Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Strategi Pembelajaran Mufradat ”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MI

Dosen Pengampu :
Maria Ulfa, S.Pd.I., M.Pd.I

Oleh: Kelompok 3

Nama :

Hosnan 1903805111024

Nur Faizah 1903805111035

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Strategi
Pembelajaran Mufradat ”. Berdasarkan sumber-sumber yang kami  dapat dari luar maupun dari
dalam, walaupun masih banyak kekurangan. Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi
mengenai Pengertian proklamasi sebagai sumber pendidikan.
Diharapkan bahwa makalah ini bisa membantu pembaca untuk memahami dengan lebih baik tentang
pembahasan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, disebabkan karena terbatasnya
kemampuan kami, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami perlukan dari
pembaca terutama dari Bapak Dosen yang membimbing kami. Semoga makalah ini bermanfaat  bagi kita
semua.Amin.....

Hormar Saya,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

A.  Pengertian, Tujuan dan Fungsi  Kosakata (al-Mufradat).......................................5

B. Tujuan Pembelajaran Mufradat...............................................................................6

C. Makna dan Fungsi Kosakata (al-Mufradât)..............................................................6

D. Prinsip-prinsip Pemilihan kosakata (al-mufrodhat).................................................7

E.  Strategi Pembelajaran Mufrodhat...........................................................................8

F. Strategi Pembelajaran kosakata tingkat dasar ( Mubtadi’)....................................9

G. Strategi pembelajaran kosakata tingkat Menengah ( mutawassid )....................10

H. Strategi pembelajaran kosakata tingkat lanjut (mutaqoddim) .............................11

BAB III PENUTUP.................................................................................................................12


KESIMPULAN..................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yakni proses mengatur,
mengorganisisi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan
dan mendorong anak didik melakuan proses balajar,pada tahap berikutnya adalah proses
memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan yang
sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehsdu pan manusia, baik dalam ekonomi,
sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan IPTEK tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, teritama sekali
yang berkaitan dengan factor-faktor pengajaran di sekolah. salah satu faktor tersebut
adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru, sehingga para guru
dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik.
Media memiliki dampak yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan
tingkah laku siswa kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Peran media sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran dimana dalam perkembangannya saat sekarang media
bukan hanya alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan
dan pembelajaran.
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa media pembelajaran sangat diperlukan
dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi yang menunjang guna
dapat melancarkan pembelajaran, dan media pembelajaran merupakan salah satu metode
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh kerna itu, dapat kita mengerti bahwa
dalam kegiatan belajar mengajar,untuk mencapai hasil dan tujuan yang diinginkan
tanggung jawab tidak hanya di bebankan pada seorang guru bagaimana harus mengatur
atau mengelola kelas dan bagaimana memilih metode yang relefan dengan bahan  ajar.
Namun tanggung jawab tersebut juga harus dibebankan pada siswa. Para siswa harus
memiliki keaktifan dan motivasi yang tinggi untuk belajar begitu dilakukan bai itu
didalnm kelas atau diluar kelas.
B.  Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, tujuan, dan manfaat mufrodat?
2. Bagaimana prinsip-prinsip pemilihan mufrodat itu?
3. Bagaimana strategi pembelajaran mufrodat?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan manfaat mufrodat
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pemilihan mufrodat
3. Untuk mengetahui strategi pembelajaran mufrodat
 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi  Kosakata (al-Mufradat)


Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata atau khazanah kata yang
diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari
suatu bahasa tertentu1. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-
kata yang dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk
menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan
gambaran dari intelejensia atau tingkatpendidikannya.
Menurut Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah
bahasa. Peran kosakata dalam menguasai empat kemahiran berbahasa sangat diperlukan
sebagaimana yang dinyatakan Vallet adalah bahwa kemampuan untuk memahami empat
kemahiran berbahasa tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosakata
seseorang.2 Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak identik dengan hanya
mempelajari kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup
hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata.
Kosakata merupakan kumpulan kata-kata tertentu yang akan membentuk bahasa.
Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas. Pengertian ini membedakan
antara kata dengan morfem. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang tidak bisa dibagi
atas bagian bermakna yang lebih kecil yang maknanya relative stabil. 5 Maka kata terdiri
dari morfem-morfem, misalnya kata mu’allim ( ‫معلم‬ ) dalam bahasa Arab terdiri dari satu
morfem. Sedangkan kata al-mu’allim (‫المعلم‬ ) mempunyai dua morfem yaitu ‫ال‬ dan ‫معلم‬ .
Adapun kata yang mempunyai tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari morfem-
morfem yang mana masing-masing morfem mempunyai arti khusus. Misalnya kata al-
mu’allimun ( ‫المعلمون‬ ) yang terdiri dari tiga morfem yaitu ‫معلم‬ , ‫ال‬ dan ‫ون‬ .
Dalam pembelajaran bahasa Arab ada beberapa masalah dalam pembelajaran
kosakata yang disebut problematika kosakata (‫)مشكالت صرفية‬. Hal itu terjadi karena dalam
pembelajaran kosakata mencakup didalamnya tema-tema yang kompleks yaitu
perubahanderivasi,perubahaninfleksi,katakerja, mufrad, tatsniyah, jama’, ta’nîts, tadzkîr 
danmakna leksikal dan fungsional Tetapi dalam makalah ini, penulis tidak menjelaskan
satu persatu dari tema-tema tersebut secara detail, hanya sekedar mengemukakan bahwa
cakupan pembelajaran kosakata tidak sederhana tetapi cukup luas dan rumit.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kumpulan kata-
kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan
1
Mustofa, Syaiful. Strategi PembelajaranNahasa Arab Inovatif (Malang: UIN Press, 2011), hal. 79
2
Lihat: Skipsi Siti Nurhalima, Pembelajaran mufrodat dengan metode mufrodat di asrama SMK pondok pesantren Al-

Munawwir komplek Q krapyak Yogyakarta, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga: 2015), h 8


ia digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat.
Komunikasi seseorang yang dibangun dengan penggunaan kosakata yang tepat dan
memadai menunjukkan gambaran intelejensia dan tingkat pendidikan si pemakai bahasa.
B. Tujuan Pembelajaran Mufradat
Tujuan umum pembelajaran kosakata (mufrodat) bahasa arab adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa atau mahasiswa, baik melalui bahan
bacaan maupun fahm al-musmu’.
2. Melatih siswa atau mahasiswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan baik dan
benar karena pelafalan yang baik dan benar mengantarkan kepada kemahiran
berbicara dan membaca secara baik dan benar pula.
3. Memahami makna kosakata, baik secara denotasi atau leksikal (berdiri sendiri)
maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna konotatif dan
gramatikal).
4. Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradat itu dalam berekspresi lisan
(berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan konteksnya yang benar.3

C. Makna dan Fungsi Kosakata (al-Mufradât)


Kosakata sebagai khazanah kata atau leksikon akan mempunyai fungsi bilamana
mempunyai makna. Makna sebuah kata dapat dibedakan menjadi makna denotatif (‫)أصلى‬
dan makna konotatif (‫)إضافى‬. Makna denotatif (‫ )أصلى‬terdiri dari makna hakiki dan makna
kiasan, makna asal dan makna istilah. Misalnya kata al-Umm (‫ )األم‬dalam bahasa Arab,
makna hakikinya adalah “ibu yang melahirkan anak”, sedang makna kiasan terlihat bila
kata al-Umm (‫ )األم‬digunakan dalam Umm al-Kitâb (‫)أم الكت___اب‬. Makna asal misalnya
terdapat kata al-Hâtif (‫ )الهاتف‬yang berarti “orang yang berbisik”, sedang makna istilah
maksudnya adalah “telepon”.
Makna konotatif adalah makna tambahan yang mengandung nuansa atau kesan
khusus sebagai akibat dari pengalaman para pemakai bahasa. Menurut Harimurti makna
konotatif adalah makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau
pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan pendengar
(pembaca). Sebagai contoh, kata al-Umm (‫ )األم‬makna konotattifnya adalah kasih sayang
atau perlindungan.

