METODE PENERJEMAHAN
DI SUSUN OLEH :
ASLAMA 732186206001
MUNIATI 732186206008
NINA NABILA 732186206010
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
A. KAJIAN LITERASI DAN PEMBAHASAN............................................................2
B. PENERJEMAHAAN.........................................................................................2
C. PROSES PENERJEMAHAN..............................................................................3
D. PEMAHAMAN DALAM PENERJEMAHAN.......................................................4
E. METODE PENERJEMAHAN………………………………………………………………………….4
F. HASIL PENERJEMAHAN……………………………………………………………………………...4
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat,hidayah dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Academic Translator
dengan judul ‘Metode Penerjemahan” tanpa Ada kendala suatu pun.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah
membawa kita dari jaman yang terang benderang sekarang ini.
Seperti halnya manusia yang tidak sempurna dimata manusia lain ataupun dimata allah allah
swt ,makalah ini tidak terlepas dari kesalahan penulis dan penyajian, mengingat akan
keterbatasan kemampuan yang kami miliki untuk itu kami selalu harapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat untuk kita semua.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses pemahaman dalam pembelajaran penerjemahan sangat penting,karena tanpa
pemahaman makna yang tepat,jelas dan wajar dari teks Bahasa sumber(BSu)yang di baca
tidak mungkin bisa menyatukan padanan makna tersebut ke dalam Bahasa sasaran(BSa).
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah:
(a). Keterampilan membaca
Keterampilan ini perlu dilatih terutama dalam membaca wacana BSu dari berbagai
ragam dan berbagai tingkat kesukaran.Keterampilan ini perlu di motivasi untuk
meningkatkan pemahaman baik pemahaman literal maupun pemahaman apresiatif, karean
itu perlu adanya program pembelajaran pembelajaran yang baik, baik dalam konsep maupun
dalam pelaksanaannya.
(b).Keterampilan menulis
Pemahaman pesan dari teks bahsa sumber (BSu) misalnya Bahasa inggris belum
cukup untuk menerjemahakan dengan baik ke dalam BSa misalnya Bahasa Indonesia.Proses
memahami teks BSu harus diimbangi dengan kemampuan berbahasa BSa.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan pokok penerjemahan adalah mengalihkan makna dari satu teks ke teks lain.Untuk
sampai pada tujuan itu diperlukan jalan,cara atau Teknik untuk mencapainya.Newmark
(1984) menyebut kegiatan ini metode,yang dalam arti sempit dapat saja disebut teori
mengenai terjemahan.Dalam hal ini diperlukan metode terjemahan yang cocok untuk
digunakan dalam menerjemahkan teks tertentu yang terkait dengan tiori bahasa.Catford
(1965) mengemukakan bahwa masalah utama dalam penerjemahan adalah pencarian
padanan dalam BSa,yang ciri serta kwadaanya harus dijelaskan oleh suatu tiori.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Proses Penerjemahan
Proses penerjemahan adalah rangkaian Tindakan dalam usaha menerjemahkan, sehingga
menghasilkan terjemahan. Selain itu proses penerjemahan merupakan Tindakan penerjemah dala
usaha mengalihkan suatu wacana dalam sumber(BSu)Ke dalam wacana Bahasa sasaran (BSa)
dengan menggunakan pengetahuan, kemampuam, dan keterampilan. Usaha tersebut
adalah mencari wacana padanan dalam Bahasa sasaran.
Tugas penerjemahan meliputi aspek
(a) Pemahaman teks sumber,yaitu mengurai teks,baik tata Bahasa maupun kosakata,
menelusuri pengetahuan khusus, dan menelusuri makna yang dimaksudkan.
(b) Pengalihan makna, yaitu menggunakan makna leksikal,menggunakan makna retoris
termasuk makna tersirat.
(c) Penilaian teks sasaran, yaitu keterbacaan penyerasiaan dengan konvensi umum dan
wacana,dan menimbang kememadaian terjemahan untuk tujuan khusus.
4. Metode Penerjemahan
Penerjemahan adalah mengalihkan suatu teks sumber kedalam teks Bahasa lain, untuk
sampai pada tujuan itu kita menentukan cara dan Teknik untuk mencapainya.Newmark (1988)
menyebutkan kegiatan ini sebagai metode,sedangkan penulis lain menyebutkannya
Teknik,prosedur,ataubstrategi.Tugas penerjemah tidaklah mudah.Menurut Newmark
penerjemah harus bekerja dalam empat peringkat, yaitu
(a) Penerjemahan sebagai sains, yang menuntut pengetahuan dan verifikasi fakta dan
Bahasa yang memeriksanya.
