasanah dan Nurhasanah, Paket Pendidikan Pembelajaran Baca Tulis Permulaan Anak
Usia Sekolah Dasar. Laporan Penelitian, (Malang: Lemlit UM), hlm 15.

4
b) Persiapkan model permainan itu dalam sebuah rancangan tertulis dengan
memperhatikan bahan ajar, rincian kegiatan, alokasi waktu, dan media
yang akan digunakan.4
B. Konsep Permainan Bahasa
Permainan bahasa adalah sesuatu yang menyenangkan dan anak-anak
senang memainkannya, inti dari permainan bahasa yaitu membuat anak bias
belajar bahasa dalam kondisi yang menyenangkan.menurut Lrewis and
Bedson bahwa “the core of language games are make children can learn in joy
condition”. Melalui permainan bahasa anak-anak bias berekspresi menemukan
berbagai hal dan berinteraksi dengan lingkungan. Dengan tidak mengikut
sertakan permainan dalam kelas, berarti kita menghambat kesempatan sang
anak untuk memahami dunianya.
Permainan bahasa merupakan tantangan yang sehat bagi kemampuan
analisis sang anak. Meskipun secara teori kita sebenarnya dapat mengajarkan
bahasa hanya melalui permainan saja. Namun biasanya permainan bahasa
hanaya digunakan sebagai pelengakap dari kurikulum inti, tergantung dari
fleksibilitas program pembelajaran. Selain permainan bahasa bisa membantu
guru mengontrol ritme pembelajaran, siswa yang kurang termotivasi dalam
belajar akan menjadi aktif, berpartisipasi dan lebih tanggap terhadap pelajaran
lainnya. Permainan bahasa digunakan untuk meperkenalkan materi baru,
melatih hal-hal yang belum dipelajari, atau memperkenalkan dan membahas
tema-tema tertentu, atau untuk menenangkan dan merangsang sebuah kelas.

C. Prinsip dan Tipe-tipe Permainan Bahasa


Menurut Gordon Lewis with Bedson prinsip-prinsip permainan bahasa
yang harus dipertimbangkan dalam permainan bahasa, lain:
1. Sebuah permainan sebaiknya tidak hanya sekedar menyenangkan .
2. Mainkan permainan yang berbeda-beda pada tiap pelajaran yang berbeda.
3. Urutan permainan yang digunakan berubah-ubah, diselang-seling.
4. Selalu mengakhiri aktifitas ketika tingkat kesenangan masih tinggi.
5. Berpikirlah jauh kedepan.
6. Membuat permainan bahasa merupakan bagian dari silabus

4
M. Agus dkk, Permainan Bahasa Media Pembelajaran Bahasa Indonesia, Hlm 58

5
7. Tingkat kemampuan berbahasa harus diperhatikan, dan
8. Ukuran kelas harus dipertimbangkan. 5

Selanjutnya, Gordon Lewis and Bedson menjelaskan tipe-tipe


permainan bahasa sebagai berikut:

1. Movement games. Dalam permainan bergerak ini peserta harus bergerak


akti. Permainan bergerak umumnya bersifat merangsang dan harus diawasi
dengan ketat.
2. Card games. Dalam permainan kartu, anak-anak mengumpulkan,
memberikan, menukar, menyusun, dan menghitung kartu. Kartu bisa
memiliki arti atau nilai atau hanya sekedar symbol untuk objek dan
tindakan. Kartu sering kalimerupakan komponen dan tipe dari permainan
lain.
3. Board games. Permainan papan bisa dicitakan oleh para anak sebagai
bagian dari kreatifitas kerajinan tangan yang menyenangkan.
4. Dice games. Permainan dadu sangat serba guna, ingatlah bahwa dadu tidak
harus bersifat angka-angak, tapi bersiat warna-warna, huruf, simbol, atau
apapun yang guru inginkan. Dadu juga tidak selalu bersisi. Ada juga dadu
bersiisi enam da nada juga dadu yang bersisi dua belas dan tipe lainnya.
5. Drawing games. Permainan menggambar yang lain dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

