Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI KURIKULUM BAHASA ARAB

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa


Arab

Dosen Pengampu: Tri Pujiati, M.Pd.I

Disusun Oleh:

1. Nur Faizah (1810210115)


2. Wiqoyatun Na’mah (1810210127)
3. Laili Zakifatus Syarifah (1810210139)
4. Mawaddatun Nafi’ah (1810210147)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam UUD 1945 pada kalimat ”mencerdaskan kehidupan bangsa” dan


dalam pasal 3 UU nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan Nasiona yang
merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia ini, telah memberikan dasar hukum
untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi,
otonomi, keadilan, dan juga menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan efisiensi dalam manejemen
pendidikan hendaknya sistem pendidikan nasional harus mampu merangkul semua
aspek, dalam artian pendidikan seharusnya dirasakan oleh semua orang dan dapat
dilakukan secara merata. Dengan begitu, perlu adanya pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah dan berkesinambungan agar pendidikan di Indonesia
mampu bersaing dikancah nasional maupun Internasional. Usaha dan pembangunan
peningkatan mutu pendidikan Indonesia secara terencana sudah dilakukan pada
tahun 1969.
Standar nasional pendidikan berfungsi sebagia pengikat kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang dikembangkan oleh setiap sekolah dan satuan pendidikan
diberbagai wilayah dan daerah. Dalam hal ini, perlu kita ketahui
pengimplementasikan kurikulum itu sendiri. Oleh karena itu, dalam makalah ini
pemakalah akan mencoba memaparkan tentang implementasikan kurikulum bahasa
arab agar dapat menjadi acuan dalam proses pembelajaran bahasa arab.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi dari implementasi kurikulum bahasa arab ?


2. Bagaimana tahapan dalam implementasi kurikulum ?
3. Bagaimana faktor dalam implemantasi kurikulum ?
4. Bagaimana prinsip-prinsip dari implementasi kurikulum?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari implementasi kurikulum bahasa arab.


2. Untuk mengetahui tahapan dalam implementasi kurikulum.
3. Untuk mengetahui faktor dalam implemantasi kurikulum.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari implementasi kurikulum
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Implementasi Kurikulum

1) Pengertian Implementasi
Pengertian implementasi secara bahasa sebagaimana dalam Oxford
Advance Lenarer’s Dictionary yang dikutip dalam Mulyasa adalah penerapan
suatu yang memberikan efek atau dampak.
Kunandar mengatakan bahwa implementasi adalah suatu proses
penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan
praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan
pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai dan sikap.1
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa implementasi
merupakan suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan dengan sungguh-
sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
2) Pengertian kurikulum
Sedangkan pengertian dari kurikulum sendiri merupakan sebuah
wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah
pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan. Karena itu
kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di masing-masing satuan
pendidikan.
Di dalam pasar 1 butir 19 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sedangkan dalam bahasa Arab istilah kurikulum disebut dengan istilah
manhaj yang mempunyai arti beberapa rencana dan perantara yang telat

1
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) dan
Persiapan Menghadapi Serttifikasi Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
ditentukan sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan.2
Kesimpulannya kurikulum adalah seperangkat program yang terdiri
dari tujuan, isi, dan pengetahuan digunakan guru untuk membentuk siswa
menjadi pribadi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk memajukan dan mensukseskan tujuan pendidikan tertentu.
Oleh karenanya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
perlu menetapkan dan mengembangkan kurikulum pendidikan yang telah ada
menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memberikan dampak positif bagi
peserta didik sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan negara.
3) Pengertian implementasi kurikulum
Berdasarkan konsep implementasi yang sudah dijelaskan di atas, dapat
disimpulkan bahwa implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan
ide, konsep kebijakan atau inovasi kurikulum dalam suatu tindakan
pembelajaran sehingga mampu tercapainya kompetensi yang diinginkan, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap peserta
didik.3
Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar, yang
merupakan bagian penting dari implentasi kurikulum, siswa harus dijadikan
sebagai pusat dari kegiatan. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk watak,
peradaban dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Pembelajaran
perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diharapkan. Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong
pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu
menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar.4