Ditinjau dari segi fungsi, kosakata (al-mufradât) dapat dibedakan menjadi dua,
antara lain:
1. Al-Mufradât al-Mu’jamiyah ( (‫المف____ردات المعجمية‬yaitu kosakata yang
mempunyai makna dalam kamus seperti kata ‫ قلم‬،‫ قمر‬، ‫بيت‬ .

3
Taufiqurrohman. 2009. Belajar Bahasa Arab Melalui Lagu. Html di akses pada 12 Oktober 2010.
Degeng, in.  1997. Strategi Pembelajaran: mengorganisasikan isi dengan Model Elaborasi. Malang: IKIP Malang.
2. Al-Mufradât al-Wadzîfiyah (‫ )المف_____ردات الوظيفية‬yaitu kosakata yang
mengemban suatu fungsi tertentu, misalnya hurûf al-jar, asmâ al-
Isyârah, asmâ al-Maushûl, dlamâir, dan lain-lain yang sejenis dengannya.
Dari dua macam kosakata tersebut, perlu dicatat bahwa diantara Al-Mufradât al-
Mu’jamiyahterdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :

1. Terdapat beberapa kosakata yang memiliki kemiripan makna, seperti kata ‫نظ‬ , ‫رأى‬


‫شاهد‬ ,‫الحظ‬ , ‫ر‬ (melihat, memandang, memperhatikan dan menyaksikan).
2. Terdapat beberapa kata yang mempunyai makna denotatif yang sama namun
mengandung makna konotattif yang berbeda atau berbeda dalam konteks
penggunaanya, seperti kata ‫توفـي‬ , ‫م___ات‬ yang dapat diartikan dalam bahasa
Indonesia dengan “mati, meninggal, tewas, wafat atau mampus”.
3. Kata yang memiliki beberapa makna yang berbeda, seperti kata ‫فصل‬ yang bisa
berarti “kelas” ,”musim” atau “pasal” dan “bab”.4
Uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan kosakata (al-mufradât) tersebut
perlu diperhatikan dan diketahui oleh orang-orang yang berprofesi sebagai pengajar
bahasa khususnya bahasa Arab.

D. Prinsip-prinsip Pemilihan kosakata (al-mufrodhat)
Dasar atau asas-asas yang menjadi prinsip acuan pemilihan kata atau kosakata
dapat diuraiakan sebagai berikut
1. Frequency (tawatur), yaitu frekuensi penggunaan kata-kata yang tinggi
dan sering itulah yang harus menjadi pilihan.
2.   Range (tawazzu’), yaitu mengutamakan kata-kata yang banyak
digunakan baik di negara Arab maupun di negara-negara non Arab atau di
suatu negara tertentu yang mana kata-kata itu lebih sering digunakan
3.    Availability (mataahiyah), mengutamakan kata-kata atau kosakata yang
mudah dipelajari dan digunakan dalam berbagai media atau wacana.
4.  Familiarity (ulfah), yakni mendahulukan kata-kata yang sudah dikenal
dan cukup familiar didengar, seperti penggunaan kata  ٌ‫ َش ْمس‬ lebih sering
ٌ padahal keduanya sama maknanya.
digunakan dari pada kata ‫ذ كا ٌء‬ ,
5.  Coverage (syumuul), yakni kemampuan daya cakup suatu kata untuk
memiliki beberapa arti, sehingga menjadi luas cakupannya. Misalnya
kata ‫يبت‬ lebih luas daya cakupannya dari pada kata ‫منـزل‬ .
6.  Significance (ahammiyah), yakni mengutamakan kata-kata yang
memiliki arti yang signifikan untuk menghindari kata-kata umum yang
banyak ditinggalkan atau kurang lagi digunakan.