(b) Penerjemahan sebagai keterampilan yang menuntut Bahasa yang wajar yang
penggunaannya diterima.
(c) Penerjemahan sebagai seni yang membedakan adanya tulusan yang baik dan tidak baik,
yang menunjukkan tingkat kreativitas, intuisi dan inspirasi.
(d) Penterjemahan adalah masalah rasa,dalam kali ini argumentasi terhenti dan terasa
adanya referensi dan keragaman terjemahan, yang merupakan cerminan perbedaan
individu.
Bagi catford masalah utama praktik penerjemahan adalah pencarian padanan dalam BSa
yang ciri serta keadaannya harus dijelaskan oleh suatu teori untuk mendapatkan padanan
(equitment) dalam Bahasa sasaran (BSa) Catford (1965) membagi penerjemahan
rentang(extent), tingkatan( level), dan tataran (ranks).
Penerjemahan ini cenderung bekerjan pada tataran yang lebih tinggi,skala tataran padanan
berubah-ubah.Penyesuaian kosakata ke dalam ungkapan idiomatis atau ungkapan idiomatis atau
ungkapan berkolosi merupakan ciri terjemahan bebas.
Penerjemahan ini adalah bentuk penerjemahan yang paling bebas dan terutama digunakan
dalam penerjemahan drama dan karakter serta alur dipertahankan,tetapi kultur BSa di ubah
kedalam kultur BSa dan teksnya ditulis Kembali.
Penerjemahan bebas mereproduksi masalah (matter),tanpa cara (manner) atau isi tanpa
bentuk asli.Biasanya terjemahan ini merupakan paraphrase yang jauh labih Panjang dari Bahasa
aslinya,yang juga disebut’’penerjemahan intrabahasa,’’yang sering berteletele,berlebihan,dan
bahkan bukan terjemahan sama sekali.
Penerjemahan ini berusaha mengalihkan makna kontekstual yang yan tepat dari teks BSu
sedemikian rupa, sehingga baik isi maupun bahasanya mudah diterima dan dapat dipahami oleh
pembaca. Bagi Newmark, penerjemahan yang memenuhi tujuan penerjemahan hanyalah
penerjemahan semantic dan komunikatif. Penerjemahan semantik digunakan untuk teks yang
bersifat ‘’ekspresif dan penerjemahan komunikatif untuk teks yang bersifat informatif dan
kokatif.
5. Hasil Penerjemahan
Dalam proses pengalihan makna, kata,frase, klausa, kalimat, paragraph, dan teks
digunakan metode tertentu sesuai dengan metode yang di uraikan di atas.Penerjemahan
akan selalu menilai hasil penerjemahannya. Penilaian dilakukan pada saat melaksanakan
penerjemahan atau pada penejemahan mungkin saat menilai keluaran (hasil terjemahan),
tetapi juga menilai proses penerjemahannnya itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulaan
Inti penerjemahan adalah melestarikan makna dari dua Bahasa yang mencakup
aspek semantik, pragmatic, atau tekstual. Aspek semantik mengacu pada makna denotatif,
aspek pragmatik mengacu pada makna konotatif, dan aspek tekstual, yaitu pada bentuk
wacana yang di proses melalui substansi, referensi, ellipsis, dan metafora.
B.Saran
A. KESIMPULAN
. Unique selling point sangat diperlukan karena suatu bisnis harus unik dan berbeda
sehingga konsumen akan tertarik untuk memilihnya saat mereka butuh produk atau
layanan. Seperti namanya, Unique Selling Proposition (USP) adalah keunikan
yang membedakan bisnis Anda dari bisnis sejenis lainnya. Bisa dikatakan, kalau
USP adalah salah satu alasan utama kenapa konsumen rela merogoh koceknya
untuk membeli produk dari Anda, bukan dari kompetitor.
Sebab, jika semua bisnis menawarkan produk yang sama, calon konsumen pasti
kebingungan harus memilih yang mana, bukan? Ujung-ujungnya, mereka pasti
membeli dari penjual yang memberikan mereka keuntungan lebih. Nah,
keuntungan itulah yang dinamakan USP.
B. SARAN