D. Jenis-jenis Permainan Untuk Keterampilan Berbahasa

Dibawah ini merupakan jenis-jenis permainan untuk keterampilan


berbahasa yang dapat kita implementasikan, antara lain sebagai berikut;

1. Permainan untuk Maharah Kitabah

Kitȃbah merupakan keterampilan berbahasa yang rumit, karenanya


keterampilan ini harus diurutkan setelah periode pelajaran yang
menekankan pada bunyi (marhalah syafawiyah), namun kerumitan itu
dapat kita atasi dengan menghadirkan media pembelajaran. Media

5
Dr. Muhammad Usman, Perkembangan Bahasa dalam Bermain dan Permainan,
Yogyakarta: CV Budi Utama,2015, hlm 94

6
pembelajaran dapat dipahami sebagai perantara yang akan mengantarkan
kita untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara


garis besar adalah manusia, meteri, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. 6 Sedangkan menurut Umi Hanifah Beliau
mengatakan bahwa era globalisasi ini, ditandai dengan menyebarnya
teknologi canggih yang dapat kita manfaatkan sebagai media
pembelajaran.7

Adapun media yang digunakan untuk pembelajaran keterampilan


menulis diantaranya ialah:

a. Teka-Teki Silang (‫الكلمة‬ ‫)املتقاطئة‬


Teka teki silang (TTS) adalah media rekreasi dan hiburan.
Dalam penerapannya pada pembelajaran bahasa Arab khsusunya pada
mahȃrah al-kitȃbah TTS bertujuan untuk: pertama, melatih siswa
menulis huruf Arab secara lepas; kedua, melatih penguasaan kosakata
atau mufradat siswa.
Adapun cara pembuatan TTS ini ialah guru bisa membuat TTS
dalam bentuk aplikasi, bisa juga memanfaatkan majalah atau koran
berbahasa Arab yang tersedia TTS didalamnya, atau guru bisa
membuat TTS dengan cara atau media apapun sesuai kreatifitas.
Manfaat dari media ini adalah melatih murid untuk terbiasa menulis
huruf-huruf Arab sehingga murid akan menjadi lancar dalam menulis.
b. Komik

Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana,


jelas dan mudah difahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi
sebagai media yang informatif dan edukatif.8 Komik sudah tidak asing

6
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press), hal. 3
7
Umi Hanifah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Surabaya: UINSA Press 2014), hal. 38-
39
8
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputan Press 2002), hal.
55

7
lagi dalam dunia anak-anak, komik merupakan cerita bergambar
disertai balon dialog. Penerapan dalam mahȃrah al-kitȃbah yaitu:

1) guru membuat beberapa figur komik, dan di dalam balon dialog


tersebut ditulis bebarapa percakapan sehari-hari, kalimat
sapaan, kalimat ungkapan, dan bebarapa percakapan-
percakapan bahasa Arab.
2) guru menyajikan komik tersebut dengan salah satu balon dialog
yang kosong sehingga nanti guru meminta siswa untuk
mengisinya dengan benar. Baik itu dengan cara menyambung
antara huruf yang satu dengan yang lain, melengkapi salah satu
kata yang hilang, atau menulis keseluruhan kalimat.
c. Video klip

Menurut Susiana, pembelajaran menulis didahului pemutaran


video klip yaitu sebuah pembelajaran menulis yang dilakukan siswa
setelah menyaksikan pemutaran video klip. Pada proses
pembelajarannya guru meminta siswa untuk mengungkapkan
imajinasinya dan fikirannya mengenai video klip yang diputarkan ke
dalam bentuk tulisan. 9 Sedangkan menurut Sastri untuk pengembangan
tingkat lanjut guru membuat video tentang kegiatan siswa, kemudian
guru menampilkan video tersebut di kelas, kemudian meminta siswa
untuk menulis rangkaian kegiatan tersebut menjadi berita singkat
melalui prinsip pertanyaan 5W1H. 10

d. Kartu Kata

untuk Menyusun Kata-Kata Salah satu media yang dapat


digunakan untuk pembelajaran kitȃbah adalah kartu kata. Pembelajaran
dapat dilakukan dengan menulis cerita dengan bantuan kartu kata.
Seperti pembuatan Puzzle.