4
http://Metode.multiply.com/journal/item/Metode-Pembelajaran-Mufradat/24, diakses pada tanggal 24-09-2013
7. Arabism, yakni mengutamakan kata-kata Arab dari kata-kata serapan
yang diarabisasi dari bahasa lain. Misalnya kata ‫التلفاز‬ ,‫المذيـاع‬ , ‫الهاتف‬ secara
berurutan ini harus diutamakan pemilihannya dari pada kata ‫الرادي‬ , ‫التليفون‬
‫و‬ dan ‫التلفزيون‬.

E. Strategi Pembelajaran Mufrodhat


Methode pembelajaran pada hakikatnya adalah teknik-teknik dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang jenisnya beragama dan
pemanfaatannya disesuaikan dengan kebutuhan. Begitu pula halnya dengan embelajaran
bahasa arab khususnya kosakata (al-mufrodhat) ini menuntut adanya metode-metode
dasar yang dapat diterapkan tanpa mengharuskan adanya sarana-sarana yang tidak
terjangakau oleh lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan bahasa arab. Namun
bila ada sarana dan media yang memadai tentunya akan lebih baik dan sangat membantu
suksesnya methode-methode dan teknik-teknik pembelajaran.
            Dalam pembelajaran kosakata (al-mufrodhat) ada baiknya di mulai dengan
kosakata dasar yang tidak mudah berubah, seperti halnya istilah kekerabatan, nama0nama
bagian tubuh, kata ganti, kata kerja pokok serta bebrapa kosakata lain yang mudah untuk
dipelajari. Method yang bisa digunakan dalam pembelajarannya antara lain yaitu method
secara langsung, method meniru dan menghafal, methode aural-oral approach, methode
membaca, methode gramatika-translation, methode dengan menggunakan media kartu
bergamabar dan alat peraga serta pembelajaran dengan lagu atau menyanyi arab. Teknik
yang dapat dilakukan yakni dengan berbagai teknik permaianan bahasa, misalnya dengan
perbandingan, memperhatikan susunan huruf, penggunaan kamus dan lainnya.5
            Effendi mejelaskan lebih rinci tentang tahapan dan teknik-teknik pembelajaran
kosakata (almufrodhat) atau pengalaman siswa dalam mengenal dan memperoleh makna kata,
sebagai berikut :
1.        Mendengarkan kata. Ini merupakan tahapan pertama yaitu dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan kata-kata yang diucapkan
pengajar atau media lain, baik berdiri sendiri maupun didalam kalimat. Apabila
unsure bunyi dari kata itu sudah dikuasai oleh siswa, maka untuk selanjutnya
siswa akan mampu mendengarkan secara benar.
2.        Mengucapkan kata. Dalam tahap ini, pelajra memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengucapkan kata yang telah didengarnya. Mengucapkan kata baru
akan membantu siswa mengingat kata tersebut dalam waktu yang lebih lama.
3.        Mendapatkan makna kata. Pada tahap ini hendaknya pengajar menghindari
terjemahan dalam memberikan arti kata kepada siswa, kareba bila hal itu
dilakukan maka tidak akan terjadi komunikasi langsung dalam bahasa yang

5
Makalah, 2008. Metode dan Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Oleh Kasmawati dalam
manadochantiq.piles.wordpress.com.
sedang dipelajari, sementara makna kata pun akan cepat dilupakan oleh siswa.
Ada beberapa teknik yang bisa digunakan oleh pengajar untuk menghindari
terjemahan dalam memperoleh arti suatu kata, yaitu dengan pemberian konteks
kalimat, definisi sederhana, pemakaian foto/gambar, sinonim, antonym,
memperlihatakn benda asli atau tiruannya, peragaan gerakan tubuh dan
terjemahan sebagai alternative terakhir bila suatu kata memang benar-benar sukar
untuk dipahami siswa.
4.        Menbaca kata. Setelah melalui tahap mendengat, mengucapkan dan memahami
makna kata-kata, baru pengajar menulisnya di papan tulis. Kemudian siswa
diberikan kesempatan membaca kata tersebut dengan suara keras.
5.        Menulis kata. Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu bilamana ia diminta
untuk menulis kata-kata yang baru dipelajarinya (dengar, ucap, paham, baca)
mengingat karakteristik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa.
6.        Membuat kalimat. Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran kosakata adalah
menggunakan kata-kata baru itu dalam sebuah kalimat yang sempurna, baik
secara lisan maupun tulisan. Guru harus kreatif dalam memberikan contoh
kalimat-kalimat yang bervariasi dan siswa diminta untuk menirukannya. Dalam
menyusun kalimat-kalimat itu hendaknya digunakan kata-kata yang produktif dan
actual agar siswa dapat memahami dan memperguankannya sendiri.
7.        Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kosakata di atas tentunya dapat
dijadikan acuan para pengajar bahasa arab, walaupun tidak semua kata-kata baru
harus dikenalkan dengan prosedur dan langkah-langkah tersebut. Factor alokasi
waktu dalam hal ini juga harus diperhitungkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pemilihan kata-kata tertentu yang dianggap mudah atau kata-kata yang memang
hanya dapat dipahami secra baik dan utuh maknanya bilaman dihubungkan serta
disesuaikan dengan konteks wacana.

