Disusun oleh:
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan langkah terpenting untuk menciptakan generasi bangsa yang lebih
baik. Pendidikan menjadi tanggungjawab bagi semua orang, tidak hanya guru di sekolah
ataupun dosen di universitas. Dalam pendidikan peran orang tua, orang sekitar, lingkungan,
serta dewan guru dan jajaran dosen sangatlah penting untuk di satukan. Pendidikan di rumah,
merupakan pendidikan pertama yang di peroleh seorang anak. Dalam tahap pendidikan awal
tersebut, setiap orang tua akan memiliki langkah, metode, dan cara yang berbeda-beda dalam
mendidik anaknya. Metode pendidikan memang sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan
diperoleh seorang anak.
Dalam tahap pendidikan pula, akan terdapat suatu pembelajaran. Baik orang tua ataupun
guru sama-sama akan mencoba memberikan serta menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan dan sampai pada tujuan yang di inginkan. Dalam proses pembelajaran itu
pula, setiap yang berperan akan menciptakan langkah ataupun metode yang berbeda-beda
pula. Untuk meraih satu tujuan dengan berbagai cara yang berbeda-beda namun dapat pula di
gabungkan menjadi suatu satu kesatuan.
Bahasa Arab salah satu materi ajar dalam mengembangkan kompetensi dan keahlian
siawa di sekolah atau madrasah dalam bidang pengembangan keterampilan Bahasa. .
Pembelajaran Bahasa Arab tentu sangat diperlukan bahan ajar dan materi yang harus dicapai
oleh siswa pada setiap jenjang pendidikan yang disebut dengan kurikulum. Kurikulum
pengembangan Bahasa Arab sangat diperlukan guna meningkatkan pemahaman dan dan
kompetensi siswa secara bertahap dan konsisten.
Oleh karena itu, dalam makalah ini pemakalah akan mencoba memaparkan tentang
landasan pengembangan kurikulum Bahasa arab agar dapat menjadi acuan dalam
mengembangkan kurikulum pengembangan Bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
” يقصد مبنهج تعليم العربية كلغة ثانية تنظيم معني يتم عن طريقه تزويد الطالب مبجموعة من
حركية اليت متكنهم من االتصال باللغة العربية اليت ختتلف/اخلربات املعرفية والوجدانية والنفس
ومتكنهم من فهم ثقافتها وممارسة وجه النشاط االلزمة داخل املعهد التعليمي و،عن لغاهتم
4. Landasan Psikologi
Landasan sosial dan budaya adalah pentingnya aspek-aspek sosial dan budayyang
berkembang di masyarakat yang dijadikan acuan pengembangan kurikulum. Hal ini
berangkat dari satu premis bahwa pendidikan lahir dari,oleh, dan untuk masyarakat
dan budaya. Di sini ada hubungan timbal balik yang harmonis antara pendidikan,
masyarakat dan budaya.4
2
Tricahyo.
3
D I Madrasah, Analisis Pendekatan, and Model Prosedur, ‘Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab ديرجتال جهنم
مقر ليسينودنإ يروهمج ل ينيدةا نوؤشةا ريزو: 165 سردلما يف يبرعةا غلةا جهنم ريوطت ىإل جلحل ا يف مهم ةلقا لما هذه ملعة ا. ريوطت سسأ
18–1 ,)2014( 1.2 ,’ سردلما يف يبرعةا غلةاو يمالسإلا يبرتةا ةدل. رارق ى لع سردلما يف يبرعةا غلةا.
4
Madrasah, Pendekatan, and Prosedur.
seyogyanya dapat mengkomodir dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan
hidup manusia.
Pengembangan kurikulum bahasa arab juga harus mampu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus memanfaatkan sisi positif dari kemajuan ilmu
pengetahuan tersebut untuk pengembangan program pembelajaran bahasa arab. Misalnya,
merancang program pembelajaran bahasa arab dengan diperlengkapi media audiovisual
dalam bentuk kaset rekaman atau CD, mengembangkan program pembelajaran bahasa
arab model e-learning, memanfaatkan internet untuk pembelajaran bahasa arab dan
sebagainnya.5
Berbicara tentang kebijakan pengembangan kurikulum tidak dapat terlepas dari kebijakan
pendidikan. Bahkan jika dikatakan bahwa kurikulum merupakan inti dari program pendidikan,
maka masalah kebijakan pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah masalah kebijakan
pendidikan.
Menurut jenkins, dalam Rohman dan Wiyono (2010), menambahkan bahwa "policy is a set
of interrelated decision... concerning The selection of goals and the means of achieving them
within a specified situation" (kebijakan merupakan serangkaian keputusan yang saling terkait
berkenaan dengan pemulihan tujuan -tujuan dan cara- cara untuk mencapainya dalam situasi
tertentu.
Adapun kebijakan pendidikan (education policy) merupakan keseluruhan proses dan hasil
perumusan langkah-langkah strategis pendidikan yang dijabarkan dari visi dan misi pendidikan
dalam mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan dalam masyarakat untuk kurun waktu
tertentu. Wujud dari kebijakan pendidikan ini biasanya berupa undang-undang pendidikan,
instruksi presiden, peraturan pemerintah, keputusan pengadilan, peraturan menteri, dan
sebagainya menyangkut pendidikan.
5
Tricahyo.
Dengan diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,
mengakibatkan terjadinya perubahan dalam berbagai aspek pembangunan di Indonesia, termasuk
juga diberlakukannya otonomi daerah dalam bidang pendidikan. Visi pokok dari otonomi dalam
penyelenggaraan pendidikan bermuara pada upaya pemberdayaan (empowering) terhadap
masyarakat setempat untuk menentukan sendiri jenis dan muatan kurikulum, proses
pembelajaran dan sistem penilaian hasil belajar, guru dan kepala sekolah, fasilitas dan sarana
belajar untuk anak didik mereka.
1. Undang Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36, 37, dan 38.
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah di madrasah
(MI, MTs, dan MA).
Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, panduan umum. Kedua, model
KTSP sebagai salah satu contoh alternative hasil akhir pengembangan KTSP.
Adapun tim penyususn KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor, dan
kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di samping itu, tim penyusun KTSP juga
perlu melibatkan komite madrasah dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Adapun
supervisi untuk MI, MTs, dan MA/MAK dilakukan oleh departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama.6
6
Tricahyo.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengembangan kurikulum dilakukan secara bertahap dan terus menerus agar
pengembangan kurikulum tidak keluar dari arah tujuan pendidikan yang ingin dicapai, maka
pengembangan kurikulum harus terpijak pada landasan – landasan utama dalam
pengembangan kurikulum serta pada kebijakan dalam pengembangan kurikulum kurikulum
bahasa arab. Seperti yang dijelaskan diatas pada pembahasan landasan utama pada
pengembangan kurikulum.Sedangkan kebijakan pengembangan kurikulum bahasa arab
dibagi menjadi dua yatu prinsip utama dan prisip khusus. Pengembangan kurikulum pada
landasan dan kebijakan pengembangan kurikulum bahasa arab yang ada diharapkan dapat
mencapai apa yang menjadi tujuan dari pendidikan nasional.
Daftar Pustaka
Madrasah, D I, Analisis Pendekatan, and Model Prosedur, ‘Pengembangan Kurikulum Bahasa
Arab ة اOOذه ملعOOا هOOا لمOOف مهم ةلقOOل ا يOOوطت ىإل جلحOO سردلما يف يبرعةا غلةا جهنم ري. ديرجتال جهنم ريوطت سسأ
ةاوOOةا غلOOف يبرعOOردلما يOO س. مقر ليسينودنإ يروهمج ل ينيدةا نوؤشةا ريزو رارق ى لع سردلما يف يبرعةا غلةا: 165
18–1 ,)2014( 1.2 ,’يمالسإلا يبرتةا ةدل