2. Permainan untuk Maharah Kalam

9
Susiana, Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Media Video Klip pada Siswa
Kelas IX F:SMP Negeri 2, (Edu-Kata, Vol. 1, No. 2, Agustus 2014), hal. 114
10
Sastri, dkk, Pengembangan Media Audio Visual Pembelajaran Menulis Berita Singkat,
(FKIP Universitas Jambi, Pena, Vol. 3, No. 2, Desember 2013), hal. 25

8
Terdapat beberapa media permainan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran bahasa arab untuk maharah kalam, antara lain sebagai
berikut;

a. Dimana Saya (Aina Ana)

Permainan ini dapat dilakukan dengan cara, pertama seorang


guru memperagakan sebuah kegiatan yang biasa terjadi ditempat-
tempat umum atau tempat-tempat tertentu, setelah itu siswa menebak
dimana kegiatan apa yang diperagakan oleh guru itu biasa dilakukan
dan menebak kegiatan apa yang sedang dilakukan dengan
menggunakan bahasa arab. Permainan ini bisa dilakukan secara
individu maupun kelompok.

b. Kotak Barang (Shudu’ al-Asy’ya’)

Pertama permainan ini dapat dilakukan oleh guru menyiapkan


beberapa benda dan sebuah kotak, selanjutnya menunjukkan benda-
benda tersebut satu persatu dengan menyebutkan nama dari benda
tersebut, kemudian memasukkan semua benda kedalam kotak. Lalu
selanjutnya siswa dimintai untuk menyanyikan sebuah lagu secara
bersama-sama disertai dengan memberikan spidol atau benda lainnya
secara urut, selanjutnya jika guru mengatakan berhenti, maka lagu dan
putaran spidol ikut berenti maka dia harus mengambil salah satu benda
yang ada didalam kotak kemudian menyebutkan nama dan contoh
kalimat yang berkaitan dengan benda tersebut. 11

3. Permainan untuk Maharah Istima’

Sebagaiman kita tahu bahwa istima’ merupakan salah satu dari


empat kemahiran berbahasa. Istima’ atau kemahiran mendengar ialah
kemampuan menangkap atau memahami dari empat kemahiran berbahasa.
Istima’ atau kemahiran mendengar ialah kemampuan menangkap atau
memahami (reseftif) apa yang dibicarakan oleh orang lain.

11
Eva Rizqiana, Permainan Bahasa sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab, (IAIN
Pekalongan, 2020)

9
Berikut ini beberapa permainan yang dapat digunakan untuk
melatih keterampilan mendengar siswa, antara lain sebagai berikut:

a. Pesan Berantai

Permainan ini dilaksanakan dengan cara berkelompok, maka


yang pertama guru lakukan membagi siswa kedalam beberapa
kelompok. Barisan terdepan tetap menghadap kedepan sedangkan dari
barisan kedua dan seterusnya menghadap kebelakang. Selanjutnya,
guru membisikkan sebuah kalimat kepada siswa yang berada dibaris
yang paling depan, lalu siswa yang baris terdepan ini membisikkan ke
teman yang baris kedua dan seterusnya seperti itu sampai diakhir siswa
yang baris terakhir mengucapkan kalimat yang telah ia dengar.

b. Perintah bersyarat

Prosedur permainan ini ialah guru memberikan perintah atau


pertanyaan kepada siswa, akan tetapi pertanyaan atau perintah tersebut
bisa dijawab atau dilaksanakan jika disertai dengan kata Qola Saiman
atau kata kunci lain yang telah disepakati, apabila ada yang salah boleh
diberikan punishment atau hukuman agar siswa lebih semangat untuk
mengikutinya.

c. Bagaimana Saya Pergi (Kayfa Adzab)

Pertama guru mengintruksikan kepada siswa untuk


menjelaskan sebuah rute perjalanan menuju kota atau tempat tertentu.
Selanjutnya, siswa lain mendengarkan penjelasan tersebut dengan baik.
Lalu, siswa yang telah mendengarkan rute perjalanan tersebut
melaksanakan apa yang telah dijelaskan.