A.  Strategi Pembelajaran kosakata tingkat dasar ( Mubtadi’)


Strategi pembelajaran kosakata (al-mufrodat) pada tingkat dasar ini pengajar dapan
menggunakan beberapa strategi antara lain :
1. Menggunakan nyanyian atau lagu dalam pembelajaran bahasa Arab, dapat dibedakan
antara bernyanyi sambil belajar dan belajar sambil bernyanyi. Penggunaan lagu dalam
pembelajaran mufrodat dapat menggunakan kejenuhan belajar, dan dapat memberikan
kesenangan kepada pembelajar dapat meningkatkan penguasaan mufrodat atau
menambah perbendaharaan mufradat.
2. Menunjukkan benda yang dimaksud seperti mendatangkan sampelnya atau benda
aslinya, contoh : pengajar menunjukkan pensil didepan siswa pada saat belajar
menyebutkan kalimat mirsamun, dan menunjukkan bolpoin ketika menyebut
kalimat qolamun.
3. Meminta siswa membaca berulang kali, pengajar bisa meminta siswa membaca
kosakata baru yang didapatkan dari sebuah teks berulang kali, sehingga diharapkan dia
dapat menemukan artinya setelah merangkai dengan kata yang lain dalam teks yang
dibacanya.
4. Mendengarkan dan menirukan bacaan, dan mengulang-ngulang bacaan serta
menulisnya sampai siswa benar-benar paham dan menguasainya.
Penggunaan lagu dalam pembelajaran mufrodat ini bertujuan untuk memotivasi siswa
melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih baik yang dapat membantu mempermudah
peningkatan kecerdasan dan daya pikir kreatif siswa, sedangkan kegiatan penulisan mufrodat ini
berhasil meningkatkan ketrampilan menulis siswa dan memberikan kesempatan untuk
memperoleh pemahaman mengenai mufrodat yang disajikan, adapun kegiatan menirukan bacaan
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berbicara, dan kegiatan merespon
mufrodat yang diucapkan dapat mengembangkan segi afektif dalam berkomunikasi dan
memberikan kesempatan untuk menyimak secara baik.