B. Tahapan Implementasi Kurikulum

2
Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2011,
3
Nuryani Nuryani, “Implementasi Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah
Jurusan PBA IAIN Tulungagung,”Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 2 (2015): 253–77,
doi:10.21274/taalum.2015.3.2.253-277.
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Cet. 2 (Jakarta:
Prenada Media Group, 2007),
Secara garis besar tahapan implementasi kurikulum meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.(Oemar Hamalik, 2011 : 248)
1) Tahap perencanaan implementasi
Tahap perencanaan ini bertujuan untuk menguraikan visi dan misi atau
mengembangkan tujuan implementasi yang ingin dicapai. Usaha ini
mempertimbangkan metode, sarana dan prasarana pencapaian yang akan
digunakan, waktu yang dibutuhkan, besar anggaran, personalia yang terlibat
dan sistem evaluasi, dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai
beserta situasi, kondisi, serta faktor internal dan eksternal.
Menurut Aderson sebagaimana yang dikutip oleh E. Mulyasa, membedakan
perencanaan kedalam dua kategori, yaitu perencanaan jangka panjang dan
perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut unit plan
yang merupakan perencanaan bersifat komprehensif, dimana aktivitas guru
selama satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan uraian lebih
terperinci melalui perencanaan jangka pendek yang disebut dengan persiapan
mengajar. (E. Mulyasa, 2010 :250)
Departemen Pendidikan Nasional dalam bukunya Sa’dun Akbar (2013 : 7)
mengemukakan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran pada satu
dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar.
2) Tahap pelaksanaan implementasi
Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahapan selanjutnya dalam
implementasi kurikulum, pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu proses
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, dalam pembelajaran tugas guru
yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan supaya terjadinya
perubahan perilaku peserta didik tersebut. (Oemar Hamalik, 2011 : 238)
Dalam pelaksanaan pengajaran, kegiatan yang perlu dilakukan guru
menurut Sudjana (1989 : 149) sebagaimana yang dikutip oleh Abdul
Majidadalah : 1) menjelaskan kepada siswa tujuan pengajaran yang harus
dicapaisiswa, 2) membahas pokok materi pelajaran, 3) pada setiap pokok
materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh konkrit, 4) menggunakan alat
bantu pengajaran, 5) menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok
materipelajaran. (Abdul Majid, 2014 : 25)
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
3) Tahap evaluasi implementasi
Mengevaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah kurikulum yang
diimplementasikan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau belum.
Fungsi evaluasi: (1) untuk memperoleh data tentang ketercapaian tujuan atau
tingkat penguasaan isi kurikulum oleh peserta didik, yang disebut juga
sebagaifungsi sumatif; (2) untuk melihat efektivitas proses pembelajaran,
apakah programyang disusun dapat dianggap sudah sempurna atau perlu
perbaikan, yang disebut juga sebagai fungsi formatif. (Herry Widyastono,
2014 : 44)
Tahap ini bertujuan untuk melihat dua hal. Pertama, melihat proses
pelaksanaan yang sedang berjalan sebagai fungsi kontrol, apakah pelaksanaan
evaluasi telah sesuai dengan rencana, dan sebagai fungsi perbaikan jika selama
proses terdapat kekurangan. Kedua, melihat hasil akhir yang dicapai. Hasil ini
merujuk pada kriteria waktu dan hasil yang dicapai dibandingkan terhadap
fase perencanaan. Evaluasi dilaksanakan menggunakan suatu metode, sarana
dan prasarana, anggaran personal, dan waktu yang ditentukan dalam tahap
perencanaan. (Oemar Hamalik, 2011 : 251).
C. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum
Implementasi Kurikulum dipengaruhi oleh tiga faktor berikut.

1) Karakteristik kurikulum: yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu


kurikulum dan kejelasaanya bagi pengguna di lapangan.
2) Strategi implementasi: yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi,
seperti diskusi profesi, seminar, penataran, loka karya, penyediaan buku
kurikulum, dan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan
kurikulum di lapangan.
3) Karakteristik pengguna kurikulum yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kemempuanya untuk
merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran.

Sejalan dengan uraian di atas, Mars (1998) mengemukakan tiga faktor


yang mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu dukungan kepala sekolah,
dukungan rekan sejawat guru, dan dukungan internal yang datang dalam diri guru
sendiri. Dari beberapa faktor tersebut guru merupakan faktor penentu di samping
faktor-faktor yang lain.5

D. Prinsip- Prinsip Implementasi Kurikulum


Dalam implementasi kurikulum, terdapat beberapa prinsip yang
menunjang tercapainya keberhasilan, yaitu :

1) Perolehan kesempatan yang sama, prinsip ini mengutamakan penyediaan


tempat yang memberdayakan semua peserta didik secara demokratis dan
berkeadilan, untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Seluruh
peserta didik berasal dari berbagai kelompok, termasuk kelompokyang kurang
beruntung secara ekonomi dan sosial, yang memerlukanbantuan khusus.
Begitu pula halnya dengan peserta yang berbakat dan unggul, berhak
menerima pendidikan yang tepat sesuai dengankemampuan dan kecepatannya.
2) Berpusat pada anak, upaya memandirikan peserta didik untuk
belajar,bekerjasama dan menilai diri sendiri sangat diutamakan, agar
pesertadidik mampu membangun kemauan, pemahaman, dan
pengetahuannya.Oleh karenanya sangatlah penting keberadaan dari penilaian
yang berkelanjutan dan komprehensif. Penyajiannya disesuaikan dengan
tahap-tahap perkembangan peserta didik melalui pembelajaran yang
aktif,kreatif, efektif dan menyenangkan.
3) Pendekatan dan kemitraan, seluruh pengalaman belajar dirancang secara
berkesinambungan, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga kelas I sampai
kelas XII. Pendekatan yang digunakan dalam pengorganisasian pengalaman
belajar berfokus pada kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan
5
Daitje adolfien Katuuk” manejemen implementasi kurikulum: strategi penguatan implementasi
kurikulum 2013”No.1, Februari 2014. Manado, 3
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Keberhasilan pencapaian
pengalaman belajar menuntut kemitraan dan tanggung jawab bersama dari
peserta didik, guru, sekolah perguruan tinggi, dunia kerja dan industri, orang
tua dan masyarakat.
4) Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan, standar
kompetensi disusun oleh pusat, dan cara pelaksanaannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan masing-masing daerah atau sekolah. Standar
kompetensi dapat dijadikan acuan penyusunan kurikulum berdiversifikasi,
berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah danpeserta didik, serta bertaraf
internasional. (Oemar Hamalik, 2011 : 239)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan ide, konsep atau
inovasi dalam suatu tindakan pembelajaran sehingga mampu tercapainya
kompetensi yang diinginkan, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan
maupun nilai dan sikap peserta didik.
Adapun tahapan yang harus diperhatikan dalam implementasi kurikulum
antara lain: tahap perencanaan implementasi, tahap pelaksanaan implementasi dan
tahap evaluasi implementasi.
Selain itu ada beberapa faktor dalam implemetasi kurikulum antara lain:
Karakteristi kurikulum, strategi implementasi dan juga karakteristi pengguna.
Hal terakhir yang harus diperhatikan dalam implementasi kurikulum yaitu
prinsip impelemtasi, antara lain: pemerolehan kesempatan yang sama, berpusat
pada anak,pendekatan dan kemitraaan serta Kesatuan dalam kebijakan dan
keberagaman dalam pelaksanaan.
DAFTAR PUSTAKA

 M Kunandar, 2007 Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan


Pelajaran (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Serttifikasi Guru . Jakarta: Raja
Grafindo Persada,
 Suharto, Toto.2011Filsafat Pendidikan Islam Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 126
 Nuryani Nuryani, “Implementasi Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Studi Kasus
Di Fak. Tarbiyah Jurusan PBA IAIN Tulungagung,” Ta’allum: Jurnal Pendidikan
Islam 3, no. 2 (2015): 253–77, doi:10.21274/taalum.2015.3.2.253-277.
 Wina Sanjaya, 2007Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group,101.
 Katuuk Daitje adolfien 2014” manejemen implementasi kurikulum: strategi
penguatan implementasi kurikulum 2013”. Manado, 3

Anda mungkin juga menyukai