4. Permainan untuk Maharah Qira’ah


Keterampilan membaca mmiliki persamaan dengan keteramppilan
mendengar yaitu sama-sama bersifat reptif. Dengan membaca sesorang
akan berupaya untuk bisa mengerti isi dari yang telah dibaca. Diantara
permainan yang dapat dijadikan media dalam meningkatkan kemahiran
membaca adalah sebagai berikut.
a. Sobekan cerita (Al-Auraq Al-Munazzaqoh)

10
Guru menyiapkan sebuah cerita yang telah dipotong-potong
menjadi beberapa bagian, kemudian guru menceritakan cerita tersebut
sekali, setelah itu membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4-5 anak, kemudian setiap kelompok diberi cerita
yang telah dipotong-potong dan diminta untuk menyusun kalimat
tersebut menjadi sebuah paragraf yang tidak utuh dalam waktu yang
telah ditentukan. Tujuan dari permainan ini sudah ada untuk melatih
kecermatan siswa.
b. Mengeluarkan kalimat asing (Takhrij Al-Kalimah Al-Ghariba)
Guru menunjukkan beberapa kalimat yang telah dipelajari,
kemudian guru memberikan susunan paragraf dengan menyelipkan
sebuah kalimat yang berbeda atau tidak sesuai teks, selanjutnya siswa
diberi waktu beberapa detik untuk mencari kalimat asing tersebut.
Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan kecermatan siswa dalam
mengungkap informasi.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan materi yang kami sampaikan dapat kami


simpulkan bahwa pengertian dari permainan bahasa arab ini adalah
sebuah permainan ataupun game sebagai media pembelajaran untuk
mempermudah proses belajar mengajar. Sebuah permainan untuk
memperoleh sebuah kesenangan dan untuk melatih ketrampilan
berbahasa.

Ketrampilan menulis bisa kita impplementasikan kepada


permainan teka-teki silang, komik, video klip, kartu kata dan lain
sebagainya. Seperti ketrampilan berbicara dapat kita implementasikan
kepada permainan dimana saya, kotak barang dan lain sebagainya.
Ketrampilan Menyimak bisa kita implementasi kepada permainan
pesan berantai, perintah bersyarat, bagaimana saya pergi dan lain
sebagainya. Ketrampilan membaca kita implementasikan kepada
permainan sobekan cerita dan mengeluarkan kalimat asing dan lain-
lain.

B. Saran

Dalam mempelajari bahasa arab sudah sepatutnya kita


menguasai keterampilan dalam belajar bahasa arab. Salah satu media
yang dapat kita gunakan dalam mempelajari empat ketrampilan
berbahasa arab ini, kita bisa menggunakan sebuah permainan supaya
kondisi suatu kelas lebih menarik dan menyenangkan, sehingga
membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar
mengajar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Ahmad. 2017. Peranan Permainan Bahasa Dalam Proses Kegiatan Belajar
MengajarMata Pelajaran Bahasa Arab. Jurnal An-Nabighoh, Vol. 19. No. 02.
Musthofa Abdul Aziz Naashif. 1983. Al-Al;aabul Lughawiyah Fit Ta’lim Lughotil Ajnabiyah.
Riyadh: Daarul Maarikh.
M. Hasanah dan Nurhasanah. Paket Pendidikan Pembelajaran Baca Tulis Permulaan Anak
Usia Sekolah Dasar. Laporan Penelitian. Malang: Lemlit UM
Agus M dkk. Permainan Bahasa Media Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dr. Usman Muhammad. 2015. Perkembangan Bahasa dalam Bermain dan Permainan.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Azhar Arsyad Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Hanifah Umi. 2014. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Surabaya: UINSA Press.
Asnawir dan Basyiruddin Usman.2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputan Press.
Susiana. 2014. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Media Video Klip pada
Siswa Kelas IX F:SMP Negeri 2. Edu-Kata, Vol. 1, No. 2.
Sastri, dkk, 2013. Pengembangan Media Audio Visual Pembelajaran Menulis Berita Singkat.
FKIP Universitas Jambi, Pena, Vol. 3, No. 2.
Rizqiana Eva. 2020. Permainan Bahasa sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab. IAIN
Pekalongan.

13

Anda mungkin juga menyukai