B. Strategi pembelajaran kosakata tingkat Menengah ( mutawassid )


Strategi pembelajaran kosakata (al-mufrodat) pada tingkat menengah ini pengajar dapat
menggunakan beberapa strategi, antara lain:
1. Menggunakan peragaan tubuh
Guru dapat menunjukkan makana kosakata yang hendak diajarkan dengan
memperagakan, seperti pengajar memperagakan orang yang sedang makan , yang
menjelaskan kata akala yang mempeunyai arti sedang makan .
2. Menulis kata-kata
Penguasaan siswa terhadapa kosakata akan sangat terbantu bilaman ia diminta
untuk menulis kata-kata yang baru dipelajarinya (dengar, ucap, paham,baca)
mengingat kaarasteriktik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa.
3. Dengan bermain peran
Seperti mengajar memerankan orang sakit yang memegangi perut dan dokter
memeriksanya. Bentuk bermain drama ini biasanya dilaksanakan dengan bermain
drama ( masrohiyah ).
4. Memberikan padanan kata (sinonim)
Gurur dapat memberikan kata yang mempunyai makna sama tapi mempunyai
makna sama, tetapi menggunakan kosakata yang berbeda, seperti (waktu) pengajar
memberikan kata qo’ada pengajar dapat menyebutkan sinonimnya yaitu Jalasa.
5. Member lawan kata atau antonym
Guru dapat memberikan kata yang maknanya berlawanan dengan kosa kata yang
hendak diajarkan, seperti pengajar dapat menjelaskan thawil dengan menyebutkan
lawan katanya qoshir.
6. Memberikan asosiasi makna
Guru dapat menjelaskan kata madrasah dengan memberikan asosiasi dengan
menyebutkan kata-kata seperti: tholib, mudarris, sabburah, dll. Sehingga pikiran
siswa akan tertuju pada satu kata yaitu sekolah.
7.      Guru menyebutkan akar kata dan derivasinya (kata yang mengalami
perubahan)   Guru dapat menjelaskan kata maktab dengan menggunakan akar
katanya berserta derivasinya seperti kataba yaktubu kitabah dst. Hal ini dapat
membantu siswa dalam memahami kosa kata sesuai dengan perubahan kalimatnya.

C.  Strategi pembelajaran kosakata tingkat lanjut (mutaqoddim)


Strategi pembelajaran kosakata (al mufradat) pada tingkat lanjut ini pengajar dapat
menggunakan beberapa strategi antara lain:
1.      Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya.
2.      Mencari makna kata dalam kamus
Ketika mengajarkan kosakata baru, pengajar dapat meminta siswa langsung
mencari maknanya dalam kamus.
3.      Mengacak mufradat agar menjadi susunan kata yang benar
4.      Meletakkan kata dalam kalimat
5.      Memilih contoh mufradat yang baik untuk siswa, jangan sampai mengajar mufradat
yang mendidik apalagi provokatif seperti dhoroba, qotala, rofasa.
6.      Menyusun kalimat yang benar dari beberapa mufradat yang telah disediakan.
7.      Memberikan harokat kata
8.      Menerjemahkan kosakata kedalam bahasa ibu. Cara ini merupakan jalan terakhir,
ketika seluruh cara digunakan tidak mampu member pemahaman siswa. Guru tidak
dianjurkan terburu-buru menggnakan cara ini, Karena cara ini berdampak negative
terhadap perkembangan kebahasaan siswa seperti malas membuka kamus,
berasosiasi dan sebagainya6.

6
Gulo, w. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo hlm,76
BAB III
PPENUTUP

A.      Kesimpulan
Kosakata merupakan kumpulan huruf-huruf yang membentuk bahasa yang diketahui
seseorang dan kumpulan huruf tersebut akan digunakan untuk menyusun kalimat atau sebagai
alat komunikasi.
Strategi pembelajaran mufrodhat secara umum adalah
1. Meminta siswa menddengarkan, membaca berungkali dan menulisnya.
2. Menunjukkan benda atau meragakan secara langsung.
3. Memberikan antonym ataupun sinonimnya.
4. Memberikan qiyasan terhadap kosakata yang dimaksud.
5. Memberikan cara dengan sekreatif mungkin dalam mengajarkan mufrodhat.
Mengajarkan kosakata terhadap siswa sudah sangat popular digunakan guru pada setiap
pengajarannya dengan berbagai kekreatifannya,  maka media apapun yang digunakan oleh guru
yang mau berinovasi pasti akan slalu menarik dan memberikan banyak motivasi siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, Syaiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Cetakan         pertama.


Malang: UIN Press.
Makalah, 2008. Metode dan Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Oleh Kasmawati dalam
manadochantiq.piles.wordpress.com.
Taufiqurrohman. 2009. Belajar Bahasa Arab Melalui Lagu. Html di akses pada 12 Oktober 2010.
Degeng, in.  1997. Strategi Pembelajaran: mengorganisasikan isi dengan Model Elaborasi. Malang:
IKIP Malang.
Gulo, w. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai